114
LAPORAN AKTUALISASI PEKKA ODGJ (Psikoedukasi Keluarga dan Orang dengan Gangguan Jiwa) DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DISUSUN OLEH : dr. PARAMITA EKADEVA SARI D 19900807 201902 2 009 PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN II BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2019

LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

  • Upload
    others

  • View
    44

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAPORAN AKTUALISASI

PEKKA ODGJ

(Psikoedukasi Keluarga dan Orang dengan Gangguan Jiwa)

DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DISUSUN OLEH :

dr. PARAMITA EKADEVA SARI D

19900807 201902 2 009

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN II

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2019

Page 2: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan
Page 3: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan
Page 4: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan
Page 5: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, shalawat

serta salam kita panjatkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Atas

berkat rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan

aktualisasi pelatihan dasar calon Pegawai Negeri Sipil Gol.III Angkatan II yang

berjudul “ PEKKA ODGJ (Psikoedukasi Keluarga dan Orang Dengan Gangguan

Jiwa) di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. Dalam

kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Suami, Orang tua, keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik moril

maupun material kepada penulis;

2. Bapak Martha Cahyadinaa, SE, MM selaku mentor yang telah membimbing,

memberi masukan, dan membantu penulis dalam menemukan isu terkait

rancangan ini;

3. Bapak Abdul Sani S.Pd.I selaku Coach yang telah membimbing dan memberikan

masukan kepada penulis;

4. Bapak/Ibu widyaiswara yang sudah memberi materi dengan tulus ikhlas serta

selalu memberi motivasi baik lahir maupun batin;

5. Teman-teman seperjuangan Angkatan II yang kubanggakan yang telah

memberikan inspirasi selama penulis menjalani proses pelatihan ini.

Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih memiliki banyak kekurangan

dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon saran dan kritikan

yang membangun dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pangkalpinang, Mei 2019

Penulis

Page 6: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN BERITA ACARA

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 2

1.3 Gambaran Umum Unit Kerja ................................................................ 3

1.4 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ............................................................. 3

BAB II NILAI-NILAI DASAR ANEKA, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

................................................................................................................ 6

2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA ...................................................................... 6

2.2 Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI ............................................. 12

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................... 21

3.1 Identifikasi Isu ...................................................................................... 21

3.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu ................................. 23

3.2.1. Isu yang Diangkat ....................................................................... 23

3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu ............................................................ 25

3.3 Kegiatan dan Tahapan kegiatan Pemecahan Isu ................................. 26

3.4 Keterkaitan Kegiatan Dengan Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan PNS

dalam NKRI .......................................................................................... 28

3.5 Jadwal Rencana Kegiatan .................................................................... 46

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI.......................................................................... 47

4.1 Deskripsi Core Isu dan Strategi Penyelesainnya ................................. 47

4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................... 47

4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Analisis Dampak Apabila Nilai-

Nilai Dasar PNS Tidak Diaktualisasikan ................................ …………48

4.4 Manfaat Kegiatan ................................................................................ 85

BAB V. PENUTUP ................................................................................................. 86

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 86

4.2 Saran ................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 88

LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perumusan Isu dan Penetapan Isu……………………………24

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan………………………………………46

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi……………….………………47

Page 8: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur organisasi UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung………………………… 5

Gambar 4.1 Diskusi dengan Mentor & Notulensi Diskusi ………………… 50

Gambar 4.2 Data Psikoedukasi dan Kegiatan Pengumpulan Data Psikoedukasi

…………………………………………………… 52

Gambar 4.3 Pelaporan Rencana Kegiatan Kepada Atasan……………… 54

Gambar 4.4 Materi Kegiatan PEKKA ODGJ……………………………….. 56

Gambar 4.5 Diskusi Bersama Ahli & Notulensi Kegiatan………………… 58

Gambar 4.6 Draft Brosur PEKKA ODGJ…………………………………… 60

Gambar 4.7 Brosur PEKKA ODGJ…………………………………………. 61

Gambar 4.8 Pelaporan Kegiatan Ke Ketua Komite Medik & Draft Surat

Undangan ………………………………………………………. 63

Gambar 4.9 Sosialisasi PEKKA ODGJ & Draft Materi Sosialisasi ………. 65

Gambar 4.10 Diskusi PEKKA ODGJ Bersama Dokter & Draft Hasil Diskusi

………………………………………………………….. 67

Gambar 4.11 Draft Pasien yang akan pulang …………………………….. 70

Gambar 4.12 Pembagian Brosur Ke Ruang Perawatan …………………. 71

Gambar 4.13 Draft penanggung jawab tiap ruang perawatan kegiatan PEKKA

ODGJ……………………………………………….. 72

Gambar 4.14 Kegiatan PEKKA ODGJ ……………………………………. 75

76

Gambar 4.15 Mencatat PEKKA ODGJ di Status Pasien ……………….. 77

Gambar 4.16 Membagikan Brosur PEKKA ODGJ ………………………. 78

Gambar 4.17 Data Rekam Medis Pasien Pulang ……………………….. 81

Gambar 4.18 Draft Laporan Akhir …………………………………………. 82

Gambar 4.19 Pelaporan Akhir Kegiatan PEKKA ODGJ ke Atasan ……. 84

Page 9: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Formulir Rancangan Aktualisasi

Lampiran II Capaian Aktualisasi

Lampiran III Lembar Pengendalian Coach

Lampiran IV Lembar Pengendalian Mentor

Lampiran V Output Kegiatan 1

Lampiran VI Output Kegiatan 2

Lampiran VII Output Kegiatan 3

Lampiran VIII Output Kegiatan 4

Lampiran IX Output Kegiatan 5

Lampiran X Output Kegiatan 6

Lampiran XI Power point Laporan Aktualisasi

Page 10: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Aparatur Sipil Negara memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang

dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

Dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN dijelaskan bahwa pegawai ASN

berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN sebagai profesi berlandaskan

pada prinsip yaitu nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, berkomitmen, berintegritas

moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik, memiliki kompetensi yang

diperlukan sesuai dengan bidang tugas, memiliki kualifikasi akademik, mendapatkan

jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan memegang teguh

profesionalitas jabatan.

Peraturan tersebut secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut

sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk

kepada sebuah profesi pelayanan publik. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor: 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar CPNSI untuk

membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional yang mampu melaksanakan tugas

dan perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan pembentukan karakter yang

didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut terdiri dari

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi..

Dalam kurun waktu terakhir ini, pelayanan publik yang dilakukan ASN di bidang

kesehatan mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang

kurang memuaskan. Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurangnya dan

turunnya kesadaran dan kepedulian ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kesadaran dan komitmen yang

tinggi pada seorang Aparatur Sipil Negara untuk menjalankan tugas-tugasnya

sebagai pelayan publik yang profesional dengan meninternalisasikan nilai-nilai dasar

profesi ASN serta mengaktualisasikannya. Adapun sebagai pelayan masyarakat yang

Page 11: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

bertugas di bidang kesehatan nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam usaha

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui usaha promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan

aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di Rumah

Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dan manfaat dari aktualisasi nilai - nilai dasar profesi adalah untuk

membentuk ASN yang profesional yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-

nilai dasar profesi ASN.

Manfaat

Manfaat yang didapatkan oleh peserta latsar adalah dapat memahami,

menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sehingga

mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan

masyarakat di tempat tugasnya. Sedangkan manfaat bagi unit kerja dan organisasi

adalah mendapatkan kontribusi dari peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi

dan misi bersama.

1.3 Gambaran Umum Unit Kerja

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan satu-

satunya Rumah Sakit Jiwa Daerah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Rumah Sakit Jiwa ini merupakan translokasi dari Rumah Sakit Jiwa Mentok yang

didirikan tanggal 28 Agustus 1949, dengan memanfaatkan bangunan penjara

berkapasitas 40 temapat tidur. Oleh karena tidak mungkin untuk dikembangkan,

Direktorat Kesehatan Jiwa dan Dr. Nahrowi Oesman (selaku Kepala Dinas Kesehatan

TK.II Bangka yang merangkap Direktur Rumah Perawatan Sakit Jiwa Mentok),

memprakasai translokasi ke sungailiat. Pada tahun 1979, pembangunan Rumah Sakit

Jiwa Sungailiat selesai dan diresmikan penggunaan gedung baru tersebut oleh

Prof.Dr.Kusmanto Setyonegoro selaku Kepala Direktorat Kesehatan Jiwa.

1.4 Visi, Misi, dan Tata Nilai Unit Kerja

Visi

Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin

dicapai melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi. Dalam upaya mencapai kinerja

pembangunan daerah pada aspek pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Jiwa Daerah

Page 12: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai visi yaitu “Terwujudnya pelayanan

kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan “.

Pelayanan kesehatan jiwa merupakan salah satu pelayanan kesehatan utama

yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sebagai satu-satunya rumah sakit jiwa yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

Makna pernyataan visi :

1) Paripurna adalah pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif.

2) Bermutu adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai

dengan standart profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi

sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif

serta diberikan secara aman.

3) Berkeadilan adalah kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menerima pelayanan kesehatan.

MISI

Upaya- upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah:

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan

penyalahgunaan narkoba dan kesehatan lainnya.

2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan

penyalahgunaan narkoba yang sesuai dengan standar pelayanan.

Tata Nilai

Tata Nilai Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah “

DISIPLIN “ dengan arti :

D : Datang dan pulang tepat waktu

I : Ilmu, Iman dan Taqwa landasan kerja

S : Sopan dan Senyum dalam bekerja

I : Isi waktu dan tidak menunda pekerjaan

P: Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal

L : Lebih baik bekerja dari pada bicara tiada guna

I : Indah, bersih,nyaman dan rapi di lingkungan kerja

N : Niat dalam bekerja

Page 13: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur organisasi UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB II. NILAI-NILAI DASAR ANEKA,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

UMUM DAN KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

DIREKTUR

PELAYANAN

BIDANG PELAYANAN

KEPERAWATAN

BIDANG

PELAYANAN MEDIK

SEKSI

PENGEMBANGAN SDM

SARANA DAN

EVALUASI

PELAYANAN

SEKSI PENGEMBANGAN

MUTU ASUHAN

KEPERAWATAN

DAN ETIK KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN

PENGEMBANGAN SDM MUTU DAN

EVALUASI

PELAYANAN MEDIK

SEKSI

PEMELIHARAAN DAN PENGEMBANGAN

FASILITAS

MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN HUKUM DAN

SISTEM INFORMASI/PELA

PORAN

RUMAH SAKIT

BAGIAN

AKUNTANSI

SUB BAGIAN AKUNTANSI DAN

PERBENDAHARAAN

SUB BAGIAN

PENGANGGARAN DAN

EVALUASI

PELAPORAN

Page 14: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman dan mampu

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap

ASN adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti

korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus

memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA

dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari. Berdasarkan kelima nilai

dasar ANEKA yang harus ditanamkan kepada setiap ASN, maka perlu di ketahui

indikator-indikator dari ANEKA tersebut yaitu:

1) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Untuk menciptakan

lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan nilai-nilai:

a. Kepemimpinan;

b. Transparansi;

c. Integritas;

d. Tanggungjawab (Responsibilitas);

e. Keadilan;

f. Kepercayaan;

g. Keseimbangan;

h. Kejelasan;

i. Konsistensi.

2) Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk

mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi

mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai-nilai dasar yang

terkandung dalam nasionalisme merupakan implementasi nilai-nilai pancasila

yaitu :

a. Nilai Ketuhanan yang maha ESA

Nilai-nilai ketuhanan diimplementasikan denga cara menegmbangkan etika

social di masyarakat. Nilai ini menjiwai nilai-nilai dari sila lain dalam pancasila.

Dengan berpegang teguh pada nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat

pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif,

dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri.

Page 15: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

b. Nilai Kemanusiaan

Dengan melandaskan pada rinsip kemanusian, berbagai tindakan dan

perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya

mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur Negara.

c. Nilai Persatuan Indonesia

Membangun rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi prinsip-prinsip

kehidupan public yang lebih partisipatif dan non diskriminatif

d. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama menjadi

ajang memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ada di masyarakat.

Fungsi kedua, semangat ermusyawaratan bisa menguatkan Negara

persatuan, bukan negar untuk satu golongan.

e. Nilai Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Dala rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan

bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan

menyelenggarakan keadilan. Peran Negara dalam mewujudkan keadilan

social antara lain:

- Perwujudan relasi yang adil di semua tingkat system kemasyarakatan

- Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan

- Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang

diperlukan

- Dukungan atas partisipasi bermakana atas pengambilan keputusan bagi

semua oran

3) Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan, untuk mengarahkan

kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara yaitu Pancasila

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

Page 16: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu

kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan ada hal-khal prinsip dalam

bentuk ketentuan tertulis. Berdasarkan UU ASN kode etik ASN terdiri dari :

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas

tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,

efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi

diri sendiri atau untuk orang lain;

Page 17: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas

asn; dan

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin

pegawai asn.

4) Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil. Adapun aspek utama yang menjadi target adalah

layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara

efektif, efisien, dan inovatif. Aktualisasi nilai dasar komitmen mutu dalam

pelaksanaan tugas apparatur akan mendorong terciptanya budaya kerja unggul

yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreatifitas dan inovasi.

Dengan demikian, pergeseran orientasi kerja diarahkan untuk memotivasi

aparatur mengubah mindset menuju layanan bermutu. Karakterisktik Nilai dasar

yang berorientasi mutu adalah :

a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients

b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara

agar customers/clients tetap setia

c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi; tanpa cacat, tanpa

kesalahan, dan tidak ada pemborosan

d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan

pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan

teknologi

e. Menggunakan pendekan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan

f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,

antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaboraasi, dan

bencmark.

5) Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-

menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan

Page 18: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Komisi Anti Korupsi bersama pakar

lainnya telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan

sebanyak sembilan nilai dasar diantaranya :

a. Jujur

b. Peduli

c. Mandiri

d. Disiplin

e. Tanggung jawab

f. Kerja keras

g. Sederhana

h. Berani

i. Adil.

2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional

sangat tergantung pada mekanisme kerja aparatur Negara, khususnya Pegawai

Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS bukan saja unsur

aparatur Negara, tetapi juga abdi masyarakat yang hidup di tengah- tengah

masyarakat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat. Kedudukan dan peranan dari

Pegawai Negeri dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah menentukan, sebab

Pegawai Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melakukan

pembangunan nasional.

Karena PNS memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran

pemerintahan serta pembangunan maka dalam hal ini kedudukan pegawai negeri

menjadi sangat penting, sebab lancar atau tidak lancarnya pemerintah dan

pembangunan negara tidak terlepas dari peranan dan keikutsertaan pegawai negeri.

Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi pemerintahan

sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan tulang punggung

pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan

Page 19: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur

sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai:

a. pelaksana kebijakan publik;

b. pelayan publik; dan

c. perekat dan pemersatu bangsa.

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka

memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan

whole of government (WOG).

1) Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen

ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan

agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan

perkembangan zaman.

a) Kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini

dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk

dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam

UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5

Tahun 2014 tentang ASN:

- Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan

warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai

pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara

nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi

syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian

berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansipemerintah

untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas

pemerintahan.

Page 20: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

- Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus

bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini

dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,

serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas

yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir

pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu

pejabat karir tertinggi.

- Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian

pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat

penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,

sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga

perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut

merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

b) Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi

dan bertugas sebagai berikut:

- Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan

yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus

mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan

fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakanpelayanan yang berorientasi

pada kepentingan publik.

- Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan

publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-

undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau

pelayanan administratif yangdiselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan

publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

- Perekat dan pemersatu bangsa

Page 21: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan

dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung

tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara

dari pada kepentingan diri sendiri,seseorang dan golongan. Dalam UU ASN

disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,

salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

c) Hak dan Kewajiban ASN

Hak PNS yang diatur dalam UU ASN terdiri dari :

- Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas.

- Cuti

- Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.

- Perlindungan.

- Pengembangan kompetensi.

Sedangkan kewajibannya terdiri dari :

- Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

- Menaati semua ketentuan peraturan perundang-undangan

- Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan

penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

- Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, tindakan,

dan ucapan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar kedinasan;

dan

- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Whole of Government

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang

menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam

ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh

karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan

yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang

relevan.

Page 22: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

a) Praktek Whole of Government

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari

sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan

oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

- Penguatan koordinasi antar lembaga

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang

dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Salah satu alternatifnya

adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang

ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka

koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.

- Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam

mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara

melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status

kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan

kelembagaan yang dikoordinasikannya.

- Membentuk gugus tugas Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan

koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak

permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar

sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari

lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.

- Koalisi sosial Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan

koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan

khusus dalam koordinasi ini. Di Australia dalam masa pemerintahan

b) Tantangan WOG

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara

lain adalah:

- Kapasitas SDM dan institusi

Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.

Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan

WoG, misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di

mana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.

- Nilai dan budaya organisasi

Page 23: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun

menjadi kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan

penyatuan kelembagaan

- Kepemimpinan Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam

pelaksanaan WoG.

Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu

mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM

yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

c) Praktek WoG dalam Pelayanan Publik

Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh

sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal

yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:

- Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif

- Pelayanan jasa

- Pelayanan barang

- Pelayanan regulative

3. Pelayan Publik

Dalam kesempatan ini terkait dengan pelayanan publik terlebih dahulu akan

diberikan beberapa pengertian penting dalam Undang-Undang tersebut, yaitu:

- Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

- Penyelenggara pelayanan publik (Penyelenggara) adalah setiap institusi

penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk

berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan

hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

- Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara

negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan

undangundang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang

dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik

- Pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap

orang yang bekerja di Whole of Government 11 dalam organisasi

Page 24: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian

tindakan pelayanan publik.

- Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk

sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang

berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

- Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai

kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka

pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

- Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan

rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan.

Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan :

a. kepentingan umum

b. kepastian hukum

c. kesamaan hak

d. keseimbangan hak dan kewajiban

e. Keprofesionalan

f. Partisipatif

g. Persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif

h. Keterbukaan

i. Akuntabilitas

j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan

k. Ketepatan waktu

l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Page 25: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi, saya sebagai dokter

pertama di RSJ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan memaparkan terlebih

dahulu tugas pokok dan unsur kegiatan dokter sebagai pelaksanan teknis di

bidang pelayanan kesehatan berdasarkan KEPMENPAN Nomor.

139/KEP.M/PAN/11/2003. Tugas pokok Dokter, adalah memberikan pelayanan

kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta

membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan

kepada masyarakat. Sedangkan kegiatan Dokter yang sesuai dengan jenjang

jabatan dokter pertama di Rumah Sakit Jiwa adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;

b. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;

c. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;

d. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;

e. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;

f. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;

g. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;

h. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;

i. Melakukan penyuluhan medik;

j. Membuat catatan Medik rawat jalan;

k. Membuat catatan Medik rawat inap;

l. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;

m. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;

n. Menguji kesehatan individu;

o. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;

p. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;

Page 26: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

q. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat

sederhana.

Berdasarkan pengalaman kerja saya sebagai dokter kontrak di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 1 tahun, dirasakan adanya

beberapa isu atau permasalahan yang masih terjadi berkaitan dengan tugas atau

kegiatan dokter umum. Adapun isu-isu tersebu dapat diidentifikasi sebagai berikut

:

1) Belum Optimalnya Pelaksanaan Psikoedukasi oleh Dokter terhadap pasien

pasca rawatan yang akan pulang dan keluarganya.

2) Belum adanya kegiatan diskusi kasus antara dokter umum dan dokter spesialis

kejiwaan.

3) Respon Time Dokter Jaga yang Masih Belum tercapai sesuai Standar

Pelayanan.

4) Pengisian Catatan Medis Pasien yang Tidak Lengkap.

Identifikasi isu-isu diatas kemudian diinterpretasikan ke dalam tiga peran Aparatur

Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik

yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang profesional

dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mengkonsultasikan isu-isu

yang telah teridentifikasi ke rekan kerja, atasan kerja dan mentor untuk dianalisis

bersama hingga dapat ditentukan satu isu sebagai isu utama (core issue) yang

akan diangkat menjadi kegiatan aktualisasi.

3.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

3.2.1 Isu yang Diangkat

Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan dengan menggunakan

teknik USG maka penulis menetapkan isu utama yaitu ”Belum Optimalnya

Pelaksanaan Psikoedukasi oleh Dokter terhadap pasien pasca rawatan yang

akan pulang dan keluarganya.”

Adapun yang dimaksud dengan teknik USG adalah salah satu alat untuk

menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan

menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan

menentukan skala nilai 1 – 5.Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu

Page 27: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang

tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalah yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang

timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu

tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah

penyebab isu tidak dipecahkan.

3. Growth Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin

memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 3.1 Perumusan Isu dan Penetapan Isu

NO. ISSUE/ MASALAH U S G TOTAL

1 Belum Optimalnya Pelaksanaan

Psikoedukasi oleh Dokter terhadap

pasien pasca rawatan yang akan

pulang dan keluarganya.

5 5 5 15

2 Belum adanya kegiatan diskusi kasus

antara dokter umum dan dokter

spesialis kejiwaan.

4 3 2 9

3 Respon Time Dokter Jaga yang Masih

Belum tercapai sesuai Standar

Pelayanan.

5 5 4 14

4 Pengisian Catatan Medis Pasien yang

Tidak Lengkap. 4 4 4 12

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan teknik USG di atas dapat dilihat

bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi adalah

isu final (core issue) yang perlu diangkat yaitu: ”Belum Optimalnya Pelaksanaan

Psikoedukasi oleh Dokter terhadap pasien pasca rawatan yang akan pulang

dan keluarganya.”

Jika isu tersebut tidak bisa segera dipecahkan maka akan mengakibatkan hal-

hal sebagai berikut :

Page 28: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

1. Kurangnya pemahaman pihak keluarga mengenai kondisi pasien, yang dapat

menyebabkan peningkatan kejadian penelantaran ODGJ, peningkatan

kejadian pasung, dan kurangnya dukungan sosial

2. Kurangnya pemahaman pasien mengenai penyakitnya yang menyebabkan

penurunan tingkat kepatuhan untuk minum obat,serta peningkatan kasus

putus berobat

3. Meningkatnya kasus readmisi ODGJ yang sudah dipulangkan dari rawat inap.

3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu

Isu ini memiliki prioritas tertinggi karena salah satu bentuk dari kegiatan

upaya kesehatan jiwa yang mencakup sebagin besar tugas dokter umum

(preventif, kuratif, dan rehabilitatif). Upaya kesehatan jiwa berdasarkan Undang-

Undang Kesehatan Jiwa Nomor 18 tahun 2014 adalah setiap kegiatan untuk

mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga,

dan masyarakat. Psikoedukasi juga ditujukan kepada keluarga sebagai caregiver.

Psikoedukasi keluarga adalah salah satu elemen program perawatan

kesehatan jiwa keluarga dengan cara pemberian informasi , edukasi melalui

komunikasi yang terapeutik. Program psikoedukasi merupakan pendekatan yang

bersifat edukasi dan pragmatic (Stuart & Laraia,2008). Psikoedukasi keluarga

adalah suatu metoda berdasarkan pada penemuan klinis untuk melatih keluarga-

keluarga dan bekerja sama dengan para profesional kesehatan jiwa sebagai

bagian dari perawatan menyeluruh secara klinis yang direncanakan untuk

anggota keluarga.

Terapi Psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif

karena dalam terapi mengandung unsur untuk meningkatkan pengetahuan

keluarga tentang penyakit, mengajarkan tehnik yang dapat membantu

keluarga untuk mengetahui gejala–gejala penyimpangan perilaku, serta

peningkatan dukungan bagi anggota keluarga itu sendiri. Tujuan utama dari

terapi psikoedukasi keluarga adalah saling bertukar informasi tentang

perawatan kesehatan mental akibat penyakit fisik yang dialami, membantu

anggota keluarga mengerti tentang penyakit anggota kelurganya seperti

gejala, pengobatan yang dibutuhkan untuk menurunkan gejala dan lainnya

(Varcaloris, 2006).

Selain itu psikoedukasi merupakan salah satu bentuk terapi

nonmedikamentosa yang membawa manfaat perubahan yang besar bagi pasien

dan keluarga, serta dengan cara yang mudah untuk dilaksanakan. Manfaat bagi

pasien adalah meningkatkan pemahaman dan penerimaan pasien terhadap

Page 29: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

kondisinya untuk menghindari kemungkinan putus berobat hingga relaps.

Sedangkan bagi pihak keluarga psikoedukasi akan membantu menurunkan

intensitas emosi dalam keluarga sampai pada tingkat yang rendah, meningkatkan

pengetahuan anggota keluarga tentang penyakit dan pengobatan, memberikan

dukungan kepada keluarga dalam upaya menurunkan angka kekambuhan atau

serangan berulang pada penyakit yang diderita, mengembalikan fungsi pasien dan

keluarga, melatih keluarga untuk lebih bisa mengungkapkan perasaan, bertukar

pandangan antar anggota keluarga dan orang lain. (Varcarolis,2006).

Berdasarkan hal-hal tersebut maka gagasan pemecahan isu yang diangkat

untuk kegiatan aktualisasi ini adalah “PEKKA ODGJ (Psikoedukasi Keluarga

dan Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Rumh Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung”

3.3 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu

Dalam pemecahan isu utama yang telah dijabarkan di atas, penulis

merencanakan beberapa kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan masalah

yang berdasarkan tugas serta sasaran kerja dokter umum, masukan dari atasan,

dan ide sendiri yang kemudian didiskusikan bersama mentor dan coach. Kegiatan

dan tahapan yang diusulkan untuk memecahkan isu di atas adalah sebagai

berikut:

1. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi. Dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Melaksanakan diskusi dengan mentor tentang pemantapan rencana

kegiatan yang akan diaktualisasikan

b. Menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu yang diangkat

c. Melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada kabid Pelaynan Medik

dan Direktur Pelayanan bersama dengan mentor

2. Penyusunan materi PEKKA ODGJ. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan materi sikoedukasi

b. Melakukan Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tentang

materi psikoedukasi

c. Menyusun materi psikoedukasi

d. Mencetak materi PEKKA ODGJ

3. Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis dan konsultasi dengan dokter

umum. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Membuat undangan rapat melalui ketua komite medik

Page 30: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

b. Melakukan sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ

c. Melakukan diskusi dengan para dokter

4. Persiapan akhir PEKKA ODGJ. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

b. Menyiapkan dan membagikan brosur materi psikoedukasi ke ruang-ruang

perawatan

c. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai pelaporan

pasien yang akan pulang ke dokter jaga

5. Pelaksanakan PEKKA ODGJ. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Memberikan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga

b. Menulis kegiatan psikoedukasi dalam status pasien

c. Membagikan brosur kepada pasien dan keluarga pasien

6) Menyusun Laporan Kegiatan. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data kegiatan PEKKA ODGJ

b. Mengolah data kegiatan PEKKA ODGJ

c. Mencetak laporan kegiatan

d. Pemaparan hasil kegiatan kepada atasan

3.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan PNS

dalam NKRI

Adapun kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan diatas akan saya

laksanakan pada kegiatan aktualisasi ditempat saya bekerja yang akan saya

uraikan satu persatu sebagai berikut :

1. Kegiatan 1 : Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi.

Kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan

dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Selain itu agar atasan mendapatkan

gambaran mengenai pelaksanaan aktualisasi sehingga dapat memberikan

masukan, pendapat, dan kebijakan terhadap pelaksanaan aktualisasi. Kegiatan

ini akan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Melaksanakan diskusi dengan mentor tentang pemantapan rencana

kegiatan yang akan diaktualisasikan

b. Menyiapkan data-data kondisi saat ini terkai isu yang diangkat

c. Melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada kabid Pelaynan Medik

dan Direktur Pelayanan bersama dengan mentor

Page 31: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut :

a. Etika Publik, Nasionalisme

Pada saat saya melaksanakan diskusi dengan mentor tentang

pemantapan rencana kegiatan (tahap 1), saya akan mengaktualisasikan

nilai Nasionalisme berupa pancasila sila ke 4 (utamakan musyawarah

dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama) yaitu

dengan cara selama berdiskusi mengutamakan musyawarah bersama

mentor, saling berpendapat dan mengajukan usul atau perbaikan hingga

mencapai kesepakatan dalam pengambilan keputusan untuk kelancaran

pelaksanaan kegiatan.

