8
LiveJournal Remember Me Forgot your password? o o o CREATE AN ACCOUNT You are viewing r7_y69 Find entries friends calendar profile Previous r7_y69 - Kromatografi Lapis Tipis part.2 12:04 am December 16th, 2008 r7_y6 9 Kromatografi Lapis Tipis part.2 Kromatografi profile User: r7_y69 Name: r7_y69 Log in

LiveJournal.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LiveJournal.docx

LiveJournal

Remember Me

Forgot your password?

 

o

o

oCREATE AN ACCOUNT

You are viewing  r7_y69

Find

entries friends calendar profile   Previous

r7_y69 - Kromatografi Lapis Tipis part.2

12:04 am December 16th, 2008

r7_y69

Kromatografi Lapis Tipis part.2

Kromatografi

didefinisikan sebagai suatu proses

pemisahan yang digunakan untuk

pemisahan campuran yang pada

profile

User:  r7_y69

Name: r7_y69

Log in

Page 2: LiveJournal.docx

hakikatnya molekuler. Kromatigrafi

bergantung pada pembagian

ulang molekul-molekul campuran

antara dua fase atau lebih Untuk

identifikasi komponen digunakan

besaran bernama Rf (Reterdation

Factor). Cara menghitung besaran

ini digunakan persamaan berikut :

                            Rf  =         jarak

komponen tertentu

                                                 jara

k gerak pelarut

Dalam kromatografi

lapisan tipis bahan penyalut yang

beraneka macam, meskipun gel

silika digunakan lebih sering dari

pada bahan lain. Namun

pemisahan kation pada gel silika

tak selalu memuaskan karena

banyak kation mempeunyai nilai

RF yang hampir sama dan tetap

terkelompok pada adsorben ini.

Bubuk selulosa disarankan

sebagai adsorben untuk

pemisahan kation dengan TLC

meskipun pemisahan mungkin

lebih lambat dibandingkan dengan

yang diperoleh dengan gel silika.

Penggunaan bubuk selulosa dapat

dianggap sebagai pengganti untuk

calendar

December

2008

1 2 3 4 5 6

7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3

1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0

2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7

2 8 2 9 3 0 3 1

page summary

tags

farmasetika

furosemida

hollow

ichigo

ichiruki

Page 3: LiveJournal.docx

kromatografi kertas anorganik

dana data untuk kromatografi

kertas umumnya dapat diterapkan

pada TLC anorganik pada

selulosa (Basset, 1994).

Pemilihan sistem pelarut

dan komposisi lapis tipis

ditentukan oleh prinsip

kromatografi yang akan

digunakan. Untuk meneteskan

sampel yang akan dipisahkan

digunakan suatu mikro-

syringe (penyuntik berukuran

mikro). Sampel diteteskan pada

salah satu bagian tepi plat

kromatografi. Pelarut harus

nonpolar dan mudah menguap.

Kolom-kolom dalam pelat dapat

diciptakan dengan mengerok

lapisan vertikal searah gerakan

pelarut. Teknik ascending

digunakan untuk melaksanakan

pemisahan yang

dilakukan pada suhu

kamar, sampai permukaan pelarut

mencapai tinggi 15-18 cm.

Resolusi KLT jauh lebih tinggi

daripada kromatografi keras

karena laju difusinya yang luar

biasa kecil pada lapisan

pengadsorpsi (Khopkar, 1990).

Satu kekurangan

klt

kromatografi

obat

protein

pulveres

pulvis

rukia

titrasi

Page 4: LiveJournal.docx

kromatografi lapis tipis ialah kerja

penyaputan pelat kaca dengan

penjerap. Kerja ini kemudian agak

diringankan dengan adanya

penyaput otomatis. Menggunakan

alat itu tetap diperlukan tindakan

pencegahan tertentu. Pelat kaca

harus dibersihkan hati-hati dengan

aseton untuk menghilangkan

lemak. Kelebihan penggunaan

kromatografi lapis tipis

dibandingkan dengan kromatografi

kertas ialah karena dapat

dihasilkannya pemisahan yang

lebih sempurna, kepekaan yang

lebih tinggi, dan dapat

dilaksanakan dengan lebih cepat.

Banyak pemisahan yang

memakan waktu berjam-jam bila

dikerjakan dengan kromatografi

kertas tetapi dapat dilaksanakan

hanya beberapa menit saja bila

dikerjakan dengan TLC (Adnan,

1997).

Medium pemisahan

merupakan suatu lapisan

barangkali setebal 0,1 hingga 0,3

mm dari suatu adsorben padat di

atas lempengan gelas, plastik atau

aluminium. Lempengan khas

berukuran 8 x 2 inci. Padatan

yang khas adalah alumina, silika

gel dan selulosa. Para peniliti

Page 5: LiveJournal.docx

mempunyai kebiasaan

menggunakan lempengan yang

mereka siapkan sendiri dengan

melapisi kaca dengan suspensi

dalam air dari padatan, yang

biasanya mengandung bahan

pengikat seperti plaster paris dan

kemudian mengeringkan

lempengan dalam tanur.

Lempengan kaca yang sudah

terlapisi sebelumnya dan

lembaran plastik dan kertas

aluminium, yang dapat dipotong

menurut ukuran dengan gunting

dapat dibeli dan barang kali

kebanyakan peneliti

menggunakannya pada waktu ini

(Underwood, 1990).

Biasanya kromatografi

itu dikembangkan dengan teknik

dalam mana lempeng dicelupkan

ke dalam pelarut pengembang

(hendaknya digunakan pelarut

taraf kromatografi atau disuling-

ulang) sedalam 0,5 cm. Tangki

atau bilik yang digunakan

sebaiknya dilapisi lembaran kertas

saring yang tercelup kedalam

pelarut dalam dasar bilik ; ini

memastikan penjenuhan bilik itu

dengan uap pelarut.

Page 6: LiveJournal.docx

Pengembangan dibiarkan

berlangsung sampai garis depan

pelarut menjalani jarak yang

diinghinkan (biasanya 10-15 cm),

lempeng itu kemudian diambil dari

dalam bilik dan garis depan

pelarut segera ditandai dengan

garis pensil (Basset, 1994).

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Adnan, M. 1997. Teknik

kromatografi untuk Analis

Bahan Makanan. Penerbit

ANDI : Yogyakarta.

Basset, J et al., 1994. Buku Ajar

Vogel Kimia Analisis

Kuantitatif Anorganik.

Penerbit Buku Kedokteran

EGC :Jakarta.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep

Dasar Kimia

Analitik. Universitas

Indonesia Press: Jakarta.

Underwood, A.L., 1986. Analisis

Kimia Kuantitatif. Erlangga :

Jakarta.

Page 7: LiveJournal.docx

Tags: klt, kromatografi

Current Location: Indonesia

Current Mood: awake

Current Music: yuki no ashiato-

Laruku

Leave a comment