8
LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI PIAGET DAN SKEMATA SERTA TEORI PENGOLAHAN INFORMASI Mata kuliah Landasan Pendidikan dan Pembelajaran Oleh: Tohir Zainuri (NIM 120311521787) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lang Kah pembelajaran mat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah pendidikan

Citation preview

Page 1: Lang Kah pembelajaran mat

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

BERDASARKAN TEORI PIAGET

DAN

SKEMATA SERTA TEORI PENGOLAHAN INFORMASI

Mata kuliah Landasan Pendidikan dan Pembelajaran

Oleh:

Tohir Zainuri (NIM 120311521787)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2013

Page 2: Lang Kah pembelajaran mat

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 2

Materi Pokok : Segiempat

A. Standar Kompetensi :

Memahami Konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya

B. Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapezium, jajargenjang,

belahketupat dan laying layang

C. Indikator:

1. Menjelaskan pengertian persegi panjang, persegi, trapezium, jajargenjang,

belahketupat dan layang- layang menurut sifatnya.

2. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapezium, jajargenjang,

belahketupat dan layang- layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.

D. Langkah Pembelajaran Pembelajaran

1. Tahap Pendahuluan

a. Menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk belajar.

b. Mengingatkan pengetahuan siswa tentang materi segiempat yang sudah

pernah dipelajari di Sekolah Dasar dan mengkaitkannya dengan materi

Segiempat yang dipelajari selanjutnya.

c. Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang didasarkan pada

standart kompetensi dan kompetensi dasar supaya dapat memotivasi siswa

untuk mempelajari lebih lanjut.

2. Tahap Kegiatan Inti

Page 3: Lang Kah pembelajaran mat

a. Meminta siswa melakukan pengamatan secara langsung terhadap benda

nyata disekitarnya yang berkaitan dengan materi segiempat berdasarkan

pemahaman yang sudah pernah di dapatkan di Sekolah Dasar kemudian

meminta siswa menyebutkan jenis segiempat yang di contohkan.

b. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai

pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat,

trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya serta mengenai sifat-sifat

segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya, kemudian antara

peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut

c. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan pengertian

jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan

layang-layang menurut sifatnya serta mengenai sifat-sifat segi empat

ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

d. Siswa mengerjakan beberapa soal dari “Kompetensi Berkembang Melalui

Latihan“mengenai pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah

ketupat, trapesium, dan layang-layang menurut sifatnya serta mengenai

sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya, kemudian

peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas beberapa jawaban

soal tersebut

3. Tahap Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari dengan menggunakan peta konsep.

b. Guru memberikan penguatan terhadap materi.

c. Guru dan siswa melakukan refleksi dan melakukan perbincangan dengan

siswa tentang kegiatan belajar pada hari itu dan mendengarkan keluhan

siswa, memberikan umpan balik dan evaluasi kinerja

Page 4: Lang Kah pembelajaran mat

SKEMATA DAN TEORI PENGOLAHAN INFORMASI

BERDASARKAN PIAGET

1. Skemata

Menurut Piaget, skemata merupakan representasi bentuk dari

seperangkat persepsi, ide, dan aksi yang diasosiasikan, dan merupakan dasar

pembangunan pemikiran. Skemata selalu berkembang sejalan dengan

kapasitas pengalamannya. Dalam perkembangannya skemata sebelumnya

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari skemata baru.

Skemata berawal dari teori skema, yang menggambarkan proses

dimana pembelajar membandingkan latar belakang pengetahuan yang mereka

miliki dengan informasi yang baru akan didapatkannya. Menurut Piaget,

skema mencakup kategori pengetahuan maupun proses perolehan

pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi

lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi,

menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh,

seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya

dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari,

anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna

kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta.

Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang

burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.. Dengan cara itu,

pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang.

2. Pengolahan Informasi Menurut Piaget

Teori pengolahan informasi menurut Piaget, didasari oleh teori

adaptasi kognitif. Sebagaimana setiap organisme harus beradaptasi secara

fisik dengan lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga struktur

pemikiran manusia. Manusia berhadapan dengan tantangan, pengalaman,

gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secara kognitif

(mental). Untuk itu, manusia harus mengembangkan skema pikiran lebih

Page 5: Lang Kah pembelajaran mat

umum atau rinci, atau bila perlu merubah, menjawab dan

menginterpretasikan pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan cara itu,

pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang.

Pemrosesan informasi menurut Piaget meliputi:

1. Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan. Skema juga berfungsi sebagai kategori-kategori untuk mengidentifikasikan rangsangan yang datang, dan terus berkembang.

2. Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skemayang tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya menambah atau merinci.

3. Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.

4. Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamya (skemata). Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari disequilibrium menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.

Upaya mengaktifkan skemata dalam pembelajaran siswa adalah

dengan menggunakan advance organizer atau pengorganisasian awal. Contoh

advance organizer atau pengorganisasian awal adalah: menggunakan Visual

aids (bantuan visual) berupa gambar, melakukan demonstrasi, berbicara

tentang pengalaman hidup yang nyata yang dihubungkan dengan materi

pelajaran yang ada, memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi

pelajaran yang ada, melakukan diskusi.

DAFTAR PUSTAKA

Ami Achsin, Beberapa Metode Belajar Mutakhir. (IKIP Ujung Pandang; 1985).

Mochamad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. (Sinar Baru Bandung;

1987)

Bhattacharya, K. & Han, S.Piaget and cognitive development. In M. Orey (Ed.),

Emerging perspectives on learning, teaching, and technology. (2001).

Jerome Kagan, Lang, Cynthia. Psychology and education. (United States

America. Harcourt Brace Jovanovich; 1978).

E. Richard Mayer, Educational Psychology. (California.Harvard Collins; 1986). 

Page 6: Lang Kah pembelajaran mat

Mochamad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. (Sinar Baru Bandung;

1987)