18
1 BAB I PENDAHULUAN Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam cavum pleura yang terjadi karena adanya peni ngkat an pr od uksi cair an ataupun karena adany a  penurunan absorbsi cairan dari permukaan pleura. Cairan abnormal ter sebut dapat  berupa serous, darah, atau pus. Efusi dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, metabolik, kardiak, defek genetik, dan neoplasma melalui beberapa mekanisme, seperti peningkatan permeabilitas membran pleura, peningkatan tekanan kapiler  paru, penurunan tekanan negatif dalam rongga pleura, penurunan tekanan onkotik, dan obstru ksi ali ran limfe. Efusi ple ura bia sa ter jadi sebaga i kompli kas i dar i  berbagai penyakit yang mengindikasikan bahwa terdapat suatu penyakit yang mendasarinya.(1,2 Efu si ple ura pal ing seri ng menye babkan gan ggu an pad a par u man usi a mel alui kompre si jari ngan. !ompre si yan g terj adi pad a jar ing an par u dap at menimbulkan gangguan pernapasan akibat kemampuan paru untuk mengembang dan men gempis ter hambat yan g menyeb abkan par u menjadi kolaps sehing ga oksigen sulit untuk masuk ke dalam paru"paru. (1,# $yspneu merupakan salah sat u ge jal a da ri ke sulitan memasukkan oksig en ke dalam pa ru"par u akibat kompresi oleh cairan efusi pleura. %al ini dapat menimbulkan komplikasi berupa hipoksemia, yaitu berkurangnya kandungan oksigen di dalam darah. &ika hal ini ter us ber lan jut dap at men gakiba tka n oks ige n dala m jari ngan ber kur ang yan g disebu t hipok sia. !ondisi ini sangat berbahay a bagi tubuh manusia kerena dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat reversible  hingga irreversible .(' i ngk at kej adi an efusi ple ura men capai #2) per 1)) .)) ) pen dud uk di negara"negara industri dan penyebaran etiologi berhubungan dengan prevalensi  penyakit yang mendasarinya.(# *nsidensi di +merika erikat mencapai 1,- juta ora ng se ti ap ta hu nnya. (' e nel it ia n yan g di la ku ka n di /umah a ki t ersahabatan, &akarta pada tahun 2))0 melaporkan bahwa dari 220 kasus efusi  pleura, keganasan merupakan penyebab utama yang diikuti oleh penyakit infeksi tuberkulosis, empiema toraks, dan kela inan ekstra pulmoner.(

Lapkas Pulmo Tjut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapkas

Citation preview

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 1/18

1

BAB I

PENDAHULUAN

Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam cavum pleura yang

terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun karena adanya

 penurunan absorbsi cairan dari permukaan pleura. Cairan abnormal tersebut dapat

 berupa serous, darah, atau pus. Efusi dapat disebabkan oleh trauma, infeksi,

metabolik, kardiak, defek genetik, dan neoplasma melalui beberapa mekanisme,

seperti peningkatan permeabilitas membran pleura, peningkatan tekanan kapiler 

 paru, penurunan tekanan negatif dalam rongga pleura, penurunan tekanan onkotik,

dan obstruksi aliran limfe. Efusi pleura biasa terjadi sebagai komplikasi dari

 berbagai penyakit yang mengindikasikan bahwa terdapat suatu penyakit yang

mendasarinya.(1,2

Efusi pleura paling sering menyebabkan gangguan pada paru manusia

melalui kompresi jaringan. !ompresi yang terjadi pada jaringan paru dapat

menimbulkan gangguan pernapasan akibat kemampuan paru untuk mengembang

dan mengempis terhambat yang menyebabkan paru menjadi kolaps sehingga

oksigen sulit untuk masuk ke dalam paru"paru. (1,# $yspneu merupakan salah

satu gejala dari kesulitan memasukkan oksigen ke dalam paru"paru akibat

kompresi oleh cairan efusi pleura. %al ini dapat menimbulkan komplikasi berupa

hipoksemia, yaitu berkurangnya kandungan oksigen di dalam darah. &ika hal ini

terus berlanjut dapat mengakibatkan oksigen dalam jaringan berkurang yang

disebut hipoksia. !ondisi ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia kerena dapat

mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat reversible hingga irreversible.('

ingkat kejadian efusi pleura mencapai #2) per 1)).))) penduduk di

negara"negara industri dan penyebaran etiologi berhubungan dengan prevalensi penyakit yang mendasarinya.(# *nsidensi di +merika erikat mencapai 1,- juta

