42
NAMA : Andre Marnis NO. BP : 1201043035 KELAS : IB EC Mandiri INSTRUKTUR : 1.Ir. Adi Chandranata, MT 2.JUNALDI ST.M.KOM EC LAPORAN BENGKEL MEKANIK

laporan bengkel.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: laporan bengkel.doc

NAMA : Andre Marnis

NO. BP : 1201043035

KELAS : IB EC Mandiri

INSTRUKTUR : 1.Ir. Adi Chandranata, MT

2.JUNALDI ST.M.KOM

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2012/2013

EC LAPORAN BENGKEL MEKANIK

Page 2: laporan bengkel.doc

KATA PENGANTAR

Ahamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT.yang dengan

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja bengkel ini

dengan baik. Adapun judul dari laporan penulis ini adalah “Laporan Kerja

Bengkel Dasar Teknologi Mekanik Semester I”.

Laporan ini merupakan hasil tertulis dari hasil praktek bengkel mekanik

yang penulis ikuti selama semester ganjil dalam mata kuliah bengkel mekanik.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahannya selama penulis

praktek di bengkel, serta kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan

dan motivasinya hingga selesai laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan baik berupa kritikan

maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan selanjutnya.

Akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Padang, Januari 2011

PENULIS

ii

Page 3: laporan bengkel.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN............................................................................

I.1 Latar Belakang.......................................................................................

I.2 Tujuan.....................................................................................................

I.3 Organisasi Bengkel…………………………………………………….

I.4 Kesadaran Dan Keselamatan Kerja……………………………….........

BAB. II PENGENALAN PERALATAN BENGKEL..................................

BAB.III. JOB ………....................................................................................

III.1. Profil U……………………………………………………………

3.1.1Tujuan………………………………………………………….......

3.1.2 Alat Dan Bahan……………………………………………………

3.1.3 Langkah Kerja……………………………………………………..

III.2. Heat Sink……………………………………………………….

3.2.1 Tujuan……………………………………………………………

3.2.2 Alat Dan Bahan…………………………………………………..

3.2.3 Langkah Kerja…………………………………………………….

III.3. Melepas komponen……………………………………………….

3.3.1 Tujuan……………………………………………………………

3.3.2 Alat Dan Bahan…………………………………………………

3.3.3 Langkah Kerja……………………………………………………

BAB.IV. PENUTUP………………………………………………………..

IV.1. Kesimpulan……………………………………………………..

IV.2 Saran……………………………………………………………

iii

Page 4: laporan bengkel.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa politeknik universitas

andalas, begitu juga dengan membuat laporan bengkel pada akhir semester pada

saat ini.

Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori

dan praktek, dan untuk menerapkan disiplin ini serta melatih kesabaran dan

ketekunan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Praktek yang dilakukan antara lain adalah latihan menggunakan jangka

sorong, latihan menitik dan menggores, latihan membuat profil U dan heat sink.

Tujuan dari praktek ini adalah membiasakan dan mempermudah

mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas bengkel pada semester berikutnya,

karena praktek bengkel pada semester ini merupakan dasar-dasar penggunaan

alat-alat pada bengkel mekanik.

Dan dengan adanya laporan pada akhir semester ini dosen dapat

mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dan pemahamannya dalam

mengerjakan job-job yang diberikan pada mata kuliah bengkel mekanik.

1.2 Tujuan

Pada waktu pelaksanaan praktek bengkel diharapkan mahasiswa dapat

melakukan pekerjaan yang sulit ataupun yang mudah.

Adapun tujuan dari praktek dasar teknologi mekanik ini adalah :

1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mengenal macam-macam

alat yang ada dan cara kerjanya sesuai fungsinya masing-masing.

2. Mahasiswa diharapkan bisa terampil dalam pekerjaannya seperti dalam

menitik dan menggores, pemakaian berbagai alat bengkel, dan lain

sebagainya.

3. Mahasiswa diharapkan bisa disiplin dalam mengerjakan pekerjaannya,

baik itu disiplin alat, waktu, ataupun disiplin dalam pelaksanaan peraturan

bengkel.

iv

Page 5: laporan bengkel.doc

4. Mahasiswa diharapkan mengerti dan mengetahui hal-hal yang berkaitan

dengan keselamatan kerja dan alat.

5. Mahasiswa diharapkan mengetahui organisasi bengkel dan peranan

bengkel.

