Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    1/25

    Larutan salin hipertonis untuk mengatasi tekanan

    intrakranial yang meningkat : kajian literatur dengan

    meta-analisisMARTIN M. MORTAZAI! M.".!# AN"R$% &. ROM$O! M.".!# AMAN "$$'! M.".!(

    )*RI+TO'* ,. RI$++$NA$R! M.".!# MO*AMMA"ALI M. +*O,A! M.".!( R.

    +*AN$ T//+! M.+.! '.A.-).! '*.".!( dan %IN0I$L" 0I+*$R! M.".#

    1Bagian Bedah Saraf, Universitas Alabama di Birmingham; dan 2Bedah Saraf Pediatri, Rumah

    Sakit Anak, Birmingham, Alabama

    Tujuan. Saat ini, manitol merupakan pilihan utama agen hiperosmolar yang direkomendasikan

    untuk pasien-pasien dengan tekanan intrakranial (TIK) yang meningkat. Beberapa penulis

    menyatakan bahwa cairan salin hipertonis (TS) dapat men!adi agen yang lebih e"ekti", namun

    belum ada consensus tentang indikasi yang tepat untuk penggunaannya, konsentrasi dan metode

    pemberian yang terbaik. #gar dapat men!awab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka penulis

    melakukan ka!ian literature terhadap penggunaan larutan TS untuk mengurangi TIK.

    Metode. $ilakukan pencarian data di %ub&ed untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang

    membahas tenang penggunaan TS. %encarian ini lalu dipersempit hanya untuk mendapatkan

    ka!ian klinis yang berkaitan dengan penggunaan TS untuk menurunkan TIK.

    *asil.Total sebanyak ' artikel dipilih untuk dika!i lebih lan!ut. %ada * artikel dilakukan u!i

    dengan metode prospekti" terkontrol acak, artikel diu!i dengan metode prospekti" dan nonacak,

    + artikel diu!i dengan metode prospekti" obserasional, dan * artikel diu!i dengan metode

    retrospekti". %enulis tidak membedakan antara ka!ian retrospekti" obserasional dan u!i

    perbandingan retrospekti". Ka!ian prospekti" dipertimbangkan obserasional apabila e"ek dari

    terapi diealuasi melebihi waktu namun tidak dibandingkan dengan terapi lainnya.

    &esimpulan. $ata yang tersedia terbatas pada !umlah pasien, terbatasnya metode prospekti"

    control acak, dan inkonsistensi metode diantara tiap-tiap ka!ian. amun sebagian besar data

    menun!ukkan bahwa TS yang diberikan bolus atau in"us berkelan!utan lebih e"ekti" daripada

    manitol dalam menurunkan episode meningkatnya TIK. Suatu meta-analisis dilakukan terhadap

    1

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    2/25

    ka!ian prospekti" control acak dan menun!ukkan tingkat kegagalan terapi atau insu"isiensi yang

    tinggi dengan manitol atau larutan normal salin dibandingkan dengan TS. ($/I0

    *.'123*.1.4S*353)

    &ata &un1i :larutan salin hipertonis, manitol, agen hyperosmolar, tekanan intrakranial, trauma,

    ealuasi terapi, cedera serebral akibat trauma

    ipertensi intrakranial yang diikuti dengan gangguan neurologis seringkali berhubungan dengan

    hasil yang buruk.'%eningkatan TIK menurunkan aliran darah serebral ke serebral dan memicu

    ter!adinya herniasi serebral dan kematian. 6ayasan Trauma Serebral telah merekomendasikan

    bahwa terapi untuk mengurangi TIK harus dimulai pada TIK 7 3* mmg. Terapi hyperosmolar

    merupakan terapi yang sering digunakan untuk hipertensi intrakranial. Saat ini hanya 3 agen

    yang digunakan0 manitol dan TS. 6ayasan Trauma Serebral merekomendasikan manitol

    sebagai terapi dasar yang tetap dalam tatalaksana hipertensi intrakranial, namun TS

    menggambarkan alternatie potensial yang mendekati manitol.8 Konsentrasi TS yang

    dilaporkan untuk penggunaan klinis berkisar dari 39 to 3'.+9.

    :dema serebral dibagi men!adi edema sitotoksik dan edema asogenik. :dema sitotoksik

    merupakan pembengkakan sel sekunder oleh karena cedera, umumnya iskemia atau toksik.