orang setiap tahunnya.(' enelitian yang dilakukan di /umah akit

ersahabatan, &akarta pada tahun 2))0 melaporkan bahwa dari 220 kasus efusi

 pleura, keganasan merupakan penyebab utama yang diikuti oleh penyakit infeksi

tuberkulosis, empiema toraks, dan kelainan ekstra pulmoner.(

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 2/18

2

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

 ama 3 n. %

&enis kelamin 3 4aki"laki

anggal lahir56mur 3 1 7ei 10-5-) tahun

+lamat 3 anteriek  

+gama 3 *slam

ekerjaan 3 ukang 8ecak  

uku 3 +ceh

inggi 8adan 3 10 cm

8erat 8adan 3 ),1 !g

C7 3 1")#"92"2

/uangan 3 :eulima 2

anggal 7asuk 3 ' +gustus 2)1-

anggal emeriksaan 3 2) +gustus 2)1-

2.2 Anamnesis

Keluhan Utama

esak 

Keluhan Tambahan

  !aki bengkak 

Ria!at Pen!a"it Se"a#an$

esak dirasakan pasien sejak 1 bulan sebelum pasien dirujuk ke *:$

/6$;+. asien sesak pada saat melakukan aktivitas sehari"hari. esak napas

 berkurang pada saat pasien istirahat. $ua hari sebelum masuk rumah sakit, sesak 

semakin memberat. esak tidak berkurang dengan istirahat. asien mengaku sesak 

sedikit berkurang bila pasien berbaring ke arah kanan. asien tidak mengeluhkan

demam dan batuk. asien post rawat di / 7eura<a, dengan efusi pleura dan

sudah dilakukan pungsi pleura.

Ria!at Pen!a"it Dahulu

/iwayat hipertensi dan diabetes melitus sudah 1) tahun.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 3/18

3

Ria!at Pen!a"it Kelua#$a

+yah pasien meninggal karena sakit jantung.

Ria!at Pen$$unaan Obat

asien mengkonsumsi obat hipertensi dan obat $7, tapi tidak mengingat

nama merk nya.

Ria!at Kebiasaan S%sial

asien merokok sudah #) tahun.

2.& Peme#i"saan 'isi" 

2.3.1 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital Sign)

!eadaan 6mum 3 ampak sakit sedang, tidak menggunakan otot bantu napas

!esadaran 3 Compos mentis (E'7=-

ekanan $arah 3 1')50) mm%g

 adi 3 >) <5menit

ernapasan 3 2) <5menit

uhu 3 #,-)C

2.3.2 Status Generalis

1. !ulit

1 ?arna 3 !ecoklatan

2 urgor 3 Cepat kembali

# ianosis 3 ("

' *kterik 3 ("

- Edema 3 ("

2. !epala

1 8entuk 3 @val, simetris, normocephall 

2 /ambut 3 %itam, sukar dicabut

# ?ajah 3 imetris, edema (", deformitas (", pucat (", keringat ("' 7ata 3 ucat ("5", ikterik ("5", sekret ("5", reflek cahaya (A5A,

 pupil isokor 

- elinga 3 $alam batas mormal, serumen ("5"

%idung 3 ekret (". apas Cuping %idung ("

9 7ulut

9.1 8ibir 3 8ibir kering (", mukosa kering (", sianosis ("

9.2 4idah 3 remor (". hiperemis ("

9.# onsil 3 %iperemis ("5", 1"1

#. 4eher 

1 *nspeksi 3 imetris, retraksi (", jejas (", tumor (", deviasi trakea ("

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 4/18

4

2 alpasi 3 embesaran !:8 (", pembesaran kelenjar tiroid (",

distensi vena jugularis (A

'. oraks (anterior"posterior B aru"paru

1 *nspeksi 3  ormochest , pergerakan dinding dada (statis"dinamis

simetris kanan dan kiri, retraksi supraklavikular"interkostal (" ,

 penggunaan otot bantu napas (".

2 alpasi 3 yeri tekan (", pergerakan dinding dada (statis"dinamis

simetris kanan dan kiri, stem fremitus dada kanan menurun dan dada kiri

normal.

# erkusi 3 /edup pada dada sebelah kanan dan sonor pada dada kiri.

' +uskultasi 3 =esikuler pada seluruh lapangan paru namun melemah

 pada bagian dada sebelah kanan, rhonki paru pada kedua lapangan paru,

wheeing tidak ada di kedua lapangan paru.

