8
LAPORAN MIKROBIOLOGI LANJUT UJI KATALASE Oleh : Nama : Gaestro Orly Hariyono NIM : 1137020022 Semester/Kelas : 4/A Kelompok : 3 (tiga) Dosen : Ukit Asissten Dosen : Isma Nurul Tanggal Praktikum : 12 Maret 2015 Tanggal pengumpulan : 19 Maret 2015 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Laporan Mikrobiologi Lanjut Uji Katalase

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi Mikro

Citation preview

LAPORAN MIKROBIOLOGI LANJUT

UJI KATALASE

Oleh :

Nama

: Gaestro Orly Hariyono

NIM

: 1137020022

Semester/Kelas

: 4/A

Kelompok

: 3 (tiga)

Dosen

: Ukit

Asissten Dosen

: Isma Nurul

Tanggal Praktikum

: 12 Maret 2015

Tanggal pengumpulan : 19 Maret 2015

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Menguji kemampuan mikroba penghasil enzim katalase dalam mendegradasi hydrogen peroksida.1.2 Tinjauan Pustaka

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya. Cara kerja yang dilakukan enzim adalaqh sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk (Poedjiadi, 2005).

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme (Cotton dan Wilkinson, 2009)

Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan (Cotton dan Wilkinson, 2009)

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida (Solomons dan Fryhle, 2011).Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal karena membentuk OH- . Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem (Solomons dan Fryhle, 2011).Aktivitas enzim katalase :

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat

2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.

2 H2O2 + enzim katalase ( 2 H2O + O2Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati (Solomons dan Fryhle, 2011).

Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi (Chang, 2010).

BAB II

METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan

AlatJumlahBahanJumlah

Bunsen

Lup Inokulasi

Rak tabung reaksi

Tabung reaksi

Spidol1 buah

1 buah

1 buah

6 tabung

1 buahKaldu TSB

Media tabung miring TSASecukupnya untuk 17 mikroba

4 untuk versi pendek dan 14 untuk versi panjang

2.1 Cara Kerja

Pada Kultur, ditambahkan 3-4 tetes hydrogen peroksida 3% pada seluruh permukaan kultur dan amati pembentukan gelembung gas dan catat hasilnya dalam tabel.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Hasil

No.Nama BakteriWaktuHasil pengamatan/ WarnaProduksi katalaseGambar

1.Sacharomices sereviceae5 detikTerdapat gelembung kecil, warna cream.+

2.Aspergillus nigra3 detikWarna bening, ada gelembung+

3.Seratia4 detikMerah, ada gelembung +

4.Bacillus cereus1 menitPutih, tidak ada gelembung_

5.Bacillus stearo thermophyllus5 menitTidak terjadi perubahan, tidak ada gelembung_

6.Sarcina

5 menitTidak terjadi perubahan, tidak ada gelembung_

3.2 Pembahasan

Dari pengamatan dapat dilihat bahwa bakteri yang positive mengandung katalase yaitu Sacharomices sereviceae, Aspergillus nigra, dan Seratia. Hal ini membuktikan bahwa ketiga kultur bakteri tersebut memiliki enzim katalase dan mampu menghidrolisis hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Sedangkan Bacillus cereus, Bacillus stearo thermophyllus, dan Sarcina tidak memiliki enzim katalase sehingga tidak mampu menghidrolisis hydrogen peroksida.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh.BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa bakteri yang memiliki enzim katalase akan mampu menghidrolisis senyawa peroksida. Bakteri yang tidak mampu menghasillkan enzim katalase maka akan sangat rentan ketika terserang oleh senyawa senyawa perroksida. Enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2010. Kimia Edisi Sepuluh. Jakarta : Erlangga

Solomons, T.W Graham., Fryhle, Craig B. 2011. Organic Chemistry Tenth Edition. New Jersey : John Wiley & Sons Ltd.

Cotton, F. Albert., Wilkinson, Geoffrey. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press.

Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia Edisi Revisi. Jakarta : UI Press.