Nilai terakhir yang akan saya aktualisasikan pada tahap ini adalah nilai

Etika Publik berupa “Menghargai komunikasi, konsultasi, dan

kerjasama” dengan cara selama berkonsultasi saya akan berbicara

sopan, ramah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga

diskusi berjalan lancar, dan mencapai persamaan pemahaman mengenai

kegiatan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah kesepakatan

dengan mentor tentang rencana aktualisasi, notulensi diskusi, dan

dokumentasi kegiatan.

b. Akuntabilitas, Anti Korupsi

Pada tahap menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu yang

diangkat (tahap 2), saya akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas

berupa “tanggung jawab”, dengan cara mengumpulkan informasi atau

data dari sumber yang valid, secara teliti sehingga hasilnya dapat

dipertanggung jawabkan.

Selanjutnya nilai anti korupsi berupa ”Kejujuran” yaitu dengan cara

mengumpulkan semua data terkait isu, tidak memanipulasi data, dan

menyampaikan semua data apa adanya.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data-data

psikoedukasi yang sudah atau belum dilakukan.

c. Akuntabilitas, Etika Publik, WoG

Pada tahap melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada

kabid Pelaynan Medik dan Direktur Pelayanan bersama mentor (tahap 3),

Page 32: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

saya akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas berupa

“Kepercayaan”, yaitu dengan cara memaparkan rencana kegiatan

dengan jelas, menggunakan data-data yang valid sehingga menimbulkan

rasa kepercayaan dari pimpinan dan memberikan izin kepada saya untuk

pelaksanaan kegiatan ini.

Selanjutnya adalah Nilai Etika Publik berupa “ memelihara dan

menjunjung tinggi etika luhur”, yaitu dengan cara menggunakan bahasa

yang santun, bersikap sopan dan hormat selama melaporkan kegiatan

sehingga atasan dapat mengetahui dan memahami keseluruhan maksud

dan tujuan kegiatan secara baik dan benar.

Nilai terakhir adalah Nilai WoG yaitu Koordinasi. Untuk mencapai

kesuksesan dalam pelaksanaan kegiatan PEKKA ODGJ ini dibutuhkan

dukungan, bantuan dari berbagai pihak. Salah satunya dukungan dari

atasan selaku pembuat kebijakan. Sehinga dalam perencanaan kegiatan

dibutuhkan koordinasi vertikal dengan pihak atasan agar kegiatan dapat

berjalan lancar.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah pertemuan

dengan kabid dan direktur pelayanan, notulensi rapat, dan dokumentasi.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan

organisasi maka diharapkan kegiatan ini mendapatkan dukungan atasan sehingga

diharapkan dalam pelaksanaannya dapat berkontribusi dalam pelaksanaan visi

Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna,

bermutu dan berkeadilan” dan juga diharapkan dapat berkontribusi mendorong

misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan

organisasi maka diharapkan kegiatan ini mendapatkan dukungan atasan

sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya akan menguatkan nilai-nilai Rumah

sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai sopan dan senyum dalam

bekerja, serta Isi waktu dan tidak menunda pekerjaan.

Page 33: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

2. Kegiatan 2 : Penyusunan materi PEKKA ODGJ. Kegiatan ini penting dilakukan

sebagai upaya untuk menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan

bermanfaat, yang dapat meningkatan pemahaman dan kepuasan pasien dan

keluarga. Kegiatan ini akan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai

berikut :

a. Mengumpulkan materi psikoedukasi

b. Melakukan Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tentang

materi psikoedukasi

c. Menyusun materi psikoedukasi

d. Mencetak materi PEKKA ODGJ

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut:

a. Akuntabilitas, Anti Korupsi, Komitmen Mutu

Pada saat saya melaksanakan kegiatan pengumpulan materi

psikoedukasi (tahap 1), saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabiltas

berupa tanggung jawab, yaitu dengan cara berusaha sebaik mungkin

memanfaatkan waktu saya untuk mengumpulkan materi-materi

psikoedukasi berkualitas, berlandaskan teori ilmu kejiwaan yang nantinya

dijadikan sebagai bahan diskusi bersama dokter spesialis yang hasilnya

dapat dipertanggung jawabkan

Selanjutnya adalah nilai Anti Korupsi berupa Kejujuran, yaitu dengan

cara mengumpulkan data-data dari sumber yang terpercaya, sesuai fakta

dengan tidak menambah atau mengurangi informasi yang didapatkan.

Nilai yang terakhir adalah komitmen mutu yaitu Efektif, yaitu dengan

memanfaatkan media dalam pengumpulan materi, baik cetak ataupun

elektronik seperti buku ajar, jurmal, atau laporan penelitian. Sehingga

dalam waktu singkat saya dapat mempersiapkan materi psikoedukasi yang

bermutu dan berkualitas.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah bahan materi dari

berbagai sumber.

b. Akuntabilitas, Etika publik, dan Nasionalisme

Pada saat saya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis

kedokteran jiwa (tahap 2) tentang materi psikoedukasi saya akan

mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas berupa kejelasan yaitu dengan

cara aktif berdiskusi membahas materi-materi yang sudah saya siapkan

Page 34: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

dan bertanyaan mengenai segala hal yang berhubungan dengan

psikoedukasi (tata cara, materi, pelaksanaan kegiatan) kepada ahlinya,

hingga saya memahami secara menyeluruh dan dapat menjalankan

kegiatan ini dengan baik.

Nilai selanjutnya adalah Etika publik berupa memelihara dan

menjunjung tinggi etika publik serta menghargai komunikasi,

konsultasi dan kerja sama, yaitu dengan cara berbicara dengan sopan,

menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga tercipta komunikasi

yang efektif, serta menghargai dan menerima semua pendapat dan

masukan yang diberikan spesialis guna keberhasilan kegiatan psikoedukasi

ini.

Selanjutnya nilai yang diaktualisasikan adalah nilai Nasionalisme

berupa pancasila sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam pengambilan

keputusan untuk kepentingan bersama) yaitu dengan cara

bermusyawarah bersama spesialis dalam merancang materi psikoedukasi,

mengemukakan materi hasil pencarian yang saya dapatkan, tidak

memaksa spsesialis agar menerima semua materi yang saya dapat, dan

selalu siap menerima koreksi, atau perubahan yang dianjurkan spesialis

untuk kebaikan kegiatan ini.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi hsil

diskusi, dan dokumentasi kegiatan.

c. Komitmen Mutu, dan Antikorupsi

Pada saat saya melakukan penyusun materi psikoedukasi (tahap 3),

saya akan mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu inovatif, yaitu

dengan cara membuat materi psikoedukasi yang menarik dalam bentuk

leaflet, menggunakan bahasa yang mudah pasien dan keluarga paham.

Nilai selanjutnya yang saya aktualisasikan adalah antikorupsi yaitu

nilai kerja keras dengan cara berusaha sebaik-baiknya, mengerahkan

semua kemampuan diri saya dalam menyusun materi psikoedukasi

menggunakan bahasa yang mudah dipahami orang awam, dan membuat

tampilan materi semenarik mungkin hingga menimbulkan minat orang lain

untuk membaca.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah draft materi.

d. Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik

Pada saat saya melakukan kegiatan mencetak materi PEKKA ODGJ

(tahap 4) saya akan mengaktualisasikan manajemen ASN berupa

Page 35: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

penerapan kode etik ASN yaitu Memberikan informasi secara benar

dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi

terkait kepentingan kedinasan, dengan cara memastikan kembali isi

materi yang akan saya cetak sudah tepat, bahasa yang digunakan mudah

untuk dimengerti, sehingga nantinya materi tersebut tidak membingungkan

atau menyesatkan penggunanya.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah pelayanan

publik berupa nilai aksesibel, yaitu dengan mencetak materi psikoedukasi

dalam bentuk leaflet, dan menyebarkannya ke setiap ruang rawat inap

sehingga memudahkan keluarga dan pasien untuk mengakses materi

tersebut.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah brosur atau

leaflet PEKKA ODGJ.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka diharapkan

kegiatan ini akan menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan bermanfaat,

yang dapat meningkatan pemahaman dan kepuasan pasien dan keluarga

sehingga dapat berkontribusi dalam pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu

“Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan”

dan juga diharapkan dapat berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka diharapkan

kegiatan ini akan menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan bermanfaat,

yang dapat meningkakan pemahaman dan kepuasan pasien dan keluarga

sehingga akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu

“DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal.

3. Kegiatan 3 : Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis. Kegiatan ini akan

dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Membuat undangan rapat melalui ketua komite medik

b. Melakukan sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ

c. Melakukan diskusi dengan para dokter

Page 36: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut:

a. WoG

Pada tahap membuat undangan rapat melalui ketua komite medik

(tahap 1), saya akan mengaktualisasikan nilai WoG yaitu koordinasi

dengan cara menemui ketua komite medik, kemudian menjelaskan secara

rinci dan menggunakan bahasa yang sopan mengenai rencana kegiatan

sosialisasi PEKKA ODGJ, serta meminta kesedian beliau untuk

menandatangi surat undangan yang akan disebar.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah surat undangan

rapat.

b. Akuntabilitas, Etika publik, dan Komitmen mutu

Pada tahap sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ (Tahap 2) saya akan

mengaktualisasikan nilai akuntabilias yaitu kepemimpinan. Sebagai

perencana kegiatan ini saya akan memaparkan rencana PEKKA ODGJ ini

dengan jelas, dan berkomitmen akan menjalankan kegiatan secara

sungguh-sungguh, serta mengajak peserta sosialisasi untuk dapat

membantu kegiatan ini agar terlaksana

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah etika publik

yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur, dengan cara

menyampaiakan sosialisasi menggunakan bahasa yang baik, bersikap

sopan, dan mau menerima masukan, sehingga kegiatan dapat berjalan

lancar, dan diharapkan akan mendapat dukungan penuh dari peserta

sosialisasi untuk turut berkontribusi aktif dalam kegiatan.

Nilai terakhir yang akan saya aktualisasikan adalah nilai komitmen

mutu yaitu efisien, dengan cara mengadakan sosialisasi secara

bersamaan kepada seluruh tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam

kegiatan, sehingga lebih mengefisienkan waktu dan tenaga, mengingat

kegiatan aktualisasi ini harus dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah materi

sosialisasi, dan dokumentasi kegiatan.

c. Nasionalisme, Anti korupsi, dan Pelayanan publik

Pada tahap diskusi dengan para dokter umum ( tahap 3), saya akan

mengaktualisasikan nilai nasionalisme yaitu Pancasila Sila ke 4

Page 37: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

(utamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk

kepentingan bersama) dengan berdiskusi mengutamakan musyawarah,

saling berpendapat memberikan masukan atau perbaikan hingga mencapai

kesepakatan dan kesepahaman mengenai kegiatan PEKKA ODGJ ini.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah nilai Anti

korupsi yaitu jujur, dengan cara memaparkan semua rancangan kegiatan

secara terbuka, apa adanya kepada teman sejawat sehingga mereka

memiliki pemahaman yang sama.

NIlai terakhir yan akan saya aktualisasikan adalah pelayanan publik

yaitu partisipatif, dengan cara mengajak dokter umum lainnya untuk

diskusi, dan memberi penilaian, masukan mengenai rencana kegiatan ini

apakah sudah cukup baik, serta mengajak mereka untuk turut berpartisipasi

dalam menjalankan kegiatan ini.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi

kegiatan dokumentasi.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan Sosialisasi PEKKA ODGJ maka diharapkan para tenaga

medis dapat mengerti, memahami, dan turut serta membantu kegiatan PEKKA

ODGJ sehingga dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi dalam

pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa

yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga diharapkan dapat

berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan Sosialisasi PEKKA ODGJ maka diharapkan para tenaga

medis dapat mengerti, memahami, dan turut serta membantu kegiatan PEKKA

ODGJ sehingga dapat berjalan dengan baik dan diharapkan akan menguatkan

nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan

terbaik untuk mencapai hasil optimal.

