Laporan Kasus Rauma Okuli

  • Upload
    octo

  • View
    243

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    1/6

    LAPORAN KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A

    DENGAN TRAUMA OKULI DI RUANG

    MELATI RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

    Pengkajian Data

    Identitas :

    Nama Klien : Sdr. A

    Umur : 17 tahun.

    Jenis kelamin : Laki-laki.

    Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia.

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Buruh

    Pendidikan : SLTP

    Alamat : Sidoharjo.

    Tgl. MRS : 25 maret 2012

    Tgl. Pengkajian : 27 maret 2012

    Dx medis : OS open globe injury (trauma tajam) dengan komplikasi Os laserasipalpebra sub-inf. Full thickness os laserasi cornea full thickness, Os edema

    palpebra.

    Keluhan utama : Nyeri mata kiri

    Riwayat penyakit sekarang :

    Ibu klien mengatakan pada tanggal 25 maret 2012 kurang lebih jam 08.00 wib

    klien ditemukan tidak sadar di tepi jalan. Mata kiri berdarah bekas luka pukul.

    Oleh warga sekitar dibawa kerumah sakit mitra keluarga waru dilakukan tindakan

    perawatan luka. Oleh ibu klien penderita dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo denganalasan tidak ada biaya. Di OK IRD DR. Soetomo dilakukan tindakan eksplorasi

    OS. Jahit palpebra superior inferior OS + Vistail, jahit laserasi kornea sclera OS.

    Terapi cefotaxin 2x1g , ATS 1500 iu, asamefenamat 3x 500mg.

    Riwayat penyakit Dahulu :

    1. Pernah dirawat : tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.2. Riwayat penyakit kronik dan menular : asma

    Riwayat kontrol : tidak pernah

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    2/6

    Riwayat penggunaan obat tidak ada.

    3. Riwayat elergi : tidak ada alergi terhadap obat, dan makanan.4. Riwayat operasi : klien tidak pernah operasi sebelumnya.

    5. Lain-lain : klien sejak kecil adalah seorang tuna wicara dan hanya biasmendengar denga suara yang keras.

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    Keluarga klien memiliki penyakit keturunan berupa asma. Ayah kandung klien

    telah meninggal dengan penyakit asma dsdan klien juga menderita penyakit yang

    sama namun sudah lama tidak kambuh sejak usia dewasa.

    Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan

    Perilaku yang mempengaruhi kesehatan yang dilakukan klien adalah merokok

    semenjak satu tahun yang lalu menghabiskan satu pack sehari.

    Observasi Dan Pemeriksaan Fisik

    1. Tanda-tanda vitalSuhu : 36,2

    oC nadi : 84 x/mnt TD : 100/60 mmHg RR : 18x/mnt

    Kesadaran : composmentis

    2. Sistem pernafasanRR : 18x/mnt

    Keluhan tidak ada batuk dan sesak

    Irama nadfas teratur dengan suara nafas vasikuler.

    3. Sistem kardiovaskulerTekana darah : 100/60 mmHg, nadi :84 x/mnt

    Irama jantung : ttreguler suara jantung normal S1/ S2 tunggal.

    4. Sistem persarafanSuhu : 36,2

    o

    CGCS : 4 5 6

    Keluhan pusing : tidak ada

    Pemeriksaan Saraf Cranial

    N2 : OD 6/6 Os : sulit di evaluasi.

    N3 : OD normal . OS spasme palpebra.

    N4 : OD normal OS : tidak dapat dievalusai karena adanya sub

    conjungtiva bleeding

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    3/6

    N6 : OD normal . OS tidak dapat dievalusi.

    N8 : pendengaran kurang sejak kecil.

    Sistem perkemihan :

    Tidak ada masalah

    Sistem pencernaan

    Nafsu makan baik

    Diet TKTP porsi makan habis

    Sistem penglihatan

    Pengkajian segmen anterior dan posterior

    OD

    6/6

    Oedem (-)

    Hiperemi (-)

    Putih

    Jernih

    Tampak dalam

    Reaksi (+), isokor,

    Diameter 3 mm

    Radier

    Jernih

    Normal palpasi

    Visus

    Palpebra

    Conjuctiva

    Sklera

    Kornea

    BMD

    Pupil

    Iris

    Lensa

    TIO

    OS

    Tidak dapat dievaluasi

    Oedem (+) spasme (+)

