View
104
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
A. Penyusunan RenstraB. Isi RenstraC. Analisis Renstra
Citation preview
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 1
LAPORAN ANALISIS RENSTRA KUMKM
PROVINSI JAWA TENGAH
Tugas Disusun guna Memenuhi Syarat Mata Kuliah Perencanaan
Strategis
Disusun Oleh :
Nama : Nora Sembadra Mahardhika
NIM : 14020112120006
No.Absen : 04
Kelas : Administrasi Publik 01 - Rabu
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN AJARAN 2014
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 2
BAB II
ISI
II.1 Perencanaan Strategis
II.1.1 Konsep Perencanaan Strategis
Terkait rencana strategis, Depdagri, LAN RI, BAPPENAS dan BPKP
(2001:44) mengemukakan1:
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat. Perencanaan
strategis instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumberdaya
manusia dan sumberdaya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis, nasional dan global.
Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan
(strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan
dasar bagai perwujudan visi dan misi serta strategis instansi pemerintah.
Perencanaan strategis yang disusun oleh suatu instansi pemerintah harus
mencakup menurut Depdagri, LAN RI, BAPPENAS dan BPKP: (1) Pernyataan
visi, misi strategis, dan faktor-faktor keberhasilan organisasi, (2) Rumusan tentang
tujuan, sasaran dan uraian aktivitas organisasi, dan (3) Uraian tentang cara
mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dengan visi, misi dan strategis yang jelas
maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi,
peluang dan kendala yang dihadapi. Perencanaan strategis bersama dengan
1 Tesis Disertasi, 2010, Pengertian Perencanaan Strategis, dalam
http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/10/pengertian-perencanaan-strategis.html, tertanggal 26 April 2014, pukul 12:21.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 3
pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas
kinerja yang penting.
Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan pada pasal 7 ayat (1) menjelaskan, Renstra SKPD memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta
berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Perencanaan strategis diperlukan karena memiliki manfaat yang sangat
menguntungkan organisasi. Beberapa manfaat perencanaan strategis adalah
sebagai berikut:2
1. Berguna bagi perencanaan untuk perubahan dalam lingkungan yang
kompleks.
2. Berguna untuk pengelolaan hasil-hasil.
3. Perencanaan strategis merupakan alat manajerial yang penting.
4. Perencanaan strategis berorientasi masa depan, mampu beradaptasi.
5. Perencanaan strategis penting untuk mendukung masyarakat dan alat
komunikasi.
6. Perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
7. Pemahaman terhadap perencanaan strategik akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
8. Pemahaman terhadap perencanaan strategik akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses
pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut
dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka
2 Ahmad Khoeri, Rencana Strategis SKPD, dalam
http://ahmadkhoeri77.blogspot.com/2013/05/rencana-strategis-skpd.html tertanggal 25 April 2014, pukul 17.37.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 4
panjang. Manajemen strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai
berikut:
1. Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha
kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
2. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan
kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan.
Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
3. Analisis Lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis,
politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam
lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan maupun
ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi
perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system informasi strategis,
pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari pihak luar (masyarakat).
4. Analisis Sumberdaya
Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan
dan kelemahan organisasi.
5. Identifikasi Kesempatan Strategis
Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi
menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan tujuan
dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa
perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan
baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan
organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 5
6. Pengambilan Keputusan Strategis
Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk
memanfaatkan kesempatan strategis.
7. Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
8. Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.
Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana
strategis.3
Sementara menurut Osborne dan Gaebler perencanaan strategis adalah salah
satu cara untuk mengantisipasi masa depan dan merupakan tindakan yang
antisipatif dengan langkah umum sebagai berikut:
1. Analisis situasi internal dan eksternal
2. Diagnosis atau mengidentifikasikan isu-isu yang dihadapi organisasi
3. Definisi misi sebagai dasar tujuan organisasi
4. Sasaran dasar organisasi
5. Penciptaan visi: seperti apa keberhasilan itu
6. Pengembangan strategi untuk mewujudkan visi dan sasaran
7. Mengembangkan jadwal dari sasaran
8. Pengukuran evaluasi dari hasil yang didapat
Dalam pemerintahan, langkah ini memerlukan satu unsur penting, yakni: 9.
Konsensus dengan stakeholder.4
3 Gunadarma, Materi 1 Arti Penting Perencanaan Strategis, dalam http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modulrencanastrategis/materi1_artipentingperencanaanstrategis.pdf tertanggal 26 April 2014, pukul 12:21.
4 David Osborne dan Ted Gaebler, Mewirausahakan Birokrasi: Mentransformasi Semangat Wirausaha dalam Sektor Publik (rev.ed.; Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo, 2000), hal. 263-264.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 6
II.1.2 Landasan Hukum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Provinsi Jawa Tengah dalam Menyusun Renstra
Dalam menyusun Renstranya, Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
berpedoman kepada beberapa peraturan yang berlaku agar dalam prosesnya
berjalan sesuai jalur perundang-undangan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut pedoman yang digunakan Dinas KUMKM dalam menyusun Renstranya:
1. Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
4. Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan.
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 7
9. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi JawaTengah.
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun
2005-2025.
13. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah.
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah 2009-2029.
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan
Koperasi.
16. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
17. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018.
18. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 Tahun 2008 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 8
19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 41 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah.
20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Koperasi.
21. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 518/23546 Tahun 2011 tentang
Pengembangan Produk Unggulan Daerah Perdesaan melalui Pendekatan One
Village One Product (OVOP) Berbasis Koperasi di Provinsi Jawa Tengah.
II. 2 Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Jawa Tengah
II.2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Pergub Nomor 67 tahun 2008 Bab II, Bagian Pertama tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi, pasal 2 disebutkan bahwa Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang KUMKM berdasarkan asas
otonomi daerah, asas dekonsentrasi, dan asas tugas pembantuan.
Berdasarkan hal tersebut, Dinas KUMKM mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang KUMKM.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
KUMKM .
3. Pembinaan dan fasilitasi bidang KUMKM lingkup Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
4. Pelaksanaan tugas di bidang kelembagaan KUMKM, pemberdayaan
KUMKM serta pemberdayaan koperasi simpan pinjam lingkup Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 9
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang KUMKM lingkup Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas menurut pasal 5
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 tahun 2008;
1. Kepala Dinas membawahkan:
a. Sekretariat
b. Bidang Kelembagaan KUMKM
c. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
d. Bidang Pemberdayaan Koperasi
e. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam
f. UPTD
g. Kelompok Jabatan Fungsional,
2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
3. Bidang-bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
4. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Koperasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua
kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dari penjelasan diatas, dapat diuraikan tugas dan fungsi masing bagian
sebagai berikut :
a. Sekretariat
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 10
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program,
keuangan, umum dan kepegawaian.
2. Sekretariat mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang program.
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan.
c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Bidang Kelembagaan KUMKM.
1. Bidang Kelembagaan KUMKM mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang organisasi dan badan hukum, dan pengawasan.
2. Bidang Kelembagaan KUMKM mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang organisasi dan badan hukum;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengawasan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 11
c. Bidang Pemberdayaan KUMKM.
1. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang produksi, pemasaran dan jaringan usaha.
2. Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah mempunyai
fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang produksi;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pemasaran dan jaringan usaha;
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
d. Bidang Pemberdayaan Koperasi.
1. Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang koperasi pertanian dan koperasi non pertanian.
2. Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang koperasi pertanian;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang koperasi non pertanian;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 12
e. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam.
1. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang jaringan dan permodalan, dan pengembangan dan
kesehatan.
2. Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang jaringan dan permodalan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengembangan dan kesehatan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
f. UPTD Balai Pelatihan KUMKM
Berdasarkan Pergub Nomor 41 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Tengah terdapat Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai
Pelatihan Koperasi dan UMKM (UPTD Balatkop dan UMKM) yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan KUMKM. Untuk melaksanakan tugas
pokok dimaksud, UPTD Balatkop dan UMKM menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengkajian,
pengembangan dan penyelenggaraan pelatihan.
2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengkajian,
pengembangan dan penyelenggaraan pelatihan.
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan koperasi dan
usaha mikro kecil dan menengah.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 13
Adapun Susunan Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Balai
Pelatihan KUMKM adalah sebagai berikut :
1. Kepala Balai
2. Subbagian Tata Usaha
3. Seksi Pengkajian dan Pengembangan
4. Seksi Penyelenggara
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok
dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM.
Dari penjelasan diatas dapat diuraikan tugas dan fungsinya sebagai berikut:
1. Kepala Balai mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi.
2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan.
3. Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengkajian dan pengembangan
pelatihan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.
4. Seksi Penyelenggara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
dan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pelatihan koperasi dan usaha
mikro kecil dan menengah.
5. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok jabatan fungsional
dikoordinasikan oleh Kepala Seksi dan secara administratif dikoordinasikan
oleh Kepala Subbagian Tata Usaha.
7. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan bidang keahliannya.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 14
8. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
9. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
10. Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
II.2.2 Sumber Daya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Tengah
a. Sumber Daya Pegawai
Jumlah pegawai/personil Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah sebanyak
148 orang terdiri dari: a. Pegawai Negeri Sipil: 145 orang, b. Pekerja Harian
Lepas: 3 orang
Tabel 2.1. Kekuatan Personil PNS Menurut Golongan
Tabel 2.2. Kekuatan Personil PNS Menurut Pendidikan
PENDIDIKAN PRIA WANITA JUMLAH
SD 8 orang 1 orang 9 orang
SMP 7 orang 1 orang 8 orang
SMA 23 orang 13 orang 36 orang
D III 4 orang 3 orang 7 orang
S1 34 orang 27 orang 61 orang
S2 13 orang 11 orang 26 orang
JUMLAH 89 orang 56 orang 145 orang
GOLONGAN PRIA WANITA JUMLAH
Golongan I 7 orang - 7 orang
Golongan II 18 orang 5 orang 23 orang
Golongan III 58 orang 44 orang 102 orang
Golongan IV 6 orang 7 orang 13 orang
JUMLAH 89 orang 56 orang 145 orang
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 15
Tabel 2.3. Struktur Esselon PNS Menurut Jenis Kelamin
PENDIDIKAN PRIA WANITA JUMLAH
Esselon II 1 orang - 1 orang
Esselon III 3 orang 3 orang 6 orang
Esselon IV 8 orang 6 orang 14 orang
JUMLAH 12 orang 9 orang 21 orang
Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah memperoleh alokasi 1 (satu) orang
widyaiswara yang ditempatkan pada UPTD Balaktop untuk mendukung
pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat KUMKM.
Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan dan mendukung pelayanan
perkantoran, Dinas KUMKM menggunakan jasa dari penyedia jasa (outsourcing)
untuk tenaga kebersihan sebanyak 9 orang serta tenaga keamanan sebanyak 14
orang.
b. Aset Tetap
Sedangkan untuk aset tetap yang dimiliki Dinas KUMKM Provinsi Jawa
Tengah ditampilkan dalam tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tanah dan Gedung Yang Dimiliki
NO URAIAN LUAS
1
Tanah 6 (enam) bidang terdiri dari
a. Tanah Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
b. Tanah UPTD Balatkop 1
c. Tanah UMKM Center
d. Tanah UPTD Balatkop 2
e. Tanah PLUT KUMKM di Ds Dukuh Waluh
Kec. Kembaran Kab. Banyumas
f. Tanah di Ds. Dawuhan Kab. Banyumas
Bangunan Gedung 5 unit terdiri dari:
3.243 M²
5.500 M²
2.617 M²
2.320 M²
927 M²
480 M²
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 16
2 a. Bangunan Dinas KUMKM Provinsi Jawa
Tengah
b. Bangunan Balatkop
c. Bangunan UMKM Center
d. Bangunan PLUT KUMKM di Ds. Dukuh
Waluh Kec. Kembaran Kab. Banyumas
e. Bangunan di Ds. Dawuhan Kab. Banyumas
1.486 M²
3.367 M²
1.650 M²
654 M²
120 M²
c. Aset Bergerak
Untuk aset bergerak pada Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
ditampilkan dalam tabel 2.5.
Tabel 2.5. Kendaraan Bermotor Yang Dimiliki
NO URAIAN JUMLAH
1
2
Kendaraan Bermotor Roda 4 sejumlah 10 unit terdiri
dari:
a. Honda Civic VTI Tahun 2001 (H 54)
b. Toyota Kijang LGX Tahun 2004 (H 9504 VR)
c. Toyota Innova G Diesel Tahun 2005 (H 9501 GR)
d. Toyota Avansa 1300 G Tahun 2010 (H 9501 HG)
e. Toyota Avansa 1300 G Tahun 2010 (H 9501 FR)
f. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 CG)
g. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 KG)
h. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 PR)
i. Toyota Innova Tahun 2011 (H 9506 GZ)
j. Toyota Avanza Veloz Tahun 2013 (H 9529 ZR)
Kendaraan Bermotor Roda 2 sejumlah 50 unit terdiri
dari:
a. Di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
9 unit
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 17
3
b. Di Kota / Kabupaten Se Jateng
Kendaraan Bermotor Roda 3 di Kabupaten / Kota Se-
Jawa Tengah
41 unit
25 unit
d. Aset Lainnya
Selain aset tetap dan bergerak, guna memperlancar pelaksanaan tugas dan
pelayanan bagi masyarakat KUMKM, Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
juga memiliki berbagai aset pendukung lainnya seperti yang tercantum dalam
Buku Aset Dinas.
II.2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2009
Terkait sektor Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, perkembangan jumlah
koperasi di Jawa Tengah selama periode 2008-2013 mengalami pertumbuhan
positif. Pada 2008 Jumlah Koperasi sebanyak 17.617 unit dan meningkat 9.598
unit (54,48%) menjadi 27.215 unit pada 2013 dengan jumlah koperasi aktif
mencapai 21.832 unit atau meningkat sebanyak 9.406 unit (75,70%), dengan
proporsi koperasi tidak aktif semula 29,47% turun menjadi 19,78% pada akhir
tahun 2013. Berikut disajikan perkembangan jumlah koperasi, koperasi aktif, dan
koperasi tidak aktif dalam gambar 2.3.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 18
Gambar 2.3.
Perkembangan Jumlah Koperasi, Koperasi Aktif dan Koperasi Tidak Aktif
Pertumbuhan jumlah koperasi ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah
anggota koperasi, dimana semula 4.576.355 orang pada 2008, menjadi 6.471.928
orang pada akhir tahun 2013, meningkat 41,42%, atau sebanyak 1.895.573 orang.
