Upload
rizka-novitasari
View
1.334
Download
102
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
ALIRAN DARAH PADA EKOR IKAN KEPALA TIMAH (Aplocheilus panchax)
Oleh :
Aulia rahmawati 093204204
Rizka Putri N. 093204217
Septyana Dwi F. 093204218
Bambang Subekti 093204219
Pendidikan Biologi 2009 B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
1
I. Judul Percobaan :
Aliran darah pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)
II.Tujuan Percobaan :
Membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah
(Aplocheilus panchax).
III.Dasar Teori
A. Sistem Peredaran darah
Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai
komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar
(bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan
pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar
keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat
ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai
system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut
adalah macam-macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran
darah, yaitu;
1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan
berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak
sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah anatara
sistol bilik jantung. Aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang
dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.
Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam
(intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.
2. Arteriol
2
Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran
darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah
keberbagai alat tubuh.
3. Kapiler
Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan
cairan jaringan. Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran darah
yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara
darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler
kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).
4. Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke
pembuluh darah vena.
5. Vena
Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil
dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan
mengalirkan kembali kejantung (Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju
ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai
dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada
ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami
tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot
licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya
mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk
memompakan darah dari dinding ke jantung.
3
Gambar 1. Pembuluh Darah
B. Struktur Dasar Pembuluh Darah
Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan jaringan
yang berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari otot polos dan
jaringan ikat elastic, dan jaringan ikat yang melapisi permukaan luar. 3 lapisan
struktur umum pembuluh darah dari yang paling dalam ke yang paling luar adalah
tunika interna (intima), tunika media, dan tunika externa. Modifikasi dari jumlah
struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh darah dan perbedaan struktur serta fungsi
diantara beberapa tipe pembuluh. Variasi struktur berhubungan dengan perbedaan
fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.
Gambar 2. lapisan pada dinding pembuluh darah; (a) arteri ; (b) vena,
terdapat katup (valve); (c) kapiler
4
Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh darah dan
berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen, atau saluran
terbuka dari pembuluh. Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis,
komponen jaringan ini berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding
pembuluh darah. Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng, disebut
endothelium, yang diteruskan dengan endocardial pada jantung. Endotelium
merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang melapisi permukaan dalam dari
seluruh system cardiovascular (jantung dan pembuluh darah). Sampai saat ini, sel-
sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari passive barier antar darah dan
dinding pembuluh. Sekarang diketahui bahwa sel endothelium berpartisipasi aktif
dalam beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembuluh darah, termasuk
pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia yang mempengaruhi
keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu dalam
permeabilitas kapiler. Kompone kedua dari tunika interna adalah basement
membrane. Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk lapisan epitel.
Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang menyediakan lamina basalis untuk
kekuatan renggangan, juga menyediakan gaya pegas untuk meregang dan recoil.
Basal lamina mengikatkan endothelium kepada jaringan ikat penting yang juga
meregulasi pergerakan molecular. Hal tersebut muncul untuk memainkan peran
penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan jaringan dari dinding
pembuluh darah. Lapisan terluar dari tunika interna, yang membentuk batas antara
tunika interna dan tunika media, adalah internal elastic lamina. Lapisan ini
meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik dengan variasi jumlah dari struktur
seperti jendela terbuka yang juga terlihat seperti keju swiss. Struktur tersebut
memfasilitasi difusi material melewati tunika interna ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang menunjukan
perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh. Di banyak pembuluh,
lapisan ini relative lebih tebal yang tersusun utamanya oleh otot polos dan fiber
elastic. Peran utama dari sel-sel otot polos, yang meyebar secara sirkular
mengelilingi lumen seperti cincin yang mengelilingi jari, hal ini untuk meregulasi
diameter dari lumen. Ukuran aliran darah melewati bagian berbeda dari tubuh
5
diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di dinding dari masing-masing
pembuluh. Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap tipe pembuluh
adalah krusial dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan darah, otot
polos berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk membantu batas hilangnya
darah selama pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos membantu meprosuksi fiber
elastic di dalam tunika media yang memungkinkan pembuluh untuk meregang dan
recoil dibawah tekanan dalah yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang
paling bervariasi. Perbedaan tipe pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan
fungsinya.
