29
xviii LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xviii

LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Page 2: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xix

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN STAF

PROGRAM ANGGARAN TNKJ

Hari/Tanggal : Senin, 21 September 2020

Tempat : Zoom Meeting

Waktu : 09:15 – 10:45 WIB

Narasumber : Rohmani Sulisyati (Staf Program Anggaran BTNKJ)

1. Penulis : Boleh diceritakan kronologinya sejak kapan Karimunjawa

diresmikan menjadi Taman Nasional dan juga destinasi wisata?

Sulis : Dimulai saat 1982 menurut surat Gubernur Jawa Tengah

tentang pengajuan Karimunjawa untuk menjadi taman nasional laut. Lalu

pada tahun 1986, ditunjuk sebagai cagar alam laut. Selanjutnya pada tahun

1988 dinyatakan sebagai Taman Nasional. Pada tahun 1989, ditentukan 4

zonasi. Lalu pada tahun 1992, dilakukan penetapan wilayah Kemujan dan

Karimunjawa sebagai hutan cagar alam. Baru pada 22 Februari 1999,

diresmikan Taman Nasional Karimunjawa oleh Kementerian Kehutanan

dan Lingkungan Hidup. Karena sesuai perkembangan zaman, makin ramai,

dan dinamika sosialnya tinggi, maka zonasi dikembangkan menjadi 7 pada

tahun 2012. Karimunjawa dijadikan Taman Nasional karena ekosistemnya

masih asli. Dan di Taman Nasional dapat diadakan kegiatan untuk

menunjang penelitian, pendidikan, budidaya, dan wisata alam.

2. Penulis : Untuk wilayah Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) apa

saja, Bu?

Page 3: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xx

Sulis : Jadi ada beberapa zona. Yang paling pokok ada zona merah yang

merupakan zona inti yang hanya boleh diakses oleh peneliti atau wisatawan

yang sangat khusus. Di bawahnya lagi ada zona perlindungan yaitu hutan

hujan tropis di Karimunjawa, dan hutan mangrove di Kemujan. Jadi di

Karimunjawa ada 27 pulau, tapi ada 5 pulau tidak termasuk wilayah TNKJ.

Tetapi masih menjadi kawasan konservasi dan dikelola oleh BKSDA Jawa

Tengah. Ada zona pemanfaatan, pemanfaatan wisata bahari dan wisata

darat. Luas total 111.625 ha, dengan 1507,7 ha daratan, dan perairan seluas

110.117,3 ha. Wilayah darat dari tidak termasuk wilayah TN, hanya air,

hutan hujan tropis, dan hutan mangrove. Sedangkan untuk daratan

merupakan tanggung jawab Pemda Kab. Jepara. Terdapat 1 kecamatan, dan

4 desa di Karimunjawa. Desa Karimunjawa, Kemujan, Desa Parang, Desa

Nyamuk. Memiliki ekosistem asli terumbu karang, mangrove, hutan hujan

tropis dan pantai, dan padang lamun.

3. Penulis : Untuk kegiatan wisata, apakah ada wilayahnya sendiri?

Sulis : Jadi menurut peta wisata milik BTNKJ. Pulau

Karimunjawa merupakan pusat kegiatan wisata, penginapan, seperti hotel,

homestay, dan pelabuhan. Walaupun sekarang tidak menutup kemungkinan

di Pulau Kemujan karena sekarang ada bandara. Seperti pada waktu lalu ada

Wings Air beroperasi namun masih subsidi, jadi kadang dapat berangkat

atau tidak. Di sana mulai ada pembangunan hotel, dsb. Tapi saat ini tamu-

tamu masih terpusat di Karimunjawa. Biasanya wisatanya ke P. Menjangan

Besar, P Menjangan Kecil, P. Cemara Kecil, Cemara Besar, lalu kembali

Page 4: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxi

lagi ke Karimunjawa ke Tanjung gelam melihat sunset. Itu kalau untuk

perjalanan ke wilayah barat. Jika wilayah timur, maka akan ke P. Cilik, P.

Tengah, P Sintok. Perjalanan ke barat atau timur menyesuaikan dengan

musim angin. Contohnya saat musim angin timur, maka lebih baik

berwisata ke barat. Karena semua transport masih memakai kapal kecil.

Penulis : Untuk pelabuhan di sana apakah benar ada dua dermaga?

Sulis : Benar, satu pelabuhan utama (dermaga perintis) untuk

kapal besar atau kapal penyebrangan. Ada satu lagi untuk wisatawan yang

akan berwisata ke antar pulau dengan kapal yang lebih kecil.

4. Penulis : Bagaimana dengan proses pengelolaan TN

Karimunjawa?