1.3 Organisasi Bengkel

Adapun urutan penanggung jawab keselamatan kerja atau keselamatan

bengkel adalah sebagai berikut :

a. Instruktur

Adapun tanggung jawab instruktur bekerja dengan baik, bertugas dan

berkewajiban untuk :

Menyelidiki sebab terjadinya kecelakaan dan kerusakan

Memberikan instruktur yang baik dan benar

Melaporkan segera bila terjadi kecelakaan,kerusakan pada mesin maupun

kerusakan pada alat

b. Storeman

Adapun tugas sebagai storeman adalah harus bertanggung jawab penuh

terhadap alat-alat dan mesin-mesin yang ada di dalam bengkel. Storeman

berkewajiban untuk :

Mencatat keluaran masuk barang

Mencatat kerusakan alat-alat

Memberikan alat yang tepat untuk digunakan kepada pekerja atau

praktikum

Memelihara alat-alat kerja

c. Pekerja atau praktikan

Setiap pekerja atau praktikan haruslah waspada pada waktu bekerja karena

tiada seorangpun yang akan celaka atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang

rusak tanpa sebab.

oleh karena itu pekerja atau praktikan harus mengikuti peraturan-peraturan

sbb :

Bertindak dengan tepat dan benar jika terjadi suatu kecelakaan dan

memberikan laporan kepada instruktur

v

Page 6: laporan bengkel.doc

Segera melaporkan jika terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan

Menerangkan sebab-sebab terjadinya kecelakaan

Mentaati peraturan dan instruksi

Mentaati instruksi untuk bekerja dengan baik dan benar

1.4 Kesadaran dan Keselamatan Kerja

Keselamatan disini sama halnya keselamatan mengendarai kendaraan.

Perlengkapan instalasi, peralatan dan alat-alat potong yang terdapat di bengkel

direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dan sebagainya sesuai

dengan bidang pekerjaan yang dikehendaki. Adapun dalam waktu melakukan

praktek bengkel yakni baju praktek dan perlengkapan penunjang lainnya untuk

mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat kerja.

Mengenai pakaian praktek khususnya saat menggunakan mesin bor yang

perlu diperhatikan adalah :

Yang pertama adalah baju,baju haruslah dikancingkan sampai kebawah,

agar lempeng besi atau bran yang dibor tidak masuk kebaju

Untuk baju lengan panjang sebaiknya lengan baju dikancingkan sebab

akan mengganggu pada saat pengeboran

Memakai sarung tangan pada waktu pengeboran sangatlah berbahaya, tapi

pakailah pada waktu mesin bor berhenti untuk membuka mata bor

Pada waktu pengeboran diharuskan memakai kacamata sebab pada waktu

melakukan pengeboran banyak bran atau serbuk-serbuk besi yang

berterbangan yang apabila terkena mata menyebabkan kerugian yang fatal

Seapatu sebaiknya digunakan sepatu kulit atau sepatu yang keras pada

bagian ujungnya. Hal ini bertujuan untuk melindungi kaki dari timpaan

benda yang jatuh

Bagi perempuan jilbab sebaiknya dimasukkan ke dalam baju agar tidak

mengganggu sewaktu bekerja

Penjepit benda kerja harus kuat dan posisi harus

benar-benarrata/horizontal.

Kurangi tekanan pada saat pengeboran akan tembus/berakhir dangunakan

pendingin, angkat kembali untuk memotong geramnya.

vi

Page 7: laporan bengkel.doc

Perhatikan pada saat mengetap, proses gerakan tangan untuk mata

tapdiusahakan harus ada putaran balik setiap satu gerakan putar

1.5 Keselamatan alat dan mesin

Pada saat melakukan pekerjaan bengkel pengguna alat harus mengetahui

kondisi alat-alat mesin yang digunakan misalnya pemberian pelumas putaran

mesin bor,memberi pelumas pada ragum,membersihkan setelah menggunakan alat

dan mesin supaya menjaga mesin tetap awed dan tidak mudah rusak.

1.6 Keselamatan Benda Kerja

Apapun pekerjaan yang kita lakukan kita juga harus memperhatikan

keselamatan lingkungan sekitar sebab lingkungan juaga mempengaruhi

keselamatan kita,contohnya pada saat pengeboran,benda kerja harus dicekam

dengan ragum atau alat sejenisnya supaya hasil pengukuran yang kita inginkan

sesuai dengan hasil pengeboran.Untuk menghasilkan kerja yang baik kita harus

menjaga benda kerja.

Kalau kita tidak menggunakan aturan keselamatan mungkin terjadi

kecelakaan yang tidak kita inginkan begitu juga dengan pekerjaan bengkel segala

perlengkapan keselamatan sebaiknya digunakan semua jenis keselamatan kerja

diatas sama halnya mengendarai kendaraan..

Pada waktu melakukan pengeboran benda kerja yang berukuran kecil

harus dicekam dengan ragum atau alat sejenisnya agar tidak bergeser atau lari dari

kedudukannya sewaktu melakukan pengeboran.

