View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
1/29
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini sesuai dengan waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang seesar-esarnya kepada dr. IGN
Elbatiputera, Sp.OG, selaku pemiming dalam penyusunan laporan kasus ini, dan kepada
dokter-dokter pemiming di RS !udhi Adih, atas imingan dan kesempatan yang telah
dierikan kepada penulis sehingga laporan kasus ini dapat diselesaikan.
Semoga laporan kasus ini dapat menamah wawasan kita dalam dunia kesehatatan
keidanan dan kandungan, khususnya pada topik "Persalinan per#aginam setelah Sectio
$aesarea".
Penulis menyadari ahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang memangun dari eragai pihak, semoga erman%aat.
&akarta, Septemer '()*
Penulis
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
2/29
2
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang wanita yang pernah menjalani operasi sesar jika hamil lagi
mempunyai ' pilihan persalinan yaitu operasi sesar lagi atau persalinan per#aginam
+vaginal birth after cesarean section atau yang diseut !A$.
Selama ertahun-tahun, uterus yang memiliki jaringan parut dianggap
merupakan kontraindikasi untuk melahirkan normal karena kekhawatiran untuk
terjadinya ruptura uteri.
enurut panduan yang dikeluarkan oleh American College of Obstetricians
and Gynecologists, wanita yang memiliki riwayat seksio sesarea dua kali atau riwayat
operasi rahim seelumnya dapat dierikan kesempatan memilih persalinan
per#aginam.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
3/29
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama / Ny. A
0sia / '1 tahun
Alamat / &l. 2eon &eruk RT )' RW (' $ipinang !esar 0tara , &akarta Timur
Suku / !etawi
Agama / 3slam
Pendidikan / S4TA
Pekerjaan / 3u rumah tangga
asuk RS / inggu, 1( Agustus '()* pukul (5.** W3!
Nomor Rekam edik / 61.*(.1(
II. ANAMNESIS
Keluha uta!a
ules-mules sejak malam pkl ''.(( Wi
+7irujuk dari !idan &emy $ipinang uara &akarta Timur dengan keterangan 8' P) 9amil
Aterm, anak pertama SC
Ri"a#at Pe#a$it Se$ara%
Pasien datang ke 387 RS!A rujukan dari !d. &emy dengan 8' P) 9amil Aterm. Sejak
malam SRS mulai pkl ''.(( pasien merasakan perutnya terasa mulas yang semakin kuat
dan semakin sering. Tiga jam SRS sekitar pukul (:.(( pasien merasa keluar air-air warna
jernih, au amis, tidak au usuk. Setelah itu keluar lendir disertai darah. 8erakan janin
masih dirasakan sampai saat datang ke rumah sakit. Pasien lupa hari pertama haid terakhirnya
+9P9T. Sudah pernah 0S8 diluar RS!A pd tgl );
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
4/29
4
hamil pasien tidak pernah mengalami keluhan nyeri saat uang air kecil +!A2, anyang-
anyangan, riwayat keputihan, perdarahan, demam maupun trauma di perut.
Ri"a#at Pe#a$it Dahulu
Tidak pernah ada riwayat menderita darah tinggi, kencing manis, asma, penyakit jantung dan
alergi oat.
Ri"a#at Pe#a$it Keluar%a
2akek pasien menderita penyakit jantung dan 9ipertensi
Ri"a#at Ob&tetri da Gie$'l'%i
enarche )' tahun, siklus haid tidak teratur, lama ;-: hari, ganti pemalut '-1> < hari, tidak
ada dismenore.
Anak )/ 1 tahun , !!4 1'(( gram, sectio cesarea +SC atas indikasi Partus tak maju ? $P7 ?
9ipoksia &anin ditolong oleh dokter spesialis @gyn, di RS!A , tahun '()'
Anak '/ ini
Riwayat menggunakan 2! pil seelum anak pertama lahir selama ) tahun.
Ri"a#at S'&ial, E$''!i da Li%$u%a
Pasien adalah seorang iu rumah tangga. Tidak ada keiasaan merokok maupun minum
alkohol.