Sulis : Ada 3 pilar, yaitu perlindungan, pengawetan, dan

pemanfaatan. Jika itu berjalan dengan baik maka fungsi ekonomi, fungsi

sosial budaya, dan fungsi ekologis akan meningkat.

Penulis : Sedangkan untuk pengelolaan wisata apakah

diserahkan kepada pihak pemerintah atau swasta?

Sulis : Di Karimunjawa masih abstrak dan sesuai permintaan

pasar, karena BTNKJ hanya dapat mengelola dari tiket masuk. Sedangkan

yang bergerak di wisata adalah agen tur. Sebenarnya TNKJ memiliki

kewenangan untuk mengatur itu, tetapi untuk saat ini belum sampai ke tahap

itu. Saya mengakui juga pengelolaan di Karimunjawa belum ada

pengelolaan satu pintu.

5. Penulis : Dapatkah dijelaskan tentang lokasi TNKJ?

Page 5: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxii

Sulis :Jadi TNKJ terdapat di tengah-tengah utara Pulau Jawa.

Dapat diakses dari Semarang, dan Jepara. Namun biasanya orang berangkat

dari Jepara karena lebih dekat. Lalu untuk Karimunjawa juga menjadi transit

hasil-hasil hutan dari Sumatera, Kalimantan, sampai Papua melewati

Karimunjawa. Jadi boleh dibilang sangat strategis. Apalagi karena

ekosistemnya sangat terjaga, otomatis ada banyak ancaman ilegal fishing

seperti dari nelayan Pantura dan Madura.

6. Penulis : Apakah pernah ada salah fungsi pemanfaatan TNKJ

selama ini?

Sulis : Iya pernah, contohnya adalah kasus penutupan

“penangkaran hiu” 2019 kemarin. Seperti yang tersebar luas di masyarakat,

diceritakan bahwa ada penangkaran hiu di Karimunjawa. Tetapi sebenarnya

itu salah kaprah, karena sebenarnya itu bukan penangkaran melainkan

kolam pembesaran hiu. Karena di wilayah Taman Nasional tidak boleh

dilakukan penangkaran.

7. Penulis : Apakah ada tantangan dari segi wisata yang dapat

mengancam keberlangsungan TNKJ?

Sulis : Tantangan terbesar yang tidak bisa dihindari adalah mass

tourism. Karena yang menuju Karimunjawa sekarang sudah tidak

berkonsep ekowisata lagi, tetapi cenderung ke mass tourism. Karena

aksesnya sulit, otomatis wisatawan akan lebih suka berangkat bergerombol.

Karena mass tourism tersebut, ancaman selanjutnya adalah sumber air

tawar. Selama ini sumber air berasal dari hutan hujan tropis di P.

Page 6: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxiii

Karimunjawa, padahal dengan mass tourism kebutuhan air akan semakin

meningkat. Karena tanah di Karimunjawa sulit untuk menyimpan air, hanya

mengandalkan akar pohon-pohon besar sebagai penyangga air. Terumbu

karang kondisinya juga akan menurun, terutama apabila penyelam kurang

edukasi sebelum beraksi. Diving justru akan lebih aman karena biasanya

pelakunya sudah ahli di bidangnya, tetapi lain hal dengan snorkeling yang

umumnya pemula dan sering tidak sengaja menginjak terumbu karang.

Pembangunan sarana pariwisata seperti resort, juga ada beberapa yang

menyalahi aturan Taman Nasional contohnya pembangunan resort dalam

permukaan air pantai yang menggunakan cor semen dan tiang pancang.

Karena dengan itu, ikan dapat terhalangi untuk menuju ke wilayah tersebut,

dan warna air juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.

8. Penulis :Apakah ada data kunjungan menurut BTNKJ ?

Sulis :Berikut adalah data BTNKJ pada tahun 2017, terlihat

penurunan pada tiga tahun terakhir. Ada perbedaan data menurut kami dan

Dinas Pariwisata Jepara. Karena jika data kami disesuaikan dengan jumlah

tiket berpajak yang masuk ke pihak Taman Nasional. Yang Rp. 5000/

wisatawan lokal, 150.000/ turis mancanegara. BTNKJ juga mengaku ada

lost control tentang penarikan tiket karena kami tidak bisa membatasi

pengunjung, kalau ada yang ijin ke taman nasional pasti akan terurus. Tetapi

karena makin banyaknya agen tur dan wisatawan kami tidak bisa

mengontrol. Apalagi banyak pintu untuk menuju Karimunjawa, bisa dari

Semarang, Jepara, dan bandara. Untuk kerja sama, kami baru dengan

Page 7: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxiv

PELNI jadi tiket masuk Karimunjawa dapat disertakan dengan tiket kapal

feri PELNI dari Semarang, sedangkan yang lain belum bisa karena banyak

kepentingan. Untuk kapal cepat dari Jepara, jika ada biro wisata yang jujur

maka mereka juga membayar tiket masuk.