Gambar 2.4. menyajikan perkembangan jumlah anggota koperasi dari 2008-2013.
Gambar 2.4.
Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi
Peningkatan jumlah koperasi ini juga turut menyerap tenaga kerja, terutama
pada sektor manajerial dan jasa. Bila pada tahun 2008 jumlah tenaga kerja
koperasi baru sebanyak 51.048 orang, maka per Desember 2013 koperasi mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 119.657 orang, meningkat 134,40% atau 68.609
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 19
orang. Berikut disajikan perkembangan penyerapan tenaga kerja oleh koperasi
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Koperasi
Sedangkan untuk omzet dan aset Koperasi juga mengalami pertumbuhan
yang cukup signifikan. Apabila omzet Koperasi pada 2008 baru sebesar
Rp.11.179 trilyun maka tahun 2013 telah tumbuh 2 kali lipat lebih atau 235,27%,
sebesar Rp.37.480 trilyun. Demikian juga aset Koperasi juga mengalami
pertumbuhan yang mengagumkan, bila pada 2008 baru sebesar Rp. 8.320 trilyun,
maka pada September 2013 menjadi Rp.33.501 trilyun atau tumbuh sebesar
302,66%. Gambar 2.6. menyajikan perkembangan omzet dan aset Koperasi
selama 2008-2013.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 20
Gambar 2.6.
Perkembangan Aset dan Omzet Koperasi
Sedangkan jumlah UMKM yang telah dibina juga mengalami peningkatan.
Pada 2008 jumlah UMKM sebanyak 64.294 UMKM dan meningkat sebanyak
26.045 UMKM (40,51%) menjadi 90.339 UMKM pada akhir 2013, dengan
penyerapan tenaga kerja pada 2008 sebesar 264.762 orang menjadi 480.508 orang
atau meningkat 215.746 orang (81,49%). Aset UMKM mengalami pertumbuhan
yang signifikan, pada 2008 Aset UMKM sebesar Rp. 3,976 trilyun, dan pada 2013
sebesar Rp. 9,634 trilyun atau meningkat Rp. 5,658 trilyun (142,30%), dengan
Omset semula Rp. 9,572 trilyun menjadi Rp. 20,345 trilyun pada 2013, atau
meningkat sebanyak Rp 10,773 trilyun (112,55%). Berikut disajikan dalam
gambar 2.7. data UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 21
Gambar 2.7.
Perkembangan UMKM Binaan Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2008-2013, pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
terdapat 19 indikator RPJMD dimana hingga akhir 2013 telah tercapai seluruhnya.
Berikut disajikan secara lengkap capaian indikator RPJMD 2008-2013 pada Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dalam tabel 2.6.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 22
TABEL 2.6.
CAPAIAN INDIKATOR RPJMD DINAS KUMKM PROV. JATENG
Dari tabel 2.6 dapat dilihat terdapat beberapa indikator yang capaiannya
jauh melebihi target, yaitu :
1. Indikator KSP/USP Koperasi yang sehat di tiap kecamatan 1 KSP/USP
dengan target 573 KSP/USP, hingga akhir 2013 telah tercapai sebanyak 6.711
KSP/USP. Tingginya capaian ini disebabkan adanya dukungan dari Pemerintah
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan penilaian kesehatan
KSP/USP.
2. Indikator Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah, dimana target sebesar 1.750
Sertifikat, hingga akhir 2013 telah tercapai 6.085 Sertifikat. Tingginya capaian ini
disebabkan adanya dukungan dari Kementerian KUKM RI, Kementerian Dalam
Negeri, dan Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk kesepakatan bersama
sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Percepatan
Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Program sertifikasi Hak
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 23
Atas Tanah ditujukan untuk meningkatkan nilai jaminan yang dimiliki oleh
KUMKM ketika akan mengakses permodalan dari lembaga keuangan Bank/Non-
Bank.
3. Indikator Peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan SDM
KUMKM dengan target 8.700 orang, hingga akhir 2013 telah tercapai sebanyak
12.490 orang. Tingginya capaian ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
pengurus/pengelola KUMKM untuk meningkatkan produktivitasnya.
Alokasi anggaran pemberdayaan Koperasi dan UMKM selama periode
2008-2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan
komitmen yang tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ter-hadap
pemberdayaan KUMKM. Berikut ditampilkan alokasi anggaran APBD Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2013 dalam tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Alokasi APBD Dinas KUMKM Prov. Jateng 2008-2013
No Tahun Anggaran Pertumbuhan
1 2008 18.074.316.000 -
2 2009 30.055.057.000 66,29%
3 2010 38.286.295.000 27,39%
4 2011 57.770.067.000 50,89%
5 2012 52.740.688.000 (8,71)
6 2013 63.904.681.000 21,17%
II.3 Penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan Renstra dapat menjawab arah Dinas KUMKM; Dimana Dinas
Dinas KUMKM saat ini berada dan akan kemana arahan KUMKM; Kemana
tujuan Dinas KUMKM; Bagaimana atau dengan apa Dinas KUMKM pergi atau
mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT adalah analisa yang dipilih dan
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 24
digunakan oleh Dinas KUMKM dalam menyusun jawaban tersebut. Dalam alat
analisis ini, Dinas KUMKM harus memperhatikan empat aspek penting yaitu
masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal,
target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target, dan cara memadukan
faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal dalam penyusunan strategi.
Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi Dinas
KUMKM dengan SWOT yaitu Streght (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan)
yang merupakan faktor internal Dinas KUMKM, Oportunity (Peluang) dan Threat
(Ancaman) yang merupakan faktor eksternal Dinas KUMKM. Berikut hasil
analisa SWOT dari Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2013-2018:
A. Kekuatan (Strength)
1. Komitmen dan kebijakan terkait pemberdayaan Dinas KUMKM sangat kuat.
2. Koperasi sebagai entitas yang berbadan hukum.
3. Proses pendirian koperasi mudah.
4. Tingginya keanekaragaman potensi sumber daya daerah.
B. Kelemahan (Weakness)
1. Rendahnya kewirausahaan dan kompensi SDM Dinas KUMKM.
2. Keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan teknologi, dan
terbatasnya permodalan.
3. Masih terbatasanya jejaring usaha dan pemasaran Dinas KUMKM.
C. Peluang (Opportunity)
1. Perundang-undangan tentang KUMKM (UU tentang KUMKM, PP tentang
KUMKM) memberikan kesempatan yang luas untuk pengembangan usaha
Dinas KUMKM.
2. Alokasi pembiyaan dari kementrian Dinas KUKM RI melalui LPDB, KUR,
dan pembiyaan dari CSR dan PKBL.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 25
D. Ancaman (Threts)
1. Tantangan pasar global melaui ACFTA pada 2010 dan adanya kesepakatan
masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
2. Pengembangan IPTEK dan TI, serta tuntutan daya saing dari persaingan global.
Tingginya dukungan pemerintah pusat terhadap pemberdayaan KUMKM
dapat dilihat dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk mendukung
pengembangan KUMKM, diantaranya adalah UU No. 20/2008 tentang UMKM,
UU No. 17/2012 tentang Perkoperasian, UU No. 1/2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro, PP no. 17/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan UU No. 20/2008.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menetapkan berbagai kebijakan
guna mendukung pengembangan pemberdayaan KUMKM, yaitu:
1. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan
Koperasi.
2. Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
3. Peraturan Gubernur No. 2 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Koperasi.
4. Instruksi Gubernur Jawa Tengah No. 518/23546 Tahun 2011 tentang
Pengembangan Produk Unggulan Daerah Perdesaan melalui Pendekatan
One Village One Product(OVOP) berbasis Koperasi di Provinsi Jawa
Tengah.
5. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/06544 tanggal 31 Maret
2011 tentang Memperkuat Lembaga Keuangan Mikro dan Kelompok
Usaha Bersama dengan memfasilitasi Pembentukan Koperasi
6. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. No.518/15158 tanggal 5
Agustus 2011 tentang Penanganan Koperasi tidak aktif secara
komprehensif dengan Kabupaten/Kota.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 26
7. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/17567 tanggal 21
September 2011 tentang Pusat Belanja Souvenir dan Makanan Khas Jawa
Tengah di setiap Kabupaten/Kota.
8. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 518/016736/2013 tanggal 25
September 2013 tentang Pengembangan Koperasi sebagai Gerakan
Ekonomi Kerakyatan.
Berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota tentunya memberikan
kepastian hukum sekaligus peluang bagi para pemangku kebijakan, gerakan Dinas
KUMKM, serta masyarakat luas untuk turut serta membina dan mengembangkan
Dinas KUMKM.
Selain dalam bentuk paket kebijakan, dukungan Pemerintah terhadap
pemberdayaan Dinas KUMKM juga dilaksanakan dalam bentuk perkuatan modal
melalui skema dana bergulir oleh Kementerian Dinas KUKM RI, hingga bulan
Agustus 2013 nilai realisasi dana bergulir untuk Jawa Tengah sebesar Rp.
619.480.153.925 bagi 472 KUMKM. Selain melalui dana bergulir, Pemerintah
juga memberikan kemudahan bagi KUMKM yang sudah feasible tetapi belum
bankable untuk mengakses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Per Agustus 2013, realisasi KUR di Jawa Tengah mencapai
Rp.19.412.883.000.000 bagi 2.174.768 debitur KUMKM dan menempati nilai
tertinggi secara nasional.
Seiring dengan dilaksanakannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada tahun 2015 serta adanya perjanjian ASEAN China Free Trade Area
(ACFTA), tantangan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM semakin
kompleks. Perpindahan arus barang dan jasa, serta teknologi yang semakin
meningkat akibat dari keterbukaan ekonomi Indonesia pada umumnya, serta Jawa
tengah pada khususnya, untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN perlu
disikapi dengan penuh kehatihatian. Pada satu sisi, keterbukaan ekonomi ini
memberikan kesempatan bagi para pelaku Dinas KUMKM untuk
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 27
mengembangkan jaringan pasar serta distribusi produk mereka, tetapi di lain sisi
hal ini juga dapat menjadi tantangan bagi Dinas KUMKM untuk meningkatkan
daya saingnya guna berhadapan secara langsung dengan pelaku usaha dari
mancanegara.
Sementara beberapa kelemahan Dinas KUMKM yang masih harus menjadi
perhatian dalam periode 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan
keunggulan Koperasi sebagai sarana perekonomian.
2. Belum terjaganya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Produk KUMKM
karena keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan teknologi,
dan terbatasnya permodalan.
3. Perlunya peningkatan kualitas SDM KUMKM untuk menghadapi
perkembangan IPTEK dan TI.
Selain menggunakan analisa SWOT dalam penyusunan Renstranya, Dinas
KUMKM juga melakukakan telaah terhadap permasalahan terkait pelayanan
Dinas KUMKM, visi dan misi Gubernur Jawa Tengah dan Renstra Kementerian
Koperasi and UKM RI, serta isu-isu strategis pemberdayaan KUMKM di Jawa
Tengah. Berikut penjelasan dari telaah tersebut:
A. Identifikasi Permasalahan Pelayanan Koperasi Dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
Sesuai dengan penjelasan mengenai susunan organisasi dan tata
kepegawaian, serta tugas dan fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah diatas, berikut disajikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi pada Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jateng pada tabel 3.1
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 28
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Fungsi
SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jateng
Aspek
Kajian
Kondisi Saat
Ini
Faktor yang Mempengaruhi Pemasalahan
Pelayanan
SKPD Internal Eksternal
Evaluasi
Kinerja
SKPD
Masih
lemahnya
kualitas
administrasi
usaha
koperasi
Terbatasnya
jumlah mana-
jer Koperasi
yang memiliki
kompetensi
terkait
Rendahnya
rasio antara
jumlah penga-
was koperasi
dengan jumlah
koperasi
Banyak koperasi
belum melaksa-
nakan adminis-
trasi usaha
sesuai dengan
Peraturan
Perundangan
Mayoritas
KSP di Jawa
Tengah masih
berkategori
cukup sehat
Kurangnya
pemahaman
pengelola KSP
tentang peni-
laian kesehatan
Banyaknya ca-
lon anggota
KSP sehingga
mempengaruhi
kesehatannya.
KSP belum me-
mahami aturan
tentang Penilai-
an Kesehatan
Koperasi
Banyak UM-
KM yang be-
lum mengak-
ses permoda-
lan dari
Lembaga
Keuangan
Tidak adanya
sistem
administrasi
usaha
Kurangnya
sosialisasi
mengenai tata
cara akses
kredit dari
lembaga
keuangan
Kurangnya
pemahaman
UMKM terha-
dap aturan me-
ngakses permo-
dalan dari Lem-
baga Keuangan
Pemasaran
produk
KUMKM
masih sebatas
pasar lokal
Keterbatasan
anggaran
KUMKM
untuk promosi
produknya
Keterbatasan
modal menga-
kibatkan
KUMKM
tidak dapat
Jangkauan
pemasaran
produk
KUMKM masih
terbatas
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 29
menerapkan
sistem
konsinyasi
Sistem
produksi
KUMKM
masih
sederhana
Keterbatasan
pengetahuan
KUMKM da-
lam pemanfaa-
tan teknologi
Dukungan dari
stakeholders
masih bersifat
parsial
KUMKM belum
memanfaatkan
sarana teknologi
dalam proses
produksinya
Banyak
KUMKM
yang belum
memiliki
kompetensi
serta pengeta-
huan dalam
menghadapi
IPTEK
Rendahnya
kesadaran
untuk
mengikuti
diklat yang
diadakan
SKPD teknis
Belum
tersedianya
database
peserta
pelatihan
KUMKM
Rendahnya
kualitas SDM
KUMKM dalam
menghadapi
perkembangan
IPTEK.
B. Telaah Visi, Misi dan Program Provinsi Jawa Tengah
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa
Tengah 2013-2018, ditetapkan visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah
“MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI”. Dari visi
Jawa Tengah tersebut, dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) misi pembangunan sebagai
berikut :
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di
Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di
Bidang Kebudayaan
2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 30
3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah
yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan
Persatuan dan Kesatuan
5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan
Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan
Dasar Masyarakat
7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa
Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah
mendukung pencapaian target pembangunan dari misi ke-2 yaitu Mewujudkan
Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan
dan Pengangguran.
