Upload
danu-herlambang
View
230
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
Tujuan
Nama: Stephanus Danu Herlambang TNIM: 109029Judul Praktek: Shampoo rambut
Tanggal Praktek: 6 Maret 2010
Tujuan: Membuat shampoo yang dapat digunakan untuk mencuci rambut
dan kulit kepala,serta memperindah rambut,mempermudah
pengaturan rambut,menyehatkan rambut dan kulit
kepala,membersihkan rambut dari kotoran,dan mencegah
ketombe,sehingga membuat pemakai Shampoo dapat menghilangkan kotoran pada rambut atau kulit kepala.
Dasar Teori
Syarat-syarat shampoo adalah :
*Tidak terasa pedih di mata
*Tidak beracun
*Tidak larut dalam air
*Dapat membersihkan kotoran
Bahan utama dari shampoo adalah :
a.Surfactant
Macam-macam surfactant yaitu sabun,sintentic detergent,bahan-bahan yang berasal dari reaksi basa dan asam lemak.
Surfactant dibedakan atas :
Anionik : cocok dalam suasana asam
Fungsinya adalah pembangkit busa,pelengkap dalam pembuatan shampoo
Contohnya adalah ABS ( Alkyl Benzena Sulfat),yaitu cairan hitam kental seperti kecap.ABS
tahan terhadap proses microbial orgimatic untuk rambut kering.
Kationik : cocok dalam suasana basa,memiliki kadar detergent yang lebih tinggi,kasar
untuk kulit dan mata serta harganya mahal. Kombinasi anionil dan kationik baik untuk surfactant.
Contoh : Benzena Tanium Chlorida
Amphoterik : cocok untuk suasana asam dan basa
Campuran amphoterik adalah anionic dan kationik sangat baik dalam menghasilkan molekul detergent yang amat baik digunakan.
Contoh : n Alkil Beta
Nonionik :cocok untuk suasana netral,daya tahan yang baik terhadap air sadah
maupun air laut.Efektif terhadap pelarut asam/alkali,pada umumnya halus
di kulit.
Contoh : Pluronix
b.Bahan Tambahan Bahan tambahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas.Macamnya :
FOOM BUILDERS
Berfungsi sebagai pengawet busa/penguat busa,dapat juga sebagai pembangkit busa. Bahan : Alcohol
Amide
Recil exit
Contoh : CME----berupa Kristal kuning muda (krem),seperti lilin
CDE ( Component Dietana Amine)
CONDITIONING AGENT
Fungsinya membuat keruh atau non transparent.
Contoh : Lanolin (lengket,kenyal,warna kuning seperti vaselin)
Adepa lance
AFACIFYING AGENT
Fungsinya sebagai pengeruh atau non transparent.
Contoh : propilen glycol stearat
afermacell/actaccum(dapat diperoleh dari ikan paus) CLARIFYING AGENT
Fungsinya sebagai zat penjernih
Contoh : Butil alcohol
Dietilen Glicol
Dietil Karbinol
SEGUESTERING AGENT
Fungsinya sebagai pengikat logam/gugus tertentu dari kotoran yang dikeluarkan surfactant Contoh : EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) yang berupa serbuk putih
STPP ( Sodium Tri Poly Phospat)
ANTI DANDRUF
Fungsinya sebagai anti ketombe
Contoh : Serenium sulfide
An pyrithion
THICKENING AGENT
Fungsinya sebagai zat pengental
Contoh : CMC (Carboxi Metil Cellulose)
Gum Trogacerin
Gum Akkasia
PRESERVATIVE
Sebagai zat pengawet
Contoh : Butil Hidroxi Benzoat Metil Mercuri Acetat
PARFUM dan WARNA
Parfum dapat berasal dari minyak atsiri dan zat warna dapat diambil dari zat hijau
daun/klorofil.