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika
eksterna yang terdiri dari fiber elastin dan kolagen. Pemisahan tunika eksterna dari
tunika media adalah network dari fiber elastic, disebut external elastic lamina yang
merupakan bagian dari tunika media. Tunika eksterna mengandung beberapa saraf
dan terutama pada pembuluh yang besar terdapat pembuluh darah yang sangat
kecil yang mensuplai darah ke jaringan dinding pembuluh. Pembuluh kecil ini
disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh. Ini dapat dengan mudah
terlihat pada pembuluh besar seperti aorta. Sebagai tambahan, untuk peranan
penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh sendiri, tunika
externa membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.
C. Sistem Peredaran Darah pada Ikan
Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut
dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga
mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta
mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,
keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem
peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi
tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan
materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan
kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem
6
arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Organ-organ yang berfungsi sebagai alat
sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik
(vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan; darah (plasma darah dan
butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak
sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari
jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah,
kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem
peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal. Sebelum atrium,
terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal
dari organ-organ tertentu. Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui
katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel melalui katup
atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju
ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan
CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi
diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke
jantung dan seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
D. Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian
posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus.
Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
1. Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak
mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari
septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus
melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang
sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena
coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus .
Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
7
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari
sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke
dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,
supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari
atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini
dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan
lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium
melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan
berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi
tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus
arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan
bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan
baik.
Gambar 3. Jantung pada Ikan
E. Darah
8
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan
substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur
yang mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh
darah, darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang
bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan
osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin
(pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai
yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian
tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan. Darah, juga
menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak,
mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh. Dengan adanya hormone dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah
berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable
yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah insang
terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir
mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen
dan berkadar CO2 tinggi. Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah
kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar
3.). Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan
berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari
ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena
portae renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis
mempercabangkan banyak vena renalis advehentes, dan masingmasing cabang ini
pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali
menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari
ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
9
Gambar 4. Bagian-Bagian Sistem Sirkulasi Darah Ikan
Gambar 5. Arah Aliran Sirkulasi Darah pada Ikan
IV. Prosedur Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. gelas kimia 1 buah
b. cawan petri 1 buah
c. object glass 1 buah
d. pipet tetes 1 buah
e. cover glass 1 buah
f. mikroskop 1 buah
2. Bahan
a. akuades secukupnya
b. ikan kepala timah 3 ekor
c. kapas secukupnya
10
B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) yang akan digunakan
sebagi bahan praktikum dan diletakkan di dalam cawan petri yang berisi air.
2. Memilih ikan kepala timah yang berukuran cukup agar mudah saat diamati di
bawah mikroskop.
3. Memindahkan seekor ikan kepala timah ke object glass dengan menutup bagian
kepalanya dengan kapas yang telah dibasahi dengan akuades.
4. Mengamati dengan menggunakan mikroskop, terutama di bagian ekornya yang
transparan.
5. Memperhatikan jalannya aliran darah pada ekor ikan kepala timah.
6. Menentukan macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu arteri,
arteriol, vena, venula, dan kapiler.
7. Menggambarkan dan memotret pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah.
8. Menuliskan hasil praktikum dalam bentuk laporan.
C. Rancangan Eksperimen
11
Menyiapkan ikan kepala timah 3 ekor (Aplocheilus panchax)
Meletakkan seekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) pada object glass dengan menutup bagian kepalanya menggunakan kapas yang dibasahi dengan akuades.
Mengamati bagian ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) dengan menggunakan mikroskop.
Mengamati aliran darah dan menentukan macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah (Aploicheilus panchax)
yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.Menuliskan hasil praktikum dalam bentuk laporan praktikum.