    :dema asogenik merupakan edema ekstraselular sekunder oleh karena gangguan kapiler,

    sehingga menyebabkan gangguan pada BBB. Secara sederhana, edema asogenik lebih berkaitan

    dengan cedera oleh karena trauma, tumor dan abses, meskipun data terbaru menun!ukkan bahwa

    edema sitotoksik lebih menon!ol pada cedera oleh karena trauma.3Kedua !enis edema mungkin

    sa!a ter!adi bersamaan dalam banyak keadaan patologis. :dema sitotoksik ter!adi dalam kisaran

    menit hingga beberapa !am setelah cedera, sedangkan edema asogenik ter!adi ber!am-!am

    hingga berhari-hari setelah ter!adinya cedera. 4enis edema yang ter!adi penting untuk diketahui

    bagi pemilihan terapi, karena edema sitotoksik lebih cenderung resisten terhadap terapi.'

    &ekanisme ker!a larutan TS dan agen hyperosmolar lainnya secara sederhana bertu!uan untuk

    mengurangi kandungan air dalam serebral melalui e"ek osmotic, namun beberapa mekanisme

    lainnya dapat ikut berkontribusi. atrium memiliki koe"isien bayangan mendekati , artinya

    2

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    3/25

    dengan BBB yang intak, maka sangat sedikit !umlah a yang dapat melewati barrier sehingga

    a dapat menarik air keluar dari ruang interstisial.

    &ekanisme ker!a lainnya !uga disarankan berdasarkan data klinis yang ada. Sebagai contoh,

    ;escot et al.35

    membandingkan edema melalui gambaran

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    4/25

    Metode

    Pencarian Literatur

    $ilakukan pencarian literature melalui %ub&ed untuk mengidenti"ikasi seluruh penelitian klinis

    tentang penggunaan TS untuk terapi hipertensi intrakranial. Kata-kata yang digunakan untuk

    mencari literature berupa0 @larutan salin hipertonis dan tekanan intrakranialA, @larutan salin

    hipertonis dan hipertensi intrakranialA, @larutan salin hipertonis dan cedera serebral trumatikaA,

    @larutan salin hipertonis dan perdarahan subaraknoidA, dan @larutan salin hipertonis dan bedah

    sara"A. Tabel meringkas semua hasil tersebut. %enelitian yang dieliminasi adalah penelitian

    yang tidak berhubungan dengan masalah bedah sara" atau yang tidak secara langsung terkait

    terhadap e"ek TS pada hemodinamik serebral atau terapi TS pada pasien dengan bukti klinis

    dan radiologi mengalami edema serebri. Sebanyak 1 penelitian yang menggunakan TS untuk

    resusitasi pada pasien dengan keadaan hipotensi atau hemodinamiknya tidak stabil dieksklusi.

    Sebanyak 5 penelitian dieksklusi karena tidak dilakukannya pengawasan TIK. Sebuah studi

    retrospekti" !uga tidak melakukan pengawasan I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    5/25

    1 dieksklusi karena tekanan darah dipakai sebagai tu!uan terapi utama

    5 dieksklusi karena kurangnya pemantauan TIK

    1 artikel dieksklusi karena merupakan penelitian pada hewan

    artikel opini 2 tin!auan dieksklusi

    5 ka!ian tersisa sebagai inklusi

    termasuk studi tambahan berasal dari tin!auan artikel.

    kstraksi !ata

    $ilakukan ekstraksi data-data berikut dari tiap penelitian0 bentuk penelitian, tu!uan, !umlah

    pasien, konsentrasi TS yang digunakan, metode pemberian, waktu pengukuran, hasil utama

    dari penelitian dan hasil follo"#u$. asil yang dinilai berupa TIK, aliran darah serebral,

    oksigenasi !aringan serebral, kandungan air serebri, dan nilai C/S. Tiap percobaandikelompokkan berdasarkan bentuk penelitiannya seperti yang ditun!ukkan pada Tabel 3.

    Ta2el (. &elompok literature 2erdasarkan 2entuk penelitian3

    ;aporan Kasus %enelitian Detro

    E

    %enelitian

    %rospekti"

    /bserasional

    %enelitian

    %rospekti"

    Terkontrol #cak

    %enelitian

    %rospekti" on-

    acak

    >orthley et al.,

    8

    Fureshi et al.,

    88'

    Berger et al.,

    3**3

    Saltarini et al.,

    3**3

    :inhaus et al.,

    88

    Fureshi et al.,

    88'3

    SuareG et al.,

    88

    Fureshi et al.,

    888

    %eterson et al.,

    3***

    ;arie et al.,

    3**5

    >are et al., 3**+

    6ildiGdas et al.,

    3**

    Bentsen et al.,

    Hrtl et al., 881

    SchatGmann et

    al., 88

    orn et al., 888

    Khanna et al.,

    3***

    &unar et al.,

    3*** SchwarG et

    al., 3**3

    Tseng et al., 3**'

