Upload
valyandra-praszita
View
549
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
PSDI dan DIKLAT
PSDI dan Diklat adalah salah satu unit yang ada di RS PKU Muhammadiyah Bantul yang
mengurusi bidang kepegawaian. PSDI (Pengembangan Sumber Daya Insani), pada unit
ini seluruh karyawan yang ada di RS memiliki kesempatan untuk mengembangkan
segala potensi yang dimiliki.
STRUKTUR
Pembuat aturan perusahaan
1. Perwakilan karyawan
2. Perwakilan management
Program Berupa :
1. Perencanaan Kepegawaian
Perencanaan merupakan aktivitas proses penetapan apa yang ingin
dicapai dan pengorganisasian sumberdaya untuk mencapainya. Perencanaan
sumber daya manusia meliputi jenis tenaga yang dibutuhkan dan berapa
jumlahnya yang disesuaikan dengan lingkup pelayanan yang akan dilaksanakan.
berapa jumlah dokternya, perawatnya dan tenaga lainnya serta apakah perlu
fisioterapis atau tenaga yang lain tergantung lingkup pelayanannya. Lingkup
pelayanan ini biasanya ditentukan berdasarkan tipe rumah sakitnya. Lingkup
pelayanan rumah rumah sakit (tipe A/B/C/D) mempunyai standar minimal.
Misalnya untuk rumah sakit tipe C minimal pelayanan medisnya adalah 4 besar
spesialistik yaitu spesialis obsgyn, anak, bedah dan dalam. Dengan adanya
ketentuan tersebut maka tentu saja perencanaan SDM di rumah sakit tipe C akan
berbeda dengan tipe yang lain.
2. Reqruitmen
Penerimaan karyawan merupakan tahap yang sangat kritis dalam
manajemen SDM. Bukan saja karena biaya proses penerimaan karyawan sangat
mahal tetapi merekrut orang yang tidak tepat ibarat menanam benih yang buruk.
Ia akan menghasilkan buah yang dapat merusak tatanan sebuah organisasi
secara keseluruhan. Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan jasa
yang sifat produknya intangible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Dan
pelayanan ini hampir mutlak langsung diberikan oleh karyawan (bukan oleh
mesin/atau alat). Sehingga sikap, perilaku dan karakter karyawan sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Oleh karena itu, proses penerimaan
SDM rumah sakit harus memperhatikan sikap, perilaku dan karakter calon
karyawan. Model penerimaan yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah Bantul
ada dua yaitu :
a. Terbatas : untuk mengganti pegawai/karyawan yang cuti, contoh
karyawan perempuan yang cuti hamil bersamaan. Karyawan ini dapat
diganti dengan karyawan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
b. Umum : pereqruitan karyawan melalui media masa seperti koran,
pamflet, dll
3. Pengembangan Skill
Kompetensi SDM tidak terbentuk dengan otomatis. Kompetensi harus
dikembangkan secara terencana sesuai dengan pengembangan usaha agar
menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Di rumah
sakit diperlukan karyawan yang selalu meningkat kompetensinya karena
teknologi, ilmu pengetahuan tentang pelayanan kesehatan berkembang sangat
pesat dari waktu kewaktu. Adanya peralatan baru, metode perawatan yang
berubah merupakan contoh betapa perlunya pengembangan kompetensi.
Kegiatan pengembangan kompetensi ini antara lain pendidikan dan pelatihan,
pemagangan di rumah sakit lain, rotasi, mutasi. Pendidikan dalam hal ini
melanjutkan studi bisa karena tugas belajar (peserta dipilih oleh pihak RS) biaya
ditanggung oleh RS dengan konsekuensi peserta/karyawan tersebut akan
melakukan pengabdian di RS PKU Muhammadiyah Bantul atau izin belajar
(peserta atas permintaan sendiri), peserta mendapatkan pengurangan jam kerja
tetapi biaya tetap ditanggung oleh perserta/karyawan tersebut.