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah
ini
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Jenis Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax)No. Nama Pembuluh Ciri-Ciri Pembuluh
1. Arteri Memiliki lumen yang kecil, berdiding tebal
2.Arteriol Percabangan dari arteri yang berukuran lebih kecil dari arteri,
penghubung antara arteri dan kapiler
3. Vena Memiliki lumen yang besar, berdinding tipis
4.Venula Memiliki lumen yang cukup besar, berukuran lebih kecil dari
pembuluh vena, aliran darah yang mengalir konstan
5. Kapiler Pembuluh darah terkecil, dinding pembuluhnya tipis
Tabel 2. Perbedaan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax)
No.Nama
Pembuluh
PembedaLuas
Penampang pada Ekor
Arah Aliran DarahKecepatan
Aliran DarahPercabangan
Pembuluh
1. Arteri +++ ke seluruh tubuh ++++ ada2. Arteriol ++ ke seluruh tubuh ++++ ada3. Vena +++ ke jantung +++ ada4. Venula ++ ke jantung +++ ada5. Kapiler + ke seluruh tubuh
dan jantung+++++ tidak ada
Keterangan: tanda + menunjukkan semakin besar dan cepat aliran darah.
12
arteri
Gambar 6. Foto pembuluh darah ada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)
Keterangan warna:
: arah aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh
: arah aliran darah dari seluruh tubuh ke jantung
: arah aliran darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung
B. Analisis Data
Berdasarkan data pada Tabel 1, ekor ikan kepala timah (Aplocheilus
panchax) memiliki lima macam pembuluh darah yaitu arteri, arteriol, vena, venula,
dan kapiler dengan ciri-ciri seperti pada Tabel 1. Arteri merupakan tipe pembuluh
13
arteriol
vena
venula
kapiler
arteri
JANTUNG
SELURUH
TUBUH
darah yang memiliki lumen atau lubang saluran pembuluh darah yang kecil dan
memiliki dinding pembuluh yang tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri
yang berukuran lebih kecil dari arteri dan pembuluh yang menghubungkan antara
arteri dan kapiler. Vena adalah pembuluh yang memiliki lumen yang besar dan
berdinding tipis. Ciri-ciri pada vena ini merupakan kebalikan dari ciri arteri.
Venula merupakan pembuluh darah yang memiliki lumen yang cukup
besar, berukuran lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah yang mengalir
konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang merupakan pembuluh
darah terkecil dan berdinding tipis.
Berdasarkan data pada Tabel 2, terdapat empat hal pembeda dari kelima
macam pembuluh darah yang ditemukan pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus
panchax) yaitu luas penampang (pada bagian ekor saja), arah aliran darah,
kecepatan aliran darah, dan percabangan pembuluh darah. Pada luas penampang
(bagian ekor), arteri dan vena memiliki ukuran yang lebih besar dari pembuluh
yang lain. Sedangkan kapiler memilik ukuran luas penampang paling kecil diantara
pembuluh yang lain. Arah aliran darah pada pembuluh arteri dan arteriol mengalir
ke seluruh tubuh sedangkan yang mengalir ke jantung adalah pembuluh vena dan
venula. Pembuluh kapiler adalah satu-satunya pembuluh darah yang mengalirkan
darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Untuk kecepatan aliran darah yang
tercepat adalah pada pembuluh kapiler sedangkan urutan kedua yaitu arteri dan
arteriol dan ketiga yaitu vena dan venula. Semua pembuluh darah yang ditemukan
pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) memiliki percabangan yaitu
arteri, arteriol, vena dan venula sedangkan kaplier adalah satu-satunya pembuluh
darah yang ditemukan pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) yang
tidak bercabang.
C. Pembahasan
Berdasarkan penjelasan diatas sistem peredaran darah ikan terdiri dari
jantung sebagai pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan balik (vena).
Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung ikan terdiri
dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung berisi darah yang
sudah dipakai yang berasal dari tubuh again depan dan belakang. Dari jantung
14
melalui bulbus artriosus darah mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2
terjadi dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam
filament insang. Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ketubuh bagian
depan dan belakang (Soemadji.dkk, 1993). Sinus venosus menerima darah dari
vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala dikumpulkan oleh vena cardial
anterior dan darah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh vena kardial posterior.
Darah dari ekor menuju system portal renalis lalu ke kapiler ginjal (Sukya, 2003).
