21
Lingkungan Jauh Lingkungan Industri Pendekatan Fungsional Pendekatan Rantai Nilai Faktor Kesesuaian Pakai Faktor Kualitas Desain Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32249-2509100707-presentation2.pdf• Meningkatkan citra dan prestasi perusahaan batik

Embed Size (px)

Citation preview

Lingkungan Jauh

Lingkungan Industri Pendekatan

Fungsional

Pendekatan Rantai Nilai

Faktor Kesesuaian

Pakai

Faktor Kualitas Desain

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk

Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Jauh

Lingkungan Industri

Pendekatan Fungsional Pendekatan

Rantai Nilai

Faktor Kesesuaian

Pakai

Faktor Kualitas Desain

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk

Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Jauh

Lingkungan Industri

Pendekatan Fungsional

Pendekatan Rantai Nilai Faktor

Kesesuaian Pakai

Faktor Kualitas Desain

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk

Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Jauh

Lingkungan Industri

Pendekatan Fungsional

Pendekatan Rantai Nilai

Faktor Kesesuaian

Pakai Faktor

Kualitas Desain

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Faktor Produk

Jurusan Teknik Industri ITS

Hasil Perbandingan Berpasangan

Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Jauh

Hasil Perbandingan Berpasangan

Jurusan Teknik Industri ITS

Lingkungan Industri

Jurusan Teknik Industri ITS

Pendekatan Fungsional

Pendekatan Rantai Nilai

Jurusan Teknik Industri ITS

Kesesuaian Pakai

Kualitas Desain

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Jurusan Teknik Industri ITS

Perumusan Rencana Strategis

Terdiri dari perumusan misi, visi, strategi, kebijakan, dan program

Misi: “Mewujudkan industri batik tulis Lamongan yang tangguh dan mandiri dengan kultur budaya yang bernilai seni tinggi.”

Visi, adalah suatu tujuan yang dibawa oleh pemimpin organisasi untuk mewujudkan tujuan utama organisasi

Jurusan Teknik Industri ITS

• Meningkatkan fungsi riset dan pengembangan.

• Meningkatkan pengetahuan mengenai kondisi pasar batik.

• Meningkatkan daya saing batik terhadap produk tekstil lainnya.

• Memperoleh dana hibah atau bantuan dana usaha.

• Diferensiasi produk.

• Meningkatkan hubungan baik dengan pemasok.

• Meningkatkan efektivitas harga terhadap kualitas.

• Meningkatkan kapabilitas dan fleksibilitas karyawan.

• Meningkatkan kesadaran tertib keuangan.

• Meningkatkan mutu proses produksi dan produk akhirnya, seperti mutu desain dan warna kain.

• Meningkatkan kesadaran berorganisasi.

• Meningkatkan citra dan prestasi perusahaan batik.

• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses penambahan nilai atau value added.

• Meningkatkan loyalitas pelanggan.

• Meningkatkan sektor pemasaran.

Perumusan Strategi

Jurusan Teknik Industri ITS

Perumusan Kebijakan

• Kebijakan pelaksanaan proyek khusus yang menangani pengembangan industri batik

• Kebijakan inovasi produk secara berkala • Kebijakan pemberian dana bantuan

Jurusan Teknik Industri ITS

1. Perancangan dan pelaksanaan suatu desain penelitian dalam mengembangkan produk batik, proses, atau pun sistem organisasi perusahaan.

2. Pemantauan secara berkala terhadap kondisi perdagangan dan perindustrian batik baik regional, nasional atau pun internasional.

3. Promosi batik tulis sebagai produk tekstil yang mengusung nilai budaya yang berbeda dengan produk lainnya.

4. Kerjasama dengan berbagai pihak baik swasta atau pun negeri untuk menjadi penanam modal atau pun memberi bantuan.

5. Brainstorming dan pendefisian keunikan produk masing-masing perusahaan.

6. Membangun komunikasi yang intens, bisa dilakukan dengan sharing kondisi permintaan batik yang berimbas pada pemasok.

7. Pendefisian secara jelas segmen pasar apa saja yang menjadi sasaran perusahaan dan karakteristik produk yang sesuai dengan masing-masing segmen.

8. Pelatihan keterampilan dan keahlian berproses terhadap tenaga kerja.

9. Pelatihan administrasi dan keuangan terhadap pengusaha.

10. Pendefisian secara jelas kualitas proses produksi dan produknya.

11. Pelatihan manajerial terhadap pengusaha.

12. Ikut serta dalam berbagai program pameran baik di tingkat kabupaten, provinsi atau nasional, atau bahkan pameran budaya internasional.

13. Pemantaun terhadap proses pembelian, operasi, hingga penjualan produk akhir.

14. Inovasi produk serta menjalin komunikasi dengan pelanggan terutama pelanggan yang potensial.

15. Mengembangkan sentra-sentra batik strategis yang lokasinya dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen.

Perumusan Program

SIMPULAN DAN SARAN

Jurusan Teknik Industri ITS

Simpulan

Jurusan Teknik Industri ITS

Beberapa dari variabel yang memiliki bobot tertinggi pada aspeknya antara lain faktor produk, kualitas desain, segmen ekonomi, kekuatan pemasok, sumber daya manusia, kegiatan utama, tampilan produk, daya tahan, pengeluaran riset dan pengembangan, negara industri baru, ketersediaan energi, keragaman tenaga kerja, ukuran populasi, hibah dana riset produk, diferensiasi produk, produk pemasok, biaya perpindahan, pembeli, biaya tetap, kebijakan produk baru dan inovasi, fleksibilitas karyawan, pengelolaan keuangan, pengendalian mutu, komunikasi dalam organisasi, logistik ke dalam, operasional dan logistik ke luar, dan manajemen SDM.