4. Kegiatan 4 : Persiapan akhir PEKKA ODGJ. Kegiatan ini akan dilakukan

melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

Page 38: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

b. Menyiapkan dan membagikan brosur materi psikoedukasi ke ruang-ruang

perawatan

c. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai pelaporan

pasien yang akan pulang ke dokter jaga

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut:

a. Nasionallisme, dan Komitmen mutu

Pada saat melakukan kegiatan mengumpulkan data pasien yang akan

pulang (tahap 1), saya akan mengaktualisasikan nilai nasionalisme sila ke

2 pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan cara

mendata semua pasien rawat inap yang sudah disetujui oleh dokter

penanggung jawab pasien (DPJP) untuk pulang, tanpa memandang latar

belakang sosial, agama, pendidikan, ataupun diagnosanya. Sehingga

mereka memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam kegiatan ini.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah komitmen mutu

yaitu efekif, dengan cara mendata pasien yang akan pulang dengan

melihat catatan perkembangan perawatan yang ada ditiap ruangan. Hal ini

lebih efektif dibandingkan dengan membuka satu persatu buku rekam

medis pasien yang membutuhkan waktu lebih banyak.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah daftar nama

pasien yang akan pulang.

b. Akuntabilitas, dan Antikorupsi

Dalam melaksanakan kegiatan menyiapkan dan membagikan brosur

materi psikoedukasi ke ruang-ruang perawatan (tahap 2), saya akan

mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab, dengan

cara memastikan kembali brosur tersebut sebelum disebar ke ruang

perawatan bahwa tampilan, dan isi materinya sudah sesuai, serta

membagikan materi tersebut ke seluruh ruang perawatan tanpa terkecuali.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah antikorupsi

yaitu adil, dengan cara membagikan brosur ke tiap ruangan sesuai dengan

kebutuhannya. Dimana saya akan memberikan brosur lebih banyak di

ruang tenang dibandingkan ruang perawatan intensif, dikarenakan

sebagian besar pasien yang akan pulang berasal dari ruang tenang.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

kegiatan.

Page 39: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

c. Etika publik, dan WoG

Dalam melaksanakan kegiatan melakukan koordinasi dengan perawat

ruangan mengenai pelaporan pasien yang akan pulang ke dokter jaga

(tahap 3), saya akan mengaktualisasikan nilai etika publik yaitu

menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, dengan cara

berkomunikasi efektif, sopan, dan selalu berterimakasih atas bantuan yang

diterima.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah WoG yaitu

koordinasi, dengan cara bersama-sama dengan kepala ruangan untuk

membentuk perawat penanggung jawab yang bertugas menginformasikan

ke dokter jaga mengenai pasien yang sudah dijemput keluaraga.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah daftar perawat

penanggung jawab PEKKA ODGJ.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan persiapan akhir PEKKA ODGJ maka diharapkan semua

hal yang berkaitan dengan kegiatan sudah siap, tidak ada lagi yang kurang,

sehingga kegiatan PEKKA ODGJ ini dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait dan dalam pelaksanaannya dapat

berkontribusi dalam mewujudkan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga

diharapkan dapat turut serta mendorong keberhasilan misi Rumah sakit jiwa yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan persiapan akhir PEKKA ODGJ maka diharapkan semua

hal yang berkaitan dengan kegiatan sudah siap, tidak ada lagi yang kurang,

sehingga kegiatan PEKKA ODGJ ini dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait dan diharapkan akan menguatkan nilai-nilai

Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik

untuk mencapai hasil optimal.

5. Kegiatan 5 : Pelaksanakan PEKKA ODGJ. Kegiatan ini akan dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Memberikan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga

Page 40: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

b. Menulis kegiatan psikoedukasi dalam status pasien

c. Membagikan brosur kepada pasien dan keluarga pasien

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut:

a. Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik

Pada saat melaksanakan kegiatan psikoedukasi kepada pasien dan

keluarga (tahap 1), saya akan mengaktualisasikan nilai Nasionalisme

yaitu pancasila sila ke 2 (butir ke 2 yaitu Mengakui persamaan derajat,

persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-

bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya), dengan cara

memberikan psikoedukasi kepada semua pasien yan pulang beserta

keluarganya, tanpa membedakan status, dan menggunakan segenap

penegetahuan saya, sehingga meningkatkan pemahaman mereka

mengenai kesehatan jiwa.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah Akuntabilitas

yaitu nilai integritas, dengan cara bersungguh-sungguh dalam

penyampaian materi psikoedukasi, menggunakan segenap kemampuan

dan keilmuan saya dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.

Nilai terakhir yang saya aktualisasikan adalah Etika publik yaitu nilai

dasar etika publik yang memberikan layanan kepada publik secara

jujur, tanggap, cepat, tapat, akurat, budaya guna, berhasil guna, dan

santun. Dalam penyampaian materi psikoedukasi saya akan menciptakan

suasana yang santai, tidak mengurui, dan memberikan kesempatan

sebesar-besarnya bagi mereka untuk bertanya, tetapi tetap dengan

menyampaikan materi yang sesuai dengan ilmunya. Sehingga diharapkan

setelah selesai psikoedukasi keluarga akan memahami sepenuhnya

mengenai kondisi pasien.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

psikoedukasi.

b. Komitmen mutu, Akuntabilitas,

Dengan melakukan pencatatan kegiatan psikoedukasi dalam status

pasien (tahap 2), saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu

kejelasan. Dengan melakukan pencatatan kegiatan di rekam medis pasien,

Page 41: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

maka semua kegiatan saya akan menjadi terpantau, jelas, dan dapat

dipertanggungjawabkan. Selain itu juga memudahkan saya dalam

pengumpulan data hasil kegiatan.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah komitmen

mutu, yaitu dengan melakukan pencatatan kegiatan di rekam medis

pasien, maka saya sudah menjalankan salah satu standar pelayanan yang

ditetapkan oleh RSJ yaitu mendokumentasikan apapun kegiatan atau

tindakan yang kita lakukan ke pasien dengan menulis di rekam medis pada

bagian catatan perkembangan harian.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

rekam medis pasien.

c. Pelayanan publik

Dengan melakukan kegiatan membagikan brosur kepada pasien dan

keluarga pasien (tahap 3), maka saya akan mengaktualisasikan nilai

pelayanan publik yaitu berkeadilan, dengan cara memberikan materi

psikoedukasi dalam bentuk leaflet kepada semua keluarga dan pasien yang

sudah mengikuti kegiatan psikoedukasi, tanpa membedakan latar belakang

ataupun status mereka.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

kegiatan.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan kegiatan PEKKA ODGJ maka diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai hal-hal terkait masalah

penyakit pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap

pelayanan di RSJ Prov. Babel, sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan

visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa yang

paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga diharapkan dapat turut serta

mendorong keberhasilan misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”.

Penguatan nilai organisasi

Page 42: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Dengan melakukan kegiatan PEKKA ODGJ maka diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai hal-hal terkait masalah

penyakit pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap

pelayanan di RSJ Prov. Babel, sehingga diharapkan akan menguatkan nilai-nilai

Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik

untuk mencapai hasil optimal, dan Sopan dan Senyum dalam bekerja.

6. Kegiatan 6 : Menyusun Laporan Kegiatan. Kegiatan ini akan dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data kegiatan PEKKA ODGJ

b. Mengolah data kegiatan PEKKA ODGJ

c. Mencetak laporan kegiatan

d. Pemaparan hasil kegiatan kepada atasan

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan dan

kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan satu ini adalah

sebagai berikut:

a. Akuntabilitas, WoG, dan Etika Publik

Pada saat melakukan kegiatan mengumpulkan data kegiatan PEKKA

ODGJ (tahap 1) saya akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu

tanggung jawab, dengan cara mengumpulkan semua hasil kegiatan

aktualisasi mulai dari awal hingga akhir secara teliti, baik kegiatan tersebut

terlaksana ataupun tidak yang hasilnya akan saya laporkan ke atasan, dan

saya presentasikan dalam seminar evaluasi aktualisasi dengan penuh

tanggung jawab.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah WoG yaitu

koordinasi. Dalam kegiatan pengumpulan data, saya akan berkoordinasi

dengan tenaga medis lain (sesama dokter umum ataupun perawat

ruangan) yang terkait dalam kegiatan PEKKA ODGJ, sehingga data-data

kegiatan dapat dengan mudah dikumpulkan.

Nilai terakhir yang akan saya aktualisasikan adalah Etika publik yaitu

nilai dasar etik berupa memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur,

dengan cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik, sopan, dan tidak

terkesan memerintah, saat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain

dalam pengumpulan data hasil kegiatan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data hasil

kegiatan, dan dokumentasi.

Page 43: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

b. Akuntabilitas, dan Antikorupsi

Dalam tahapan mengelola data kegiatan PEKKA ODGJ (tahap 2), saya

akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu Integritas, dengan cara

menyusun laporan semua kegiatan yang benar-benar saya lakukan, dan

tidak mengada-ada.

Nilai selanjutnya yang saya aktualisasikan adalah Antikorupsi yaitu

tanggung jawab, dengan cara mengelola data kegiatan sebaik mungkin,

menyusunan laporan sesuai dengan aturan penulisan, dan melampirkan

bukti kegiatan sehingga menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung

jawabkan. Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data draft

laporan akhir.

c. Etika Publik

Dalam tahapan mencetak laporan kegiatan PEKKA ODGJ (tahap 3),

saya akan mengaktualisasikan nilai etika publik yaitu melaksanakan

tugas dengan cermat dan disiplin, yaitu dengan cara memastikan dan

mencermati kembali semua data kegiatan apakah sudah tercantum dalam

laporan akhir beserta dengan bukti kegiatan agar kedepannya tidak

ditemukan kekurangan saat tahapan pemaparan akhir.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah laporan akhir.

d. Pelayan Publik, dan Etika Publik

Dalam tahapan memaparkan hasil kegiatan kepada atasan (tahap 4),

saya akan mengaktualisasikan nilai pelayan publik yaitu transparan,

dengan cara melaporkan semua hasil kegiatan secara terbuka, jujur, apa

adanya sesuai dengan fakta dilapangan saat kegiatan berlangsung.

Nilai selanjutnya yang diterapkan adalah etika publik yaitu

menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama, dengan cara

berkomunikasi secara efektif selama memaparkan hasil kegiatan,

menerima segala masukan, dan kritik yang membangun agar kedepannya

kegiatan ini dapat terlaksana lebih baik dan menjadi habituasi.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi

kegiatan, dan dokumentasi.

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan penyusunan laporan kegiatan, maka akan memudahkan

penulis dalam melaporkan hasil kegiatan ke atasan, dan dalam kegiatan seminar

hasil aktualisasi. Selain itu diharapkan hasil laporan dapat penulis jadikan

Page 44: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

panduan dalam habituasi kegiatan ini kedepannya, yang mana diharapkan dapat

berkontribusi dalam pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga

diharapkan dapat berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”.

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan penyusunan laporan kegiatan, maka akan memudahkan

penulis dalam melaporkan hasil kegiatan ke atasan, dan dalam kegiatan seminar

hasil aktualisasi. Selain itu diharapkan hasil laporan dapat penulis jadikan

panduan dalam habituasi kegiatan ini kedepannya, yang mana diharapkan

sehingga diharapkan akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel

yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal.

3.5 Jadwal Recana Kegiatan

Kegiatan yang telah diuraikan diatas akan dilaksanakan selama masa off

campus di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan

NO KEGIATAN APRIL MEI

I II III IV I II III IV

1 Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi

2 Penyusunan materi PEKKA ODGJ

3 Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis

4 Persiapan akhir PEKKA ODGJ

5 Pelaksanakan PEKKA ODGJ

6 Menyusun Laporan Kegiatan

Page 45: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Core Isu dan Strategi Penyelesaiannya

Dari isu yang yang terpilih core issue yaitu belum optimalnya pelaksanaan

psikoedukasi oleh dokter terhadap pasien pasca rawatan yang akan pulang dan

keluarganya, maka penulis berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan untuk dapat

memecahkan masalah tersebut. Apabila masalah/isu tersebut belum dapat

diselesaikan maka akan berpengaruh terhadap pencapaian visi dan misi organisasi

yang telah ditentukan. Selain itu jika isu tidak bisa dicarikan permasalahannya maka

mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman pihak keluarga mengenai kondisi pasien, yang dapat

menyebabkan peningkatan kejadian penelantaran ODGJ, peningkatan kejadian

pasung, dan kurangnya dukungan sosial

2. Kurangnya pemahaman pasien mengenai penyakitnya yang menyebabkan

penurunan tingkat kepatuhan untuk minum obat,serta peningkatan kasus putus

berobat

3. Meningkatnya kasus readmisi ODGJ yang sudah dipulangkan dari rawat inap.

4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

NO KEGIATAN APRIL MEI

I II III IV I II III IV

1 Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi

2 Penyusunan materi PEKKA ODGJ

3 Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis

4 Persiapan akhir PEKKA ODGJ

5 Pelaksanakan PEKKA ODGJ

Page 46: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

6 Menyusun Laporan Kegiatan

4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Analisis Dampak Apabila Nilai-

Nilai Dasar PNS Tidak Diaktualisasikan

Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan dari tanggal 17 April 2019

sampai dengan tanggal 22 April 2019 yang terdiri dari 6 (enam) kegiatan yaitu :

1. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi;

2. Penyusunan materi PEKKA ODGJ;

3. Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis dan konsultasi dengan dokter

umum;

4. Persiapan akhir PEKKA ODGJ;

5. Pelaksanakan PEKKA ODGJ;

6. Menyusun Laporan Kegiatan.

Dari uraian kegiatan yang telah penulis aktualisasikan, maka penulis akan

menjelaskan satu persatu dari masing-masing kegiatan tersebut.

1. Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi.

