40
LAPORAN MINI PROJECT “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif dengan Praktek Pemberian ASI Eksklusif di desa Banjarsari, Sumberbendo dan Mentor Kecamatan Sumberasih” Oleh : dr. Sandy Kurnia Permana Pembimbing : dr. Hariawan DT, M. MKes

Laporan Mini Project Asiii Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mini project asi

Citation preview

LAPORAN MINI PROJECT

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif dengan Praktek Pemberian ASI Eksklusif di desa Banjarsari, Sumberbendo dan Mentor Kecamatan Sumberasih

Oleh :dr. Sandy Kurnia Permana

Pembimbing :dr. Hariawan DT, M. MKes

PUSKESMAS SUMBERASIHDINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO2014BAB IPENDAHULUAN

0. Latar BelakangPemberian ASI segera setelah lahir atau biasa disebut Inisiasi Menyusui Dini serta pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu dari banyak tindakan yang relatif murah dan mudah diterapkan untuk meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir. Hal ini didukung oleh pernyataan United Nations Childrens Fund (UNICEF) bahwa sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya bisa dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi (Aprillia, 2009). ASI merupakan gizi terbaik bagi bayi karena komposisi zat-zat gizi di dalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi. ASI banyak mengandung unsur-unsur yang membantu proses pencernaan di dalam usus bayi (Widjaja, 2004). Bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif akan berdampak negatif pada kesehatannya. Pemberian makanan tambahan terlalu dini akan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman sehingga bayi mudah terkena diare, sembelit, batuk pilek, dan panas. Hal ini akan berujung pada kematian bayi (Kodrat, 2010).Salah satu faktor utama penyebab rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya ASI (Wahyuningrum, 2007). Ibu-ibu masa kini mendapati bahwa ibu dan nenek mereka miskin pengetahuan tentang menyusui dan tak mampu memberikan banyak dukungan (Welford, 2001). Hal ini juga didukung oleh pernyataan UNICEF yang menyebutkan bahwa ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI serta cara menyusui dengan benar merupakan faktor penghambat bagi terbentuknya kesadaran orang tua dalam memberikan ASI Eksklusif (Aprillia, 2009). Pemberian ASI Eksklusif sangat baik bagi ibu, bayi, serta keluarga dan masyarakat. Namun ironisnya, cakupan kedua praktek menyusui tersebut masih sangat rendah. Berdasarkan data SDKI tahun 2007 persentasi bayi yang mulai mendapat ASI dalam 1 (satu) jam setelah dilahirkan sebanyak 43,9%. Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai enam bulan di Indonesia turun dari 28,6% pada tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Presentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan enam bulan hanya 15,3%. Menurut Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI (2007), kebiasaan memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis, dan jus kepada bayi dalam bulan-bulan pertama, umumnya dilakukan oleh masyarakat.Berdasarkan data di puskesmas Sumber Asih pencapaian ibu yang memberikan ASI eksklusif dari tahun ke tahun selalu berada dibawah targer yaitu 80%. Oleh karena itu penulis melakukan survei tentang hubungan pengetahuan pentingnya pemberian ASI eksklusif dengan praktek pemberian ASI eksklusif tersebut.0. Rumusan Masalah1. Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif?1. Bagaimanakah praktek pemberian ASI eksklusif oleh ibu?1. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dengan praktek pemberian ASI eksklusif?

0. Tujuan2. Tujuan UmumUntuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan praktek pemberian ASI Eksklusif.2. Tujuan Khusus1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif,. 1. Mengetahui praktek pemberian ASI Eksklusif.1. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan praktek pemberian ASI Eksklusif.