1.7 Keselamatan Pada Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi dalam kita bekerja dan harus

mempunyai rasa timbale balik terhadap lingkungan. Didalam proses pengeboran

kita harus mengoleksi dan mengetahui lingkungan juga mempengaruhi

keselamatan kita dan harus bias memberi perasaan atau keselamatan pada

lingkungan.

Segala perlengkapan instalasi,peralatan dan alat-alat potong yang terdapat

dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur

dll.Sesuai dengan bidang kerja yang dikehendaki. Walaupun benda kerja itu mati

dan tidak bias berfikir, akan tetapi dapat berfungsi bila dikendalikan.

vii

Page 8: laporan bengkel.doc

Maka sebagai pedoman keselamatan kita harus difikirkan bahwa penyebab

kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan sbb :

Benda-benda putar yang menjepit tangan dan merusak pakaian

Aliran listrik yang merusak dan membakar

Asam yang merusak

Panas api yang membakar

Kecelakaan yang tidak disanggka

Ujung sisi yang tajam dan memotong

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita memulai

Pekerjaan bengkel

a) Mesin dan alat kerja

Sebelum bekerja pada suatu mesin, sebuah alat kerja kita harus

mempertimbangkan dan mengingat akan keselamatan kerja, sehingga program

kerja akan bekerja dengan lancar seperti :

Lingkungan dan suasana kerja

Mesin dan alat mana yang harus diketahui

Pengaman kerja

Kebersihan mesin dan alat

b) Perlengkapan diri sendiri

Rambut yang panjang diberi pelindung

Gunakan sepatu yang sesuai

Gunakan sarung tangan jika diperlukan

Jangan memakai dasi

Menggunakan pakaian yang sesuai dan rapi

Jangan menyimpan benda tajam disaku

Gunakan kacamata khusus

Jangan memakai perhiasan di tangan

c) Kebersihan

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus bersih sebelum dan sesudah bekerja

Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja

viii

Page 9: laporan bengkel.doc

d) Keselamatan Kerja di Bangku Kerja

Adapun kecelakaan yang terejadi dibangku kerja kebanyakan disebabkan

oleh pengguna alat-alat yang salah atau tidak hati-hati.

Adapun kecelakaan ini disebabkan oleh ujung alat potong atau benda kerja

yang tajam, pencegahannya adalah sebagai berikut :

Bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Jangan menyimpan alat yang tajam dikantong pakaian kerja

Gunakan alat-alat yang sesuai dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat dengan baik dan benar

Bekerja dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat dengan hati-hati

Lindungi alat-alat yang tajam dengan gabus atau alat-alat lainnya

Pisahkan alat-alat ukur pressisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu

ix

Page 10: laporan bengkel.doc

BAB II

PENGENALAN PERALATAN BENGKEL

Di dalam bengkel terdapat alat-alat yang memiliki bentuk dan fungsi yang

berbeda-beda. Mulai dari alat ukur, penitik, penggores, alat pelipat dan pemotong

plat, serta mesin bor. Oleh karena itu kita harus mengetahui fungsi atau kegunaan

dari masing-masing alat dan mesin tersebut.

2.1.1Mistar

Mistar merupakan alat ukur yang paling sederhana dan praktis digunakan

untuk mengukur benda yang tidak membutuhkan keakuratan yang tinggi dalam

pengukurannya, karena alat ini hanya memiliki ketelitian 0,1 cm.

2.1.2Jangka sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat mengukur hingga ketelitian

0,02 mm sehingga dapat mengukur suatu benda lebih akurat dibandingkan dengan

menggunakan mistar.

Jangka sorong memiliki dua buah skala, yaitu skala utama dan skala

nosius. Dimana skala utama tersebut memiliki skala-skala standar yang sama

dengan skala standar mistar. Sedangkan skala nosius dapat dibuat dengan ukuran

tertentu, sehingga dapat dibagi ke dalam bebrapa bagian dimana tiap-tiap

bagiannya memberikan panjang dan proposional terhadap skala utama.

Selain berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda jangka sorong juga

dapat digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah lobang dan juga mengukur

diameter lobang tersebut dengan benar dan akurat.

Jangka sorong terdiri atas:

a. Rahang tetap (fixed jaw)

Disepanjang bingkai rahang tetap terdapat pembagian skala yang

sangat teliti dan dibuat dengan diagriver.

b. Rahang bergerak

x

Page 11: laporan bengkel.doc

Rahang bergerak dan skala nosius dapat digerakkan sepanjang bingkai,

dan pada rahang bergerak terdapat skrup pengencang untuk menjaga

ketetapan ukuran.

