Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
52
Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian
Alat :
1. Kolam terpal
2. Termometer dan Kertas Lakmus
3. Pompa Air
4. DO Meter
5. Spektrofotometer
(1)
(2)
55
Lampiran 2. Desain tata letak kolam
Keterangan :
A1 = Kolam Kontrol Ulangan Pertama
A2 = Kolam Kontrol Ulangan Kedua
A3 = Kolam Kontrol Ulangan Ketiga
B1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan pertama
B2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan kedua
B3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan ketiga
C1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan pertama
C2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan kedua
C3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan ketiga
D1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan pertama
D2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan kedua
D3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan ketiga
56
Lampiran 3. Prosedur pengujian Total Organic Carbon (TOC)
Pembuatan reagen larutan kalium dikromat 0,5M : ditimbang 36,77 gr
K2Cr2O7, dimasukkan dalam labu erlenmeyer 250 ml. diencerkan
sampai tanda batas
Preparasi larutan standar Membuat larutan 1.000 ppm dengan
ditimbang 0,2375 g sukrosa dalam labu 100 ml, diencerkan sampai
batas.
Dari larutan standar dibuat larutan dengan
konsentrasi karbon 400 mg/l, 200g/l, 100
mg/l, 50 mg/l, dan 25 mg/l
Masing-masing larutan standar ditambah
dengan 1 ml K2Cr2O7 , dikocok dan
didiamkan selama 10 menit.
Ditambah dengan 2 ml H2SO4 pekat,
dikocok dan didiamkan selama 15 menit
Larutan ditambah dengan 7 ml akuades,
dikocok dan didiamkan selama 10 menit
Larutan diukur absorbannya dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 600 nm.
Dari data tersebut dibuat grafik standar
absorban dan konsentrasi karbon, kemudian
dicatat konsentrasi hasil pengukuran
57
Lampiran 4. Tabel Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Analisis Ragam
(Anova) reduksi Total Organic Carbon (TOC) pada sistem akuaponik
Perlakuan
Ulangan A B C D ∑Yi
1 0 70,815 67,926 136,869 275,61
2 0 324,766 223,678 32,74 581,184
3
∑
0
0
79,426
475,007
29,241
320,845
171,085
340,694
279,752
1136,546
= 107644,734
JKT = ∑(Yij)2 – FK
= 221372,141 - 107644,734
= 113727,407
= 40570,454
JKG = JKT – JKP
= 113727,407 - 40570,454
= 73156,956
= 13523,484
58
= 9144,619
= 1,479
Tabel SK 95%
Sumber
Keragaman db JK KT Fhit Ftabel 95%
Perlakuan 3 40570,454 13523,484 1,479 4,07
Galat total 8 73156,956 9144,619
Total 11 113727,407
Kesimpulan : Pada selang kepercayaan 95%, F hitung < F tabel maka perlakuan
pemberian tanaman kangkung dengan jumlah batang yang berbeda
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap reduksi karbon
pada sistem akuaponik.
59
Lampiran 5. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas
A. Uji Lilliefors
Uji Liliefors (Sudjana, 2005) menggunakan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Kriteria Pengujian:
Jika : F hitung ≥ F tabel (0,05), maka Tolak Ho
Jika : F hitung < F tabel (0,05), maka Terima Ho
No Xi x-Xi
SD
xXiZ
F(x) S(x) |F(x) - S(x)|
1 29,241 -97,042 -0,984 0,1635 0,111 0,0524
2 32,74 -93,543 -0,948 0,1711 0,222 0,0511
3 67,926 -58,357 -0,592 0,2776 0,333 0,0557
4 70,815 -55,468 -0,562 0,2877 0,444 0,1567
5 79,426 -46,587 -0,475 0,3156 0,555 0,2399
6 136,869 10,586 0,107 0,5438 0,666 0,1228
7 171,085 44,802 0,454 0,6736 0,777 0,1041
8 223,678 97,395 0,987 0,8389 0,888 0,0499
9 324,766 198,493 2,012 0,9778 1 0,0222
Jumlah 1136,766
126,283
98,644 Rata-rata
SD
F hit = 0,2399 ; F tabel 0,05 = 0,271
Karena Fhit < Ftabel maka terima Ho dimana data yang didapat menyebar normal
B. Uji Bartlet
Uji Bartlet menggunakan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Varians data homogen.
