17
PELAYANAN PERAWATAN LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan Dosen Pembimbing : Bintang Ihwan Moehady, Ir, MSc. Disusun oleh : Via Siti Masluhah 101411030 Yuniar Widiyanti 101411031 Yusuf Zaelana 101411032 Tanggal Praktikum : 13 September 2012 Tanggal penyerahan : 20 September 2012 JURUSAN TEKNIK KIMIA

laporan pelayanan perawatan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan pelayanan perawatan 1

PELAYANAN PERAWATAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan

Dosen Pembimbing :

Bintang Ihwan Moehady, Ir, MSc.

Disusun oleh :

Via Siti Masluhah 101411030

Yuniar Widiyanti 101411031

Yusuf Zaelana 101411032

Tanggal Praktikum : 13 September 2012

Tanggal penyerahan : 20 September 2012

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012

Page 2: laporan pelayanan perawatan 1

I. Tujuan

Melakukan pembersihan kondensor pada alat distilasi

Mencegah kerusakan seperti penyumbatan akibat korosi atau pengendapan lumut

pada sistem kondensor pada alat distilasi

II. Dasar Teori

Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas

seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat

mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program

jaminan mutu.

Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus

proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan

menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan.

Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan

peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila

metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara spesifik, maka

prosedur tersebut harus diikuti.

Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum

Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang

bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan.

Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan

kegunaannya.

Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat.

Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan

terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain.

2.1 Pengertian Kondensor

Page 3: laporan pelayanan perawatan 1

Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang

berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja

2.2 Jenis-jenis Kondensor

Secara umum, terdapat 2 jenis kondensor yaitu :

1. Surface condenser

Prinsip kerja surface condenser adalah steam masuk ke dalam shell kondensor

melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan

dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan

terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell.

Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap

kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten

penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup

bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan dari

kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat. Ketika

meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi kecuali bagian yang

jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum

timbul akibat adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya.

Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air,

kemudian melewati air cooling section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan

untuk selanjutnya dibuang dari kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi

untuk mempertahankan vacuum di kondensor. Untuk menghilangkan udara yang terlarut

dalm kondensat akibat adanya udara di kondensor, dilakukan de-aeration. De-aeration

dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang

terlalut pada kondensat akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan

memanfaatkan tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian

akan memindahkan udara dari sistem.

a. Horizontal kondenser

Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-

pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian tengah

kondenser dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Page 4: laporan pelayanan perawatan 1

b. Vertical condenser

Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-

pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian

atas kondenser dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

2. Direct-contact condenser

Direct-contact condenser mengkondensasikan steam dengan mencampurnya langsung

dengan air pendingin.

Direct-contact atau open condenser digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti :

1. Geothermal powerplant

2. Pada powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di air laut (OTEC) Spray

Condenser

Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin dilakukan dengan jalan

menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada bagian

bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah menghasilkan kondensat yang

mendekati fase saturated.Kemudian dipompakan kembali ke cooling Tower . Sebagian dari

kondensat dikembalikan ke boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam

dry- (closed-) cooling tower . Air yang didinginkan pada Cooling tower disemprotkan ke

exhaust turbin dan proses berulang.

Page 5: laporan pelayanan perawatan 1

• Kekurangan dan Kelebihan Kondenser

A. Horizontal Kondenser

1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relaif berukuran kecil dan ringan

2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah

3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya

4. Pipa pendingin mudah dibersihkan

B. Vertikal Kondenser

1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.

2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan

3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan

dengan menggunakan deterjen

2.3 Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah

tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahanpengawet yang baik

dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman

ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagaisenyawa antara dalam siklus asam

sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup.

Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan

sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada

konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemondan limau

Page 6: laporan pelayanan perawatan 1

(misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya

ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada

nama IUPAC-nya,asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatri karboksilat .

2.3 Sifat Fisika dan Kimia

Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasamanasam

sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepasproton dalam larutan.

Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan

dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pHlarutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan

banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam

dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan

air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah).

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk

kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentukmonohidrat yang

mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat

mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam

sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi

bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 °C. Secara kimia, asam sitrat bersifat

seperti asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan

melepaskan karbon dioksida dan air.

2.4 Kegunaan Asam Sitrat

Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita

rasa dan pengawetmakanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat

sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai

jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam

banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai

pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.

Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai

bahan sabundan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat

memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa

penambahan zat penghilangkesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk

Page 7: laporan pelayanan perawatan 1

memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan

menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebaga

kompleks sitrat.

Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi

(passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam

nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara

asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga

terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat

digunakan sebagai pengganti sari jeruk.

2.5 Kegunaan Asam Sitrat

Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan

pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat

pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah

dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.

Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat

menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca

mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.