III. PEMERIKSAAN (ISIK
2esadaran / compos mentis !! / ** kg
2eadaan umum / tampak sakit sedang T! / )** cm
Tada )ital
T7 / )1(
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
5/29
5
Statu& %eerali&
2epala / de%ormitas -, ramut hitam, tidak mudah rontok
4eher / 28! tidak teraa memesar
ata / sklera ikterik -
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
6/29
6
I0. PEMERIKSAAN PENUN1ANG
1( Agustus '()* pkl )).)'
9ematologi Nilai
Satuan Normal
9 )',' g
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
7/29
7
Sedimen
Sel epitel
4eukosit
Dritrosit
Silinder
2ristal
!akteri
?
;-6
'-=
-
-
-
< 4P!
< 4P!
< 4P!
< 4P2
< 4P2
< 4P2
!erat jenis ).('* ).((1-).(1(
p9 :.( =.*-6
Protein ?) -
8lukosa - -
2eton - -
7arah < 9 ?) -
!iliruin - -
0roilinogen (.'
Nitrit - -
4eukosit estrase ?) -
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
8/29
8
0S8 Tgl );
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
9/29
9
$T8 tgl 1(
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
10/29
10
0I. Dia%'&i&
8' P) A( 9amil 1:-16 minggu dengan P2 ) akti% ? !ekas S$ )> ? Pre Dklampsia Ringan
0II. Pr'%'&i&
ad #itam / duia ad onam
ad %unctionam / duia ad onam
ad sanationam / ad onam
('ll'" up di rua% 0K
23-*/ Pu$ul *-.2
S / mulas +?, lendir darah +? , keluar air-air +?
@ / 2eadaan 0mum/ aik, kesadaran / $ompos entis .
T7 / )*(
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
11/29
11
7&& )*5 >
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
12/29
12
('ll'" Up di rua%a Lt. 3 Barat
1)icillin 1 > *(( mg
Paracetamol 1 > *(( mg
Sul%as Eerosus ) > ) ta
*6-*/
S /
@/ 2eadaan 0mum/ aik, kesadaran / $ompos entis .
T7 / ))(
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
13/29
13
Status generalis d!N
AS3 / ? , 4okia / ? , TE0 / ' jari awah pusat
A / P'A( post partus spontan ni%as hari ke-1
P / Amo>icillin 1 > *(( mg
Paracetamol 1 > *(( mg
Sul%as Eerosus ) > ) ta
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
Aa!e&i& Aali&a Ka&u&
Sejak malam SRS mulai pkl ''.(( pasien
merasakan perutnya terasa mulas yang
semakin kuat dan semakin sering.
7iakhir kehamilan terdapat eerapa teori
sea-sea dimulainya persalinan ,
diantaranya penurunan kadar progesteron,
peningkatan oksitosin, keregangan otot-ototuterus yang dapat menimulkan his.)
Tiga jam SRS sekitar pukul (:.(( pasien
merasa keluar air-air warna jernih, au amis,
tidak au usuk
2eluar air-air merupakan salah satu pertanda
ketuan sudah pecah , jika ketuan pecah
seelum inpartu dinamakan ketuan pecah
dini..
Setelah itu keluar lendir disertai darah erupakan salah satu tanda inpartu
Pasien lupa hari pertama haid terakhirnya
+9P9T.
7ari 9P9T tidak dapat ditentukan usia
kehamilan pasien.Pasien melakukan ante natal care (ANC) di Pasien seharusnya sejak awal AN$ di idan
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
14/29
14
idan, sekitar =-; kali selama hamil sudah dirujuk ke RS . 2arena pasien dengan
ekas S$ memiliki risiko ruptur uteri pada
persalinan erikutnya leih esar.)
Pasien mengaku elum pernah imunisasi TT
selama hamil anak pertama maupun kedua
erupakan %aktor risiko pada ayi terkena
tetanus neonatorum.
PEMERIKSAAN (ISIK
2esadaran / compos mentis
2eadaan umum / tampak sakit sedang
Dkstremitas / edema tungkai ?
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
15/29
15
Penentuan cara partus per#aginam pada pasien ekas S$ (VBAC) ini ditentukan melalui data
dasar anamnesis, pemeriksaan %isik, serta pemeriksaan penunjang.
