14
LAPORAN KASUS RSU DAAN MOGOT A. IDENTITAS PASIEN Nama : Ibu O Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Usia : 27 tahun Status : Menikah, memiliki 1 orang anak Pekerjaan : Ibu rumah tangga Suku bangsa : Pribumi B. DATA DAN RIWAYAT PENYAKIT PASIEN (Dilakukan secara autoanamnesis, pada hari selasa, 20 Agustus 2013 pada pukul 10.00) Keluhan utama : Keluar darah dari hidung (mimisan) sejak satu jam yang lalu. Keluhan tambahan : Demam, badan pegal-pegal dan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke UGD RS Daan Mogot dengan keluhan keluar darah melalui hidung dari satu jam yang lalu. Perdarahan terjadi satu kali, darah berwarna merah terang, darah keluar dari kedua lubang hidung dan pasien tidak merasakan ada nyeri saat darah keluar. Jumlahnya ± 0,5 sendok teh, pasien mengaku untuk menangani darah keluar hanya menyumpalkan sapu tangan saja dan darah berhenti ±1 menit setelah menyumpalkan sapu tangan. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan dan tidak ada riwayat kepala terkena benturan serta mengorek-ngorek hidung. 3 Hari sebelumnya pasien mulai mengalami demam. Pasien mengaku demam yang dirasakan mendadak tinggi dan terus- 1 | F K U P H

Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

  • Upload
    agung-h

  • View
    36

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

LAPORAN KASUS RSU DAAN MOGOT

A. IDENTITAS PASIENNama : Ibu OJenis kelamin : PerempuanAgama : IslamUsia : 27 tahunStatus : Menikah, memiliki 1 orang anak Pekerjaan : Ibu rumah tanggaSuku bangsa : Pribumi

B. DATA DAN RIWAYAT PENYAKIT PASIEN(Dilakukan secara autoanamnesis, pada hari selasa, 20 Agustus 2013 pada pukul 10.00)

Keluhan utama : Keluar darah dari hidung (mimisan) sejak satu jam yang lalu.

Keluhan tambahan :Demam, badan pegal-pegal dan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang ke UGD RS Daan Mogot dengan keluhan keluar darah melalui hidung dari satu jam yang lalu. Perdarahan terjadi satu kali, darah berwarna merah terang, darah keluar dari kedua lubang hidung dan pasien tidak merasakan ada nyeri saat darah keluar. Jumlahnya ± 0,5 sendok teh, pasien mengaku untuk menangani darah keluar hanya menyumpalkan sapu tangan saja dan darah berhenti ±1 menit setelah menyumpalkan sapu tangan. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan dan tidak ada riwayat kepala terkena benturan serta mengorek-ngorek hidung.

3 Hari sebelumnya pasien mulai mengalami demam. Pasien mengaku demam yang dirasakan mendadak tinggi dan terus-menerus, siang maupun malam dan disertai menggigil pada malam hari. Pasien mengaku belum mengukur suhunya. Selama 3 hari ini pasien mengaku hanya minum obat paracetamol saja, demam hanya turun sesaat tetapi kembali tinggi seperti semula. Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit kepala, sakit kepala yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk diseluruh bagian kepala dan terkadang menjalar ke bagian mata. Sakit kepala muncul bersamaan dengan demam dan dirasakan sepanjang hari. Skala sakit kepala yang dirasakan 5 dari 10. Sakit kepala membaik jika pasien tidur dan diperparah jika pasien melakukan aktifitas seperti menyapu dan cuci piring. Pasien juga mengeluhkan badan pegala-pegal, keluhan ini mucul satu hari setelah demam yang dirasakan. Pegal-pegal otot dirasakan diseluruh tubuh.

1 | F K U P H

Page 2: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Riwayat penyakit terdahulu :Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti diatas sebelumnya. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, jantung, dan asma disangkal.

Riwayat operasi :Pasien tidak pernah melakukan operasi sebelumnya.

Riwayat alergi :Alergi disangkal oleh pasien.

Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarganya seperti hipertensi atau DM. Tetapi pasien mengaku 2 minggu yang lalu suami dan anaknya menderita demam dengue dan sudah dinyatakan sembuh.

Riwayat psikologi :Pasien bertempat tinggal bersama sang suami dan seorang anaknya. Sang suami adalah pengambil keputusan tertinggi di dalam keluarga. Kehidupan di keluarga ini harmonis dan sangat sederhana dalam kehidupannya sehari-hari.

Riwayat sosial :Pasien mengaku dekat tempat tinggalnya ada tempat pembuangan sampah. Pasien mengaku mempunyai pola makan dalam sehari 3 kali. Pola BAB (buang air besar) 1 kali dalam sehari biasanya pada pagi hari. Pola BAK (buang air kecil) tidak pasti dalam sehari 5 kali sehari tergantung seberapa banyak minum pasien. Pola Tidur pasien antara 4 sampai 6 jam dalam sehari.

Pemeriksaan fisik :Keadaan umum : Pasien sakit sedangKesadaran : compos mentis, GCS = 15Tanda-tanda vital- Nadi : 90x/menit- Laju pernapasan : 18x/menit- Suhu tubuh : 38,5 0C- Tekanan darah : 120/70 mmHg- Tinggi badan : 155 cm- Berat badan : 50 kg- IMT : 20.08 (normal)- Kesan gizi : Cukup

2 | F K U P H

Page 3: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Pemeriksaan Fisik SistematisPemeriksaan Hasil Pemeriksaan

Kulit Turgor baik. Tidak kterik dan sianosis. Tidak ada lesi atau jejas.

Kepala Normosefali tanpa tanda trauma dan deformitas.Rambut Rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut.Mata Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik –/–. Pupil bulat

isokor 3, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+. Mata tidak tampak cekung.

Telinga Bentuk daun telinga normal dan simetris. Tidak ada lesi, perdarahan, dan cairan.

Hidung Bentuk normal, septum nasi di tengah. Tidak ada lesi, perdarahan, dan cairan.

Tenggorokan Faring tidak hiperemis. Tonsil T1/T1.Mulut dan Gigi Mukosa mulut basah, tidak ada lesi dan leukoplakia. Gigi

dan gusi baik, tidak ada perdarahan. Hygiene baik.Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Tidak ada lesi.Paru Inspeksi

Palpasi

Perkusi Auskultasi

Dinding dada simetris kanan dan kiri – statis dan dinamis. Bentuk dada normal. Tidak ada retraksi dan penggunaan otot pernapasan tambahan. Tidak ada lesi dan massa.Dada simetris kanan dan kiri. Taktil fremitus lapang paru kanan < lapang paru kiriSuara redup (dall)Vesikuler -/- normal, ronchi +/+, wheezing –/–.

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Tidak tampak iktus kordis.Tidak dilakukan pemeriksanTidak dilakukan pemeriksanS1, S2 (+) normal. Mur-mur (–). Tidak ada bunyi tambahan.

Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi

Perkusi

Dinding abdomen simetris, cembung. Tidak ada massa dan lesi.Bising usus (+) ±24x/menit. Bruit (–).Nyeri tekan (+) pada RUQ. Hati dan limpa tidak teraba. Ginjal tidak teraba. Nyeri ketok CVA (–).Timpani, shifting dullness (–).

Punggung Tidak ada lesi dan massa.Letak tulang normal.

Alat Kelamin Tidak dilakukan pemeriksaan.Anus Tidak dilakukan pemeriksaan.Ektremitas Atas Akral hangat. Tidak ada deformitas, edema, dan sianosis.

3 | F K U P H

Page 4: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Ekstremitas Bawah Akral hangat. Tidak ada deformitas, edema, dan sianosis.C. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG PERLU ATAU SUDAH DILAKUKAN

Pemeriksaan yang sudah dilakukano Pemeriksaan Tes Darah Lengkap :

Hb : 10,1 g/dL N : (12-14 g/dL)Ht : 50,2 % N : (35-45 %)WBC : 6200 /mm3 N : (5000-10.000 /mm3)RBC : 4.5 x 1012 N : (4.0-5.2 x 1012) Trombosit : 75.000 /mm3 N : (150.000-450.000)Limfosit : 38 % N : (20-40 %)Monosit : 2 % N : (2-6%)MCH : 27.57 pg N : (27.8-33.8 pg)MCV : 82.56 fL N : (83.9-99.1 fL)GDS : 112 mg/dL N : (<200 mg/dL)

Pemeriksaan yang ingin dilakukan adalah :o Tes uji bendung / Tourniquet (rumple Leed) hasil yang diharapkan

(+), 10-20 petekiae dalam lingkaran 2.5 cm dengan cara membendung tekanan systole + diastole / 2 selama 5 menit

o Tes fungsi hati : manifestasinya bisa gagal hati o Tes fungsi renal : memantau ada tidaknya renjatan hipovolemik akibat

kebocoran plasma dan gagl ginjal o NS1 : Antigen NS1 bisa dideteksi awal demam hingga hari ke delapan.

