Upload
michael-louk
View
79
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
1/63
PERAN PERMAINAN TRADISIONAL YANG BERMUATAN
EDUKATIF DALAM MENYUMBANG PEMBENTUKAN
KARAKTER DAN IDENTITAS
BANGSA
PERAN PERMAINAN TRADISIONAL YANG BERMUATANEDUKATIF DALAMMENYUMBANG PEMBENTUKAN
KARAKTER DAN IDENTITAS BANGSA
ABSTR
AK
(Kajian
Teoritik
)
Ketahanan nasional suatu bangsa tidaklah semata-mata berorientasi
pada kemampuan bangsa itu mempertahankan negaranya secara fisik,
namun dilihat juga dari penilaian bagaimana kemampuan bangsa itu
mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya aslinya. Nilai-nilai
budaya itu perlu dipelihara dan dikembangkan untuk memperkuat identitas
bangsa. Bangsa Indonesia dianugerahi kawasan geografis ribuan
pulau yang memiliki beraneka suku
bangsa yang menggambarkan kekayaan budayanya. Manusia
adalah mahluk yang tidak saja dikondisikan oleh alam sebagai mahluk
alam, tetapi juga berfungsi sebagai mahluk kebudayaan. ebagai mahluk
kebudayaan, manusia dapat memberdayakan potensi diri untuk
mengoptimalkan aspek-aspek rasio, emosi, sosial, bahasa, intuitif, etika,
ekologi dan spiritual, sehingga mampu membentuk norma dan tatanan
kehidupan yang didasari nilai-nilai budaya luhur, baik untukdiimplementasikan secara indi!idu maupun untuk kehidupan masyarakat.
alah satu aspek kebudayaan yang merupakan salah satu perwujudan
dari potensi yang dimiliki manusia adalah permainan. "ermainan adalah
kegiatan spontan, tanpa beban yang dilakukan
manusia dengan atau tanpa alat permainan untuk mendapatkan
kegembiraan. #kti!itas bermain
bersifat esensial bagi kesehatan mental anak-anak, karena melalui panca indera
dan pengalaman sensorimotornya, anak-anak mendapat kesempatan untuk
mengembangkan berbagai macam
keterampilan dan kecakapan yang akan diperlukan mereka dalam
mengoptimalkan aspek-aspekperkembangan kognitif, motorik,
emosi, bahasa, dan sosial.
$ari sekian banyak permainan terdapat jenis permainan yang bersifat
edukatif yang mengandung unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Media
pembelajaran edukatif yang bersifat
alamiah, justru telah hadir ribuan tahun yang lalu, yang berangkat dari akar
tradisi dan alam secara sinergis yang dinamakan perainan tra!i"iona#$
"ermainan tradisional anak merupakan salah satu
bentuk folklore berupa permainan yang beredar secara lisan di antara anggota
tradisi budaya tertentu, berbentuk tradisional, terdapat aturan main yang
mengandung nilai-nilai luhur, dilakukan melalui interaksi dan diwariskan
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
2/63
secara turun-temurun dari generasi ke generasi. %leh karena termasukfolklore,
maka sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah berusia tua, tidak
diketahui lagi asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya, dan
adalakanya mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.
$alam permainan tradisional yang segala sesuatunya bersifat alamiah, dimanatidak ada setting yang dipersiapkan, anak menjadi lebih banyak mendapat
kesempatan mengeksplorasi berbagai media yang tersedia alami sebagai dasar
berpikir kreatif. Keanekaragaman jenis permainan tradisional yang
menggunakan bahan alami &bambu, kertas, kayu, tanah, batang tanaman,daun-daunan, jerami, batu, dll', mampu
memberikan rangsangan sensorimotor yang kaya, baik dari tekstur, ukuran
berat dan bentuknya yang beragam. (ain halnya dengan alat-alat permainan
sekarang yang ditawarkan industri pabrik mainan, yang tidak mendorong anak
menjadi seorang kreator tetapi lebih menggiring anak menjadi operator, yang
memanfaatkan kehadiran teknologi canggih seperti komputer, internet atau play
stations, yang membuat banyak anak minim melakukan kontak dengan dunialuar. edangkan dalam permainan tradisional, anak lebih banyak dirangsang
bermain dengan cara berinteraksi dengan orang lain di dalam kelompok. $i
dalam interaksi kelompok terjadi proses sosialisasi yang mengajarkan
pendidikan nilai-nilai luhur nenek moyang melalui aturan main, yang
merupakan jembatan untuk berinteraksi dengan dunia yang lebih luas di
kemudian hari. $engan demikian, tidak dapat ditolak lagi bahwa permainan
tradisional ini perlu dikembalikan fungsinya, sebagai salah
satu sumbangan bagi pembentukan karakter dan identitas manusia
Indonesia yang unggul dan tanggap terhadap perubahan tuntutan )aman tanpa
tercabut dari identitas akar budayanya.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
3/63
BAB I
PENDA%ULUAN
A$ LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spritual anak sekolah
dasar. $engan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta
mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. "ada dasarnya anak-anak
gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri
maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang
terjadi secara alamiah.
#nak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan
memperoleh kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi,
dan moti!asi bersosialisasi. Bermain memiliki fungsi yang sangat luas,
seperti untuk anak, untuk guru, orang tua dan fungsi lainnya.bagi anak.
$engan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi,
kognitif, daya cipta &kreati!itas', bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan,
melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan
perkembangan lainnya.
*ungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar guru dan orangtua
dapat memahami karakter anak, jalan pikiran anak, dapat inter!ensi,
kolaborasi dan berkomunikasi dengan ank. *ungsi lainnya adalah
rekreasi, penyaluran energi,persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi
&penyatuan' dengan alam sekitar Menurut N#+ &National Association
for The Education of Young Children,1997), bermain merupakan alat
utama belajar anak. $emikian juga pemerintah Indonesia telahmencanangkan prinsip, Bermain sambil belajar atau belajar seraya
bermain/. Bermain yang sesuai dengan tujuan di atas adalah bermain
yang memiliki ciri-ciri seperti 0 menimbulkan kesenangan, spontanitas,
moti!asi dari anak sendiri, dan aturan ditentukan oleh anak sendiri.
"ermasalahannya hingga saat ini, di sekolah-sekolah terutama di
sekolah dasar, kegiatan bermain masih dianggap kurang penting, sehingga
belum ada program yang terencana dan terstruktur. "embelajaran terpadu
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
4/63
&tematik' yang menggabungkanbeberapa bidang studi di kelas rendah belum
memasukkan unsur-unsur permainan, paling-paling kegiatan bermain
disisipkan dalam pelajaran olah raga &pendidikan jasmani'. "endidikan
jasmani &"enjas' merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan dan sangat strategis digunakan untuk mendorongperkembangan
kemampuan motorik, kemampuan fisik, penalaran dan penghayatan nilai
&mental, emosional, spiritual, dan sosial' serta pembiasaan hidup sehat.
"enjas sebagai bidang studi berorientasi pada kebutuhan
gerak siswa juga dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain seperti
matematika, I"#, bahasa, I" dan agama. 1alau demikian pada
kenyataannya kondisi pembelajaran "enjas di sekolah- sekolah sampai saat
ini belum efektif meskipun telah dilakukan berbagai upayapembenahan pada
kurikulum dan melalui jalur pendidikan dan pelatihan guru &atya,2334'.