-. &antung

1 *nspeksi 3 ulsasi iktus kordis tidak terlihat

2 alpasi 3 *ktus kordis teraba di *C = linea midklavikula sinistra

# erkusi 3 8atas jantung kanan pada *C *= l inea parasternal

dekstra, batas jantung kiri pada *C = linea a<ilaris anterior sinistra, batas

atas jantung pada *C *** linea midklavikula sinistra.

' +uskultasi 3 8unyi jantung * D bunyi jantung ** regular, tidak terdapat

  murmur.

. +bdomen

1 *nspeksi 3 imetris, perut membesar.

2 alpasi 3 yeri tekan (", %epar54ien5/enal tidak teraba

# erkusi 3 uara timpani di seluruh lapangan abdomen, peranjakan

 batas paru"hati relatif"absolut sebesar dua jari, undulasi (A,  shi!ting 

dullness (A.

' +uskultasi 3 eristaltik usus normal

9. Ekstremitas

1 uperior 3 edema pada tangan kanan dan tangan kiri tidak ada,

 pucat dan kebiruan pada tangan kanan dan tangan kiri tidak 

2 *nferior 3 edema pada kaki kanan dan kaki kiri, pucat dan kebiruan

 pada kaki kanan dan kaki kiri tidak ada

2.( Peme#i"saan Penun)an$

1. %asil pemeriksaan laboratorium darah rutin ditunjukkan pada tabel berikut3

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 5/18

5

abel 2.1 %asil emeriksaan 4aboratorium $arah /utin (1 +gustus 2)1-emeriksaan 4aboratorium %asil ilai ormal

%b 11,- 12,)"1-,) gr5dl

%t #9 #9"'#

4eukosit >.)) '-))"1).-))5mm#

Eritrosit ',# ',2"-,' jt5F4

rombosit '0#.))) 1-).)))"'-).)))5mm#

$iftell '515)55105) )"5)"252"5-)"9)52)"')52">

2. %asil pemeriksan radiologi ditunjukkan pada gambar berikut3

  :ambar 2.1 Goto horaks + (' +gustus 2)1-

!esan3

• Cor 3 7embesar, C/3-0

• ulmo 3erselubungan pada hemithora< kanan. inus

 phrenicostalis kanan tumpul dan kiri tajam.

 

!esimpulan 3 Efusi pleura de<tra massive

#. emeriksaan kultur cairan pleura

%asil pemeriksaan kultur caira pleura pada tanggal > +gustus 2)1-

menunjukan tidak ada pertumbuhan bakteri.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 6/18

6

2.* Dia$n%sa Bandin$

" Efusi leura ec C%G

" Empiema" umor aru

2.+ Dia$n%sa Ke#)a

Efusi leura ec C%G

2., Penatala"sanaan

1. emasangan ?$

2. irah baring

#. @2 # liter5menit nasal kanul

'. *=G$ /4 2) tetes5menit

-. *njeksi ceftria<on 1 gr512 jam

9. *njeksi 4asi< 2 ampul5> jam

>. !/ tab #H1

2., P#%$n%sis

Iuo +d vitam 3 $ubia ad bonam

Iuo +d functionam 3 $ubia ad malam

Iuo +d sanactionam 3 $ubia ad bonam

BAB III

TIN-AUAN PUSTAKA

&.1 Deinisi

Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam cavum pleura yang

terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun karena adanya

 penurunan absorbsi cairan dari permukaan pleura.(1 Cairan abnormal yang

terakumulasi di dalam cavum pleura dapat berasal dari berbagai sumber, antara

lainJ robeknya pembuluh darah dan pembuluh limfe, ekstravasasi yang berasal

dari kapiler paru, fistula dari cavum peritoneum, dan hasil sisa infeksi berupa pus.

(1,-

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 7/18

7

Efusi pleura masif adalah akumulasi cairan abnormal pada cavum pleura

dengan jumlah besar, yakni D -) pada gambaran radiologis dan atau memiliki

volume diatas )) cc.(1

&.2 E/idemi%l%$i

ingkat kejadian efusi pleura mencapai #2) per 1)).))) penduduk di

negara"negara industri dan penyebaran etiologi berhubungan dengan prevalensi

 penyakit yang mendasarinya.(# *nsidensi di +merika erikat mencapai 1,- juta

orang setiap tahunnya.(' ementara itu, di *ndonesia tingginya insidensi berbagai

kasus infeksi menjadi faktor resiko yang paling signifikan dalam menyumbang

insidensi kasus efusi pleura. $alam -) tahun terakhir, penyakit jantung menempati

urutan ke tiga sebagai penyebab efusi pleura setelah keganasan dan tuberkulosis.