0. Manfaat1. Memberikan wawasan tentang pentinganya pemberian ASI eksklusif.1. Memberikan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pencapaian pemberian ASI eksklusif.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan2.1.1 Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan pada satu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, indra pendengaran, penciuman, penglihatan, rasa, raba dan sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut sehingga terjadi suatu proses berurutan (akronim AIETA), yaitu :1. Awarenes, dimana orang tersebut menyadari pengetahuan terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).2. Interest dimana orang mulai tertarik kepada stimulus.3. Evaluation, merupakan suatu keadaan mempertimbangkan terhadap baik buruknya stimulus tersebut bagi dirinya.4. Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baik.5. Adaptation, individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan sikap.2.1.2. Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan menurut (Notoadmojo, 2003) mempunyai 6 tingkatan yaitu :a. Tahu (know).Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari dari sebelumnya, termasuk didalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spefisik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (comprehension)Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.c. Aplikasi (Aplication).Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.d. Analisa (Analisa).Suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didaklam structur organisasai tersebut dan ada kaitannya satu sama lain.e. Sintesisi (Senthesis). Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.f. Evaluasi ( Evaluation)Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.2.1.3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan1. UmurUmur adalah lamanya seseorang hidup sejak dilahirkan sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki (Notoadmojo,2003).2. Pendidikan Pendidikan merupakan proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran sehingga dalam pendidikan itu perlu dipertimbangkan umur (proses perkembangan seseorang) dan hubungan dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi baru (Notoadmojo,2003).3. Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakuakan ibu untuk memenuhi kebutuhannya, bila kita ingin melihat pekerjaan mayoritas dari ibu karena kemungkinan sebagian ibu bukanlah pekerja yang berpenghasilan cukup sehingga kebanyakan ibu menganggap social ekonomi keluarga akan mengganggu dalam pemenuhan nnutrisi anaknya (Notoadmojo,2003). Factor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi baru (Notoadmojo, 2003).4. Sumber InformasiSumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi. Mempengaruhi kemampuan, semakin banyak sumber informasi yang diperoleh maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Media informasi untuk komunikasi massa terdiri dari media cetak yaitu surat kabar , majalah, buku. Media elektronik yaitu radio, TV, film, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2003).2.2. Praktik2.2.1 Pengertian Praktik atau tindakan (practice) merupakan suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) (Notoatmodjo, 2003).2.2.2 Beberapa tingkatan Praktik: Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan : Persepsi (perception)Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. Respon terpimpin (guide response)Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua. Mekanisme (mecanism)Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik tingkat tiga. Adopsi (adoption)Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut (Notoatmodjo, 2003).2.3. ASI Eksklusif 2.3.1 PengertianASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes, RI 2005).Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli U, 2005).Pada tahun 2001 WHO menyatakan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup 4 bulan) sudah tidak berlaku lagi.2.3.2 ManfaatManfaat ASI eksklusif yaitu :1) Untuk Bayi Beberapa manfaat ASI untuk bayi yaitu : ASI sebagai nutrisi, dimana ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan di sesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai umur 6 bulan. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan, dimana dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuiakan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien-nutrien khusus tersebut tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang, karena bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik (Roesli, 2005).2) Untuk Ibu Selain memberi keuntungan pada bayi, menyusui jelas memberikan keuntungan pada ibu, antara lain : Mengurangi perdarahan setelah melahirkan, karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna untuk konstriksi atau penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. Mengurangi terjadinya anemia Menjarangkan kehamilan karena menyusui merupakn cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil selama ibu memberikan ASI ekskluisf dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan. Mengecilkan rahim, dimana kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan membantu rahim ke ukuran semula sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak menyusui. Lebih cepat langsing kembali, oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil, dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. Mengurangi kemungkinan menderita kanker, pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Lebih ekonomis atau murah, karena dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formulka. Tidak merepotkan dan hemat waktu Portabel dan praktis, ASI dapat diberikan dimana saj dan kapan saja Memberi kepuasan bagi ibu, ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan kepuasan, kebanggaan, dan kebahagiaan yang mendalam (Roesli, 2005).3) Untuk NegaraPemberian ASI eksklusif dapat menghemat pengeluaran negara karena hal-hal berikut : Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu. Penghematan untuk biaya sakit terutama diare dan sakit saluran nafas. Penghematan obat-obatan, tenaga, dan saran kesehatan Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi bangsa indonesia (Roesli, 2005).2.3.3 Cara PemberianBila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan. ASI yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan Kolostum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuningan. Kolostrum ini sangat menguntungkan bayi, karena mengandung lebih banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Untuk memudahkan pemberian ASI, sebaiknya dilakukan rawat gabung (rooming-in) antara ibu dan bayi baru lahir.Sebagai pedoman, pada hari pertama dan kedua, lama pemberian ASI ialah 5-10 menit pada tiap payudara. Pada hari ketiga dan seterusnya lama pemberian ASI adalah 15-20 menit. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang. Di samping itu perlu diperhatikan kesehatan ibu pada umumnya, status gizi, dan perawatan payudara.Penyuluhan tentang cara-cara pemberian ASI yang menjamin kelancaran produksi ASI sejak bayi lahir sangat diperlukan ibu, terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan untuk pertama kali. ASI dapat terus diberikan hingga anak berumur 2 tahun (Suherni, dkk, 2008). 2.3.4 Komposisi ASIASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Komposisi ASI ini tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi, diit ibu (Soetjiningsih, 2005).Segera setelah melahirkan, air susu ibu yang keluar berwarna kekuning-kuningan, kental dan agak lengket. Air susu ibu ini disebut kolostrum dan ini diproduksi dalam masa kira-kira seminggu pertama. Kemudian setelah itu iar susu yang diproduksi berarna putih. Kolostrum berbeda dengan air susu ibu yang berwarna putih dalam hal kandungan (Suhardjo, 2000).ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telir, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya.Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu : ASI berbeda dengan susu sapi. Komposisi ASI berlainan dengan komposisi susu sapi, karena susu sapi disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak sapi dan ASI disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak manusia. ASI berbeda dari satu ibu ke ibu lain. Komposisi ASI demikian spesifiknya sehingga dari satu ibu ke ibu yang lainnya berbeda. Misalnya, komposisi air susu ibu yang melahirkan bayi prematur berbeda dengan komposisi air susu ibu yang melahirkan cukup bulan, walaupun kedua ibu ini melahirkan pada waktu yang sama. Komposisi ASI ternyata tidak tepat dan tidak sama dari waktu ke waktu. Jadi, disesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu. Komposisi ASI dari satu ibu pun berbeda-beda dari hari ke hari, bahkan dari menit ke menit (Suherni, dkk, 2008).2.3.5 Masalah-masalah Dalam MenyusuiBeberapa masalah yang sering terjadi dalam menyusui antara lain :1. Putting susu nyeri atau lecet, yang kebanyakan disebabkan oleh kesalahan dalam tekhnik menyusui, yaitu bayi tidak menyusu sampai ke areola dan hanya pada putting susu. Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusu kurang hati-hati. Adapun cara mengatasinya yaitu : mulai menyusu pada payudara yang tidak nyeri, susui sebelum bayi merasa sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat, cara melepaskan mulut bayi dari putting susu setelah selesai menyusui yaitu dengan meletakkan jari kelingking di sudut mulut bayi dan keluarkan ASI sedikit lalu oleskan pada putting, angan membersihkan putting dengan sabun atau alkohol.2. Payudara bengkak, sekitar hari ke 3-4 setelah persalinan, payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri. Hal ini terjadi karena ASI tidak disusukan dengan adekuat, sehingga ASI terkumpul dan menyebabkan pembekakan. Cara mengatasinya yaitu susui bayi lebih sering dan lebih lama pada payudara yang bengkak dan untuk mengurangi rasa sakit, kompres payudara dengan air hangat.3. Mastitis, dengan tanda-tanda kulit payudara tampak lebih merah, mengeras, nyeri, dan berbenjol-benjol. Adapun cara mengatasinya yaitu dengan tetap menyusui, beri kompres air hangat, pakai bra yang longgar, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi, banyak minum sekitar 2 liter per hari.4. Abses payudara, yang merupakan kelanjutan dari Mastitis yang disebabkan meluasnya peradangan payudara tersebut. Payudara lebih merah dan mengkilat serta terdapat benjolan yang lebih lunak karena berisi nanh. Untuk sementara payudara yang abses tidak disusukan dahulu, segera berobat, setelah sembuh bayi dapat disusukan kembali (Soetjiningsih, 2005). 2.3.6 Tanda Bayi Mendapat Cukup ASIAda beberapa kriteria yang dapat menjadi petunjuk kecukupan ASI/PASI pada bayi (Suherni dkk, 2008): Sesudah menyusu atau minum bayi tampak puas, tidak menangis dan dapat tidur nyenyak. PASI yang diberikan tidak tersisa Selambat-lambatnya sesudah 2 minggu lahir, berat badan waktu lahir tercapai kembali. Penurunan berat badan faali selama 2 minggu sesudah lahir tidak melebihi 10% berat badan waktu lahir. Bayi tumbuh dengan baik, pada umur 5-6 bulan berat badan mencapai dua kali berat badan waktu lahir. Pada umur 1 tahun berat badan mencapai tiga kali berat badan waktu lahir. Dapat dilihat pada daftar baku berat badan berdasarkan umur di bawah.