$i samping hal-hal di atas para guru "enjas juga sulit memperoleh
buku rujukan yang refresentatif dan akomodatif juga kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap kontribusi pendidikan jasmani sebagai salah satu alat
dalam mewujudkan terbentuknya manusia seutuhnya &sehat fisik, emosi,
kecerdasan serta sosial'. $emikian pula halnya dengan kegiatan bermain
dan permainan di sekolah utamanya di sekolah dasar, pemahaman orang
tua dan masyarakat masih kurang. Bermain dianggapnya main-main,
membuang waktu dan memerlukan biaya, padahal banyak alat permainan
yang dapat dipergunakan anak adalah alat permainan dari lingkungan
anak itu sendiri, dari alam dan permainan yang sengaja di buat guru,
orang tua atau perusahaan yang dirancang untuk pendidikan anak. #lat
permainan yang terakhir itu disebut alat permainan edukatif. 5empatbermain pun sangat fleksibel,tempat bermain anak di sekolah dapat
dilakukan di kelas dan di luar kelas, yang penting lingkungannya aman dan
kondusif, pembelajarannya terencana dan terstruktur dan tersedianya alat-
alat permainan yang memadai. Bentuk-bentuk permainan seperti0 permainan
eksplorasi &penjelajahan',permainan energik, permainan kemahiran &skillfull
play' dapat dilakukan diluar kelas. "ermainan yang lain, seperti permainan
sosial dan pu))le dapat dilakukan di dalam kelas.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
5/63
BAB II
PEMBA%ASAN
A$ Berain !an Anak
ebelum kita membahas lebih jauh tentang bermain dan anak ini, kita
akan menelaah dan membedakan istilah-istilah yang akan muncul dalam
pembahasan ini seperti bermain &play), mainan &toys', dan permainan
&games'. Beberapa ahli mendefinisikan makna bermain sebagai pengalaman
langsung yang efektif dilakukan anak dengan atau tanpa alat, &%lson, Bruner,
6einich et al, 7884'. Bermain merupakan kegiatan spontan, tanpa beban, dan
tanpa aturan yang mengikat. Ketika bermain anak bereksplorasi, menemukan
sendiri hal yang sangat membanggakannya.
6al ini menjadi sarana yang sangat baik bagi anak untuk
mengembangkan diri, baik perkembangan emosi, sosial, fisik maupun
intelektualnya. &$ockett, 7884'. Menurut "iaget dan milanky &7849',
ketika bermain, anak akan berinteraksi secara fisik dengan
lingkungan mereka dan mengaktifkan semua panca inderanya. Melalui
indera ini, anak belajar berbagai hal. edangkan yang dimaksud mainan
&toys' adalah semua alat permainan yang digunakan oleh anak untuk
memenuhi naluri bermainnya. #lat permainan atau mainan berfungsi untuk
mengenal lingkungan dan membimbing anak untuk mengenali kekuatan
maupun kelemahan dirinya. 5erdapat juga alat bermain untuk tujuan
pendidikan, yang biasa disebut #"+ &alat permainan edukatif'. Biasanya alat-
alat ini bersifat multiguna sekalipun masing-masing memiliki kekhususan
dalam mengembangkan aspek perkembangan anak.
#lat-bermain ini dirancang khusus sehingga memiliki nilai dannuansa pembentukan konsep pola pikir anak dan bermanfaat membantu
tumbuh kembang potensi anak secara optimal. ementara permainan atau
yang lebih populer disebut games, adalah situasi bermain yang terkait
dengan beberapa aturan atau tujuan tertentu. #da rule of games yang
disepakati bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan
dalam tindakan yang bertujuan. &Bettelheim, dalam 6urlock, 78:9'.
Mayke . 5edjasaputra &2337', mengelompokan permainan ini dalam
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
6/63
kelompok kegiatan bermain aktif, dimana kegiatan ini memberikan
kesenangan dan kepuasan pada anak melalui akti!itas yang
mereka lakukan sendiri. Kegiatan ini banyak melibatkan aktifitas tubuh atau
gerak-gerakan tubuh.
ejalan berkembangannya )aman, terdapat jenis-jenis mainan dengan
alat bantu alat-alat elektronik seperti komputer, ideo games atau play
station dan mesin-mesin simulator. $alam kamus bahasa Inggris +chols
&788:' kata ideo game berasal dari kata ideo dangame! edangkan ideo
adalah penampilan gambar &!isual' dengan bantuan alat elektronik. Menurut
Mifflin &233;' "ideo game adalah permainan yang dimainkan melawan
komputer. Menurut Mayke dalam bukunya #ermain, mainan dan
permainan$, sebenarnya yang dipicu alat permainan elektronik adalah
kemampuan anak yang bereaksi dengan cepat dan dengan latihan yang terus-
menerus &drilling' anak menjadi tangkas, tetapi belum tentu anak dapat
belajar dari kesalahan yang dibuatnya.
B$ Perainan Tra!i"iona#
"ermainan tradisional anak-anak adalah salah satu genre atau bentuk
folklore yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantara
anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun
serta banyak mempunyai !ariasi. %leh karena termasukfolklore, maka sifat
atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak
diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya. Biasanya
disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang-kadang mengalami perubahan
nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
7/63
secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. "ermainan
tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak,
yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan
atau untuk menyenangkan hati. "ermainan tradisional adalah salah satu
wujud atau bentuk kebudayaan. Menurut #ndreas +ppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, Ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, yang juga
memuat segala pernyataan intelektual dan seni yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat. ementara definisi budaya sendiri berasal dari akar
kata %uddhaya, yang diambil dari bahasa ansekerta, yang berdasarkan
kata %ud yang kita kenal pula sebagai kata budi dalam bahasa Indonesia.
1ujud atau bentuk kebudayaan sebagai pendukung nilai
hidup>kehidupan itu paling sedikit ada tiga macam, yaitu0 &a' ebagai
suatu kompleks dari ide-ide, pemikiran- pemikiran, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan-peraturan dan sebagainya yang semua itu
mencerminkan alam pikiran yang memancarkan nilai-nilai yang diyakini oleh
masyarakat pendukungnya? &b' ebagai suatu kompleks akti!itas>perilaku
manusia dalam masyarakat yang sudah berpola, yang semua itu menunjukkan
adanya suatu nilai yang dipegangnya? &c' Benda-benda hasil karya manusia
dari suatu masyarakat yang bersangkutan.
"ermainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan&
permainan untuk bermain &rekreatif', permainan untuk bertanding
&kompetitif' dan permainan yang bersifat eduktif. "ermainan tradisional yang
bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu senggang.
"ermainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri 0terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2 orang,
mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah,
serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya.
edangkan permainan tradisional yang bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur
pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak- anak
diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang
nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
8/63
anggota masyarakat. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-
formal di dalam masyarakat. "ermainan- permainan jenis ini menjadi alat
sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai
anggota kelompok sosialnya.
"eran "ermainan 5radisional
"ermainan 5radisional yang ada di berbagai belahan nusantara ini
dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, seperti 0
#spek motorik Melatih daya tahan, daya lentur,
sensorimotorik, motorik kasar,
motorik halus.
#spek kognitif Mengembangkan maginasi,
kreati!itas, problem sol!ing, strategi,
antisipatif, pemahaman kontekstual.
#spek emosi Katarsis emosional, mengasah empati,
pengendalian diri
#spek bahasa "emahaman konsep-konsep nilai
#spek sosial Menjalin relasi, kerjasama, melatih
kematangan sosial dengan teman
sebaya dan meletakkan pondasi
untuk melatih keterampilan sosialisasi
berlatih peran dengan orang yang lebih
dewasa>masyarakat.