4. Pembudayaan
Budaya perusahaan merupakan pondasi bagi organisasi dan pijakan bagi
pelaku yang ada didalamnya. Budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-
nilai positif yang telah dipilih menjadi pedoman dan ukuran kepatutan perilaku
para anggota organisasi. Anggota organisasi boleh pintar secara rasional, tetapi
kalau tidak diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kebiasaan positif maka
intelektual semata akan dapat menimbulkan masalah bagi organisasi.
Pembentukan budaya organisasi merupakan salah satu lingkup dalam
manajemen SDM.
5. Pendayagunaan
The right person in the right place merupakan salah satu prinsip
pendayagunaan. Bagaimana kita menempatkan karyawan yang ada pada tempat
atau tugas yang sebaik-baiknya sehingga karyawan tersebut bisa bekerja secara
optimal. Ada karyawan yang mudah bergaul, luwes, sabar tetapi tidak telaten
dalam hal keadministrasian. Mungkin karyawan ini cocok di bagian yang
melayani publik daripada bekerja di kantor sebagai administrator. Lingkup
pendayagunaan ini adalah mutasi, promosi, rotasi, perluasan tugas dan tanggung
jawab.
6. Pemeliharaan
Jumlah total karyawan di RS PKU Muhammadiyah Bantul sejumlah 405
dan PKWT 60 orang. Semua itu memiliki hak asasi yang dilindungi dengan
hukum. Sehingga tidak bisa diperlakukan semaunya oleh perusahaan karena bisa
mengancam organisasi bila tidak dikelola dengan baik. Karyawan perlu
dipelihara dengan cara misalnya pemberian gaji sesuai standar, jamisan
kesehatan, kepastian masa depan, membangun iklim kerja yang kondusif,
memberikan penghargaan atas prestasi (umroh bagi karyawan teladan),
memberikan punishment jika terjadi pelanggaran sesuai yang tercantum dalam
buku tata tertib kepegawaian RS PKU Muhammadiyah Bantul.
7. Pensiun
Dengan berjalannya waktu SDM akan memasuki masa pensiun. Rumah
sakit harus menghindari kesan ”habis manis sepah dibuang”, dimana ketika
karyawannya sudah masa pensiun kemudian di keluarkan begitu saja. Karena itu
sepatutnya rumah sakit mempersiapkan karyawannya agar siap memasuki
dunia purna waktu dengan keyakinan. Ada banyak hal yang bisa disiapkan yaitu
pemberikan tunjangan hari tua yang akan diberikan pada saat karyawan
pensiun, pemberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk membekali calon
purnakarya. Lama bekerja juga menjadi sebuah prestasi, oleh karena itu di PKU
Muhammadiyah Bantul setiap karyawan yang sudah mengabdi selama 10 tahun
bisa mendapatkan cuti besar, sedangkan yang sudah mengabdi selama 15 tahun
mendapat gaji tambahan.
PPD (PKU Peduli Dhuafa)
Untuk orang-orang yang tidak mampu, baik orang dari dalam RS (seperti cleaning
service) atau orang dari luar RS.
Diklat, yaitu tentang pengembangan diri yang sudah direncanakan saat perencanaan
Bina Rohani :
1. Bina pasien
2. Bina Karyawan
3. Sosial keumatan
Kesulitan yang mungkin terjadi dalam PSDI dan Diklat, yaitu :
a. PSDI, yaitu sering terjadi benturan-benturan secara moral misal apabila terdapat
kebijakan baru.
b. Diklat, sesuai dengan karakteristik karyawan
KEUANGAN, LOGISTIK, DAN PENGADAAN
A. Keuangan
Tugas pokok bagian keuangan :
1. Merancang program keuangan
2. Mengkoordinir aggaran dan program kerja RS
3. Menyampaikan laporan sampai ke direktur RS
Lingkup kerja bagian keuangan dan relasi :
1. Biaya pasien rawat inap dan rawat jalan
2. Penerimaan biaya dari pasien
3. Penagihan pada pasien
Relasi-relasi rumah sakit diantaranya adalah askes sosial, jamkesmas, jamkesda,
jamsostek,jaminan kecelakaan kerja, jaminan pemeliharaan kerja. RS juga menjalin
kerjasama dengan PT KAI, Swasta, Tafakul, Afris, Edmedika.