$i negara industri, penyakit jantung biasanya menempati urutan pertama.

enelitian 4ight di +merika erikat mendapatkan penyakit jantung kongestif 

 berjumlah -)).))) dari 1.##9.))) kasus efusi pleura dengan berbagai penyebab

setiap tahunnya. (9

&.& Klasii"asi

Efusi pleura umumnya diklasifikasikan berdasarkan mekanisme

 pembentukan cairan, yaitu (2,#,9

1. ransudat

ransudat adalah terbentuknya cairan pada satu sisi pleura yang melebihi

 proses reabsorpsi cairan tersebut pada sisi pleura lainnya akibat dari

ketidakseimbangan antara tekanan kapiler hidrostatik dengan tekanan

onkotik. %al ini biasa terjadi pada kasus3

a 7eningkatnya tekanan kapiler sistemik 

 b 7eningkatnya tekanan kapiler pulmoner 

c 7enurunnya tekanan koloid osmotik dalam pleura

d 7enurunnya tekanan intra pleura

Efusi pleura transudativa biasanya disebabkan oleh penyakit non"paru,

antara lainJ gagal jantung kiri, sindrom nefrotik, obstruksi vena cava

superior, dan asites pada sirosis hati. ransudat umumnya tidak berwarna

(jernih.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 8/18

8

2. Eksudat

Eksudat adalah cairan yang terbentuk melalui membran kapiler abnormal

yang permeabel dan berisi protein berkonsentrasi tinggi. %al ini terjadi

akibat proses peradangan yang meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

 pleura sehingga sel mesotelial berubah bentuk menjadi bulat atau kuboidal

dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. rotein yang

terdapat dalam cairan pleura umumnya berasal dari saluran getah bening.

!egagalan aliran protein dari saluran getah bening ini (misalnya pada kasus

efusi pleura tuberkulosa akan menyebabkan peningkatan konsentrasi

 protein cairan pleura sehingga menimbulkan eksudat. Efusi pleura

eksudativa biasanya tidak hanya disebabkan oleh penyakit paru, sepertiJinfeksi (tuberkulosis, pneumonia, tumor pada pleura, infark paru, dan

karsinoma bronkogenik, tetapi juga dapat disebabkan oleh infeksi lain yang

letaknya berdekatan dengan paru"paru, seperti abses intra"abdominal dan

 perforasi esofageal. ada efusi pleura eksudativa sering ditemukan sel"sel

 peradangan, seperti sel polimorfonuklear dan jaringan nekrotik. Eksudat

dapat tidak berwarna (jernih, keruh, atau berdarah.

Efusi pleura tipe transudatif dibedakan dengan eksudatif melalui

 pengukuran kadar laktat dehidrogenase (4$% dan protein di dalam cairan pleura.

Efusi pleura eksudatif memenuhi paling tidak salah satu dari tiga kriteria berikut

ini3

• rotein cairan pleura5protein serum D ),-

• 4$% cairan pleura5cairan serum D ),

• 4$% cairan pleura melebihi dua per tiga dari batas atas nilai 4$% yang

normal di dalam serum

&.( Pat%isi%l%$i

leura terdiri atas suatu lapisan parietal yang menerima darah dari arteri

sistemik dan lapisan viseral yang menerima darah dari sistem arteri pulmonalis.

$iantara kedua lapisan pleura tersebut terdapat cairan pleura yang berfungsi untuk 

melicinkan dan mengurangi gesekan pleura parietal dan viseral selama gerakan

nafas terjadi. Cairan pleura dalam keadaan normal dibentuk melalui proses filtrasi

di pembuluh darah kapiler sebanyak 1)"2) cc per hari. Cairan pleura akan selalu

diproduksi dalam jumlah tetap apabila terdapat keseimbangan antara proses

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 9/18

9

 produksi oleh pleura viseralis dengan proses reabsorpsi oleh pleura parietalis dan

sistem limfatik. roses produksi dan reabsorpsi tersebut terjadi melalui proses

 pertukaran pada dinding kapiler. (2,12,1#,1'

enumpukan cairan pada pleura disebabkan oleh perubahan kekuatan

tarling. !ekuatan tarling dipengaruhi oleh3 (1

K eningkatan permeabilitas kapiler, seperti pada kasus infeksi pleuropneumonia,

sistemik lupus eritematosus, efek racun, dan tumor.

