44
i LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 KOMUNIKASI HASIL PENGKAJIAN MENDUKUNG PROGRAM SLPTT DAN PSDS (PAMERAN, SOSIALISASI, TIT) Oleh : Umi Pudji Astuti BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010

LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

i

LAPORAN AKHIR TAHUN 2010

KOMUNIKASI HASIL PENGKAJIAN MENDUKUNG PROGRAM SLPTT DAN PSDS

(PAMERAN, SOSIALISASI, TIT)

Oleh :

Umi Pudji Astuti

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2010

Page 2: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

ii

LAPORAN AKHIR TAHUN 2010

KOMUNIKASI HASIL PENGKAJIAN MENDUKUNG PROGRAM SLPTT DAN PSDS

(PAMERAN, SOSIALISASI, TIT)

Oleh :

Umi Pudji Astuti

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2010

Page 3: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2010

1. Judul RPTP : Komunikasi Hasil Pengkajian mendukung Program SL PTT dan PSDS (Pameran, Sosialisasi, dan TIT)

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119 4. Penanggung Jawab : a. Nama : Dr. Ir. Umi Pudji Astuti, MP b. Pangkat/Golongan : Pembina /IVa c. Jabatan Fungsional : Penyuluh Pertanian Muda 5. Lokasi : Provinsi Bengkulu 6. Status Penelitian (L/B) : Rutin 7. Tahun Dimulai : 2010 8. Jangka Waktu : Tahunan 9. Biaya : Rp 176.894.000,- (Seratus Tujuh Puluh Enam

Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Rupiah)

10. Sumber Dana : Satker Balai pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian TA. 2010

Mengetahui Kepala Balai, Penanggung Jawab Kegiatan Dr. Ir. Tri Sudaryono, MS Dr. Ir, Umi Pudji Astuti, MP NIP. 19580820 1983031002 NIP. 19610531 199003 2 001

Page 4: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Bapa di Surga yang telah memberikan

kesehatan dan kemampuan kepada kami sehingga kami diperkenankan menyelesaikan

kegiatan Komunikasi Hasil Pengkajian mendukung Program SL PTT dan PSDS dari

bulan Januari sampai bulan Desember 2010 yang tertuang dalam Laporan Akhir Tahun

2010.

Kegiatan Komunikasi Hasil Pengkajian ini merupakan kegiatan yang harus

dilaksanakan di BPTP sebagai wujud nyata BPTP Bengkulu dalam mendukung program

Kementerian Pertanian tahun 2010 yaitu mendukung Program SL PTT dan PSDS di

Bengkulu. Selain itu BPTP Bengkulu dituntut untuk dapat menyediakan teknologi

spesifik lokasi, meningkatkan kemitraan dengan stekholders, menjaring umpan balik

teknologi pertanian. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk

mempertanggung jawabkan kegiatan selama 12 (dua belas) bulan dan sekaligus

menghimpun masukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya. Realisasi kegiatan yang

telah dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan sesuai dengan target bulan

Desember 100%, sedangkan realisasi keuangan mencapai 92,65%.

Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu

evaluasi dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini

Bengkulu, Desember 2010 Penanggung Jawab Kegiatan

Dr. Umi Pudji Astuti, MP NIP. 19610531 199003 2 001

Page 5: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

v

DAFTAR ISI

Halaman

I

II

III

IV

V

VI

HALAMAN JUDUL.................................................................

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….

KATA PENGANTAR ..............................................................

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….

RINGKASAN ………………………………………………………………….

SUMMARY ………………………………………………………………………

PENDAHULUAN ..............................................................

1.1. Latar Belakang ......................................................

1.2. Tujuan ...........................................................

1.3. Luaran ...........................................................

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

METODE PELAKSANAAN .....................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................

4.1 Hasil ...........................................................................

4.2. Pembahasan ............................................................

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

KINERJA HASIL PELAKSANAAN ………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ............................................................

LAMPIRAN

I

iii

iv

vi

vii

viii

x

1

1

1

2

3

4

7

8

8

25

27

28

29

Page 6: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

vi

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Waktu dan Lokasi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi

Tahun 2010 ................................................................. 8

2. Hasil Pelaksanaan Sosialisasi BPTP di 6 Kabupaten

Tahun 2010 ……………………………………………………………………… 9

3. Peserta Kegiatan Temu Informasi Tahun 2010

di BPTP Bengkulu……………………………………………………………… 14

4. Judul Materi Kegiatan Temu Informasi Tahun 2010

di BPTP Bengkulu................................................................ 15

Page 7: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

1

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Suasana diskusi peserta dan nara sumber Sosialisasi

di Kabupaten Seluma ………………………………………………. 30

2. Suasana Pembukaan acara oleh Kepala Bidang Pertanian

dan diskusi peserta - nara sumber Sosialisasi di Kabupaten

Bengkulu Tengah……………………………………………………. 30

3. Suasana pembukaan acara sosialisasi di Kota Bengkulu dan

Kabupaten Kaur oleh Kepala Dinas Pertanian……………………. 30

4. Berbagai Produk Olahan Pangan dalam Stand BPTP,

Rektor UNIB (Prof. Dr. Ir Zainal) berkesempatan mengunjungi

stand BPTP .………………………………………………………….. 31

5. Aktifitas Para petugas stand BPTP melayani pengunjung

pameran di UNIB ........................................................................ 31

Page 8: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

2

RINGKASAN

Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam hubungannya dengan individu lainnya atau individu dalam kelompok organisasi maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Suatu proses komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik apabila terdapat unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima/komunikan, dan saluran. Proses komunikasi diharapkan dapat memberikan dampak/ perubahan sebanyak banyaknya. Tujuan seseorang melakukan komunikasi ada 3 yaitu :(1) menyampaikan informasi yang bersifat obyektif dan nyata; (2) menggugah hati dan perasaan sasaran sehingga terjadi perubahan sikap; (3) membuat sasaran senang dan tidak bersikap apatis/pesimis.

Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) komunikasi langsung (direct communication/face to face communication), contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran; dan 2) komunikasi tidak langsung (inderect communication), contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak langsung, pesan disampaikan melalui perantara/medium atau media. Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) pendekatan perorangan, contohnya: kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon; 2) pendekatan kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus tani; 3) pendekatan massal, contohnya: pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder, leaflet, liptan, brosur).

Pelaksanaan perakitan paket teknologi pertanian spesifik lokasi di Bengkulu telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengkajian sesuai dengan kebutuhan pengguna, sosial ekonomi budaya petani kemudian dirakit menjadi paket teknologi pertanian spesifik lokasi. Paket teknologi pertanian spesifik lokasi tersebut perlu didiseminasikan kepada pengguna

Page 9: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

3

dengan cara yang tepat melalui komunikasi tatap muka berupa Seminar / Lokakarya, Ekspose, Temu Lapang, Temu Usaha, Temu Informasi dan Pameran.

Tujuan Kegiatan 1).Menyebarluaskan informasi teknologi mendukung kegiatan SL PTT, dan PSDS kepada penyuluh di lapangan, 90 kelompoktani dan masyarakat pengguna lainnya melalui pameran, Temu informasi dan Sosialisasi. 2). Mendapatkan informasi dari pengguna tentang permasalahan dan teknologi yang dibutuhkan melalui Temu informasi teknologi. dan 3).Menjalin hubungan antara petani dengan peneliti dan petugas terkait melalui apresiasi . Luaran dari kegiatan ini 1). Tersebarluasnya Paket teknologi pertanian kepada 90 kelompok tani pelaksana SL PTT, dan PSDS, penyuluh di lapangan, dan masyarakat pengguna lainnya melalui pameran, apresiasi dan sosialisasi. 2).Didapatkannya umpan balik berupa permasalahan yang dihadapi pengguna dan kebutuhan teknologi pertanian di 8 Kabupaten dan Kota melalui Temu Informasi.dan 3).Terjalinnya hubungan antara petani dengan peneliti/penyuluh, melalui apresiasi teknologi.

Berdasarkan teknik komunikasi, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode komunikasi langsung (direct communication/face to face communication) antara penghasil dan pengguna teknologi maupun dengan pihak swasta. Disamping itu, berdasarkan sasaran yang dituju dilakukan dengan metode pendekataan kelompok dan massa. Hasil kegiatan disimpulkan bahwa : 1) Peranan BPTP Bengkulu dalam mendukung kegiatan SLPTT, PSDS, dan PUAP melalui kegiatan komunikasi dilakukan melalui kegiatan 1) apresiasi teknologi kepada 30 pengurus kelompok tani SLPTT Padi dan PSDS, 140 penyuluh lapangan; 2) sosialisasi kegiatan SL PTT, PSDS dan PUAP di 6 Kabupaten kepada 210 stakeholders ± 30 kelompok tani (KPK, penyuluh dan petugas teknis, kelompok tani); 3) pameran inovasi teknologi sebanyak dua kali tingkat provinsi dan Nasional untuk sasaran petani, swasta dan stakeholders; 4) pencetakan media informasi teknologi berupa leaflet, banner yang disebarluaskan melalui media pameran; 2) Kegiatan Temu Informasi Teknologi dan Sosialisasi program pusat di Provinsi efektif dalam menjaring kebutuhan teknologi dari stakeholders dan meningkatkan hubungan/jalinan kerjasama antara peneliti, penyuluh dan mitra kerja di Kabupaten; 3) Kegiatan Pameran Inovasi merupakan

Page 10: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

4

media Komunikasi dan Informasi sehingga dapat memberikan hubungan timbal balik yang komunikatif antara petani dengan peneliti/penyuluh, petugas pelayanan/pengambil kebijakan. Hasil pameran yang nyata adalah lebih dikenalnya teknologi pengolahan pangan di Kota Bengkulu.