Dalam tabel 3.2 berikut disajikan Faktor Penghambat dan Pendorong
Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Provinsi Jawa
Tengah pada Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jateng.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : MENUJU JATENG SEJAHTERA DAN BERDIKARI
No
Misi dan
Program
KDH
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 31
1 Misi ke-2 “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran”
Program
Mewujudkan
Desa
Mandiri
Banyak koperasi
belum melaksana-
kan administrasi
usaha sesuai Pera-
turan Perundangan
yang berlaku
Adanya ego
sektoral dalam
pelaksanaan
kebijakan
pemberdayaan
KUMKM
Tingginya komit-
men Pemprov.
Jateng terkait pem-
berdayaan KUM-
KM yang dibukti-
kan melalui berba-
gai kebijakan yang
telah dikeluarkan
KSP belum
memahami secara
jelas aturan
tentang Penilaian
Kesehatan
Koperasi.
Belum terpadu-
nya berbagai ke-
bijakan pember-
dayaan KUM-
KM sehingga
program atau
kegiatan masih
bersifat parsial
Dukungan Peme-
rintah Pusat, Kabu-
paten / Kota, serta
stakeholders dalam
pemberdayaan
KUMKM cukup
tinggi.
Kurangnya pema-
haman UMKM
terhadap aturan
mengakses permo-
dalan dari Lemba-
ga Keuangan
Masih rendah-
nya Kualitas
SDM Aparatur
Pembina
KUMKM di
Kabupaten/Kota
dalam
pembinaan dan
pengawasan
KUMKM
Jangkauan pema-
saran produk KU-
MKM masih
terbatas
KUMKM belum
memanfaatkan
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 32
sarana teknologi
dalam proses
produksinya
Rendahnya
kualitas SDM
KUMKM dlm
menghadapi
perkembangan
IPTEK.
C. Telaah Renstra Kementerian Koperasi Dan UKM RI
Sesuai dengan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI 2010-2014,
upaya pemberdayaan KUMKM secara nasional diarahkan melalui visi “Menjadi
Kementerian yang Kredibel Guna Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang
Tangguh dan Mandiri sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional” dengan
misi terdiri atas:
1. Mengimplementasikan good governance (tata kelola pemerintahan
yang baik).
2. Menumbuhkan dan rnengembangkan kewirausahaan Koperasi dan
UMKM.
3. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM.
4. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan bagi Koperasi dan
UMKM.
5. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan kesadaran
berkoperasi.
Dari visi dan misi tersebut, terdapat 5 (lima) fokus prioritas yang ingin
dicapai dalam pemberdayaan KUMKM periode 2013-2018 yang meliputi:
1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM.
2. Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 33
3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM.
4. Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM.
5. Penguatan kelembagaan Koperasi.
Sebagai percepatan pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM,
Kementerian Koperasi dan UKM RI juga mengeluarkan 7 Key Development
Milestones yang terdiri atas:
1. Peningkatan nilai ekspor sebesar 20%.
2. Koperasi berkualitas bertumbuh sebanyak 5.000 unit per tahun.
3. Tersedianya sistem informasi KUKM online.
4. Kredit Usaha Rakyat terdistribusi sebesar 13 triliun per tahun.
5. 1.000 Sarjana Calon Wirausaha Baru.
6. 100 Program OVOP berhasil.
7. 3 Koperasi berskala besar di setiap provinsi.
Selain program kebijakan diatas, Kementerian Koperasi dan UKM RI juga
menginisiasi program Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (PLUT-KUKM) pada 2013 di daerah melalui APBN
Tugas Pembantuan. PLUT-KUKM ditujukan untuk memberikan layanan
konsultasi dan manajemen bisnis secara komprehensif bagi KUMKM selain juga
sebagai pusat pemasaran dan promosi produk unggulan daerah.
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-
2029 yang menjelaskan mengenai pemanfaatan rencana struktur ruang wilayah
Provinsi serta penetapan kawasan strategis Provinsi maka dalam kebijakan
pembangunan koperasi dan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah senantiasa memperhatikan faktor konektivitas serta potensi daerah yang
ada guna mengoptimalkan nilai ekonomi yang akan diterima masyarakat koperasi
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 34
dan UMKM. Penumbuhan usaha-usaha baru disesuaikan oleh potensi sumber
daya lokal yang ada serta pengembangan infrastruktur ekonomi dengan
memperhatikan ketersediaan bahan baku, sumber daya manusia, serta sumber-
sumber energi memastikan bahwa usaha yang dilakukan oleh Koperasi dan
UMKM akan berkelanjutan serta memiliki keunggulan komparatif.
Pengembangan Koperasi dan UMKM juga diarahkan untuk mendorong terjadinya
keseimbangan melalui distribusi sumber daya ekonomi yang ada antar kawasan
strategis, hal ini tentunya selaras dengan strategi dan arah kebijakan
pengembangan wilayah pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018.
Selain itu pembangunan sektor Koperasi dan UMKM 2013-2018 juga
diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, melakukan
pengolahan limbah secara terpadu, menekan penggunaan bahan kimia berbahaya,
serta meningkatkan jumlah produk-produk makanan organik. Hal tersebut perlu
dilakukan guna mempersiapkan koperasi dan UMKM dalam memasuki tataran
ekonomi hijau (green economic) yang kompetitif dan adanya perubahan selera
masyarakat yang semakin ingin kembali ke alam.
E. Isu Strategis
Dari penjelasan diatas terdapat tiga isu strategis yang menjadi prioritas
pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2013-2018, yaitu :
1. Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan
keunggulan Koperasi sebagai sarana perekonomian
2. Belum terjaganya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Produk KUMKM
karena keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan teknologi,
dan terbatasnya permodalan.
3. Perlunya peningkatan kualitas SDM KUMKM untuk menghadapi
perkembangan IPTEK dan TI.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 35
II.4 Isi Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Jawa Tengah
Secara garis besar Renstra Dinas KUMKM memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, dan sasaran yang bersifat indikatif sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya dengan melihat visi, misi, dan program Kepala Daerah, Renstra
Kementerian KUMKM RI, serta isu-isu strategis Dinas KUMKM Jawa Tengah,
dan memperhatikan keinginan masyarakat dan stakeholder terkait. Berikut
penjabarannya:
A. VISI
Dari penjelasan mengenai permasalahan terkait pelayanan Dinas KUMKM,
telaah visi dan misi Gubernur Jawa Tengah dan Renstra Kementerian Koperasi
and UKM RI, serta isu-isu strategis pemberdayaan KUMKM di Jawa Tengah
maka visi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 adalah
“SEJAHTERA BERSAMA KOPERASI DAN UMKM”.
Visi diatas diharapkan dapat mewujudkan keinginan masyarakat KUMKM
serta stakeholders terkait. Makna yang terkandung dari visi diatas adalah:
1. SEJAHTERA
Sejahtera merupakan suatu kondisi dimana segala macam kebutuhan
masyarakat terpenuhi, baik berupa kebutuhan jasmani maupun rohani. Dalam
konteks pembangunan KUMKM, sejahtera berarti tercukupinya kebutuhan
masyarakat KUMKM baik lahir maupun batin, dimana hal sesuai dengan amanat
UU No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian. Mengingat bahwa kondisi sejahtera
dinamis sesuai dengan tuntutan dan aspirasi yang berkembang, maka diperlukan
upaya terus-menerus dalam penyempurnaan paket kebijakan, strategi program
kegiatan serta pembinaan guna mewujudkan kondisi tersebut.
