Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Lipid Profile and Glucose test Interpretation
Windarwati
RSUP Dr. Sardjito / FKKMK UGM
Metabolisme Glukosa
• glikolisis
• glukoneogenesis
• glikogenesis
• glikogenolisis
• lipogenesis
• lipolisis
Bishop, ML; Fody,EP; Shoeff, LE. Clinical Chemistry, Seventh edition.
Lippincot william&Wilkins,2013
Glukosa• sumber energi
• sistem saraf (otak) tergantung suplai glukosa dari ECF
glukosa diatur sedemikian rupa shg insulin yg diproduksi
sel beta pankreas aman (puasa atau sesudah makan: 70-140 mg/dL)
Kontrol glukosa
Insulin
• meningkatkan
glikogenesis dan glikolisis
• meningkatkan lipogenesis
• menurunkan
glikogenolisis
agen hipoglikemik
Glukagon
• meningkatkan
glikogenolisis
• meningkatkan
glikoneogenesis
agen hiperglikemik
Bishop, ML; Fody,EP; Shoeff, LE. Clinical Chemistry, Seventh edition.
Lippincot william&Wilkins,2013
Kontrol glukosa
epinephrine
• menghambat sekresi
insulin
• meningkatkan
glikogenolisis
• meningkatkan lipolisis
Cortisol
• menurunkan masuknya
glukosa ke sel
• meningkatkan
glikoneogenesis,
glikogen liver dan
lipolisis
Bishop, ML; Fody,EP; Shoeff, LE. Clinical Chemistry, Seventh edition.
Lippincot william&Wilkins,2013
Kontrol glukosa
Growth hormone
• menurunkan masuknya
glukosa ke sel
• meningkatkan glikolisis
Thyroxine
• meningkatkan
glikonenolisis
• meningkatkan
glukoneogenesis
• meningkatkan absorpsi
glukosa di ususSomatostatin
• inhibisi insulin,
glukagon, growth
hormone
Bishop, ML; Fody,EP; Shoeff, LE. Clinical Chemistry, Seventh edition.
Lippincot william&Wilkins,2013
Pemeriksaan Glukosa Darah
• Glukosa darah Puasa
• Glukosa darah Post Prandial
• Glukosa darah TTGO
• Glukosa darah sewaktu
Glukosa puasa
Kelebihan
• Murah
• Sudah diterima pasien
Kekurangan
• Persiapan pasien
• Variasi intraindividual tinggi
• 1/3 pasien dapat tidak terdiagnosis
• Stabilitas praanalitik <
Glukosa darah Sewaktu
Kelebihan
• Murah
• Sudah diterima pasien
Kekurangan
• tanpa persiapan pasien
• Strandarisasi <
• Variasi intraindividual tinggi
• Stabilitas praanalitik <
Glukosa TTGO
Kelebihan
• Gold standar
Kekurangan
• persiapan pasien
• mahal
• Waktu >
Lipid
Fungsi :
• Pembentukan hormon/prekursor hormon
• Menyimpan cadangan energi
• Pembentukan struktur bio membran
• Mempertahankan suhu badan
Karakteristik Lipoprotein
Bishop, 2013
METABOLISME LIPOPROTEIN
Bishop, 2013
Nilai rujukan Profil Lipid Dewasa
• Kolesterol total : 140 - 200 mg/dL
• Kolesterol LDL : 50 - 130 mg/dL
• Kolesterol HDL : 45 - 70 mg/dL
• Trigliserida : 60 - 150 mg/dL
Bishop, 2013
APLIKASI KLINIK
• Diabetes melitus
• Sindrome Metabolik
Hiperglikemia
• peningkatan kadar
glukosa plasma (darah)
melibihi nilai rujukan
• Pada orang sehat,
hiperglikemia akan
meningkatkan sekresi
insulin oleh sel β
pankreas. Insulin -->
glukosa kembali normal
• ↑ glukosa darah dan urin
• ↑ SG urin
• ↑Osmolalitas srum dan
urin
• ↑ keton serum dan urin
• ↓ pH darah dan urin
• ketidakseimbangan
elektrolit
Diabetes melitus
Penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai tingginya
kadar glukosa darah disertai gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein
sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin(WHO, 2006)
Kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
Perkeni, 2015
Patogenesis DM 2
Sumber : Jones et al., 2010; Guven et al., 2009
The Ominous Octet (delapan Organ) yang berperan dalam Patogenesis DM tipe 2
(Perkeni 2015)
Sumber: Norberg, 2006
Tahapan preklinik dan klinik
Diabetes Melitus tipe 2
Hasil Tes Glukosa darah untuk Diagnosis
Pre DM dan DM
A1c % GDP
mg/dL
G 2jam pasca
TTGO
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
Prediabetes 5-7 -6,4 100 - 125 140 - 199
Normal < 5,7 < 100 < 140
ADA 2013, Perkeni 2015
Hasil Tes GDP dan GDS untuk
Skrining dan Diagnosis DM
Bukan DM Belum pasti
DM
DM
GDS (mg/dL) plasma vena <100 100-199 ≥ 200
plasma
kapiler
< 90 90-199 ≥ 200
GDP (mg/dL) plasma vena < 100 100-125 ≥ 126
plasma
kapiler
< 90 90-99 ≥100?