9al-hal yang mendukung keerhasilan VBAC pada pasien ini adalah /
• iu tidak oesitas
• usia kurang dari =( tahun
• pematangan ser#iks yang aik
• pemukaan ser#iks =-* cm
• &enis sayatan pada operasi seelumnya trans#ersal pada segmen awah uterus.
• 3nter#al kehamilan J 1 tahun
• Persalinan timul spontan +tanpa 3nduksi
• usia kehamilan aterm +1:-16 minggu
9al-hal yang memperkecil kemungkinan keerhasilan VBAC pada pasien ini adalah /
• indikasi sectio cesarea yang rekuren yaitu persalinan tidak maju ,$P7
• pasien elum pernah melahirkan per#aginam seelumnya.
2emajuan persalinan pada pasien ini harus selalu dipantau, mengingat indikasi SC
seelumnya pada pasien adalah persalinan tidak maju dan $P7. Ternyata pada pasien ini
kemajuan persalinan dinilai agak memanjang, saat datang pasien dalam keadaan pemukaan
=-*, dan dalam waktu 6 jam pasien aru mencapai P2 33 tanpa induksi ataupun oat-oatan
lainnya.
Saat pasien datang harus diperhitungkan kemungkinan keerhasilan VBAC pada pasien ini
erdasarkan sistem scoring yang ada. Kang digunakan adalah Skor Alamia.
Pada pasien dapat dilihat ahwa pasien tidak memiliki riwayat persalinan per#aginam
seelumnya +(, indikasi SC seelumnya gawat janin +', dilatasi ser#iks J= cm +', station
masih di atas ' +tidak ada data, panjang ser#iks L ) cm +tidak dapat dinilai dan kemajuan
persalinan timul spontan +). ¨ah score pasien tidak dapat ditentukan karena ada eerapa data yang kurang lengkap.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
16/29
16
Si&te! Peilaia utu$ !e!per$ira$a Keberha&ila VBAC dari Ala!ia d$$
No.
ariael Nilai
)
'
1
=
*
;
Riwayat persalinan per#aginam seelumnya
3ndikasi SC seelumnya
• Sungsang gawat janin, plasenta pre#ia, gawat
janin, elekti%
• 7istosia pada pemukaan L *
• 7istosia pada pemukaan J *
7ilatasi ser#iks
J = cm
'.= cm
L ' cm
Station di awah -'
Panjang ser#iks ≤ ) cm
Persalinan timul spontan
'
'
)
(
'
)
(
)
)
)
!erdasarkan tael di atas sistem scoring lain yang cukup aik untuk digunakan adalah sistem
scoring Elamm and 8eiger. !erikut ini adalah skor pasien erdasarkan sistem terseut.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
17/29
17
Si&te! Peilaia !eurut (la!! ad Gei%er 1
N
o
ariael Nilai
)
'
1
=
*
0sia L =( tahun
Partus per#aginam seelumnya/
• Seelum dan setelah
seksio
• Setelah seksio pertama
• Seelum seksio pertama
• Tidak pernah
Alasan seksio seelumnya
• Selain failure to rogress
Penipisan ser#iks saat masuk
• J :*G
• '*-:*G
• L '*G
Pemukaan saat masuk M =cm
'
=
'
)
(
)
'
)
(
)
0sia pasien '1 tahun +', elum pernah partus per#aginam seelumnya +(, Alasan seksio
seelumnya persalinan tidak maju +(, panipisan ser#iks saat masuk J:*G +tidak ada data,
pemukaan saat masuk = cm +). aka skor pada pasien ini tidak dapat ditentukan.
Resiko teresar dan paling sering terjadi pada pasien saat melakukan VBAC adalah terjadinya
ruptur uterus. Pada pasien ini didapatkan riwayat SC dengan scar yang terlihat adalah
erentuk trans#ersal. 7ulu teknik sayatan uterus masih didominasi oleh sayatan klasik,
tetapi sekarang ini telah erkemang teknik operasi dengan sayatan trans#ersal yang leih
aman meskipun resiko ruptur masih tetap ada. 2emungkinan pasien ini menjalani SC
seelumnya dengan insisi trans#ersal rendah. 3nsisi trans#ersa rendah leih cenderung ruptur
jika pasien menjalani leih dari satu kali sectio seelumnya. Walaupun kemungkinannya kecil
namun perlu dioser#asi gejala dan tanda yang menunjukkan terjadinya ruptur uteri seperti
denyut jantung %etus terjadi deselerasi atau radikardi, dan pada iu terdapat nyeri adomen,
tidak ada agian presentasi janin, perdarahan #agina dan syok hipo#olemia.)
