Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
44
LAMPIRAN
45
Lampiran 1. Metode Kjeldahl
1) Bahan Analisis Kandungan Protein Kasar Biomassa Tanaman Jagung Manis
a) Sampel biomassa jagung yang sudah digilingsebagai bahan yang diuji kadar
protein kasarnya.
b) Asam sulfat pekat 20 ml berfungsi sebagai pengikat N pada saat destruksi.
c) Asam Chorida (yang sudah diketahui normalitasnya)
d) Natrium Hydroxsida (40%) 40-60 ml berfungsi sebagai larutan yang
membasakan dari proses destruksi.
e) Katalis campuran (yang dibuat dari CuSO4.5H20 dan K2SO4 dengan
perbandingan 1:5) 6 gram berfungsi untuk mempercepat reaksi destruksi.
f) Asam Borax (5%) 15 ml berfungsi untuk menangkap amonia.
g) Indikator campuran (brom cresolgreen: Methyl merah = 4:5 . Sebanyak 0,9
gram campuran dilarutkan dalam alkohol 100 ml) berfungsi sebagai
indicator warna saat titrasi.
2) Alat Pengukuran Kandungan Protein Kasar Biomassa Tanaman
Jagung Manis dengan Metode Kjeldahl
a) Labu Kjeldahl 300 ml berfungsi sebagai tempat dekstruksi sampel
biomassa tanaman jagung manis.
b) Satu set alat destilasi berfungsi untuk memanaskan zat yang akan
dikondensasi.
c) Erlenmeyer 250 cc berfungsi untuk menampung larutan saat destilasi dan
titrasi.
d) Buret 50 cc skala 0,1 ml berfungsi sebagai wadah untuk larutan
titrasi/mengukur volume titrasi.
e) Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang massa sampel biomassa
tanaman jagung manis.
46
f) Batu didih berfungsi untuk mengurangi letupan saat distilasi berlangsung.
g) Sabuk pengaman berfungsi untuk menjaga kestabilan alat destilasi.
h) Pemanas bunsen berfungsi untuk memanaskan bahan pakan dan sterilisasi
alat.
3) Prosedur Analisis Protein Kasar Biomassa Tanaman Jagung
a) Destruksi
(1) Menimbang sampel biomassa tanaman jagung manis kering oven yang
sudah digiling sebanyak ± 1 gram (Catat sebabai A gram).
(2) Memasukan kedalam labu Kjeldahl dengan hati-hati, dan tambahkan 6 gram
katalis campuran
(3) Menambahkan 20 ml asam sulfat pekat
(4) Memanaskan dengan nyala api kecil dilemari asam, bila sudah tidak berbuih
lagi destruksi dengan nyala api yang besar
(5) Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih,
setelah itu dinginkan.
b) Destilasi
(1) Menyiapkan alat destilasi, memasang secara hati-hati dan dilengkapi
dengan batu didih vaselin dan tali pengamanan
(2) Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas
dengan aquadest sebanyak ± 50 ml
(3) Memasang Erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15 ml yang
tekah diberi indicator campuran 2 tetes untuk menangkap ammonia
47
(4) Membasakan larutan sampel dari destruksi dengan penambahan 40-60 ml
Natrium Hydroxsida 40% melalui corong samping. Menutup segera kran
corong samping setelah larutan sampel masuk ke labu didih
(5) Menyalakan pemanas Bunsen dan mengalirkan air kedalam kondensor
tegak
(6) Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah
tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan
dalam labu didih sebnayak 2/3 bagian atau sekurang-kurangnya dalam
Erlenmeyer sudah terisi 15 ml
c) Titrasi
(1) Erlenmeyer berisi sulingan pada saat tahap destilasi, kemudian ditirtasi
dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya (sebagai B).
(2) Titik tirasi dicapai dengan ditandai perubahan warna hijau ke abu-abuan
(3) Mencatat jumlah larutan HCl yang terpakai (sebagai C).