III. PERCOBAAN

Page 8: laporan pelayanan perawatan 1

Data Pengamatan

No

Nama Alat

Kondisi Sebelum Dibersihkan Kondisi Setelah Dibersihkan

1 Pendingin Liebig

2

IV. Pembahasan

Page 9: laporan pelayanan perawatan 1

Pada praktikum kali ini dilakukan perawatan dan proses pembersihan terhadap

beberapa komponen dari alat destilasi. Peralatan yang dibersihkan antara lain pendingin

liebig dan salah satu komponen dari alat destilasi dimana kondisi awal dari kondensor adalah

terdapat banyak kotoran yang melekat berupa sisa bahan-bahan kimia yang digunakan pada

proses destilasi. Kotoran-kotoran yang terdapat di dalam alat tersebut membentuk suatu

lapisan yang berwarna kuning dan sudah mengeras. Sedangkan pada komponen alat destilasi

yang lain, terdapat kotoran- kotoran yang melekat pada sudut-sudut yang berasal dari debu

dan kotoran lainnya.

Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan asam sitrat. Asam sitrat

digunakan karena asam sitrat mempunyai daya bersih yang cukup tinggi karena mampunyai

kemampuan untuk mengikat ion-ion logam dan ramah lingkungan. Berikut adalah sifat dan

karakteristik dari asam sitrat:

Nama Asam sitrat

Rumus

kimia

C6H8O7, atau:

C

H2(COOH)•COH(COOH)•CH2(CO

OH)

Bobot

rumus192,13 u

Nama

lain

asam 2-hidroksi-1,2,3-

propanatrikarboksilat

Sifat perubahan fase

Titik

lebur426 K (153 °C)

Temperat

ur

448 K (175 °C)

Page 10: laporan pelayanan perawatan 1

penguraia

n termal

Sifat asam-basa

pKa1 3,15

pKa2 4,77

pKa3 6,40

Sifat padatan

ΔfH0 -1543,8 kJ/mol

S0 252,1 J/(mol·K)

Cp 226,5 J/(mol·K)

Densitas 1,665 ×103 kg/m3

Keamanan

Efek akutMenimbulkan iritasi kulit dan

mata.

Efek

kronikTidak ada.

Sebenarnya, untuk membersihkan kotoran yang melekat pada alat yang terbuat dari

gelas dapat pula digunakan asam-asam pekat, tetapi akan meninggalkan bekas warna hitam

pada alat sehingga pada praktikum kali ini tidak menggunakan asam pekat. Untuk

menghilangkan kotoran yang mengerak pada bagian dalam alat, digunakan sikat untuk

membantu pengelupasan kotoran oleh air . Pada prakteknya, digunakan pula detergen untuk

membersihkan, tetapi untuk membersihkan pendingin liebig detergen tidak digunakan karena

menimbulkan banyak sekali busa dan busa-busa tersebut justru terperangkap pada alat yang

terdiri dari 3 lapisan di bagian dalam itu. Sehingga, untuk membersihkan kondenser liebig

tetap digunakan asam sitrat dan untuk mencapai hasil yang maksimal maka digunakan pula

air panas agar kotorannya lebih mudah dibersihkan. Sedangkan, pada komponen alat destilasi

yang lain, penggunaan detergen cukup efektif karena kotoran terdapat pada bagian luar dari

alat sehingga dengan menggosokkan detergen maka proses pembersihan memberikan hasil

yang maksimal.

Page 11: laporan pelayanan perawatan 1

Pada akhir proses pembersihan, kondenser liebig tidak dapat bersih secara sempurna,

hal ini dikarenakan alat pembersih yang digunakan sulit menjangkau bagian dalam dari alat

kondensor liebig yang dibersihkan. Tidak seperti komponen alat destilasi yang lain yang

mudah dibersihkan. Untuk memaksimalkan proses pembersihan pada kondensor liebig, maka

kondensor liebig tersebut direndam di dalam air yang sebelumnya sudah dicampur dengan

asam sitrat.

Agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, maka langkah perawatan

pun perlu disertai dengan langkah pemeliharaan. Dimana, langkah pemeliharaan tersebut

dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan alat yang akan mengganggu

jalannya proses. Adapun langkah-langkah pemeliharaan yang dapat dilakukan pada rangkaian

alat destilasi adalah:

1. Lepaskan dengan hati-hati alat setelah selesai digunakan.

2. Buanglah sisa bahan dan air dalam labu pemanas dan penyuling, kemudian bersihkan,

cuci dan keringkan.

3. Buanglah air pendingin yang masih tertinggal di dalam kondensor, bersihkan, cuci

dan keringkan.

Page 12: laporan pelayanan perawatan 1

Kesimpulan

1. Perawatan yang dilakukan adalah pembersihan setiap komponen saluran perpipaan

dari alat pendingin liebig dan salah satu komponen dari alat destilasi.

2. Perawatan dan pembersihan dilakukan agar alat dapat bekerja sebagaimana mestinya,

yaitu tidak ada lagi kotoran-kotoran yang menyumbat sehingga tidak mengganggu

proses dari alat destilasi tersebut serta dapat memperpanjang umur pakai alat.

Page 13: laporan pelayanan perawatan 1

DAFTAR PUSTAKA

http://bagasvanirawan.wordpress.com/2010/08/05/kondensor/

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat