12
LAPORAN PRAKTIKUM FRAKSINASI SEL dibuat untuk memenuhi tugas praktikum modul Sel dan Genetika dibuat oleh Kelompok 9 Annisa Aulia Fitri Erwanda Desire Budiman Karlina Sari Sujana Monica Indriyani Muh. Hafif Kusasi Nur Rizqillah Putri Noursyarief Rico Irawan Syarifah Ro’fah Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

LAPORAN PRAKTIKUM

FRAKSINASI SEL

dibuat untuk memenuhi tugas praktikum

modul Sel dan Genetika

dibuat oleh Kelompok 9

Annisa Aulia Fitri

Erwanda Desire Budiman

Karlina Sari Sujana

Monica Indriyani

Muh. Hafif Kusasi

Nur Rizqillah

Putri Noursyarief

Rico Irawan

Syarifah Ro’fah

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2011

Page 2: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, sehingga atas rahmat-Nya laporan ini telah

diselesaikan dengan baik. Salawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan

laporan praktikum ini.

Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam laporan praktikum ini. Kami menerima segala kritik

dan saran dari pembaca untuk kebaikan kami nantinya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Ciputat, Maret 2011

Kelompok 9

Modul Sel dan Genetika

DAFTAR ISI

1

Page 3: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

KATA

PENGANTAR.................................................................................................................................. 1

DAFTAR

ISI................................................................................................................................................. 2

I. Landasan

Teori................................................................................................................................ 3

II.

Tujuan.............................................................................................................................................. 4

III. Alat dan

Bahan................................................................................................................................. 4

IV. Cara

Kerja........................................................................................................................................ 4

V.

Hasil................................................................................................................................................. 5

DAFTAR

PUSTAKA................................................................................................................................... 7

2

Page 4: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

I. Landasan Teori

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memungkinkan orang untuk bisa

melihat struktur yang paling kecil dalam kehidupan kita yaitu sel. Pengamatan sel dengan

mikroskop terus memperoleh kemajuan seiring dengan penemuan dan penyempurnaan

mikroskop itu sendiri. Sel sebagai bagian dari makhluk hidup juga mengandung banyak

komponen/bagian-bagian dari sel yang kemudian dikenal dengan organel. Untuk bisa

mempelajari organel sel dapat dilakukan dengan teknik fraksionasi sel, sehingga kita dapat

memisahkan organel utama sehingga fungsinya dapat dipelajari.

Sel sebagai unit fungsional dari makhluk hidup terdiri dari organel-organel yang

berperan dalam kerja sel itu sendiri. Organel yang ditemukan didalam sel antara lain, nukleus,

ribosom, mitokondria, retikulum endolpasma, lisosom, aparatus golgi.

Suatu teknik yang berguna untuk mempelajari struktur dan fungsi sel adalah

fraksionasi sel (cell fractionation), yang menjauhkan sel-sel dan memisah-misahkan organel-

organel utama serta struktur subselular lain. Instrumen yang digunakan adalah mesin

sentifugasi, alat yang memutar tabung reaksi berisi campuran sel-sel yang pecah pada

berbagai kecepatan. Gaya yang dihasilkan menyebabkan fraksi komponen sel mengendap di

dasar tabung, membentuk pellet. Pada kecepatan rendah, pellet terdiri dari komponen

berukuran besar, sedangkan kecepatan lebih

tinggi menghasilkan pellet dari komponen berukuran kecil. Mesin yang lebih kuat, disebut

ultrasentrifus, bisa memutar sampai 130.000 putaran per menit (rpm) dan memberikan gaya

pada partikel 1 juta kali lebih besar daripada gaya gravitasi (1.000.000 g).

