Upload
paradilanavia
View
221
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bedah silit
Citation preview
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Tn Andrizal
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Denai Gg. Kapur No 10, Medan Denai
No. RM : 230823
Tanggal Masuk : 10 April 2015
II. Anamnesa
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
Telaah :
RPT : Hipertensi (-), DM (-)
RPO : (-)
Riwayat Alergi : Tidak ada
III. Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Denyut Nadi : 96 x/i
Frekuensi nafas : 24 x/i
Temperatur : 37,3oC
IV. Status Generalisata
Kepala
Bentuk : Normal
Rambut : Hitam, lurus tidak mudah dicabut
Mata : sclera tidak tampak ikterik. Konjungtiva tdak anemis
Telinga : simetris, secret (-)
Hidung ; Simetris, secret (-), pergerakan cuping hiung (-)
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak kering, lidah kotor (-)
Leher
Inspeksi : Simetris, tak tampak benjolan, JVP dalam batas normal
Palpasi : Trakea medial, tidak terdapat pembesaran kelenjar
thyroid dan KGB
Thorax
Inspeksi : simetris fusiforims, tidak tampak benjolan, jaringan
parut (-), nafas tertinggal (-), iktus cordis tidak tampak
Palpasi : krepitasi (-), masa (-)., iktus cordis teraba. Vokal
fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara Pernafasan vesikuler, suara tambahan (-)
Bunyi jantung normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk normal,
Auskultasi : bising usus melemah
Palpasi : soepel, nyeri tekan (+), lien dan hepar tidak teraba,
teraba massa di regio kanan bawah
Perkusi : tympani, redup pada regio kanan bawah
Ekstremitas : Akral hangat, oedem (-)
V. Status Lokalisata
VI. Diagnosa Banding
Appendicitis Kronik
Appendicitis infiltrate
VII. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Foto Rontgen : Cord dan Pulmo dalam batas normal
EKG : Dalam batas normal
VIII. Ringkasan
IX. Diagnosa
Appendicitis Infiltrate
X. Rencana Tindakan
Appendictomi tgl 11 April 2015
XI. Laporan Pembedahan
XII. Terapi