Page 11: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

5

SUMMARY

Communication is an individual process that is undertaken in conjunction with any other individual or individuals within groups and in community organizations to create, send and use and exchange information to coordinate their environment and others. A communication process will be able to run well if there are elements that constitute a unity that is the source of communication, message, receiver / communicant, and channels. Communication process is expected to provide impact / change as much. The purpose of a person to communicate there are 3 namely: (1) convey information that is objective and real, (2) to inspire the hearts and feelings of the target resulting in a change in attitude, (3) make good targets and not be apathetic / pessimistic. According to communication techniques, agricultural extension methods were classified into 1) direct communication (direct communication / face to face communication), for example: a chat on the field, chat in the village hall, the chatter in the home, telephone / mobile, agricultural courses, demonstration of field trips, and exhibitions and 2) indirect communication (inderect communication), for example, publications in print, posters, radio / TV, and film performances. So, in an indirect communication, the message conveyed through the medium / medium or media.

Based on the number of targets achieved, agricultural extension methods were classified into 1) an individual approach, for example: home visits, farm visits, correspondence, and phone calls, 2) a group approach, for example: group discussion, demonstration (how or outcomes), field trips, field retrieval, retrieval effort, and peasant classes, 3) mass approach, for example: exhibitions, film screenings, rural broadcast / TV, posters, banners installation, and dissemination of reading materials (folders, leaflets, liptan, brochures).

Implementation of specific agricultural technology package assembly locations in Bengkulu have been carried out through the research and assessment in accordance with user needs, socio-economic culture of farmers and then assembled into packages of agricultural technologies specific location. Agricultural technology location specific packages need to be disseminated to users in a timely way through face to face communication in the form of seminars / workshops, exposure, Gathering Field, Business Meeting, Meeting and Exhibition Information.

The purpose of Activity 1). Disseminate information technology support activities SL PTT, and PSDS to the extension in the field, 90 farmer group and other users of the community through exhibitions, Gathering of information and socialization. 2). Getting information from users about the problem and the technology required by Gathering of information technology. AND 3). Maintain relationship between farmers with researchers and associated personnel through appreciation. Outcome of this activity 1). Package Tersebarluasnya agricultural technology to farmers implementing SL 90 PTT, and PSDS, extension in the field, and other user communities through exhibitions, appreciation and dissemination. 2). Obtainment feedback in the form of the problems faced by users and the needs of agricultural technology in 8 districts and municipalities through the Gathering Informasi.dan 3). Relations between farmers and researchers / educators, through an appreciation of technology.

Based on communication techniques, implementation of activities carried out by the method of direct communication (direct communication / face to face communication) between producers and users of technology as well as with private parties. In addition, based on the intended target was conducted using hole and

Page 12: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

6

groups. The result of activity are : 1) BPTP Bengkulu in supporting the SLPTT, PSDS, and PUAP activities carried out through the following activities 1) appreciation of technology to 30 farmer groups SLPTT Padi and PSDS, 140 field agriculture extention (PPL), 2) socialization activities SL PTT, PSDS and PUAP in 6 districts to 210 ± 30 farmer groups of stakeholders (Commission, extension workers and technical personnel, farmers' groups); 3) exhibition of technological innovation as much as two times the provincial and national level to target farmers, private sector and stakeholders; 4) printing media of information technology in the form of leaflets, banners distributed through the medium of the exhibition. 2). The meeting technology Information activity and Dissemination/socialisation of Technology in the province center is effective in capturing the technology needs of stakeholders and improving the relationship / partnership between researchers, extension workers and partners in the District; 3) Exhibition of Innovation Activities and Information Communications is a media that can provide a communicative interrelationships between farmers with researchers / educators, ministry officials / decision makers. Results show that the real is more familiar food processing technology in the city of Bengkulu.

Page 13: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

7

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu adalah salah satu Unit

Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di daerah yang

dalam pelaksanaan tupoksinya berkoordinasi dengan instansi jajaran pemerintah

daerah dan perguruan tinggi untuk menjadi penggerak pembangunan pertanian dan

pusat informasi untuk menyiapkan, menghasilkan dan menyediakan paket teknologi

pertanian spesifik lokasi. Disamping itu BPTP harus mampu dalam memfasilitasi

inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi sebagai salah satu pendorong

pembangunan pertanian wilayah.

Pembangunan pertanian adalah suatu rangkaian berbagai upaya untuk

meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan

kemiskinan, memantapkan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan

ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian, 2004a). Inovasi teknologi pertanian

merupakan salah satu cara untuk mempercepat pembangunan pertanian, sehingga

peran penelitian dan pengembangan (Litbang) pertanian menjadi penting artinya

sebagai salah satu pendukung pembangunan pertanian.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian yang maju, efisien dan

berkelanjutan, diperlukan dukungan teknologi pertanian yang telah teruji sesuai

dengan kebutuhan pengguna dan kemampuan wilayah. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian telah banyak melakukan kegiatan penelitian yang hasilnya

sebagian besar telah diterapkan oleh pengguna secara luas. Namun disadari, masih

banyak informasi teknologi hasil penelitian yang belum diketahui oleh para pengguna

dan pembuat kebijakan. Hal ini terlihat dari cukup tingginya senjang hasil yang

dicapai oleh pengguna dengan hasil yang dicapai oleh lembaga penelitian, bahkan

tingkat teknologi yang diterapkan oleh pengguna masih relatif rendah. Hal tersebut

dapat dijadikan indikator belum lancarnya arus informasi teknologi dari dan ke

pengguna.

Pelaksanaan perakitan paket teknologi pertanian spesifik lokasi di Bengkulu

telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengkajian sesuai

dengan kebutuhan pengguna, sosial ekonomi budaya petani kemudian dirakit

menjadi paket teknologi pertanian spesifik lokasi. Paket teknologi pertanian spesifik

lokasi tersebut perlu didiseminasikan kepada pengguna dengan cara yang tepat

Page 14: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

8

melalui komunikasi tatap muka berupa Seminar / Lokakarya, Ekspose, Temu Lapang,

Temu Usaha, Temu Informasi dan Pameran (Badan Litbang Pertanian, 2004b).

Komunikasi hasil pengkajian baik tercetak maupun elektronik merupakan

salah satu metode diseminasi yang memungkinkan terjadinya dialog antara

penyaji/pembicara guna menyampaikan informasi dengan peserta (audience) yang

menerima informasi inovasi teknologi pertanian, sehingga kebutuhan teknologi yang

diperlukannya dapat terpenuhi. Kegiatan komunikasi dilaksanakan dengan

pertimbangan bahwa :

1. Proses adopsi teknologi spesifik lokasi dipengaruhi oleh faktor internal dan

persepsi petani terhadap sifat inovasi teknologi. Faktor Internal berupa

pendidikan formal, pengalaman berusaha tani, luas lahan yang dimiliki,

penyediaan sarana produksi. Sedangkan sifat inovasi yang berpengaruh adalah

keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas dan observabilitas.

2. Proses difusi inovasi teknologi pertanian dirasakan berjalan lambat dan

memerlukan waktu untuk meyakinkan petani agar mau mengadopsi teknologi

yang dianjurkan.

3. Metode diseminasi teknologi pertanian melalui kegiatan komunikasi tatap muka

dan pameran/ekspose teknologi merupakan salah satu upaya untuk

mempercepat tersebarluasnya informasi teknologi kepada petani.

4. Metode tatap muka merupakan metode yang cukup efektif dalam

penyebarluasan informasi, karena interaksi antara penyaji sebagai sumber

inovasi teknologi dan peserta sebagai pengguna berlangsung lebih intens

dibandingkan dengan metode lain seperti melalui media cetak dan elektronik.

1.2. Tujuan

1. Menyebarluaskan informasi teknologi mendukung kegiatan SL PTT, dan PSDS

kepada penyuluh di lapangan, 90 kelompoktani dan masyarakat pengguna

lainnya melalui pameran, Temu informasi dan Sosialisasi.

2. Mendapatkan informasi dari pengguna tentang permasalahan dan teknologi

yang dibutuhkan melalui Temu informasi teknologi.

3. Menjalin hubungan antara petani dengan peneliti dan petugas terkait melalui

apresiasi

Page 15: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

9

1.3. Luaran

1. Tersebarluasnya Paket teknologi pertanian kepada 90 kelompok tani

pelaksana SL PTT, dan PSDS, penyuluh di lapangan, dan masyarakat

pengguna lainnya melalui pameran, apresiasi dan sosialisasi

2. Didapatkannya umpan balik berupa permasalahan yang dihadapi pengguna

dan kebutuhan teknologi pertanian di 8 Kabupaten dan Kota melalui Temu

Informasi.

3. Terjalinnya hubungan antara petani dengan peneliti/penyuluh, melalui

apresiasi teknologi

Page 16: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

10

II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam

hubungannya dengan individu lainnya atau individu dalam kelompok organisasi

maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan serta

mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Suatu proses komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik apabila terdapat

unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yaitu sumber komunikasi, pesan,

penerima/komunikan, dan saluran. Proses komunikasi diharapkan dapat memberikan

dampak/ perubahan sebanyak banyaknya. Tujuan seseorang melakukan komunikasi

ada 3 yaitu :(1) menyampaikan informasi yang bersifat obyektif dan nyata; (2)

menggugah hati dan perasaan sasaran sehingga terjadi perubahan sikap; (3)

membuat sasaran senang dan tidak bersikap apatis/pesimis (Deptan, 2009).

Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian digolongkan

menjadi 1) komunikasi langsung (direct communication/face to face communication),

contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP,

kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran; dan 2) komunikasi tidak

langsung (inderect communication), contohnya publikasi dalam bentuk cetakan,

poster, siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak

langsung, pesan disampaikan melalui perantara/medium atau media (Deptaan,

2009). Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian

digolongkan menjadi 1) pendekatan perorangan, contohnya: kunjungan rumah,

kunjungan usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon; 2) pendekatan

kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata,

temu lapang, temu usaha, dan kursus tani; 3) pendekatan massal, contohnya:

pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan

spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder, leaflet, liptan, brosur).

Video sebagai media elektronik adalah media komunikasi yang memiliki unsur

audio-visual (narasi, musik, dialog, sound efect, gambar atau foto, teks, animasi,

grafik) sebagai keunggulannya dibanding dengan media komunikasi massa lainnya

(Tubbs dan Moss, 1994; De Vito, 2001 dalam Hubies. AV). Namun penggunaannya

akan memberi efek berbeda untuk situasi tertentu sehingga memerlukan

Page 17: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

11

pendesainan pesan tertentu pula agar penyampaian pesan dapat menjadi efektif

(Rousseau, 1998 dalam Hubies AV).

Informasi teknologi pertanian yang mudah dan tepat akan diadopsi oleh

petani secara cepat, sehingga petani menguasai teknologi tersebut dan menjadi lebih

tangguh dalam persaingan global. Petani menjadi tangguh karena memiliki

keterampilan dalam menerapkan inovasi teknologi dan mampu menghadapi resiko

usaha. Model adopsi menurut Kellogg menyebutkan bahwa pada proses adopsi

teknologi pertanian dapat dilakukan melalui beberapa proses sehingga petani

bersedia menerima/mengadopsi teknologi tersebut. Proses/tahapan tersebut adalah

penentuan wilayah sasaran/identifikasi potensi wilayah; perencanaan/merekayasa

teknologi adaptif; pengujian dan verifikasi di tingkat usahatani; dan percobaan

dilapangan dan diseminasi. Model adopsi Kellogg ini yang dilaksanakan BPTP

Bengkulu dalam pelaksanaan diseminasi hasil pengkajian spesifik lokasi.

Sebagai salah satu faktor penentu diterima atau tidaknya teknologi ataupun

informasi yang akan dimasyarakatkan di kalangan petani, maka materi penyuluhan

harus berupa informasi yang merupakan jawaban ataupun pemecahan permasalahan

yang dihadapi oleh petani. Materi yang disampaikan tersebut dapat diterapkan

dengan baik oleh pengguna, apabila secara ekonomi menguntungkan, mudah

diterapkan dan bukan merupakan teknologi yang mahal (dapat dilaksanakan dengan

biaya petani) serta sesuai dengan sosial masyarakat setempat.

Proses adopsi teknologi spesifik lokasi dipengaruhi oleh faktor internal dan

persepsi petani terhadap sifat inovasi teknologi. Faktor Internal berupa pendidikan

formal dan pengalaman berusaha tani. Faktor eksternal berupa : luas lahan yang

dimiliki dan penyediaan sarana produksi. Sedangkan sifat inovasi yang berpengaruh

adalah keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas dan observabilitas.

Proses difusi inovasi teknologi pertanian dirasakan berjalan lambat dan

memerlukan waktu untuk meyakinkan petani agar mau mengadopsi teknologi yang

dianjurkan. Metode diseminasi teknologi pertanian melalui kegiatan komunikasi tatap

muka dan pameran/ekspose teknologi merupakan salah satu upaya untuk

mempercepat tersebarluasnya informasi teknologi kepada petani.

Metode tatap muka merupakan metode yang cukup efektif dalam

penyebarluasan informasi, karena interaksi antara penyaji sebagai sumber inovasi

teknologi dan peserta (termasuk petani kooperator) sebagai pengguna berlangsung

lebih intens. Hasil kegiatan komunikasi tahun yang lalu menunjukkan bahwa umpan

Page 18: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

12

balik kebutuhan teknologi oleh pengguna dan stakeholders telah terumuskan sebagai

bahan penyusunan rencana kegiatan tahun 2011, tersedianya informasi teknologi

berupa bahan cetakan seperti leaflet (500 Eksp) dan buku kumpulan teknologi

(Rekomendasi Pupuk Spesifik Lokasi, Pembuatan Kompos, Teknologi pendukung SL

PTT Padi, P2SDS, dan PUAP) yang dibagikan pada saat pameran, sosialisasi,

apresiasi dan koordinasi dengan stekholders serta tersebarnya 5 (lima) Varietas

Unggul Baru (VUB) padi di Desa Rimbo Kedui dan Desa lainnya (Astuti, dkk. 2010).

Hasil studi Hubies. A.V. menunjukkan bahwa penggunaan media video

sebagai media pembelajaran peningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan

pupuk agrodyke adalah efektif yang ditunjukkan dengan skor post-test yang lebih

tinggi dari skor pre-test. Unsur visual, audio, materi, dan penggunaan waktu dalam

penayangan penggunaan pupuk agrodyke melalui video sangat berpengaruh secara

signifikan terhadap peningkatan pengetahuan petani yang ditunjukkan oleh skor

post-test yang lebih tinggi dari skor pre-test. Unsur visual, audio, materi, dan

penggunaan waktu dalam penayangan penggunaan pupuk agrodyke melalui video

sangat berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan petani.

Page 19: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

13

III METODE PELAKSANAAN

3.1. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan Komunikasi Hasil Pengkajian mendukung Program SL PTT dan PSDS

pada TA. 2010 terdiri atas:

1. Temu informasi : 40 Orang selama 2 hari

2. Pameran/ Ekspose : 2 paket

3. Sosialisasi kegiatan BPTP : 300 Orang

4. Apresiasi Teknologi (SL PTT, PSDS) : 12 BPP (240 penyuluh dan Kontak tani)

di BPP

3.2. Metode Pelaksanaan

Berdasarkan teknik komunikasi, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan

metode komunikasi langsung (direct communication/face to face communication)

antara penghasil dan pengguna teknologi maupun dengan pihak swasta. Disamping

itu, berdasarkan sasaran yang dituju dilakukan dengan metode pendekataan

kelompok dan massa melalui kegiatan :

Temu informasi : Pertemuan untuk mendapatkan umpan balik informasi

kebutuhan teknologi spesifik lokasi sebanyak 40 orang

dilaksanakan 2 hari

Pameran : Peragaan inovasi teknologi pertanian secara visual kepada

30 kelompok tani khususnya keberhasilan teknologi PTT

Padi, Jagung, dan ternak sapi mendukung PSDS serta PUAP

di Bengkulu

Sosialisasi : Menyampaikan program dan hasil kegiatan

BPTP pada 10 kelompok tani, 15 petugas teknis, 30

penyuluh dan pengguna lainnya melalui metode tatap

muka/pertemuan

Apresiasi Teknologi : Peragaan dan pelatihan teknologi PTT Padi, Jagung, Ternak

sapi kepada 15 petani dan 90 penyuluh melalui metoda

belajar sambil mencoba di BPP/klinik agribisnis

Page 20: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

14

3.3. Prosedur pelaksanaan

Setiap kegiatan diawali dengan persiapan (koordinasi dengan pemda

Kabupaten/Provinsi), disusun tim pelaksana sesuai Surat Perintah Tugas dari Ka

BPTP Bengkulu, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi (laporan kegiatan)

Page 21: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

15

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Sosialisasi Program BPTP

Sosialisasi kegiatan BPTP di 6 Kabupaten dilakukan dengaan metode

pendekaatan kelompok. Dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan

program Kementrian Pertanian (SL PTT, PSDS, PUAP). Sosialisasi merupakan salah

satu metode penyampaian informasi melalui komunikasi langsung secara tatap

muka. Metode komunikasi tatap muka ini dilakukan untuk memperoleh umpan balik

/feed back dan kesepakatan secara langsung dari stakeholders dan pengguna.

Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Sosialisasi di Kabupaten (Tabel 1.)

Tabel 1. Waktu dan Lokasi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Tahun

2010

No Materi Kabupaten Waktu pelaksanaan

1 Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT,PUAP

Kaur 25-26 April 2010

2 Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT,PUAP

Bengkulu Selatan

27-28 April 2010

3 Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT,PSDS, Kawasan Hortikultura dan PUAP

Bengkulu Utara

29-30 April 2010

4 Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT, PSDS, PUAP

Bengkulu Tengah

11 Mei 2010

5

Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT, PSDS, PUAP

Seluma 13 Mei 2010

6 Program Kementrian Pertanian dan BPTP Bengkulu 2010 Program SL PTT, PSDS, PUAP

Kota 15 Mei 2010

Page 22: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

16

Hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi terangkum dalam Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pelaksanaan Sosialisasi BPTP di 6 Kabupaten Tahun 2010

No Kabupaten Hasil

1 Kaur Pembukaan : Ka Dinas Pertanian - Permasalahan : 1) penanaman padi yang belum serempak, 2)

adanya serangaan hama dan penyakit padi terutama tungro, dan 3) sulitnya untuk mendapatkan pupuk

- Langkah yang ditempuh untuk mengatasi kesulitan pupuk yaitu melakukan kerjasama dengan distributor seperti Petrokimia.