Kegiatan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi ini

penting dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan dalam

pelaksanaan aktualisasi. Selain itu agar atasan mendapatkan gambaran

mengenai pelaksanaan aktualisasi sehingga dapat memberikan masukan,

pendapat, dan kebijakan terhadap pelaksanaan aktualisasi. Kegiatan ini telah

saya laksanakan selama 5 (lima) hari yaitu dari tanggal 18 April 2019 hingga

tanggal 22 April 2019 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-

tahapan yang telah saya rancang/rencanakan dan setiap tahapan kegiatan yang

saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)

dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG

dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan

sebagai berikut:Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai

berikut:

Page 47: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

a. Melaksanakan diskusi dengan mentor tentang pemantapan rencana kegiatan

yang akan diaktualisasikan

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis tanggal 18 April

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 1 kegiatan 1 ini yaitu ;

Nasionalisme, Etika Publik

Pada saat saya melaksanakan diskusi dengan mentor tentang

pemantapan rencana kegiatan (tahap 1), saya telah mengaktualisasikan nilai

Nasionalisme berupa pancasila sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam

pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama) yaitu pada saat

berdiskusi saya mengutamakan musyawarah bersama mentor, saling

berpendapat dan mengajukan usul atau perbaikan hingga mencapai

kesepakatan dalam pengambilan keputusan untuk kelancaran pelaksanaan

kegiatan.

Nilai selanjutnya yang saya aktualisasikan pada tahap ini adalah nilai

Etika Publik berupa “Menghargai komunikasi, konsultasi, dan

kerjasama” dengan cara selama berkonsultasi saya berbicara sopan,

ramah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga diskusi

berjalan lancar, dan mencapai persamaan pemahaman mengenai kegiatan.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika melaksanakan diskusi dengan mentor tentang pemantapan

rencana kegiatan tidak dilakukan secara bermusyawarah maka

tidak akan dicapai kesepakatan dalam rencana pelaksanaan

PEKKA ODGJ.

- Jika selama berdiskusi tidak menggunakan bahasa yang sopan,

ramah maka mentor tidak akan memahami apa rencana kegiatan

yang akan saya aktualisasikan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah kesepakatan

dengan mentor tentang rencana aktualisasi, notulensi diskusi, dan

dokumentasi kegiatan.

Page 48: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.1 Diskusi dengan Mentor & Notulensi Diskusi

b. Menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu yang diangkat

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 April

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 1 ini yaitu :

Akuntabilitas, Anti Korupsi

Pada tahap menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu yang

diangkat (tahap 2), saya telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas

berupa “tanggung jawab”, dengan cara mengumpulkan informasi atau data

dari sumber yang valid, secara teliti sehingga hasilnya dapat dipertanggung

jawabkan.

Selanjutnya nilai anti korupsi berupa ”Kejujuran” yaitu dengan

mengumpulkan semua data terkait isu, tidak memanipulasi data, dan

menyampaikan semua data apa adanya.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika pengumpulan data tidak dilakukan secara bertanggung jawab

maka tidak akan didapat data yang valid, yang menggambarakan

kondisi yang sebenarnya.

- Jika pengumpulan data tidak menerapkan nilai kejujuran maka data

yang didapatkan tidak akan sesuai dengan fakta lapangan, yang

tidak akan dipercaya pimpinan dan pihak terkait lainnya serta

berengaruh dalam pelaksanaan kegiatan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data-data

psikoedukasi yang sudah atau belum dilakukan.

Page 49: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.2 Data Psikoedukasi dan Kegiatan Pengumpulan Data Psikoedukasi

c. Melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada kabid Pelaynan Medik

dan Direktur Pelayanan bersama dengan mentor

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu dan Senin tanggal

20 dan 22 April 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam

NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 1 ini yaitu :

Akuntabilitas, Etika Publik, WoG

Pada tahap melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada

kabid Pelaynan Medik dan Direktur Pelayanan bersama mentor (tahap 3),

saya telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas berupa

“Kepercayaan”, yaitu dengan memaparkan rencana kegiatan dengan

jelas, menggunakan data-data yang valid sehingga menimbulkan rasa

kepercayaan dari pimpinan dan memberikan izin kepada saya untuk

pelaksanaan kegiatan ini.

Selanjutnya adalah Nilai Etika Publik berupa “ memelihara dan

menjunjung tinggi etika luhur”, yaitu dengan cara menggunakan bahasa

yang santun, bersikap sopan dan hormat selama melaporkan kegiatan

sehingga atasan mengetahui dan memahami keseluruhan maksud dan

tujuan kegiatan secara baik dan benar.

Nilai terakhir adalah Nilai WoG yaitu Koordinasi. Dengan

melaksanakan tahapan ini dan mengaplikasikan nilai WOG tersebut saya

telah mendapat dukungan dari atasan selaku pembuat kebijakan. Sehingga

kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

Page 50: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika melaporkan kegiatan kepada pimpinan tidak dilakukan secara

bertanggung jawab maka tidak akan didapat data yang valid, yang

menggambarakan kondisi yang sebenarnya.

- Jika melaporkan kegiatan kepada pimpinan tidak menggunakan

bahasa yang santun, bersikap sopan dan hormat maka pimpinan

tidak akan memahami tujuan kegiatan dan tidak akan memberikan

izin ataupun mendukung berlangsungnya kegiaan PEKKA ODGJ.

- Jika tidak berkoordinasi dengan pimpinan maka tidak akan

mendapatkan dukungan, dan izin dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah pertemuan

dengan kabid dan direktur pelayanan, notulensi rapat, dan dokumentasi.

Gambar 4.3 Pelaporan Rencana Kegiatan Kepada Atasan

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan

organisasi maka didapatkan dukungan atasan sehingga dalam pelaksanaannya

telah berkontribusi dalam pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga

telah berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan

Page 51: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

organisasi maka didapatkan dukungan atasan sehingga dalam pelaksanaannya

telah menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa provinsi Bangka belitung yaitu

“DISPLIN” terutama nilai sopan dan senyum dalam bekerja, serta Isi waktu dan

tidak menunda pekerjaan.

2. Penyusunan materi PEKKA ODGJ

Kegiatan penyusunan materi PEKKA ODGJ ini penting dilakukan sebagai

upaya untuk menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan bermanfaat, yang

dapat meningkatan pemahaman dan kepuasan pasien dan keluarga. Kegiatan

ini telah saya laksanakan selama 7 (tujuh) hari yaitu dari tanggal 23 April 20189

sampai dengan tanggal 29 April 2019 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai

dengan tahapan-tahapan yang telah saya rancang/rencanakan dan setiap

tahapan kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam NKRI

(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut

akan saya uraikan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan materi psikoedukasi

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal

23-24 April 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah

saya aktualisasikan pada tahapan 1 kegiatan 2 ini yaitu :

Akuntabilitas, Anti Korupsi, Komitmen Mutu

Pada saat saya melaksanakan kegiatan pengumpulan materi

psikoedukasi (tahap 1), saya telah mengaktualisasikan nilai Akuntabiltas

berupa tanggung jawab, yaitu dengan cara sebaik mungkin memanfaatkan

waktu saya untuk mengumpulkan materi-materi psikoedukasi berkualitas,

berlandaskan teori ilmu kejiwaan yang dijadikan sebagai bahan diskusi

bersama dokter spesialis yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan

Selanjutnya adalah nilai Anti Korupsi berupa Kejujuran, yaitu dengan

mengumpulkan data-data dari sumber yang terpercaya, sesuai fakta dengan

tidak menambah atau mengurangi informasi yang didapatkan.

Nilai yang terakhir adalah komitmen mutu yaitu Efektif, yaitu dengan

memanfaatkan media dalam pengumpulan materi, baik cetak ataupun

elektronik seperti buku ajar, jurmal, atau laporan penelitian. Sehingga saya

Page 52: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

dapat mempersiapkan materi psikoedukasi yang bermutu dan berkualitas

dalam waktu singkat.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika pengumulan materi tidak dilakukan secara bertanggung jawab

maka materi PEKKA ODGJ yang didapat tidak berlandaskan ilmu

kejiwaan yang sebenarnya.

- Jika pengumulan materi tidak dilakukan secara jujur maka tidak

akan didapat maeri yang berkualitas.

- Jika pengumpulan materi tidak dilakukan secara efektif dengan

memanfaatkan teknologi maka materi untuk kegiatan PEKKA ODGJ

yang bermutu dan berkualitas tidak akan selesai tepat waktu

Jika tidak berkoordinasi dengan pimpinan maka tidak akan

mendapatkan dukungan, dan izin dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah bahan materi dari

berbagai sumber.

Gambar 4.4 Materi Kegiatan PEKKA ODGJ

b. Melakukan Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tentang

materi psikoedukasi

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis dan Jumat tanggal

25-26 April 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah

saya aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 2 ini yaitu :

Akuntabilitas, Etika publik, dan Nasionalisme

Page 53: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Pada saat saya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis

kedokteran jiwa (tahap 2) tentang materi psikoedukasi saya telah

mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas berupa kejelasan yaitu secara aktif

berdiskusi membahas materi-materi yang saya siapkan dan bertanyaan

mengenai segala hal yang berhubungan dengan psikoedukasi (tata cara,

materi, pelaksanaan kegiatan) kepada ahlinya, hingga saya memahami

secara menyeluruh kegiatan ini dengan baik.

Nilai selanjutnya adalah Etika publik berupa memelihara dan

menjunjung tinggi etika publik serta menghargai komunikasi, konsultasi

dan kerja sama, yaitu dengan cara berbicara dengan sopan, menggunakan

bahasa Indonesia yang baik sehingga tercipta komunikasi yang efektif, serta

menghargai dan menerima semua pendapat dan masukan yang diberikan

spesialis guna keberhasilan kegiatan psikoedukasi ini.

Selanjutnya nilai yang diaktualisasikan adalah nilai Nasionalisme

berupa pancasila sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam pengambilan

keputusan untuk kepentingan bersama) yaitu dengan bermusyawarah

bersama spesialis selama merancang materi psikoedukasi, mengemukakan

materi hasil pencarian yang saya dapatkan, tidak memaksa spsesialis agar

menerima semua materi yang saya dapat, dan menerima koreksi, atau

perubahan yang dianjurkan spesialis untuk kebaikan kegiatan ini.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tidak

dilakukan maka hal yang berhubungan dengan psikoedukasi (tata

cara, materi, pelaksanaan kegiatan) tidak akan secara jelas

dipahami sehingga pelaksanaan PEKKA ODGJ tidak akan berjalan

dengan baik.

- Jika Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tidak

menggunakan bahasa yang sopan, ramah maka tidak akan tercipta

suasana komunikasi yang efekif.

- Jika Konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa tidak

dilakukan secara bermusyawarah maka tidak akan dicapai

kesepakatan materi yang akan disampaikan PEKKA ODGJ.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi hsil

diskusi, dan dokumentasi kegiatan.

Page 54: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.5 Diskusi Bersama Ahli & Notulensi Kegiatan

c. Menyusun materi psikoedukasi

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Jumat hingga Minggu

tanggal 26 – 28 April 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam

NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 3 kegiatan 2 ini yaitu :

Komitmen Mutu, dan Antikorupsi

Pada saat saya melakukan penyusun materi psikoedukasi (tahap 3),

saya telah mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu inovatif, yaitu

dengan cara membuat materi psikoedukasi yang menarik dalam bentuk

leaflet, menggunakan bahasa yang mudah pasien dan keluarga paham.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah antikorupsi

yaitu nilai kerja keras dengan mengerahkan semua kemampuan diri saya

dalam menyusun materi psikoedukasi menggunakan bahasa yang mudah

dipahami orang awam, dan membuat tampilan materi semenarik mungkin

hingga menimbulkan minat orang lain untuk membaca.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika tidak bekerja keras saat menyusun materi psikoedukasi maka

tidak akan didapatkan materi yang membuat pasien dan keluarga

tertarik untuk membaca, dan memahaminya.

- Jika tidak berinovasi dalam menyusun materi psikoedukasi maka

saat kegiatan materi yang disampaikan hanya dalam betuk lisan

saja, tanpa menggunakan media.

Page 55: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah draft materi.

Gambar 4.6 Draft Brosur PEKKA ODGJ\

d. Mencetak materi PEKKA ODGJ

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin tanggal 29 April 2019

bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan

pada tahapan 4 kegiatan 2 ini yaitu :

Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik

Pada saat melakukan kegiatan mencetak materi PEKKA ODGJ (tahap

4) saya telah mengaktualisasikan manajemen ASN berupa penerapan kode

etik ASN yaitu Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan

kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan,

dengan cara memastikan kembali isi materi yang saya cetak sudah tepat,

bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti, sehingga nantinya materi

tersebut tidak membingungkan atau menyesatkan penggunanya.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah pelayanan

publik berupa nilai aksesibel, yaitu dengan mencetak materi psikoedukasi

dalam bentuk leaflet, dan menyebarkannya ke setiap ruang rawat inap

sehingga memudahkan keluarga dan pasien untuk mengakses materi

tersebut.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika sebelum mencetak materi PEKKA ODGJ tidak dilakukan

pemeriksaan ulang isi materi maka dapat terjadi kesalahan isi

leaflet yang akan membingungkan atau menyesatkan pembacanya,

sehingga melanggar nilai kode etik ASN (Memberikan informasi

Page 56: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan)

- Jika materi PEKKA ODGJ ini tidak dicetak maka pasien dan

keluarga akan sulit untuk mengaksesnya.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah brosur atau

leaflet PEKKA ODGJ.

Gambar 4.7 Brosur PEKKA ODGJ

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka kegiatan ini

akan menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan bermanfaat, yang dapat

meningkatan pemahaman dan kepuasan pasien dan keluarga sehingga telah

berkontribusi dalam pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga

telah berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka kegiatan ini

telah menghasilkan bahan edukasi yang bermutu, dan bermanfaat, yang

meningkakan pemahaman dan kepuasan pasien dan keluarga sehingga telah

menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa provinsi. Bangka Belitung yaitu

“DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal.

Page 57: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

3. Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis.