2. BERSAMA
Bersama merupakan suatu ikatan yang terbentuk atas dasar kesamaan tujuan
maupun rasa kekeluargaan, dimana salah satu ciri utamanya adalah rasa saling
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 36
memiliki dan kepedulian antar anggota terhadap kondisi dan arah hubungan yang
terjalin. Dalam konteks pembangunan KUMKM, bersama berarti suatu hubungan
yang harmonis antara Pemerintah, Gerakan KUMKM, serta masyarakat dan para
pemangku kebijakan lainnya dalam mensinergikan upaya pembangunan KUMKM
guna memperoleh hasil yang optimal.
Dengan demikian visi “SEJAHTERA BERSAMA KOPERASI DAN
UMKM” dapat didefinisikan sebagai upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat
KUMKM melalui sinergisitas antara pemerintah, masyarakat serta segenap
pemangku kepentingan lainnya.
B. MISI
Sebagai upaya mewujudkan visi diatas, maka diperlukan misi sebagai arah
dan memberikan batasan bagi tujuan pencapaian pembangunan KUMKM. Misi
Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 adalah :
1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.
Misi ini diarahkan pada kebijakan yang sistematis dalam rangka
peningkatan kapasitas kelembagaan KUMKM. Afirmatif dari misi ini
dilaksanakan melalui mendorong penguatan kelembagaan kelompok masyarakat
menjadi koperasi, pembinaan terhadap koperasi tidak aktif menjadi koperasi aktif,
meningkatkan kualitas koperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta
meningkatkan citra koperasi.
2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang
berdaya saing.
Fokus pada misi ini adalah pengembangan produk unggulan daerah Jawa
Tengah melalui peningkatan daya saing produk KUMKM. Afirmatif dari misi ini
dilaksanakan melalui pengembangan.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 37
Produk unggulan Daerah, peningkatan akses permodalan bagi KUMKM,
perluasan jaringan pemasaran dan distribusi usaha, serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia KUMKM.
3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.
Misi ini diarahkan pada penumbuhan wirausaha baru serta perluasan
kesempatan kerja guna mendukung pengurangan jumlah pengangguran di Jawa
Tengah. Afirmatif dari misi ini dilaksanakan melalui peningkatan kualitas sumber
daya manusia KUMKM.
4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola KUMKM yang
kompeten.
Misi ini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dari
pengurus/pengelola KUMKM yang kompeten serta profesional. Afirmatif dari
misi ini melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia KUMKM.
5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan
berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan
KUMKM.
Fokus misi ini adalah pada peningkatan kualitas SDM Aparatur untuk
mewujudkan aparatur Pembina KUMKM yang profesional serta peningkatan
kualitas perencanaan pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
C. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penjabaran dari misi untuk
mewujudkan visi pembangunan KUMKM selama kurun waktu 2013-2018.
Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :
1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.
Tujuan : Meningkatkan peran Koperasi dalam perekonomian Jawa Tengah.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 38
Sasaran : Meningkatnya peran Koperasi dalam perekonomian Jawa Tengah.
2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang
berdaya saing.
Tujuan :
a. Meningkatkan Jumlah Produk OVOP berbasis Koperasi di Jawa Tengah.
b. Meningkatkan daya saing KUMKM di Jawa Tengah.
Sasaran :
a. Bertambahnya jumlah Produk OVOP berbasis Koperasi di Jawa Tengah.
b. Meningkatnya daya saing KUMKM di Jawa Tengah.
3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.
Tujuan :
a. Meningkatkan jumlah wirausaha di Jawa Tengah.
b. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja oleh KUMKM.
Sasaran :
a. Meningkatnya jumlah wirausaha baru di Jawa Tengah.
b. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja oleh KUMKM.
4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola KUMKM yang
kompeten
Tujuan : Meningkatkan kualitas SDM Pengelola KUMKM.
Sasaran : Meningkatnya kualitas SDM Pengelola KUMKM.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 39
5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan
berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan
KUMKM.
Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas perencanaan pemberdayaan KUMKM.
b. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur.
Sasaran :
a. Meningkatnya kualitas serta integrasi, sinkronisasi dan sinergitas
perencanaan pemberdayaan KUMKM antara Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
b. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur.
D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN UMUM
Strategi dan kebijakan umum merupakan rumusan perencanaan
komprehensif dalam mencapai tujuan dari Renstra Dinas KUMKM Provinsi Jawa
Tengah. Berikut disajikan strategi dan kebijakan umum untuk tiap misi
pembangunan :
1. Mewujudkan Koperasi yang berkualitas dan sehat.
Strategi :
a) Mendorong penguatan kelembagaan kelompok masyarakat menjadi
koperasi.
b) Pembinaan terhadap Koperasi Tidak aktif menjadi Koperasi Aktif.
c) Meningkatkan kualitas Koperasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
d) Meningkatkan citra Koperasi
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 40
Kebijakan :
a) Fasilitasi pelayanan pendirian Koperasi, perubahan BH/AD Koperasi
dan Pembubaran Koperasi.
b) Pembinaan Pengawasan dan Penyehatan Koperasi.
c) Pemeringkatan dan Penilaian Kesehatan Koperasi.
d) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Koperasi.
2. Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Jawa Tengah yang
berdaya saing.
Strategi :
a) Pengembangan Program OVOP di Jawa Tengah, melalui
pengembangan Desa Mandiri OVOP melalui sistem demplot, fasilitasi
peningkatan sarana produksi OVOP, serta pengembangan ketrampilan
teknis melalui magang dan bimbingan teknis.
b) Peningkatan permodalan KUMKM di Jawa Tengah, melalui fasilitasi
temu pembiayaan, pendampingan penyusunan studi kelayakan usaha, serta
mendorong pembentukan Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah.
c) Peningkatan jaringan pemasaran dan distribusi produk KUMKM,
melalui pameran dan promosi dengan memanfaatkan UMKM Center serta
PLUT-KUMKM, penyediaan layanan klinik usaha, peningkatan kualitas
desain produk KUMKM.
Kebijakan :
a) Meningkatkan koordinasi dengan Kab/Kota dalam pengembangan
produk OVOP melalui sistem demplot, fasilitasi peningkatan sarana
produksi OVOP, serta pengembangan ketrampilan teknis melalui magang
dan bimbingan teknis.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 41
b) Meningkatkan akses permodalan KUMKM kepada Lembaga Keuangan
melalui fasilitasi temu pembiayaan, pendampingan penyusunan studi
kelayakan usaha, serta mendorong pembentukan Perusahaan Penjaminan
Kredit Daerah.
c) Meningkatkan jaringan pemasaran dan usaha Produk KUMKM dengan
memanfaatkan UMKM Center serta PLUT-KUMKM, penyediaan layanan
klinik usaha, peningkatan kualitas desain produk KUMKM.
3. Penumbuhan wirausaha baru dan perluasan kesempatan kerja.
Strategi : Peningkatan kualitas SDM KUMKM guna mendorong wirausaha
baru dengan berbasis pada potensi sumber daya lokal.
