Leadership Ch.3

Embed Size (px)

Citation preview

LEADERSHIPTriantoro Safaria

Leadership

Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan

1

Leadership

Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan

2

1. Pendekatan Teori Sifat (TRAIT)

Hanya individu yang memiliki sifat tertentulah yang bisa menjadi seorang pemimpin (great man) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin berkorelasi kecil dengan kekuasaan seorang pemimpinPendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan 3

Leadership

Karakteristik Pribadi Pemimpin Yang EfektifKarakteristik Fisik Aktivitas Energi Dinamis Latar Belakang Sosial Mobilitas Kepribadian Kewaspadaan Kreativitas Integritas pribadi Kepercayaan diri Memiliki Etika Karakteristik sosial Kemampuan kerjasama Popularitas dan Kewajiban Partisipasi sosial, diplomasi Keterampilan interpersonal

Kecerdasan kemampuan Pengetahuan, Pertimbangan, Kelancaran berbicara

Karakteristik dunia-kerja Motivasi berprestasi, Keinginan untuk kesempurnaan Sikap bertanggung jawab Orientasi tugas 4

Leadership

Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan

3 Sifat Penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin1.

Kepercayaan Diri Berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan pertimbangannya, keputusannya, ide-ide, & kemampuannya sendiri Kejujuran Berhubungan dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa dipegang janjinya, tidak suka memainkan peranan palsu Dorongan Berkaitan dengan motivasi yang menciptakan usaha tinggi untuk mencapai tujuan tertinggi.Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan 5

2.

3.

Leadership

2. Kepemimpinan Teori X dan YTeori X, asumsinya: Pemimpin memandang bawahan sebagai orang yang: - berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan & berusaha dihindarinya, - lebih suka diperintah & sering kali harus dipaksa untuk melakukan pekerjaannya dengan hukuman & hadiah, - tidak ambisius, tidak ingin maju, malas, & tidak menginginkan serta menghindari tanggung jawab,

Leadership

Pendekatan Teori Sifat, Perilaku, dan Hubungan

6

2. Kepemimpinan Teori X dan YTeori Y, asumsinya: Pemimpin memandang bawahan sebagai orang yang: - berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang menyenangkan & alamiah seperti bermain, - mempunyai pengendalian diri & pengawasan diri jika mereka terlibat pada pekerjaannya. - memiliki ambisi, ingin maju, & menginginkan tanggung jawab dan melaksanakannya secara baik.

3. Penelitian IOWA University

Pendekatan perilaku menegaskan jika seseorang dapat mengadopsi perilaku yang tepat, maka ia mampu menjadi pemimpin. Menekankan objektivitas sehingga unsur yang paling nyata dari seorang pemimpin adalah bertindak & beraktivitas. Tidak melihat pengaruh langsung antara tipe kepemimpinan dengan produktivitas. Melihat tingkat perilaku agresif. Kelompok autokratis bawahan menunjukkan perilaku agresif lebih tinggi daripada dengan kelompok demokratis.

4. Teori Kontinum KepemimpinanBerpusat yang berada di antara bosscentered dan sub-ordinate-centered. Jarak antaranya tergantung pada keadaan situasi organisasi, dan pemimpin menyesuaikan perilaku mereka agar sesuai dengan situasi organisasi.

Kontinum KepemimpinanTerpusat pada Pemimpin (Boss-centered) Terpusat pada bawahan (Subordinated-centered)

Penggunaan kekuasaan oleh pemimpin

Daerah kebebasan pada bawahan

Pemimpin Membuat keputusan & mengumumkannya

Pemimpin menjual keputusan

Pemimpin menyampaikan ide & mengundang pertanyaan

Pemimpin menyampaikan keputusan sementara untuk perubahan

Pemimpin menjelaskan masalah, meminta masukan, & membuat keputusan

Pemimpin menjelaskan batasannya, & meminta kelompok Membuat keputusan

Pemimpin membolehkan bawahan Berfungsi secara penuh dalam batasan yang dijelaskan pemimpin

5. Penelitian Ohio State UniversityMenghasilkan 2 kategori luas dari dimensi perilaku pemimpin, yaitu: Pertimbangan (consideration): menggambarkan perilaku pemimpin yang empati & sensitif terhadap bawahan, menghormati ide & perasaan mereka, berusaha menciptakan kepercayaan timbal balik dengan karyawan.

5. Penelitian Ohio State University

Inisiasi Struktur (initiating structure) menggambarkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada penyelesaian tugas, mengarahkan aktivitas organisasi secara ketat untuk mencapai tujuan tertinggi.

6. Penelitian University of MichiganPemimpin yang berpusat pada bawahan lebih menekankan pemenuhan kebutuhan bawahannya sebagai manusia. Hasil studi: menyimpulkan bahwa pemimpin tidak bisa memiliki kedua dimensi

7. Teori Kisi KepemimpinanTinggi

O r i e n t a s i

9

(1.9) Manajemen Santai Perhatian yang penuh atas kebutuhan manusia terhadap hubungan yang memuaskan, menghasilkan suasana organisasi yang hangat dan menyenangkan

8

7

(9.9) Manajemen Tim Pekerjaan yang diselesaikan oleh orang yang bertanggungjawab, interdependensi melalui resiko bersama dalam tujuan organisasi menghasilkan hubungan berdasarkan kepercayaan dan hubungan

6 p a d a o r a n g

5

(5.5) Manajemen Pertengahan Kinerja organisasi yang memadai diperoleh melalui Penyeimbangan keperluan untuk menyelesaikan Pekerjaan dengan mempertahankan moral manusia Pada tingkat yang memuaskan