H1 : Varians data tidak homogen.
60
Kriteria Pengujian:
Jika : F hitung ≥ F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Tolak Ho
Jika : F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Terima Ho
Sampel
ke dk 1/dk S1
2 log S1
2 dk log (S1
2)
1 n1-1 1/ (n1-1) S12 log S1
2 (n1-1) log S1
2
2 n2-1 1/ ( n2-1) S22 log S2
2 (n2-1) log S2
2
k nk-1 1/ ( nk-1) Sk2 log Sk
2 (nk-1) log Sk
2
Jumlah ∑ (ni-1) ∑ (1/ (ni-1)) ∑ ((ni-1) log Si2)
Sampel
ke dk 1/dk S1
2 log S1
2 dk log (S1
2)
1 2 0,5 20792,83 4,3179 8,6358
2 2 0,5 10593,49 4,0250 8,05
3 2 0,5 5192,154 3,7153 7,4306
Jumlah 6 1,5 24,1164
Varian gabungan data diatas
Sehingga log S2
= log 12192,82467 = 4,0861
Harga satuan B dengan rumus
1s log 1
2 nB
B = 4,0861. 6
= 24,5166
61
Digunakan statistik chi kuadrat
}log1{(10ln 2
11
2 snBX
X2
= 2,3026 (24,5166 – 24,1164)
X2
= 2,3026 . 0,4002
X2
= 0,9215
Jika α = 5% dari table distribusi chi kuadrat dengan dk = 2, maka didapat nilai
sebesar 5,991. Sehingga 0,9215 < 5,99 yang menjelaskan bahwa data homogen.
62
Lampiran 6. Hasil perhitungan fitoplankton
Kolam Waktu
Uji ke-
Kelimpahan
(N)
Indeks
Keragaman
(H’)
Indeks
Keseragaman
(E)
Indeks
Dominansi
(C)
A 1 5094 0,94 0,90 0,13
Ulangan 1 2 2513 0,68 0,68 0,28
A
Ulangan 2
A
Ulangan 3
B
Ulangan 1
B
Ulangan 2
B
Ulangan 3
C
Ulangan 1
C
Ulangan 2
C
Ulangan 3
D
Ulangan 1
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
3441
5568
3329
3409
4157
2259
3409
2758
3204
4065
530
748
950
3524
2948
571
579
811
699
1077
2501
552
265
1476
474
5078
380
1096
376
2442
1022
606
215
2786
474
581
417
3028
0,81
0,88
0,83
0,79
0,94
0,76
0,76
0,64
0,60
0,66
0,45
0,62
0,70
0,86
0,75
0,30
0,80
0,60
0,37
0,53
0,81
0,88
0,38
0,69
0,33
0,71
0,67
0,70
0,57
0,54
0,40
0,24
0,77
0,56
0,40
0,41
0,57
0,68
0,81
0,85
0,80
0,83
0,87
0,80
0,76
0,67
0,63
0,69
0,45
0,60
0,78
0,77
0,72
0,35
0,77
0,66
0,41
0,59
0,81
0,85
0,33
0,69
0,42
0,71
0,56
0,73
0,63
0,60
0,44
0,28
0,71
0,66
0,36
0,43
0,73
0,75
0,19
0,16
0,17
0,20
0,14
0,19
0,20
0,29
0,27
0,19
0,57
0,43
0,26
0,16
0,21
0,71
0,21
0,30
0,63
0,39
0,20
0,15
0,66
0,28
0,60
0,14
0,37
0,29
0,34
0,34
0,47
0,78
0,25
0,31
0,65
0,62
0,36
0,22
63
D
Ulangan 2
D
Ulangan 3
1
2
3
4
1
2
3
4
915
892
1947
2014
659
834
753
826
0,60
0,66
0,64
0,78
0,26
0,47
0,55
0,75
0,60
0,73
0,76
0,86
0,31
0,47
0,61
0,83
0,34
0,34
0,25
0,9
0,75
0,56
0,37
0,23
64
Lampiran 7. Fitoplankton yang ditemui pada setiap kolam
Kolam Jenis Fitoplankton
A1 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,2,3)
Stichococcus (1,3,4)
Synedra (1)
Actinastrum gracillimum (1,3,4)
Scenedesmus obliquus 1,3
