LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    1/19

    LAPORAN PENDAHULUAN

    FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA

    A. PENGERTIAN

    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan

    yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan (Black, 2005)

    Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga

    !isik dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang

    akan menentukan apakah !raktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap ( "rice #

    $ilson, 200%)

    Fraktur !emur atau patah tulang paha adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal

     paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, dan kondisi tertentu,

    seperti degenerasi tulang atau osteoporosis (&ri! ', &suhan keperawatan klien

    gangguan sistem musculoskeletal, hal 20)

    Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia

    luarFraktur terbuka adalah !ragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana

     potensial untuk terjadi in!eksi (jamsuhidajat, *+++)

    e!inisi !raktur intertrochanter !emur adalah terputusnya kontinuitas tulang pada

    area di antara trochanter mayor dan trochanter minor yang bersi!at ekstrakapsular (&pley,

    *++5)

    B. ETIOLOGI FRAKTUR 

    * -rauma

    ebagian besar !raktur disebabkan oleh kekuatan otot yang tiba.tiba dan

     berlebihan

    a -rauma langsung dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan,

     pemuntiran, atau penarikan, benturan pada tulang dan mengakibatkan !raktur pada

    tempat tersebut Bila terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah pada tempatyang terkena jaringan lunak juga pasti rusak 

     b -rauma tidak langsung Bila terkena kekuatan tak langsung, tulang dapat

    mengalami !raktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan itu,

    kerusakan jaringan lunak di tempat !raktur mungkin tidak ada

    2 1ompresi

    etak dapat terjadi pada tulang, sama halnya seperti pada logam dan benda

    lain, akibat tekanan berulang.ulang 1eadaan ini paling sering ditemukan pada tibia

    1

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    2/19

    atau !ibula atau metatarsal, terutama pada atlet, penari, dan calon tentara yang jalan

     berbaris dalam jarak jauh

    a 3ompresion !orce klien yang melompat dari tempat ketinggian dapat

    mengakibatkan !raktur kompresi tulang belakang

     b 'uscle (otot) akibat injuri/sakit terjadi regangan otot yang kuat sehingga dapa

    menyebabkan !raktur (misal elektrik shock dan tetani)

    "atologik 

    Fraktur dapat terjadi karena tekanan yang normal apabila tulang itu lemah

    (misalnya oleh tumor) atau apabila tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit

     paget ) "roses penyakit kanker dan riketsia

    C. PATOFISIOLOGI

    Fraktur gangguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya

    gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan !isik, gangguan metabolic, patologik

    1emampuan otot mendukung tulang turun, baik yang terbuka ataupun tertutup

    1erusakan pembuluh darah akan mengakibatkan pendarahan, maka 4olume darah

    menurun 3" menurun maka terjadi perubahan per!usi jaringan 6ematoma akan

    mengeksedusi plasma dan poli!erasi menjadi edem local maka penumpukan di dalam

    tubuh Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut sara! yang dapat

    menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri

    elain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi neuro4askuler yang

    menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas !isik terganggu isamping itu !raktur 

    terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi in!eksi

    terkontaminasi dengan udara luar dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan

    kerusakan integritas kulit

    "ada umumnya pada pasien !raktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan

    immobilitas yang bertujuan untuk mempertahankan !ragmen yang telah dihubungkan

    tetap pada tempatnya sampai sembuh (yl4ia, 200% **72)

    2

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    3/19

    D. ANATOMI FEMUR 

    Femur, tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, meneruskan berat tubuh dari

    os coxae kepada tibia sewaktu kita berdiri Caput femoris menganjurkan ke arah

    craniomedial dan agak ke 4entral sewaktu bersendi dengan acetabulum 8jung proximal 

    !emur terdiri dari sebuah caput   !emoris, dan 2 trochanter (trochanter mayor dan

    trochanter minor )

    3

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    4/19

    Gambar 1. Anatomi fm!r

    &rea intertrochanter dari !emur adalah bagian distal dari collum !emur dan

     proksimal dari batang !emur &rea ini terletak di antara trochanter mayor dan trochanter 

    minor  Caput !emoris dan collum !emoris membentuk sudut (**50.*900) terhadap poros

     panjang corpus femoris sudut ini ber4ariasi dengan umur dan jenis kelamin Corpus

     femur berbentuk lengkung, yakni cembung ke arah anterior 8jung distal !emur, berakhir 

    menjadi 2 condylus,  yaitu epicondylus medialis dan epicondylus lateralis yang

    melengkung bagaikan ulir

    4

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    5/19

    Gambar ". Pmb!#!$ %ara$ &a%a fm!r

    E. KLASIFIKASI

    &da 2 tipe !raktur !emur, yaitu

    * Fraktur intrakapsuler

    • -erjadi didalam tulang sendi, panggul dan kapsula

    • 'elalui kepala !emur 

    • 6anya dibawah kepala !emur 

    • 'elalui leher dari !emur 

    2 Fraktur ekstrakapsuler  

    • -erjadi diluar sendi dan kapsul, melalui trochanter femur yang lebih besar atau

    yang lebih kecil atau pada daerah intertrochanter.