    Bentsen et al.,

    3**5

    #l-Dawi et al.,

    3**+

    =isher et al.,

    883

    Simma et al.,

    88

    SchwarG et al.,

    88

    $e io et al.,

    3**

    ialet et al.,

    3**'

    arut!unyan et

    al., 3**+

    Battison et al.,

    3**+

    /ddo et al., 3**8

    5

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    6/25

    3**

    Koenig et al.,

    3**

    Kerwin et al.,

    3**8

    uang et al.,

    3**

    ;escot et al.,

    3**

    Tseng et al., 3**1

    Dockswold et al.,

    3**8

    #l-Dawi et al.,

    3**

    BourdeauJ

    Brown, 3**

    Bentsen et al.,

    3**

    =rancony et al.,

    3** Ichai et al.,

    3**8

    Detro L Detrospekti"

    E tidak ada perbedaan yang dibuat antara penelitian retrospekti" obserasional dan u!i

    perbandingan retrospekti". %enelitian prospekti" dianggap obserasional !ika e"ek terapi

    diealuasi melebihi waktu namun tidak dibandingkan dengan terapi lainnya.

    %etode %eta#analisis

    $elapan penelitian prospekti" terkontrol acak melaporkan kegagalan terapi atau adanya

    insu"isiensi. $ilakukan perbandingan tingkat keseluruhan kegagalan terapi atau insu"isiensi

    dengan penggunaan TS berbanding manitol atau S untuk hipertensi intrakranial. &eta-

    analisis berbasis homogen dilakukan dengan Revie" %anager for &indo"s 'ersi+, (ochrane

    (ollaboration and U$date Soft"are) untuk penelitian prospekti" terkontrol acak. omogenitas

    diantara penelitian tersebut dinilai dengan statistik standar

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    7/25

    Secara total dari 11 artikel yang diidenti"ikasi pada awalnya, sebanyak 15 artikel dieksklusi

    dan menyisakan 5 studi klinis untuk dianalisis. Tabel menyimpulkan hasilnya. $ari 5 studi

    yang dipakai, * studi merupakan penelitian prospekti" terkontrol acak, studi merupakan

    penelitian prospekti" terkontrol non-acak, + studi merupakan penelitian prospekti"

    obserasional, * studi merupakan penelitian retrospekti", dan + lainnya merupakan studi kasus

    (Tabel 3). Mntuk tu!uan dari meta-analisis ini maka + artikel studi kasus tersebut tidak dianggap

    dan menyisakan ' artikel yang men!adi bagian terbesar dalam ka!ian ini.

    Konsentrasi dan olume TS yang digunakan berariasi secara signi"ikan, berkisar dari ,+9

    hingga 3',+9 dalam konsentrasi dan *-'* ml2kgBB perolume. $alam 1 studi, TS diatur

    dengan agen onkotik seperti dekstran atau :S.'-,+,,'%ada + studi lainnya, TS diatur dengan

    anion dasar seperti asetat, laktat, atau bikarbonat.,8,3','3,''

    Percobaan ks$erimental * +S vs %anitol

    $uabelas artikel dari ' artikel membandingkan TS dengan manitol.',*,5,,8,3*,3',38,',55,5+,5al

    ini dirangkum dalam Tabel '. Tu!uh artikel merupakan penelitian prospekti" terkontrol acak,

    artikel merupakan penelitian prospekti" terkontrol non-acak, dan 5 artikel merupakan penelitian

    retrospekti". :nam dari 3 artikel tersebut melakukan studi silang pada manitol dan TS yang

    digunakan pada pasien yang sama.',3*,3',38,',5+ Sedangkan pada artikel lainnya dilakukan

    perbandingan pasien yang menerima TS atau manitol (tidak digunakan bersamaan pada satu

    pasien).*,5,,8,55,5Ichai et al.8dan 6ildiGdas et al.5keduanya melakukan pembagian kelompok

    berupa kelompok silang dan kelompok non-silang. ;ima dari penelitian prospekti" terkontrol

    acak tidak melalui studi silang. Sebuah penelitian retrospekti" !uga tidak di studi silang.5$ua

    perbandingan membandingkan dosis ekuimolar TS dan manitol,',5 dan penelitian

    membandingkan olume yang sama dari manitol dan TS.55

    $ari 3 perbandingan antara TS and manitol, ' artikel tidak menemukan bahwa TS lebih

    unggul dibandingkan dengan manitol dalam kontrol TIK atau berdasarkan hasil klinisnya.*,5,3'

    %ercobaan terkontrol acak pertama menggunakan TS untuk relaksasi serebral intraoperatie

    dan sebagai kontrol TIK postoperati". Tidak ada perbedaan yang signi"ikan dalam TIK yang

    ditemukan antara kedua kelompok studi selama waktu 13 !am postoperati".*$alam percobaan

    kedua, =rancony et al.5mengacak pasien yang menerima dosis ekuimolar manitol atau larutan

    salin 1.5+9 untuk mengobati episode TIK 7 3* mm g yang bertahan 7 * menit. %enurunan