Rumus yang digunakan dalam analisis protein kasar :
kadar protein kasar (%) = ml HCl x N HCl x 0.014 x 6,25
berat sampel (gram) x 100%
48
Lampiran 2. Tabel Analisis Tanah
No Parameter Satuan Hasil Kriteria
1 pH : H2O - 6,74 Netral
2 pH : KCL 1 N - 4,14 -
3 C-organik % 1,387 Rendah
4 N-total % 0,15 Rendah
5 C/N - 9 Rendah
6 P2O5 HCL 25% mg/100 g 165,56 Sangat Tinggi
7 P2O5 Bray Ppm P 10,43 Sedang
8 K2O Mg/100 g 21,52 Sedang
9 Susunan Kation :
K-dd Cmol/kg 0,11 Rendah
Na-dd Cmol/kg 0,21 Rendah
Ca-dd Cmol/kg 4,88 Rendah
Mg-dd Cmol/kg 0,37 Sangat Rendah
10 KTK Cmol/kg 15,13 Rendah
11 Kejenuhan Basa % 36,81 Rendah
12 Al-dd Cmol/kg 0 -
13 H-dd Cmol/kg 0,80 -
14 Kejenuhan Al % 0 -
15 Tektur
Pasir % 10
Debu % 42 Liat berdebu
Liat % 48
49
Lampiran 3. Tataletak Perlakuan
14 m
20 (P4) 17 (P1) 12 (P2) 8 (P1) 4 (P3)
19 (P5) 15 (P3) 11 (P1) 7 (P2) 3 (P5)
18 (P2) 14 (P5) 10 (P5) 6 (P1) 2 (P4)
17 (P3) 13 (P3) 9 (P4) 5 (P2) 1 (P3)
U
B T
S
15,5
m
50
70 cm
25 c
m
51
Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Pemupukan
Diketahui:
a) Perbandingan kandungan unsur hara pupuk Phonska yaitu NPK 15:15:15
b) Jarak tanam jagung manis yang digunakan umumnya 70 cm antar baris
dan 25 cm dalam barisan sehingga populasi dalam satu hektar berkisar
57.142 tanaman.
c) Kebutuhan pupuk NPK (15:15:15) = 300 kg/ha (Sesanti dkk., 2013).
d) Kebutuhan pupuk organik = 10 ton/ha (Palungkun dan Budiarti, 2004).
Perhitungan Jumlah Pupuk Phonska dan pupuk organik adalah sebagai
berikut :
Jarak Tanamn = 0,7 m x 0,25 m = 0,175 m2
Jumlah tanaman = 10.000 m2
0,175 m2 = 57.142 tanaman/ha
Kebutuhan pupuk/tanaman = 300000 gram
57.142 tanaman = 5,25 gram/tanaman
Kebutuhan pupuk organik/tanaman = 10000000 gram
57.142 tanaman = 175 gram/tanaman
52
Lampiran 5. Data Rataan Produksi Berat Batang dan Berat Daun
Perlakuan Ulangan Berat Batang
(gram)
Rataan
Berat
Batang
Berat Daun
(gram)
Rataan
Berat Daun
...................................... gram .....................................
Varietas
Talenta
1 23,65
23,90
29,95
29,13 2 27,21 32,74
3 23,02 25,74
4 21,72 28,08
Varietas
Manise
1 17,49
19,57
23,31
27,92 2 19,14 22,80
3 26,33 39.77
4 15,34 25.78
Varietas
Asia 86
F1
1 18,89
14,90
26.49
21,61 2 13,95 18
3 13,49 21.95
4 13,28 20
Varietas
Bonanza
F1
1 10,61
24,54
27.55
35,39 2 29,03 32.84
3 26,50 40.58
4 32,00 40.6
Varietas
Paragon
F1
1 25,37
27,52
39.23
35,25 2 31,76 41.77
3 30,43 30.28
4 22,53 29.74
53
Lampiran 6. Penghitungan Statistika Rasio Massa Batang dan Daun (Rasio Batang/daun)
Tabel 4. Pengaruh Varietas Terhadap Rasio Massa Batang dan Daun
Ulangan (r) Perlakuan (t)
P1 P2 P3 P4 P5
1 0,79 0,67 0,61 0,43 0,81
2 0,82 0,61 0,73 0,66 0,69
3 1,06 1,02 0,77 0,78 0,76
4 0,76 0,87 0,60 0,85 1,01
Jumlah 3,43 3,17 2,71 2,72 3,27
Rata-Rata 0,86 0,79 0,68 0,68 0,82
(∑X)1,2,3,4,52 11,765 10,049 7,344 7,398 10,693
∑ Y 15,300 ∑ X2 12,155
Perhitungan Sidik Ragam
dB Perlakuan = t – 1 = 5 – 1 = 4
dB Total = (t,r) – 1 = (4,5) – 1 = 19