SHAMPOO :
a.Sabun
Soap = garam-------asam lemak + alkyl
(fatty acid) (Na/K)
b.Surfactant
Fungsi : penetrating : data tembus
Wet : membasahi
Cleaning : membersihkan
Emulsifying : pengemulsi
Inspersing : mendispersikan
c.Surfact Agent
Fungsinya mengurangi tegangan permukaan
Untuk air yang kesadahannya tinggi adalah synthetic detergent memiliki 2 gugus yaitu dapat
mengikat air dan lemak. Alat ; Beaker glass Pengaduk
Cawan
Gelas ukur
Anak timbang
Neraca analitis
Pipet mata
Botol
Bahan : SLS
Nipagin
Emal
Texapon EVR
NaHCO3 AquadestGambar Alat
A.Shampoo jernih
Bahan : Emal30gr
SLS..5gr
NaHCO3...3gr
Nipagin.5gr
Aquadest..10ml
Pewarna & parfumsecukupnya
Cara Kerja :1. Masukkan SLS,NaHCO3,Nipagin dilarutkan dalam aquadest
2. Masukkan larutan tersebut dalam cawan yang berisi emal sedikit demi sedikit sambil diaduk
3. Tambah pewarna dan parfum
B.Shampoo keruh
Bahan :
Texapon Evr..30gr
SLS5gr
NaHCO33gr
Nipagin..6gr
Aquadest100ml
Pewarna&parfum.secukupnya
Cara Kerja :
1. SLS,NaHCO3,dan Nipagin dilarutkan dalam aquadest2. Pada campuran tersebut,tambahakan Texapon EVR sedikit demi sedikit sambil diaduk
3. Tambah pewarna dan parfum
Perhitungan
A.Shampoo Jernih
Massa pikno kosong : 11 gr Massa pikno isi : 21 gr Berat jenis () : 21 gr - 11 gr 10 cc : 1 gr/cc
Diameter viscometer(d) : 0,4 cm Luas penampang viscometer (A) : d2 : (3,14) (0,42)
: 0,1257 cm2 Waktu (t) : 11,6 + 11,5 + 11,7 3 : 11,6 s
Volume cairan (v) : 50 ml Massa cairan : x v
: 1 gr/cc x 50 cc
: 50 gr
Viscositas : m v (t)
A : 50gr
50 (11,6)
0,1257 : 0,0108 gr cm2/cc sB.Shampoo Keruh
Massa pikno kosong : 11 gr
Massa pikno isi : 21,1 gr
Berat jenis : 21,1 gr 11 gr 10cc : 1,01gr/cc
Diameter viscometer (d) : 0,4 cm Luas penampang viscometer (A) : d2 : (3,14)(0,42)
: 0,1257 cm2 Waktu (t) : 12,0 + 12,2 + 12,4 3 : 12,2 second Volume cairan (v) : 50 cc Massa cairan (m) : xv : 1,01 gr/cc . 50 gr : 50,5 gr
Viscositas : massa
v (t)
A : 50,5 gr
50 (12,2) 0,1257
: 0,0104 gr cm2/ cc s
Data Pengamatan
A.Shampoo Jernih
Pada tahap I Nipagin,SLS,dan NaHCO3 dilarutkan dalam aquadest yang terjadi adalah SLS sulit larut,dan terbentuk sedikit busa.
Pada tahap II emal sulit larut ketika dicampurkan pada larutan I ( campuran Nipagin,SLS,dan NaHCO3 yang dilarutkan ke dalam aquadest).Setelah emal larut,larutan menjadi kental dan busa bertambah banyak.
Shampoo jernih yang dibuat :
berwarna : hijau jernih pH : 9 aroma : apel viscositas : 0,0108 gr cm2/ cc s berat jenis : 1 gr/cc volume : 120 cc
B.Shampoo Keruh
Pada tahap I ketika campuran Nipagin,SLS,dan NaHCO3 dilarutkan dalam aquadest,SLS sulit larut,dan terjadi sedikit busa.
Pada tahap II,Texapon EVR sulit larut pada larutan yang pertama.dan setelah larut,larutan menjadi kental. Shampoo keruh yang dibuat : Berwarna : merah, agak keruh, dan masih ada bahan yang belumk terlarut pH : 9
aroma : strawberry viscositas : 0,0104 gr cm2/ cc s berat jenis : 1,01gr/cc
volume : 135 cc
PembahasanPada pembuatan shampo kali ini, kami membuat shampo dalam 2 jenis, yaitu shampo jernih dan shampo keruh.
Pembuatan shampo jernih menggunakan bahan-bahan : SLS, NaHCO3, Nipagin, emal, aquadest. SLS, NaHCO3, dan nipagin dicampur terlebih dahulu dan dilarutkan dalam aquadest. Setelah larut, larutan tersebut di campurkan dengan emal. Pencampuran harus dilakukan hingga homogen. Pada pencampuran dengan emal akan terbentuk busa, sehingga pengadukan harus dilakukan secara hati-hati jika tidak akan terbentuk busa yang banyak. Emal yang ada akan sukar larut, njadi diperlukan pengadukan dalam waktu yang cukup lama (sebaiknya emal yang akan digunakan direndam dulu dalam aquadest selama 1 hari sampai larut semua, agar mempercepat pembuatan dan meminimalkan terbentuknya busa yang banyak). Setelah semua bahan larut tambahkan parfum dan pewarna secukupnya untuk daya tarik.
Pada pembnuatan shampo keruh menggunakan bahan yang sama dengan shampo jernih hanya saja emal diganti dengan texapon EVR. Cara pembuatan nya pun sama.
Shampo jernih yang dihasilkan berwarna hijau dan beraroma apel setelah ditambah dengan parfum dan pewarna. Shampo ini memiliki viscositas 0,0108 gr cm2/ cc s dan pH nya 9. Shampo yang dihasilkan agak basa karena pencampuran nya belum sempurna.
Sedangkan pada shampo keruh berwarna merah dan beraroma strawberry setelah ditambah parfum dan pewarna. Shampo ini memiliki viscositas 0,0104 gr cm2/ cc s dan pH nya 9. Pada shampo keruh ini masih ada butiran-butiran halus yang mengendap, karena pada saat pencampuran, pengadukannya belum sampai homogen semua.
Kesimpulan
Shampo yang dihasilkan kurang baik karena pH dari kedua shampo basa yaitu 9.
Daftar Pustaka
AKIN Santo Paulus.Buku Praktek KT .
Semarang, 11 Maret 2010
Pembimbing
Mahasiswa
(Bu Maria)
(Stephanus Danu H T)