    7

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    8/25

    TIK yang setara didapati selama periode waktu 3 !am obserasi dan tekanan per"usi serebral

    hanya meningkat pada kelompok pasien yang menerima manitol. 6ang terakhir adalah penelitian

    retrospekti" dan hanya insiden e"ek samping yang dibandingkan antara satu kohort yang

    menerima manitol dan yang lainnya menerima TS. $ari penelitian tersebut tidak ditemukan

    adanya perbedaan, namun TS e"ekti" dalam menurunkan TIK hingga di bawah leel target 3*

    mmg.3'

    $apat disimpulkan bahwa 8 dari 3 perbandingan antara TS dan manitol, termasuk 1

    percobaan terkontrol acak menyatakan bahwa TS memiliki kontrol yang lebih baik terhadap

    TIK deibandingkan manitol. $alam percobaan didapati penurunan TIK yang lebih besar

    setelah pemberian TS daripada setelah pemberian manitol dalam waktu menit hingga beberapa

    !am setelah pemberian cairan tersebut dilakukan. :"ek durasi yang lebih lama didapati dalam 3

    percobaan. $alam percobaan acak terkontrol, !umlah episode hipertensi intrakranial perhari

    lebih rendah pada pasien yang menerima TS dibandingkan dengan pasien yang menerima

    manitol. asil pemeriksaan tidak konsisten selama percobaan berlangsung. $alam percobaan

    acak terkontrol yang ber!umlah '5 pasien, skor C/S lebih baik tahun didapatkan dalam

    kelompok TS.8asil pemeriksaan yang lebih baik !uga didapati pada penelitian retrospekti"

    yang terdiri dari 1 pasien. Crup TS memiliki mortalitas yang rendah dan durasi keadaan koma

    yang lebih pendek daripada pasien yang menerima manitol.5Tetapi percobaan acak terkontrol

    lainnya yang terdiri dari 3* pasien tidak menun!ukkan adanya perbedaan dalam tingkat

    mortalitas atau hasil neurologis selama 8* hari di antara kelompok TS dan kelompok manitol,

    meskipun tampak adanya kontrol TIK yang lebih baik dengan TS.55%erubahan dalam tekanan

    arterial rata-rata berariasi antara tiap penelitian setelah pemberian manitol dan TS, tetapi tidak

    ada risiko hipotensi yang signi"ikan ter!adi pada penelitian-penelitian tersebut setelah pemberian

    manitol atau TS.

    -nfus Berkelan.utan vs Bolus

    ;arutan salin hipertonis diberikan dalam bentuk in"us berkelan!utan dalam penelitian, yang

    dirangkum dalam Tabel 5.*,+,,3,3','*,'3N'5,5*,5 anya ' dari penelitian yang merupakan

    penelitian terkontrol acak, ' lainnya merupakan percobaan prospekti" obserasional, dan +

    sisanya adakah penelitian retrospekti". $alam percobaan ke-, in"us dititrasi untuk men!aga

    8

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    9/25

    target batasan serum a,3','3N'5,5*,5dalam percobaan ke-5 in"us dititrasi untuk mencapai leel

    target TIK,+,,3,'*dan pada in"us berkelan!utan terakhir melalui penurunan per ' hari digunakan

    untuk pasien-pasien postoperati".*In"us bertahan dari beberapa menit hingga beberapa hari.

    $ua penelitian terkontrol acak mendemonstrasikan kontrol TIK yang lebih baik dengan TS

    dibandingkan dengan cairan kontrol.,5* arut!unyan et al.menitrasi in"us TS2:S untuk

    men!aga TIKO 3* mmg. >aktu in"usan hanya bertahan selama beberapa menit. Data-rata waktu

    in"usan lebih pendek pada kelompok TS2:S dan rata-rata TIK rendah saat !am setelah

    dilakukan in"us. %ada penelitian terkontrol acak lainnya, Simma et al.5*membandingkan in"us

    TS dengan larutan Dinger ;aktat yang diberikan lebih dari 13 !am. S$ikesTIK lebih rendah

    pada kelompok TS dan ditemukan adanya korelasi antara serum a dan TIK.