9. Penulis : Sejauh mana pengembangan yang sudah dilakukan

atau direncanakan untuk menciptakan wisata berkonsep ekowisata di sana?

Sulis : Sudah ada perencanaan jangka panjang. Jadi untuk

meningkatkan kualitas obyek dan daya tarik wisata alam, maka jangan

sampai kerusakan obyek wisata bahari menurun dan sampah meningkat.

Sampah di Karimunjawa sekarang makin lama menumpuk karena belum

ada pengelolaan sampah, baru ada satu LSM yang sudah mulai peduli

dengan masalah sampai dan mulai memilah sampah.

Jadi ada tiga cara untuk mencapai tujuan tersebut. Yang pertama adalah

perencanaan pola pemanfaatan pariwisata alam. Contohnya dengan

penyusunan desain tapak untuk panduan investor yang akan mengelola

suatu tempat wisata. Namun sekarang yang baru dibuatkan desain tapaknya,

adalah di Pulau Tengah, Menjangan Besar, dan Menjangan Kecil. Lalu yang

kedua adalah penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pekaku

wisata. Seperti contohnya kita sudah melakukan studi banding ke Bali,

kampanye ekowisata, pelatihan ekowisata untuk pemandu wisata. Yang

terakhir adalah pengawasan dan pengendalian pengunjung, yang sudah kita

lakukan adalah pengadaan kapal patroli.

Page 8: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxv

10. Penulis : Apa saja promosi yang pernah dilakukan oleh pihak

TNKJ untuk memperkenalkan Karimunjawa?

Sulis : Untuk promosi dan informasi sudah ada beberapa. Jika ada

pameran konservasi di suatu Taman Nasional kita pasti ikut, dan yang

dibawa ke sana adalah masyarakat asli Karimunjawa sehingga dapat

sekalian membandingkan pengelolaannya, dsb. Lalu untuk festival, di sini

ada namanya festival Barikan yaitu seperti festival seperti pawai untuk

selamatan hasil alam dan menolak bala. Festival tersebut diadakan setiap

tahun dan menjadi salah satu daya tarik wisata di sana. Ada juga festival

religi, pembuatan film dokumenter, dan buku, serta kemah konservasi.

11. Penulis : Apa saja kegiatan konservasi yang pernah dilakukan di

TNKJ ?

Sulis : Kita memiliki satwa prioritas penyu. Pengelolaannya

dilakukan bersama dengan masyarakat. Kegiatan untuk melestarikan penyu

antara lain penetasan semi alami penyu, pendampingan kelompok pelestari

penyu, monitoring penyu, bersih pantai habitat peneluran penyu, evakuasi

sarang penyu, pembuatan studi kelayakan fasilitas PSA, dan kampanye

konservasi penyu. Karena di daerah Jepara dan Karimunjawa masih ada

kebiasaan mengonsumsi telur penyu, sehingga kelestariannya harus tetap

dijaga secara ketat.

12. Penulis : Apa yang membedakan wisata biasa dengan

ekowisata menurut TNKJ?

Page 9: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxvi

Sulis : Kalau pelaku wisata biasa pasti akan mencari peluang dari

segi ekonomi dengan mendatangkan banyak wisatawan, tetapi jika dari

TNKJ lebih memilih konsep ekowisata, yang jumlah orangnya dibatasi

tetapi juga akan menghasilkan nilai ekonomi. Tetapi selama ini belum ada

persamaan tujuan dari Pemda selaku pengelola hasil dari mass tourism, dan

TNKJ yang berkonsep ekowisata. Untuk mengawinkan dua hal tersebut,

tidak mudah dan masih dalam proses.

13. Penulis : Apakah ada dampak dari pandemi global terhadap

keberlangsungan ekowisata di Karimunjawa?

Sulis : Jadi sejak adanya pandemi ini ada sisi positifnya.

Karimunjawa sebenarnya sudah akan dibuka, tetapi Kabupaten Jepara

masih zona merah sehingga belum dapat dibuka. Walaupun Karimunjawa

merupakan zona hijau, menurut gugus COVID-19 pembukaan wilayah

disesuaikan dalam tingkat kabupaten. Karena sekarang wajib ada protokol

kesehatan, syarat, dan lain sebagainya, maka diharapkan dari situasi ini,

pariwisata di Karimunjawa dapat dibuka melalui satu pintu. Pengawasannya

juga akan lebih mudah karena mungkin di masa depan setiap perjalanannya

akan dibatasi dengan kuota tertentu. Sampai sekarang (21/9) Karimunjawa

belum dibuka untuk umum. Penelitian pun jumlahnya dibatasi, dan

diprioritaskan untuk konservasi.

14. Penulis : Yang terakhir, apa harapan Bu Sulis untuk

keberlangsungan ekowisata di TN Karimunjawa?