Pasien ini juga memasuki masa persalinan secara spontan tanpa induksi dengan oksitosinmaupun prostaglandin , sehingga kemungkinan ruptur uteri juga menurun.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
18/29
18
!erdasarkan hasil analisa kasus maka persalinan per#aginam pada pasien elum dapat dinilai.
Tetapi pada e#aluasi selanjutnya setelah pasien post partus uterus erkontraksi dengan aik,
tidak ada ruptur uteri, ataupun perdarahan post partum.
Prognosis #itam pada pasien ini adalah duia ad onam, karena terdapat risiko yang
mengancam nyawa. Secara %ungsional juga duia ad onam, karena %ungsi reproduksi pasien
sudah erkurang setelah adanya ekas sc, dan secara sanactionam onam, karena pasien
sudah erhasil menjalani VBAC sehingga kemungkinan keerhasilan melahirkan per#aginam
yang akan datang leih esar.
BAB III
TIN1AUAN PUSTAKA
3. 7DE3N3S3
!A$ +Vaginal Birth After C-Section) ialah proses persalinan per #aginam
yang dilakukan terhadap pasien yang pernah mengalami seksio sesaria pada
kehamilan seelumnya atau pernah mengalami operasi pada dinding rahim +misalnyasatu ataupun leih miomektomi.= Seksio sesaria adalah suatu cara melahirkan janin
dengan memuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut.
33. PAT@E3S3@4@83 PAR0T
!eerapa peneliti, menyatakan ahwa uterus semuh dengan regenerasi
seraut-seraut otot, tidak dengan pementukan jaringan parut. Pendapat ini
didasarkan hasil pemeriksaan histologik pada tempat insisi dan ' pengamatan penting.
Pertama, ahwa pada pemeriksaan pandang seelum uterus diuka pada saat edah
caesar ulang iasanya tidak ditemukan ekas irisan pertama, atau paling anyak hanya
dijumpai suatu parut erentuk garis yang hampir tak terlihat. 2edua, ila uterus
diangkat setelah melakukan %iksasi seringkali tak dijumpai parut atau hanya terlihat
suatu cekungan dangkal #ertikal pada permukaan dalam dan luar dinding depan uterus
tanpa adanya jaringan parut diantaranya. Penyemuhan luka pada uterus hamil terjadi
dengan cara pementukan jaringan ikat. Proses ini erjalan seagai erikut yaitu
setelah dilakukan sayatan maka antara kedua sisi luka timul eksudat, pementukandan deposit %irin, proli%erasi dan in%ilrasi %irolast, kemudian terentuklah jaringan
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
19/29
19
parut. åan parut kemudian menarik kedua sisi otot sehingga hampir tidak tampak
lagi jaringan parutnya.
Penyemuhan luka pada uterus adalah unik. Sayatan yang dilakukan adalah
sayatan pada suatu dinding organ yang terdiri dari otot halus. Atau ada pula sayatan
pada tempat yang seagian esar terdiri atas jaringan ikat. 7i sini ada %aktor mekanik
erupa kontraksi dan retraksi yang dapat mempengaruhi penyemuhan luka. !adan
uterus akan mengecil )
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
20/29
20
atau plasenta menonjol ke dalam rongga peritoneum. Pada dehisens uterus, memran
janin utuh dan janin atau plasenta, atau keduanya, tidak keluar ke dalam rongga
peritoneum iu. Ruptur uterus umumnya ermani%estasi seagai deselerasi
memanjang denyut jantung janin, radikardi, atau dapat hilang sama sekali. 2urang
dari )( G wanita yang mengalami ruptur uterus mengalami nyeri dan perdarahan
seagai temuan utama. Temuan klinis lain yang erkaitan dengan ruptur uterus adalah
iritasi dia%ragma akiat hemoperitoneum dan tidak diketahuinya tinggi janin yang
terdeteksi sewaktu pemeriksaan dalam. !eerapa wanita mengalami penghentian
kontraksi setelah ruptur. Penatalaksanaan ruptur uterus antara lain adalah sesar darurat
atas indikasi gawat janian, terapi pendarahan iu, dan peraikan de%ek uterus atau
histerektomi jika peraikan dianggap tidak mungkin.