    Ta2el 4. 'enelitian tentang *T+ 5s Manitol

    'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umlah

    'asien

    *asil Neurologis 6 Mortalitas

    Ichai et al., 3**8

    =rancony et al., 3**

    arut!unyan et al.,

    3**+

    Battison et al., 3**+

    ialet et al., 3**'

    $e io et al., 3**

    SchwarG et al., 88

    penelitian terkontrol acak

    penelitian terkontrol acak

    penelitian terkontrol acak

    penelitian terkontrol acak, u!i

    silang

    penelitian terkontrol acak

    penelitian terkontrol acak

    penelitian terkontrol acak, u!i

    '5

    3*

    '3

    8

    3*

    '*

    8

    skor C/S lebih baik tahun

    dalam kelompok TS

    tidak ditentukan

    +89 bertahan hidup dalam

    kelompok TS2:S , 5*9bertahan hidup dalam kelompok

    manitol

    skor C/S + pada ' pasien

    skor ' pada pasien saat

    dipulangkan

    tidak ada perbedaan dalam

    tingkat mortalitas atau hasil

    neurologis selama 8* hari

    skor C/S pada 33 pasien

    skor 3 pada pasien saat

    dipulangkan

    skor C/S + (3 minggu) pada '

    9

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    10/25

    /ddo et al., 3**8

    Kerwin et al., 3**8

    6ildiGdas et al., 3**

    >are et al., 3**+

    ;arie et al., 3**5

    silang

    prospekti" non-acak dengan

    u!i silang

    retrospekti" u!i silang

    retrospekti" u!i silang

    retrospekti"

    retrospekti" u!i silang

    3

    33

    1

    '

    3

    pasien, pasien lainnya dengan

    skor C/S '

    5 pasien meninggal

    tidak ditentukan

    tingkat mortalitas dan durasi

    keadaan koma yang rendah

    pada kelompok TS

    dibandingkan dengan kelompok

    manitol

    $isabilitas sedang ekstremitas

    atas sebesar '9? disabilitas

    sedang ekstremitas bawah

    sebesar 9? '9 meninggal?

    '9 tidak ditindaklan!uti

    (dengan skor :C/S )

    39 meninggal, rata-rata

    dirawat di DS selama 5 hari

    #da penelitian obserasional yang menggunakan TS sebagai in"us berkelan!utan. +,3,3','*,'3,'5

    ilai rata-rata maksimal serum a berkisar dari 55 N 1* mmol2;. Korelasi antara serum a

    dan TIK ditemukan dalam ' percobaan dalam studi penelitian.3,'*,'3 $alam 3 penelitian

    obserasional, in"us !angka pendek diberikan dalam !angka waktu beberapa menit hingga

    beberapa !am.+,'5$alam 5 penelitian obserasional lainnya, in"us !angka pan!ang diberikan lebih

    dari beberapa hari.3,3','*,'3Sebuah u!i obserasional retrospekti" yang didiskusikan di atas hanya

    menemukan kecenderungan yang baik terhadap penurunan TIK pada pasien dengan cedera

    serebral karena trauma dan pasien-pasien postoperati".Rebound TIK tampak pada penelitian ini

    setelah 35 !am pertama in"us'3dan reboundTIK tidak didapati pada penelitian lainnya.

    Ta2el 7. 'enelitian yang menggunakan *T+ in8us 2erkelanjutan.

    'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umla *asil Neurologis 6 Mortalitas

    10

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    11/25

    h

    'asien

    arut!unyan et al.,

    3**+

    $e io et al., 3**

    Simma et al., 88

    Dockswold et al.,3**8

    Khanna et al., 3***

    Hrtl et al., 881

    6ildiGdas et al., 3**

    ;arie et al., 3**5

    %eterson et al., 3***

    Fureshi et al., 888

    Fureshi et al., 88'3

    penelitian terkontrol

    acak

    penelitian terkontrol

    acak

    penelitian terkontrol

    acak

    prospekti"obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obeserasional

    retrospekti"

    analisis kohort

    retrospekti"

    retrospekti"

    retrospekti", kasus

    kontrol

    retrospekti"

    '3

    '*

    '3

    3+

    *

    1

    3

    '

    31

    4umlah pasien meninggal di kelompok

    TS 59 dan *9 di kelompok

    manitol

    Skor C/S pada 33 pasien skor 3

    pada pasien saat dipulangkan

    Kelompok yang menerima Dinger

    ;aktat lebih lama tinggal di I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    12/25

    pada pasien trauma kepala, 3. pada

    pasien postoperasi, 5. pada perdarahan

    intrakranial dan 5 pada pasien-pasien

    in"ark serebri

    Keuntungan klinis dari kontrol TIK dengan menggunakan in"us TS tidak ditemukan pada 5 dari

    artikel.*,'3,'',5Satu dari 5 artikel tidak melakukan pemantauan TIK, namun pasien dengan

    TS menun!ukkan tingkat mortalitas yang lebih rendah daripada pasien yang hanya diberikan

    manitol sa!a.5Studi lainnya hanya menun!ukkan kecenderungan yang baik dalam penurunan

    TIK setelah diberikan TS pada kelompok pasien cedera serebral akibat trauma dan pasien-

    pasien postoperati", namun tidak berlaku pada kelompok pasien dengan perdarahan intrakranial

    atau in"ark serebri. Tingkat serum a yang lebih tinggi didapati pada kelompok pasien cedera

    serebral akibat trauma dan pasien-pasien postoperati".'3$alam sebuah penelitian terkontrol acak,

