18
LAPORAN PENDAHULUAN PERIODE ANTENATAL I. Pengertian Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. (Depkes RI, 1996) II. Tujuan Tujuan pemeriksaan antenatal: 1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas 2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala nifas 3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal III. Jadwal Pemeriksaan Antenatal 1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. 2. Pemeriksaan ulang: a. Setiap bulan sampai dengan bulan ke IV. b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.

LP ANC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANPERIODE ANTENATAL I. Pengertian Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. (Depkes RI, 1996)II. Tujuan Tujuan pemeriksaan antenatal:

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala nifas

3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

III. Jadwal Pemeriksaan Antenatal 1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2. Pemeriksaan ulang:

a. Setiap bulan sampai dengan bulan ke IV.

b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.

c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan persalinan.

3. Untuk ibu hamil:

Trimester Waktu Kunjungan Tindakan

I dan IISebulan sekali. Pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Nasehat diet tentang menu seimbang.

Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi kehamilan.

Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi Tetanus Toksoid I.

IIIDua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran. Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.

Diet menu seimbang.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Imunisasi Tetanus Toksoid II.

Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan.

Rencana untuk pengobatan.

Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan.

IV. Fisiologi Kehamilan Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:

1. Konsepsi

Bertemunya sel telur dengan sperma.

Terjadi pada 1/3 distal tuba.

Mengalami pembelahan; zigot morula blastula.

2. Nidasi

Menempelnya blastula dalam endometrium/desidua.

Terjadi pada hari ke-4 7 setelah konsepsi.

3. Plasentasi

Tumbuh kembangnya khorion dan desidua.

Pembentukan plasenta.

Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

IV. Produk Kehamilan 1. Plasenta

2. Selaput ketuban

3. Air ketuban

4. Tali pusat

5. Janin.

V. Diagnosis Kehamilan Tanda Kehamilan Tidak Pasti(Probable Sign)Tanda Kehamilan Pasti

Amenorea

Mual dan muntah

Mastodinia/payudara tegang

Ngidam

Sering miksi

Konstipasi atau obstipasi

Perubahan berat badan

Perubahan temperatur basal

Perubahan warna kulit/pigmentasi

Perubahan pada payudara

Perubahan pada pelvis

V bPembesaran perut

Kontraksi uterus

Balotemen

Sinkope

Epulis (hipertropi gusi pada kehamilan)

Varices Denyut jantung janin

Palpasi untuk menilai gerakan janin dan abgian janin

Rontgenografi

Ultrasonografi

Fetal ECG

Tes kehamilan

VII. Perubahan pada Kehamilan Perubahan ini terjadi karena:

1. Perubahan fungsi endokrin maternal.

2. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.

3. Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin. Perubahan sistemik meliputi:

1. Sistem Reproduksi

a. Rahim atau Uterus

Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.

Tanda Hegar : Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.

Tanda Piskacek : Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.

Braxton Hicks : Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.

b. Vagina

Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.

c. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain: payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam), glandula mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.

2. Sistem Kardiovaskuler

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro - plasenter.

c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.

Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu:

a. Volume Darah

Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.

b. Sel Darah

Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,

protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat.

Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.

3. Sistem Respirasi

Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 25 % dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan

a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks.

b. Produksi asam lambung menurun.

c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn).

d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.

e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Perubahan metabolisme meliputi:

a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.

b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.

c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).

d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.

e. Mineral, kebutuhan meningkat .

f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.

5. Sistem Urinarius

Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua.

6. Sistem Integumen

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone. VIII. Konsep Pemeriksaan Dan Pengawasan Antenatal 1. Anamnese : data biologis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )

2. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus yang meliputi : obstetric,pemeriksaan dalam/rectal, pemeriksaan ultrasonografi

3. Pemeriksaan psikologis : kejiwaan dalam menghadapi kehamilan

4. Pemeriksaan laboratorium : laboratorium rutin : darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan ; Laboratorium khusus : pemeriksaan TORCH, Serologis, Fungsi hati dan Ginjal, Protein darah, Golongan darah, Faktor RH, Air ketuban, Infeksi hepatitis B ibu/bayi, Estriol dalam urin, Infeksi AIDS.