Angka ruptur uterus pada wanita dengan riwayat insisi #ertikal yang tidak
meluas hingga ke %undus masih diperdeatkan. American College of Obstetricians
and Gynecologists +)555 menyimpulkan ahwa ukti ilmah masih inkonsisten atau
teratas, wanita dengan insisi #ertikal di segmen awah uterus yang tidak meluas ke
%undus dapat menjadi kandidat untuk !A$. Sealiknya, riwayat insisi uterus klasik
atau erentuk T dianggap kontraindikasi untuk !A$. Namun, erdasarkan indikasi
insisi #ertical saat ini, hanya sedikit insisi yang tidak meluas hingga ke segmen akti%.
7alam mempersiapkan laporan operasi setelah insisi uterus #ertical jenis apapun,
perlu didokumentasikan secara pasti luas jaringan parut dengan suatu cara yang tidak
dapat disalahartikan oleh dokter erikutnya.
Angka Ruptur 0terus !erdasarkan &enis dan 4okasi 3nsisi 0terus Seelumnya
Tipe i&i&i uteru& Per$iraa ruptur 789
2lasik =-5
!entuk T =-5
ertikal rendah )-:
Tran#ersal rendah (.'-(.*
American College of Obstetricians and Gynecologists / aginal irth a%ter pre#ious
caesarean deli#ery.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
21/29
21
Secara umum, angka terendah kejadian ruptur dilaporkan untuk insisi
tran#ersal rendah dan tertinggi untuk insisi yang meluas hingga ke %undus-insisi
klasik. 9al ini diseakan oleh karena luka pada segmen awah uterus yang
menyerupai daerah uterus yang leih tenang dalam masa ni%as dapat semuh dengan
aik, sehingga parut leih kuat. Wanita yang pernah mengalami ruptur uterus leih
esar kemungkinannya mengalami kekamuhan. ereka yang rupturnya teatas di
segmen awah memiliki resiko kekamuhan sekitar ;G pada persalinan selanjutnya,
sedangkan mereka yang rupturnya mencakup uterus atas memiliki resiko kekamuhan
sekitar ) dalam 1. Ruptur uteri pada luka ekas seksio sering sukar sekali didiagnosis.
Tidak ada gejala-gejala yang khas seperti ruptura pada rahim yang utuh. ungkin
hanya ada perdarahan yang leih dari perdarahan pemukaan atau ada perasaan nyeri
pada daerah ekas luka. @leh karena itu, ruptura semacam ini diseut !silent ruture"
+ruptura yang tenang atau tidak terjadi roekan secara mendadak. 8amaran
klinisnya sangat ereda dengan gamaran klinis ruptura uteri pada uterus yang utuh.
9al ini diseakan oleh ruptura yang iasanya pada luka ekas seksio terjadi sedikit
demi sedikit penipisan jaringan di sekitar ekas luka untuk akhirnya terpisah sama
sekali dan terjadilah ruptur uteri, lagi pula perdarahan pada ruptur ekas luka seksio
sesarea pro%unda terjadi retroperitoneal hingga tidak menyeakan gejala
perangsangan peritoneum.
Ruptura uteri merupakan komplikasi langsung yang dapat terjadi pada !A$,
meskipun kejadiannya kecil, tapi dapat menyeakan moriditas dan mortalitas agi
iu dan janin. 0ntuk menghindari terjadinya komplikasi ini, kita harus dapat
mengenali %aktor risiko yang terdapat pada pasien seelum dilakukannya !A$.