Kegiatan sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis penting dilakukan

untuk memberikan gambaran yang jelas dan kesepahaman mengenai konsep

PEKKA ODGJ. Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari

tanggal 30 April 2019 sampai dengan tanggal 03 Mei 2019 di Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah saya

aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya

rancang/rencanakan dan setiap tahapan kegiatan yang saya lakukan telah

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai

kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan

Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

a. Membuat undangan rapat melalui ketua komite medik

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa tanggal 30 April

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 1 kegiatan 3 ini yaitu :

WoG

Pada tahap membuat undangan rapat melalui ketua komite medik

(tahap 1), saya telah mengaktualisasikan nilai WoG yaitu koordinasi

dengan cara menemui ketua komite medik, kemudian menjelaskan secara

rinci dan menggunakan bahasa yang sopan mengenai rencana kegiatan

sosialisasi PEKKA ODGJ, serta meminta kesedian beliau untuk

menandatangi surat undangan yang akan disebar.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika tidak berkoordinasi dengan ketua komite medik dalam tahap

pembuatan undangan maka kegiatan sosilaisasi PEKKA ODGJ

tidak dapat dilaksanakan

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah surat undangan

rapat.

Page 58: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.8 Pelaporan Kegiatan Ke Ketua Komite Medik & Draft Surat Undangan

b. Melakukan sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis dan Jumat tanggal

02 dan 03 Mei 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam

NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 3 ini yaitu :

Akuntabilitas, Etika publik, dan Komitmen mutu

Pada tahap sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ (Tahap 2) saya telah

mengaktualisasikan nilai akuntabilias yaitu kepemimpinan. Sebagai

perencana kegiatan ini saya memaparkan rencana PEKKA ODGJ ini dengan

jelas, dan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan secara sungguh-

sungguh, serta mengajak peserta sosialisasi untuk dapat membantu kegiatan

ini agar terlaksana

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah etika publik

yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur, dengan

menyampaiakan sosialisasi menggunakan bahasa yang baik, bersikap

sopan, dan menerima masukan, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar,

dan mendapat dukungan penuh dari peserta sosialisasi untuk turut

berkontribusi aktif dalam kegiatan.

Nilai terakhir yang telah saya aktualisasikan adalah nilai komitmen

mutu yaitu efisien, dengan mengadakan sosialisasi secara bersamaan

kepada seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan, sehingga

lebih mengefisienkan waktu dan tenaga, mengingat kegiatan aktualisasi ini

harus dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

Page 59: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

- Jika kegiatan sosialisasi pekka ODGJ ini tidak dilakukan

berlandaskan nilai kepemimpinan maka tidak akan didapat data

yang valid, yang menggambarakan kondisi yang sebenarnya.

- Jika kegiatan sosialisasi pekka ODGJ ini tidak menggunakan

bahasa yang santun, bersikap sopan dan hormat maka tenaga

kesehatan yang terlibat dalam PEKKA ODGJ tidak akan memahami

secara menyeluruh tentang tujuan kegiatan tersebut .

- Jika kegiatan sosialisasi pekka ODGJ ini tidak dilakukan secara

bersamaan maka akan membutuhkan waktu yang lebih banyak

sehingga menjadi tidak efisien.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah materi

sosialisasi, dan dokumentasi kegiatan.

Gambar 4.9 Sosialisasi PEKKA ODGJ & Draft Materi Sosialisasi

c. Melakukan diskusi dengan para dokter

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis tanggal 02 Mei

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 3 kegiatan 3 ini yaitu :

Nasionalisme, Anti korupsi, dan Pelayanan publik

Page 60: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Pada tahap diskusi dengan para dokter umum ( tahap 3), saya telah

mengaktualisasikan nilai nasionalisme yaitu Pancasila Sila ke 4

(utamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk

kepentingan bersama) dengan berdiskusi mengutamakan musyawarah,

saling berpendapat memberikan masukan atau perbaikan hingga mencapai

kesepakatan dan kesepahaman mengenai kegiatan PEKKA ODGJ ini.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah nilai Anti

korupsi yaitu jujur, dengan memaparkan semua rancangan kegiatan secara

terbuka, apa adanya kepada teman sejawat sehingga mereka memiliki

pemahaman yang sama.

NIlai terakhir yang telah saya aktualisasikan adalah pelayanan publik

yaitu partisipatif, dengan mengajak dokter umum lainnya untuk diskusi, dan

memberi penilaian, masukan mengenai rencana kegiatan ini apakah sudah

cukup baik, serta mengajak mereka untuk turut berpartisipasi dalam

menjalankan kegiatan ini.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan diskusi dengan dokter umum tidak dilakukan secara

bermusyawarah (sila ke-4 pancasila) maka tidak akan mencapai

kesepakatan dan kesepahaman mengenai kegiatan PEKKA ODGJ

ini.

- Jika kegiatan diskusi dengan dokter umum tidak jujur dan terbuka

memaparkan rencana, materi kegiatan, dan tujuan yang ingin

dicapai dari kegiatan PEKKA ODGJ ini maka dokter lainnya tidak

akan mengerti mengenai kegiatan ini dan tidak dapat

mengaplikasikannya.

- Jika kegiatan diskusi dengan dokter umum tidak dilakukan maka

mereka tidak akan ikut berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan

ini .

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi

kegiatan dokumentasi.

Page 61: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.10 Diskusi PEKKA ODGJ Bersama Dokter & Draft Hasil Diskusi

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan Sosialisasi PEKKA ODGJ maka para tenaga medis telah

mengerti, memahami, dan turut serta membantu kegiatan PEKKA ODGJ hingga

dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi dalam pelaksanaan visi Rumah

Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu

dan berkeadilan” dan juga berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan Sosialisasi PEKKA ODGJ maka para tenaga medis

menejadi mengerti, memahami, dan turut serta membantu kegiatan PEKKA ODGJ

sehingga dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi menguatkan nilai-nilai

Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik

untuk mencapai hasil optimal.

4. Persiapan akhir PEKKA ODGJ

Kegiatan persiapan akhir PEKKA ODGJ dilakukan untuk memastikan kembali

semua hal-hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan PEKKA ODGJ sudah selesai.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 2 (dua) hari yaitu dari tanggal 04 Mei

2019 dan 06 Mei 2019 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-

tahapan yang telah saya rancang/rencanakan dan setiap tahapan kegiatan yang

saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan

nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG dan

Page 62: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai

berikut:

1. Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2019

bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan

pada tahapan 1 kegiatan 4 ini yaitu :

Nasionallisme, dan Komitmen mutu

Pada saat melakukan kegiatan mengumpulkan data pasien yang akan

pulang (tahap 1), saya telah mengaktualisasikan nilai nasionalisme sila ke 2

pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan mendata

semua pasien rawat inap yang sudah disetujui oleh dokter penanggung

jawab pasien (DPJP) untuk pulang, tanpa memandang latar belakang sosial,

agama, pendidikan, ataupun diagnosanya. Sehingga mereka memiliki

kesempatan yang sama untuk terlibat dalam kegiatan ini.

Nilai selanjutnya yang akan saya aktualisasikan adalah komitmen mutu

yaitu efekif, dengan mendata pasien yang akan pulang dengan melihat

catatan perkembangan perawatan yang ada ditiap ruangan. Hal ini lebih

efektif dibandingkan dengan membuka satu persatu buku rekam medis

pasien yang membutuhkan waktu lebih banyak.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan mengumpulkan data pasien yang akan pulang tidak

berlandaskan sila ke-2 pancasila maka tidak semua keluarga dan

pasien yang sudah mendapat persetujuan DPJP untuk pulang rawatan

dapat terlibat dalam PEKKA ODGJ

- Jika kegiatan mengumpulkan data pasien dilakukan dengan melihat

semua status pasien rawat inap maka menjadi tidak efektif akan

memakan banyak waktu.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah daftar nama pasien

yang akan pulang.

Page 63: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.11 Draft Pasien yang akan pulang

2. Menyiapkan dan membagikan brosur materi psikoedukasi ke ruang-ruang

perawatan

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu tanggal 04 dan 06

Mei 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 4 ini yaitu :

Akuntabilitas, dan Antikorupsi

Dalam melaksanakan kegiatan menyiapkan dan membagikan brosur

materi psikoedukasi ke ruang-ruang perawatan (tahap 2), saya telah

mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab, dengan

memastikan kembali brosur tersebut sebelum disebar ke ruang perawatan

bahwa tampilan, dan isi materinya sudah sesuai, serta membagikan materi

tersebut ke seluruh ruang perawatan tanpa terkecuali.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah antikorupsi yaitu

adil, dengan membagikan brosur ke tiap ruangan sesuai dengan

kebutuhannya. Dimana saya memberikan brosur lebih banyak di ruang

tenang dibandingkan ruang perawatan intensif, dikarenakan sebagian besar

pasien yang akan pulang berasal dari ruang tenang.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan menyiapkan dan membagikan brosur materi

psikoedukasi tidak dilakukan dengan adil dan bertanggung jawab

maka tidak semua ruangan akan mendapatkan brosur materi PEKKA

ODGJ.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

kegiatan.

Page 64: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.12 Pembagian Brosur Ke Ruang Perawatan

3. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai pelaporan pasien

yang akan pulang ke dokter jaga

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu dan Senin tanggal

04 Mei 2019 dan 06 Mei 2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan

dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 3 kegiatan 4 ini yaitu :

Etika publik, dan WoG

Dalam melaksanakan kegiatan melakukan koordinasi dengan perawat

ruangan mengenai pelaporan pasien yang akan pulang ke dokter jaga

(tahap 3), saya telah mengaktualisasikan nilai etika publik yaitu

menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, dengan

berkomunikasi efektif, sopan, dan selalu berterimakasih atas bantuan yang

diterima.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah WoG yaitu

koordinasi, dengan cara bersama-sama dengan kepala ruangan untuk

membentuk perawat penanggung jawab yang bertugas menginformasikan

ke dokter jaga mengenai pasien yang sudah dijemput keluaraga.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai

pelaporan pasien yang akan pulang ke dokter jaga tidak dilakukan

dengan sopan maka tidak akan tercapai komunikasi efektif sehingga

dapat mengganggu kelancaran kegiatan.

- Jika kegiatan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai

pelaporan pasien yang akan pulang ke dokter jaga tidak dilakukan

Page 65: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

maka akan menyebabkan kesulitan bagi penulis untuk mengetahui

informasi pasien yang sudah di jemput keluarganya.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah daftar perawat

penanggung jawab PEKKA ODGJ.

Gambar 4.13 Draft penanggung jawab tiap ruang perawatan kegiatan PEKKA ODGJ

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan persiapan akhir PEKKA ODGJ maka semua hal yang

berkaitan dengan kegiatan sudah siap, tidak ada lagi yang kurang, sehingga

kegiatan PEKKA ODGJ ini dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait dan dalam pelaksanaannya berkontribusi

dalam mewujudkan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan

kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga turut serta

mendorong keberhasilan misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan persiapan akhir PEKKA ODGJ maka semua hal yang

berkaitan dengan kegiatan sudah siap, tidak ada lagi yang kurang, sehingga

kegiatan PEKKA ODGJ ini dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait dan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit

jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik untuk

mencapai hasil optimal.

5. Pelaksanakan PEKKA ODGJ

Kegiatan pelaksanaan PEKKA ODGJ merupakan kegiatan inti dari

aktualisasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada keluarga

dan pasien terkait kondisi terakhir . Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 15

(lima belas) hari yaitu dari tanggal 07 Mei 2019 hingga 22 Mei 2019 di Rumah

Page 66: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah

saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya

rancang/rencanakan dan setiap tahapan kegiatan yang saya lakukan telah

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai

kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan

Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Memberikan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 07, 08, 11 15, 18 Mei

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 1 kegiatan 5 ini yaitu :

Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik

Pada saat melaksanakan kegiatan psikoedukasi kepada pasien dan

keluarga (tahap 1), saya telah mengaktualisasikan nilai Nasionalisme

yaitu pancasila sila ke 2 (butir ke 2 yaitu Mengakui persamaan derajat,

persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-

bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya), dengan cara

memberikan psikoedukasi kepada pasien yang pulang beserta

keluarganya, tanpa membedakan status, dan menggunakan segenap

penegetahuan saya, sehingga meningkatkan pemahaman mereka

mengenai kesehatan jiwa.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah Akuntabilitas

yaitu nilai integritas, dengan bersungguh-sungguh dalam penyampaian

materi psikoedukasi, menggunakan segenap kemampuan dan keilmuan

saya dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia.

Nilai terakhir yang saya aktualisasikan adalah Etika publik yaitu nilai

dasar etika publik yang memberikan layanan kepada publik secara

jujur, tanggap, cepat, tapat, akurat, budaya guna, berhasil guna, dan

santun. Dalam penyampaian materi psikoedukasi saya menciptakan

suasana yang santai, tidak mengurui, dan memberikan kesempatan

sebesar-besarnya bagi mereka untuk bertanya, tetapi tetap dengan

menyampaikan materi yang sesuai dengan ilmunya. Sehingga keluarga

memahami sepenuhnya mengenai kondisi pasien.

Page 67: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga tidak

dilakukan dengan mengamalkan sila ke-2 Pancasila maka tidak

semua pasien pulang dan keluarganya akan mengikuti PEKKA ODGJ

- Jika selama kegiatan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga tidak

dilakukan dengan berintegritas dan tidak menerapkan nilai dasar etika

publik (memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,

cepat, tapat, akurat, budaya guna, berhasil guna, dan santun) maka

pasien dan keluarga tidak akan memahami materi yang disampaikan

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

psikoedukasi.