Sistem pembiayaan RS di PKU Bantul adalah pelayanan dan tindakan di cash
tarif. Saat ini pembayaran jamkesmas sudah berdasarkan diagnosa dan ini sebagai
tantangan RS sebagai resiko finansial RS sehingga harus efektif dan efisien.
Alur pelayanan pasien :
1. Pendaftaran : identitas pasien, pasien yang memiliki jaminan atau pasien umum
2. Penetapan biaya : rawat jalan atau rawat inap
3. Pembayaran : ke bank syariah
Pelaporan keuangan ada dua yaitu :
1. Internal : evaluasi biaya pelayanan
2. Ekternal : sesuai kebutuhan pihak penjamin
Tugas bagian akutansi diantaranya :
1. Merancang anggaran
2. Menyusun anggaran
3. Mencatat pendapat dan biaya
4. Menghitung dan melaporkan jasa medis
5. Mengelola pembayaran hutang dan alat-alat kesehatan
6. Pendapatan dan pengeluaran kas (pengeluaran kas dimulai dari verifikasi ke unit
mengenai harga, diskon atau kondisi alat-alat kesehatan)
7. Menyusun laporan keuangan (laporan laba rugi, laporan kas masuk dan kas
keluar, laporan neraca/hutang)
8. Menyusun laporan tutup buku
RS PKU Bantul bekerjasama dengan bank syari’ah dalam sistem pembayaran
yang dilakukan oleh pasien umum. Pembayaran gaji karyawan, gaji dokter langsung ke
rekening masing-masing.
B. Logistik
Tugas dari logistik :
1. Perencanaan, pembelanjaan barang dan jasa secara efektif efisien islami
akuntabel
2. Pengelolaan barang-barang persediaan
C. Pengadaan
Tugas dari pengadaan :
1. Dalam pengadaan barang
2. Pengadaan MOU dengan surat perintah kerja (cleaning service)
Ada barang rutin dan barang investasi.
1. Barang rutin : pengadaan kertas, pulpen, dll
2. Barang investasi : pengadaan ventilator baru, dll
Sistem pengadaan dilakukan dengan tender dengan ditunjuk 3 perusahaan
melakukan persentasi dan negosiasi harga. Dalam melakukan proses pengadaan user
membuat proposal kerja dan di setujui oleh direktur dan oleh pengadaan akan di
laksanakan. Dalam sistem penerimaan barang, ada barang masuk dan barang keluar.
Dan dalam pengelolaan gudang, ada stok minimal.
MUTU dan SPI
Managemen mutu yaitu pengelolaan layanan agar tetap bermutu sesuai standar
(misal standar bangunan), memenuhi kebutuhan pelanggan, dan continue improvment.
Unit managemen mutu dan SPI, secara struktural di bawah Direksi. Bentuk-bentuk tools
sistem management mutu seperti ISO, Akreditasi, OSAS, dll
Peningkatan mutu rumah sakit sendiri dilakukan melalui standarisasi dan
akreditasi rumah sakit, dan evaluasi mutu pelayanan rumah
sakit dilakukan melalui program akreditasi serta penilaian indikator klinis serta
peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar
bertaraf internasional. Akreditasi rumah sakit yang dilakukan saat ini adalah
akreditasi dengan standar nasional dimana di lakukan terhadap 5 pelayanan, 12
pelayanan dan 16 pelayanan.