    •-erjadi dibagian distal menuju leher !emur tetapi tidak lebih dari 2 inci dibawah

    trochanter kecil

    edangkan klasi!ikasi untuk intertrochanter adalah berdasarkan stabilitas dari

     pola !raktur, yaitu !raktur stabil (pola !raktur oblik standar) dan !raktur tidak stabil (pola

    !raktur oblik reverse)

    5

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    6/19

    Gambar '. K#a(ifi)a(i fra)t!r fm!r

    • Fraktur intertrochanter "ada !racture ini, garis !racture melintang dari trochanter mayor ke trochanter 

    minor -idak seperti !racture intracapsular, salah satu tipe !racture e:tracapsular ini

    dapat menyatu dengan lebih baik esiko untuk terjadinya komplikasi non.union dan

    nekrosis a4askular sangat kecil jika dibandingkan dengan resiko pada

    !ractureintracapsular

    Fracture dapat terjadi akibat trauma langsung pada trochanter mayor atau

    akibat trauma tidak langsung yang menyebabkan twisting  pada daerah tersebut

    Berdasarkan klasi!ikasi 1yle (*++9), !racture intertrochanteric dapat dibagi

    menjadi 9 tipe menurut kestabilan !ragmen.!ragmen tulangnya Fracture dikatakan

    tidak stabil jika

    . 6ubungan antar!ragmen tulang kurang baik

    . -erjadi  force  yang berlangsung terus menerus yang menyebabkan displaced 

    tulang menjadi semakin parah

    . Fracture disertai atau disebabkan oleh adanya osteoporosis

    6

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    7/19

    ;ambar 1lasi!ikasi 1yle 8ntuk Fracture

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    8/19

    •  Mal-union  "roses penyembuhan terjadi tetapi tidak memuaskan (ada

     perubahan bentuk)

     b Caringan lunak 

    • 8lkus dekubitus

    •'iositis osi!ikans

    • -endinitis dan rupture tendon

    • -ekanan dan terjepitnya sara! 

    • 1ontraktur 4olkmann

    c endi

    • 1etidakstabilan

    • 1ekakuan

    • &lgodistro!i

    "asien dengan !raktur intertrochanter !emur mempunyai resiko menderita

     penyakit tromboemboli dan mempunyai resiko kematian, sama halnya pada !raktur 

    colum !emur elain itu resiko osteonekrosis dan non-union minimal, karena suplai

    darah yang baik pada regio!emur

    G. PEMERIKSAAN

    8ntuk mendiagnosis !raktur, diperlukan adanya anamnesis, pemeriksaan !isik,

    serta pemeriksaan penunjang, sebagai berikut

    * &namnesis

    Biasanya terdapat riwayat cedera (bagaimana proses cederanya), diikuti dengan

    ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera etelah jatuh tidak 

    dapat berdiri, kaki lebih pendek dan lebih berotasi keluar dibandingkan pada !raktur 

    collum (karena !raktur bersi!at ekstrakapsular) dan pasien tidak dapat mengangkat

    kakinya

    2 "emeriksaan Fisik 

    edangkan tanda.tanda lokal pada !raktur akan didapatkan, antara lain

    a "enampilan (look)

    "embengkakan, memar, de!ormitas mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting

    adalah apakah kulit itu terlihat utuh atau tidak 

     b asa (!eel)

    -erdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari

    !raktur untuk merasakan nadi dan menguji sensasi

    c ;erakan (mo4ement)