#spek spiritual Menyadari keterhubungan
dengan sesuatu yang bersifat
#gung &transcendental'#spek ekologis Memahami pemanfaatan elemen-
elemen alam sekitar secara
bijaksana
#spek nilai-nilai>moral Menghayati nilai-nilai moral
yang diwariskan dari generasi
terdahulu kepada generasi
selanjutnya
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
9/63
Per"pekti' E!kati' !a#a Perainan Tra!i"iona#menyentuh, dimana anak-anak memperoleh
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
10/63
kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan dunia alamiahnya.
ontohnya, sebelum mempelajari ilmu pengetahuan alam, pertama-tama
anak-anak harus berkenalanD dulu dengan objek- objek seperti air, tanah,
api, hujan, aneka tanaman dan batu-batuan. ejalan dengan yang
diungkapkan filsuf pendidikan lain yaitu
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
11/63
e&periential learning akan ada keterlibatan indi!idu &personal inolement',
dimulai dari diri sendiri &self+initiated', die!aluasi sendiri &ealuated %y
learner', dan pengaruh-pengaruhnya diserap oleh pelajar &perasie effects
on learner'.
$ * Pen!i!ikan Ni#ai& Mora#& !an Karakter Da#a Perainan Tra!i"iona# Ni#aiNilai adalah suatu pengertian yang mengandung sifat baik
atau buruk untuk memberikan penghargaan terhadap barang atau benda.
Manusia meyakini sesuatu bernilai, karena ia merasa memerlukannya atau
menghargainya. $engan akal dan budinya manusia menilai dunia dan
alam sekitarnya untuk memperoleh kepuasan diri baik dalam arti
memperoleh apa yang diperlukannya, apa yang menguntungkannya, atau
apa yang menimbulkan kepuasan batinnya. &
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
12/63
tidak egois, baik hati, ramah, adil, dan murah hati &(inda, 788=029-28'.
Nilai-nilai itu semua telah diajarkan
pada anak-anak di sekolah dasar sebab nilai-nilai tersebut menjadi pokok-
pokok bahasan dalam "endidikan "ancasila dan Kewarganegaraan.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
13/63
membuat keputusan yang bersifat mementingkan diri sendiri terhadap apa
yang saya/ perbuat terhadap orang lain. #kan tetapi, saya bergabung
dengan mereka melalui suatu keterhubungan pandangan hidup yang
sama, yang biasanya juga terkait dengan nilai-nilai
spiritual.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
14/63
Menurut Isabel lark &7887', penanaman dalam relasi
keterhubungan ini mencakup 0 Felasi dengan orang yang penting
bagi kita sendiri
Felasi terhadap nenek moyang? terhadap yang datang setelah
kita? terhadap sukubangsa kita.
Felasi terhadap seluruh ras manusia
Felasi terhadap spesies non-manusia
Felasi terhadap lingkungan alam sekitar
Felasi terhadap hal yang #gung- terhadap 5uhan. 5ermasuk dalam
hal ini bagaimana cara kita memahami relasi ini secara sungguh-
sungguh yang didasari suatu pemahaman keterhubungan. $engan
demikian, keterhubungan yang baik dapat membantu keterbukaan
terhadap kesempurnaan relasi dengan seluruh bagian lain di dunia
luar kita. "erasaan cinta dan keterbukaan membawa terhadap
perasaan bertanggungjawab sebagaimana kita mengambil tanggung
jawab terhadap sesuatu yang dekat dengan kita, misalnya cinta kita
terhadap anak. $alam skala yang lebih luas, hal ini bisa diartikan
sebagai rasa terhadap keadilan.
Mora#Moral berasal dari kata bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan.
Kata mores ini mempunyai sinonim? mos, moris, manner mores atau
manners, morals. $alam bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau
kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati
nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata
moral ini dalam bahasa unani sama dengan ethos yang menjadi etika.
ecara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima
umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. "ada
hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima oleh
sesuatu komunitas, sementara etika umumnya lebih dikaitkan dengan
prinsip- prinsip yang dikembangkan di pelbagai wacana etika, atau dalam
aturan-aturan yang diberlakukan bagi suatu profesi. #khir-akhir ini istilah
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
15/63
etika mulai digunakan secara bergantian dengan filsafat moral sebab dalam
banyak hal filsafat moral juga mengkaji secara cermat prinsip-prinsip etika
&6aricahyono,788=0227-222'.
KarakterKarakter adalah kualitas moral yang akan mengarahkan cara
seseorang yang mengambil keputusan dan bertingkah laku. $alam hal ini,
karakter mengacu pada perbuatan yang rele!an dengan nilai-nilai moral
&1ynne H 1alberg, 789;'.
ejalan dengan itu, menurut 5homas (ickona &l887' character
%uilding adalah suatu usaha proaktif yang dilakukan secara sungguh-
sungguh untuk mengembangkan karakter
yang baik sesuai yang diharapkan. haracter %uilding dapat dijelaskan
secara lebih sederhana sebagai upaya untuk mengajarkan pada anak mana
yang baik dan buruk, yang di dalamnya terdapat standar moral objektif
terhadap eksisnya suatu nilai baik dan buruk, yang
melebihi standar pilihan indi!idu seperti 0 respect, responsi%ility, honesty,
and fairness, yang seharusanya kita ajarkan secara langsung kepada
generasi muda.
(ebih lanjut, menurut 5homas (ickona &7882' terdapat sepuluh tanda
perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa yaitu 0
7. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Ketidakjujuran yang membudaya
G. emakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figur
pimpinan;. "engaruhpeer+group terhadap tindakan kekerasan
=. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian
4. "enggunaan bahasa yang memburuk
:. "enurunan etos kerja
9. Menurunnya rasa tanggung jawab indi!idu dan warga negara
8. emakin tingginya perilaku merusak diri dan lingkungan
73. emakin kaburnya pedoman moral
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
16/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
Pro"e" pe+entkan Ni#ai& Mora# !an Karakter
Bull &7848079' menyatakan ada empat tahap perkembangan nilai yang
dilalui seseorang 0
7. 5ahap anatomi yaitu tahap nilai baru merupakan potensi yang siap
dikembangkan.
2. 5ahap heteronomi yaitu tahap nilai berpotensial yang dikembangkan
melalui aturan dan pendisiplinan.
G. 5ahap sosionomi yaitu tahap nilai berkembang di tengah-tengah
teman sebaya dan
masyarakatnya.
;. 5ahap otonomi yaitu tahap nilai mengisi dan mengendalikan kata
hati dan kemauan bebasnya tanpa tekanan lingkungannya.
Berdasarkan prespektif sistem model perilaku 6uitt &7884', makapembentukan nilai, moral dan karakter pada indi!idu dapat digambarkan
sebagai berikut 0
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
17/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
s y s te m s mod e l o f
h u ma n be ha ! io r
&6uitt, 7884'.
Berdasarkan prespektif sistem model perilaku 6uitt &7884', kita
perlu memahami bahwa perkembangan karakter indi!idu meliputi ;
komponen yaitu kognitif, afektif, kemauan olition) dan perilaku
%ehaior)! Komponen kognitif meliputi pengetahuan mengenai yang
baik dan buruk dengan dasar rasional yang akan memproses secara kreatif
sebagai bahan keputusan moral. elanjutnya, pengetahuan yang sudahtersimpan itu akan mempengaruhi nilai apa yang akan tertanam pada
komponen afektif, untuk menghasilkan /udgment moral>etika. Kedua
komponen ini selanjutnya akan mempengaruhi komponen kemauan
olition) berupa komitmen untuk memunculkan perilaku baik dan buruk.
