lbm3blok9

  • Upload
    azi370

  • View
    60

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nlok9

Citation preview

1.Definisi dari menejemen nyeri Suatu cara atau tindakan tenaga medis dalam mengupayakan, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri yang timbul pada pasien Pengelolaan menyeluruh untuk menyembuhkan nyeri Pengenalan suatu penyakit suatu terapi yang sesuai dg kondisi pasien Cara yang dilakukan untuk mengetahui jenis nyeri dan untuk menentukan terapinya2.Tujuan dari menejemen nyeri Untuk menentukan terapinya Memberikan kenyamanan pada pasien Menjaga pasien agar dalam kondisi yang senyaman mungkin Untuk menentukan diagnosa sebelum melakukan terapi Mengurangi intensitas nyeri Mengobati nyeri pd gejala nyeri yang timbul Mengurangi kemungkinan nyeri akut menjadi nyeri kronis Mengusahakan pemulihan dan mencegah komplikasi suatu pebyakit tambahan3.Penanganan, macam macam, dan kapan pemberian terapi dalam menejemen nyeriTerapinya ada 2: Farmakologi dan non farmakologiNon Farmakologi :- Penangan fisik: akupuntur, stimulasi kulit(massage), dan stimulasi elektrik(mandi diair hangat,kompres dg kantong es)- Interfensi perilaku kognitif: relaksasi, hipnotis, aroma terapi- Umpan balik psikologis- Distraksi: mengalihkan respon terhadap rasa nyeri- Guided imagery(imajenasi terbimbing): membayangkan hal hal yang menyenangkanFarmakologi: analgetik digunakan untuk nyeri lambung Opioid: yang mengandung narkotika Non opioid Adjuvantia Anastesi Anti depresan Anti inflamasi Anti konvulsan4.Efek obat pada menejemen nyeri(-) menyebabkan ngantuk,menyebabkan ketagihan(opioid),menyebabkan kelelahan dan aktivitas terganggu,menurunkan tekanan darah dan depresi(+) meringankan nyeri,menyembuhakan nyeri,pasien menjadi nyaman apabila menejemen dilakukan dengan baik5.Hambatan dalam melakukan terapi Ketakutan akan timbulnya adiksi(kecanduan) Pasien tidak kooperatif Pengatuhan yang tidak memadahi tentang menejem nyeri khususnya pada medis Terbatasnya alat alat penunjang dalam menentukan diagnosis dan terapinya Obat: tidak tepat dengan penentuan BSOnya,kurang tepat dosisnya, dan aturan pemakaian untuk pasien6.Prosedur dari menejemen nyeri Anamnesis(pemeriksaan subjektif) Pemeriksaan fisik (intra dan ekstra oral)objektif Pemeriksaan khususobj Pemeriksaan penunjangobj Menentukan diagnosis dan terapi7.Prinsip penatalaksanaan nyeriBerdasarkan berat ringannya nyeriTahap 1- Analgesik non opioidTahap 2- Analgasik ains+ adjuvanTahap 3- Analgesik opioid lemah,ains+adjuvanTahap 4- Opioid kuat,ains+ adjuvan8.Kenapa dikasih obat kok belum sembuh?- Mungkin karena menejemenpemberian obatnya kurang tepat- Mungkin dosis tidak tepat dan aturan pemakaian yang tidak tepat- Mungkin obatnya kadaluwarsa- Mungkin salah obat saat pembelian- Faktor pembeli: kurang tahu tentang nyeri yang dirasakan- Mungkin gigi yang berlubang sudah besar, dan sampai ke sarafnya9.Mengapa dengan sentuhan ringan sudah nyeri?- Termasuk nyeri hiperalgesia dan mungkin lubang pada gigi sudah parah, dan mungkin sudah sampai sarafnya- Mungkin terjadi inflamasi10.Menejemen lain berdasar skenario?- Bisa saja dilakukan penambalan- Bisa diberikan obat yang dapat memperingan nyeri- Melakukan perawatan pulpa dulu baru dilakukan penambalan11.Bagaimana menejemen yang baik( pada semua tindakan)?- Sesuai dengan nyeri yang diderita pasien- Dibutuhkan komunikasi dan kerja sama antara dokter dan pasien- Inform concent- Sesuai dg prosedur yang disebutkan, tapi harus tepat sasaran sesuai dg kebutuhan pasien- Keterbukaan pasien pada dokter apa yang dirasakannya- Tim medis harus mempunyai pengatahuan luas tentang menejemen nyeri sehingga tidak salah dalam melakukan terapi12.Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan terapi nyeri?- Tergantung jenis nyerinya- Tergantung dari pasiennya dan pemberian BSO yang sesuai- Psikologi pasien- Tergantung sosial ekonomi dari pasiennya- Tergantung dari penyakit lain yang diidap pasien.