21
LAPORAN KASUS UJIAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.AS DENGAN ALL DI RUANG KENANGA 1 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG Disusun Oleh : RIEZKA WANDA NOVIANA 220112150019 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX FAKULTAS KEPERAWATAN

LK Kenanga (Individu)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LL

Citation preview

Page 1: LK Kenanga (Individu)

LAPORAN KASUS UJIAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.AS DENGAN ALL

DI RUANG KENANGA 1 RSUP DR HASAN SADIKIN

BANDUNG

Disusun Oleh :

RIEZKA WANDA NOVIANA

220112150019

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2015

Page 2: LK Kenanga (Individu)

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.A DENGAN ANEMIA APLASTIK

DI RUANG KENANGA 2 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Tanggal pengkajian : 05 Desember 2015

I. PENGKAJIAN ANAK1) IDENTITAS KLIEN

Nama : An. HTanggal Lahir : 19/03/2010Umur : 5 tahun Agama : IslamBudaya : SundaDiagnosa Medis : Anemia AplastikTgl Dikaji : 05/12/2015No. Medrek : 0001497681Nama Ayah :Tn. BPekerjaan Ayah : WiraswastaAlamat : Blok Gabus Udik RT 02 RW 01 Kab. Indramayu

2) KELUHAN UTAMAOrang tua klien mengatakan anaknya pucat

3) RIWAYAT KESEHATAN SEKARANGOrangtua mengatakan 4hari SMRS klien sempat dirawat di RS Sentot dengan

keluhan pucat dan lemas, serta mendapatkan transfusi PRC 1 labu dan thrombosis 2 labu. Sebelum di rujuk ke RSHS klien mengalami demam hingga 39OC. muntah disangkal, tidak ditemukan gigi dan gusi berdarah

4) RIWAYAT KESEHATAN MASA LALUOrang tua klien mengatakan bahwa 1,5 bulan SMRS klien mengalami pucat

dan lemah sehingga sempat dirawat selama 2 hari di RS PCT dan mendapatkan transfusi PRC 2 labu dan Trombosit 2 labu, dua minggu kemudian klien mengalami demam dan dirawat dengan perbaikan dan didiangnosa Leukemia

5) RIWAYAT KEHAMILANa. Antenatal

Ayah klien mengatakan tidak ada masalah kehamilan saat mengandung An.H. Ibu klien selalu memeriksakan kehamilannya setiap bulan di bidan dan meminum obat yang diberikanb. Intranatal

An. H dilahirkan di di rumah dengan bidan tanpa penyulit

Page 3: LK Kenanga (Individu)

c. Post natal Ayah klien mengatakan An.H mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

6) RIWAYAT KESEHATAN KELUARGAAyah klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit/ kelainan darah

7) KEBUTUHAN DASAR

1. Nutrisi Makan

Frekuensi Porsi Jenis Pantangan

Minum Air putih Susu

1-2 x sehariJarang habisNasi, sayur, lauk, tahu, tempe, buah-

± 7 gelas sehari±1-2 gelas sehari

2. Eliminasi BAB

Frekuensi Warna Konsistensi

BAK Frekuensi Warna

Di toilet1-2 kali sehariKecoklatanPadat, bau khas feses

5-6 kali sehariKuning jernih

3. Istirahat & Tidur Tidur malam Tidur siang

±9 jam (21.00 – 06.00)±0,5-1 jam (jarang)

4. Aktivitas bermain Klien tetap dapat bermain dengan teman-temannya. Namun saat kelelahan klien hanya bermain di rumah

5 Personal Hygiene Cara Jumlah

Diguyur2x sehari

II. PEMERIKSAAN FISIK1) Antopometri

BB : 15 kgTB : 106 cmBB normal : 2n+8 = 2(5) + 8 = 18 kg

2) TTVKesadaran : kompos mentis, klien tampak lemahSuhu : 36,8o CRR : 40 x/menitHR : 112 x/menit

Page 4: LK Kenanga (Individu)

3) Kulit Bersih, akral teraba hangat, tidak ada gatal, terdapat lesi pada ekstermitas kaki kanan,

CRT < 2 detik.