ADA 2013, Perkeni 2015
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
1. HbA1c ≥6,5%. Tes seharusnya dilakukan di laboratorium yang menggunakan metode pemeriksaan sesuai standar DCCT dan sertifikasi NGSP*
atau 2. GDP ≥126 mg/dl (7,0 mmol/l). Puasa didefinisikan sebagai tidak ada kalori yang masuk selama minimal 8 jam*
atau 3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥200 mg/dl (11,1 mmol/l). Tes seharusnya dilakukan sesuai dengan WHO, menggunakan pembebanan glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrosa dilarutkan dalam air*
atau 4. Pasien dengan gejala klasik hiperglikemia atau krisis hiperglikemia, kadar glukosa acak ≥200 mg/dl (11,1 mmol/l)
*bila tidak terdapat hiperglikemia nyata/tegas, kriteria 1-3
dikonfirmasi dengan pemeriksaan ulang.ADA 2013, Perkeni 2015
Kategori risiko tinggi Diabeles melitus
(prediabetes)
1. GDP 100 mg/dL (5,6 mmol/L) – 125 mg/dL (6,9 mmol/L). GDPT/IFG. atau
2. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO 140 mg/dL (7,8 mmol/L -199 mg/dL (11,0 mmol/L). Tes dilakukan sesuai dengan WHO, menggunakan pembebanan glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrosa dilarutkan dalam air* IGT/IGT.
atau 3. HbA1c 5,7-6,4%. Tes harus dilakukan di laboratorium yang menggunakan metode pemeriksaan sesuai standar DCCT dan sertifikasi NGSP*
ADA 2013
Penatalaksanaan Umum DM
Evalusi medis lengkap pada pertemuan pertama :
1. riwayat penyakit,
2. pemeriksaan fisik,
3. evaluasi laboratorium : GDP, 2 jam TTGO, A1c
4. penapisan komplikasi :
- profil lipid (kolesterol total, Kolesterol HDL,
kolesterol LDL, trigliserida)
- Tes fungsi hati, Tes fungsi ginjal, urin rutin, albumin
urin, ACR, EKG, foto ro thorax, pem kaki
Sasaran Pengendalian DM
Parameter Sasaran
IMT kg/m2 18,5 - < 23
TD sistolik mmHg < 140
TD diastolik < 90
Glukosa darah prepandial kaliler mg/dL 80 - 130
Glukosa darah 1- 2 PP kaliper mg/dL < 180
HbA1c % < 7
Kolesterol LDL mg/dL < 100
< 70 jika risiko PKV sangat tinggi
Kolesterol HDL mg/dL Laki-laki > 40
Perempuan > 50
Trigliserida mg/dL < 150
Perkeni 2015
DETEKSI DAN DIAGNOSIS GDM
• Skrining DM2 tipe 2 pada saat kunjungan pertama pada
pasien dengan faktor risiko.
• Pada wanitahamil yg sebelumnya tdk diketahui status DM,
skrining utk GDM pada usia kehamilan 24–28 minggu
dengan pembebanan 75-g 2-h OGTT
• Skrining wanita dengn GDM untuk DM persisten pada 6–
12 minggu postpartum, menggunakan TTGO
• Wanita dengan riwayat GDM screening : DM atau
preDM setiap 3 tahun sekali.
ADA, 2013
SKRINING DAN DIAGNOSIS GDM
• Skrining DM2 tipe 2 pada saat kunjungan pertama pada
pasien dengan faktor risiko.