Pada waktu darah melalui insang, karbondioksida dilepaskan dan oksigen diambil,
hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini
melalui cabang-cabangnya keseluruh bagian tubuh (Ville.dkk, 1988).
Sehingga proses peredaran darah pada ikan adalah sebagai berikut: Darah
dari jantung akan dipompa melewati aorta ventral (perut) dan mengalir ke insang.
Darah memasuki kapiler-kapiler dalam insang. Di sinilah terjadi pertukaran gas,
yaitu CO2 dilepas dan darah akan mengambil O2. Selanjutnya, darah mengalir
melewati aorta dorsal (punggung) menuju kapiler-kapiler di seluruh tubuh, untuk
memberikan O2 dan sari makanan. Akhirnya darah kembali menuju ke jantung
melewati vena.
Gambar 7. Aliran Darah dari Insang
Gambar 8. Sistem Sirkulasi Darah Ikan
15
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan di situ arteriol
berakhir dan venula mulai. Kapiler membentuk jalinan pembuluh darah dan
bercabang-cabang di dalam sebagian besar jaringan tubuh. Beberapa arteri tertentu,
misalnya yang membawa darah ke otak dan beberapa pembuluh darah pada paru-
paru, hati dan limpa. tidak berakhir dalam kapiler biasa. Dinding arteri terdiri atas
tiga lapis. Lapisan tengah adalah lapisan yang kuat; membuat pembuluh darah
tetap terbuka dan dengan kontraksi serabut ototnya, memberikan tekanan yang
tetap terhadap darah. Lapisan dalam yang terbentuk oleh endotelium adalah sangat
licin, dibatasi oleh selapis tunggal sel epitel gepeng.
Lapisan tengah aorta dan arteri yang lebih besar berisi sejumlah besar
serabut elastik dan sedikit otot, karena perlu bagi arteri ini untuk dapat
mengembung. Arteri yang lebih kecil dan arteriol relatif berisi lebih banyak
jaringan otot, karena dindingnya harus menyesuaikan diri pada pengendalian saraf
vasomotorik untuk keperluan tubuh.
Arteri dan arteriol memperoleh pendarahan dari sebuah sistem pembuluh
yang khusus, yang dikenal sebagai vasa-vasorum; keduanya juga disarafi oleh
serabut-serabut saraf yang ramping yang melingkari dinding pembuluh darah.
Vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot
lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastik daripada arteri.
Oleh karena darah dalam anggota gerak berjalan melawan gaya berat, maka vena
mempunyai katup yang disusun sedemikian sehingga darah dapat mengalir ke
jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya. Katupnya berbentuk lipatan
setengah bulan terbuat atas lapisan dalam vena yaitu endotelium, yang diperkuat
oleh sedikit jaringan fibrus. Lipatan-lipatan itu satu sama lain berhadapan;
pinggiran yang bebas menghadap ke arah darah mengalir. Kapiler ialah pembuluh
darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol makin
menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang
sehalus rambut, dinding itu tinggal hanya satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium.
Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan warnanya karena
terjadinya pertukaran gas. Pendarahan kapiler dikenal dari mengalirnya darah
pelahan-pelahan ke permukaan. Sebagai cabang arteri, area penampang
meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kecepatan aliran turun. Dinding
16
kapiler satu lapisan sel endotel sangat tipis, melekat pada ujung-ujungnya dan
dikelilingi oleh membran dasar (matriks ekstraseluler).
Penetrasi jaringan oleh kapiler sangat luas yang aktif dalam jaringan kapiler
setiap melayani volume jaringan hanya sekitar 10 kali volume sendiri.
Arteri, arteriola, dan metarterioles yang memberi makan darah ke kapiler
mengandung lapisan lingkaran otot polos di dinding mereka. Kontraksi otot-otot
halus (vasokonstriksi) adalah penting dalam mengontrol aliran darah melalui
tempat tidur kapiler. Relaksasi hasil otot halus di vasodilatasi, perluasan diameter
pembuluh yang dapat meningkatkan aliran darah.