Diskusi Peserta dan Tim BPTP Bengkulu (Dr Umi Pudji Astuti, Dr Wahyu Wibawa, Drs Afrizon)

2 Bengkulu Selatan

Pembukaan acara oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Diskusi Peserta dan Tim BPTP Bengkulu (Dr Umi Pudji Astuti, Dr Wahyu Wibawa, A Damiri)

3 Bengkulu Utara

Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertanian dilanjutkan penyampaian materi dari BPTP dan Diskusi :

- PPL sangat penting dlam pelaksanaan SL-PTT, untuk meningkatkan wawasan PPL, akan diberikan buku saku yang memuat semua teknik SL-PTT, apresiasi bagi PPL.

- Pengalokasian Gapoktan PUAP telah melalui pengusulan oleh Tim Teknis Kabupaten melalui SK Bupati.

- Belum tesedia varietas alternatif, karena sulit membedakannya secara visual.

- Uji adaptasi dilakukan agar petani dapat mengetahui keunggulan masing-masing varietas.

- Varietas baru yang diterapkan akan menjadi pertimbangan pilihan bagi petani untuk digunakan sebagai benih selanjutnya.

4 Bengkulu Tengah

- kegiatan SL-PTT ini bukan kegiatan BPTP Bengkulu, tetapi kegiatan nasional dan semua sektor terlibat. Jadi BPTP Bengkulu juga sebagai pendukung dari kegiatan ini.

- Untuk Display plot seluas 0,25 ha, kita perlu win-win solution. Kalau di Kabupaten Bengkulu Selatan daan Bengkulu Utara, sudah ada kesepakatan bahwa mereka setuju untuk memasukkan benih dari BPTP Bengkulu sebanyak 5 varietas untuk luasan 0,25 ha di lokasi LL dan kelebihan benih pada LL dikeluarkan untuk diberikan pada anggota kelompoktani lain. i

- Dukungan BPTP terhadap program peternkan,dapat memberikan dukungan dengan penyusunan pakan ternak menggunakan limbah kelapa sawit (solid).

- Dukungan lainnya berupa pelatihan pembuatan kompos guna memanfaatkan jerami padi untuk pupuk organik.

- Mari kita bahas bersama surat dari Dirjen Tanamman Pangan agar kita dapat memahami bersama maksud dari isi surat.

- Pertama surat ini ditujukan ke Dinas yang berarti apa yang dikatakan merupakan perkataan dari Dirjen Tanaman Pangan ke Dinas.

- Pada poin 1 ada opsi a, b, c, d. Kalau opsi b yang dipilih seperti

Page 23: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

17

yang disampaikan, ada konsekuensi sarana produksi disediakan. Ini berarti yang menyediakan adalah Dinas, karena surat ini untuk Dinas.

Untuk itu pilihannya adalah a dengan konsekuensi benih yang ada di LL untuk 0,25 ha dikeluarkan dan diberikan ke anggota kelompok pada SL-PTT.

5 Seluma Pembukaan Oleh Kepala Dinas Pertanian : - SL-PTT merupakan kegiatan penting, karena dapat merubah

prilaku dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan produktivitas padi sawah yang sudah mmencapaai 5 t/ha.

- Pada tahun 2008 yang lalu, Kabupaten Seluma telah mendapat penghargan karena keberhasilannya meningkatkan produksi padi. Dengan adaanya kegiatan SL-PTT, kemungkkiinan kembali akan mendapatkan penghargaan.

- Bantuan benih pada SL-PTT merupakan stimulus dalam peninngkatan produktivitas padi. Namun peningkatan harga pupuk juga menghawatirkan keberhasilan ini akan dengan mudah dicapai, karena di lapangan sudah banyak keluhan dengan peningkatan harga pupuk yang mencapai 30%.

- Dari segi SDM, Dinas Pertanian Kabupaten Seluma sudah memiliki jumlah SDM yang cukup.

- Serangan Tungro yang terjadi beberapa waktu yang lalu bersifat spot-spot, dan tidak keseluruhan. Serangan ini terjadi pada pertanaman padi lokal berumur 6 bulan yang masih ditanam beberapa petani.

- Dari segi penyuluhan sudah banyak dilakukan seperti ada musim yang kurang tepat untuk penanaman dan penanaman dilakukan serentak, masih ada juga petani yang tidak mematuhi anjuran tersebut.

- SL-PTT yang dilakukan seluas 5.500 ha, belum mencakup keseluruhan wilayah pertanaman padi yang memiliki luas 13.000 ha.

6 Kota Pembukaan kegiatan oleh Kabid Tanaman Pangan Kota, dilanjutkan dengan diskusi. Peserta dihadiri oleh Kabid dan kasi produksi dinas Pertanian Provinsi - Akan kesulitan untuk varietas di Muara Bangkahulu yang lahan

tadah hujan, sehingga disepakati varietas Ciherang. - Usul agar luas LL menjadi 24,75, sehingga 0,25 ha bisa

digunakan untuk uji adaptasi. - Sebaiknya kegiatan BPTP Bengkulu berada di luar CPCL, namun

dekat dengan lokasi dan BPTP menyediakan saprodinya. - Realitas di lapangan, petani enggan dengan varietas yang

berbeda. - Pendampingan difokuskan di laboratorium lapaangan (LL), dan

ini merupakan uji varietas unggul baru (VUB) yang pertama.

Page 24: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

18

Dari pelaksanaan sosialisasi telah diikuti oleh 75 petugas teknis/penyuluh lapangan.

Dari 5 Kabupaten disepakati adanya tindak lanjut sebagai berikut:

1. Penetapan lokasi untuk uji varietas dari BPTP di Kab Kaur belum dapat disepakati

karena pada saat diskusi berlangsung lokasinya yang diminta belum dapat

diberikan karena penentu kebijakan tidak hadir, untuk di Kota menunggu hasil

pertemuan dengan petugas dari pusat pada tanggal 19 Mei 2010. Untuk

Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Seluma, dan Benteng telah

disepakati berada di wilayah LL SL PTT.

2. Terlaksananya Program Strategis Kementerian Pertanian di lapangan di perlukan

kerjasama dan koordinasi yang intent antar pemangku kebijakan dan petugas

lapangan.

3. Untuk kegiatan SL-PTT padi, BPTP Bengkulu akan segera melaukan overlay antara

CPCL SL-PTT yang diusulkan dan PUAP untuk menentukan lokasi pendampingan

(60%) dan demplot VUB di 2 kecamatan.

4.1.2. Pameran

Kegiatan pameraan dilaksanakan dengan metode komunikasi langsung

melalui pendekaatan massal dengan audiaance stakeholders tingkaat Provinsi daan

Nasionaal sekitan 500 stekholders. Tujuan dilaksanakannya pameraan inovasi adalah

untuk memperkenalkan komoditas unggulan daerah serta mempromosikan inovasi

teknologi spesifik Bengkulu melalui eksspose inovasi teknologi pengolahan makanan

dan eksspose buaah tropis unggulaan daaerah. Pelaksanaan kegiatan 2 (dua) kali

sebagai berikut.

1. Pada bulan Juni dilakukan pameran inovasi teknologi pengolahan hasil

berbahan baku jagung dan ubi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka dies

natalis Fakultas Universitas Bengkulu 2010

2. Pameran Expo Buah Nusantara di Balitbu Solok Sumatera Barat dalam rangka

25 tahun Balitbu Tropika. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 9-11

Nopember 2010 di kebun Percobaan Sumani, Balai Penelitian Tanaman Buah

Tropika, Jln raya Solok Sumatera Barat. Tujuan kegiatan pameran Expo Buah

Nusantara untuk :

1. Mempercepat transfer inovasi teknologi kepada stakeholder (dunia Usaha,

pengambilan kebijakan) dan masyarakat secara luas.

2. Fasilitasi jembatan komunikasi antar peneliti, pengambilan kebijakan,

dunia usaha pelaku bisnis

Page 25: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

19

3. Akselerasi diseminasi teknologi

Pameran buah segar dan olahan stand BPTP Bengkulu menampilkan

produk buah segar berupa :

1. Jeruk Rimau Gerga Lebong atau Jeruk Lebong merupakan primadona

para pengunjung pameran. Buah ini berukuran cukup besar, 1 (satu)

biji bisa mencapai berat 1 kg. Jeruk Rimau Gerga Lebong berbuah

sepanjang masa, satu pohon ada 4-6 generasi (Dalam satu pohon ada

bunga, buah muda sampai buah siap panen). Banyak pengunjung

pameran yang tertarik untuk mencicipi buah ini, dan menurut mereka

rasanya manis dan segar. Selain mereka tertarik dengan buahnya, para

pengunjung juga tertarik untuk membeli bibit buah jeruk Lebong ini

tetapi saying pihak BPTP Bengkulu tidak membawa bibit jeruk Lebong.

2. Jeruk Kalamansi dan sirup jeruk kalamnsi. Jeruk ini merupakan jeruk

unggul dari Bengkulu yang rasanya asam sekali dan hanya cocok untuk

dibuat sirup atau untuk buah peras di dalam mie pangsit. Di Bengkulu

sirup ini sudah banyak tersedia di kios-kios makanan khas Bengkulu di

daerah Anggut. Selain itu juga dipamerkan bibit jeruk kalamansi. Jeruk

kalamansi banyak terdapat di daerah Seluma, Bengkulu Tengah dan

Bengkulu Utara.