Keningkatan tekanan hidrostatik kapiler, seperti pada kasus gagal jantung

kongestif dan perikarditis.

K enurunan tekanan hidrostatik, seperti pada kasus postthoracentesis.

K enurunan tekanan onkotik plasma, seperti pada kasus hipoalbuminemia,

nefrosis, dan sirosis hati.

K eningkatan tekanan onkotik interstisial, seperti pada kasus infark paru.

Efusi pleura terjadi akibat akumulasi cairan pleura abnormal yang secara

garis besar dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu(2

1. embentukan cairan pleura yang berlebih

%al ini dapat terjadi karena peningkatan permeabilitas kapiler (peradangan dan

neoplasma, peningkatan tekanan hidrostatik (gagal jantung kiri, dan penurunan

tekanan intrapleura (atelektasis.

2. enurunan kemampuan reabsorpsi

%al ini dapat disebabkan oleh penurunan tekanan osmotik koloid darah

(hipoalbumin dan sumbatan pembuluh limfe.

7ekanisme yang mendasari pembentukan cairan transudat efusi pleura pada

 pasien gagal jantung kongestif telah diketahui. ada keadaan normal ada sejumlah

kecil cairan dalam ruang pleura yang berasal dari cabang sirkulasi sistemik yangmendarahi pleura parietal. rotein kecil, berasal dari kapiler atau pembuluh darah

kecil, menembus membran pleura parietal menuju ruang pleura, biasanya tidak 

ada cairan yang berasal dari paru dan masuk ke rongga pleura melalui pleura

viseral. ebaliknya, sebagian cairan dalam rongga pleura dibuang melalui pleura

viseral. &alan penting lain, khususnya untuk partikel, sel, protein, dan kelebihan

cairan (bila terjadi adalah saluran limfe, dari kavum pleura melewati stomata

(lubang kecil yang hanya terdapat pada pleura parietal.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 10/18

10

Cairan yang terkumpul dalam rongga pleura pasien gagal jantung kongestif 

 berasal dari paru, dan pembentukannya dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan

onkotik yang berakibat terjadi filtrasi menembus kapiler pada sirkulasi paru. aat

tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat, tekanan hidrostatik kapiler pulmonal

 juga meningkat sehingga filtrasi cairan dalam paru ikut meningkat. Efusi pleura

yang terjadi merupakan akhir dari evolusi yang didasari penyakit jantung (setelah

onset gagal jantung kongestif. (9

8eberapa faktor melindungi paru agar tidak terjadi edema paru dengan cara

 pertukaran gas. amun bila mekanisme tidak mampu, cairan mulai terkumpul,

awalnya pada ruang interstisial peribronkovaskuler besar dan pada tahap akhir di

alveoli. idak ada yang tahu dengan pasti kapan, selama edema paru memburuk,

cairan dalam paru mulai keluar dari paru menembus rongga pleura. 8erdasarkan

eksperimen pada paru yang secara progresif dibuat edema, tampaknya perlu waktu

untuk terjadi kebocoran paru, berarti rongga interstisial peribronkovaskuler paling

tidak sebagiah penuh dulu dengan cairan sebelum cairan tersebut merembes dari

rongga interstisial subpleura menuju kavum pleura. (9

Efusi pleura kardiogenik merupakan edema paru yang bocor ke rongga

 pleura, merupakan mekanisme paru untuk membersihkan dirinya dari akumulasi

cairan. $engan kata lain, perpindahan cairan ke dalam rongga pleura akan

mencegah berkumpulnya cairan ke dalam alveoli sehingga pertukaran gas tetap

terjadi. (9

rotein dalam sampel cairan pleura pasien gagal ginjal kongestif kadarnya

rendah, namun tidak serendah pada cairan pleura normal. engukuran pada

 binatang percobaan, kadar protein pada cairan edema paru, cairan rongga pleura

dan cairan limfe daerah paru ternyata identik. %asil tersebut menguatkankeyakinan bahwa efusi pleura pada pasien gagal jantung kongestif terjadi karena

 perpindahan cairan dari paru (yang mengalami edema paru menuju rongga

 pleura. (9

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 11/18

11

:ambar #.1 atogenesis Efusi leura (-

&.* 0aniestasi Klinis

7anifestasi klinis dari efusi pleura sangat bervariasi dan seringkali

 berhubungan dengan proses penyakit yang mendasarinya. esak napas merupakan

gejala utama pada efusi pleura.