Diagnosis Kehamilan

a. Kehamilan Normal : tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik

b. Kehamilan dengan Risiko : tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah

c. Kehamilan disertai penyakit Ibu yang mempengaruhi janin

d. Kehamilan disertai komplikasi

e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang

f. Diagnosis diferensial : amenorea sekunder,pseodocyesis,tumor ginekologis

Penatalaksanaan lebih lanjut :

a. Pengobatan penyakit yang menyertai hamil

b. Pengobatan penyulit kehamilan

c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi

d. Memberikan preparat penunjang kesehatan : Vitamin dan tambahan preparat Fe

e. Menjadwalkan pemeriksaan ulang

IX. Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan PertamaPemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai persalinan.

Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:

1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim.

2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan sekitarnya.

3. Pemeriksaan sitologi. Pemeriksaan ulangPada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik keluar dan dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu.Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Jadwal ini tidaklah kaku dan penelitian di Indonesia menunjukkkan bahwa ANC sebanyak 4x selama kehamilan dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy outcome yang baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Dari pihak ibu:

Tekanan darah

Berat badan

Gejala/tanda-tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen, nausea, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban yang merembes, dll

Tinggi fundus

Keadaan serviks (posisi, konsistensi, pendataran, pembukaan terutama pada kehamil;anlanjut)

Ukuran pelvis (pada primigravida)

Dari pihak janin:

DJJ (denyut jantung janin)

Ukuran janin (TBJ, taksiran berat janin)

letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)

Aktivitas

Kembar atau tunggal

Laboratorium

hemoglobin, hematokrit

STS pada trimester III diulang

Kultur untuk gonokokus

Protein dalan urin bila diperlukan

X. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Trimester I Trimester II Trimester III

1. Nausea b.d. Perubahan sistem gastrointestinal. 2. Konstipasi b.d. Kehamilan.

3. Inkontinensia urine stress b.d. Kehamilan.

4. Kelelahan b.d. Kehamilan .

5. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Perubahan fisiologis kehamilan. 6. Kurang pengetahuan: Perubahan fisiologis dan psikologis, perawatan kehamilan b.d. kurangnya informasi tentang penatalaksanaan antenatal care.7. Kecemasan b.d. Perubahan yang menyertai kehamilan.1. Gangguan citra tubuh b.d. Perubahan bentuk tubuh.

2. Pola nafas tidak efektif b.d. Penekanan diafragma karena pembesaran uterus.

3. Inkontinensia urine stress b.d. Kehamilan.

1. Nyeri akut b.d. Peningkatan progesteron.

2. Gangguan pola tidur b.d. Perubahan fisiologis kehamilan.

3. Perubahan pola seksualitas b.d. Perasaan takut karena kehamilan.

4. Kecemasan b.d. Persiapan persalinan.

XI. Rencana Keperawatan No.Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1. Cemas b.d. Situasi krisis. Klien menunjukkan kontrol kecemasan dengan kriteria:

1. Dapat mengidentifikasi, verbalisasi, dan mendemonstrasikan teknik menurunkan kecemasan.

2. Menunjukkan postur, ekspresi wajah, perilaku, tingkat aktivitas yang menggambarkan kecemasan menurun.

3. Mampu mengidentifikasi dan verbalisasi penyebab cemas.

1. Reduksi kecemasan

a. Kaji tingkat kecemasan dan respon fisiknya.

b. Gunakan kehadiran, sentuhan (dengan ijin), verbalisasi untuk mengingatkan klien tidak sendiri.

c. Terima pasien dan keluarganya apa adanya.

d. Gali reaksi personal dan ekspresi cemas.

e. Bantu mengidentifikasi penyebab.

f. Gunakan empati untuk mendukung orang tua.

g. Anjurkan untuk berfikir positif.

h. Intervensi terhadap sumber cemas.

i. Jelaskan aktivitas, prosedur.

j. Gali koping klien.

k. Ajarkan tanda-tanda kecemasan.

l. Bantu orang tua mendefinisikan tingkat kecemasan.

m. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.

n. Ajarkan teknik manajemen cemas.