    1repitus dan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih oenting untuk menanyakan

    apakah pasien dapat menggerakkan sendi.sendi di bagian distal cedera 1reatinin

    trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal

    "emeriksaan "enunjang

    8

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    9/19

    "emeriksaan radiologi pada panggul meliputi !oto polos pel4is secara

    anteroposterior (&") dan area yang terkena cedera, dan dapat pula !oto panggul secara

    lateral view

    "ada beberapa kasus, CT scan mungkin diperlukan untuk menentukan

    lokasi/luasnya !raktur/trauma

    6itung darah lengkap 6t mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau

    menurun (perdarahan bermakna pada sisi !raktur atau organ jauh pada trauma

    multiple) "eningkatan jumlah " adalah respons stress normal setelah trauma

    H. TAHAP PEN*EMBUHAN TULANG

    * -ahap pembentukan hematoma

    alam 29 jam pertama mulai terbentuk bekuan darah dan !ibrin yang masuk ke area!raktur uplai darah meningkat, terbentuklah hematoma yang berkembang menjadi

     jaringan granulasi sampai hari kelima

    2 -ahap proli!erasi

    alam waktu sekitar 5 hari, hematoma akan mengalami organisasi -erbentuk benang.

     benang !ibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk re4askularisasi dan

    in4asi !ibroblast dan osteoblast yang akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan

    sebagai matriks kolagen pada patahan tulang -erbentuk jaringan ikat !ibrus dan

    tulang rawan -ahap pembentukan kalus

    "ertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain

    sampai celah terhubungkan Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan

    !ibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur"erlu waktu .9 minggu agar !ragmen

    tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan !ibrus

    9 si!ikasi

    "embentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2. minggu patah tulang

    melalaui proses penulangan endokondrial 'ineral terus menerus ditimbun sampai

    tulang benar.benar bersatu "roses ini memerlukan waktu .9 bulan

    5 1onsolidasi (%.7 bulan) dan emodeling (%.*2 bulan)

    -ahap akhir dari perbaikan patah tulangengan akti!itas osteoblas dan osteoklas,

    kalus mengalami pembentukan tulang sesuai aslinya

    I. PRINSIP PENATALAKSANAAN

    * ekognisi menyangkut diagnosa !raktur pada tempat kejadian kecelakaan dan

    kemudian dirumah sakit

    a iwayat kecelakaan

     b "arah tidaknya lukac iskripsi kejadian oleh pasien

    9

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    10/19

    d 'enentukan kemungkinan tulang yang patah

    e 1repitus

    2 eduksi reposisi !ragmen !raktur sedekat mungkin dengan letak normalnya eduksi

    terbagi menjadi dua yaitu

    a eduksi tertutup untuk mensejajarkan tulang secara manual dengan traksi atau

    gips

     b eduksi terbuka dengan metode insisi dibuat dan diluruskan melalui

     pembedahan, biasanyamelalui internal !iksasi dengan alat misalnya pin, plat

    yang langsung kedalam medula tulang

    c etensi menyatakan metode.metode yang dilaksanakan untuk mempertahankan

    !ragmen.!ragmen tersebut selama penyembuhan (gips/traksi)

    d ehabilitasi langsung dimulai segera dan sudah dilaksanakan bersamaan dengan

     pengobatan!raktur karena sering kali pengaruh cedera dan program pengobatan

    hasilnya kurang sempurna(latihan gerak dengan kruck)

    +. TINDAKAN PEMBEDAHAN

    *

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    11/19

    gips etelah reduksi, dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke tulang

    Aubang kecil dibuat dari pen metal melewati tulang dan dikuatkan pennya "erawatan

    *.2 kali sehari secara khusus, antara lain

    • bser4asi letak pen dan area

    • bser4asi kemerahan, basah dan rembes

    • bser4asi status neuro4askuler distal !raktur 

    • Fiksasi eksternal Fiksasi

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    12/19

    A)tiita( f!n(iona#

    -ergantung pada weight bearing , patien melakukan tran!er stand-pivot  

    atau menggunakan ekstremitas tang dterkena selama trans!er 8ntuk

    ambulasi, menggunakan alat bantuWeight bearing 

    -ergantung prosedur, weight bearing  sesuai toleransi Non-weight

    bearing sampai partial weight bearing , sampai toe-touch untuk !raktur

    yang tidak stabil

    9 sampai %

    minggu

    Tin%a)an &n-a$an

    'enghindari puntiran atau putaran pada sisi !raktur

     Range of Motion

    &cti4e, acti4e.assisti4e ' pada hip dan knee

    K)!atan otot

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    13/19

    "enuh

    *2 sampai *%

    minggu-idak berubah

    KONSEP ASUHAN KEPER,ATAN

    A. PENGKA+IAN

    *

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    14/19

    a "re perasi

    B* (breathing ), "ada pemeriksaan sistem pernapasan tidak mengalami gangguan

    B2 (blood )"ada pemeriksaan sistem kardio4askuler, dapat terjadi peningkatan

    tekanan darah, peningkatan nadi dan respirasi oleh karena nyeri , peningkatan

    suhu tubuh karena terjadi in!eksi terutama pada !raktur terbukaB (brain)-ingkat kesadaran biasanya komposmentis