Akreditasi RS terdapat dalam UU Nomor 44 tahun 2009 pasal 40, yaitu :
1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit sajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali
2. Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
suatu lembaga independen baik ari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan
standar akreditasi yang berlaku
3. Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi Rumah Sakit sebgaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri
Setelah bulan Juli 2012 sistem managemen muuutu memakai adopsi dari JCI
(Joint Commision International) . Standar Akreditasi Joint Commission Internasional
(JCI) untuk Rumah Sakit dirancang untuk mengevaluasi kualitas dan keselamatan
pasien di semua fungsi klinis dan manajerial rumah sakit perawatan akut. Standar ini
berlaku untuk Publik dan swasta rumah sakit, medis dan psikiatris rumah sakit dan
terkait rawat jalan klinik. Sistem akreditasi rumah sakit Indonesia berkiblat pada badan
akreditasi internasional JCI. Untuk mendapatkan akreditasi itu harus dilakukan
perbaikan-perbaikan dalam hal peningkatan mutu pelayanan, SDM, sarana prasarana,
administrasi dan komunikasi yang mengarah kepada pencapaian akreditasi
international. Perbaikan-perbaikan itu dikelompokkan dalam "Standar Pelayanan
Berfokus Pada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit, Sasaran Keselamatan
Pasien Rumah Sakit dan Sasaran Milenium Development Goals (MDGs)."
Fokus dari managemen mutu sekarang , yaitu :
1. Patien safety
2. Peningkatan mutu pelayanan
Dimana managemen mutu saat ini yang dilihat adalah proses bukan hanya
sekedar nilai akhirnya, seperti adanya prosedur penyuntikan (misal tidak boleh
menyuntikan pasien yang terjaga) dan pemasangan gelang pasien yang bertujuan
sebagai identitas pasien.
International Organization for Standardization (ISO) adalah sistem managemen
mutu yang general. ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem
manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang
bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat
menjamin kepuasan pelanggan
Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang
menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):
1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).
2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).
3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).
4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).
5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).
Klausul 6 (Manajemen Sumber Daya)
6.1
persyaratan bahwa organisasi yang menerapkan ISO 9001:2008 harus menyediakan
sumber daya (man, machine, material, method - dalam ISO 9001:2008 belum dicakup
persyaratan untuk manajemen finansial) yang layak untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan proses kerja dalam upayanya memenuhi persyaratan pelanggan dan untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
6.2.1
persyaratan kompetensi (pendidikan, pengalaman kerja, ketrampilan, pelatihan) untuk
orang-orang dalam organisasi yang pekerjaannya berkaitan langsung dengan upaya
memenuhi persyaratan pelanggan dan pencapaian kepuasan pelanggan.
6.2.2
terdapat 5 poin yang dibahas dalam klausul ini
a. Penetapan persyaratan kompetensi dalam bentuk tertulis sebagai penerapan
dari 6.2.1 terutama untuk posisi-posisi yang krusial untuk menjamin kepuasan
pelanggan terpenuhi.
b. Berdasarkan hasil penetapan di 6.2.2.a, yang telah ditetapkan oleh organisasi,
memungkinkan munculnya perbedaan antara yang dipersyaratkan dengan yang
telah dipenuhi oleh orang terkait, yang dikenal dengan istilah Gap Kompetensi.
Hal ini dipenuhi melalui upaya peningkatan kompetensi seperti pelatihan
ataupun tindakan lain terkait.
c. Evaluasi efektivitas tindakan baik berupa pelatihan maupun tindakan lainnya
(misal;coaching, rotasi, rehat, dan penambahan tim) untuk meningkatkan
kompetensi orang terkait. bentuk evaluasinya disesuaikan dengan tujuan
organisasi atas peningkatan kompetensi tersebut.
d. Memastikan setiap orang dalam organisasi memahami bahwa mereka memiliki
tanggung jawab yang sama untuk memenuhi sasaran-sasaran mutu masing-
masing sesuai dengan penetapan oleh manajemen organisasi.
e. Bukti yang menunjukkan kompetensi seseorang harus disimpan dan sewaktu-
waktu dapat ditunjukkan sesuai maksud dan tujuannya.
6.3
untuk menunjang pekerjaan yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
organisasi, ketersediaan infrastruktur dan kelayakan penggunaannya harus diatur oleh
organisasi. Infrastruktur tersebut termasuk juga ketersediaan informasi untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan selain fasilitas lainnya seperti gedung dan
utilitas terkait, sarana transportasi dan komunikasi, hardware/software, dsb.