Sensitivitasnya 63-93.4% dengan specificitas 100% sebelum hari ke 5, gold standart kultur virus.

o Imunoserologi : IgM : Terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang 60-90 hari.IgG : Pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke 14, pada infeksi sekunder IgG terdeteksi mulai hari ke 2

D. RINGKASAN/RESUMENy. O 27 tahun, datang ke UGD RS Daan mogot dengan keluhan epistaksis 1 jam yang lalu. Epistaksis terjadi satu kali, berwarna merah terang, keluar dari kedua lubang hidung dan tidak nyeri. Jumlahnya ± 0,5 sendok teh, pasien mengaku untuk menangani darah keluar hanya menyumpalkan sapu tangan saja dan darah berhenti ±1 menit setelah menyumpalkan sapu tangan. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan dan tidak ada riwayat kepala terkena benturan serta mengorek-ngorek hidung. Sejak 3 hari yang lalu pasien mengalami demam mendadak tinggi, kontinu dan menggigil saat malam hari. Konsumsi paracetamol tidak membaik. Sakit kepala muncul bersamaan dengan demam, sakit dirasakan seperti ditusuk-tusuk di seluruh bagian kepala dan kadang menjalar ke bagian retro-orbital, skala 5/10. Badan pegal-pegal muncul satu hari setelah gejala demam dan sakit kepala. Dirasakan mialgia di seluruh tubuh. Pada pemeriksaan fisis ditemukan konjungtiva anemis dan nyeri tekan abdomen (+) pada

4 | F K U P H

Page 5: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

RUQ. Pemeriksaan penunjang ditemukan hemokonsentrasi (HT ↑) dan trombositopenia (trombosit ↓).

E. ANALISADiagnostik kerjaDiagnostik Ibu O adalah Demam Berdarah Dengue kategori B atas dasar : Guidelines WHO 2009 Pada pasien ini : - Demam (viral) mendadak tinggi dan kontinu

- Nyeri retro-orbital - Mialgia pegal-pegal pada seluruh tubuhWarning sign : - Nyeri abdomen (+) pada kuadran RUQ - Epistaksis (mucosal bleed) - Hematokrit ↑ - Trombosit ↓ (< 100.000)

Diagnostik banding1. Yellow Fever Yellow fever, atas dasar : melalui vektor yang sama dengan

DBD, nyamuk aedes. Gambaran klinis demam bifasik, mendadak dan menggigil diikuti dengan sakit kepala, sakit punggung, mialgia, nausea dan muntah menjadi demam berdarah multisistem dengan badan menjadi kuning. (Pada pasien ini tidak terdapat badan menjadi kuning)

F. TERAPINatural history : Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat Management plan : Non-medikamentosa : 1. Tirah baring2. Minum banyak , jenis minuman : air bening, teh manis,

sirup, jus buah, susu, oralit 3. Diet tinggi kalori tinggi protein4. Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekuensi pernafasan) setiap 1-4 jam5. Urine output 4-6 jam 6. Awasi perdarahan 7. Periksa Hb, Ht, trombosit sebelum dan sesudah terapi cairan dan setiap 6-12 jam

5 | F K U P H

Page 6: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Medikamentosa :1. Paracetamol 3x500mg 2. Solusi isotonik seperti 0.9 % saline, Ringer’s Lactate. Dimulai dari 5–7 ml/kg/hr

untuk 1–2 jam, kemudian dikurangin 3–5 ml/kg/hr untuk 2–4 jam, dan dikurangin kembali 2–3 ml/kg/hr atau kurang lebih pada keadaan klinisnya.

G. REAKSI PASIENF (Feeling) :Pasien merasa terganggu akan penyakitnya karena harus rawat inapI (Insight) :Menurut pasien, demam yang dialaminya dikarenakan kecapekan di saat bekerja F (Function) :Kegiatan sehari-hari pasien tergangguE (Expectation) :Pasien berharap penyakit ini sembuh total dan bisa beraktivitas seperti biasanya

H. PROGNOSAQuo ad vitam : Dubia ad bonamQuo ad Fungsionam : Dubia ad BonamQuo ad sanactionam : Dubia ad bonam

I. REKOMENDASIPasien diwajibkan untuk tirah baring dan dirawat di rumah sakit karena sudah terjadi perdarahan. Banyak minum dan makanan diet tinggi kalori dan tinggi protein. Pasien harus dimonitor setiap hari, observasi tanda-tanda vital seperti tekanan darah, suhu dan frekuensi pernafasan. Diperiksa juga Hb dan Ht tiap 6-12 jam sekali untuk melihat adanya perbaikan atau tidak.

J. PEMBAHASAN PENYAKIT

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. 

6 | F K U P H

Page 7: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk. Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. 

Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial).

Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue. Demam berdarah Klasik menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah.] Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).

Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. 

Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan

7 | F K U P H

Page 8: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.

Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. 

Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.

8 | F K U P H

Page 9: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

Diagnosis dan terapi menggunakan guideline WHO 2009

9 | F K U P H

Page 10: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

10 | F K U P H

Page 11: Laporan Kasus DBD RS Daan Mogot

K. DAFTAR PUSTAKAWHO. Dengue: Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control, 2009

Suhendro et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Demam Berdarah Dengue.

Sudjana Primal. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Demam Kuning.

11 | F K U P H