Page 10: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxvii

Sulis : Harapannya konsep wisata Karimunjawa tetap

menjadi ekowisata bukan mass tourism. Mulai dari hulu ke hilir, semua

teratur dari perilaku wisatawannya dan kegiatannya juga secara ramah

lingkungan. Jangan terlalu di modernisasi.

Page 11: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxviii

LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN

SEKRETARIS DPC HPI KARIMUNJAWA

Hari/Tanggal : Rabu, 23 September 2020

Tempat : Zoom Meeting

Waktu : 12:45 – 13:30 WIB

Narasumber : Jamaludin (Sekretaris DPC Himpunan Pramuwisata

Indonesia (HPI) Karimunjawa)

1. Penulis : Bagaimana tingkat kunjungan ke Karimunjawa selama

lima tahun terakhir?

Jamal : Ada sedikit penurunan pada tahun 2018, dikarenakan

sedang musim bencana gempa di Indonesia seperti di Lombok saat itu. HPI

Karimunjawa baru mulai melakukan pencatatan jumlah wisatawan yang

berwisata ke laut pada November 2018 – Maret 2020. Dari data tersebut terlihat

jumlah total kurang lebih 34.000 wisatawan. Dengan mayoritas wisatawan

domestik, dan wisatawan mancanegara sekitar 1000. Data tersebut dapat

dibandingkan dengan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Jepara dan

Balai TN Karimunjawa. Terdapat perbedaan data, karena data TNKJ

disesuaikan dengan pembayaran tiket masuk PNBP. Retribusi PNBP sudah

lama diadakan sejak Taman Nasional berdiri, tetapi ada beberapa pihak yang

tidak setuju dan mendukung TNKJ maka pada tahun 2014 sempat didemo dan

banyak agen tur yang tidak membayar.

Penulis : Jadi untuk penurunan jumlah kunjungan hanya pada 2018?

Page 12: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxix

Jamal : Jadi pariwisata di Karimunjawa sangat aktif pada tahun

2011 – 2016. Dengan puncaknya pada 2012, lalu sempat menurun, dan pada

2018 menurun kembali, baru saat 2019 ada peningkatan. Karena sebelum tahun

2018, HPI Karimunjawa belum melakukan pencatatan jumlah wisatawan.

Tetapi baru dari absen pemandu wisata. Seiring kebutuhan akan data, jadi baru

diadakan formulir untuk kunjungan di wisata laut, dan data tersebut dapat

digunakan untuk menentukan langkah kebijakan ke depannya. Namun jika

dilihat dari jumlah dan pola wisatanya, Karimunjawa sudah cenderung mass

tourism dibandingkan ekowisata. Tetapi harus ditinjau lebih dalam tentang

daya tampung dan kemampuan alamnya untuk menghadapi mass tourism.

Dapat disimpulkan bahwa kami memiliki tujuan besar yaitu semua pelaku

wisata menerapkan konsep ekowisata. Dimulai dari pengaturan kunjungan, dan

kegiatan di lokasi wisata. Tetapi untuk menuju itu, dibutuhkan mekanisme

lebih lanjut dari pemerintah, ahli, dan lembaga lainnya.

Penulis : Jadi dapat dikatakan bahwa konsep wisata di Karimunjawa

masih abu-abu?

Jamal : Jika dilihat dari jumlahnya, jelas sudah termasuk mass

tourism apalagi tamunya mayoritas adalah rombongan. Disertai bukti

kerusakan seperti pada terumbu karang di beberapa tempat. Hal ini diakibatkan

oleh kegiatan snorkeling yang tidak sesuai kaidah. Namun untuk penerapan

sanksi, sampai sekarang belum ada kepastiannya. Tetapi tidak semua pelaku

wisata melanggar, tetap ada pihak yang sudah menerapkan konsep ekowisata.

Page 13: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxx

2. Penulis : Bagaimana segmentasi pasar dari wisatawan yang

berkunjung ke Karimunjawa?

Jamal : Kalau dari segi usia, mayoritas yang berkunjung masih

tergolong pemuda. Biasanya mereka adalah rombongan backpacker, atau

rombongan dari kelompok bisnis. Dalam satu rombongan, jumlahnya cukup

banyak. Kota asal masih didominasi oleh masyarakat perkotaan besar di Pulau

Jawa. Seperti Semarang, Solo, Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Mereka

umumnya tertarik untuk berkunjung ke Karimunjawa karena melihat di

internet, atau rekomendasi teman, atau sekedar penasaran karena belum pernah

berkunjung sebelumnya.