Fraksionasi sel digunakan untuk mengisolasi (memfraksionasi) komponen- komponen

sel berdasarkan ukuran dan densitas (kerapatannya). Fraksionasi sel memungkinkan peneliti

menyiapkan komponen-komponen sel spesifik dalam jumlah banyak dan mengindentifikasi

fungsi komponen tersebut, tugas yang jauh lebih sulit dilakukan dengan sel utuh. Misalnya,

3

Page 5: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

uji biokimiawi menunjukkan bahwa salah satu fraksi sel yang dihasilkan melalui sentrifugasi

antara lain adalah enzim yang terlibat dalam respirasi selular. Mikroskopi elektron

mengungkapkan bahwa fraksi ini mengandung banyak sekali organel yang disebut

mitokondria. Gabungan data ini membantu ahli biologi menentukan bahwa mitokondria

adalah tempat respirasi selular. Dengan demikian, biokimia dan sitologi saling melengkapi

dalam mengkorelasikan fungsi dengan struktur sel.

II. Tujuan

Melihat benda-benda sel (organel) dengan centrifuge bertingkat.

III. Alat dan Bahan

1. Mesin sentrifugasi

2. Kaca objek dan gelas penutup

3. Pipet transfer

4. Tabung microfuge

5. Mikroskop cahaya

6. Homogenat hepar kelinci

7. PBS (Phosphat Buffer Saline)

8. Metylen Blue

9. Janus Green

IV. Cara Kerja

1. Membuat homogenat hepar rat dengan menghancurkan hepar kelinci dengan

menggunakan homogenizer dan memberi larutan sukrosa dengan konsentrasi 2%

sebanyak 100ml sebelumnya.

2. Mengambil 1,5ml homogenat pada tabung microfuge dan memutar dengan

sentrifugasi pada 5.000rpm selama 15menit.

3. Memisahkan supernatan dan memindahkan ke tabung microfuge yang baru.

4. Mengencerkan endapan/pellet dengan menambahkan 500µl PBS dengan pH 7.

5. Menambahkan metylen blue dengan perbandingan 1:1.

6. Meneteskan pada kaca objek dan memeriksa dibawah mikroskop dengan perbesaran

40x15.

7. Memperhatikan, mengamati, serta mencatat komponen sel yang didapat.

4

Page 6: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

8. Selanjutnya, memutar kembali supernatan yang telah dipindahkan ke tabung

microfuge yang baru dengan kecepatan 12.000rpm selama 15menit.

9. Memisahkan endapan dan membuang supernatan.

10. Mengencerkan kembali endapan/pellet dengan menambahkan 100µl PBS.

11. Menambahkan janus green dengan perbandingan 1:1.

12. Meneteskan pada kaca objek dan memeriksa dibawah mikroskop dengan perbesaran

10x15.

13. Memperhatikan, mengamati, serta mencatat komponen sel yang didapat.

IV. Hasil

Berdasarkan pengamatan, hasil dari endapan yang diencerkan setelah sentrifugasi

pertama didapatkan banyak nukleus-nukleus yang terlihat jelas seperti titik-titik besar

berwarna biru tua. Warna tersebut didapatkan dari pewarnaan metylen blue. Di bawah ini

adalah gambar dari kumpulan nukleus yang dilihat dari mikroskop dengan perbesaran 600x.

Sajian nukleus hati kelinci

Setelah mensentrifugasi kembali supernatan, endapan dan diencerkan kembali lalu

diberi pewarnaan janus green. Kemudian diteliti melalui mikroskop cahaya dengan

perbesaran 150x didapatkan mitokondria. Mitokondria yang didapatkan berbentuk seperti

5

Page 7: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

batang kecil dan berwarna lebih pekat dibanding yang lainnya. Gambar berikut ini adalah

gambar dari sajian mitokondria tersebut.

Sajian mitokondria hati kelinci

DAFTAR PUSTAKA

6

Page 8: Laporan Praktikum Fraksinasi Sel

Campbell, A.,dkk. Biologi. 2002. Edisi 5. Jilid1. Jakarta: Erlangga.

Panduan Praktikum FK-UI

7