dB Galat = t(r - 1) = 5(4 – 1) = 15
FK = ∑Y²
𝑡,𝑟 =
(15,300)²
5,4 =
234,090
20 = 11,705
JKT = ∑ X2 – FK = 12,155 – 11,705 = 0,451
JKP = (∑ X)₁²
𝑟+
(∑ X)₂²
𝑟+
(∑X)₃²
𝑟+
(∑ X)₄²
𝑟+
(∑ X)₅²
𝑟 – FK
= 11,765
4+
10,049
4+
7,344
4+
7,398
4+
10,693
4 – 11,705
= 11,813 – 11,705
= 0,108
JKG = JKT – JKP = 0,451 – 0,108 = 0,343
KTP = JKP
dB Perlakuan =
0,108
4 = 0,027
KTG = JKG
dB Perlakuan =
0,343
15 = 0,023
F hitung = KTP
KTG =
0,027
0,023 = 1,179
54
Tabel Sidik Ragam Pengaruh Varietas Terhadap Rasio Massa Batang dan Daun
Sumber
Keragaman DB JK KT F hitung
F tabel
(0,05)
Perlakuan 4 0,108 0,027 1,179 3,056
Galat 15 0,343 0,023
Total 19 0,451
Keterangan : Fhitung < F0,05 maka terima H0 artinya, artinya perlakuan varietas
menghasilkan rasio massa batang dan daun tanaman jagung manis
(Zea mays saccharta Sturt.) yang sama.
55
Lampiran 7. Hasil Analisis Sidik Ragam Rasio Massa Batang dan Daun
(Rasio Batang/daun) Menggunakan Aplikasi SPSS 16.0
Rasio Massa Batang dan Daun
Sum of Squares df Mean Square F Sig,
Between Groups 0,108 4 0,027 1,179 0,360
Within Groups 0,343 15 0,023
Total 0,451 19
Contrast Coefficients
Contrast
PERLAKUAN
P1 P2 P3 P4 P5
1 -1 -1 -1 4 -1
2 3 -1 -1 0 -1
3 0 2 -1 0 -1
4 0 0 1 0 -1
Contrast Tests
Contrast
Value of
Contrast Std, Error t Df
Sig, (2-
tailed)
Rasio
Massa
Batang
Dan
Daun
Assume equal
variances
1 -,4250 ,33808 -1,257 15 ,228
2 ,2850 ,26188 1,088 15 ,294
3 ,0900 ,18518 ,486 15 ,634
4 -,1400 ,10691 -1,309 15 ,210
Does not
assume equal
variances
1 -,4250 ,39475 -1,077 3,927 ,343
2 ,2850 ,24029 1,186 5,270 ,286
3 ,0900 ,20471 ,440 4,129 ,682
4 -,1400 ,08091 -1,730 5,016 ,144
56
Lampiran 8. Penghitungan Statistika Kandungan Protein Kasar Biomassa
Tanaman Jagung
Tabel 6. Pengaruh Varietas Terhadap Rasio Massa Batang dan Daun
Ulangan (r) Perlakuan (t)
P1 P2 P3 P4 P5
1 9,6 7,04 8,92 9,27 8,46
2 8,23 7,11 7,19 9,62 9,09
3 9,14 7,04 6,38 9,03 7,8
4 9,77 7,33 7,84 8,11 6,04
Jumlah 36,74 28,52 30,33 36,03 31,39
Rata-Rata 9,19 7,13 7,58 9,01 7,85
(∑X)1,2,3,4,52 1349,83 813,39 919,91 1298,16 985,33
∑ Y 163,01 ∑ X2 1353,03
1) Perhitungan Sidik Ragam
dB Perlakuan = t – 1 = 5 – 1 = 4
dB Total = (t,r) – 1 = (4,5) – 1 = 19
dB Galat = t(r - 1) = 5(4 – 1) = 15
FK = ∑Y²
𝑡.𝑟 =
(163,01)²
5,4 =
26572,26
20 = 1328,61
JKT = ∑ X2 – FK = 24,42
JKP = (∑ X)₁²
𝑟+
(∑ X)₂²
𝑟+
(∑X)₃²
𝑟+
(∑ X)₄²
𝑟+
(∑ X)₅²
𝑟 – FK
= 1349,83
4+
813,39
4+
919,91
4+
1298,16
4+
985,33
4 – 11,705
= 24,745 – 11,705
= 13,04
JKG = JKT – JKP = 24,42 – 13,04 = 11,38
KTP = JKP
dB Perlakuan =
13,04
4 = 3,26
KTG = JKG
dB Perlakuan =
11,38
15 = 0,76
F hitung = KTP
KTG =
3,26
0,76 = 4,30
57
Tabel Sidik Ragam Pengaruh Varietas Terhadap Kandungan Protein Kasar
Biomassa Tanaman Jagung
SK Db JK KT F hitung F tabel
(5%)
Perlakuan 4 13,04 3,26 4,30 3,06
Galat 15 11,38 0,76
Total 19 24,42
Keterangan : Fhitung > F0,05 maka terima H1 artinya, artinya perlakuan varietas
menghasilkan kandungan protein kasar tanaman jagung manis (Zea
mays saccharta Sturt.) yang berbeda.