    $e io et/al*mendemonstrasikan bahwa tidak ada perbedaan yang signi"ikan pada TIK pasien-

    pasien postoperati" yang diberikan in"us TS selama ' hari dibandingkan dengan pasien yang

    diberi manitol. 6ang terakhir, studi retrospekti" dengan kasus kontrol menemukan bahwa tidak

    ada perbedaan TIK yang signi"ikan antara pasien trauma kepala yang menerima in"us TS

    selama 13 !am dengan pasien trauma kepala yang menerima S. &ortalitas di DS lebih tinggi

    pada kelompok yang menerima TS.''

    Sebagai ringkasan, banyaknya studi termasuk 3 dari ' percobaan terkontrol acak menyarankan

    pemberian TS sebagai in"us berkelan!utan sebegai metode yang e"ekti" dalam menurunkan

    TIK. amun sebuah penelitian retrospekti" menun!ukkan tingkat mortalitas yang tinggi pada

    pasien yang menerima TS dibandingkana dengan pasien yang menerima S, seperti yang telah

    dibahas sebelumnya.''asil pemeriksaan yang buruk setelah pemberian TS tidak tampak pada

    penelitian dengan menggunakan bolus. Selain itu pula, hanya 3 dari ' percobaan terkontrol acak

    yang mendukung penggunaan TS sebagai in"us berkelan!utan. Sebanyak dari 1 percobaan

    terkontrol acak menggunakan TS dalam bentuk bolus.

    $ua puluh enam penelitian yg menggunakan TS dalam bentuk bolus dengan dosis yang

    ditentukan ditun!ukkan pada tabel +. $ari 3 penelitian, 1 penelitian berupa percobaan terkontrol

    acak, penelitian berupa percobaan prospekti" non-acak, ' penelitian merupakan penelitian

    12

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    13/25

    obserasional dan + sisanya merupakan penelitian retrospekti". 4umlah pasien berkisar dari N

    pasien. Sembilan penelitian menggunakan TS 3'9, TS '9 digunakan dalam '

    penelitian,3,,8TS 1,+9 2 :S 9 atau dekstran digunakan dalam + penelitian,'N,'dan TS

    1.+9 digunakan dalam + penelitian.5,1,3,38,55 %enelitian lainnya yang tersisa menggunakan

    ariasi konsentrasi TS yang berkisar dari .+ - 3*9. $osis sekitar '* - '** m;2olume dan .+

    - * m;2kgBB, dengan dosis umum 3 m;2kgBB.

    Ta2el 9. 'enelitian yang menggunakan terapi *T+ 2olus.

    'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umla

    h

    'asien

    *asil Neurologis 6 Mortalitas

    Ichai et al., 3**8

    =rancony et al., 3**

    Bentsen et al., 3**

    Battison et al., 3**+

    ialet et al., 3**'

    SchwarG et al., 88

    =isher et al., 883

    /ddo et al., 3**8

    BourdeauJ

    Brown, 3**

    #l-Dawi et al., 3**

    penelitian terkontrolacak

    penelitian terkontrol

    acak

    penelitian terkontrol

    acak

    penelitian terkontrol

    acak, u!i silang

    penelitian terkontrol

    acak

    penelitian terkontrol

    acak, u!i silang

    penelitian terkontrol

    acak, u!i silang

    prospekti" non-acak

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    '5

    3*

    33

    8

    3*

    8

    3

    1

    55

    Skor C/S lebih baik setelah tahunpada kelompok TS

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    Tidak ada perbedaan tingkat mortalitas

    atau perbaikan neurologis 8* hari

    ' pasien dengan skor C/S + pada

    minggu ke-3, pasien lainnya dengan

    skor C/S '

    Tidak ditentukan

    5 pasien meninggal

    Tidak ditentukan

    Berdasarkan skor mDS didapatkan

    hasil kurang baik yaitu sebesar 59

    13

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    14/25

    Dockswold et al.,

    3**8

    Tseng et al., 3**1

    ;escot et al., 3**

    uang et al., 3**

    #l-Dawi et al., 3**+

    Bentsen et al., 3**5

    Tseng et al., 3**'

    SchwarG et al., 3**3

    &unar et al., 3***

    orn et al., 888

    SchatGmann et al.,

    88

    Kerwin et al., 3**8

    Koenig et al., 3**

    Bentsen et al., 3**

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    prospekti"

    obserasional

    retrospekti"

    retrospekti"

    retrospekti"