ada pemeriksaan fisik, pasien dengan efusi pleura dapat menunjukkan

 beragam interpretasi yang tergantung dari jumlah volume cairan efusi pleura. ada

umumnya, efusi L #)) ml tidak dapat dideteksi dan tidak menunjukkan

interpretasi apapun, sedangkan pada efusi pleura dengan jumlah cairan D #)) ml

dapat ditemukan bunyi redup pada perkusi, penurunan pergerakan pada salah satu

dinding dada (gerakan dinding dada asimetris, melemah sampai hilangnya stem

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 12/18

12

fremitus, penurunan sampai hilangnya suara pernafasan, dada tampak cembung,

dan ruang antar iga yang melebar dan mendatar.(1,1>

 ada foto thoraks posterior anterior (+, terdapat gambaran kesuraman

 pada hemithoraks yang terkena efusi, konsolidasi homogen dan meniskus, sinus

costophrenicus tumpul, perdorongan trakea dan mediastinum ke sisi yang

 berlawanan, serta permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan

membentuk bayangan seperti kurva dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi

daripada bagian medial. &umlah cairan minimal yang dapat terlihat pada foto

thoraks + adalah 19-"2)) ml. 8ila cairan kurang dari 2)) ml (9-"1)) ml dapat

ditemukan gambaran pengisian cairan di sinus costophrenicus posterior pada foto

thoraks lateral. Goto thoraks lateral dapat mengetahui lokasi efusi pleura, di depan

atau di belakang tubuh. Cairan yang kurang dari 1)) ml (-)"1)) ml dapat

diperlihatkan dengan posisi foto thoraks lateral dekubitus dengan arah sinar 

horiontal yang mana cairan akan berkumpul disisi samping bawah tubuh dan

hasilnya dapat terlihat gambaran permukaan datar cairan. (9,>

&.+ Pene$a""an Dia$n%sis

3.".1 #namnesis

enting untuk menggali informasi tentang pasien secara menyeluruh melalui

anamnesis, terutama untuk mengetahui faktor resiko penyakit pasien yang

mendasari terjadinya efusi pleura pada C%G.

1. !eluhan 6tama

6mumnya mencakup gejala respiratorik, seperti nyeri dada, sesak, atau

 batuk.

2. /iwayat enyakit ekarang

enggalian keluhan utama dan penyerta mulai dariJ waktu dimulainya

 pasien merasakan keluhan, sifat keluhan hilang"timbul atau menetap,

keluhan dipengaruhi oleh waktu, aktivitas, atau posisi tubuh, lokasi

terjadinya keluhan dan lain sebagainya.

#. /iwayat enyakit $ahulu

  /iwayat hipertensi dan diabetes melitus

'. /iwayat enyakit !eluarga

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 13/18

13

/iwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama. $an keluarga yang

memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus.

-. /iwayat enggunaan @bat

/iwayat pengobatan obat hipertensi dan diabetes

. /iwayat !ebiasaan osial

engkajian terhadap pasien merokok atau tidak, pola olahraga, dan

kepatuhan minum obat.

3.".2 Gambaran $linis (11

1. :ejala /espiratorik 

1 8atuk  

2 esak nafas

# yeri dada

2. :ejala istemik 

1 $emam

2 7alaise

3.".3 Pemeriksaan %isik 

ada pemeriksaan fisik, pasien dengan efusi pleura dapat menunjukkan

 beragam interpretasi yang tergantung dari jumlah volume cairan efusi pleura,

mulai dari tanpa gejala hingga menimbulkan gejala yang bermakna, sepertiJ

(2,>,1',1-

" *nspeksi 3 dada tampak cembung dan gerakan dinding dada tampak asimetris.

" alpasi 3 salah satu bagian dada tertinggal, melemah sampai hilangnya stem

fremitus, serta ruang antar iga yang melebar dan mendatar.

" erkusi 3 redup hingga pekak (tergantung banyak cairan

" +uskultasi 3 penurunan sampai hilangnya suara vesikuler, suara gesekan pleura

3.".& Pemeriksaan Penun'ang (-,9,>1. +nalisis Cairan leura

ering kadar protein cairan pleura meningkat D - gr5dl. ada

kebanyakan pasien, hitung jenis sel darah putih cairan pleura

mengandung limfosit D -). ada pasien dengan gejala L 2 minggu,

hitung jenis sel darah putih menunjukkan kadar 7 lebih banyak. ada

efusi pleura tuberkulosa, kadar 4$% cairan pleura D 2)) 6, kadar 

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 14/18

14

glukosa sering menurun, kadar p% yang rendah, serta kadar C/ yang

lebih tinggi dibandingkan dengan efusi pleura eksudativa lainnya.