$asar
komitmen ini didasari pengetahuan untuk mengetahui nilai apa yang
dipelajari berdasarkan pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
18/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
#rtinya, kedua komponen ini mempengaruhi kemauan untuk melakukan
komitmen? tujuan? rencana? dan kekuatan untuk mencapainya. elanjutnya,
ketiga komponen ini mempengaruhi komponen terakhir, yaitu perilaku yang
oert muncul ke permukaan. "erilaku oert ini memiliki dua aspek,
personal irtues dansocial irtues! ang termasuk personal irtues adalah
keberanian, disiplin diri sedangkan yang termasuk social
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
19/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
irtues adalah sopan santun, dapat dipercaya, memiliki perasaan iba pada
orang lain. "ada saat indi!idu berhasil mereflesikan pengetahuan, nilai,
kemauan komitmennya ke dalam perilaku aktualnya, maka hal tersebut akan
semakin menambah dasar pengetahuannya, memperkuat kemampuannya di
dalam menganalisa nilai serta dampak nilai yang mereka yakini.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
20/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
B
U
D
A
Y
A
-
Lo ka#
! anN
a
"
i
o
n
a
#
-
1orld
iew
- Nilai
C
Nilai>Mo
ral
-
#
c
u
a
n ikap dan
"erilaku
- 5radisi
- tereotype
P
E
R
M
A I
N
A
N
T
R
A
D I
S I
O
N
A
L
- #lat 0
media alami
- #turan
permainan >
0ule
o
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
21/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
f
t
h
e
1
a
m
e
s
A L A M
- Material>unsur-
unsur alam
- *enomena alam
yang unpredicta%le
- Musim di alam
- Kondisi geografis
di sekitarnya
P
r
o
"
e
"
-
#
s
p
e
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
22/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
k
M
o
t
o
r
i
k
-
#
s
p
e
k
B
a
h
a
s
a
-
#
s
p
e
k
o
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
23/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
s
i
a
l
-
#
s
p
e
k
K
o
g
n
i
t
i
f
-
#
s
p
e
k
+
m
o
s
i
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
24/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
-
#
s
p
e
k
p
ir
i
t
u
a
l
-
#
s
p
e
k
+
k
o
l
o
g
i
s
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
25/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
-
#
s
p
e
k
M
o
r
a
l
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
26/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
$iharapkan
Menjadi iri
Khas>Identitas
yang
Membentuk
Karakter Bangsa
Karakter "ositif
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
27/63
*$ %a"i# Ana#i"a Teoriti"
*$. Meperkena#kan Ni#ai/ni#ai B!a0a pa!a Anak/anak
Memperkenalkan nilai-nilai budaya pada anak-anak dapat melalui
banyak cara, yang penting menyenangkan dan dinikmati mereka.
Memang metode terbaik untuk mengajarkan nilai kepada anak-anak
adalah contoh atau teladan. Keteladanan yang dimaksud adalah
keteladanan dari semua unsur yaitu orang tua, pendidik>guru, para
pemimpin, dan masyarakat. $i samping keteladanan sebagai guru yang
utama, pengajaran nilai di sekolah perlu juga menggunakan metode
pembelajaran yang menyentuh emosi dan keterlibatan para siswa seperti
metode cerita, permainan, simulasi, dan imajinasi. $engan metode
seperti itu, para siswa akan mudah menangkap konsep nilai yang
terkandung di dalamnya. 6al ini bisa dilakukan melalui membaca buku
cerita, mendongeng, teater, drama, musik, pantun, peribahasa sampai
permainan tradisional. Kesemuanya itu bisa diangkat dari beraneka
lingkungan khasanah budaya di Indonesia, khususnya yang
mengunggulkan nilai-nilai moral.
*$ Men,n!an, Ke+a#i Perainan Tra!i"iona#
Mendengar kata permainan tradisional dalam era modern yang
serba diwarnai teknologi, seperti mengundang kenangan masa kanak-
kanak kita. "ikiran kita akan langsung membayangkan berbagai jenis
permainan anak-anak yang dulu pernah kita mainkan. #da petak umpet,yoyo, gasing, engklek dan masih banyak lagi. $ewasa ini kita sangat
jarang menemui anak-anak memainkan berbagai permainan tradisional.
Mungkin kita hanya akan menemukan anak-anak yang memainkannya
di daerah pedesaan, atau di pinggiran kota. #nak-anak di kota
cenderung lebih memilih memainkan permainan modern yang serba
elektronik, dan bahkan sama sekali tidak mengenal permainan
tradisional, apalagi memainkannya.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
28/63
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
29/63
nilai yang sangat bermanfaat sebagai sarana pendidikan dan
menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak.
"ermainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga
golongan& perainan ntk
+erain (rekreati')& perainan ntk +ertan!in, (kopetiti') !an
perainan 0an, +er"i'at e!kti'$ Perainan tra!i"iona# 0an,
+er"i'at rekreati' pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu
senggang. "ersoalan menang kalah bukan hal utama. ang terpenting
ialah dengan melakukan permainan itu tercapai kegembiraan bersama
untuk mengisi waktu
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
30/63
senggang, bukan untuk menjatuhkan dan menyerang lawan sebagai target.
$engan demikian, diharapkan diperoleh kesegaran baik secara jasmaniah,
maupun rohaniah. Perainan tra!i"iona# 0an, +er"i'at kopetiti'& memiliki
ciri-ciri 0 terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2
orang, mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang
kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya.
Jntuk mencapai kemenangan, biasanya disertai dengan imbalan-imbalan
tertentu bagi pemenangnya, maka pihak-pihak yang bertanding sudah
seharusnya berusaha keras untuk memcapai kemenangan. Jntuk itu maka
diperlukan ketangkasan, kecepatan, kepandaian bersiasat, ketajaman pikiran
dan sebagainya. "ermainan untuk bertanding ini terdiri dari G kelompok, yaitu 0
&7' permainan strategi &game of strategy', seperti permainan bebentengan,
perang-perangan, gala asin &2' permainan yang lebih mengutamakan
kemampuan fisik &game of physical skill', seperti permainan siki doka, hae
%ikase, dan permainan %akiak &G' permainan yang bersifat untung-untungan
&game of chance', seperti adu gambar, hahayaman, mnoma fatu. edangkan
perainan tra!i"iona# 0an, +er"i'at e!kati'& terdapat unsur-unsur
pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak- anak
diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang
nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota
masyarakat. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di
dalam masyarakat. "ermainan- permainan jenis ini
menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar
mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok
sosialnya.1alaupun permainan-permainan ini dibeda-bedakan dalam G kategori,
namun tidak berarti sifat yang ada pada satu macam permainan tidak
terdapat dalam permainan jenis
lainnya. #da percampuran-percampuran diantara unsur-unsur permainan
tersebut. ang
mendasar, semua jenis permainan ini kental dengan nilai-nilai kerjasama?
kebersamaan?
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
31/63
kedisiplinan? kejujuran? yang merupakan nilai-nilai pandangan hidup
.orld+ie.) dari berbagai suku bangsa di Indonesia, yang mendasari
filosofi terbentuknya permainan tradisional ini.
$ari data-data yang berhasil dihimpun dari "usat "enelitian ejarah dan
Budaya, $eparteman "endidikan dan Kebudayaan, di tiap daerah &wilayah
propinsi H kabupaten',
terdapat 23 hingga G3 jenis permainan tradisional yang berhasil terdata. ang
menarik, ada beberapa permainan tradisional yang sama, namun berbeda dalam
naapermainan &karena
dinamai dengan bahasa daerah masing-masing'. Namun ada juga beberapa
permainan tradisional yang hanya muncul diwilayah tertentu. esuai kondisi
alam &letak geografis, dan sumber bahan>media yang dijadikan alat permainan,
misalnya permainan anak-anak di aerah pegunungan akan berbeda dengan
anak-anak yang tinggal di daerah tepi pantai' yang ada di wilayah tersebut.
eperti permainan La#a1oar &Maluku' misalnya, permainan ini hanya
dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di daerah pantai. Karena mereka
menggunakan media pantai dan bagian pohon kelapa sebagai alat permainan
mereka. Berbeda dengan permainan Kekriken ceh' yang hanya dimainkan
ketika musim turun mencangkul sawah datang. #nak-anak menggunakan media
sawah dan (umpur sawah sebagai alat-alat permainan mereka.
pinang, ranting-ranting pohon,
batok kelapa, rumput-rumputan, batu, pecahan genteng, gumpalan tanah, tanah
liat, getah karet, kertas, aneka biji, akar tanaman, rotan dan lain-lain, yang
relatif mudah didaur ulang oleh alam. ementara itu, permainan modern,
meski beberapa diantaranya merupakan mainan yang sama dengan mainan
tradisional &gasing, yoyo dll', namun mainan-mainan modern pada
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
32/63
umumnya dibuat oleh pabrik mainan. #nak-anak yang ingin
memainkannya cukup mudah membelinya di toko. Bahan yang digunakan pun
sudah beralih pada bahan-bahan plastik, akrilik, logam dan lain sebagainya,
yang sulit didaur oleh alam. %leh karenanya, ketika mainan-mainan ini rusak,
maka benda-benda ini akan menjadi sampah yang merusak tanah dan meracuni
alam.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
33/63
$i sisi lain, bagaimana anak memainkan permainan pun berbeda.
ebagian besar permainan tradisional dimainkan dalam kelompok,
melibatkan lebih dari satu orang, dan bersifat kompetitif. elain
mengandalkan ketangkasan fisik dan kelihaian mengatur strategi,
permainan-permainan tradisional ini menuntut kerjasama, kekompakan dan
sportifitas dari para pemainnya.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
34/63
proses meniru perilaku tokoh &pencuri, teroris, pembunuh bayaran, berbagai
peran antagonis lainnya' dalam ideo game, jika dilakukan sering akan
terekam ke alam bawah sadar sehingga berpotensi memunculkan respon
perilaku agresi yang sebenarnya pada saat pelaku tertekan.
*$* Per"pekti' E!kati' !a#a Perainan Tra!i"iona#
"ada masa kanak-kanak, kita belajar menyerap pengetahuan dengan
mengerahkan seluruh indera, seperti layaknya sebuah mangkuk
bermulut lebar yang siap menerima apapun yang diletakkan di
dalamnya. Begitu banyak hal yang menantang anak untuk belajar secara
simultan dalam satu waktu yang bersamaan. Kita lupa bagaimana caranya
memanusiawikan kembali dan menyadari bahwa +e#ajar bukan lagi
suatu proses kognitif yang terpisah, melainkan sesuatu yang melibatkan
eksplorasi seluruh tubuh, pikiran, sistem emosi dan jiwa secara utuh
sebagai satu kesatuan yang saling bersinergi. Media pembelajaran yang
alamiah tersebut, justru telah hadir ribuan tahun yang lalu, yang diangkat
dari sinergisitas antara tradisi dan alam. Implementasi dari
permainan tradisional merefleksikan hasil karya cipta manusia yang
membawa unsur budaya, yang secara nyata tidak pernah terlepas dari
interaksinya dengan alam sebagai makrokosmos yang sangat mereka
hormati. #lam selalu menjadi inspirasi yang tak pernah kering, yang
selalu menantang akal dan kreatifitas anak untuk memiliki kemampuan
sebagai kreator.
Menurut (und &2332', 2utdoor education, didefinisikan sebagai suatu
metode e&periential learning yang menggunakan seluruh indera, metode inimemperoleh tempat khusus yang utama tetapi tidak eksklusif, untuk
menyingkap seluruh lingkungan yang alami. ang menjadi penekanan
dalam outdoor education, adalah bagaiman hubungan antara manusia
dengan sumber-sumber alam yang ada. imon "riest &7894' menyatakan
bahwa relasi>hubungan itu tidak terbatas pada manusia dengan sumber-
sumber alamnya, tetapi juga pada apa yang disebut lingkungan sosial. Ia
juga menekankan bahwa outdoor education merupakan suatu metode
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
35/63
learning %y doing(. uatu situasi belajar dimana pesertanya akan
memperoleh pengalaman lebih untuk mengembangkan keterampilan diri
dan keterampilan sosial.
*ilsuf pendidikan
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
36/63
meraba>menyentuh, dimana anak-anak memperoleh kesempatan untuk
bersentuhan dengan dunia alamiahnya. ebelum mempelajari ilmu
pengetahuan alam, pertama-tama anak-anak harus berkenalanD dengan
obyek-obyek seperti air, tanah, api, hujan, aneka tanaman dan batu-batuan.
ejalan dengan yang diungkapkan filsuf pendidikan lain yaitu
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
37/63
kelompok yang mempersyaratkan adanya interaksi alamiah untuk
melakukan proses belajar dengan orang lain. Melalui permainan
tradisional banyak pengalaman langsung yang diperoleh anak.
"engalaman-pengalaman ini yang tanpa disadari membentuk berbagai aspek
perkembangan pada diri anak-anak yang memainkannya, terutama
mengajarkan nilai-nilai positif.
*$2 Men,apa
ni#ai per#
!iajarkan3
$alam beberapa kajian dinyatakan bahwa negara atau suatu bangsa
akan runtuh karena pejabat dan sebagian rakyatnya berperilaku tidak
bermoral. Mereka tidak memiliki pegangan dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa. %leh karena itu, nilai diajarkan agar generasi sekarang dan yang
akan datang mampu berperilaku sesuai dengan moral yang diharapkan.
Moralitas dan perilaku yang didasarkan pada nilai yang dimiliki sebuah
generasi akan dapat mengembangkan kemandirian, kebebasan, dan percaya
diri dari generasi tersebut. Menurut 5homas (ickona &7882' terdapat
sepuluh tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu
bangsa yaitu 0
Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
Ketidakjujuran yang membudaya
emakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figurpimpinan
"engaruhpeer+group terhadap
tindakan kekerasan
Meningkatnya kecurigaan dan
kebencian "enggunaan bahasa
yang memburuk
"enurunan etos kerja
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
38/63
Menurunnya rasa tanggung jawab indi!idu
dan warga negara emakin tingginya
perilaku merusak diri dan lingkungan
emakin kaburnya pedoman moral
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
39/63
bisa dianggap enteng. 5erdapat 7G: sekolah bermasalah dan ditemukan =3
simpul yang menjadi ajang tawuran.