Gambar 4.14 Kegiatan PEKKA ODGJ

2. Menulis kegiatan psikoedukasi dalam status pasien

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 07, 08, 11 15,18 Mei

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dalam NKRI telah saya

aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan 5 ini yaitu :

Komitmen mutu, Akuntabilitas

Dengan melakukan pencatatan kegiatan psikoedukasi dalam status

pasien (tahap 2), saya telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu

kejelasan. Dengan melakukan pencatatan kegiatan di rekam medis pasien,

dan lembar formulir edukasi pasien dan keluarga terintegrasi maka semua

kegiatan saya menjadi terpantau, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu juga memudahkan saya dalam pengumpulan data hasil kegiatan.

Page 68: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Nilai selanjutnya yang saya aktualisasikan adalah komitmen mutu,

yaitu dengan melakukan pencatatan kegiatan di rekam medis pasien, maka

saya sudah menjalankan salah satu standar pelayanan yang ditetapkan

oleh RSJ yaitu mendokumentasikan apapun kegiatan atau tindakan yang

kita lakukan ke pasien dengan menulis di rekam medis pada bagian catatan

perkembangan harian.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan psikoedukasi tidak dituliskan di status pasien maka

kegiatan menjadi tidak terpantau, tidak jelas, dan menyebabkan

kesulitan dalam pengumpulan data untuk laporan akhir.

- Jika kegiatan psikoedukasi tidak dituliskan di status pasien maka

maka saya tidak menjalankan salah satu standar pelayanan yang

ditetapkan oleh RSJ yaitu mendokumentasikan apapun kegiatan atau

tindakan yang kita lakukan ke pasien dengan menulis di rekam medis

pada bagian catatan perkembangan harian.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

rekam medis pasien.

Gambar 4.15 Mencatat PEKKA ODGJ di Status Pasien

3. Membagikan brosur kepada pasien dan keluarga pasien

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 07, 08, 11, 15,18 Mei

2019 bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Nilai-nilai dasar PNS

dan kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 3

kegiatan 5 ini yaitu :

Pelayanan publik

Page 69: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Dengan melakukan kegiatan membagikan brosur kepada pasien dan

keluarga pasien (tahap 3), maka saya telah mengaktualisasikan nilai

pelayanan publik yaitu berkeadilan, dengan memberikan materi

psikoedukasi dalam bentuk leaflet kepada semua keluarga dan pasien yang

sudah mengikuti kegiatan psikoedukasi, tanpa membedakan latar belakang

ataupun status mereka.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan pembagian brosur tidak dilakukan secara adil maka tidak

semua pasien dan keluarga mendapatkan brosur untuk dibawa pulang

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah dokumentasi

kegiatan.

Gambar 4.16 Membagikan Brosur PEKKA ODGJ

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan kegiatan PEKKA ODGJ maka dapat meningkatkan

pemahaman pasien dan keluarga mengenai hal-hal terkait masalah penyakit

pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan

di RSJ Prov. Babel, sehingga berkontribusi dalam mewujudkan visi Rumah

Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna,

bermutu dan berkeadilan” dan juga turut serta mendorong keberhasilan misi

Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan kesehatan lainnya”.

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan kegiatan PEKKA ODGJ maka dapat meningkatkan

pemahaman pasien dan keluarga mengenai hal-hal terkait masalah penyakit

pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan

di RSJ Prov. Babel, sehingga akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa

Page 70: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai Pelayanan terbaik untuk mencapai

hasil optimal, dan Sopan dan Senyum dalam bekerja.

6. Menyusun Laporan Kegiatan

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 10 (sepuluh) hari yaitu dari

tanggal 13 Mei 2019 sampai dengan tanggal 22 Mei 2019 bertempat di Rumah

Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai

dengan tahapan-tahapan yang telah saya rancang/rencanakan dan setiap

tahapan kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam NKRI

(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan tersebut

akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data kegiatan PEKKA ODGJ

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 13 Mei –18 Mei 2019

bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Nilai-nilai dasar PNS dan

kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 1 kegiatan

6 ini yaitu :

Akuntabilitas, WoG, dan Etika Publik

Pada saat melakukan kegiatan mengumpulkan data kegiatan PEKKA

ODGJ (tahap 1) saya telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu

tanggung jawab, dengan cara mengumpulkan semua hasil kegiatan

aktualisasi mulai dari awal hingga akhir secara teliti, baik kegiatan tersebut

terlaksana ataupun tidak yang hasilnya akan saya laporkan ke atasan, dan

saya presentasikan dalam seminar evaluasi aktualisasi dengan penuh

tanggung jawab.

Nilai selanjutnya yang telah saya aktualisasikan adalah WoG yaitu

koordinasi. Dalam kegiatan pengumpulan data, saya berkoordinasi

dengan tenaga medis lain (sesama dokter umum ataupun perawat

ruangan) yang terkait dalam kegiatan PEKKA ODGJ, sehingga data-data

kegiatan dapat dengan mudah dikumpulkan.

Nilai terakhir yang telah saya aktualisasikan adalah Etika publik yaitu

nilai dasar etik berupa memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur,

dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, sopan, dan tidak

terkesan memerintah, saat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain

dalam pengumpulan data hasil kegiatan.

Page 71: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan pengumpulan data pasien tidak dilakukan secara

bertanggung jawab maka hasil laporan akhirnya tidak akan

mencerminkan kegiatan secara akurat.

- Jika kegiatan pengumpulan data pasien tidak menggunakan bahasa

Indonesia yang baik, sopan, dan terkesan memerintah maka tenaga

kesehatan lain tidak akan mau membantu proses pengumpulan data

tersebut.

- Jika kegiatan pengumpulan data pasien tidak dikoordinasikan dengan

tenaga medis lain maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk

mendapat semua data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan

akhir.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data hasil

kegiatan, dan dokumentasi.

Gambar 4.17 Data Rekam Medis Pasien Pulang

2. Mengolah data kegiatan PEKKA ODGJ

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 16 Mei – 18 Mei 2019

bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Nilai-nilai dasar PNS dan

kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 2 kegiatan

6 ini yaitu :

Akuntabilitas, dan Antikorupsi

Dalam tahapan mengelola data kegiatan PEKKA ODGJ (tahap 2), saya

telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu Integritas, dengan

menyusun laporan semua kegiatan yang benar-benar saya lakukan, dan

tidak mengada-ada.

Page 72: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Nilai selanjutnya yang saya aktualisasikan adalah Antikorupsi yaitu

tanggung jawab, dengan mengelola data kegiatan sebaik mungkin,

menyusunan laporan sesuai dengan aturan penulisan, dan melampirkan

bukti kegiatan sehingga menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung

jawabkan.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika kegiatan pengolahan data tidak dilakukan secara bertanggung

jawab dan berintegritas maka hasil laporan akhirnya tidak akan

mencerminkan kegiatan secara akurat.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah data draft laporan

akhir.

Gambar 4.18 Draft Laporan Akhir

3. Mencetak laporan kegiatan

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 19 Mei - 20 Mei 2019

bertempat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Nilai-nilai dasar PNS dan

kedudukan dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 3 kegiatan

6 ini yaitu :

Etika Publik

Dalam tahapan mencetak laporan kegiatan PEKKA ODGJ (tahap 3),

saya telah mengaktualisasikan nilai etika publik yaitu melaksanakan

tugas dengan cermat dan disiplin, yaitu dengan memastikan dan

mencermati kembali semua data kegiatan apakah sudah tercantum dalam

laporan akhir beserta dengan bukti kegiatan agar kedepannya tidak

ditemukan kekurangan saat tahapan pemaparan akhir.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

Page 73: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

- Jika kegiatan mencetak laporan tidak dilakukan secara cermat dan

disiplin maka hasil akhirnya akan didapat banyak kesalahan dalam

laporan tersebut.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah laporan akhir.

4. Pemaparan hasil kegiatan kepada atasan

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 22 Mei 2019 bertempat

di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan

dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan 4 kegiatan 6 ini yaitu :

Pelayan Publik, dan Etika Publik

Dalam tahapan memaparkan hasil kegiatan kepada atasan (tahap 4),

saya telah mengaktualisasikan nilai pelayan publik yaitu transparan,

dengan melaporkan semua hasil kegiatan secara terbuka, jujur, apa

adanya sesuai dengan fakta dilapangan saat kegiatan berlangsung.

Nilai selanjutnya yang telah saya terapkan adalah etika publik yaitu

menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama, dengan cara

berkomunikasi secara efektif selama memaparkan hasil kegiatan,

menerima segala masukan, dan kritik yang membangun agar kedepannya

kegiatan ini dapat terlaksana lebih baik dan menjadi habituasi.

Analisa dampak jika nilai ANEKA dan peran kedudukan ASN tidak

diterapkan pada tahapan ini adalah :

- Jika pemaparan hasil kegiatan kepada atasan tidak dilakukan secara

transparan maka kepercayaan pimpinan terhadap penulis dapat

menurun.

- Jika tidak berkomnikasi secara efektif saat pemaparan hasil kegiatan

kepada atasan maka akan menyebabkan tidak tersampaikannya

secara menyeluruh hasil kegiatan PEKKA ODGJ.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah notulensi

kegiatan, dan dokumentasi.

Page 74: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.19 Pelaporan Akhir Kegiatan PEKKA ODGJ ke Atasan

Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi

Dengan melakukan penyusunan laporan kegiatan, maka memudahkan

penulis dalam melaporkan hasil kegiatan ke atasan, dan dalam kegiatan

seminar hasil aktualisasi. Selain itu hasil laporan dapat penulis jadikan

panduan dalam habituasi kegiatan ini kedepannya, yang mana berkontribusi

dalam pelaksanaan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan pelayanan

kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan juga

berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”.

Penguatan nilai organisasi

Dengan melakukan penyusunan laporan kegiatan, maka memudahkan

penulis dalam melaporkan hasil kegiatan ke atasan, dan dalam kegiatan

seminar hasil aktualisasi. Selain itu hasil laporan dapat penulis jadikan

panduan dalam habituasi kegiatan ini kedepannya, yang mana menguatkan

nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai

Pelayanan terbaik untuk mencapai hasil optimal.

4.4 Manfaat Kegiatan

Adanya kegiatan PEKKA ODGJ di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung memeberikan manfaat yang positif, adapun diantaranya adalah

sebagai berikut

1. Manfaat Bagi Organisasi

- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dibidang promotif, dan

preventif

- Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di rumah

sakit

Page 75: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

- Menekan angka readmisi pasien pasca perawatan

- Membantu terlaksananya program kerja PPK (Pendidikan Pasien dan

Keluarga) yang termasuk kedalam area penilaian akreditasi rumah sakit

- Menekan angka putus berobat pasien pasca perawatan

2. Manfaat Bagi Keluarga Pasien

- Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai kondisi pasien (masalah

penyakit, pengobatan)

- Membantu keluarga untuk lebih bisa mengungkapkan perasaan, antar

keluarga ataupun orang lain dalam perawatan pasien

3. Manfaat Bagi Pasien

- Meningkatkan kepatuhan minum obat

- Menurunkan kejadian pasung bagi pasien pasca rawatan

- Meningkatkan keprcayaan diri pasien, dan penerimaan sosial di lingkungan

tempat tinggal

Page 76: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

BAB V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas mengenai kegiatan PEKKA ODGJ di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dapat disimpulkan :

a. Aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 18 April – 22 Mei 2019 bertempat di

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

b. Pelaksanaan akualisasi ini bersumber dari tugas pokok dokter umum, diskusi

bersama mentor dan atasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung untuk menjawab isu aktual yang ada dalam bidang tugas

penulis

c. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 6 kegiatan yaitu :

- Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi ke pimpinan organisasi;

- Penyusunan materi PEKKA ODGJ;

- Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga medis dan konsultasi dengan

dokter umum;

- Persiapan akhir PEKKA ODGJ;

- Pelaksanakan PEKKA ODGJ;

- Menyusun Laporan Kegiatan.

d. Pelaksanaan aktualisasi ini berlandasakan dari nilai-nilai ANEKA yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Selain itu juga dalam melaksanakan aktualisasi ini diterapkan tentang Whole

of Government, pelayanan public, dan manajemen ASN. Penerapan nilai-nilai

ANEKA dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis memberikan berbagai

dampak positif. Di samping itu, dilampirkan juga bukti-bukti foto yan

mendukung pelaksanaan kegiatan dan juga copy dokumen yang diperlukan.

e. Kegiatan aktualisasi yang telah dirancang sudah berhasil dilaksanakan

dengan menerepkan nilai-nilai ANEKA, dan diharapkan dapat berdampak

positif pada unit kerja tempat penlis bekerja.

5.2 Saran

Bagi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tempat

pelaksanaan kegiatan sekiranya dapat terus membantu memfasilitasi dan mendukung

penulis dalam pelaksanaan kegiatan akualisasi ini kedepannya sehinga bisa menjadi

suatu habituasi yang berlandaskan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Page 77: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi nilai dan nilai kedudukan dan peran ASN

dalam NKRI yaitu manajemen asn, WOG dan pelayanan publik. Selain itu diharapkan

kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan efek positif bagi penulis pribadi dan juga

rumah sakit dalam meningkatkan mutu dan pelayanan yang prima bagi masyarakat.

Page 78: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Kumpulan Modul Pelatihan Dasar Calon PNS (

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).

Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Kumpulan Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

(Analisis Isu Kontemporer, Manajemen ASN, Whole of Government, Pelayanan

Publik). Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Undang – Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.

Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003

RS Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2016. Profil RSJD Babel 2016.

http://rsj.babelprov.go.id/content/profil-rsjd-babel-2016. 08 April 2019.

Maslim, Rusdi. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

PPDGJ III dan DSM – 5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK- Unika

Atmajaya Jakarta.

http://sehat-jiwa.kemkes.go.id/kesehatan

Hendarsyah, Faddly. 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan

Gejala-Gejala Positif dan Negatif. J Medula UNILA. 4(3): 57-62.