6.4
lingkungan kerja yang mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, terutama yang
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, termasuk diantaranya kecukupan
pencahayaan, sirkulasi udara, kemudahan menjangkau fasilitas sanitasi, suasana kerja
yang kondusif dan konstruktif.
Sumber daya yang harus dijaga dan ditingkatkan (ISO pasal 6) :
1. SDM. Misal, adanya kompetensi bagi dokter dan perawat yang bertugas di IGD
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana. Hal ini akan berdampak pada keselamatan
jiwa pasien. Dapat berupa perawata alat-alat, kalibrasi
3. Sumber Daya Lingkungan. Misal lampu, limbah, angka kuman (setiap 6 bulan
sekali), suhu (berpengaruh pada obat)
Klausul 7 (Realisasi Produk)
1. Perencanaan realisasi produk
2. Proses yang terkait dengan pelanggan
3. Perencanaan dan pengmbangan
4. Pembeliaan
5. Produksi dan pelayanan
6. Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
Proses Pelayanan (ISO pasal 7) :
Sesuai dengan regulasi, Undang-Undang, standar managemen mutu yang
digunakan. Misal, Indikator Mutu, standarisasi pelayanan pasien di IGD (pasien
kelompok merah < 3 menit, kelompok lainnya < 15 menit), angka dekubitus di rawat
inap, angka kesalahan obat (harus O) di farmasi. Agar pelayanan mutu tetap terjaga
maka diperlukan dokumentasi (protab atau prosedur) dimana setiap unit harus
melakukan sesuai regulasi yang ada.
Klausul 8 (Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan)
1. Umum
2. Pemantauan dan pengukuran
3. Pengendalian produk yang tidak sesuai
4. Analisis data
5. Penyempurnaan
Adanya audit internal dilakukan secara periodik di RS (4x setahun). Unit
pelayanan dilakukan audit 4x/tahun, unit penunjang dilkukan audit 2x/tahun. Audit
Internal sendiri secara struktural berada di bawah SPI, selain dari audit internal juga
terdapat audit keuangan dan audit kinerja. Pengaudit internal, yaitu orang yang ada di
RS yang telah melakukan pelatihan dan ujian. Di RS PKU Muhammadiyah Bantul, audit
Internal dilakukan dalam 2 hari.
Audit Eksternal bertujuan untuk menentukan apakah RS tersebut masih layak
menerima sertifikat ISO atau tidak. Pada audit eksternal dapat ditemui temuan minor
dan temuan mager.
SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
SimRS adalah suatu sistem yang terdiri dari :
Input adalah data-data yang dienter atau dimasukkan oleh SDM yang terdapat
dipos masing-masing. Misal : pada pos pendaftaran, pos bangsal, pos poliklinik,
dll.
Proses adalah pengolahan data dengan sistem secara komputerisasi yang
terprogram dan terpadu. Misal : windows, linux, mac, dll
Output adalah hasil dari input yang sudah diproses menghasilkan data.
Kenapa suatu rumah sakit memerlukan Sim?
Rumah sakit saat ini terkondisikan oleh perubahan teknologi, sedangkan
teknologi semakin hari semakin maju, dengan hitungan hari saja teknologi sudah
berkembang, misal zaman dulu apabila kita ingin meliaht hasil laboratorium kita harus
secara manual melihat langsung ke ruang laboratorium bisa saja kalau jaraknya 1-2
meter tetapi jika rumah sakit itu memiliki 6 tingkat, dengan adanya Sim didalam rumah
sakit maka proses yang manual tadi bisa disingkat dengan cukup melihat kemonitor
pada pos masing-masing.
Berikut gambaran hubungan antar bagian–bagian yg terintegrasi secara sim:
input proses output
Dengan gambaran diatas berarti setiap bagian dapat melihat output pada bagian lain
yang terhubung secara SimRS.
SimRS suatu rumah sakit didapatkan dengan beberapa cara :
1. Outsoursedengan cara ini rumah sakit membeli jadi program-program SimRS
dari pihak luar,dengan cara ini rumah sakit harus menganggarkan dana untuk
selalu meng-up date sistem rumah skit karena rumah sakit semakin lama akan
semakin berkembang.