Adapun %aktor risiko itu adalah /
Ri"a#at Per&alia , meliputi /
a. &enis parut +tipe insisi operasi seelumnya
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
22/29
22
#he incision made in the uterine $all for a cesarean birth may be lo$ transverse% lo$
vertical% or high vertical& #he tye of incision made in the s'in may not be the same tye of
incision made in the uterus&
3nsisi trans#ersal rendah risikonya, (,'-),*G , insisi #ertikal rendah resikonya
)-:G dapat dipertimangkan untuk !A$, sedangkan insisi klasik +#ertikal tinggi
resikonya seesa =-5G dan tidak direkomendasikan untuk !A$, #-shaed resikonya
=-6G tidak direkomendasikan untuk !A$.
. $ara penjahitan uterus pada operasi seelumnya
emang masih menjadi kontro#ersi tersendiri, eerapa penelitian
mengatakan tidak ada peredaan risiko ruptur uteri pada penjahitan secara single atau
doule layer, tetapi ada pula yang mengatakan ahwa penjahitan single layer erisiko
= kali lipat mengalami ruptur uteri pada kehamilan erikutnya diandingkan doule
layer.
c. ¨ah S$ seelumnya
Risiko ruptur uterus meningkat seiring dengan jumlah insisi seelumnya.
Secara spesi%ik, terjadi peningkatan sekitar tiga kali lipat resiko ruptur uterus pada
wanita yang mencoa melahirkan per #aginam dengan riwayat dua kali sesar
diandingkan dengan riwayat satu kali sesar. American College of Obstetricians and
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
23/29
23
Gynecologists mengamil posisi ahwa wanita dengan riwayat dua kali sesar
trans#ersal-rendah dapat dijadikan kandidat untuk !A$.
d. Riwayat persalinan per#aginam
Suatu penelitian yang sangat esar menunjukkan e%ek protekti% yang
signi%ikan dari riwayat persalinan per#aginam pada ekas seksio sesarea satu kali, dan
mungkin merupakan %aktor protekti% juga pada ekas seksio sesarea dua kali.
Penelitian kohort yang esar oleh elop dkk. menemukan ahwa riwayat persalinan
per#aginam pada ekas seksio sesarea menurunkan resiko terjadinya ruptur uterus.
Ruptur ),)G terjadi pada wanita tanpa riwayat persalinan per#aginam dan hanya
(,'G pada wanita yang pernah mengalami persalinan per#aginam setelah seksiosesarea.
e. 3nter#al persalinan
Shipp dkk. menyatakan ahwa waktu yang pendek antara seksio sesarea dan
percoaan persalinan per#aginam erikutnya dapat meningkatkan resiko terjadinya
ruptur uterus karena tidak tersedia waktu yang adekuat untuk penyemuhan luka.
Wanita dengan inter#al persalinan kurang dari )6 ulan, mempunyai resiko ',1G
diandingkan dengan yang inter#alnya leih dari )6 ulan yaitu )G.
%. Sterilisasi Dlekti%
2einginan untuk sterilisasi permanen pada seorang wanita dengan riwayat
sesar ukan merupakan indikasi untuk mengulang sesar karena moriditas akiat persalinan per#aginam dan ligasi tua pascapartum jauh leih kecil daripada
moriditas akiat sesar erulang.
(a$t'r Ibu
a. 0mur
Suatu studi oleh Shipp dkk menyatakan ahwa usia diatas 1( tahun mungkin erhuungan dengan kejadian ruptur yang leih tinggi.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
24/29
24
. Anomali uterus
Terdapat kejadian ruptur yang leih tinggi pada wanita dengan anomali uterus.
Kara$teri&ti$ $eha!ila &aat ii
a. akrosomia
Risiko ruptura uteri akan meningkat dengan meningkatnya erat adan janin
karena terjadinya distensi uterus.
. 2ehamilan ganda
9anya satu penelitian mengenai hal ini dan ternyata dari 5' wanita, tidak
terjadi ruptura uteri.
c. 2etealan segmen awah uterus +S!0
2etealan S!0 dapat diperiksa dengan 0S8. Risiko terjadinya ruptur (,)G
ila ketealan S!0 J =,* mmF (,;G ila ',;-1,* mm dan 5,6G ila tealnya L ',*
mm
d. alpresentasi
Elamm dkk. melaporkan tidak terjadi ruptur pada *; pasien yang dilakukan
#ersi luar pada presentasi okong saat hamil aterm, namun karena tidak ada data
yang de%initi%, prosedur ini mungkin isa erhuungan dengan terjadinya ruptur
uterus.