3. Penulis : Apa saja yang menjadi daya tarik ekowisata di Karimunjawa?

Jamal : Di Karimunjawa ada wisata air, pantai, tracking mangrove

dan bukit, diving, penetasan semi alami penyu, banana boat, camping,

sunbathing, sampai memancing. Tetapi kalau dari data kami, 90% kegiatannya

didominasi wisata bahari. Seperti snorkeling.

Penulis : Bagaimana untuk atraksi yang kegiatannya erat dengan

konservasi?

Jamal : Beberapa kegiatan konservasi ada, tetapi untuk kegiatan

wisata berbasis ekowisata atau konservasi masih sedikit. Mayoritas motif

wisatanya adalah untuk plesiran dengan bersantai menikmati pemandangan.

Tetapi tetap digunakan kaidah konservasi, menggunakan local guide, perahu

lokal, homestay juga lokal milik warga sekitar. Sebenarnya untuk konsep

ekowisata sudah berjalan. Wisatawan pulang membawa informasi dan

Page 14: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxi

pengetahuan, masyarakat mendapat feedback, dan alam tetap terjaga. Untuk

poin pertama dapat dilakukan dengan misalnya tidak menginjak terumbu

karang saat snorkeling, dan tidak membuang sampah sembarangan. Tetapi

kenyataannya untuk kegiatan wisata berbasis ekowisata murni, jumlahnya

masih belum terlalu banyak.

4. Penulis : Apakah ada obyek wisata yang favorit dan yang kurang

favorit?

Jamal : Untuk primadona lokasi snorkeling ada P. Menjangan

Kecil, Cemara Kecil, P. Cilik, P. Sintok. Jika untuk kunjungan pulau favoritnya

adalah P. Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Cemara Kecil, P. Cemara

Besar, P. Cilik, P. Sintok, P. Geleang. Untuk pantai ada di P. Karimunjawa

yaitu Pantai Bobi, dan Pantai Tanjung Gelam. Untuk bukit ada bukit LOVE.

Dan untuk yang kurang terkenal, biasanya pulau-pulau yang terletak jauh dari

pulau utama. Seperti antara lain, P. Nyamuk, P. Parang, P. Bengkoang.

Umumnya wisatawan jarang ke sana karena aksesnya yang jauh dan memakan

waktu.

5. Penulis : Ada kelebihan dari Karimunjawa apabila diterapkan

konsep ekowisata?

Jamal : Resiliensi terumbu karang masih bagus, air masih jernih,

bakau masih bagus, hutan baik, dan adat budaya masih terjaga. Walaupun

seiring perkembangan zaman, sosial masyarakat ada beberapa aspek yang

sedikit berubah. Tetapi masyarakat yang bergerak di wisata ataupun tidak,

Page 15: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxii

sudah memiliki kesadaran akan menjaga lingkungan dan Sumber Daya Alam

(SDA) di Karimunjawa.

6. Penulis : Apakah Karimunjawa memiliki kelemahan jika diterapkan

konsep ekowisata?

Jamal : Ada tumpang tindih kebijakan pemerintah tentang sanksi

pelanggar konsep ekowisata, baik di Jepara maupun Karimunjawa. Beberapa

masyarakat ada yang belum patuh aturan, disebabkan lemahnya pengawasan

oleh pemerintah. Lalu untuk dari segi agen, masih ada persaingan harga yang

tidak sehat dari para agen tur. Jika harga pemandu sudah ada standarnya, tetapi

untuk harga paket wisata setiap agen berbeda. Contohnya ada yang membuka

open trip seharga Rp 500ribu, tetapi rombongannya sampai 100 - 200 per trip.

Dan untuk harga, belum ada pengaturan harga standar untuk wisata ke

Karimunjawa. Padahal di agen tur juga ada paguyubannya, harusnya mereka

dapat menentukan harga tingkat atas dan bawah untuk kegiatan wisata.

Sehingga nanti mereka dapat bersaing dari segi kualitas bukan kuantitas.

Karena jika hanya berbicara masalah harga, masyarakat tentu akan lebih tergiur

dengan harga yang lebih murah. Dari banyaknya persoalan tersebut, terkadang

konsep wisata Karimunjawa oleh pemerintah daerah belum sejalan dengan

konsep ekowisata oleh Balai TN Karimunjawa.

7. Penulis : Untuk masing-masing sarana transportasi apakah ada harga

tertentu atau ada perbedaan?

Jamal : Untuk kapal feri Siginjai dari Jepara harga turis dan warga

lokal sama, tetapi untuk kapal cepat Bahari Express ada perbedaan tarif warga

Page 16: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxiii

lokal dan turis. Kapal feri dari PELNI Semarang juga sama, pesawat juga sama.

Tetapi jika dari wisatawan, mereka umumnya lebih memilih kapal cepat untuk

efektivitas waktu berangkat. Mengingat jarak tempuhnya hanya kurang lebih 2

jam.