• Pada wanitahamil yg sebelumnya tdk diketahui status DM,
skrining utk GDM pada usia kehamilan 24–28 minggu
dengan pembebanan 75-g 2-h OGTT
• Skrining wanita dengn GDM untuk DM persisten pada 6–
12 minggu postpartum, menggunakan TTGO
• Wanita dengan riwayat GDM screening : DM atau
preDM setiap 3 tahun sekali.
ADA, 2013
Skrining dan Diagnosis GDM
• Dengan pembebanan 75 g glukosa
• Dilakukan pemeriksaan GDP, G1 jam TTGO, G2 jam
TTGO
• Pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah puasa malam
hari selama 8 jam
• Diagnosis GDM jika ada 1 hasil yang melebihi cut off
GDP : ≥ 92 mg/dL
G 1 jam TTGO : ≥ 180 mg/dL
G 2 Jam TTGO : ≥ 153 mg/dL
ADA, 2013
Sasaran Pengendalian Wanita GDM
Parameter Sasaran
Glukosa darah prepandial kaliler mg/dL ≤ 95
Glukosa darah 1 PP kapiler mg/dL ≤ 140
Glukosa darah 2 PP kapiler mg/dL ≤ 120
Fifth International Workshop-Conference
on Gestational Diabetes Mellitus (ada, 2013)
Sekelompok kelainan metabolik yang
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
(PKV)dan diabetes mellitus (DM).
Komponen dislipidemia, peningkatan tekanan
darah, disregulasi homeostasis glukosa, dengan
obesitas abdominal (sentral) dan atau resistensi
insulin.Kassi, 2011. Metabolic Syndrome : definitions and
kontroversies. BMC Medicine.
Sindrom Metabolik
Sumber : Eckel, 2008.
Gambar 2. Patofisiologi sindrom metabolik
Faktor Risiko WHO NCEP ATP III IDF
DM/GDPT atau TGT atau
resistensi insulin + ≥ 2
faktor risiko
≥ 3 faktor risiko Obesitas sentral +
≥ 2 faktor risiko
Obesitas Rasio perut pinggul
♂> 0,90, ♀> 0,85 dan/IMT
> 30 kg/m2
Lingkar perut
♂≥ 102 cm (40 in)
♀≥ 88 cm (35 in)
Lingkar perut
tergantung pada
etnik
Trigliserid ≥ 150 mg/dl ≥ 150 mg/dl atau dalam
terapi dislipidemia
≥ 150 mg/dl atau
dalam terapi
dislipidemia
Kolesterol HDL ♂< 35 mg/dL
♀< 39 mg/dL
♂< 40 mg/dL,
♀ < 50 mg/dL
atau dalam terapi
dislipidemia
♂< 40 mg/dL
♀< 50 mg/dL
atau dlm terapi
dislipidemia
Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg Sistolik ≥130 mmHg
atau
Diastolik ≥ 85 mmHg
atau dlm terapi
hipertensi
Sistolik ≥130 mmHg
/
Diastolik ≥ 85
mmHg / terapi
hipertensi
Glukosa puasa TGT, GDPT, atau DM tipe
2
≥ 100 mg/dL atau dalam
terapi DM
≥ 100 mg/dL atau
dalam terapi DM
Mikroalbuminuria >30 mg albumin/
g kreatininSumber : Johnson et al., 2006
Tabel 5.Kriteria SM : WHO1999, NCEP ATP III dan IDF 2005
Kelompok Etnik Lingkar perut
♂ ♀
Amerika (AS) ≥ 102 ≥ 88
Eropa ≥ 94 ≥ 80
Asia selatan ≥ 90 ≥ 80
Cina ≥ 90 ≥ 80
Jepang ≥ 90 ≥ 80
Amerika Selatan danEmerika tengah
Menggunakan rekomendasi untuk Asia Selatan
Afrika sub Sahara Menggunakan rekomendasi untuk Eropa
Arab dan mediteran barat Menggunakan rekomendasi untuk Eropa
Sumber : Johnson et al., 2006
Tabel 6. Batasan obesitas abdominal berdasarkan etnik
Kesimpulan
• Pemilihan jenis pemeriksaan glukosa dan
interpretasi hasil pemeriksaan glukosa dan
profil lipid terkait dengan tujuan
pemeriksaan laboratorium
terimakasih