4

3

2

1

(1.1) Manajemen Pengalah Penggunaan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan adalah memadaiuntuk mempertahankan keanggotaan organisasi

(9.1) Ketundukan-Otoritas) Efisiensi kerja diperoleh dari pengaturan kondisi kerja dengan cara sesedikit mungkin melibatkan unsur manusia

Tinggi

1

2

3

4

5 Orientasi pada hasil

6

7

8

9

Tinggi

Tema Studi Perilaku PemimpinOrientasi pada Orang Ohio State University Consideration (Pertimbangan) University of Michigan Employee-Centered (Terpusat pada bawahan) University of Texas Concern for People (Perhatian pada orang) Orientasi pada Tugas Initiating Structure (Inisiasi struktur) Job-centered (Terpusat pada tugas) Concern for Production (Perhatian pada produksi)

8. Pertanyaan Evaluasi

Dari hasil 3 studi seperti yang dimunculkan pada tabel Tema Studi Perilaku Pemimpin menimbulkan keyakinan baru, yaitu apakah pemimpin bisa dan mampu menunjukkan perhatian yang tinggi pada kedua dimensi tersebut? Keyakinan tersebut menghasilkan 4 pertanyaan yang mendasar, yaitu:

8. Pertanyaan Evaluasi1.

Apakah 2 dimensi yang ditemukan tersebut merupakan perilaku kepemimpinan yang paling penting? Apakah kecenderungan perilaku pemimpin yang perhatian pada orang dan perhatian pada manusia, bisa dimiliki oleh seorang pemimpin? Apakah pemimpin yang dominan dalam kedua dimensi tersebut bersifat universal atau situasional? Apakah pemimpin bisa mengubah diri mereka menjadi pemimpin yang tinggi di kedua dimensi tersebut?

2.

3.

4.

9. Pendekatan Dyadic

Pendekatan ini menegaskan bahwa teori sifat dan perilaku terlalu menyederhanakan hubungan antara pemimpin & bawahan. Teori dyadic memfokuskan pada konsep pertukaran antara seorang pemimpin & bawahan, yang dikenal sebagai hubungan dyadic.

Tahap Perkembangan dari Pendekatan Dyadic1. Hubungan dyadic vertikal (vertical Dyad Linkage) Perilaku dan sifat pemimpin mempunyai dampak berbeda diantara individu yang menciptakan in-group & out group

2. Pertukaran pemimpin dan anggota (leader-member exchange) Pemimpin terindividualisasikan bagi setiap bawahan. Tiap dyad melibatkan pertuka ran mandiri yang unik dari dyad lainnya.

3. Bentuk Rekan-kerja (Partnership building) Pemimpin dapat membentuk dan menciptakan pertukaran positif dengan setiap bawahan, dan tindakan tersebut meningkatkan kinerja bawahan

4. Sistem dan jaringan-kerja Dyadic pada pemimpin dapat dibentuk pada segala arah melampaui tingkat dan batasan untuk membentuk jaringan kerja yang meningkatkan kinerja bawahan

Teori Kepemimpinan KharismatikPemimpin kharismatik yang etis: Menggunakan kekuasaan untuk melayani orang lain Mempertimbangkan & belajar dari kritikan Meluruskan visinya dengan kebutuhan & aspirasi pengikut Menstimulasi pengikut untuk berpikir mandiri & mempertanyakan pandangan pengikutnya Komunikasi dua-arah & terbuka Melatih, mengembangkan, & mendorong pengikut, membagi penghormatan dengan orang lain. Mendasarkan diri pada nilai moral internal untuk memuaskan kepentingan organisasi & masyarakat (Howel & Avolio, 1992) Pemimpin kharismatik yang tidak etis: Menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya Mementingkan visi pribadinya Menolak & menyensor kritik perbedaan Menuntut bawahan untuk patuh mengikuti keputusan pemimpin tanpa pertanyaan Komunikasi satu-arah Tidak peka terhadap kebutuhan pengikut Mendasarkan diri pada nilai moral eksternal untuk memuaskan kepentingan diri sendiri

Teori Kepemimpinan Transformasional

Karakteristik pemimpin transformasional yang efektif (Luthans, 1995): - mereka mengidentifikasikan dirinya sendiri sebagai agen perubahan - mereka mendorong keberanian & pengambilan resiko - mereka percaya pada orang-orang - mereka dilandasi oleh nilai-nilai - mereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners) - mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi kompleksitas, ambiguitas, & ketidakpastian - mereka juga adalah seorang pemimpin yang visioner

Perbedaan karakteristik & pendekatan pemimpin transaksional & pemimpin transformasionalKepemimpinan Transaksional: Pengaruh melalui penerapan hadiah & hukuman. Pengawasan ketat & pengendalian bagi pelanggaran aturan & standar organisasi. Melakukan intervensi jika standar kinerja tidak terpenuhi. Menimpakan tanggung jawab pada bawahan & menghindari pembuatan keputusan.

Perbedaan karakteristik & pendekatan pemimpin transaksional & pemimpin transformasionalKepemimpinan Transformasional: Menciptakan visi & kekuatan misi, menanamkan kebanggaan pada diri bawahan, memperoleh & memberikan penghormatan, serta menumbuhkan kepercayaan di antara bawahan. Mengkomunikasikan harapan tertinggi, menggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi, mengekspresikan tujuan penting dalam cara yang sederhana. Menumbuhkan & meningkatkan kecerdasan, rasionalitas, & pemecahan masalah secara hati-hati terhadap bawahan. Memberikan perhatian secara personal, membimbing & melayani tiap bawahan secara individual, melatih & memberikan saran-saran, menggunakan dialog & diskusi untuk mengembangkan potensi & kinerja bawahan.