3. Pisang Ambon Curup. Pisang Ambon Curup raasanya manis, daging

buahnya halus dan lunak, bentuk buahnya yang khas, dan bila dimakan

teksturnya terasa kering sangat disukai pengunjung pameran buah ini.

Para pengunjung disediakan buah pisang ini untuk mereka cicipi

rasanya. Menurut Mukhtasar, (2003) Pisang Ambon Curup merupakan

jenis pisang Ambon yang hanya dijumpai di wilayah kabupaten Rejang

Lebong, tersebar pada daerah-daerah dengan ketinggian 500 – 1500 m

diatas permukaan laut (dpl). Karena ciri yang diidentifikasi oleh

Mukhtasar itulah maka pisang Ambon Curup berbeda dengan pisang

ambon lainnya. Sebenarnya ada 5 jenis pisang Ambon yang terdapat di

Propinsi Bengkulu, yakni pisang Ambon Badak, pisang Ambon Curup,

pisang Ambon Jepang, pisang Ambon Hijau dan pisang Ambon Kuning.

Pisang Ambon Curup yang ditanam di Curup rasanya menjadi khas,

sedangkan jika ditanam di daerah lain maka akan berbeda rasanya

menjadi kurang enak dan bentuknya menjadi kecil-kecil.

Page 26: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

20

4. Mangga Bengkulu. Mangga Bengkulu mempunyai kelebihan

dibandingkan jenis mangga varietas lain yaitu ukuran buahnya yang

cukup besar. Satu buah bisa mencapai berat 1 kg lebih. Mangga

Bengkulu dapat tumbuh di tanah dengan ketinggian tempat 3 – 200 m

dpl, temperature 23 – 32,8ºC dengan curah hujan berkisar 1500 – 3220

mm (bulan basah sepanjang tahun), kedalaman tanah > 60 cm serta

tingkat kesuburan tanah baik hingga cukup rendah. Dari hasil

pengkajian BPTP Bengkulu tentang budidaya mangga varietas Bengkulu

dapat berproduksi rata-rata per tanaman dengan aplikasi paket

teknologi introduksi bisa mencapai 18 kg/tanaman, sedangkan teknologi

petani bisa mencapai 7,3 kg/tanaman. Mangga Bengkulu banyak

ditanam di daerah kota Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Bengkulu

Tengah.

5. Keripik pisang jantan. Laboratorium Pascapanen BPTP Bengkulu telah

dapat memproduksi keripik pisang jantan. Pisang jantan merupakan

salah satu pisang olahan (plantain) yang dapat diolah menjadi

bermacam-macam produk, seperti kripik pisang dan ledre. Produk

olahan pisang jantan tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai

tambah lebih tinggi dan jangkauan pemasaran yang lebih luas.

6. Salak pondoh organik. Salak pondoh organik yang berasal dari petani

salak pondoh di Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Rasa salak

pondoh ini sangat manis dan kering, tetapi sayang ukuran buahnya

kurang besar. Salak ini ditanam tanpa pupuk anorganik.

Manfaat yang dapat diambil dari hasil kegiatan pameran expo buah

nusantara adalah 1) Aneka buah unggul Bengkulu akan menjadi buah

unggul nasional yang diharapkan akan terus berkembang dan menjadi

buah yang disukai masyarakat untuk membendung buah inport yang saat

ini membanjiri pasar buah di Indonesia, sehingga akan meningkatkan

pendapatan petani buah di Bengkulu; 2). Dengan adanya pameran ini

diharapkan akan mendatangkan investor untuk menanamkan usahanya

dalam bisnis buah local Bengkulu.

Page 27: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

21

4.1.3. Temu Informasi Teknologi (TIT)

Kegiatan Temu Informasi Teknologi diselenggarakan pada tanggal

24 s/d 25 November 2010 diaula BPTP Bengkulu. Peserta yang akan

mengikuti kegiatan Temu Informasi yang diselenggarakan BPTP Bengkulu

sebanyak 40 orang dilaksanakan selama 2 (dua) hari. Peserta kegiatan

Temu Informasi Teknologi terangkum pada (Tabel 3).

Tabel 3. Peserta Kegiatan Temu Informasi Tahun 2010 di BPTP Bengkulu

No Peserta Jumlah (orang)

1 - Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu

1 1 1

- Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu

- Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

2 Narasumber - Bidang Produksi Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu

1

- Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

1

- Kepala BPTP Bengkulu - BPSB Provinsi Bengkulu

1 1

Jumlah 4

3 Petani Padi Peternak sapi BX desa Kayu Manis Peternak sapi di lokasi LM3 Kab Bengkulu Utara Koordinator Penyuluh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan di ( Kabuoaten dan Kota BPTP Bengkulu

4 1 1 4

13

2

Jumlah 25

5 Peserta - BPTP Bengkulu

7

- KTNA Provinsi 1

- Perhiptani Prov. Bengkulu 1

- Badan Koordinasi Penyuluhan 1

Jumlah 10

Jumlah Total 42

Tujuan dari kegiatan Temu Informasi Teknologi adalah

1. Menyampaikan keberhasilan dan permasalahan peningkatan produksi padi

melalui penerapan teknologi PTT Padi dan

2. Mengevaluasi pencapaian hasil pelaksanaan SL-PTT dan dukungan terhadap

P2SDS

Page 28: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

22

3. Menginventarisir kebutuhan teknologi untuk melaksanakan progran

kementerian Pertanian dan Program Daerah.

4. Menyusun prioritas program BPTP Bengkulu, sebagai bahan acuan usulan

litkaji dan diseminasi tahun 2011 dan 2012.

Metode Kegiatan Temu Informasi dilaksanakan melalui pemaparan materi

dalam bentuk makalah oleh petani, Koordinator penyuluh, kepala dinas pertanian

dan peternakan Kabupaten dan Kota, serta BPTP Bengkulu. Pada akhir

pertemuan dilakukan perumusan hasil pertemuan. Materi yang disampaikan pada

Kegiatan Temu Informasi Tahun 2010 (Tabel 4).

Tabel 4. Judul Materi Kegiatan Temu Informasi Tahun 2010 di BPTP Bengkulu

No Materi Narasumber

1 Pengalaman pelaksanaan Teknologi PTT Padi di Kecamatan Kedurang, Rimbo Kedui, dan Kecamatan Argamakmur

Petani Pelaksanan SL PTT (3)

2. Pengalaman Pendampingan lapangan dalam upaya peningkatan produksi padi di wilayah kerja BPP Kedurang, Talang Dantuk dan BPP Argamakmur

Korluh BPP Sulau, Talang Dantuk, BPP Argamakmur (3)

3 Pengalaman Pelaksanaan Teknologi PSDS di peternak sapi BX dan LM3 di Desa Kayu Manis dan Baturoto

Peternak sap[I BX, dan LM3 (2)

4 Kebutuhan teknologi dalam mendukung pelaksanaan program Kementrian Pertanian dan Program Daerah di 9 Kabupaten dan Kota

Ka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten dan Kota (13)

5 Evaluasi pendampingan Program SL-PTT Padi dan P2SDS serta inovasi teknologi dalam mendukung program pembangunan pertanian di Provinsi Bengkulu

BPT Bengkulu (1)

6 Program Pendampingan Teknologi BPTP Bengkulu dalam Mendukung Pelaksanaan Program Strategis Kementerian Pertanian di Bengkulu Tahun 2011

BPT Bengkulu (1)

Page 29: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

23

Rumusan Hasil Temu Informasi Teknologi (TIT) TA. 2010

a. SL-PTT, PSDS, PKAH, dan PUAP merupakan program strategis

Kementerian Pertanian yang harus didukung sepenuhnya oleh Instansi

Pertanian baik di pusat maupun di daerah secara terpadu dan bersinergi.

b. BPTP Bengkulu mendukung program Strategis Kemtan melalui kegiatan

pendampingan inovasi teknologi dan kelembagaan dalam bentuk

introduksi VUB, pencetakan dan distribusi informasi teknologi, nara

sumber pelatihan dan apresiasi dalam rangka peningkatan kapasitas SDM

dari petugas dan petani. Peningkatan kapasitas SDM juga dilakukan oleh

Dinas Pertanian melalui pelatihan pemandu lapang (PL) II dan III.

c. Program SL-PTT (padi, jagung, dan kacang tanah) di Provinsi Bengkulu

telah dilaksanakan, namun sebagian besar Kabupaten dan Kota belum

dapat melaporkan hasil atau produktivitasnya. Dari beberapa data yang

masuk diketahui bahwa Program SL-PTT dapat meningkatkan

produktivitas padi 5%, jagung 8-12,8% dan kacang tanah 5%.

d. Permasalahan yang muncul pada pelaksanaan SL-PTT diantaranya

adalah: koordinasi antar institusi baik dari pusat sampai daerah belum

optimal; pemahaman dari pelaksana program masih kurang (Pedum,

juklak dan juknis belum dikuasai), sehingga sering dalam pelaksanaanya

tidak sesuai dengan prosedur; jumlah dan kapasitas dari

petugas/penyuluh masih kurang dan perlu ditingkatkan; ada sebagian

benih yang dibagikan kualitasnya kurang baik

e. Program PSDS didukung dengan kegiatan LM3, SMD dan kelompok

penerima bantuan sapi Brahman Cross (BX) juga telah berhasil

menambah populasi ternak sapi di Propinsi Bengkulu. Permasalahan yang

terdapat pada program PSDS diantaranya adalah kesulitan adaptasi dari

ternak sapi yang didatangkan dari luar negari (daerah sub tropis)

sehingga banyak sapi yang tidak bisa berproduksi secara optimal;

kurangnya peralatan, ketersediaan straw (semen beku), N2 cair dan

hijauan pakan ternak serta petugas IB merupakan hambatan tersendiri

bagi pelaksanaan dilapangan.

f. Optimalisasi kinerja dan koordinasi yang berkesinambungan dari Tim

Teknis, petugas lapangan dan petani pelaksana sangat diperlukan dalam

Page 30: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

24

kegiatan SL-PTT, PSDS, PKAH maupun kegiatan PUAP di Propinsi

Bengkulu dimasa yang akan datang.

g. Dampak dari perubahan iklim global terhadap sektor pertanian adalah

terjadinya penurunan produktivitas, produksi dan kualitas hasil pertanian.