Skala utama dibagi atas 10 mm dan diberi nomor sedangkan skala nosius

49 mm panjangnya dan dibagi kedalaman 50 bagian yang sama. Adapun panjang

dari setiap bagian adalah 0,98 mm panjangnya. Ini berarti skala nosius lebih

pendek 0.02 mm dari skala utamanya.

Adapu cara mengukur suatu benda menggunakan jangka sorong adalah

sebagai berikut:

a. Mengukur bagian luar dari rahang pengukuran ditambah tebal dari

rahang-rahang itu sendiri. Jadi ukuran pembacaan adalah ditambah 10

mm.

b. Lobang yang telah diukur lebih dari 10 mm diukur dengan rahang

silang.

c. Untuk mengukur kedalaman gunakanalah batang kedalaman, dalam

posisi tegak lurus, jangan sekali-kali dalam keadaan miring.

2.1.3 Siku-siku dan radius

Siku-siku berguna untuk menentukan apakah bidang suatu benda telah

datar atau untuk mengetahui apakah bidang tersebut telah membentuk bidang siku

(90 derajat). Sedangkan radius berfungsi sebagai penentu apakah radius yang kita

baut telah memiliki radius yang tepat.

xi

Page 12: laporan bengkel.doc

2.1.4Penggores

Alat ini digunakan untuk menandakan ukuran-ukuran pada benda kerja yang

terbuat dari bahan yang keras. Penggores ada beberapa macam yaitu:

Penggores tangan sedukan

Penggores dengan satu ujung bengkok

Penggores dengan satu ujung dirubah dengan cara pemakaian:

a. Membentuk sudut 25 derajat

b. Tekan penggores pada gambar dan gambar sekaligus

c. Kecondongan penggores yaitu kearah maju

2.1.5 Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda

kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membuat sudut 30-90

derajat.

Adapun cara menitik adalah:

Pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan pada yang dibuat

Penitik harus tegak lurus terhadap bahan

Penitik dipukul satu kali dengan pemukul ringan serta periksa

posisinya, jika tepat baru dipukul dengan kuat agar didapat titik yang

jelas dengan syarat jangan terlalu keras.

2.1.6 Jangkar besi

Jangka basi terbuat dari sepasang kaki baja yang diatur oleh sebuah

mordan yang disatukan dengan sebuah ujung. Jangka besi dipergunakan untuk:

xii

Page 13: laporan bengkel.doc

Untuk menggores lingkaran-lingkaran dan garis pada besi atau benda

kerja

Untuk memindahkan suatu ukuran dari penggaris atau untuk

memindahkan jarak

Untuk mengukur suatu jarak antara titik dan membandingkan dengan

skala penggaris batasan ukuran

Adapun cara menggores lingkaran adalah dengan memiringkan jangka

pada arah putaran. Sedangkan cara pemindahan ukuran yaitu dengan mengatur

kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki, tempatkan satu pada garis skala dan

yang lain pada jarak yang dikehendaki.

Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka adalah

mendapatkan garis-garis yang tepat, ujung jangka haruslah tajam seperti tajamnya

penggores.

2.1.7 Pemotong plat

Alat ini berguna untuk memotong plat dan biasanya digunakan untuk

memotong plat-plat yang besar. Pemotong ini cuma dapat memotong plat dengan

keadaan potongan lurus dan tidak bisa memotong plat dalam melingkar atau

dalam keadaan berliku.

xiii

Page 14: laporan bengkel.doc

2.1.8 Gergaji

Gergaji merupakan alat pemotong yang praktis dan dapat digunakan untuk

memotong benda yang rumitr atau memotong secara melingkar. Gergaji memiliki

beberapa tipe yang disesuaikan dengan keperluannya.

Bagian-bagian dari gergaji adalah sebagai berikut:

a. Bingkai, terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

b. Tangkai

c. Pasak, berguna untuk menahan mata gergaji sehingga mata gergaji

tersebut tidak mengenai tubuh

d. Mor kupu-kupu, berfungsi sebagai pemegang mata gergaji

e. Mata gergaji, berfungsi untuk memotong benda kerja

2.1.9 Kikir

Kikir digunakan untuk pengikiran suatu benda sehingga mudah untuk

mengerjakan dan memperhalus benda kerja. Adapun bentuk kikir itu terdiri dari

berbagai macam bentuk dan tipe seperti berbentuk bulat, pipih, setengah bulat,

persegi, segitiga dan berbentuk lainnya yang kegunaannya disesuaikan dengan

keperluan masing-masing. Misalnya kita ingin mengikir bentuk radius, maka

sebaiknya kita menggunakan kikir bulat. Sedangkan jika ingin mengikir

kedudukan rata maka kita harus menggunakan kikir pipih.