4) Nodus LimfeTidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

5) Kepala dan LeherBentuk kepala simetris, tidak terdapat lesi, tidak rontok, Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

6) MataLetak mata simetris, letak mata sejajar dengan telinga, tidak ikterik, konjunctiva anemis

7) Telingapinna bergelombang baik, kembali seketika, tidak ada lesi, tidak ada keluaran cairan

8) HidungHidung simetris, tidak terdapat deviasi septum, tidak terdapat sekret,tidak terdapat pernapasan cuping hidung, klien terpasang O2

9) Mulut dan TenggorokanMukosa kering, tidak terpasang OGT, membran mukosa kering

10) DadaPengembangan dada simetris, retraksi suprasternal (-), retarksi subcostal (+)

11) Paru-paruSuara nafas vesikuler , RR 40 x/menit, tidak menggunakan otot bantu pernafasan

12) JantungIrama jantung reguler , HR : 112 x/menit , tidak terdapat pembesaran jantung

13) AbdomenAbdomen cembung dan teraba lembut, konstipasi (-), tidak ada pembesaran hepar

14) GenitaliaTidak terdapat kelainan pada genitalia

15) Ekstermitasa. Ekstremitas Atas Jumlah jari 5/5,CRT kurang dari < 2 detik, akral hangat, ekstremitas simetrisb. Ekstremiatas Bawah

Jumlah jari 5/5,ekstremitas simetris akral hangat, CRT < 2 detik.

III. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANMenghitung kebutuhan nutrisi untuk An.H adalah

REE (Restry Energy Expenditure) menurut WHO untuk anak umur 3-10 tahun(22,7 x BB) + 495(22,7 x 15) + 495 = 835,5(REE) x faktor aktivitas (bed rest)835,5 x 1,15 = 960,825 Kkal / hari

Page 5: LK Kenanga (Individu)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG03 Desember 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

1 HEMATOLOGI

Hemoglobin 10,5 11,5-13,5 gr/dL

Eritrosit 3,95 4,11-5,95 juta/uL

Leukosit 1700 5000-10000 /mm3

Trombosit 66000 150.000-450.000 /mm3

Hematokrit 30 34-40 %

Index Eritrosit

MCV 77 75-87 fL

MCH 26,6 24-30 Pg

MCHC 34,5 31-37 %

Differential

Basofil 0 0-1 %

Eosinofil 0 1-6 %

Batang 0 3-5 %

Segmen 26 30-55 %

Limfosit 71 30-48 %

Monosit 3 2-10 %

V. TERAPI- Transfusi Trombosit 3 unit- Infus NaCl 0,9% 4cc/jam- Cefotaxime

Page 6: LK Kenanga (Individu)

VI. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah DS:- Orang tua mengatakan

anak sering pucat dan lemah

DO:- Klien tampak pucat- Konjungtiva anemis- RR: 40x/menit- Nadi: 112x/menit- Hb 10,5

Gangguan hemapoetik↓

Eritrosit menurun↓

Anemia↓

Oksihemoglobin turun↓

Perfusi jaringan tidak efektif

Ketidakefektifan perfusi jaringan

DS:- Orangtua klien mengatakan

bahwa anak memiliki luka yang sulit kering

DO:- Leukosit: 1700- Klien tampak lemah

Gangguan hemapoetik↓

Leukosit menurun↓

Depresi sistem imun↓

Pertahanan sekunder terganggu↓

Resiko infeksi

Resiko infeksi

DS:- Orangtua klien mengatakan

tidak tahu tentang penyakit anaknya

- Orangtua klien mengatakan bahwa ia dari kampong sehingga tidak mengetahui penyakit” seperti ini

DO:- orangtua klien tampak

binggung saat ditanya mengenai penyakit anaknya

Kurang terpaparnya informasi mengenai penyakit

↓Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

orangtua

VII.DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler

yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel ditandai dengan orangtua mengatakan anak sering pucat dan lemah, klien tampak pucat, konjungtiva anemis, RR: 40x/menit, nadi: 112x/menit, Hb 10,5

2. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh ditandai dengan orangtua klien mengatakan bahwa anak memiliki luka yang sulit kering, nilai leukosit: 1700 dan klien tampak lemah

3. Kurang pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi mengenai penyakit ditandai dengan orangtua klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya, orangtua klien mengatakan bahwa ia dari kampong sehingga tidak

Page 7: LK Kenanga (Individu)

mengetahui penyakit” seperti ini, orangtua klien tampak binggung saat ditanya mengenai penyakit anaknya

Page 8: LK Kenanga (Individu)

VIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel ditandai dengan orangtua mengatakan anak sering pucat dan lemah, klien tampak pucat, konjungtiva anemis, RR: 40x/menit, nadi: 112x/menit, Hb 10,5

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3×24 jam diharapkan terjadi peningkatan perfusi jaringanKriteria hasil :- menunjukkan perfusi

adekuat, misalnya tanda vital stabil.

- Tidak terjadi sianosis- CRT< 3dtk.- Kulit tidak pucat- Membran mukosa

lembab- Kuku dan rambut kuat

1. Berikan oksigen sesuai indikasi

2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.

3. Periksa nadi perifer, edema, pengisian kapiler warna dan suhu ekstermitas

4. Periksa kulit setiap hari adanya perubahan integritas kulit hindari suhu yang ekstreme pada ekstermitas

5. Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium.

1. Memaksimalkan transport oksigen ke jaringan

2. Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler

3. Memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan keb. intervensi.

4. Menghindari bertambah buruknya perfusi ke perifer

5. Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh ditandai

Setelahh dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam infeksi tidak terjadi

1. Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien

1. mencegah kontaminasi silang/ kolonisasi bacterial. Catatan : pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko

Page 9: LK Kenanga (Individu)

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

dengan orangtua klien mengatakan bahwa anak memiliki luka yang sulit kering, nilai leukosit: 1700 dan klien tampak lemah

Kriteria hasil:- mengidentifikasi

perilaku untuk mencegah/ menurunkan risiko infeksi

- meningkatkan penyembuhan luka

2. Pertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur/perawatan luka

3. Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat

4. Tingkatkan masukkan cairan adekuat

5. Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan

6. Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam

7. Amati eritema/cairan luka

Kolaborasi 8. Pemberian antibiotik

akibat flora normal kulit.2. menurunkan risiko kolonisasi/

infeksi bakteri3. menurunkan risiko kerusakan

kulit/jaringan dan infeksi4. membantu dalam pengenceran

secret pernapasan untuk mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh misalnya pernapasan dan ginjal.

5. membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi. Perlindungan isolasi dibutuhkan pada anemia aplastik, bila respons imun sangat terganggu.

6. -  adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/ pengobatan.

7. indikator infeksi lokal. Catatan : pembentukan pus mungkin tidak ada bila granulosit tertekan.

8. digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi local

Page 10: LK Kenanga (Individu)

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

3 Kurang pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi mengenai penyakit ditandai dengan orangtua klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya, orangtua klien mengatakan bahwa ia dari kampong sehingga tidak mengetahui penyakit” seperti ini, orangtua klien tampak binggung saat ditanya mengenai penyakit anaknya

Setelah dilakukannya asuhan keperawatan diharapkan orangtua dapat mengerti dan memahami tentang penyakit dan prosedur diagnostik Kriteria hasil- Pasien menyatakan

pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit.

- Mengidentifikasi factor penyebab.

- Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup.

1. Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.

2. Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic

3. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya

4. Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

5. Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya

6. Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan

1. memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi

2. ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan beban jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas.

3. megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya

4. dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien akan tenang dan mengurangi rasa cemas

5. diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.

6. mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan

Page 11: LK Kenanga (Individu)

IX. IMPLEMENTASI

Tanggal Waktu No.Diagnosa

Implementasi Evaluasi Paraf

05 Desember 2015 16.00

16.05

16.10

16.30

16.35

16.45

17.30

17.45

19.00

1,2

1

1

1

2

2

23

3

3

2

1. Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien

2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.