Untuk itu perlu langkah atau strategi untuk menguragi dampak

perubahan iklim melalui strategi antisipasi dan teknologi adaptasi.

h. Secara umum teknologi yang di perlukan oleh Kabupaten/kota adalah:

teknologi penggunaan bibit unggul; teknologi budidaya kedelai, jagung,

kacang tanah, buah naga; rekomendasi pupuk berimbang, teknologi

pengendalian OPT, sistem integrasi kambing dan kakao, budidaya

musang, teknologi pra dan pasca panen; teknologi budidaya tanaman

secara organik yang ramah lingkungan menjamin keberlanjutan fungsi

lahan pertanian (sustainable agriculture); teknologi pakan ternak

berbahan lokal; pengkajian padi gogo.

4.1.4. Apresiasi Teknologi

Kegiatan Apresiasi Teknologi berupa pelatihan teknologi SL-PTT dan

PSDS di selenggaran di 13 BPP, peserta pertemuan terdiri dari penyuluh

lapangan, KTNA kecamatan, Kontak Tani pelaksana SL-PTT. Hasil kegiatan

Apresiasi Teknologi adalah

1. Apresiasi Teknologi di BPP Kedurang

Apresiasi Teknologi di BPP Kedurang dilaksanakan pada tanggal 25

September 2010 di Ruang pertemuan BPP Kedurang, Kecamatan Kedurang

Kab. Bengkulu Selatan. Peserta sebanyak 20 orang terdiri dari penyuluh

lapang, KTNA dan kontak tani pelaksana SLPTT

Untuk pelaksanaan SL PTT Padi di Kecamatan Kedurang 75% telah

tanam, 25% akan tanam pada awal bulan Oktober 2010. SLPTT Kacang

tanah telah 100% dilaksanakan dan telah panen seluas 40 ha. Penyampaian

materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh Dr Umi Pudji Astuti tentang

komponen teknologi SL PTT Padi (yaitu pengaturan populasi tanam yang

optimum, pemupukan yang sesuai kebutuhan tanaman/Konversi pupuk

tunggak ke majemuk)

Page 31: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

25

Setelah penyampaian materi dilanjutnya dengan diskusi I :

1. P Badrun

Mohon dijelaskan manfaat pupuk organik dan NPK yang dibagikan oleh

dinas pertanian karena masih ada petani yang belum yakin dengan pupuk

tersebut dan masih ada yang belum dimanfaatkan.

2. P Medi

Ukuran ubinan yang sesuai jarak tanam (tidak 2,5 X 2,5 m) apakah bisa

disosialisasikan ke dinas pertanian supaya ukuran yang dibuat bisa

disesuaikan.

3. P Walgito

Mohon dijelaskan waktu pemupukan yang tepat sesuai umur tanaman

(padi). Pada umur berapa tanaman harus dipupuk.

4. P Alimun

Apa pengaruhnya penggunaan pupuk tunggal dan NPK, apa sudah ada

penelitian perbedaan produksi.

Tanggapan

1. Pada prinsipnya penggunaan pupuk organik sangat bagus untuk

memperbaiki struktur tanah dan pengurangi penggunaan pupuk

anorganik(pupuk pabrik) yang di pasaran sudah mulai langka dan

harganya mahal.

Kita lihat kandungan haranya di pupuk tersebut, kandungan N >12%,

menurut kami ini sangat tinggi sekali sehingga perlu dicek/di analisis di

laboratorium (BPTP bisa melakukan itu). Kandungan C/N 15 – 20%, pH 5

- 8, kadar air 12%.

2. Sosialisasi ukuran ubinan : yang penting penyuluh sebagai pelaksana

teknis di lapangan tahu cara menghitung ubinan yang benar, tinggal kita

sampaikan dengan petugas dinas dan statistik. Ini menjadi pengetahuan

yang baru bagi kita (penyuluh di lapangan)

3. Waktu pemberian pupuk sebaiknya 3 kali sesuai kebutuhan tanaman.

Untuk tanaman padi : pupuk dasar diberikan : 7 – 10 HST (Urea, SP,

KCl)

Page 32: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

26

Susulan I : 21 – 25 HST (Urea/ NPK) saat anakan banyak

Susulan II : 40 - 45 HST (Urea), menyediakan malai

banyak dan isisnya bernas

4. Penelitian tentang pemberian pupuk tunggal dan majemuk pada tanaman

secara khusus belum ada. Yang penting dari dosis pupuk yang dibutuhkan

kita hitung kebutuhan N?, P2O5?, K2O?. Mengapa ponska kita

aplikasikan? Karena kandungan N,P dan K kita ketahui, dan lebih

mudah/praktis membawa ke lahan. Jangan menggunakan pupuk dengan

ukuran karung, tetapi dihitung dulu kandungan dalan karung itu.

5. Penggunaan Ponska (NPK) dalam penelitian-2 terdahulu (untuk tanaman

padi) tidak menyebabkan penurunan produksi asalkan jumlah yang

diberikan sesuai dengan konversinya (seperti penjelasan materi tadi).

Diskusi II

Penyampaian pengalaman KTNA kecamatan Kedurang (Radius Prawiro)

tentang agribisnis hortikultura. KTNA ini Ex magang Jepang tahun 1996,

kemudian berusahatani hortikultura di desa Kedurang.

Komoditas Horti yang diusahakan : Melon, cabe, Tomat. Pemasran telah

bekerjasama dengan perusahaan/swasta sehingga tidak bermasalah.

KTNA ingin belajar bersama dengan petani di sini, dan mulai melakukan

kegiatan usahatani yang berskala agribisnis. Penjelasan ini mendapat

apresiasi dari petani dan penyuluh di Kedurang

2. Apresiasi Teknologi di BPP Gunung Alam

Apresiasi Teknologi di BPP Gunjung Alam dilaksanakan pada tanggal 9

Oktober 2010 di Ruang pertemuan BPP Gunung Alama Kecamatan Lebong

yang membawa materi yaitu Suharta, SP (Korluh BPP Gunung Alam) Dr. Tri

Sudaryono (Ka BPTP Bengkulu), Ir. Susetia Budirahayu (Distan Provinsi

Bengkulu), Dr. Umi Pudji Astuti (Penyuluh BPTP Bengkulu), Dr. Wahyu

Wibawa (Peneliti BPTP Bengkulu), Wahyuni A Wulandari, MSi (Peneliti

bidang Peternakan BPTP Bengkulu). Peserta berjumlah 22 orang (18 orang

Penyuluh lapangan dan Kontak tani pelaksana SL PTT Padi, dan 5 orang

pemateri dari BPTP).

Page 33: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

27

Hasil Pelaksanaan :

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Koordinator Penyuluh

BPP Gunung Alam (disiplin dan peningkatan kinerja penyuluh serta evaluasi

pelaksanaan kegiatan SL PTT) dilanjutkan dengan sambutan dari BP4K

Kabupaten Lebong. Selanjutnya penyampaian arahan dari Ka BPTP Bengkulu

tentang pentingnya komitmen untuk melaksanakan program strategis

Kementerian Pertanian di Lebong.

Materi selanjutnya disampaikan oleh : (1) Dr Umi Pudji Astuti

tentang komponen teknologi SL PTT Padi (Komponen teknologi PTT Padi

Sawah, manfaat Sekolah Lapang, pemupukan sesuai dengan kebutuhan

lapangan); (2) Dr Wahyu Wibawa tentang pentingnya penggunaan VUB yang

bersertifikat dan upaya perbanyakan di tingkat lapangan. Disampaikan bahwa

BPTP telah berupaya mendekatkan teknologi khususnya VUB padi (5 varietas)

ke seluruh Kabupaten. Melalui demplot VUB dan display VUB yang dilakukan

BPTP dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh Kabupaten. Materi terakhir

disampaikan oleh Wahyuni A Wulandari, MSi tentang teknologi pendukung

PSDS (Teknologi pakana sapi berkualitas, dan fermentasi jerami padi).

Setelah menyampaian arahan kepada penyuluh, Dr Tri Sudaryono dan Ir

Susetia BR melakukan diskusi dengan Ka Dinas Pertanian Kab Lebong di

kantor Dinas Pewretanian dan materi dilanjutnya dengan diskusi :

1. P. Batubara (Penyuluh)

Setelah menggunakan ponska, produksi padi cenderung menurun karena

ukuran pupuknya mkn kurang. Mohon dijelaskan.