3. 2D!DR9AS34AN !A$
Angka keerhasilan partus per#aginam sekitar ;( C 6( G, dengan komplikasi
yang dapat terjadi adalah ruptura uteri +rahim roek sekitar (,* C ),* G,
histerektomi +operasi pengangkatan rahim, cedera operasi, dan in%eksi sehingga
dapat menyeakan meningkatnya angka kesakitan dan kematian iu dan janin.
Angka keerhasilan !A$ ergantung pada indikasi seksio sesarea seelumnya.
&ika indikasi operasi seelumnya karena %aktor menetap seperti panggul sempit,
jelas tidak oleh melakukan !A$. Tetapi !A$ sering erhasil jika indikasioperasi seelumnya adalah presentasi okong, %etal distress, partus tak maju atau
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
25/29
25
partus macet. Pada partus tak maju, !A$ akan mempunyai keerhasilan leih
tinggi jika operasi seelumnya dilakukan pada pemukaan leih dari * cm.
9oskins dan 8omeO +)55: menganalisis angka kejadian !A$ pada )5):
wanita dalam kaitannya dengan esar pemukaan ser#iks yang dicapai seelum
dilakukan seksio sesarea seelumnya atas indikasi distosia. Angka keerhasilan
!A$ adalah ;:G untuk yang seksio sesarea pada pemukaan ser#ik * cm atau
kurang, dan :1G untuk pemukaan ;-5 cm. Angka keerhasilan !A$ turun
menjadi )1G apaila distosia didiagnosis pada kala dua persalinan.
0ntuk menentukan keerhasilan persalinan per#aginam setelah seksio
sesaria +!A$ dalam suatu penelitian oser#asional yang meliatkan *(''
pasien, !ruce 4. Elamm, 7 dan Ann . 8eiger, Ph7 memuat Admission
Scoring System erikut/
No. 2riteria Nilai
) 0sia diawah =( tahun '
' Riwayat persalinan per#aginam/
- seelum dan setelah seksio sesarea =
- setelah seksio sesarea pertama '
- seelum seksio pertama )
- !elum pernah (
13ndikasi seksio sesarea pertama ukan kegagalan kemajuan
persalinan)
= Pendataran ser#iks pada saat masuk rumah sakit
- J :*G '
- '* C :* G )
- L '*G (
* Pemukaan ser#iks pada saat masuk rumah sakit M = cm )
3nterpretasi/
Nilai ( C ' / =5G kemungkinan persalinan per#aginam
http://minepoemss.blogspot.com/http://annsilva.wordpress.com/http://annsilva.wordpress.com/http://annsilva.wordpress.com/http://annsilva.wordpress.com/http://minepoemss.blogspot.com/
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
26/29
26
Nilai 1 C 6 / *( C 5=G kemungkinan persalinan per#aginam
Nilai 6 C )(/ 5*G kemungkinan persalinan per#aginam.
+7ikutip dari/ 2lein 89. $ommentary and re#iew/ #aginal irth a%ter cesarean deli#ery/ an
admission scoring system.
3. 3N732AS3 7AN 2@NTRA3N732AS3 !A$
Rekomendasi American $ollege o% @stetricians and 8ynecologists +'()( untuk
Pemilihan 2andidat Persalinan per aginam Setelah Sesar +!A$
2riteria seleksi
). Riwayat satu atau dua seksio sesarea dengan insisi trans#ersal rendah
'. Panggul secara klinis lapang
1. Tidak ada jaringan parut uterus lain atau riwayat ruptur
=. Tersedia dokter selama persalinan akti% yang mampu memantau persalinan dan
melakukan sesar darurat +dalam waktu 1( menit
*. 2etersediaan anestesi dan petugasnya untuk sesar darurat
!eerapa persyaratan lainnya antara lain /
). Tidak ada indikasi seksio sesarea pada kehamilan saat ini seperti janin lintang,
sungsang, ayi esar, plasenta pre#ia.