2. Develop dengan cara ini rumah sakit mendapat program dari teknisi yang
bekerja sebagai karyawan,dengan demikian rumah sakit dapat menekan
anggaran dana untuk membeli dari pihak luar.
PKU Muhammadiyah Bantul dari tahun 1998 sampai sekarang sudah mulai
menggunakan SimRS untuk membantu kinerja rumah sakit. Mulai dari tingkat
sederhana yang diselaraskan dengan jumlah bagian-bagian rumah sakit, sampai
sekarang dengan program SimRS yang sesuai dengan perkembangan PKU
Muhammadiyah Bantul yang dibuat oleh programer dan akan terus dikembangkan demi
menuju pelayan yang optimal.
REKAM MEDIS
Pendahuluan
Bagian Rekam Medis RSU PKU Muhammadiyah Bantul terletak di lantai 5,
beranggotakan 19 orang termasuk Ka ruang RM, dan sampai saat ini sudah terdapat
188ribu berkas Rekam Medis yang ada di Ruang atau Rak RM.
Pengertian
Rekam Medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis,
pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari
waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan ini dapat
pula berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan rekaman suara.
Dalam PERMENKES No.749a/Menkes/XII/1989 tentang Rekam Medis disebut
pengertian Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien
pada sarana pelayanan kesehatan.
Isi Rekam Medis
Di rumah sakit didapat dua jenis Rekam Medis, yaitu :
1. Rekam Medis untuk pasien rawat jalan
2. Rekam Medis untuk pasien rawat inap
Untuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, rekam medis
mempunyai informasi pasien antara lain :
a. Identitas dan formulir perizinan (lembar hak kuasa)
b. Riwayat penyakit (anamnesa) tentang :
Keluhan utama
Riwayat sekarang
Riwayat penyakit yang pernah diderita
Riwayat keluarga tentang penyakit yang pernah diturunkan
c. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen,
scanning, MRI, dan lain-lain
d. Diagnosa dan atau diagnosis banding
e. Instruksi diagnosis dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang
berwenang.
Untuk rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam
rawat jalan, dengan tambahan :
Persetujuan tindakan medic
Catatan konsultasi
Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya
Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
Resume akhir dan evaluasi pengobatan
RM terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Pendaftaran dan TPP
2. Administrasi
3. Filing (termasuk pengembalian rekam medis)
Pendaftaran/TPP
Disini yang bertanggung jawab mulai dari penerimaan pasien, hingga
penerimaan dan pengembalian data rekam medis yang akam dan sudah digunakan.
Dalam situasi tertentu misal, pendaftar atau pasien yang banyak, biasanya akan
menyulitkan untuk distribusi dan pencarian data rekam medis, oleh karena itu, untuk
mengantisipasi dilakukan pencatatan data RM sementara di lembar baru sambil
menunggu RM dari bagian RM.
Administrasi
Tugas dari bagian administrasi RM dimulai dari pagi, dimana tugasnya adalah
mengambil berkas pasien yang pulang dari bangsal hari sebelumnya, begitu terus tiap
pagi. Tugas kedua adalah assembling yaitu dilakukan perakitan atau penyusunan RM
sesuai urutan yang sudah baku. Selanjutnya RM yg sudah tersusun akan di koding
berdasarkan diagnosis (menurut ICD 10), kemudian di analisis dan apabila ada yang
belum lengkap misal resume yang belum di isi oleh dokter akan di kembalikan kepada
dokter bersangkutan.
Filling
Tugas dari pada bagian filing adalah mengembalikan berkas rekam medis yang
dusah selesai di susun dan di analisis ke ak sesuai dengan kode dan warna yang sudah
jadi dasar atau acuan.
Kapan berkas RM dimusnahkan?
Sebelum dilakukan pemusnahan ada yang dinamakan retensi terhadap RM.
retensi adalah penon-aktifan RM terhadap pasien yg tidak mengunjungi RS selama 5
tahun dari kinjungan terakhir. Misal, Tn. A datang pertama ke RS pada tanggal 1 januari
2000 kalau sampe tanggal 1 januari 2005 Tn. A tidak berobat atau berkinjung lagi, maka
RMnya akan di retensi atau di non-aktifkan.