%leh karena itu, adalah tugas generasi tua mewariskan nilai kepada
generasi muda dan generasi muda untuk mempelajari nilai yang
diwariskan generasi terdahulu yang berfungsi
sebagai jembatan generasi yang menghubungkan masa kini, masa lalu
dan masa depan, serta hubungan-hubungan sebab-akibatnya. Fefleksi
kita adalah sudahkah generasi terdahulu menyampaikan dan generasi
muda sekarang mengetahui secara mendalam
tentang mengapa mengajar
dan belajar nilai
*$4 Pen!i!ikan Ni#ai& Mora#& !an Karakter Da#a Perainan Tra!i"iona#
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
40/63
menuntut setiap orang memahami lingkungan yang didatanginya
dan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut
uku $ayak di Kalimatan 0 Ngelakin 'e/au Te( aang sa ang te
aang liray$! Jngkapan ini bermakna perlu saling membimbing
agar berusaha berprestasi untuk menjadi unggul di antara sesama.
uku unda di
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
41/63
a
n
g
.
uku-suku bangsa di Menado 0 5itou Timou Tumou Tou$!
Jngkapan ini bermakna saling menyokong demi saling
menadaikan.
uku bangsa #mbon di Maluku 0 andongge mari %eta,
endong ose ua! 'a.a mena :aulala$! Jngkapan ini bermakna
saudara marilah pelukmu jua. Maju terus pantang mundur. #da juga
8ela andong$, yang bermakna ikatan persaudaraan baik
berdasarkan marga, suku, maupun wilayah territorial tertentu untuk
saling menolong.
uku-suku bangsa di Maluku Jtara 0 4arimoi Ngonefututui$!
Jngkapan ini bermakna
B
ers
atu
Ki
ta
5e
gu
h/.
5etapi yang menarik perhatian ternyata nilai-nilai budaya yang ditanamkan
dari contoh suku- suku yang bertikai seperti meletusnya kerusuhan antaretnik di di lima wilayah, yakni 0
ambas &Kalimantan Barat', ampit &Kalimantan 5engah', "oso &ulawesi
5engah', #mbon
&Maluku', dan 5ernate &Maluku Jtara', ternyata semuanya menanamkan
nilai-nilai
yang sama seperti yang disebutkan di atas. alah satu contoh tradisi 8ela
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
42/63
andong
di
#mbon,
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
43/63
Maluku, yang memiliki nilai cinta persaudaraan dan perdamaian. &sumber 0
$irektorat
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
44/63
anak kebanggaan akan identitas etniknya. Karena apabila
seseorang tidak dapat
menghargai identitas dirinya sendiri, bagaimana ia bisa menghargai
identitas orang lain.
2. 5ahap heteronomi yaitu tahap nilai berpotensial yang dikembangkan
melalui aturan dan pendisiplinan. "ada tahap ini, nilai-nilai budaya
sudah dikenalkan melalui aturan-
permainan dimana anak diarahkan untuk mematuhi aturan permainan
jika ingin terlibat di dalamnya.
G. 5ahap sosionomi yaitu tahap nilai berkembang di tengah-tengah
teman sebaya dan masyarakatnya. "ada tahap ini, proses nilai-nilai
budaya sudah dilakukan melalui aturan
permainan dimana anak sudah dapat berbagi aturan dengan teman
sebaya sebagai role model yang mengikuti permainan yang sama.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
45/63
ng
rasa
beriku
t ini0
Kejujuran, strategi pembelajaran yang dikembangkan dapat
melalui permainan sebab akibat, perjanjian untuk berbuat jujur, dan
penghargaan atas kejujuran. 5enggang rasa, strategi
pembelajaran yang dikembangkan
dapat melalui penghayatan si menang untuk tidak
mengejek si kalah. Karena sewaktu-waktu mereka bisa berganti
posisi dimana si kalah bisa jadi pemenang, demikian juga
sebaliknya. "enghargaan terhadap alam, strategi pembelajaran
yang dikembangkan berupa permainan untuk memperhatikan
sesuatu &pemandangan'.
Konsep diri, strategi pembelajaran yang dikembangkan
memperhatikan bentuk muka dan tubuh
Mengasah empati, strategi pembelajaran yang dikembangkan
adalah permainan memperhatikan kebutuhan orang lain.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
46/63
;. 5ahap otonomi yaitu tahap nilai mengisi dan mengendalikan kata hati
dan kemauan bebasnya tanpa tekanan lingkungannya. "ada tahap ini,
seiring dengan proses yang berlangsung berkesinambungan dan menetap,
maka nilai-nilai moral dalam permainan tradisional akan terinternalisasi
sehingga indi!idu sudah terbiasa mengendalikan diri tanpa tertekan oleh
aturan otoritas, tetapi kemampuan mengendalikan diri lebih disebabkan
karena anak mampu mematuhi aturan berdasarkan pengalaman
menyenangkan saat bermain yang telah terekam dalam memori di alam
bawah sadarnya.
elanjutnya untuk pe+entkan karakter yang mengacu pada prespektif
sistem model perilaku 6uitt &7884', kita perlu memahami bahwa perkembangan
karakter indi!idu meliputi ; komponen yaitu kognitif, afektif, kemauan
olition) dan perilaku %ehaior)! $alam kaitan ini, nilai masih merupakan
orientasi atau disposisi yang berada pada komponen kognitif dan afektif, tetapi
belum selalu akan diwujudkan dalam bentuk kemauan atau perilaku. edangkan
karakter sudah meliputi tindakan atau aplikasi dari knowledge, yang sudah
meliputi semua komponen kognitif, afektif, kemauan olition) dan perilaku
%ehaior)! Berdasarkan prespektif ini, nilai-nilai pada tahap anatomi,
heteronomy serta sosionomi merupakan pondasi dari terbentuknya karakter.
Komponen kognitif meliputi pengetahuan mengenai yang baik dan buruk
dengan dasar rasional yang akan memproses secara kreatif sebagai bahan
keputusan moral. elanjutnya, pengetahuan yang sudah tersimpan itu akan
mempengaruhi nilai apa yang akan tertanam pada komponen afektif, untuk
menghasilkan /udgment moral>etika. Kedua komponen ini selanjutnya akanmempengaruhi komponen kemauan olition) berupa komitmen untuk
memunculkan perilaku baik dan buruk. $asar komitmen ini didasari
pengetahuan untuk mengetahui nilai apa yang dipelajari berdasarkan
pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya. #rtinya, kedua komponen ini
mempengaruhi kemauan untuk melakukan komitmen? tujuan? rencana? dan
kekuatan untuk mencapainya. elanjutnya, ketiga komponen
ini mempengaruhi komponen terakhir, yaitu perilaku yang oert muncul ke
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
47/63
permukaan yang sejalan dengan tahap otonomi di atas. "erilaku oert ini
memiliki dua aspek, personal irtues dan social irtues! ang termasuk
personal irtues adalah keberanian, disiplin diri sedangkan yang termasuk
social irtues adalah sopan santun, dapat dipercaya, memiliki perasaan iba
pada orang lain. "ada saat indi!idu berhasil
mereflesikan pengetahuan, nilai, kemauan komitmennya ke dalam perilaku
aktualnya, maka hal tersebut akan semakin menambah dasar pengetahuannya,
memperkuat kemampuannya di dalam menganalisa nilai serta dampak nilai
yang mereka yakini.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
48/63
orang bertindak sebagai pohon pisang dan 9-73 orang berfungsi sebagai
buah pisangnya. "ermainan ini menceritakan tentang seorang pencuri yang
berhasil ditangkap oleh pemiliki pisang dengan bantuan seorang dukun,
lengkap dengan pemberian ganjaran terhadap pencuri tersebut. $alam
permainan ini,
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
49/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
hampir semua aspek perkembangan pada anak terstimulasi. ecara fisik,
kemampuan motorik anak terlatih ketika anak-anak yang berperan sebagai
pisang dicuri oleh si pencuri. "encuri harus menarik pisang-pisang &anak-anak'
itu dari pangkal pohonnya dan disimpan di tempat persembunyiannya.