2. emeriksaan /adiologi

  emeriksaan radiologi mempunyai nilai yang tinggi dalam

mendiagnosis efusi pleura. !arena cairan cenderung berakumulasi di tempat

yang rendah, maka pertama kali dilihat pada foto pasien dengan posisi berdiri

dan foto lateral pada sudut costofrenikus, sebagai gambaran perselubungan

 padat dan homogen dengan jumlah cairan paling sedikit antara 1)) B #)) ml.

ada pasien dengan efusi yang sangat sedikit (L 2)) ml dapat ditemukan

dengan foto dengan posisi lateral decubitus. elain foto thoraks, diagnosa

efusi pleura dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonograph (6: dan

C can dada. (0

&., Penatala"sanaan

1. ater Seal *rainage (tube thoracostom)

7odalitas terapi yang bekerja dengan menghubungkan cavum pleura yang

 berisi cairan abnormal dengan botol perangkat ?$ yang nantinya akanmenarik keluar isi cairan abnormal yang ada di dalam cavum pleura dan

mengembalikan cairan pleura seperti semula serta mengurangi kompresi

terhadap paru yang tertekan hingga akhirnya paru akan mengembang kembali.

(1

2. Thoracosintesis

7odalitas terapi yang bekerja dengan cara melakukan aspirasi menggunakan

 jarum yang ditusukkan pada linea a<illaris media spatium intercostalis .

+spirasi dilakukan dengan menggunakan jarum dan spuit atau dapat juga

menggunakan kateter dengan batas maksimal 1)))"1-)) cc untuk menghindari

komplikasi reekspansi edema pulmonum dan pneumothoraks akibat terapi.(1

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 15/18

15

BAB I

ANALISA KASUS

8erdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan sesak napas. esak dirasakan

 pasien sejak 1 bulan sebelum pasien dirujuk ke *:$ /6$;+. asien sesak pada

saat melakukan aktivitas sehari"hari. esak napas berkurang pada saat pasien

istirahat. $ua hari sebelum masuk rumah sakit, sesak semakin memberat. esak 

tidak berkurang dengan istirahat. asien mengaku sesak sedikit berkurang bila

 pasien berbaring ke arah kanan. asien tidak mengeluhkan demam dan batuk.

asien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 1) tahun.

asien dirujuk rumah sakit 7eura<a dengan diagnosa efusi pleura dan sudah

dilakukan tindakan pungsi pleura. asien mengkonsumsi obat hipertensi dan

diabetes melitus tetapi tidak tau namanya dan pasien tidak rutin minum obat. $ari

hasil anamnesis, diagnosa yang paling tepat pada kasus ini adalah efusi pleura et 

causa congestive heart !ailure(C%G. enyebab efusi pleura pada pasien ini

adalah C%G. :ejala C%G adalah sesak nafas. %ipertensi dan diabetes melitus

adalah faktor risiko penyebab C%G pada kasus ini. asien hipertensi yang tidak 

rutin minum obat berpotensi menderita C%G. esak nafas pada kasus ini

disebabkan oleh gangguan pengembangan paru akibat akumulasi cairan pada

cavum pleura.

ada pemeriksaan fisik didapatkan status internus dalam batas normal

kecuali pada palpasi paru didapatkan stem fremitus dada kanan dada kiri

menurun, perkusi paru didapatkan suara redup pada dada sebelah kiri serta pada

auskultasi paru didapatkan suara vesikuler melemah pada bagian dada sebelah

kiri. %al ini mengarahkan pada diagnosis efusi pleura. erdapat asites dan edema

tungkai pada kasus ini disebabkan oleh C%G. ada auskultasi ditemukan vesikuler menurun pada paru kanan. %al ini disebabkan oleh cairan yang menumpuk pada

cavum pleura. elain itu terdapat suara nafas tambahan yaitu ronkhi pada kedua

lapangan paru disebabkan akumulasi cairan pada alveolus yang merupakan

manifestasi dari peningkatan tekanan hidrostatik.

emeriksaaan penunjang yang dilakukan pada pasien adalah pemeriksaan

laboratorium darah rutin menunjukan hasil normal. asien dilakukan pemasangan

?$ pada tanggal > +gustus 2)1- dan didapatkan cairan bening berjumlah

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 16/18

16

1#))cc. $an hasil kultur cairan pleura menunjukan tidak ada pertumbuhan

 bakteri. %al ini sesuai teori bahwa pada efusi pleura yang dikarenakan C%G,

cairan berupa transudat yang warnanya bening. ada pemeriksaan radiologi

didapatkan perselubungan pada hemitoraks kanan, hal ini sesuai teori pada efusi

 pleura didapatkan perselubungan pada hemitoraks yang mengalami efusi dan

sudut costophrenicus tumpul.