8. Penulis : Jika saat pariwisata Karimunjawa dibuka kembali (pasca

pandemi), apakah ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh wisatawan?

Jamal : Ada, dan itu wajib. Namun sampai sekarang karena

Karimunjawa masih ditutup dan sedang proses re-aktifasi Taman Nasional

Karimunjawa, maka semua paguyuban pemandu wisata wajib membuat SOP

Protokol Kesehatan COVID-19. Kemarin kami sudah selesai produksi video

panduan tahap kedua, lalu akan dinaikkan ke gubernur dan bupati. Setelah

disetujui, baru Karimunjawa dapat dibuka kembali. Tetapi dengan kesepakatan

kuota 100 orang per minggu. Jika evaluasinya baik, maka perlahan akan

ditambah sampai batas 50%.

9. Penulis : Menurut pengalaman Bapak sebagai pemandu wisata, apa

yang membuat Karimunjawa bisa berkembang di masa depan?

Jamal : Alamnya terjaga, karena fokus wisata pada wisata alam.

Otomatis jika alamnya masih baik, orang akan tetap datang ke Karimunjawa.

Selain itu, pertimbangan keamanan, kenyamanan, sampah yang dikelola

dengan baik pasti akan lebih mendatangkan perkembangan di masa mendatang.

10. Penulis : Indonesia memiliki banyak destinasi ekowisata, jika dapat

dibandingkan, siapakah kompetitor dari Karimunjawa?

Page 17: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxiv

Jamal : Untuk itu saya kurang mengetahui, tapi jika dilihat-lihat

mungkin Kepulauan Seribu di Jakarta. Karena sama-sama fokus di atraksi

wisata baharinya.

11. Penulis : Untuk pengelolaan pariwisata di Karimunjawa, apakah

diserahkan ke pemerintah atau swasta?

Jamal : Jika dari segi transportasi ada pemerintah dan swasta,

begitu pula dengan hotel dan penginapan, sedangkan untuk agen tur semuanya

swasta. HPI Karimunjawa dan paguyuban pemandu wisata lainnya di

Karimunjawa di bawah pemerintah. Dan semua pemandu wisata, harus

penduduk Karimunjawa.

12. Penulis : Selama menjadi pemandu wisata di Karimunjawa, apakah

ada pengalaman berkesan?

Jamal : Banyak pengalamannya, ada beberapa wisatawan yang sulit

untuk dipandu. Oleh karena itu, kami harus lebih sosialisasi dan kampanye ke

wisatawan, seperti briefing di awal wisata harus lebih ditekankan. Walaupun

tidak semua anggota HPI itu komunikatif, tetapi harus tetap diusahakan supaya

semuanya terlaksana dengan baik, masyarakat tetap sejahtera, dan alam terjaga.

13. Penulis : Sepengetahuan saya, kalau untuk promosi biasanya

dilakukan agen tur. Selain itu pernahkah pihak pemerintah juga

mempromosikan Karimunjawa?

Jamal : Mayoritas masih memasarkan bisnis agen tur masing-

masing, kalau dari pemerintah sudah pernah di promosikan tapi masih

Page 18: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxv

dilakukan di sekitar Jepara dan Jawa Tengah. Dari pihak TNKJ, sudah sering

mengikuti pameran konservasi di berbagai daerah.

14. Penulis : Apakah harapan Bapak untuk keberlangsungan ekowisata

di Karimunjawa?

Jamal : Semoga di masa depan bukan hanya tentang persoalan

menjual paket wisata, tetapi juga bicara tentang Karimunjawa seperti apa,

akses, alam, cerita, dan mungkin dapat membahas perencanaan wisatanya

contoh dari segi biayanya. Apalagi di masa kini, pola pariwisata di dunia

cenderung ke wisata alam, maka itu dapat menjadi peluang yang baik. Dan

semoga promosi selanjutnya dapat lebih menonjolkan tentang keindahan alam

Karimunjawa

Page 19: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxvi

LAMPIRAN D: TRANSKRIP FGD DENGAN PARA BACKPACKER INDONESIA

Peserta : Andhi (30, Freelance Tourleader, Yogyakarta), Karin

(22, Freshgraduate, Jakarta), Jamal (40, Wiraswasta, Demak), Zain (28,

Travel Blogger dan Mahasiswa, Semarang), Ridho (25, Travel Guide,

Makassar)

Lokasi FGD : Zoom Meeting

Waktu : Minggu, 25 Oktober 2020 (19:30 - 21:15)

Tema : Ekowisata Karimunjawa

Tujuan : Menggali informasi mendalam tentang persepsi

backpacker tentang Karimunjawa dan berbagi pengalaman serta pendapat

tentang destinasi pulau.