Pada prinsipnya penggunaan pupuk NPK/Ponska harus diketahui dulu

kandungan N,P,dan K. untuk ponska N:15%, K2O:15%, dan

P2O5:15%.Sebagai contoh kalau dosis pupuk Urea : 200 kg, SP-36 :100

kg, KCl : 50 kg, kandungan unsurnya adalah 90 kg N, 36 kg P2O5 dan 30

kg K2O. Dalam 100 kg Phonska terdapat 15 kg N, 15 kg P2O5, 15 kg K2O,

Phonska yang dibutuhkan : 30/15 x 100 kg = 200 kg Phonska. Kandungan 200

kg Phonska = 30 kg N, 30 kg P2O5, 30 kg K2O

Yang belum terpenuhi : 60 kg N= 60/45 x 100 kg Urea = 133 kg Urea,

6 kg P2O5 6/36 x 100 kg SP-36 = 16,6 kg SP-36

2. P Mustofa

Jumlah populasi tanaman padi dengan tandur jajar legowo apakah benar

lebih banyak dari Ukuran 25 X 25 cm , peningkatan populasi dari tandur

Page 34: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

28

jajar legowo yg benar berapa. Jumlah tanaman pada luas 1 m2 sistem

tegel 25 x 25 cm = 16 tanaman. Jumlah tanaman pada luas 1 m2 sistem

jajar legowo 4 : 1 = 30 tanaman, Jumlah tanaman pada luas 1 m2 sistem

jajar legowo 2 : 1 = 33 tanaman

3. (Penyuluh)

Bagaimana cara menentukan dosis pupuk yang tepat, kalau tidak punya

dan tidak dilakukan analisis tanah.

Yang paling sederhana adalah menggunakan Permentan, PUTS, analisis

tanah di Labor (analisis jaringan), yang paling sederhana bila tidak bisa

melakukan analisis tanah dengan Rice cek yaitu menanyakan dosis pupuk

di daerah/lokasi yang produksi padinya paling bagus/tinggi.

4. Penyuluh BPP

Supaya BPP bisa menjadi showroom teknologi seperti yang diharapkan Ka

BPTP, mohon di BPP dilengkapi dengan berbagai bahan informasi baik

cetak dan elektronik.

5. Sukmansyah

Apakah tricoderma bisa diganti dengan EM-4, dan bagaimana caranya

memperoleh starter trricoderma tsb

6. Apakah ada petunjuk teknis pembuatan pupuk organic cair? Karena yang

dibuat selama ini tidak tahan lama

3. Apresiasi Teknologi di BPP Talang Dantuk

Apresiasi Teknologi di BPP Talang Dantuk dilaksanakan pada tanggal 25

September 2010 di Ruang pertemuan Talang Dantuk Kecamatan Semidang

Alas Maras kab. Seluma.Pembawa Materi : Harsono, SPKP (Ka BPP Talang

Dantuk), Ir. Eddy Makruf (Penyuluh BPTP Bengkulu), Wahyuni A Wulandari,

MSi (Peneliti bidang Peternakan BPTP Bengkulu). Peserta : berjumlah 36

orang (Penyuluh lapangan dan Kontak tani pelaksana SL PTT Padi, Kacang

tanah)

Hasil Pelaksanaan :

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Koordinator Penyuluh BPP Talang

Dantuk, dilanjutkan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan SL PTT. Untuk

pelaksanaan SL PTT Padi di Kecamatan Semidang Alas dan Semidang Alas

Page 35: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

29

Maras akan dilaksanakan pada bukan Oktober ini BP3K akan melakukan

konfirmasi ke Kabupaten. Selanjutnya penyampaian materi dari BPTP

Bengkulu disampaikan oleh Ir Eddy Makruf tentang komponen teknologi SL

PTT Padi (Komponen teknologi PTT Padi Sawah, dan manfaat Sekolah

Lapang) dan Wahyuni A Wulandari, MSi tentang teknologi pendukung PSDS

(Teknologi pakana sapi berkualitas)

Setelah penyampaian materi dilanjutnya dengan diskusi I :

1. P. Suran (Ketua kelompok tani)

Mohon dijelaskan cara menentukan jumlah pupuk Urea, SP, dan KCl

apabila diberikan pupuk majemuk/NPK. Pada prinsipnya penggunaan

pupuk NPK/Ponska harus diketahui dulu kandungan N,P,dan K. untuk

ponska N:15%, K2O:15%, dan P2O5:15%.Sebagai contoh kalau dosis

pupuk Urea : 200 kg, SP-36 :100 kg, KCl : 50 kg, kandungan

unsurnya adalah 90 kg N, 36 kg P2O5 dan 30 kg K2O. Dalam 100 kg

Phonska terdapat 15 kg N, 15 kg P2O5, 15 kg K2O, Phonska yang

dibutuhkan : 30/15 x 100 kg = 200 kg Phonska. Kandungan 200 kg

Phonska = 30 kg N, 30 kg P2O5, 30 kg K2O Yang belum terpenuhi : 60

kg N= 60/45 x 100 kg Urea = 133 kg Urea, 6 kg P2O5

6/36 x 100 kg SP-36 = 16,6 kg SP-36

2. P Sudarman (Penyuluh/bidang programa)

Jumlah populasi tanaman padi dengan tandur jajar legowo apakah benar

lebih banyak dari Ukuran 25 X 25 cm . Jumlah tanaman pada luas 1 m2

sistem tegel 25 x 25 cm = 16 tanaman. Jumlah tanaman pada luas 1 m2

sistem jajar legowo 4 : 1 = 30 tanaman, Jumlah tanaman pada luas 1 m2

sistem jajar legowo 2 : 1 = 33 tanaman

3. P Sukamto (Penyuluh)

Apakah penggunaan NaCl berdampak negative terhadap tanaman?

Karena langkanya pupuk yang terjadi akhir-akhir ini, yang tersedia hanya

NaCl.

Untuk fermentasi jerami apakan tinggi tumpukannya harus 3 tumpukan?

Karena kalau ukurannya 2,5 akan sangat tinggi. NaCl tidak dianjurkan

untuk memupuk tanaman karena fungsinya hanya menambah sifat basa

tanah. Untuk fermentasi jerami jumlah tumpukan bisa dikurangi

Page 36: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

30

Diskusi II

1. Kelompok Wanita Tani

Kacang tanah yang ditanam tidak ada bijinya, buah kosong padahal 1/3

tanaman yang lain bisa berbuah. Setelah diskusi ternyata petani baru

menanam I kali, tidak melakukan pembumbunan dan lahan tidak diberi

legin

2. P Rasmendi

Bagaimana mengukur status hara tanah? Status hara tanah sebaiknya diukur

dulu pakai alat yang sederhana PUTS (sawah) atau PUTK (lahan kering)

3. P Erjan (Penyuluh)

Apakah ada beda produksi Legowo 2:1 dan 4:1 ? Perbedaan produksi ada

tetapi tidak jauh beda (asumsi penggunaan saprodi sama)

4. P Sudarman

Untuk Bengkulu mengapa tidak ada yang tertarik mengusahakan sapi

(perusahaan), apakah secara ekonomis tidak menguntungkan. Juga untuk

ayam buras kurang menarik karena setelah 5 bulan pemeliharaan

keuntungannya sedikit

5. Petani

Bagaimana petani bisa memperoleh starbio? Bisa melalui BPTP atau

pesan langsung di PT Lembah hijau, Surakarta.

6. P Jarmudi

Proses pembuatan silase jerami yang disimpan di lubang tanpa udara

apakah sama dengan fermentasi yang dijelaskan tadi. Apa manfaat daun

pisang sebagai penutup.

Selain sosialisasi di Kabupaten juga dilakukan di Provinsi tentang

Sumberdaaya Genetik (SDG). Sosialisasi SDG dan pembentukan Komda SDG

diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Desember 2010 atas kerjasama antara

BPTP Bengkulu dengan Balitbang dan Statistik Daerah serta Bappeda Provinsi

Bengkulu. Bertindak sebagai Ketua Pelaksana Sosialisasi adalah Ka BPTP

Bengkulu (Dr. Tri Sudaryono, MS). Dalam laporannya Ka BPTP Bengkulu

menyatakan bahwa acara ini diikuti oleh stakeholders dari seluruh

kabupaten/kota yang jumlahnya 90 orang.

Acara ini di buka oleh Wagub Provinsi Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah,

S.Ag, M.Pd. Dalam sambutannya Wagub menyampaikan bahwa di wilayah

Page 37: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

31

Bengkulu terdapat berbagai SDG lokal unggul (melinjo Enggano, jeruk keprok

Lebong, pisang Curup, Durian Bentara, manggis Lebong, manggis Rejang

Lebong/Marel, jeruk Kalamanci, cabe Curup) yang perlu untuk dikembangkan

dan dimanfaatkan secara optimal dan proporsional serta dilestarikan

keberadaannyaWagub juga menyatakan bahwa SDG sangat bermanfaat dalam

menghadapi perubahan iklim global, sehingga keberadaan Komda SDG sangat

diperlukan.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Komnas SDG (Dr. M. Thohari) dan BB

Litbang Bioteknologi dan SDG Pertanian (Prof. Dr. Sugiyono Moeljopawiro). Dr.

M. Thohari menyampaikan perkembangan Komda SDG dan jejaring kerjanya,

sedang Prof. Dr. Sugiyono menyampaikan perlindungan produk pertanian spesifik

lokasi. Seluruh peserta mengikuti sosialisasi dengan penuh perhatian dan

melakukan diskusi dengan Nara Sumber. Setelah penyampaian materi,

dilanjutkan dengan acara inisiasi dan pembentukan Komda SDG Provinsi

Bengkulu. Acara ini dipimpin oleh Ketua Tim Perumus (Prof. Dr. Alnopri). Peserta

sepakat untuk membentuk Komda SDG Provinsi Bengkulu dan membentuk Tim

Formatur yang beranggotakan 7 orang dari 7 instansi yaitu: Bappeda Provinsi

Bengkulu, Balitbang dan Statistik Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Pertanian

Provinsi Bengkulu, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu, BPTP Bengkulu,

Universitas Bengkulu dan Unihaz.

Pembacaan Rumusan hasil sosialisasi dan pembentukan Komda SDG

Provinsi Bengkulu oleh Tim Perumus (Ir. Ria Suminar). Rumusan hasil adalah

sebagai berikut:

1. Propinsi Bengkulu kaya akan SDG baik tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan perikanan, akan tetapi pemanfaatan dan konservasinya

belum optimal oleh karena itu perlu mendapat perhatian dalam pemanfaatan

dan perlindungannya.

2. Bila dimanfaatkan dan dikelola dengan baik serta bijak, SDG lokal dapat

menghasilkan PAD.

3. Ketahanan pangan dan diversifikasi pangan sangat tergantung pada SDG.

4. Kementerian Pertanian melalui Litbang Pertanian akan mendukung kegiatan

KOMDA SDG Provinsi Bengkulu dengan berbagai program dan kegiatan.

5. Terbentuknya Komda SDG Provinsi Bengkulu yang ditandai dengan

penandatanganan Deklarasi pembentukan Komnas SDG Provinsi Bengkulu.

Page 38: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

32

6. Pemda agar dapat mendorong dan memfasilitasi program dan kegiatan

Komda SDG

7. Pemda Propinsi Bengkulu agar segera menetapkan KOMDA SDG ke 20

Ka Badan Litbang Pertanian (Dr. Haryono) berperan sebagai Deklarator

terbentuknya KOMDA SDG Provinsi Bengkulu pada tanggal 21 Desember 2010 di

Raffles City Hotel Bengkulu. Sosialisasi dan pembentukan Komda SDG ditutup

secara resmi oleh Ka. Badan Litbang Pertanian. Pada kesempatan yang sama

dilakukan penandatanganan dokumen Deklarasi Pembentukan Komda Provinsi

Bengkulu. Deklarasi ini ditandatangani oleh Ka. Badan Litbang Pertanian (Dr.

Haryono), Komnas SDG (Dr. M. Thohari), dan Ketua Tim Perumus (Prof. Dr.

Alnopri)

Penyerapan Anggaran

Sampai bulan Desember 2010 anggaran yang terserap untuk kegiatan

Komunikasi dari anggaran Rp.176.894.000 (seratus tujuh puluh enam juta delapan

ratus Sembilan puluh empat rupiah) terserap mencapai 92,65 %

4.2. Pembahasan

Kegiatan Sosialisasi merupakan kegiatan komunikasi tatap muka yang

bertujuan untuk mensosialisasikan informasi tentang program nasional dan daerah

serta menyebarluaskan pedum/juklak SL PTT, PSDS, dan PUAP yang akan

dilaksanakan. Adapun manfaat dari kegiatan komunikasi melalui sosialisasi adalah :

secara tidak langsung dapat memotivasi petugas/petani dalam melaksanakan

program Kementrian Pertanian di setiap Kabupaten, terkomunikasikanya secara

langsung permasalahan yang selama ini dihadapi. Kegiatan Pameran Inovasi

Teknologi merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian khususnya

penyampaian hasil teknologi baru/ekspose yang bertujuan untuk memotivasi

audience/pengunjung agar mereka tertarik, minat dan ingin mencoba.

Kegiaataan sosialisasi program nasional dari Badan Litbang juga dilakukan

kepada stekholders di semua Kabupaten dan Kota tentang pentingnya pembentukan

Komisi Daerah Sumberdaya Genetik (SDG). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal

21 dan 22 Desember 2010 di Hotel Raffles City Bengkulu, dengan nara sumber

Kepala Badan Litbang Pertanian, Ketua Komnas SDG (Dr Tohari), Prof Sugiyono, dan

Wakil Gubernur Bengkulu. Setelah dilakukan sosialisasi dilanjutkan sosialisasi produk

puslit hortikultura kepada Bupati Kepahiang beserta jajarannya. Dampak dari

Page 39: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

33

kegiatan ini adalah adanya kerjasama teknologi dalam mendukung program nasional

pengembangan tanaman hias di Kabupaten Kepahiang.

Secara teoritis metode komunikasi tatap muka secara langsung lebih

disenangi audience /sasaran komunikasi, hal ini juga terbukti melalui kegiatan

sosialisasi dan pameran yang telah dilaksanakan bahwa petugas secara langsung

mendapat jawaban dan pemecahan masalah yang dihadapi. Dari kegiatan sosialisasi

diperoleh kesepakatan dan tindak lanjut dan memperjelas apa yang selanjutnya

dilaksanakan oleh masing-masing peserta.

Metode penyampaian informasi secara massal melalui kegiataan pameran

akan efektif untuk mempromosikaan produk unggulan daerah sehingga perlu terus

dikembangkan

Page 40: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

34

V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Peranan BPTP Bengkulu dalam mendukung kegiatan SLPTT, PSDS, dan PUAP

melalui kegiatan komunikasi dilakukan melalui kegiatan 1) apresiasi teknologi

kepada 30 pengurus kelompok tani SLPTT Padi dan PSDS, 140 penyuluh

lapangan; 2) sosialisasi kegiatan SL PTT, PSDS dan PUAP di 6 Kabupaten kepada

210 stakeholders ± 30 kelompok tani (KPK, penyuluh dan petugas teknis,

kelompok tani); 3) pameran inovasi teknologi sebanyak dua kali tingkat provinsi

dan Nasional untuk sasaran petani, swasta dan stakeholders; 4) pencetakan

media informasi teknologi berupa leaflet, banner yang disebarluaskan melalui

media pameran.

2. Kegiatan Temu Informasi Teknologi dan Sosialisasi program pusat di Provinsi

efektif dalam menjaring kebutuhan teknologi dari stakeholders dan meningkatkan

hubungan/jalinan kerjasama antara peneliti, penyuluh dan mitra kerja di

Kabupaten.

3. Kegiatan Pameran Inovasi merupakan media Komunikasi dan Informasi sehingga

dapat memberikan hubungan timbal balik yang komunikatif antara petani dengan

peneliti/penyuluh, petugas pelayanan/pengambil kebijakan. Hasil pameran yang

nyata adalah lebih dikenalnya teknologi pengolahan pangan di Kota Bengkulu.

Page 41: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

35

VI. KINERJA HASIL PELAKSANAAN

1. Kegiatan komunikasi telah dilakukan kepada 60 kelompok tani melalui kegiatan

sosialisasi SL PTT, PSDS dan PUAP, serta Apresiasi teknologi di BPP dengan

materi teknologi SL PTT Padi dan PSDS.

2. Telah terbentuk pengurus KOMDA SDG Propinsi Bengkulu yang diketuai oleh

ketua Bappeda, dan BPTP bertindak sebagai sekretaris serta anggota di beberapa

departemen.

3. Melalui kegiatan pameran inovasi pengolahan pangan telah terjadi kerjasama

dengan PKK kota Bengkulu dan PNPM tentang diversifikasi pangan lokal yaitu

bertindak sebagai pelatih dalam pelatihan kelompok wanitatani di kota dan ibu-

ibu Darmawanita Pemda/Kota (30 kelompok).

4. Materi informasi teknologi (SL PTT, PSDS) berupa leaflet dibagikan kepada

penyuluh dan pengurus kelompok yang mengikuti apresiasi di BPP dan sisialisasi

di Kabupaten.

Page 42: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

36

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian, 2009. Modul Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian : Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Bogor.

Badan Litbang Pertanian, 2004a. Konsep Akhir Rencana Strategis Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian 2005 – 2009. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Badan Litbang Pertanian, 2004b. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Hasil

Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Hubies.S.A.V, Pengaruh Desain Pesan Videeo Instruksional terhadap Peningkatan

Peengetahuan Petaani tentang Pupuk Agrodyke. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 25 No.1, Mei 2007 : 1 – 10

Page 43: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

37

LAMPIRAN

Kegiatan Sosialisasi BPTP

Gambar 1. Suasana diskusi peserta dan nara sumber Sosialisasi di

Kabupaten Seluma

Gambar 2. Suasana Pembukaan acara oleh Kepala Bidang Pertanian dan diskusi

peserta - nara sumber Sosialisasi di Kabupaten Bengkulu Tengah

Gambar 3. Suasana pembukaan acara sosialisasi di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur oleh Kepala Dinas Pertanian

Page 44: LAPORAN AKHIR TAHUN 2010 - …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/... · i laporan akhir tahun 2010 komunikasi hasil pengkajian mendukung program slptt

38

B

Berbagai Kegiatan Pameran Inovasi Teknologi Pengolahan Pangan Di Universitas

Bengkulu Bulan Juni 2010

Gambar 4. Berbagai Produk Olahan Pangan dalam Stand BPTP, Rektor UNIB (Prof. Dr. Ir Zainal) berkesempatan mengunjungi stand BPTP

Gambar 5. Aktifitas Para petugas stand BPTP melayani pengunjung pameran di UNIB