ada tatalaksana pasien mendapatkan *njeksi ceftria<one. %al ini bertujuan

sebagai antibiotik profilaksis. Ceftria<one merupakan antibiotik golongan

sefalosporin generasi ketiga dimana obat generasi ketiga memiiki spektrum yang

lebih luas terhadap bakteri gram positif dan negatif. *njeksi lasi< bertujuan untuk 

mengurangi penumpukan cairan pada pleura. 4asi<(furosemid adalah golongan

loop diuretic. $iuretic merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi cairan

di dalam tubuh dan membuangnya melalui saluran kemih.Gurosemid bekerja

dengan menghambat penyerapan elektrolit dan cairan yang nantinya akan dibuang

melalui saluran kemih. !arena cara kerja ini, beberapa efek samping dari

furosemid adalah hipokalemia (kadar kalium yang rendah di darah. ehingga pada

kasus ini pasien diberikan !/ #H1 selama pemberian furosemid.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 17/18

17

BAB

KESI0PULAN

Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam cavum pleura

yang terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun karena adanya

 penurunan absorbsi cairan dari permukaan pleura. C%G adalah salah satu

 penyebab dari efusi pleura. Efusi pleura pada C%G cairannya berbentuk transudat.

Efusi pleura yang disebabkan C%G memiliki gejala sesak nafas dan terdapat

riwayat hipertensi dan diabetes melitus yang merupakan faktor risiko dari C%G.

enatalaksanaan efusi pleura yang disebabkan oleh C%G adalah pemasangan

?$, diuretik, dan antibiotik profilaksis.

7/21/2019 Lapkas Pulmo Tjut

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pulmo-tjut 18/18

18

DA'TAR PUSTAKA

1. 7asyhudi, +G, Gatah , aktini G. %ubungan &umlah =olume $rainase

?ater ealed $rainage dengan !ejadian 6dema ulmonum /e"Ekspansi pada

asien Efusi leura 7asif. +urnal ,edia ,edika ,uda. 2)1'.

2. %adi %. 8uku +jar *lmu enyakit $alam3 enyakit"enyakit leura. 'th ed.

&akarta3 usat enerbitan $epartemen *$ G! 6*J 2)).

#. arcel &7, 4ight /?. leural Effusions.  Pub,ed . 2)1# GebruaryJ -0(23 p.

20"-9.

'. /ubins &, 7osenifar ;, 7anning %4, eters . leural Effusions. ,edscape.

2)1'.

-. urjanto E, utanto M, +ptridasari &, 4eonardo. enyebab Efusi leura pada

asien /awat *nap di /umah akit. +urnal -espi ndo. 2)1' +prilJ #2(23 p.

1)2">.

. yahruddin E, utrakusuma 4:. !arakterisitik Efusi leura di /umah akit

ersahabatan. + -espi ndo. 2)12 &ulyJ #2(#3 p. 1--").

9. 7cgrath EG, +nderson 8. $iagnosis of leural Effusion, a ystematic

+pproach. #merican +ournal o! /ritical /are. 2)11J 2)(23 p. 110"29.

>. 7urray &G. leural effusion in cardiac disease. *n3 8ouros $. leural disease.

2nd ed. 2)1). p.1#"2

0. :uyton +C, %all &E. 8uku +jar Gisiologi !edokteran. 11th ed. /achman 4M,

editor. &akarta3 E:CJ 2))9.

1). herwood 4. Gisiologi 7anusia 3 dari sel ke sistem. th ed. Mesdelita ,

editor. &akarta3 E:CJ 2)11.

11. lango $4, Gau<i +, !asper $4, %auser 4, &ameson &4, 4oscalo &.

%arrisonNs rinciples of *nternal 7edicine. 1>th ed. ew Mork3 %ill

CompaniesJ 2)12.

12. !esieme E8, $ongo +, Eemba , *rekpita E, &ebbin , !esieme C. ubehoracostomy3 Complications and *tNs 7anagement. Thora0. 2)12.

1#. $urai /, %oOue %, $avies ?. 7anaging a Chest ube and $rainage ystem.

 #- + . 2)1) februaryJ 01(23 p. 2-9">#.