Macam-macam ukuran kikir yaitu:

Kikir enam

Kikir delapan

Kikir sepuluh, dll.

xiv

Page 15: laporan bengkel.doc

2.1.10 Ragum dan alas ragum

Ragum berguna untuk menjepit benda kerja sehingga dapat memudahkan

dalam mengerjakan tugas. Setelah benda kerja dijepit dengan ragum maka kita

dapat memulai pekerjaan , baik itu mengikir atau memotong benda kerja.

Sebelum menjepit bendakerja dengan ragum terlebih dahulu ragum dialas

dengan alas ragum, sehingga benda kerja tidak tergores oleh ragum.

2.1.11 Mesin bor

Mesin bor digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dan mesin

bor mempunyai bentuk yang bermacam-macam, ada yang dipegang ada juga bor

duduk dan kita hanya memegang benda kerja saja, bor ini disesuaikan dengan

keperluan kita. Namun pada saat melakukan pengeboran harus diperhatikan

dengan seksama.

xv

Page 16: laporan bengkel.doc

2.1.12 Alat pelipat

Alat ini diguanakan untuk membengkokkan atau melipat plat-plat,

biasanya alat pelipat ini digunakan untuk membuat heat sink dan box. Tetapi bisa

juga untuk keperluan lainnya.

2.1.13 Sikat Pembersih

Sikat ini digunakan untuk membersihkan ragum dari serbukserbuk besi

yang ada pada ragum karena pengikiran, ataupun untuk membersihkan karat-karat

pada benda lainnya.

2.1.14 Obeng,Tang dan Amplas

Obeng digunakan untuk memasang baut pada benda kerja khususnya heat

sink, tang digunakan untuk memgang benda kerja, sedangkan amplas digunakan

untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan benda kerja

xvi

Page 17: laporan bengkel.doc

BAB III

JOB

III.1 PROFIL U

3.1 Landasan Teori

Pada pembuatan profil-U kita harus terlebih dahulu memperhatikan landasan

teori yang diambil dari course note dan petunjuk instruktur/dosen, juga

mengetahui fungsi masing-masing benda kerja.

Alat-alat kerja yang digunakan juga mempunyai kegunaan dan fungsi antara

lain adalah :

a. Kikir, jangka pegas, jangka sorong, siku-siku, ragum, penitik dan

penggores sudah diketahui fungsi dan kegunaannya pada landasan teori pada

latihan menitik dan menggores.

b. Kaca pengaman

Kaca pengaman sangat perlu pada waktu pemboran karena waktu membor

percikkan hasil pemboran bias berlompatan akibat putaran mata bor yang

kencang. Dengan adanya kaca pengaman maka mata akan terlindungi dari

percikkan hasil pemboran.

c. Stamp huruf

Berguna untuk mencetak huruf/nama. Sebelum membuat nama terlebih

dahulu harus diberi garis tanda sesuai besar huruf yang akan dibuat.

d. Radius

Radius digunakan untuk menguji kelengkungan benda kerja sesuai dengan

jari-jari yang ditetapkan.

Pada pengikiran profil-U terlebih dahulu ditandai dengan penggoresan dan

penitik karena hal ini akan memudah pengikiran. Sebelum pengikiran dilakukan

biasanya terlebih dahulu digergaji dengan cara melebihkan beberapa mm dari

ukuran yang sebenarnya.

Dalam pembuatan profil-U penyikuan harus dilakukan dengan telaten,

karena kesikuan pada sesuatu permukaan akan mempengaruhi permukaan lain.

xvii

Page 18: laporan bengkel.doc

Mesin bor terdiri dari berbagai jenis. Mesin bor digunakan dalam operasi

permesinan, reaming (pelebaran) counterboring, boring, pemotongan, ukir dan

lain-lainnya.

Jenis-jenis mesin bor yang digunakan adalah :

a. Mesin bor tangan

Digunakan pada benda telah dipasang. Pemutarannya dilakukan dengan

tangan tetapi sekarang sudah ada yang diputar dengan tenaga listrik.

b. Mesin bor bangku

Digunakan untuk mengebor lubang yang berdiameter kecil.

c. Mesin bor jenis “colum” dan “piler”

Mesin bor jenis colum terdiri dari sebuah batang tegak. Meja mesin dapat di

gerakan k eatas dan ke bawah dan juga ke samping. Sedangkan jenis pilar

hanya bias diturunkan dan di naikan saja.

3.1.1 Tujuan

1.Mengetahui cara menggunakan penitik dan penggores dengan baik dan benar.

2.Mengetahui cara menggunakan kikir dan peralatan lainnya dengan baik dan

Benar.