2) Perhitungan Kontras Ortogonal
Perbandingan Koefesien Kontras Orthogonal (ci)
P1 P2 P3 P4 P5
Kontras 1
(P4 vs P1,P2,P3,P5)
-1 -1 -1 4 -1
Kontras 2
(P1 vs P2,P3,P5)
3 -1 -1 0 -1
Kontras 3
(P2 vs P3,P5)
0
2 -1 0 -1
Kontras 4
(P3 vs P5)
0 0 -1 0 -1
dB = 1
r = (5-1) = 4
i = 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya
Yi = Total perlakuan
ci = Pembandingan (contrast)
r = Perlakuan
Kontras 1
∑ ci = c1 + c2 + c3 + c4 + c5
= (-1) + (-1) + (-1) + 4 + (-1)
= 0
∑ (ci)2
= c12
+ c22
+ c32
+ c42
+ c52
= (-1)2 + (-1)2 + (-1)2 + 42 + (-1)2
= 20
P1 = c1 . ∑ Y1 = -1 . 36,74 = -36,74
P2 = c2 . ∑ Y2 = -1 . 28,35 = -28,35
P3 = c3 . ∑ Y3 = -1 . 30,33 = -30,33
P4 = c4 . ∑ Y4 = 4 . 36,33 = 144,12
P5 = c5 . ∑ Y5 = -1 . 31,39 = -31,39
58
∑(ci . ∑ Yi) = (c1 . ∑ Y1) + (c2 . ∑ Y2) + (c3 . ∑ Y3) + (c4 . ∑ Y4) + (c5 . ∑ Y5)
= (-36,74) + (-28,35) + (-30,33) + 144,12 + (-31,39)
= 17,14
(∑(ci . ∑ Yi))2
= 17,142 = 293,78
∑ (ci )2
. r = 20 . 4 = 80
JK L1 = ∑(cᵢ .∑ Yᵢ)
∑(cᵢ)² .Yᵢ).𝑟 =
293,78
80 = 3,67
Kontras 2
∑ ci = c1 + c2 + c3 + c4 + c5
= 3 + (-1) + (-1) + 0 + (-1)
= 0
∑ (ci)2
= c12
+ c22
+ c32
+ c42
+ c52
= 32 + (-1)2 + (-1)2 + 02 + (-1)2
= 12
P1 = c1 . ∑ Y1 = 3 . 36,74 = 110,22
P2 = c2 . ∑ Y2 = -1 . 28,35 = -28,35
P3 = c3. ∑ Y3 = -1 . 30,33 = -30,33
P4 = c4. ∑ Y4 = 0 . 36,33 = 0
P5 = c5 . ∑ Y5 = -1 . 31,39 = -31,39
∑(ci . ∑ Yi) = (c1 . ∑ Y1) + (c2 . ∑ Y2) + (c3 . ∑ Y3) + (c4 . ∑ Y4) + (c5 . ∑ Y5)
= 110,22 + (-28,35) + (-30,33) + 0 + (-31,39)
= 19,98
(∑(ci . ∑ Yi))2
= 19,982 = 399,20
∑ (ci )2
. r = 12. 4 = 48
JK L2 = ∑(cᵢ .∑ Yᵢ)
∑(cᵢ)² .Yᵢ).𝑟 =
399.20
48 = 8,32
Kontras 3
∑ ci = c1 + c2 + c3 + c4 + c5
= 0 + (-1) + (-1) + 0 + (-1)
= 0
∑ (ci)2
= c12
+ c22
+ c32
+ c42
+ c52
= 02 + 22 + (-1)2 + 02 + (-1)2
= 6
P1 = c1 . ∑ Y1 = 0 . 36,74 = 0
P2 = c2. ∑ Y2 = 2 . 28,35 = 57,04
P3 = c3 . ∑ Y3 = -1 . 30,33 = -30,33
P4 = c4 . ∑ Y4 = 0 . 36,33 = 0
P5 = c5 . ∑ Y5 = -1 . 31,39 = -31,39
∑(ci . ∑ Yi) = (c1 . ∑ Y1) + (c2 . ∑ Y2) + (c3 . ∑ Y3) + (c4 . ∑ Y4) + (c5 . ∑ Y5)
59
= 0 + 57,04 + (-30,33) + 0 + (-31,39)
= -4,68
(∑(ci . ∑ Yi))2