Kebijakan : Peningkatan keahlian dan ketrampilan Pengurus/Pengelola
KUMKM.
4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengelola KUMKM yang
kompeten
Strategi : Peningkatan kualitas SDM KUMKM.
Kebijakan : Peningkatan keahlian dan ketrampilan Pengurus/Pengelola
KUMKM melalui pelatihan berbasis manajerial, vokasional, serta
kompetensi.
5. Mewujudkan aparatur yang profesional, berdedikasi, tanggap dan
berorientasi pada pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan
KUMKM.
Strategi :
a) Peningkatan Koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas perencanaan
pemberdayaan KUMKM.
b) Peningkatan kualitas SDM Aparatur.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 42
Kebijakan :
a) Pemantapan koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan
KUMKM.
b) Peningkatan kualitas SDM Aparatur.
Untuk mewujudkan visi dan misi, tentunya harus dilengkapi dengan ukuran-
ukuran mengenai faktor-faktor apa saja yang hendak diubah atau dicapai. Berikut
disajikan data mengenai tujuan, sasaran, dan indikator sasaran Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2013-2018 dalam tabel 4.2.5
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan pembangunan KUMKM perlu
ditindaklanjuti dengan penyusunan program dan kegiatan riil, disertai dengan
indikator kinerja dan pendanaan indikatif. Berikut disajikan rencana program,
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif pada Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 dalam tabel 5.1.6
Sementara indikator kinerja sasaran menjadi tujuan dan upaya Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah untuk diwujudkan dalam kurun
waktu 5 tahun Indikator tersebut dapat dicapai bila sumber daya organisasi dan
asumsi-asumsi yang digunakan dapat dipenuhi. Pencapaian indikator dinas akan
memberi kontribusi bagi pencapaian indikator Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Jawa Tengah yang diproyeksikan setiap tahunnya sebagai pada
tabel 6.1.
5 Lihat “Lampiran”.
6 Ibid
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 43
Tabel 6.1.
MATRIK INDIKATOR KINERJA RPJMD
DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH
II.5 Analisis Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Tengah
Dalam pembuatan Renstra, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan dalam penyusunan sistematikanya berpedoman pada Peraturan
Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sehingga
penyusunannya dapat dikatakan baik mengingat Dinas KUMKM telah
melaksanakan tahap demi tahap penyusunan Renstra Dinas KUMKM dan
menyusunnya sesuai dengan sistematika yang tertera dalam peraturan dan
perundang-undangan.
Berpedoman terhadap Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan pada pasal 7 ayat (1) menjelaskan Renstra SKPD
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 44
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif
dimana dalam tahapan penyusunannya adalah:
Melihat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah Menurut Bagian Ketiga Sistematika Rencana Pembangunan Daerah dalam
Pasal 40 ayat (4) yang menjelaskan mengenai sistematika penulisan Renstra
SKPD yang paling sedikit mencakup: a. pendahuluan; b. gambaran pelayanan
SKPD; c. isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; d. visi, misi,
tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; e. rencana program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan f. indikator kinerja SKPD
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Mengacu pada sistematika
penyusunan Renstra tersebut, Dinas KUMKM menyusun Renstra dengan
sistematika:
a. BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan mengenai latar belakang,
landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematikan penulisan.
b. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, menjelaskan mengenai
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisaasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja
Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pembangunan KUMKM.
c. BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI, menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan pelayanan SKPD,
Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah, Telaah Renstra Kementerian
Koperasi dan UKM RI, serta penentuan isu strategis.
d. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN, menjelaskan mengenai Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran
Jangka menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD, dan Telaah Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 45
e. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF,
menjelaskan mengenai program kegiatan SKPD, indikator kinerja, kelompok
sasaran, serta pendanaan indikatif.
f. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD, menjelaskan mengenai indikator kinerja SKPD yang
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD lima tahun mendatang untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
g. BAB VII PENUTUP
Sementara pada Pasal 4 ayat (2) Rencana Pembangunan Daerah, disusun
dengan tahapan: a. penyusunan rancangan awal; b. pelaksanaan Musrenbang; c.
perumusan rancangan akhir; dan d. penetapan rencana. Berikut penjelasannya:
1) Tahap Persiapan:
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Ir. Sujarwanto
Dwiatmoko, M.Si, menerima secara resmi rancangan awal RPJM Daerah dari
Kepala Bappeda, Herru Setiadhie, SH, M.Si. Setelah menerima RPJMD tersebut,
Kepala Dinas KUMKM mempelajari visi, misi, dan program Kepala Daerah
terpilih, H. Ganjar Pranowo, SH. Kemudian, Dinas KUMKM akan mengkaji,
memilah dan memilih diantara visi dan misi tersebut yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi dari Dinas Koperasi dan UMKM, yaitu fokus terhadap
penanggulangangan kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah. Berdasarkan
tugas pokok dan fungsi tersebut maka Dinas KUMKM mendukung pencapaian
target pembangunan dari misi Kepala Daerah yang ke-2, yaitu “Mewujudkan
Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan
Pengangguran”.
Kemudian, Kepala Dinas KUMKM membentuk tim yang dikhususkan
untuk menyusun Renstra. Mereka akan menyusun rencana kerja untuk
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 46
menyiapkan dokumen Renstra sebagai meteri pembuatan visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Dinas KUMKM yang bersifat indikatif
dan sebagai bahan yang akan dibahas dalam forum SKPD. Terkait masalah forum
SKPD, tim penyusun Renstra akan melakukan identifikasi dan menentukan
stakeholder yang dianggap berkompeten, cakap, dan amanah.
2) Tahap Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD dan
Pelaksanaan Musrenbang:
Setelah tahap pertama telah dilakukan, tim penyusun Renstra akan
mengumpulkan data dan informasi mengenai gambaran pelayanan SKPD yang
berisi tugas, fungsi dan struktur organisaasi Dinas KUMKM, sumber daya Dinas
KUMKM, kinerja pelayanan Dinas KUMKM, serta tantangan dan peluang
pembangunan Dinas KUMKM dengan menggunakan metode analisis SWOT,
yakni Streght (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) yang merupakan faktor
internal Dinas KUMKM, Oportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) yang
merupakan faktor eksternal Dinas KUMKM.
Tim penyusun Renstra menjabarkan profil pelayanan Dinas KUMKM
dan prediksi jangka menengah atau disebut dengan isu strategis berdasarkan tugas
pokok dan fungsi yang berisi mengenai: Identifikasi permasalahan pelayanan
Dinas KUMKM; Telaah visi, misi, dan program Kepala Daerah terpilih (H.
Ganjar Pranowo, SH); Telaah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI;
Telaah RTRW dan kajian lingkungan hidup strategis dimana dalam
penyusunannya diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan,
melakukan pengolahan limbah secara terpadu, menekan penggunaan bahan kimia
berbahaya, serta meningkatkan jumlah produk-produk makanan organik; dan
Penentuan isu strategis. Tahapan ini kemudian diikuti dengan menyusun rumusan
visi dan misi Dinas KUMKM untuk periode 2013-2018 yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya sehingga didapat perumusan strategi dan kebijakan umum,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif, indikator kinerja
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 47
yang mengacu pada tujuan dan sasaran SKPD yang dibumbuhi dengan SPM,
serta program dan kegiatan Dinas UMKM.