Kemudian ketika memperoleh ganjaran, si pencuri harus memikul hasil
curiannya ke suatu tempat &berjarak kurang lebih 2= m'. Ia akan berusaha
keras, jatuh bangun menggendong setiap anak yang berperan sebagai pisang.
ecara kognitif, si pencuri harus membuat strategi lihai gar gerak-geriknya
tidak diketahui pemilik pisang. $emikian pula dengan dukun yang berusaha
menyusun strategi untuk menjebak dan menangkap pencuri pro%lem soling)!
#nak-anak juga belajar untuk menghargai milik orang lain dan mengasah
empati tentang bagaimana kecewanya sang pemilik pisang ketika pisang-pisang
yang telah ditanam dan dipeliharanya dicuri orang. 5indakan pemilik pisang
meminta bantuan dukun dan kesediaan dukun membantu menunjukkan
keterikatan sosial mereka yang didasari nilai gotong royong. Mereka
berusaha saling menolong untuk menyelesaikan suatu masalah. imbol dukun
dalam permainan ini sebenarnya juga menggambarkan adanya kepercayaan
mereka terhadap unsur magis H kekuatan gaib &transendental', dimana hal ini
menstimulasi untuk menyadari aspek spiritual dalam kehidupan. "enggunaan
unsur alam sebagai bagian dari permainan ini membuat mereka lebih
menghormati dan lebih bijak ketika memanfaatkan alam sekitar. Mereka
mengetahui proses apa yang terjadi pada pohon pisang, hingga berbuah.
Nilai utama yang dapat digali dalam permainan ini adalah nilai-nilai moralnya.
#nak akan memahami sanksi seperti apa yang akan diterima oleh seorang
pencuri. *igur raja adalah figur pimpinan sebagai pengambil keputusan yangharus bertindak adil dan memberikan hukuman yang setimpal dengan apa yang
dilakukan pencuri. Ketika permainan berakhir dan akan diulangi,
merekapun melakukan musyawarah untuk menentukan pergantian peran.
"ermainan tradisional &meski tidak selalu dilakukan di luar ruangan' yang
sangat dekat dengan unsur-unsur alam, baik dalam hal tempat bermain maupun
alat-alat permainan yang digunakan, berperan penting dalam mendekatkan
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
50/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
manusia dengan dunia alamiahnya dan mendatangkan pengertian yang lebih
dalam tentang tempat yang mereka jadikan tempat tinggal ini sebagai
pengetahuan ekologi yang bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga
sebagai jiwa dari kehidupan. $engan demikian, kedekatan dan keterlibatan
dengan alam ini mampu menumbuhkan nilai-nilai positif dalam berinteraksi
dengan alam itu sendiri. Bisa dikatakan seluruh permainan tradisional yang
ada ini menggunakan unsur-unsur alam sebagai media>alat permainan
mereka. Mereka menggunakan berbagai daun-daunan kering, ranting, batang
pisang sebagai alat-alat bermain peran, menggunakan sarang laba-laba sebagai
pengganti benang, menggunakan bunga kelapa sebagai pelampung, jerami
sebagai alat musik, batu-batuan sebagai benteng dan masih banyak lagi unsur
alami yang mereka gunakan dalam permainan. Bahan yang mereka gunakan
pun pada umumnya adalah bagian tanaman yang sudah mengering atau
gugur secara alami, sehingga anak-anak ini sama sekali tidak merusak alam.
Melalui ajaran-ajaran yang diperoleh dari orang tua mereka &turun temurun',
mereka mampu mengolah limbah alam ini menjadi sesuatu yang baru dan
bermanfaat, bahkan mungkin membantu perkembangbiakannya. Beberapa
permainan tradisional menggunakan semacam nyanyian atau kidung atau syair-
syair yang berisi pesan- pesan moral berupa doa untuk pelestarian alam dan
penghormatan masyarakat setempat pada penguasa alam. "ada permainan
ki"/ki"en ceh' misalnya, sebelum anak-anak masuk ke sungai untuk
membantu membersihkan tali air dan membenamkan kepalanya kedalam air
untuk bertahan menahan nafasnya, mereka akan melantunkan syair 0
Bismillah, hai raje jin, 0an, artin0a 7
Bi"i##a-& -a# raja jin&kutoh asal-usulmu Ak
ta- a"a# "#&
Nabi khaidir pongjerohku Na+i k-ai!ir
ka8an akra+k
Pongjegis kite kherine Mari kita +erka8an !an
jan,an ,an,, ak
$engan cara ini mereka melindungi diri dari hal-hal yang tidak
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
51/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
diinginkan dan menghormati adanya alam lain.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
52/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
Beberapa kalangan, apakah pendidik atau orang tua sebenarnya
sudah menyadari dampak negatif yang dimunculkan berbagai permainan
modern ini. ebagian pasrah saja mengikuti perkembangan dan
tuntutan anak, sebagian mulai melengkapi pengalaman bermain anak
dengan aktifitas outdoor yang lebih alami dan sebagian lainnya mulai
melirik dan menggali kembali &bernostalgia' permainan-permainan
tradisional yang pernah mereka mainkan ketika kecil dulu. Beberapa
sekolah bahkan mulai mengaktifkan kembali berbagai permainan
tradisional atau permainan rakyat menjadi bagian dalam kurikulum
mereka. "ara menyedia wahana bermain anak pun mulai menyediakan
sarana permainan-permainan yang bersifat alami dan berbau tradisional
bahkan dijadikan ajang kompetisi yang menarik, seperti lomba bakiak,
lomba gasing, egrang dan beberapa permainan beregu lainnya. 5anpa
disadari banyak orang yang merasa kehilangan dan merindukan
permainan-permainan ini. Meski masih terbatas, beberapa pemerhati
budaya mulai menggali kembali salah satu warisan nenek moyang
kita ini dalam berbagai kajian artikel dan wacana. Beberapa pengusaha
mulai menawarkan aktifitas-aktifitas outdoor yang bersifat kembali
kealam dan muatan lokal sebagai upaya mengembalikan fungsi
bermain bagi perkembangan anak-anak. "eluang masih digunakannya
peralatan permainan tradisional tidak tertutup sama sekali, karena pada
dasarnya kebudayaan itu bagaikan spiral. Ia berjalan dan terus berjalan,
seolah-olah akan meninggalkan yang lama. "ada suatu saat nanti ia akan
kembali meskipun tidak sama persis. Findu pada masa lalu akan selalu
ada, yang kesemuanya itu menyiratkan adanya keterhubungan kita
dengan relasi terhadap nenek moyang? terhadap yang datang setelah
kita? terhadap suku bangsa kita sendiri? serta terhadap bangsa kita
sendiri dalam memantapkan nilai-nilai budaya sebagai collectie
identity untuk memberi ciri sebagai identitas bangsa. 6al ini
merupakan tantangan sekaligus ujian untuk memelihara nilai-nilai
budaya Indonesia dalam mengatasi perubahan )aman.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
53/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
*$ PENUTUP
$alam era modernisasi, kurangnya penguasaan teknologi berakibat pada
ketertinggalan yang pada gilirannya dapat mengakibatkan ketertinggalan.
ituasi ini membuat orang modern tidak mempunyai pilihan kecuali harus
berupaya menguasai teknologi. alah satu konsekuensi dari kemjuan teknologi
ialah makin juga menimbulkan perubahan dalam berbagai pola perilaku, tidak
terkecuali kemjuan teknologi juga merambah pola perilaku dalam dunia
bermain anak. ontohnya, pertemuan tatap muka face to face) yang dilakukan
secara berhadapan dengan teman sebaya dan lingkungannya, kini dapat
tergantikan dalam jarak jauh melalui rekayasa isual, melalui teknologi
komputer.