Terdapat cukup banyak aspek yang berpengaruh terhadap jalannya bisnis batik. Aspek-aspek tersebut disusun menjadi suatu hirarki yang hingga level terbawahnya memiliki sebanyak 74 variabel.

Simpulan

Jurusan Teknik Industri ITS

Strategi yang dirumuskan dari hasil pembobotan diantaranya strategi meningkatkan fungsi riset dan pengembangan, meningkatkan pengetahuan mengenaik kondisi pasar, meningkatkan daya saing terhadap produk tekstil lainnya, memperoleh dana hibah atau bantuan, diferensiasi produk, meningkatkan hubungan baik dengan pemasok, meningkatkan efektivitas harga terhadap kualitas, meningkatkan kapabilitas dan fleksibilitas karyawan, meningkatkan kesadaran tertib keuangan, meningkatkan mutu proses produksi dan produk akhirnya, meningkatkan kesadaran berorganisasi, meningkatkan citra dan prestasi perusahaan batik, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses penambahan nilai atau value added, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan sektor pemasaran.

Saran

Jurusan Teknik Industri ITS

• Selain pengusaha batik, expert dapat juga dari pemerhati atau praktisi bisnis batik yang mengetahui bisnis batik secara luas.

• Penelitian dapat dilanjutkan dengan penelitian terhadap implementasi strategi dan evaluasi strategi.

DAFTAR PUSTAKA

Jurusan Teknik Industri ITS

Alessio, I. dan Markus L. (2003), “An Intellegent Tutoring System for AHP”, Proceeding of the 9th International Conference on Operational Research KOI 2002, Trogir, hal. 215-223.

Anityasari, M. dan Aranti, N.A., (2011), Analisa Perancangan Usaha, Guna Widya, Surabaya. Chin, K. S. dkk. (2002), “An AHP Based Study of Critical Factors for TQM Implementation in Shanghai

Manufacturing Industries”, Journal of Technovation, Vol. 22, hal. 707-715. Dalalah, dkk. (2010), “Application of the Analytic Hierarchy Process (AHP) in Multi-Criteria Analysis of the

Selection of Cranes”, Jourdan Journal of Mechanical and Industrial Engineering, Vol. 4, No. 5, hal. 567-578.

Darmawan, MT. I. (2007), Pemilihan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan dengan Pendekatan Model Kombinasi AHP-Goal Programming (Studi Kasus: AJB Bumiputra Surabaya), Tugas Akhir S1, Institut Teknonogi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Doellah, H.S., (2002), Batik: The Impact of Time and Environmental, Danar Hadi. Hasanudin, (2001), Batik Pesisiran: Melacak Pengaruh Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik, Kiblat. Hitt, M. A. dkk., (2002), Manajemen Strategis: Daya Saing & Globalisasi, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Hitt, M. A. dkk., (2002), Manajemen Strategis: Daya Saing & Globalisasi, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (2012), Buku Petunjuk Teknis Penilaian, Klasifikasi dan

Pembinaan Produk OVOP, Kemenperin, Jakarta. Kerlougue, F., (1997), Scattered Flowers: Textiles from Jambi, Sumatera, Center for South-East Asian

Studies, University of Hull.

Jurusan Teknik Industri ITS

Kurniati, N. (2008), Quality Improvement in the Modern Business Environment, Bahan kuliah: Teknik Pengendalian Kualitas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Masanell R.C dan Ricart J.E. (2010), “From Strategy to Business Models and onto Tactics”, Long Range Planning, Vol. 43, hal. 195-215.

Nugroho, R., (2010), Perencanaan Strategis in Action, Elex Media Komputindo, Jakarta. PT. Surveyor Indonesia, (2011), Buku Panduan Survei dan Verifikasi Teknis Potensi dan Manajemen Rantai

Pasok Bahan Baku Industri Kecil dan Menengah Batik Tahun 2011. Puspitasari, C. (2011), Pusat Kerjinan Batik Madura, Tugas Akhir S1, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya. Riyanto, A.A., Zulbahri, L. (2009), Modul Dasar Busana, Bahan Kuliah: Program Studi Pendidikan Tata

Busana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Saaty, T.L., (1980), The Analytical Hierarchy Process, McGraw-Hill, New York. Salmeron, J.L. dan Herrero, I. (2005), “An AHP-based Methodology to Rank Critical Succes Factors of

Executive Information System”, Journal of Computer Standards & Interface, Vol. 28, hal. 1-12. Situngkir, H. dan Dahlan R., (2009), Fisika Batik: Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia,

Gramedia, Jakarta. Suryanto. 2012. Industri Batik Berkembang Pesat Setelah Pengakuan UNESCO diakses pada 20 November

2012 pukul 14.04 di http://www.antaranews.com/berita/309634/industri-batik-berkembang-pesat-setelah-pengakuan-unesco

Umar, H., (2002), Strategic Management in Action, Gramedia, Jakarta. Zahedi, F. (1986), “The Analytic Hierarchy Process, A Survey of The Method and Its Applications”,

Interface, Vol. 16, No. 4, hal. 96-108.

Jurusan Teknik Industri ITS