Coelastrum microporum (1,2,3,4)
Selenastrum (1,2,3,4)
Mougeotia (1,2)
Scenedesmus dimorpus (1,4)
Chlorella (2,3,4)
Tetraedron (2,3)
Trebouxia (2,3,4)
Eudorina (2)
Diatoma (2)
Scenedesmus arcuatus (4)
Scenedesmus quadricauda (4)
scenedesmus acuminatus (4) A2 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,3)
Stichococcus (1,3,4)
Synedra (1,3)
Actinastrum gracillimum (1,3,4)
Scenedesmus obliquus (1,2,3,4)
Coelastrum microporum (1,2,4)
Selenastrum (1,2,3,4)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (1,2,3)
Chlorella (3,4)
Tetraedron (2,3)
Trebouxia (3,4)
Eudorina (2)
Chaetophora (2)
Scenedesmus quadricauda (4) A3 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (2,3,4)
Stichococcus (1,3,4)
Synedra (1,3,4)
Actinastrum gracillimum (1)
Scenedesmus obliquus (1,3,4)
Coelastrum microporum (2,3,4)
65
Selenastrum (1,3,4)
Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2)
Chlorella (2,3,4)
Tetraedron (2)
Trebouxia (4)
Crucigenia (2)
Pandorina (2)
Scenedesmus arcuatus (1)
Oedogonium (4) B1 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,2,3,4)
Stichococcus (1,2,4)
Synedra (1,2)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (1,2,4)
Coelastrum microporum (1,2,4)
Selenastrum (2,3,4)
Mougeotia (1),2,3,4
Scenedesmus dimorpus (1,2,3,4)
Chlorella (2,3,4)
Trebouxia (3)
Scenedesmus quadricauda (4)
Scenedesmus arcuatus (4)
Scenedesmus acuminatus (4)
Haematococcus (4) B2 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,3)
Stichococcus (1,3,4)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (1,4)
Coelastrum microporum (1,2,3,4)
Selenastrum (1,3)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (1,2,4)
Chlorella (2,3,4)
Trebouxia (3)
Stigeoclonum (3)
Scenedesmus quadricauda (4) B3 Spirogyra (1)
Desmidium (2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,2,3)
Stichococcus (1,3)
66
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2)
Coelastrum microporum (1,2,4)
Selenastrum (4)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (1,2,3) Chlorella (3,4)
Trebouxia (3,4)
Volvox (2)
Crucigenia (3)
Botryococcus (3)
Scenedesmus arcuatus (4)
Scenedesmus acuminatus (4)
Chroococcus (4)
Stephanodiscus (4)
Oedogonium (4) C1 Spirogyra (3)
Desmidium (2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (2,4)
Stichococcus (1,4)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (4)
Coelastrum microporum (2,3,4)
Selenastrum (1,2,4)
Mougeotia (2,3,4)
Scenedesmus dimorpus (1,2,4)
Chlorella (2)
Tetraedron (2)
Gyrosigma (1)
Synura (1)
Microspora (1)
Prasiola (1)
Hyalotheca (1)
Cladophora (1)
Pediastrum (1)
Stigoeclonium (1)