'. Terdapat catatan medik yang lengkap mengenai riwayat seksio sesarea seelumnya
+operator, jenis insisi, komplikasi, lama perawatan.
1. Pasien sesegera mungkin untuk dirawat di RS setelah terdapat tanda-tanda persalinan.
=. Tersedia darah untuk trans%usi.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
27/29
27
*. Persetujuan tindak medik mengenai keuntungan maupun risikonya
;. 0sia kehamilan cukup ulan + 1: minggu C =) minggu .
:. Presentasi elakang kepala + #erteks dan tunggal
6. 2etuan masih utuh atau sudah pecah tak leih dari enam jam
5. Tidak ada tanda-tanda in%eksi
)(. &anin dalam keadaan sejahtera dengan pemeriksaan 7oppler atau NST.
2ontraindikasi utlak
). Seksio sesarea terdahulu adalah seksio korporal + klasik .
'. Adanya AP! + Ante Partum !leeding oleh sea apapun.
1. Terukti ahwa seksio seelumnya adalah karena $P7 + $ephalo Pel#ic
7ysproportion.
=. alpresentasi atau malposisi.
*. !ayi esar + makrosomia .
;. Seksio sesaria leih dari satu kali.
:. 2ehamilan post term + J =' minggu dengan pel#ic score rendah.
6. Terdapat tanda-tanda hipoksia intrauterin + dari %rekuensi unyi jantung janin, NST
ataupun $ST .
2ontraindikasi Relati%
). 2ehamilan kemar < gemeli
'. 9ipertensi dalam kehamilan, termasuk preeklamsia.
1. Seksio terdahulu pasien dirawat leih dari kewajaran + J : hari
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
28/29
28
=. Terdahulu adalah operasi miomektomi multipel
333. ANEAAT !A$
). enghindari ekas luka lain pada rahim, mengingat jika iuingin hamil lagi maka resiko masalah pada kehamilan erikutnya leih sedikit.
'. 4eih sedikit kehilangan darah dan leih sedikit memerlukan
tran%usi darah.
1. Resiko in%eksi pada iu dan ayi leih kecil.
=. !iaya yang diutuhkan leih sedikit sedikit.
*. Waktu pemulihan pasca melahirkan leih cepat pada iu.
DA(TAR PUSTAKA
). Winknjosastro, 9. '((;. lmu ebidanan * +utura ,teri ada arut ,terus& ;:(-;:).
Kayasan !ina Pustaka Sarwono Prawirohardjo / &akarta.
'. ochtar, Rustam. )556. Sinopsis @stetri / @stetri Eisiologi dan Patologi. D8$ / &akarta
1.Elamm !4, 8eiger A. )55:. Vaginal Birth After Cesarean .elivery * an admission
scoring system. @stet 8ynecol 5( / 5(:-)(.
8/19/2019 Lapsus Obgyn BA VBAC
29/29
29
=.A$@8 Practice !ulletin *=/ vaginal birth after revious cesarean. @stet 8ynecol '((=F
)(=/'(1.
1. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Vaginal birth after previous
cesarean delivery. Washington (DC): American College of bstetricians and !ynecologists(AC!)" #$1$ Aug. 1% p. (AC! practice bulletin" no. 11&). '1 references*
*.American $ollege o% @stetricians and 8ynecologists.)555. Vaginal birth after revious
cesaean delivery. A$@8 Practice !ulletin *, American $ollege o% @stetricians and
8ynecologists, Washington 7$.
;.$unningham, 4e#eno, !loom, et al.'((*. Obstetry /illiams. D8$ / &akarta.
:.acones, 8A, Peipert, &, Nelson, 7!, et al. 0aternal comlications $ith vaginal birth
after cesarean delivery* a multicenter study. Am & @stet 8ynecol '((*F)51/);*;.
http://www.guideline.gov/content.aspx?id=23853http://www.guideline.gov/content.aspx?id=23853http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1http://www.guideline.gov/content.aspx?id=23853http://www.guideline.gov/content.aspx?id=23853http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1http://www.uptodate.com/contents/patient-information-vaginal-birth-after-cesarean-delivery-vbac/abstract/1