3.Mengetahui dan melaksanakan memindahkan gambar.kebenda sesungguhnya

dengan ukuran yang sesuai dan benar.

4.Mengetahui menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

5.Melaksanakan disiplin dalam bekerja, baik terhadap peralatan, waktu

Dan disiplin pada peraturan benggkel.

3.1.2 Alat Dan Bahan

alat yang digunakan untuk membuat profil U sebagai berikut:

a. Kikir

b. Mistar

c. Ragum

d. Penyiku

e. Penggores

f. Penitik

xviii

Page 19: laporan bengkel.doc

g. Gergaji

h. Bor

i. Amplas, dll

Sedangkan bahan yang digunakan adalah besi ST 37 dengan ukuran 65 x

43 x 67 mm.

3.1.3 Langkah Kerja

a. persiapkan bahan dan alat yang diperlukan, letakkan pada posisi yg

benar

b. Lembaran besi plat yang diberikan diperiksa terlebih dahulu sebelum

digunakan hal-hal diperiksa sbb:

- Ukuran plat harus sesuai dengan yang ditentukan oleh “job sheet”.

- Kesikuan dari plat tertsebut.

c. Ukuran profil dengan ukuran panjang 65 mm lebar 62 mm dan tinggi

30 mm. apabila ukurannya belum pas, potonglah dengan gergaji tetapi

lebihkan beberapa mili untuk pengukuran

d. Kikir permukaan atas, periksalah kerataan dan ukuran benda kerja

e. Kikir permukaan bawah periksa kerataan dan ukuran benda kerja dan

periksalah kesesuaian antara bidang atas dan bidang bawah

f. Setelah profil U mencapai panjang 65 mm, lebar 62 mm dan tinggi 30

mm. Kikirlah radius luar dan radius dalam sesuai ukuran pada gambar.

g. Pada sisi bawah buat tanda ukuran sesuai dengan ukuran gambar,

kemudian mulailah penggergajian dan penyelesaian dengan pengikiran

h. Untuk sisi atas buatlah tanda goresan untuk pengeboran, gunakan

jangka pegas untuk membuat lingkaran pengeboran. Gunakan penitik

pada pusat lingkaran.

i. Lalu persiapkan mata bor, gunakan ragum tangan untuk menjepit profil

U dan lakukan pengeboran sesuai gambar.

j. Hubungkan kedua lobang ditengah menggunakan gergaji dan kikir

k. Profil U telah siap

xix

Page 20: laporan bengkel.doc

xx

POLITEKNIK UNAND KELAS : I B EC MANDIRI

NO. BP : 1001043028

SKALA

I II III

JUMLAH NAMA BAGIAN NO. BAG BAHAN UKURAN KETERANGAN

DGBR Robi adha yursefdi

DPRS PERALATAN BENGKEL

Page 21: laporan bengkel.doc

xxi

POLITEKNIK UNAND KELAS : I B EC MANDIRI

NO. BP : 1001043028

SKALA

I II IIIJUMLAH NAMA BAGIAN NO. BAG BAHAN UKURAN KETERANGAN

DGBR ROBI ADHA Y.

DPRS PERALATAN BENGKEL

Page 22: laporan bengkel.doc

III.2 HEAT SINK

    Artikel ini adalah tentang komponen yang digunakan untuk

mendinginkan perangkat yang menghasilkan suhu tinggi.

Sebuah heat sink adalah istilah untuk suatu komponen atau perakitan yang

mentransfer panas yang dihasilkan dalam bahan padat ke media fluida, seperti

udara atau cairan. Contoh heat sink adalah penukar panas yang digunakan dalam

sistem pengkondisian udara dan pendinginan dan radiator (juga merupakan

penukar panas) di dalam mobil. Heat sink juga membantu untuk mendinginkan

perangkat elektronik dan optoelektronik, seperti laser yang lebih tinggi-daya dan

memancarkan dioda cahaya (LED)

. Pendingin atau digunakan untuk mendinginkan atau mengalirkan panas

komponen-komponen atau alat-alat elektronika seperti: IC, transistor, prosesor dll.

Untuk membuat sebuah heat sink kita harus mengetahui terlebih dahulu

fungsi dan kegunaannya, tempat kedudukan dan besar heat sink yang dibutuhkan

suatu komponen elektronika. Sehingga kita dapat mendisain heat sink sesuai

dengan kebutuhan kita.

Selain harus menentukan kedudukan baut kita juga harus merancang jarak

dari baut kebaut dan ukuran baut sehingga baut dapat mengikat dengan sempurna,

baik antara heat sink dengan bodi/box maupun antara heat sink dengan

komponen-komponen yang digunakan.