Alat bantu : Earphone, Laptop, Powerpoint Pertanyaan Diskusi

Peraturan :

1. Menggunakan atasan berkerah dan sopan

2. Harap menyalakan kamera saat FGD berlangsung (kecuali sinyal

bermasalah)

3. Membawa alat tulis atau pencatat untuk mencatat hasil diskusi

3. Akan ada 2 pertanyaan kelompok, nanti akan dibagi dua kelompok untuk

yang pernah dan belum pernah ke Karimunjawa. Kelompok A = Jamal, Zain.

Sedangkan kelompok B = Andhi, Karin, Ridho. Sedangkan 3 pertanyaan

lainnya ditujukan untuk semua peserta.

4. Berkenalan dan bersikap saling menghargai antar peserta FGD

5. Penulis berperan sebagai moderator sekaligus pencatat pada FGD

Page 20: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxvii

6. Rangkaian FGD berlangsung selama 1 jam, dengan waktu diskusi sebanyak

5 menit, dilanjutkan dengan pemaparan hasil diskusi oleh 1 atau 2 orang

selama 3 menit.

7. Akan ada sesi foto bersama di akhir FGD

8. Saat diskusi berlangsung, peserta akan dimasukkan ke break room.

Kendala: Jaringan internet para peserta maupun moderator yang kadang

tidak lancar, beberapa peserta sempat putus jaringan sehingga waktu FGD

terpaksa menjadi lebih lama.

1. Moderator : Sebagai backpacker, darimana kalian mendengar

Karimunjawa pertama kali? Apa pandangan kalian mengenai Karimunjawa saat

itu dan apa yang kalian harapkan dapat lakukan di sana?

Peserta : Kebanyakan tahu dari media sosial, dan teman-teman pada

tertarik karena Taman Nasional Karimunjawa lautnya indah dan alami banget,

harapannya akses ke sana dapat diperbanyak karena masih minim. Contohnya

kapal hanya ada dua hari sekali, pesawat juga jarang beroperasi. Disana

sekarang listrik sudah 24 jam, tidak seperti saat 2010 yang hanya ada saat

malam hari. Yang diharapkan yaitu fasilitas yang lengkap karena letaknya jauh.

Kebanyakan backpacker menanyakan tentang harga dan cara untuk pergi ke

sana bagaimana? Lebih baik akses dari Pelabuhan Kartini Jepara, karena kapal

besar milik PELNI hanya ada seminggu sekali.

Page 21: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxviii

2. Moderator : Sebagai backpacker, menurut kalian apa saja informasi

penting yang harus didapatkan backpacker sebelum mengunjungi suatu

destinasi yang berbentuk kepulauan/pulau?

Peserta : Yang pasti akses dan transport, cari tahu dahulu tentang jadwal

kapal atau pesawat kapan saja, bagaimana untuk transport antar pulau nanti,

karena Karimunjawa kan kepulauan besar jadi untuk transportasi antar pulau

juga harus tahu, data tentang tour guide, kendaraan saat disana apakah jalan kaki

atau bisa sewa motor, penginapan sesuai dengan budget, dan informasi tentang

apa yang harus dipersiapkan sebelum berangkat, karena di sana tidak ada ATM,

jadi uang / budget harus dibawa dari rumah.

3. Moderator : Sebagai seorang yang pernah mengunjungi Karimunjawa,

apakah pernah menemukan informasi di media yang tidak/kurang sesuai dengan

keadaan di Karimunjawa? Apa masalah yang biasanya dikeluhkan backpacker

saat berkunjung ke sana?

Peserta Kelompok A (Yang pernah mengunjungi) : Informasi yang ada di

media yang kurang sesuai dengan keadaan di Karimunjawa adalah lingkungan

dan alam di sana lebih bagus dan indah aslinya daripada di foto, masih belum

banyak orang dan masih bersih. Lalu sebenarnya untuk makanan para

backpacker juga tidak sulit ditemukan, karena sebenarnya malam hari di sana

cukup ramai, ada café, ada rumah makan, untuk yang low-budget juga ada, tapi

biasanya jika ditargetkan untuk turis mancanegara harganya lebih mahal.

Makanan lokal juga sudah banyak dan harganya sama antara turis lokal dan

mancanegara. Sedangkan untuk masalah yang dikeluhkan biasanya oleh

Page 22: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xxxix

teman-teman backpacker adalah sinyal terutama untuk jaringan internet, kalau

Wi-fi sudah aman, tetapi jika tidak ada Wi-fi biasanya yang sinyalnya bagus

hanyalah Telkomsel, ATM cuma ada BRI dan itu tidak bisa digunakan untuk

ATM bersama.

4. Moderator : Sebagai orang yang belum pernah mengunjungi

Karimunjawa, apa informasi yang belum kalian temukan tentang Karimunjawa

di media massa yang sekiranya sangat kalian butuhkan untuk perencanaan trip

Anda?