Betapapun majunya suatu teknologi, manfaatnya harus dapat dikaji
untuk tetap menjaga martabat kemanusiaan agar tidak terjadi dehumanisasi
dan despiritualisasi karena menggeser nilai- nilai manusiawi yang hakiki.
"endidikan sebagai ikhtisar manusiawi selalu mengacu pada nilai-nilai budaya
dimana nilai-nilai budaya tidaklah harus ditafsirkan statis. 5etapi kita harus
sanggup memilah antara nilai-nilai mana yang sebenarnya tetap menjadi ciri
atau identitas bangsa dan mana yang bisa mengakibatkan kemerosotan nilai.
"ada kenyataannya, kita tidak mungkin hanya mengandalkan
pihak sekolah untuk mengembangkan upayapendidikan dan kebudayaan dalam menanamkan nilai, moral dan karakter pada
anak. $i samping pendidikan dapat diselenggarakan melalui pelembagaan,
masih terbuka lahan garapan yang dapat mewarnai pelestarian dan
pengembangan kebudayaan. $alam kenyataannya, kurangnya perhatian
generasi muda pada nilai-nilai budaya bangsa, terkait dengan masih sedikit
sekali bahan bacaan atau metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai budaya
pada anak. alah satu bentuk metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
54/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
budaya adalah melalui permainan. $alam konteks pengenalan budaya, maka
dapat ditawarkan permainan tradisional yang di dalamnya mengandung
pesan-pesan moral yang didasari kearifan lokal local .isdom) yang
menyiratkan .orld ie. dari suku bangsa masing-masing. "esan-pesan moral
ini diterjemahkan ke dalam aturan permainan untuk membedakan mana
perilaku baik-buruk, serta berperan untuk melatih
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
55/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
anak mematuhi aturan.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
56/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
percontohan ini akan dilakukan di ;;; wilayah di Indonesia. alah satu
wahana di dalamnya terdapat bengkel permainan tradisional untuk
tetap dilestarikan.
2. Melihat kenyataan semakin terbatasnya lahan di perkotaan, ada baiknya
sesekali mengajak anak bermain di alam sekitar sambil
memperkenalkan kembali permainan tradisional untuk
menstimulasi perkembangan anak melalui media
alamiah yang beragam.
G. "erlunya menyeimbangkan pilihan permainan yang berbasis teknologi
untuk selektif dalam memilih isi yang tidak mengandung kekerasan
dan pornografi. $i samping menyeleksi
permainan yang bersifat edukatif dalam
permainan tradisional.
;. "erlunya mengenalkan sejak dini pada anak mengenai nilai-nilai budaya
yang mengandung pesan-pesan moral yang didasari kearifan lokal
local .isdom) yang menyiratkan .orld ie. dari suku bangsa
masing-masing. "engenalan keanekaragaman tersebut, agar sedini
mungkin anak-anak akan mengenal adanya perbedaan, dimana
perbedaan itu dapat dijadikan ajang saling mengenal, bekerja sama,
bahkan untuk menyayangi dengan mengembangkan intellectual
empathy! $i lain pihak,
ditumbuhkan pada anak-anak kebanggaan akan
identitas etniknya dan kebanggaan terhadap etnik lain sebagai bagian
bersama dari bangsa Indonesia, yang pada gilirannya akan menjadi
perekat sebagai identitas bangsa Indonesia.=. "enanaman nilai-nilai moral untuk membentuk karakter tidak bisa
berlangsung begitu saja tanpa proses yang terus-menerus secara
konsisten. %leh karena itu, pesan-pesan moral di
dalam permainan tradisional hanyalah sebagai salah satu sumbangan
pengenalan nilai-nilai
budaya sebagai lahan garapan di luar lingkungan rumah dan sekolah.
Karena itu, perlunya penanaman nilai-nilai kearifan lokal local
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
57/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
.isdom) dari setiap suku bangsa di Indonesia melalui media
permainan tradisional untuk dimasukkan ke dalam bagian kurikulum
nasional.
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
58/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
P"taka A9an
Bambang, Mulyono. l88G. 3onflik dan 4odal 3edamaian 5osial
6alam 3onsepsi 3alangan
4asyarakat di Tanah
Air
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
59/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
s
s
.
6assan, *uad. 2337. etakan ketiga. 5tudium enerale! > ch ir o n . ! a ldos t a . e d u > w hu itt> s t ude n t >scansp a p . h tm l, diakses
tgl 28 Maret 2334
6uitt, 1. &233G'. > ch ir o n . ! a ldos t a . e d u > w hu itt> b r il s t a r> ! a lues r e po r t.h tm l,
diakses tgl 28 Maret 2334
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
60/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
and Bacon.
(ickona, 5. &7887'. 6oes character education make a difference alt
(ake ity0 Jtah tate %ffice of +ducation.
Fetrie!ed $ecember 7884,
from
h tt p 0 >> ww w .usoe .k 72 . u t.u s > cu r r >cha r Le d >r eso u r ce >d iff.h tm l,
diakses tgl G3 Maret 2334
(inda, N.+yre, Fichard. 788=. Teaching Your Children "alues.
New ork0 imon sand
h
u
s
t
e
r
Miller, "., H Kim, K. &7899'. 6uman nature and the de!elopment of
character0 5he clash of descripti!e and normati!e elements in
>&2', 7GG-;;.
Nucci, (. &7898a'. hallenging con!entional wisdom about morality0
5he domain approach to !alues education. In (. Nucci &+d.',
4oral deelopment and character education= A
dialogue &79G-23G'.
Berkley, #0Mcutchan.
Fachman, Maman. 7888. "alues Education 4odels for Enhancing
ood Citi?enship in
Community Ciic Education Action 0esearch at Elementary
5chool in Central aa. Makalah pada onference on i!ic
+ducation &I+$'. Bandung0 I+$ Bandung.
Faths, (ouis +., 6armin, Merrill., imon, idney B.789=. "alues and
http://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.html5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
61/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
Teaching. %hio0 harles
+
M
e
r
r
i
l
l
"
u
b
l
i
s
h
i
n
g
o
"iaget,
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
62/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
caring and effectie education= An administratie guide to
creating heterogeneous schools. Baltimore, M$0 "aul 6.
Brookes "ublishing o.
Fetrie!ed $ecember
7884, from
h tt p 0 >> ww w .E uasa r . ua lbe r t a . c a > dd c > inc l>so lo m o n . h tm, diakses tgl
2: Maret 2334
1atson, M., olomon, $., Battistich, ., chaps, +., H olomon,
5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final
63/63
Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif
dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa
1ynne, +. &7898'. 5ransmitting traditional !alues in contemporary schools. In
(. Nucci,4oral deelopment and character education= A dialogue &pp.
78-G4'. Berkeley, #0 Mcutchan.
1ynne, +., H Fyan, K. &788:'. 0eclaiming our schools= A hand%ook on
teaching character, academics, and discipline &2nd ed.'. New ork0
Merrill.
1ynne, +., H 1alberg, 6. &+ds.'. &789;'. 6eeloping character=
Transmitting kno.ledge.
"osen, I(0 #F(.
1ynne, +., H 1alberg, 6. &789='. 5he complementary goals of character
de!elopment and academic e@cellence. Educational 'eadership, @&;',
7=-79.