= -4,682 = 21,90
∑ (ci )2
. r = 6 . 4 = 24
JK L3 = ∑(cᵢ .∑ Yᵢ)
∑(cᵢ)² .Yᵢ).𝑟 =
21,90
24 = 0,91
Kontras 4
∑ ci = c1 + c2 + c3 + c4 + c5
= 0 + 0 + 1 + 0 + (-1)
= 0
∑ (ci)2
= c12
+ c22
+ c32
+ c42
+ c52
= 02 + 02 + 12 + 02 + (-1)2
= 2
P1 = c1 . ∑ Y1 = 0 . 36,74 = 0
P2 = c2 . ∑ Y2 = 0 . 28,35 = 0
P3 = c3 . ∑ Y3 = 1 . 30,33 = 30,33
P4 = c4 . ∑ Y4 = 0 . 36,33 = 0
P5 = c5 . ∑ Y5 = -1 . 31,39 = -31,39
∑(ci . ∑ Yi) = (c1 . ∑ Y1) + (c2 . ∑ Y2) + (c3 . ∑ Y3) + (c4 . ∑ Y4) + (c5 . ∑ Y5)
= 0 + 0 + (-30.33) + 0 + (-31.39)
= -1,06
(∑(ci . ∑ Yi))2
= -1,062 = 1,12
∑ (ci )2
. r = 2 . 4 = 8
JK L4 = ∑(cᵢ .∑ Yᵢ)
∑(cᵢ)² .Yᵢ).𝑟 =
1.13
8 = 0,91
JKP = ∑ JKL = 13,04
KTP = JKP
dB Perlakuan =
13,04
4 = 3,26
KTG = JKG
dB Perlakuan =
11,38
15 = 0,76
KT L1 = JK L1
𝑑𝐵 =
13,04
1 = 3,26
F hitung L1 = KTP
KTG =
3,67
0,76 = 4,30
KT L2 = JK L1
𝑑𝐵 =
8,32
1 = 8,32
F hitung L2 = KTP
KTG =
8,32
0,76 = 10,96
60
KT L3 = JK L1
𝑑𝐵 =
0,91
1 = 0,91
F hitung L3 = KTP
KTG =
0,91
0,76 = 1,20
KT L4 = JK L1
𝑑𝐵 =
0,14
1 = 0,14
F hitung L4 = KTP
KTG =
0,14
0,76 = 0,19
Tabel Sidik Ragam Uji Perbandingan Orthogonal (Kontras Orthogonal)
Kandungan Protein Kasar Biomassa Tanaman Jagung
SK db JK KT F
hitung
F tabel
(0,05)
signifikasi
Perlakuan 4 13,04 3,26 4,30 3,06
Kontras 1 (L1) 1 3,67 3,67 4,84 signifikan
Kontras 2 (L2) 1 8,32 8,32 10,96 signifikan
Kontras 3 (L3) 1 0,91 0,91 1,20 non signifikan
Kontras 4 (L4) 1 0,14 0,14 0,19 non signifikan
Galat 15 11,38 0,76
Total 19 24,42
Keterangan :
L1 : Fhitung > F0,05 maka ada perbedaan antara perlakuan yang menggunakan
perlakuan varietas Bonanza F1 (P4) dengan perlakuan varietas Talenta (P1),
varietas Manise (P2), varietas Asia 86 F1 (P3), dan varietas Paragon F1 (P5).
L2 : Fhitung > F0,05 maka ada perbedaan antara perlakuan varietas Talenta (P1)
dengan perlakuan varietas Manise (P2), varietas Asia 86 F1 (P3), dan
varietas Paragon F1 (P5).
L3 : Fhitung < F0,05 maka berarti tidak ada perbedaan antara perlakuan varietas
Manise (P2) dengan perlakuan varietas Asia 86 F1 (P3), dan varietas Paragon
F1 (P5).
L4 : berarti tidak ada perbedaan antara perlakuan varietas Asia 86 F1 (P3) dan
varietas Paragon F1 (P5).
61
Lampiran 9. Hasil Analisis Sidik Kandungan Protein Kasar Menggunakan
SPSS
Protein Kasar
Sum of
Squares df Mean Square F Sig,
Between Groups 13,042 4 3,260 4,298 0,016
Within Groups 11,379 15 0,759
Total 24,421 19
Contrast Coefficients
Contrast
Perlakuan
P1 P2 P3 P4 P5
1 -1 -1 -1 4 -1
2 3 -1 -1 0 -1
3 0 2 -1 0 -1
4 0 0 1 0 -1
Contrast Tests
Contrast Value of Contrast Std, Error t df
Sig, (2-tailed)
PK Assume equal variances
1 4,2850 1,94754 2,200 15 0,044
2 4,9950 1,50856 3,311 15 0,005
3 -1,1700 1,06671 -1,097 15 0,290
4 -0,2650 0,61587 -0,430 15 0,673
Does not assume equal variances
1 4,2850 1,58456 2,704 6,176 0,034
2 4,9950 1,34029 3,727 6,829 0,008
3 -1,1700 0,85975 -1,361 6,066 0,222
4 -0,2650 0,84870 -0,312 5,768 0,766
62
Lampiran 10. Pola Strategi Penyusunan Kontras Orthogonal
Perbandingan Koefesien Kontras Orthogonal
P1 P2 P3 P4 P5
Kontras 1
(P4 vs P1,P2,P3,P5)
-1 -1 -1 4 -1
Kontras 2
(P1 vs P2,P3,P5)
3 -1 -1 0 -1
Kontras 3
(P2 vs P3,P5)
0
2 -1 0 -1
Kontras 4
(P3 vs P5)
0 0 -1 0 -1
db = 5-1 = 4 (4 kontras)
Kontras 1.
H0 :4P4 –P1-P2-P3-P5 = 0
H1 : 4P4 –P1-P2-P3-P5 ≠ 0
Kontras 2.
H0 : 3 P1-P2-P3-P5 = 0
H1 : 3P1-P2-P3-P5 ≠ 0
Kontras 3.
H0 : 2P2-P3-P5 = 0
H1 : 2P2-P3-P5 ≠ 0
Kontras 4.
H0 : P3-P5 = 0
H1 : P3-P5 ≠ 0
P1 P2 P3 P4 P5
P4
P1 P2 P3 P5
P1
P2 P3 P5
P2
P3 P5
P3
P5
63
Lampiran 11. Deskripsi Varietas Bonanza F1
Asal : East West Seed Thailand
Silsilah : G-126 (F) x G-133 (M)
Golongan varietas : hibrida silang tunggal
Bentuk tanaman : tegak
Tinggi tanaman : 220 – 250 cm
Kekuatan akar pada tanaman dewasa : kuat
Ketahanan terhadap kerebahan : Tahan
Bentuk penampang batang : bulat
Diameter batang : 2,0 – 3,0 cm
Warna batang : hijau
Ruas pembuahan : 5 – 6 ruas
Bentuk daun : panjang agak tegak
kuran daun : panjang 85,0 – 95,0 cm, lebar 8,5 – 10,0
cm
Tepi daun : rata
Bentuk ujung daun : lancip
Warna daun : hijau tua
Permukaan daun : berbulu
Bentuk malai (tassel) : tegak bersusun
Warna malai (anther) : putih bening
Warna rambut : hijau muda
Umur mulai keluar bunga betina : 55 – 60 hari setelah tanam
Umur panen : 82 – 84 hari setelah tanam
Bentuk tongkol : silindris
Ukuran tongkol : panjang 20 ,0 – 22,0 cm, diameter 5,3 –
5,5 cm
Berat per tongkol dengan kelobot : 467 – 495 g
Berat per tongkol tanpa kelobot : 300 – 325 g
Jumlah tongkol per tanaman : 1 – 2 tongkol
Tinggi tongkol dari permukaan tanah : 80 – 115 cm
Warna kelobot : hijau
Baris biji : rapat
Warna biji : kuning
Tekstur biji : halus
Rasa biji : manis
Kadar gula : 13 – 15 oBrix
Jumlah baris biji : 16 – 18 baris
Berat 1.000 biji : 175 – 200 g
Daya simpan tongkol dengan kelobot
pada suhu kamar (siang 29 – 31 oC,
malam 25 – 27 oC) : 3 – 4 hari setelah panen
Hasil tongkol dengan kelobot : 33,0 – 34,5 ton/ha
64
Jumlah populasi per hektar : 53.000 tanaman (2 benih per lubang)
Kebutuhan benih per hektar : 9,4 – 10,6 kg
Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran tinggi
dengan altitude 900 – 1.200 m dpl
Pengusul : PT. East West Seed Indonesia
Peneliti : Jim Lothlop (East West Seed Thailand),
Tukiman Misidi dan Abdul Kohar (PT.
East West Seed Indonesia)
65
Lampiran 12. Deskripsi varietas Talenta
Asal : PT. Agri Makmur Pertiwi
Silsilah : Suw2/SF1:2-1-2-1-5-3-2-1-1-bk
xPcf5/HB6:4-4-1-1-2-3-3-2-1-bk
Golongan varietas : hibrida silang tunggal
Bentuk tanaman : tegak
Tinggi tanaman : 157,7 – 264,0 cm
Kekuatan perakaran : kuat
Ketahanan terhadap kerebahan : tahan
Bentuk penampang batang : bulat
Diameter batang : 2,9 – 3,2 cm
Warna batang : hijau
Bentuk daun : bangun pita
Ukuran daun : panjang 75,0 – 89,4 cm, lebar 7,0 – 9,7
cm
Warna daun : hijau
Tepi daun : rata
Bentuk ujung daun : runcing
Permukaan daun : agak kasar
Bentuk malai (tassel) : terbuka dan bengkok
Warna malai (anther) : kuning
Umur panen : 67 – 75 hari setelah tanam
Bentuk tongkol : kerucut
Ukuran tongkol : panjang 19,7 – 23,5 cm, diameter 4,5 –
5,4 cm
Warna rambut : kuning
Berat per tongkol : 221,2 – 336,7 g
Jumlah tongkol per tanaman : 1 tongkol
Baris biji : lurus
Jumlah baris biji : 12 – 16 baris
Warna biji : kuning
Tekstur biji : lembut
Rasa biji : manis
Kadar gula : 12,1 – 13,6 obrix
Berat 1.000 biji : 150 – 152 g
Daya simpan tongkol pada suhu
kamar (23 – 27 oC) : 3 – 4 hari setelah panen
Hasil tongkol : 13,0 – 18,4 ton/ha
Populasi per hektar : 51.700 tanaman
Kebutuhan benih per hektar : 10,7 – 11,0 kg
Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran
rendah sampai medium dengan altitude
150 – 650 m dpl
Pengusul : PT. Agri Makmur Pertiwi
66
Peneliti : Andre Christantius, Moedjiono, Ahmad
Muhtarom Novia Sriwahyuningsih (PT.
Agri Makmur Pertiwi), Kuswanto
(Unibraw)
67
Lampiran 13. Deskripsi varietas Paragon F1
Asal : Dalam negeri
Silsilah : JMP 07 F x JMP 07 M
Golongan varietas : Hibrida silang tunggal
Tinggi tanaman : 185,0 – 215,7 cm
Bentuk penampang batang : Bulat
Diameter batang : 2,16 – 2,17 cm
Warna batang : Hijau (Green Group RHS 143 A)
Bentuk daun : Panjang agak melengkung
Ukuran daun : Panjang 87,7 – 88,2 cm; Lebar 9,11 –
9,19 cm
Warna daun : Hijau tua (Yellow Orange Group RHS
14 B)
Bentuk malai (tassel) : Tegak bersusun
Warna malai (anther) : Hijau (Green Group RHS 143 B)
Warna rambut : Hijau kekuningan (Green Yellow Group
RHS 1 C)
Umur berbunga : 53 – 55 hari setelah tanam
Umur panen : 67 – 67 hari setelah tanam
Bentuk tongkol : Silindris ujung tumpul
Ukuran tongkol : Panjang 16,18 – 20,17 cm; Diameter
5,09 – 5,23 cm
Warna tongkol : Hijau (Green Group RHS 143 A)
Bentuk biji : Seperti gigi
Warna biji : Kuning muda (Yellow Group RHS 13 C)
Baris biji : Lurus rapat
UKuran biji : Panjang 14,08 mm; Lebar 11,24 – 11,27
mm
Rasa biji : Manis
Kadar gula : 11,47 – 11,77 obrix
Jumlah baris biji : 14 – 16
Berat 1.000 biji : 129,20 – 131,30 gram
Berat per tongkol : 371,31 – 431,49 gram
Jumlah tongkol per tanaman : 1
Berat tongkol per tanaman : 294,17 – 433,81 gram
Daya simpan pada suhu ruang : 3 hari setelah panen