Dalam proses pembuatan heat sink, hanya dilakukan tiga pekerjaan initi

yaitu:

a. Memotong

Diwaktu memotong plat, sebaiknya dilakukan sendiri-sendiri. Pada

waktu pemotongan plat ini sering terjadi kecelakaan kerja.untuk

memotong plat yang pendek, yang tidak bias dipegang dengan tangan

maka gunakanlah plat lain sebagai alat bantu untuk memgang plat

tersebut. Dengan menggunakan alat Bantu tersebut maka kemungkinan

tangan atau jari terjepit atau terpotong oleh alat potong dan alat jepit

dapat dihindari.

xxii

Page 23: laporan bengkel.doc

b. Mengebor

Dalam mengebor benda kerja gunakanlah kaca mata yang berguna

untuk melindungi mata dari percikan besi bekas pengeboran. Dan

gunakan ragum untuk memegang benda kerja, karena ada

kemungkinan dua hal yang akan terjadi yaitu panasnya benda kerja

akibat gesekkan terlalu lama dengan mata bor dan tangan tidak kuat

untuk menahan panas tersebut. Dan supaya benda kerja dapat dipegang

dengan erat oleh ragum.

c. Membengkokkan

Sama halnya dengan menggunakan mesimn pemotong, yaitu seringnya

terjadi kecelakaan dengan menggunakan alat ini, jadi harus berhati hati

dalam menggunakan alat ini. Pada saat melipat benda kerja sebaiknya

dilakukan oleh satu orang.

3.2.1 Tujuan

a. Mengetahui cara menggunakan penitik dan penggores dengan baik dan

benar.

b. Mengetahui cara menggunakan mesin potong dan lipat plat dengan

baik benar.

c. Mengetahui melaksanakan memindahkan gambar ke benda

sesungguhnya

d. Dengan ukuran yang sesuai dan benar.

e. Mengetahui menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

f. Melaksanakan disiplin dalam bekerja, baik terhadap peralatan, waktu

dan disiplin pada peraturan bengkel.

3.2.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan berupa:

a. Penggaris

b. Penggores

c. Mesin potong

d. Mesin lipat

xxiii

Page 24: laporan bengkel.doc

e. Mesin bor

f. Obeng

g. Tang

h. Ragum

i. Kikir instrument

Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat heat sink yaitu plat

aluminium yang berukuran 200 x 421,6 mm, dengan ketebalan 1,8 mm.

3.2.3 Langkah Kerja

a . persiapkan bahan dan alat yang diperlukan, letakkan pada posisi yg

benar

b. Lembaran besi plat yang diberikan diperiksa terlebih dahulu sebelum

digunakan hal-hal diperiksa sbb:

- Ukuran plat harus sesuai dengan yang ditentukan oleh “job sheet”.

- Kesikuan dari plat tertsebut.

Jika hal tersebut diatas terdapat kurang ukurannya diperoleh ditukarkan

Kembali dan bila lebih maka saudara kikir dengan sesuai yang dikehendaki

c. Bagilah plat tersebut menjadi bagian plat kecil

1 buah plat berukuran 80 x 130 mm

2 buah plat berukuran 80 x 27 mm

2 buah plat berukuran 80 x 80 mm

4 buah plat berukuran 80 x 80 mm

d.Ukuran plat 1 dengan ukuran 130 x 80 mm, apabila belebih lakukan

pengikiran

e. Garis plat dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan ukuran alas 120

mm dengan tinggi 15 mm, sehingga hasilnya sesuai yang diinginkan

(sesuai gambar)

f. Ukuran plat 2 dengan ukuran sesuai dengan gambar kemudian lipat

sesuai garis yang kita buat

g. Ukuran plat 3 sesuai dengan ukuran pada gambar kemudian goreskan 4

buah sesuai dengan ukuran

h. Plat 3 ini dilipat sesuai dengan garis yang telah dibuat

xxiv

Page 25: laporan bengkel.doc

i. Ukuran plat 4 sesuai dengan gambar kemudian lipatlah sesuai garis

j. Setelah selesai lanjutkan dengan pengeboran yaitu menggunakan mata

bor 3 sebanyak 4 lobang.

k. Setelah selesai rangkai seperti gambar

l. Ratakan sisi heat sink yang belum rata dengan heat sink

m. Heat sink telah siap.