Rosdiana. 2018. Identifikasi Peran Keluarga Penderita dalam Upaya Penanganan

Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jurnal MKMI. 14(2): 174-180.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017 tentang

Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa.

Page 79: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

Page 80: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Lampiran 1. Formulir Rancangan Aktualisasi

Formulir Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Dokter Pertama Unit Pelaksana Teknis Daerah

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Identifikasi isu : 1. Belum Optimalnya Pelaksanaan

Psikoedukasi oleh Dokter terhadap pasien

pasca rawatan yang akan pulang dan

keluarganya.

1. Belum adanya kegiatan diskusi kasus antara dokter umum dan

dokter spesialis kejiwaan

2. Respon Time Dokter Jaga yang Masih

Belum tercapai sesuai Standar Pelayanan.

3. Pengisian Catatan Medis Pasien yang

Tidak Lengkap.

Isu Yang Diangkat : Belum Optimalnya Pelaksanaan Psikoedukasi

oleh Dokter terhadap pasien pasca rawatan yang

akan pulang dan keluarganya.

Gagasan Pemecahan : PEKKA ODGJ ( Psikoedukasi Keluarga dan

Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Page 81: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN TEREALISASI

PADA TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

1

Melaporkan rencana kegiatan

aktualisasi ke pimpinan organisasi

1. Melakukan diskusi dengan mentor tentang pemantapan rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan

Notulensi diskusi

kesepakatan dengan mentor tentang rencana

aktualisasi, dokumentasi

kegiatan

100% 18 April 2019 Etika Publik: Menghargai komunikasi,konsultasi, & kerjasama Nasionalisme : Sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama)

Dengan melakukan pelaporan rencana kegiatan aktualisasi

ke pimpinan organisasi maka

didapatkan dukungan atasan sehingga dalam pelaksanaannya

berkontribusi dalam pelaksanaan visi

Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan” dan berkontribusi dalam mendorong misi Rumah sakit

jiwa yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

Dengan melakukan

pelaporan rencana kegiatan

aktualisasi ke pimpinan

organisasi maka didapatkan

dukungan atasan sehingga dalam pelaksanaannya

akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov.

Babel yaitu “DISPLIN”

terutama nilai sopan dan senyum

dalam bekerja, serta Isi waktu dan

tidak menunda pekerjaan.

2. Menyiapkan data-data kondisi saat ini terkait isu yang diangkat

Data-data psikoedukasi yang sudah/

belum dilakukan

saat ini

100% 18 April 2019 Akuntabilitas : tanggung jawab Anti korupsi : Kejujuran

Page 82: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

3. Melaporkan rencana kegiatan PEKKA ODGJ kepada Kabid Pelayanan Medik dan Direktur Pelayanan bersama mentor

Notulensi hasil

pertemuan dengan Kabid dan Direktur Pelayanan,

dokumentasi kegiatan

100% 20 April 2019 22 April 2019

Akuntabilitas : Kepercayaan Etika Publik : memelihara & menjunjung tinggi etika luhur WoG : Koordinasi

narkoba dan kesehatan lainnya

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN

TEREALISASI

PADA TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

2

Penyusunan Materi PEKKA ODGJ

1. Mengumpulkan materi psikoedukasi

Bahan MaterI

100% 23-24 April 2019

Akuntabilitas : Tanggung jawab Antikorupsi : Kejujuran Komitmen mutu : efektif

Dengan melakukan Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka

kegiatan ini menghasilkan

bahan edukasi yang bermutu, dan

bermanfaat, yang meningkatan

Dengan melakukan

Penyusunan Materi PEKKA ODGJ maka kegiatan ini

menghasilkan bahan edukasi

yang bermutu, dan

Page 83: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

2. Melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa tentang materi psikoedukasi

Notulensi hasil

konsultasi, dokumentasi

kegiatan

100% 25-26 April 2019

Akuntabilitas : Kejelasan Etika Publik : memelihara dan menjunjung tinggi etika publik serta menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama Nasionalisme : Sila ke 4

pemahaman dan kepuasan pasien

dan keluarga sehingga

berkontribusi dalam pelaksanaan visi

Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan”

dan juga berkontribusi

mendorong misi Rumah sakit jiwa

yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

bermanfaat, yang dapat

meningkakan pemahaman dan kepuasan pasien

dan keluarga sehingga akan

menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai

Pelayanan terbaik untuk mencapai

hasil optimal.

3. Menyusun materi psikoedukasi

Draft materi 100% 26-28 April 2019

Komitmen mutu : inovatif Antikorupsi : Kerja keras

4. Mencetak materi PEKKA ODGJ

Brosur PEKKA ODGJ

100% 29 April 2019 Manajemen ASN Pelayanan publik : Aksesibel

Page 84: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN

TEREALISASI

PADA TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

3

Sosialisasi PEKKA ODGJ kepada tenaga

medis dan konsultasi dengan dokter umum

1. Membuat undangan rapat melalui Ketua Komite Medik

Surat Undangan

100% 30 April 2019 WoG : Koordinasi

Dengan melakukan Sosialisasi PEKKA ODGJ maka para

tenaga medis menjadi mengerti, memahami, dan

turut serta membantu kegiatan

PEKKA ODGJ sehingga berjalan dengan baik dan

berkontribusi dalam pelaksanaan visi

Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan”

Dengan melakukan

Sosialisasi PEKKA ODGJ maka para

tenaga medis dapat mengerti, memahami, dan

turut serta membantu

kegiatan PEKKA ODGJ sehingga berjalan dengan

baik dan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai

Pelayanan terbaik

2. Melakukan sosialisasi mengenai PEKKA ODGJ

Materi sosialisasi,

Dokumentasi paparan oleh

dr. Paramitha Ekadeva Sari D

100% 02 -03 Mei 2019

Akuntabilitas : Kepemiminan Etika publik : memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur Komitmen mutu : Efisien

Page 85: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

3. Melakukan diskusi dengan para dokter umum

Notulensi hasil diskusi, dokumentasi

kegiatan

100% 02 Mei 2019 Nasionalisme : Pancasila Sila ke 4 (utamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama) Anti korupsi: Jujur Pelayanan publik : Partisipatif

dan juga berkontribusi

mendorong misi Rumah sakit jiwa

yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

untuk mencapai hasil optimal.

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN

TEREALISASI

PADA TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

Page 86: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

4

Persiapan akhir

PEKKA ODGJ

1. Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

Daftar nama pasien yang akan pulang

100% 04 Mei 2019 Nasionalisme: sila ke 2 pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dengan melakukan persiapan akhir

PEKKA ODGJ maka semua hal yang

berkaitan dengan kegiatan sudah siap, tidak ada lagi yang kurang, sehingga kegiatan PEKKA

ODGJ ini berjalan

dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait

dan dalam pelaksanaannya

berkontribusi dalam mewujudkan visi

Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna,

bermutu dan berkeadilan” dan juga

turut serta mendorong

keberhasilan misi Rumah sakit jiwa

yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan penyalahgunaan

narkoba dan kesehatan lainnya”

Dengan melakukan

persiapan akhir PEKKA ODGJ

makasemua hal yang berkaitan

dengan kegiatan sudah siap, tidak

ada lagi yang kurang, sehingga kegiatan PEKKA

ODGJ ini berjalan dengan lancar, mendapatkan

dukungan semua pihak yang terkait dan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov.

Babel yaitu “DISPLIN”

terutama nilai Pelayanan terbaik untuk mencapai

hasil optimal.

2. Menyiapkan dan Membagikan brosur materi psikoedukasi ke ruang perawatan

Brosur-brosur,

dokumentasi kegiatan

100% 04 Mei 2019 06 Mei 2019

komitmen mutu: efekif

3. Melakukan koordinasi dengan perawat ruangan mengenai pelaporan pasien yang akan pulang ke dokter jaga

Dokumentasi

kegiatan Koordinasi

100% 04 Mei 2019 06 Mei 2019

Akuntabilitas: tanggung jawab Antikorupsi: Adil

Page 87: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN

TEREALISASI

PADA TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

5 Pelaksanaan

PEKKA ODGJ

1. Memberikan psikoedukasi kepada pasien dan keluarga

Dokumentasi berupa foto, dan video kegiatan

100% 07, 08,11, 15, 18 Mei 2019

Nasionalisme :

pancasila sila ke 2 (butir ke 2 yaitu Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, Akuntabilitas: Integritas Etika publik: nilai dasar etika publik

(memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tapat, akurat, budaya guna, berhasil guna, dan santun).

Dengan melakukan kegiatan PEKKA

ODGJ maka dapat meningkatkan

pemahaman pasien dan keluarga

mengenai hal-hal terkait masalah penyakit pasien,

dan meningkatkan kepuasan pasien

dan keluarga terhadap pelayanan di RSJ Prov. Babel,

sehingga berkontribusi dalam

mewujudkan visi Rumah Sakit Jiwa yaitu “Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan”

dan juga turut serta mendorong

keberhasilan misi

Dengan melakukan

kegiatan PEKKA ODGJ maka

meningkatkan pemahaman pasien dan

keluarga mengenai hal-hal terkait

masalah penyakit pasien, dan

meningkatkan kepuasan pasien

dan keluarga terhadap

pelayanan di RSJ Prov. Babel,

sehingga akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai

Pelayanan terbaik untuk mencapai

hasil optimal, dan

Page 88: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

2. Menulis kegiatan psikoedukasi dalam status pasien

Dokumentasi Rekam Medis

100% 07, 08,11, 15, 18 Mei

2019

Akuntabilitas: Kejelasan

Rumah sakit jiwa yaitu

“Menyelenggarakan pelayanan

kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahguaan

narkoba dan kesehatan lainnya."

Sopan dan Senyum dalam

bekerja.

3. Membagikan brosur kepada pasien dan keluarga pasien

Brosur, dokumentasi

kegiatan

100% 07, 08,11, 15, 18 Mei 2019

komitmen mutu pelayanan publik : Berkeadilan

NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT KETERCAPAIAN

TEREALISASI PADA

TANGGAL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI

ORGANISASI

6 Menyusun Laporan Kegiatan

1. Mengumpulkan data kegiatan PEKKA ODGJ

Data pendukung

laporan

100% 13-18 Mei 2019

Akuntabilitas : tanggung jawab WoG ; Koordinasi Etika publik : nilai dasar etik (memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Dengan melakukan penyusunan laporan

kegiatan, maka akan memudahkan penulis dalam

melaporkan hasil kegiatan ke atasan, dan dalam kegiatan

seminar hasil

aktualisasi. Selain itu hasil laporan dapat

penulis jadikan panduan dalam

habituasi kegiatan ini

Dengan melakukan

penyusunan laporan kegiatan,

maka akan memudahkan penulis dalam

melaporkan hasil kegiatan ke

atasan, dan dalam kegiatan seminar hasil aktualisasi. Selain itu hasil

Page 89: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

2. Mengolah data kegiatan PEKKA ODGJ

Draft laporan akhir

100% 16-18 Mei 2019

akuntabilitas: Integritas Antikorupsi : Tanggung jawab

kedepannya, yang mana berkontribusi dalam pelaksanaan

visi Rumah Sakit Jiwa yaitu

“Mewujudkan

pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna,

bermutu dan berkeadilan” dan juga

berkontribusi mendorong misi Rumah sakit jiwa

yaitu “Menyelenggarakan

pelayanan kesehatan jiwa,

penanggulangan

penyalahgunaan narkoba dan

kesehatan lainnya”

laporan dapat penulis jadikan panduan dalam

habituasi kegiatan ini kedepannya,

yang mana akan menguatkan nilai-nilai Rumah sakit jiwa prov. Babel yaitu “DISPLIN” terutama nilai

Pelayanan terbaik untuk mencapai

hasil optimal.

3. Mencetak laporan kegiatan

Laporan akhir

100% 19-20 Mei 2019

Etika publik : Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin

4. Memaparkan hasil kegiatan kepada atasan

Dokumentasi

kegiatan

100% 22 Mei 2019 Pelayan publik: Transparan Etika publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama

Page 90: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan
Page 91: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan
Page 92: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN I

Page 93: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 1.1 Diskusi bersama mentor

Page 94: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 1.2 Menyiapkan data-data terkait isu

Page 95: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 1.3 Melaporkan rencana kegiatan ke atasan

Page 96: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN II

Page 97: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 2.1 Konsultasi bersama ahli

.

Page 98: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 2.2 Draft brosur

Page 99: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN III

Page 100: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 3.1 Melaporkan rencana kegiatan ke ketua komite medik

Page 101: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 3.2 Sosialisasi PEKKA ODGJ

Page 102: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 3.3 Diskusi dengan dokter

Page 103: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN IV

Page 104: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.1 Buku laporan pasien pulang

Page 105: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 4.2 Pembagian materi dan koordinasi ke ruang perawatan

Page 106: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN V

Page 107: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 5.1 PEKKA ODGJ pasien an. Dahlan dan keluarga

Gambar 5.2 PEKKA ODGJ pasien an. Nurani dan keluarga

Gambar 5.3 PEKKA ODGJ pasien an. M.rio dan keluarga

Page 108: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 5.4 PEKKA ODGJ pasien an. Sabarik dan keluarga

Gambar 5.5 PEKKA ODGJ pasien an. Gelas dan keluarga

Page 109: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 5.6 PEKKA ODGJ pasien an. Yulia dan keluarga

Page 110: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 5.7 Membagikan brosur

Page 111: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

LAMPIRAN

KEGIATAN VI

Page 112: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 6.1 Rekam medis pasien pulang

Page 113: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 6.2 Draft laporan akhir

Page 114: LAPORAN AKTUALISASIbkpsdmd.babelprov.go.id/sites/default/files... · kuratif, dan rehabilitatif. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

Gambar 6.2 Pelaporan akhir ke atasan