Perumusan strategi dan kebijakan umum, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif, indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan
sasaran SKPD, serta program dan kegiatan yang dibumbuhi dengan SPM Dinas
UMKM akan dijadikan sebagai bahan untuk dimusyawarahkan di Forum SKPD.
3) Tahapan Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD dan
Penetapan
Kesepakatan hasil Forum SKPD kemudian dituangkan dalam Berita Acara
Hasil Kesepakatan Forum SKPD dan menjadi bahan bahan musrenbang RPJMD
tahun 2013-2018. Musrenbang ini dilaksanakan pada7:
Hari Pertama
Tempat : Gedung Gradika Bhakti Praja
Jalan Pahlawan No. 9 Semarang
Hari/Tanggal : Selasa, 12 November 2013
Pukul : 09.00-Selesai
Hari Kedua
Tempat : Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Jalan Pemuda No. 127-133 Semarang
Hari/Tanggal : Rabu, 13 November 2013
Pukul : 09.00-Selesai
Hasil musrenbang RPJMD tahun 2013-2018 ini dituangkan ke dalam
Naskah Kesepakatan Hasil Jangka Menengah Daerah sebagai acuan Bappeda
dalam menyusun dokumen rancangan akhir RPJMD yang kemudian diberikan
kepada Dinas KUMKM sebagai acuan penyusunan dokumen Renstra Dinas
7 Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Musrenbang RPJMD Jawa Tengah 2013-2018, 2013, dalam http://bappeda.jatengprov.go.id/berita-dan-info/aktivitas-bappeda/24-undangan-rembugan-musrenbang-rpjmd-2013-2018.html tertanggal 27 April 2014, pukul 23:02.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 48
KUMKM yang diikuti penyusunan rancangan Peraturan Kepala SKPD (Perka
SKPD).
Setelah seluruh tahapan satu sampai tiga telah terlaksana maka penyusunan
dokumen Renstra Dinas KUMKM akan menjadi dokumen Renstra Dinas
KUMKM yang disahkan oleh Peraturan Kepala SKPD (Perka SKPD).
Selain itu, menurut penulis Renstra Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah
sudah berjalan dengan baik sesuai dengan visi, misi, dan program Dinas KUMKM
Provinsi Jawa Tengah. Mengingat Renstra periode terbaru, 2013-2018, belum
dapat diukur kinerjanya maka kinerja sesungguhnya dapat dilihat melalui periode
sebelumnya, 2008-2013. Hal ini tercermin dari tabel 2.6, yaitu:
TABEL 2.6.
CAPAIAN INDIKATOR RPJMD DINAS KUMKM PROV. JATENG
Dari tabel di atas terdapat beberapa indikator yang capaiannya jauh melebihi
target, yakni:
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 49
1. Indikator KSP/USP Koperasi yang sehat di tiap kecamatan 1 KSP/USP
dengan target 573 KSP/USP, hingga akhir 2013 telah tercapai sebanyak 6.711
KSP/USP. Tingginya capaian ini disebabkan adanya dukungan dari Pemerintah
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan penilaian kesehatan
KSP/USP.
2. Indikator Fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah, dimana target sebesar
1.750 Sertifikat, hingga akhir 2013 telah tercapai 6.085 Sertifikat. Tingginya
capaian ini disebabkan adanya dukungan dari Kementerian KUKM RI,
Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk
kesepakatan bersama sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 6 Tahun
2007 tentang Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM.
Program sertifikasi Hak Atas Tanah ditujukan untuk meningkatkan nilai jaminan
yang dimiliki oleh KUMKM ketika akan mengakses permodalan dari lembaga
keuangan Bank/Non-Bank.
3. Indikator Peningkatan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan SDM
KUMKM dengan target 8.700 orang, hingga akhir 2013 telah tercapai sebanyak
12.490 orang. Tingginya capaian ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
pengurus/pengelola KUMKM untuk meningkatkan produktivitasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, alokasi anggaran pemberdayaan Koperasi dan
UMKM selama periode 2008-2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah ter-hadap pemberdayaan KUMKM. Berikut ditampilkan alokasi anggaran
APBD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah periode 2008-2013
dalam tabel 2.7.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 50
Tabel 2.7.
Alokasi APBD Dinas KUMKM Prov. Jateng 2008-2013
No Tahun Anggaran Pertumbuhan
1 2008 18.074.316.000 -
2 2009 30.055.057.000 66,29%
3 2010 38.286.295.000 27,39%
4 2011 57.770.067.000 50,89%
5 2012 52.740.688.000 (8,71)
6 2013 63.904.681.000 21,17%
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 51
BAB III
PENUTUP
III. 3 Kesimpulan
Nawawi menjelaskan bahwa perencanaan strategis merupakan
perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada
jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil) agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi) dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran
(tujuan operasional) organsasi.
Dalam pembuatan Renstra, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Tengah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti:
1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan pada pasal 7 ayat (1) menjelaskan Renstra SKPD memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun
sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman
kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah Menurut Bagian Ketiga Sistematika Rencana Pembangunan Daerah dalam
Pasal 40 ayat (4) yang menjelaskan mengenai sistematika penulisan Renstra
SKPD yang paling sedikit mencakup: a. pendahuluan; b. gambaran pelayanan
SKPD; c. isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; d. visi, misi,
tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; e. rencana program, kegiatan, indikator
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 52
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan f. indikator kinerja SKPD
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Selain itu, Renstra Dinas KUMKM Provinsi Jawa Tengah sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan visi, misi, dan program Dinas KUMKM Provinsi Jawa
Tengah. Mengingat Renstra periode terbaru, 2013-2018, belum dapat diukur
kinerjanya maka kinerja sesungguhnya dapat dilihat melalui periode sebelumnya,
2008-2013.8
8 Lihat halaman 50-52.
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 53
DAFTAR PUSTAKA
Osborne, David dan Ted Gaebler. 2000. Mewirausahakan Birokrasi:
Mentransformasi Semangat Wirausaha dalam Sektor Publik. Edisi Revisi
Keenam. Diterjemahkan oleh: Abdul Rosyid. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2004,
No. 104. Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-
undangan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Lembaran Negara RI, No.
21. Menteri Hukum dan HAM RI. Jakarta.
Ahmad Khoeri, Rencana Strategis SKPD (Online)
(http://ahmadkhoeri77.blogspot.com/2013/05/rencana-strategis-
skpd.html, diakses tanggal 25 April 2014, pukul 17.37).
Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Musrenbang RPJMD Jawa Tengah 2013-2018, 2013
(Online) (http://bappeda.jatengprov.go.id/berita-dan-info/aktivitas-
bappeda/24-undangan-rembugan-musrenbang-rpjmd-2013-2018.html,
diakses tanggal 27 April 2014, pukul 23:02).
Gunadarma, Materi 1 Arti Penting Perencanaan Strategis (Online).
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modulrencanastrategis/
materi1_artipentingperencanaanstrategis.pdf, diakses tanggal 26 April
2014, pukul 12:21).
Laporan Analisis Renstra KUMKM Provinsi Jawa Tengah| 54
Tesis Disertasi, 2010, Pengertian Perencanaan Strategis (Online).
(http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/10/pengertian-perencanaan-
strategis.html, diakses tanggal 26 April 2014, pukul 12:21).