2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Perubahan fisiologis kehamilan. Status nutrisi klien seimbang dengan kriteria:

1. BB stabil.

2. Turgor kulit membaik.

3. Intake makanan meningkat.

1. Manajemen Nutrisi

a. Timbang BB sesuai indikasi.

b. Monitor intake klien.

c. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan sajikan dalam keadaan hangat

d. Anjurkan klien menjaga kebersihan mulutnya.

e. Atur lingkungan yang tenang dan bersih selama makan.

f. Pantau masukan dan haluaran.

g. Pantau adanya alergi makanan

h. Anjurkan untuk meningkatkan masukan makanan yang mengandung Fe

i. Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi

2. Monitor Nutrisi

a. Monitor adanya penurunan BB pasien

b. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

c. Monitor mual dan muntah

d. Monitor kalori dan intake nutrisi

3Perubahan pola eliminasi b.d Perubahan fisiologis kehamilan.Klien dapat beradaptasi dengan perubahan pola eliminasinya dengan kriteria:

1. Klien paham dengan perubahan pola eliminasinyaa. Beri informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan kehamilan.

b. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur.

c. Beri informasi tentang perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan masukan 2-3 jam sebelum tidur, penggunaan garam, makanan dan produk yg mengandung Na dalam jumlah sedang.

d. Kaji ulang masalah medis sebelumnya (penyakit ginjal, hipertensi, penyakit jantung).

e. Kaji tanda-tanda ISK.

4Nyeri akut b.d perubahan fisiologis pada kehamilanNyeri klien berkurang/hilang dengan kriteria:

1. Klien paham bahwa nyerinya fisiologis.

2. Klien dapat beradaptasi dengan nyerinya.

3. Klien melaporkan nyerinya berkurang.

4. Skala nyeri 0-1. 1. Manajemen Nyeri

a. Kaji skala nyeri klien.

b. Beri penjelasan pada klien tentang fisiologis nyeri.

c. Ajarkan klien tehnik relaksasi nafas dalam.

d. Anjurkan klien untuk beristirahat bila nyeri datang.

e. Ajarkan klien untuk mencatat frekuensi, lama, dan intensitas nyeri.

f. Anjurkan klien untuk segera mendatangi tempat pertolongan bila sudah ada tanda2 akan melahirkan.

5Kurang pengetahuan tentang kehamilan dan proses persalinan b.d Kurangnya informasi.Pengetahuan klien bertambah dengan kriteria:

1. Klien mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan.

2. Klien dapat menyebutkan perubahan pada kehamilan.

3. Klien dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan.

4. Klien dapat memutuskan memilih tempat melahirkan.1. Pendidikan Kesehatan

a. Kaji tingkat pengetahuan klien.

b. Beri informasi tentang perubahan-perubahan fisik normal pada kehamilan.

c. Beri informasi tentang tanda-tanda persalinan.

d. Beri informasi tentang tempat pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk mendapat pertolongan dalam persalinan.

e. Beri informasi tentang

XII. Daftar Pustaka Catatan Kuliah Keperawatan Maternitas, 2005, PSIK FK UGM Jogjakarta, Jogjakarta.Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta.Iowa Outcome Project, 2000, Nursing Outcome Classification (NOC), Mosby-Year Book

Iowa Intervention Project, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby-Year Book

Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri fisiologi dan Obstetri Patologi, Penerbit EGC,Jakarta.Syaifuddin AB, 2002, Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.