Pemusnahan dilakukan kalau tidak ada kunjungan selama 5 tahun setelah masa
retensi, atau 10 tahun dari kunjungan terakhir. Adapun ada beberapa dokimen RM yang
tidak boleh dimusnahkan diantaranya adalah kasus neoplasma, Jiwa, ortho, dan syaraf.
HUMAS DAN PEMASARAN
Pemasaran
Direktur SDM membawahi bagian humas dan pemasaran. Bagian pemasaran
memiliki fungsi sebagai sales atau menjual produk rumah sakit. Produk rumah sakit itu
meliputi rawat jalan, rawat inap, penunjang medis, dan bagian umum.
Rawat jalan meliputi poli (dalam, anak, bedah, kebidaan, jiwa, gigi, kulit, tht,
fisioterapi, dll) dan IGD. RS PKU Bantul sampai saat ini memiliki 124 tempat tidur.
Penunjang medis yang dimiliki Misalnya di RSU PKU Muhammadiyah sudah mempunyai
CT-Scan. Bagian umum RSU PKU Muhammadiyah Bantul sudah menyediakan layanan
untk pembuatan akte kelahiran.
RS ini juga sudah menjadi RS rujukan bagi Puskesmas, BPS, Serta RS lain
sekitar, terutama rujukan emergency dan diseaster (penanggulangan bencana).
Teknik pemasaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Promosi
Pada promosi dapat mempergunakan berbagai media, misalnya media cetak
seperti koran, media elektronik misalnya televisi dan radio serta dapat
mempergunakan media langsung. Untuk media langsung sendiri bisa dikategorikan
menjadi 2 yaitu langsung ke masyarakat dengan cara mendatangi mereka langsung,
ataupun melalui instansi (baik swasta, negeri maupun instansi
kemuhammadiyahan itu sendiri). Untuk instansi swasta misalnya kerjasama dalam
suatu kegiatan atau acara besar, instansi negeri misalnya mengadakan penyuluhan-
penyuluhan ke berbagai sekolah, untuk instansi kemuhammadiyahan dibagi
tergantung struktur organisasi muhammadiyah mulai dari Pimpinan pusat sampe
pimpinan ranting.
2. Performance
Performance atau penampilan sangat penting, untuk karyawan RS ini selain
dilatih untuk kemampuan hardskill mereka juga di latih untuk meningkatkan
kemampuan softskill mereka, karena dengan Penampilan yang ramah dan Sopan
akan mengundang rasa simpati pasien dan membuat mereka merasa nyaman, oleh
karena itu salah satu moto RS ini adalah 3S (Senyum, Salam, Sapa).
3. Place
Tempat yang strategis dan ditengah kota merupakan hal yang tak kalah
penting dalam pemasaran, seperti halnya RS ini yang terletak di tengah kota Bantul
dan tempatnya yang strategis sebagai RS Rujukan Emergency dan diseaster. Ini
sangat penting guna memudahkan akses bagi konsumen serta memudahkan untuk
mencari sarana/layanan kesehatan.
4. Price
Harga jelas yang paling utama dalam pemasaran, karena persaingan harga
akan menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam hal ini RS, oleh karena itu
pemilihan harga harus sebijak mungkin agar tidak merugikan baik konsumen
dalam hal ini pasien maupun RS itu sendiri.
Humas
Tujuan daripada bagian humas adalah:
1. Menjaga nama baik RS
2. Adanya complain center
3. Adanya juru bicara jika ada suatu kasus dalam RS
4. Mensurvei pasien, apakah pasien puas atau tidak dengan kinerja dan fasilitas di
RS, dimana indikator yang dipakai meliputi kebersihan, respon time, pelayanan
informasi, dll. Apabila hasilnya >90% berarti reputasi RS terbilang baik, tapi jika
di bawah 90% perlu adanya evaluasi.
5. Dibentuk club-club misal club untuk ibu hamil, club lansia, dll.