xxv

Page 26: laporan bengkel.doc

A12 12

82.5

1.2

12.5

B 2XC 4X

12.5

D 2X

A B C

D

xxviPOLITEKNIK UNANDKELAS : IB EC MANDIRI

NO. BP : 1201043035

SKALA

I II III

JUMLAH NAMA BAGIAN NO. BAG BAHAN

UKURAN KETERANGAN

DGBR ANDRE MARNIS

DPRS PERALATAN BENGKEL

Page 27: laporan bengkel.doc

BAB IV

ANALISA

Dalam melaksanakan praktek kita harus melaksanakan dengan yang sudah di ajarakan/disuruh oleh dosen.Pada pengerjaan profil di tuntut kesabaran dalam bekerja karena pengerjannya sangat sulit di tergesa gesa.Pada saat pengeboran harus memasang ragum tangan pada profil u yang berguna untuk penahan agaar profil u tidak lari lari saat di bor juga untuk ketepatan dan kebersihan kerja.pada saat membor maka tangan harus terampil dalam memegang ragum tangan dan menggunakan bor.Pengerjaan profil u butuh kesabaran yang besar dari pekerja atau pratikan karena mengerjakan profil u merupakan job yang besar pada semester satu.Dari pengerjaan profil u ini maka kita akan mendapat ilmu ilmu dasar di perbengkelan yang berguna pada job kerja selanjutnya. Pada pengerjaan headsink ini di butuhkan ketelitian dari pekerja sebab headsink ini berguna bagi pendingin ampli,yang dalam pengerjaan headsink ini banyak pendapat dari teman tentang ukurannya maka kita harus jeli dalam membaca gambar sebab klau salah ukuran maka akan berbeda headsinknya nanti.dalam melipat besi plat dibutuhkan kelelian mata dalam melihat ukurannya apakah lari garisnya atau tidak,dan kepiawaan dalam melihat derajat ukurannya apkah sudah 90 derjat atau belum.

xxvii

Page 28: laporan bengkel.doc

BAB IV

PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan praktek bengkel yang kurang lebih selama empat bulan

dengan mendapat dua buah job. Dalam praktek bengkel ini banyak hal-hal baru

yang penulis dapatkan.

Merupakan kewajiban juga bagi kami sebagai mahasiswa politeknik yang

akan menjadi tenaga kerja nantinya. Yang telah kami dapat dalam mata kuliah

bengkel mekanik ini adalah:

a. Teknik menggambar yang benar

b. Menghasilkan benda kerja yang presisi

c. Disiplin dalam bekerja, baik disiplin waktu maupun disiplin dalam

penggunaan alat

d. Keterampilan dalam bekerja, terbagi atas:

Menitik dan menggores

Dapat menggunakan dan meneliti pengunaan jangka sorong

Mampu mengikir dengan baik dan benar

Dapat menggunakan alat pelipat dan pemotong plat dengan baik

dan benar

Mampu menggunakan mesin bor dengan baik dan benar

Dapat menghasilkan benda kerja yang presisi

e. Dapat menggunakan peralatan teknik dengan baik

f. Dapat berkosentrasi pada suatu pekerjaan

g. Dapat mengetahui akan keselamatan kerja

h. Mengetahui teknik bekerja dalam bidang:

Mengikir

Mengebor

Memotong

Menggergaji

Menitik

xxviii

Page 29: laporan bengkel.doc

Praktek bengkel ini sangat membantu kami, karaena banyak memberikan

pengalaman, khususnya dalam menggunakan alat-alat bengkel. Selain itu kami

juga terlatih dalam hal kesabaran dan keakurasian yang pas (tepat).

IV.2 SARAN

Berdasarkan praktek bengkel yang telah dilaksanakan maka disarankan

dalam penggunaan serta cara kerja dari alat yang digunakan. Antara lain:

Pengukuran dan penandaan

Dalam pengukuran harus diperhatikan dengan seksama sehingga hasil

dari pengukuran menjadi presisi. Dan dalam penandaan kita harus

memperhatikan keadaan dari penggores tersebut, jika tidak runcing

maka hasilnya tidak akan teliti

Pengikiran

Pada saat pengikiran usahakan menekan kikir tidak terlalu keras dan

jangan teruru-buru karena akan merusak benda kerja yang sedang

dikerjakan (melibihi batas ukur). Maka dari itu kita dituntut untuk

sabar dalam bekerja.

Penggergajian

Sebelum menggunakan gergaji, periksalah pemasangan mata gergaji, apakah telah

terpasang dengan baik atau tidak. Jika belu pasanglah kembali dan eratkan dengan

menggunakan tang. Karena hal ini akan mempengaruhi dari benda kerja.

DAFTAR PUSTAKA

xxix

Page 30: laporan bengkel.doc

Septima, Uzma, dkk. 2001. Job Sheet. Bengkel Dasar Teknologi Mekanik.

Padang:Politeknik Negeri Padang

Hasil kerja praktek bengkel.

Lembaran kerja menitik dan menggores.

Lembaran kerja Profil U.

xxx