Peserta Kelompok B (Yang belum pernah mengunjungi): Yang belum ada

informasi dan masih dipertanyakan adalah akses mulai dari peta lokasi, karena

jika kita lihat di google map atau peta lainnya kan itu tidak terlihat tentang

aksesibilitas jalan tersebut, apakah bisa diakses jalan kaki atau kendaraan.

Sedangkan rumornya adalah cuaca yang tidak bagus, sehingga kalau mau

pulang/pergi suka tertahan. Jadi kita sebagai backpacker masih bingung kapan

waktu terbaik ke Karimunjawa, informasinya juga banyak yang belum

terupadate karena info mayoritas dari blog-blog lama seperti dari tahun 2010,

sehingga apakah informasi dan keadaan disana sudah sama seperti masa kini.

Lalu untuk masyarakat dan keamanannya bagaimana? apakah mereka ramah-

ramah? Sehingga kita sebagai backpacker ada bayangan untuk bagaimana

berprilaku disana.

Peserta Kelompok A (Yang pernah mengunjungi): Waktu terbaik lebih

baik saat musim panas, sehingga jarang ada badai. Mulai dari Maret-

September. Karena pas itu, saya pernah Oktober cuaca kurang baik dan

Page 23: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xl

ombaknya kencang. Sehingga kapal cepat kami banyak terguncang sehingga

sedikit mabuk laut. Untuk penduduknya, keamanannya terjamin dan mereka

ramah-ramah. Sedangkan untuk kapal mulai dari 160rb untuk kapal cepat

selama 2 jam. Sedangkan untuk kapal biasa dari Semarang perjalanan 5 jam.

5. Moderator : Sebagai backpacker yang pernah mengunjungi

Karimunjawa, apa media informasi yang menurut kalian cocok untuk

menginformasikan ekowisata/wisata alam yang ramah lingkungan di

Karimunjawa? Berikan alasannya dari sudut pandang backpacker?

Peserta Kelompok A: Media yang cocok untuk menginformasikan

ekowisata Karimunjawa yaitu media sosial seperti Facebook, Twitter, atau

blog-blog. Sedangkan agar lebih jelas dan terpercaya dapat melalui website

agar dapat memuat banyak informasi. Dan untuk meningkatkan kepercayaan

orang” dapat melalui media audio visual seperti video yang diupload di

Youtube. Sehingga penonton dapat merasakan penggambaran suasana di sana.

6. Moderator : Sebagai seorang backpacker yang belum pernah

mengunjungi Karimunjawa, apakah informasi tentang kaidah-kaidah

ekowisata / wisata alam ramah lingkungan di Karimunjawa sudah cukup

tersampaikan di media? Apakah Anda akan bersedia untuk mengikuti semua

peraturan yang dimiliki pihak Taman Nasional, seperti contohnya membayar

karcis PNBP/tiket kegiatan?

Peserta Kelompok B: Pasti, harus mengikuti peraturan disana, entah harus

pakai local guide dan yang lain sebagainya. Walaupun jarang ada yang

mengingatkan pun, kami akan tetap menaati. Karena disana pasti akan ada

Page 24: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xli

petugasnya juga. Hal itu juga dapat digunakan untuk mengembangkan

pariwisata di sana.

7. Moderator : 2020 adalah masa dimana pandemi corona berlangsung,

pada 16 Oktober 2020 Karimunjawa resmi dibuka dengan protokol new normal

yang ketat seperti pembatasan wisatawan, syarat rapid test, dan membawa

peralatan pribadi untuk menyelam, dsb. Otomatis perlahan pariwisata di

Karimunjawa akan beradaptasi ke wisatawan dengan kelompok kecil seperti

dengan kaidah ekowisata. Menurut kalian, apa tantangan terbesar backpacker

untuk menghadapi keadaan ini?

Peserta : Tantangannya biaya pasti akan bertambah, barang bawaan juga

akan lebih berat karena harus bawa peralatan sendiri, dan rasanya tidak bisa

sebebas dulu pasti akan ada rasa cemas karena di pelabuhan pun kita pasti akan

bertemu banyak orang asing yang kita tidak tahu mereka keadaaan

kesehatannya seperti apa. Walaupun kita sendiri sudah melakukan rapid test.

Karena jumlah orangnya dibatasi, kami juga takut kalau trip akan merasa lebih

sepi dan tidak seseru dahulu.

Page 25: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xlii

LAMPIRAN E: KUESIONER SURVEI POLA TRAVELING

DAN MINAT EKOWISATA

Page 26: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xliii

Page 27: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xliv

Page 28: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xlv

LAMPIRAN F: SURAT PERIZINAN WAWANCARA

Page 29: LAMPIRAN A: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

xlvi

LAMPIRAN G: TIMELINE DAN BAGAN PENGERJAAN

TUGAS AKHIR