    3+

    '+

    5

    5

    1

    *

    5

    *

    33

    3*

    setelah tahun

    5 pasien dengan skor C/S yang baik

    pada 3 bulan

    Berdasarkan skor mDS didapatkan

    hasil yang baik sebesar 5*9 saat

    pulang? '9 meninggal

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    %adafollo" u$ minggu ke-3, 5 pasien

    meninggal dan 5 pasien memiliki skor

    C/S 'asil yang buruk setelah bulan pada

    5'9 pasien

    Skor C/S 5 pada 3 pasien saat bulan,

    3 pada pasien, pada 1 pasien

    Tidak ditentukan

    Tidak ditentukan

    5 pasien meninggal? skor mDS saat

    pulang pada 33 pasien lainnya adalah

    -' pada + pasien, 5N+ pada 1 pasien

    +9 hasil yang buruk berdasarkan skor

    C/S saat ' bulan

    14

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    15/25

    >are et al., 3**+

    SuareG et al., 88

    retrospekti"

    retrospekti"

    '

    Skor :C/S saat bulan pada 5

    pasien, pada 5 pasien, + pada

    pasien? 5 pasien tidak terfollo"#u$

    1 pasien meninggal, 1 pasien

    mengalami diabilitas ringan saat bulan

    ketiga

    $iantara 1 percobaan terkontrol acak, hanya penelitian yang tidak menun!ukkan perbaikan TIK

    dengan TS dibandingkan dengan cairan kontrol.5=rancony et al/5memberikan secara acak

    kepada 3* pasien masing-masing dosis tunggal sebesar 3++ m/sm TS 1.5+9 atau 3++ m/sm

    manitol 3*9 untuk TIK 7 3* mmg. #da penurunan TIK yang setara pada tiap waktu selama

    periode pengamatan 3* menit. ;ima percobaan terkontrol acak menun!ukkan TIK yang

    membaik dengan TS daripada dengan manitol,',5,8,',55 dan hanya yang menggunakan TS

    dan manitol dalam dosis ekuimolar.'Terakhir, percobaan terkontrol acak membandingkan *

    m;2kgBB TS '9 dengan in"us S pada pasien anak dan menemukan bahwa ter!adi penurunan

    TIK yang lebih baik saat 3 !am setelah diberikan in"us. 3 %enurunan TIK yang signi"ikan dari

    nilai batas tampak pada ' penelitian prospekti" obserasional. Data-rata maksimal penurunan

    TIK berkisar dari '9 - 8'9 dari penelitian yang dilakukan. %enurunan TIK yang signi"ikan

    tampak !uga pada percobaan retrospekti". Konsentrasi serum a setelah diberikan in"us TS

    sangat berariasi di antara penelitian yang menggunakan bolus. Setengah dari 3 studi

    menun!ukkan nilai serum a rata-rata (dalam mmol2;) berkisar pada nilai 5*-an.,5,1N

    8,33,35,3,38,'1,',55,5+$alam beberapa penelitian, rata-rata serum a berada pada kisaran +*-an,,',5

    dan dalam studi kisarannya adalah *-an.'5 Tidak ditemukan insiden komplikasi yang

    signi"ikan ter!adi oleh karena hipernatremia dalam penelitian manapun. Berdasarkan data-data

    yang diperoleh, pemberian TS dengan cara bolus lebih signi"ikan dibandingkan dengan

    penggunaan in"us berkelan!utan? namun data-data yang ada menyarankan bahwa kedua rute

    tersebut dapat e"ekti" menurunkan TIK.

    raumatic Brain -n.ur0

    15

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    16/25

    :nam belas dari ' studi yang termasuk trauma cedera otak (Traumatic Brain In!ury2TBI)

    (Tabel ). :mpat yang diambil secara penelitian terkonrol secara acak, adalah u!i coba non-

    acak, 1 dengan prospekti" obserasional, dan 5 adalah studi retrospekti". Total pasien di setiap

    studi berkisar antara sampai . $alam 3 studi diberikan in"us singkat untuk keadaan spike

    akut pada I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    17/25

    Secara obserasional periode waktu yang dibutuhkan kebanyakan adalah !am atau kurang.

    >aktu untuk mendapatkan e"ek puncak berkisar antara * menit sampai + !am postin"us. Satu

    kelompok diberikan in"us kontinu selama 13 !am dan digunakan untuk analisis Iaktu untuk mendapatkan e"ek puncak dalam penelitian yaitu 5 !am. Tidak ter!adi

    rebound peningkatan Iare et al. memperoleh hasil :C/S !angka pan!ang pada 8

    dari 5 pasien dengan TBI0 5 pasien meninggal, 5 memiliki cacat sedang bagian atas, dan

    memiliki cacat sedang rendah. %ara penulis ini menggunakan :C/S, yang terdiri dari skala2

    tingkatan, skala 2 -tingkat tersebut dide"inisikan sebagai berikut0 tewas, 3 keadaan egetati",

    ' cacat berat yang lebih rendah, 5 cacat berat atas, kecacatan + moderat lebih rendah, epper

    cacat sedang, pemulihan yang baik 1 lebih rendah, dan atas pemulihan yang baik.