Gloeotrichia (1)
Trebouxia (4)
Scenedesmus arquatus (4) C2 Spirogyra (1,3,4)
Desmidium (2,4)
Scenedesmus opaliensis (1,2,3)
Stichococcus (1,4)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
67
Scenedesmus obliquus (4)
Coelastrum microporum (2,3,4)
Selenastrum (1,2,3,4)
Mougeotia (1,2,3,4)
Scenedesmus dimorpus (1,2)
Chlorella (3)
Pediastrum (1)
Stigoeclonium (1)
Volvox (2)
Fragilaria (1)
Cyclotella (1) Botryococcus (1)
Campsopogan coeruleus (1)
Tribonema (1)
Crucigenia (1) C3 Spirogyra (1,2,3)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1,2,3)
Stichococcus (1,3,4)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,3)
Scenedesmus obliquus (3)
Coelastrum microporum (1,3)
Selenastrum (3,4)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (2,3,4)
Chlorella (3,4)
Volvox (2)
Trebouxia (4) D1 Spirogyra (1,4)
Desmidium (1,2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1)
Stichococcus (1)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (1,2,4)
Coelastrum microporum (1,2,3)
Selenastrum (1,2,3,4)
Mougeotia (1,2,3,4)
Scenedesmus dimorpus (1,4)
Tetraedron (2)
Volvox (2)
Tetrastrum (1)
Sphaerocystis schroelen (1)
Scenedesmus arquatus (4) D2 Spirogyra (1)
68
Desmidium (1,2,3,4)
Stichococcus (1,3)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (1,4)
Coelastrum microporum (1,2,3)
Selenastrum (1,2,3)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (1,2,4)
Chlorella (2,4)
Sphaerocystis schroelen (4)
Trebouxia (4)
Chroococcus (4) D3 Spirogyra (1,2)
Desmidium (2,3,4)
Scenedesmus opaliensis (1) Stichococcus (1,2)
Synedra (1,2,3,4)
Actinastrum gracillimum (2,3)
Scenedesmus obliquus (1,2,4)
Coelastrum microporum (1,2,3,4)
Selenastrum (2,3,4)
Mougeotia (1,2,3)
Scenedesmus dimorpus (2,4)
Chlorella (3)
Tetraedron (3)
Scenedesmus arquatus (4)
Haematococcus (4)
Keterangan : 1,2,3,4 = Waktu pengambilan
69
Lampiran 8. Kualitas air setiap pengambilan sampel Total Organic Carbon (TOC)
Kolam Pengambilan
ke-
Suhu pH DO Kolam Pengambilan
ke-
Suhu pH DO
A1 1 24 6 1,38 C1 1 23 6 2,23
2 23 7 0,5 2 23 6 2,9
3 25 8 0,3 3 25 8 2,1
4 25,5 7 0,2 4 26 7 1,4
A2 1 23 6 1,3 C2 1 24 6 7,31
2 23 7 0,7 2 23 6 3
3 24 8 0,2 3 24 7 0,7
4 26 7 0,2 4 26 7 0,3
A3 1 23 6 1,06 C3 1 23 6 7,24
2 23 7 0,7 2 22,5 6 3,5
3 24 7 0,2 3 25 7 0,1
4 26 7 0,2 4 26 7 0,4
B1 1 24 6 6,93 D1 1 24 6 6.85
2 23 6 3,8 2 23 7 3,8
3 25 7 2,3 3 25 7 0,2
4 26 7 0,2 4 26 7 0,5
B2 1 23 7 6,69 D2 1 23 6 7,37
2 23 6 4,4 2 23 7 3,3
3 25 8 0,7 3 25 8 2,1
4 25,5 8 1,7 4 26 7 2,2
B3 1 23 6 6,83 D3 1 23 6 6,65
2 23 6 2,6 2 23 7 4,5
3 25 8 0,2 3 25 7 0,4
4 26 7 1,5 4 26 8 1,2