Kecepatan aliran darah pada pembuluh juga dipengaruhi oleh letak
pembuluh tersebut. Dimana semakin jauh letak pembuluh dari jantung maka
kecepatan alirannya pun akan semakin rendah. Oleh sebab itu aliran darah pada
Aorta lebih cepat jika dibandingkan dengan pembuluh yang lain, kemudian secara
beruntut diikuti oleh arteri, vena cava, arteriol, vena, dan yang terakhir adalah
kapiler. Aliran darah di kapiler paling lambat karena total luas penampang kapiler
paling besar. Namun dalam praktikum ini pembuluh kapiler terlihat seolah
memiliki aliran yang lebih cepat dari pembuluh yang lain, hal ini dikarenakan
kurang telitinya kami dalam mengamati pergerakan aliran darah. Selain itu
kecilnya pembuluh kapiler sehingga cukup sulit untuk membedakan aliran dari
pembuluh kapiler dan pembuluh yang lain.
D. Diskusi
a. Dapatkah anda membedakan antara arteri, vena, arteriol, kapiler, dan venula?
Dapat, Arteri merupakan tipe pembuluh darah yang memiliki lumen atau
lubang saluran pembuluh darah yang kecil dan memiliki dinding pembuluh yang
tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri yang berukuran lebih kecil dari
arteri dan pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan kapiler. Vena adalah
pembuluh yang memiliki lumen yang besar dan berdinding tipis. Ciri-ciri pada
vena ini merupakan kebalikan dari ciri arteri.
Venula merupakan pembuluh darah yang memiliki lumen yang cukup
besar, berukuran lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah yang mengalir
17
konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang merupakan pembuluh
darah terkecil dan berdinding tipis.
b. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriol, kapiler, dan venula. Dalam
pembuluh darah yang mana kecepatan aliran darah konstan dan mana yang tidak
konstan?
Kecepatan aliran darah yang konstan adalah di venula & vena kecil, sedangkan
di vena sedang & besar terjadi fluktuasi aliran darah kembali. Pada kapiler aliran
darah selalu berubah-ubah.
c. Jelaskan perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau dari struktur
dan fungsinya!
1) Arteri (pembuluh nadi)
a) Struktur:
Berdinding Tebal dan elastis, terletak agak ke dalam, katup hanya satu
dipangkal aorta.
b) Fungsi:
Alirannya meninggalkan jantung, Darah kaya O2 kecuali arteri pulmonalis,
tekanan jika terpotong darah memancar.
2) Vena (pembuluh balik)
a) Struktur:
Berdinding tipis dan kurang elastis, terletak di permukaan tubuh, katup
banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
b) Fungsi:
Alirannya menuju ke jantung, Darah kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
tekanan jika terpotong, darah hanya menetes.
VI. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) terdapat lima macam pembuluh darah
yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Perbedaan dari kelima pembuluh darah
tersebut terdapat pada luas penampang, arah aliran darah, kecepatan aliran darah, dan
percabangan pembuluh.
VII.Saran
18
Ketika menangkap ikan sebaiknya terlebih dahulu memegang kepalanya, agar
ikan tidak mudah lepas ketika ditangkap dan diletakkan dalam object glass. Ikan yang
dipilih usahakan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, ini dimaksudkan untuk
memudahkan dalam mengamati aliran darah pada ekor ikan tersebut.
VIII.Daftar Pustaka
Budijastuti, Tjandrakirana S. Noer dan Widowati. 2007. Struktur Hewan Jilid II.
Surabaya: Unesa University Press.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Kuswanti, Nur, dkk. 2008. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya: UNESA
Press.
Pengembangan Ilmu-Ilmu Biologi Dirjen Dikti.
Soemadji dkk. zoologi modul 1-9. universitas terbuka. jakarta.
Tamam. 2011. Pengamatan Aliran Darah Ikan Gatul (Online). http://biology-
community.blogspot.com/2011/08/pengamatan-aliran-darah-ikan-gatul.html
diakses pada 22 April 2012
Wulangi, S.K. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat
http://www.edutraining.cc/biology/animalia.htm diakses pada 22 April 2012
19
IX. Lampiran
Berikut adalam laporan sementara praktikum aliran darah pada ekor ikan kepala
timah (Aplocheilus panchax).
20
21
22