    $ari artikel yang telah diulas, termasuk 5 penelitian terkontrol secara acak dan

    beberapa penelitian obserasional, data mendukung penggunaan TS sebagai metode yang

    e"ekti" untuk mengurangi I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    18/25

    ontraumatic eurological -n.ur0

    Sebelas studi yang meneliti pasien dengan cedera neurologis non-traumatik (Tabel 1).

    cedera neurologis berariasi dari S# nontraumatic, perdarahan intrakranial, dan in"ark tumor

    serta in"eksi. Tiga studi yang diteliti dengan ramdom terkontrol secara acak, yang prospekti"

    percobaan obserasional, dan 3 adalah retrospekti". 4umlah seluruh pasien di setiap studi berkisar

    1-1 pasien. Terapi bolus digunakan untuk mengobati lon!akan akut pada I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    19/25

    intraoperati" dan kontrol dan I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    20/25

    %ied raumatic and ontraumatic eurological -n.ur0

    Sembilan studi termasuk pasien dengan kedua traumatis dan cedera neurologis

    nontraumatic. Ini dirangkum dalam Tabel . Tiga studi dengan terkontrol secara acak, 3 yang

    prospekti" obserasional, dan 5 adalah retrospekti". 4umlah total pasien berkisar antara sampai

    . olume in"us memberikan hasil yang baik pada I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    21/25

    Tidak ada pemantauan I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    22/25

    Pediatric Studies

    ;ima penelitian pediatrik yang menggunakan TS diidenti"ikasi. Ini dirangkum dalam

    Tabel 8. $ua penelitian yang terkontrol secara acak, percobaan pengamatan prospekti" dan 3

    adalah retrospekti". Sebuah man"aat klinis pada kontrol I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    23/25

    O3*9 dari nilai dasar dalam * menit setelah terapi? ') I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    24/25

    penyebabnya, dan perhatian khusus diberikan untuk studi dengan terkontrol secara acak yang

    membandingkan cairan salin hiperosmotik dengan manitol. $idokumentasikan peran cairan salin

    hiperosmotik terhadap hipertensi intrakranial sekunder pada trauma, penyebab nontraumatic

    seperti S#, dan lesi massa. Kami !uga bertanya apakah konsentrasi tertentu cairan salin

    hiperosmotik yang paling optimal. Saline hipertonik !uga telah diberikan sebagai in"us terus

    menerus atau sebagai bolus. &eskipun beberapa studi telah memiliki tu!uan penurunan tekanan

    intrakranial, dan memiliki target serum a untuk pemberian cairan salin hiperosmotik.

    Singkatnya, kurangnya signi"ikan dari protokol pengobatan standar dengan sehubungan dengan

    konsentrasi optimal, rute administrasi, dan lamanya pengobatan serta mungkin Debound untuk

    penggunaan TS dalam pengobatan peningkatan tekanan intracranial.

    $alam reiew kami, kami menemukan bahwa mayoritas studi menun!ukkan hasil

    penurunan tekanan intracranial !angka pendek yang lebih menguntungkan untuk cairan salin

    hiperosmotik, tidak peduli konsentrasi atau pemberian !enis (bolus atau drip kontinyu). 4uga,

    belum ada laporan dari e"ek samping yang serius dari cairan salin hiperosmotik dan karenanya

    terlalu cepat kenaikan dari a akan diperbaiki. 4uga, cairan salin hiperosmotik muncul memiliki

    hasil yang menguntungkan dalam semua !enis hipertensi intrakranial. amun, tidak ada

    konsensus pada konsentrasi yang paling optimal, karena semua konsentrasi tampaknya memiliki

    e"ek menguntungkan pada penurunan tekanan intrakranial. Kami mengasumsikan bahwa, pada

    akhirnya, serum a yang e"ekti" menyebabkan e"ek osmotik akhir pada otak. /leh karena itu,

    tidak peduli apa !enis in"us, apakah tetes terus menerus atau bolus, tetap harus memonitor serum

    a. Studi melihat adanya risiko Debound cairan salin hiperosmotik dibandingkan dengan manitol

    !uga berkurang. Beberapa studi menyebutkan "enomena rebound yang telah dipantau.

    K:SI&%M;#

    Beberapa studi, termasuk studi dengan terkontrol secara acak, menun!ukkan e"ektiitas

    unggul TS dibandingkan dengan manitol dalam mengurangi I

  • 7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)

    25/25

    positi" minor untuk TS. Selan!utnya, TS tidak menyebabkan hipotensi terlihat ketika manitol

    digunakan.

    25