    Sub conjuctiva bleeding

    Hyfema

    Tdk dapat dievaluasi

    Tanpak dangkal

    Sulit dievaluasi

    Radier warna lebih

    gelap

    Sulit dievaluasi

    Sulit dievaluasi

    Segment posterior

    floresin (+) papil N II batas tegas

    warna (N) retina ; perdarahan (-)eksudat (-) Makula, Reflek (+)

    Keluhan nyeri :

    P : luka post jahitan pada sklera dan kornea

    Q : cekot-cekot

    R : Okuli sinistra

    S : skala 5

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    4/6

    T : nyeri saat mobilisasi

    Terdapat luka operasi padsa tanggal 25 maret 2012

    Jenis operasi : eksplorasi bola mata, jahit laserasi palpebra jahit sclera

    Lokasi : Os luka ajahita basah, puss(-) subconjuctiva bleeding (+), secreet (-).

    Lain-lain :

    Terdapat luka jahitan pada temporal kiri 10 cm dan jahitan pada nasal diantara

    kedua mata sepanjang 2 cm.

    Sistem pendengaran

    Pendengaran menuun sejak kecil.

    Muskuluskeletal

    Tidak ada kelainan

    Sistem integument :

    Tidak ada masalah

    Sistem endokrin :

    Tidak ada kelainan

    PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

    a. Persepsi klien terhadap penyakitnya :Ibu klien mengatakan tidak mengerti mengenai penyakitnya.

    b. Ekspresi klien terhadap penyakitnyaKlien tanpak murung terhadap kondisi yang dialaminya.

    c. Reaksi saat interaksiKlien sangat kooperatif

    d. Gangguan konsep diriKlien tanpak malu untuk memperlihakan kemampuan yang dimiliki (

    menulis dan menyampaikam keluhannya melalui tulisan) karenaketerbatasn fisiknya.

    PERSONAL HYGIENE& KEBIASAAN

    a. Kebersihan diri :Klien mandi dengan cara dilap waslap 1x/ hari oleh ibu klien. Klien harus

    badrest duduk.

    b. Kemampuan Klien dalam pemenuhan kebutuhan :Mandi : dibantu sebagian

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    5/6

    Ganti pakaian : dibantu sebagian

    Keramas : dibantu sebagian

    Sikat gigi : dibantu sebagian

    Memotong kuku : mandiri

    PENGKAJIAN SPIRITUAL

    a. Kebiasaan beribadah- Sebelum sakit : kadang-kadang- Selama sakit kadang-kadang

    b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memnuhi kebutuhan beribadah:Meminta klien untuk lebih mendekatkan diri kepada tuhan dengan cara

    banyak berdoa untuk proses kesembuhannya.

    PEMERIKSAAN PENUNJANG ( LABORATORIUM)

    Lab tanggal 25 maret 2012

    Nilai Nilai normal

    Hb

    Leukosit

    Trombosit

    Masa perdarahan

    Masa pembukuan

    Protrombin

    INR

    Kontrol

    Aptt

    Kontrol

    SGOT

    SGPT

    Kreatin

    GDA

    Natrium

    Kalium

    14,2

    19250

    296000

    2,50

    11,00

    11,8 detik

    0,91

    13,1 detik

    27,1

    30,8

    15

    8

    0,5

    118

    146

    3,20

    (14-18,0)g/dl

    (4000-11000)/UL

    (150000-450000)UL

    1,00-3,00 mnt

    5,00-15,00 mnt

    10,2-13,8 detik

    28,9-39,1 detik

  • 8/2/2019 Laporan Kasus Rauma Okuli

    6/6

    Terapi :

    Gentamicin EO : 3 dd Os + luka jahitan

    Prednison : 2x 30 mg Tab.

    Cefotaxim : injeksi 2 x 1 gr/ IV

    Asamefenamat : 3x 500 mg Tab.

    Posisi : semi fowler

    Data lain-lain :

    Foto Thoraks : tanggal 25 maret 2012

    Radiologi cor : besar dan bentuk kesan normal

    Pulmo : tak tanpak infiltrat

    Foto Skull AP/lateral Asimetris tanggal 25 maret 2012

    Gambaran cavum orbita kiri yang lebih densedapat merupakan soft tissu

    suwelling di daerah tersebut. Penebalan konka nasi bilateral.

    Foto MSCT Scan Kepala 25 maret 2012

    - Phtysis bulbi kiri fraktur arkus zigomaticus kiri sampai dinding lateral simaokuli kiri, hiponeumatisasi mastoid kiri DD mastoiditis kiri.