Hasil tongkol per hektar : 19,61 – 28,77 ton
Populasi per hektar : 66.666 tanaman
Kebutuhan benih per hektar : 9,474 – 9,628 kg
Penciri utama : Terdapat daun tongkol, warna rambut
hijau kekuningan, warna kelobot hijau
agak tua
Keunggulan varietas : Hasil tinggi, diameter tongkol besar,
ukuran biji besar
68
Wilayah adaptasi : Sesuai di dataran rendah
Pemohon : PT. Agri Makmur Pertiwi
Pemulia : Moedjiono
Peneliti : Puji Winarko, Galob Darmawan,
Dwianto Nugroho
69
Lampiran 14. Deskripsi varietas Asia
Rekomendasi Dataran : Dataran Rendah – Menengah
Umur Panen (HST) : 70 - 76 hst
Bobot per Buah (g) : Bobot dengan Klobot ± 350g
Potensi Hasil (ton/ha) : ± 15 ton/ha
Jenis : Jagung Manis
Warna : bulir kuning
Rasa : manis
Ukuran tongkol tanpa klobot : ± 24 x 6 cm
Lampiran 15. Deskripsi varietas Manise
Rekomendasi Dataran : Dataran Rendah – Menengah
Umur Panen (HST) : 70 - 76 hst
Bobot per Buah (g) : Bobot dengan Klobot ± 350g
Potensi Hasil (ton/ha) : ± 12 ton/ha
Jenis : Jagung Manis
Warna : bulir kuning
Rasa : manis
Ukuran tongkol tanpa klobot : ± 24 x 5 cm
70
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian
Tanaman Jagung Umur 85 HST
Tanaman Jagung Fase Generatif
Penyirman Tanaman
Tanaman jagung fase vegetatif
Kondisi Lahan Setelah Pemupukan
Pupuk Organik
Kondisi Lahan Setelah Pemupukan
Pupuk Phonska
71
Pasca Panen Tanaman Jagung
Proses Pencacahan Tanaman Jagung
Proses Pemisahan Organ Tanaman
Penimbangan Sampel
Pengeringan Sampel Pada Lemari
Pengering
Kemasan Benih Varietas Talenta
72
Benih Varietas Talenta
Kemasan Benih Varietas Manise
Benih Varietas Manise
Benih Varietas Asia 86 F1
Kemasan Benih Varietas Asia 86 F1
Kemasan Benih Varietas Bonanza F1
73
Kemasan Benih Varietas Paragon F1
Benih Varietas Bonanza F1
Benih Varietas Paragon F1
Perendaman Benih dengan Larutan
Fungisida
Hasil Sampel Kering
Penggilihan Sampel
74
Pupuk Organik Trubus
Pupuk Phonska
Metode Kjeldahl Tahap Destruksi
Metode Kjeldahl Tahap Destilasi
Metode Kjeldahl Tahap Titrasi
Tanaman Jagung Umur 70 Hari
75
Lampiran 17. Data Curah Hujan
Data curah hujan bulan Maret-Juni 2018
Tanggal Bulan (mm)
Maret April Mei Juni
1 5 5 - -
2 10,5 1 - -
3 23,5 28 - -
4 6,5 - - - (Panen)
5 5 - - -
6 5 - - -
7 10,5 - - -
8 43 - - -
9 40 0 - -
10 46 - - -
11 29 (Menanam) - - -
12 - - - -
13 - 3 - -
14 - 3 0 -
15 - - - -
16 11 - 1 -
17 52,5 2 0 -
18 25 - 10 -
19 12,5 - 0 -
20 - - 2 -
21 2 - 8,5 -
22 - 15 24 -
23 - 15 7,5 -
24 - 20 - -
25 2 5 - -
26 4 5 - -
27 8 10,5 - -
28 - - - 0
29 - - - 0
30 5 - - -
31 2 xxx - xxx
Jumlah 232 97 37 0
Harihujan 459 13 9 2
Sumber : Data Curah Hujan Neter Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Dianalisis : Stasiun hujan no. 200 C 0,2 km timur kantor kecamatan jatinangor.
Keterangan : - (Tidak Hujan)
0 (hujan krang dari 0,5)
xxx (Batas Bulan)