BAB IIIMETODE

3.1 Pengumpulan Dataa. Data PrimerData primer didapatkan dari pembagian kuisioner pada peserta kelas ibu hamil di desa Banjarsari, Sumberbendo dan Mentor. Kuisioner (terlampir) memiliki 16 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang ASI eksklusif dan praktek pemberian ASI eksklusif. b. Data SekunderData sekunder didapatkan dari laporan akhir tahun 2013 tiap bidan desa di Kecamatan Sumberasih. Penulis menggunakan data KIA pencapaian ibu yang memberikan ASI eksklusif dan data-data yang berkaitan dengan hal tersebut.

PENCAPAIN ASI EKSKLUSIF

3.2 .Desain PenelitianHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekskklusif Dengan Praktek Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 BulanSampelPeserta kelas ibu hamil di desa Banjarsari, Sumberbendo dan MentorPraktek Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 BulanTingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif

3.3 .Definisi Operasional Penelitian1. Tingkat pengetahuan Ibu tentang ASI eksklusifAdalah segala hal yang diketahui ibu tentang ASI, baik pengertian, jenis, manfaat, komposisi dan cara pemberian dengan baik dan benar,di ukur dengan menggunakan kuisioner dengan 9 soal tertutup dan 2 soal pilihan ganda yang diberi alternatif jawaban dan jika jawaban benar maka nilai 1 dan sebaliknya jika jawaban salah maka nilai 0. Poin maksimal yang bisa diraih adaah 16 poin. Tingkat pengetahuan digolongkan dengan kategori :1. Baik apabila 75-100% pertanyaan di jawab dengan benar ( mendapat 12-16 poin)1. Cukup baik apabila 60-75% pertanyaan di jawab dengan benar (mendapat 11-10 poin)1. Kurang baik apabila 40-59% pertanyaan di jawab dengan benar (mendapat 7-9 poin)1. Tidak baik apabila