3. Mengkaji keluhan dan tanda-tanda vital klien

4. Periksa nadi perifer, edema, pengisian kapiler warna dan suhu ekstermitas

5. Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat

6. Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan

7. Amati eritema/luka8. Kaji tingkat pengetahuan klien dan

keluarga tentang penyakitnya

9. Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

10. Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya

11. Anjurkan klien untuk beristirahat

- Perawat mencuci tangan saat akan kontak dengan klien

- Klien mengatakan nyaman

- orangtua mengeluh anaknya lemah, klien tampak pucat, HR : 112x/m, RR : 40 x/m,

- Akral hangat, CRT < 2detik

- Keluarga mengerti mengenai perawatan kulit

- Keluarga klien berjaga secara bergantian

- Luka tampak kering- Orangtua mengatakan belum

mengerti apa” mengenai penyakitnya

- Orangtua mengatakan masih sedikit binggung tentang penyakit anaknya

- Orangtua mengatakan mengerti mengenai diet makanannya

- Klien tidur dengan nyenyak

Page 12: LK Kenanga (Individu)

06 Desember 2015 21.00

23.0023.15-02.00

07.0007.15

07.25

2

1,21,2

22

3

1. Anjurkan klien untuk beristirahat

2. Memberikan transfusi trombosit 3 unit3. Pantau suhu tubuh. Catat adanya

menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam

4. Ganti linen5. Periksa kulit setiap hari adanya

perubahan integritas kulit hindari suhu yang ekstreme pada ekstermitas

6. Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.

- Klien mudah terbangun saat disentuh

- Klien diberikan tranfusi trombosit- Kondisi klien dalam batas normal

RR: 26x/menitSuhu: 36,6OC

- Sprei klien tampak bersih- Kulit tampak bersih dan luka

tampak kering

- Klien tampak mengerti mengenai penjelasan tentang penyakit

Page 13: LK Kenanga (Individu)

X. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Catatan Paraf1 05

Desember 2015

Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel

SKlien mengeluh lemah, klien tampak pucatO- Klien tampak lemah- Konjungtiva anemis- HR : 112 x/m - RR : 40 x/m- Hb : 10,5 gr/dLAMasalah belum teratasiP- Pemberian WBC- Mengobservasi TTV

2 05 Desember 2015

Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh

S- Orangtua mengatakan sudah

mencuci tangan sebelum kontak dengan klien

- Keluarga mengatakan bahwa bergantian untuk menjaga klien

- Orangtua mengatakan bahwa luka pada ekstermitas sempat basah

O- Luka sudah tampak kering- Perawat menggunakan teknik

aseptic pada saat tindakan- Nilai leukosit 1700AMasalah teratasi sebagianP

- Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam

- Amati eritema/ luka- Pemberian antibiotik

3 05 Desember 2015

Kurang pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang

SOrangtua klien mengatakan sudah lumayan mengertiO

Page 14: LK Kenanga (Individu)

terpaparnya informasi mengenai penyakit

- Klien mengangguk saat diberi penjelasan

- Klien tampak masih binggung mengenai prosedur

AMasalah teratasi sebagianP- Berikan penjelasan pada klien

tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

- Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia

- Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan

4 06 Desember 2015

Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel

SOrang tua mengatakan anaknya

akan diberikan tranfusi trombosit

O- Saat observasi tanda” vital

dalam batas normal

RR: 26x/menit

Suhu:36,6OC

- Konjungtiva tidak anemis

AMasalah teratasi sebagianP- Mengobsevasi ttv

5 06 Desember 2015

Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh

SO- Lingkungan klien tampak bersih

- Menggunakan teknik aseptic saat

melakukan tindakan

- Luka tampak kering

A

Page 15: LK Kenanga (Individu)

Masalah teratasi sebagianP- Mengobsevasi TTV

6 06 Desember 2015

Kurang pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi mengenai penyakit

SKlien mengatakan tindakan apa lagi yang akan dilakukan anaknyaO- Klien tampak tenang- Klien mengangguk saat diberi

penjelasanAMasalah teratasi sebagianP

- Evaluasi penjelasan yang sudah diberikan