    B9 (bladder ), Biasanya klien !raktur tidak mengalami kelainan pada sistem ini

    B5 (bowel!, "emenuhan nutrisi dan bising usus biasanya normal, pola de!ekasi

    tidak ada kelainan

    B% (bone), &danya de!ormitas, adanya nyeri tekan pada daerah trauma

     b "ost perasi

    B* (breathing ), biasanya terjadi re!lek batuk tidak e!ekti! sehingga terjadi

     penurunan akumulasi secret, bisa terjadi apneu, lidah kebelakang akibat general

    anastesi, meningkat karena nyeri

    B2 (blood )"ada pemeriksaan sistem kardio4askuler, dapat terjadi peningkatan

    tekanan darah, peningkatan nadi dan respirasi oleh karena nyeri , peningkatan

    suhu tubuh karena terjadi in!eksi terutama pada proses pembedahan

    B (brain)apat terjadi penurunan kesadaran akibat tindakan anastesi, nyeri

    akibat pembedahan

    B9 (bladder )Biasanya karena general anastesi terjadi retensi urin

    B5 (bowel )&kibat dari general anastesi terjadi penurunan peristaltic

    B% (bone)&kibat pembedahan klien mengalami gangguan mobilitas !isik

    B. DIAGNOSA KEPERA,ATAN *ANG SERING MUNCUL

    * ;angguan rasa nyaman nyeri

    2 6ambatan 'obilitas Fisik 

    &nsietas9 esiko tinggi in!eksi

    5 esiko tinggi cedera

    C. INTER2ENSI KEPERA,ATAN

    a yeri akut berhubungan dengan pergerakan !ragmen tulang, kompresi sara!, cedera

    neuromuskular, trauma jaringan, dan re!leks spasme otot sekunder

    -ujuan dan kriteria hasil nyeri berkurang, hilang atau teratasi

    14

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    15/19

    *) =4aluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan

    karakteristik, termasuk intensitas (skala 0.*0)

    asional nyeri merupakan respon subjekti! yang dapat dikaji dengan

    menggunakan skala nyeri 1lien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera

    2) &tur posisi imobilisasi pada paha

    asional imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan !ragmen tulang

    yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada daerah paha

    ) klien dalam mengidenti!ikasi !actor pencetus

    asional nyeri dipengaruhi !actor kecemasan, ketegangan, suhu, distensi

    kandung kemih, dan berbaring lama

    9) &jarkan metode distraksi selama nyeri akut

    asional mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal.hal yang

    menyenangkan5) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi

    yang nyaman, misalnya waktu tidur, belakang tubuh klien dipasang bantal kecil

    asional istirahat merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan

    kenyamanan

    %) Celaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri

    non!armakologi dan nonpasi! 

    asional pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan non!armkologi lainnya

    e!ekti! dalam mengurangi nyeri

    ) -ingkatkan pngetahuan tentang sebab.sebab nyeri dan hubungan

    dengan berapa lama nyeri akan berlangsung

    asional pengetahuan tentang sebab.sebab nyeri membantu mengurangi nyeri,

    hal ini dapat membantu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana

    terapeutik 

    7) 1olaborasi pemberian analgesik  

    asional analgesic memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang

     b 6ambatan mobilitas !isik berhubungan dengan diskontinuitas jaringan tulang, nyeri

    sekunder akibat pergerakan !ragmen tulang, dan pemasangan traksi-ujuan dan kriteria hasil klien mampu melaksanakan akti!itas !isik sesuai dengan

    kemampuan

    *) 1aji mobilitas yang ada dan obser4asi adanya peningkatan kerusakan 1aji secara

    teratur !ungsi motorik

    asional mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan akti4itas

    2) &tur posisi imobilisasi pada paha

    asional imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan !ragmen tulang

    yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada paha

    ) &jarkan klien melakukan latihan gerak akti! apa ektremitas yang tidak sakit

    15

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    16/19

    asional gerakan akti! memberikan massa, tonus, dan kekuatan otot, serta

    memperbaiki !ungsi jantung dan pernapasan

    9) Bantu klien melakukan latihan ' dan perawatan diri sesuai toleransi

    asional untuk mempertahankan !leksibilitas sendi sesuai kemampuan

    5) 1olaborasi dengan ahli !isioterapi untuk latihan !isik klien

    asional kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan

    !isik dari tim !isioterapi

    c e!isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuscular dan penurunan

    kekuatan paha

    -ujuan dan kriteria hasil klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri

    *) 1aji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0.9 untuk melakukan

    akti!itas hidup sehari.hari

    asional membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan untuk 

    kebutuhan indi4idual2) 6indari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu

    asional hal ini dilakukan untuk menceegah !rustasi dan menjaga harga diri

    klien

    ) &jarkan klien untuk berpikir positi! terhadap kelemahan yang dimilikinya

    Berikan klien moti4asi dan iGikan klien melakukan tugas, dan berikan umpan

     balik positi! atas usahanya

    asional klien memerlukan empati "erawat perlu mengetahui perawatan yang

    konsisten dalam menangani klien

    9) encanakan tindakan untuk mengurangi pergerakan pada sisi paha yang sakit,

    seperti tempatkan makanan dan peralatan dekat dengan klien

    asional klien akan lebih muda mengambi peralatan yang diperlukan karena

    lebih dekat dengan paha yang sakit

    5)

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    17/19

    asional kontratraksi harus dipertahankan agar traksi tetap e!ekti! 8mumnya

     berat badan klien dan pengaturan posisi tempat tidur mampu memberikan

    kontratraksi

    e esiko tinggi in!eksi berhubungan dengan adanya luka operasi pada paha

    -ujuan dan kriteria hasil in!eksi tidak terjadi selama perawatan*) 1aji dan pantau luka operasi setiap hari

    asional mendeteksi secara dini gejala.gejala inlamasi yang mungkin timbul

    sekunder akibat adanya luka pasca operasi

    2) Aakukan perawatan luka secara steril

    asional teknik perawatan luka secara steril dapat mengurangi kontaminasi

    kuman

    ! &nsietas berhubungan dengan krisis situasional, akan menjalani operasi, status

    ekonomi dan perubahan !ungsi peran

    -ujuan dan kiteria hasil ansietas hilang atau berkurang*) 1aji tanda 4erbal dan non4erbal ansietas, dampingi klien dan lakukan tindakan

     bila klien menunjukan perilaku merusak 

    asional reaksi 4erbal/non4erbal dapat menunjukkan rasa agitasi, marah dan

    gelisah

    2) 6indari kon!rontasi

    asional kon!rontasi dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan kerja sama,

    dan mungkin memperlambat penyembuhan

    ) 'ulai lakukan tindakan untuk mengurangi ansietas Beri lingkungan yang tenang

    dan suasana yang penuh istirahatasional mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu

    9) -ingkatkan kontrol sensasi klien

    asional kontrol sensasi klien ( dalam mengurangi ketakutan) dengan cara

    memberikan in!ormasi tentang keadaan klien, membantu latihan relaksasi dan

    teknik.teknik pengalihan, serta memberikan umpan balik yang positi! 

    5) rientasikan klien terhadap tahap.tahap prosedur operasi dan akt!itas yang

    diharapkan

    asional oreentasi tahap.tahap prosedur operasi dapat mengurangi ansietas

    17

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    18/19

    DAFTAR PUSTAKA

    . Black and 6awks (2005) 'edical surgical nursing clinical management !or positi4e

    outcomes th edition 8nited tates =lse4ier 

    . Buku ajar &suhan 1eperawatan 1lien ;angguan istem 'uskuloskletal, 6al 20.

    222 -ahun 200+

    . 3arpenito, AC 2000 "iagnosa #eperawatan, $pli%asi pada ra%ti% #linis, edisi

    &  Cakarta=;3

    . =4ans, "C, BC 'c;rory (200*) 'racture of The roximal 'emur. '= rthopaedic

    &ssociates o! "ortland

    . 6idayat, & & (2002) "engantar okumentasi "roses 1eperawatanCakarta =;3

    . Cakarta=;3

    . Cohnson, ', et all. 2000 Nursing (utcomes Classification )N(C! *econd 

     +dition ew Cersey 8pper addle i4er 

    . 'ansjoer, &ri! (et al) (2000) 1apita elekta 1edokteran (edisi )Cakarta 'edia

    &esculapius

    18

  • 8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc

    19/19

    . 'uttaEim, &ri! (2007) Buku &jar &suhan 1eperawatan 1lien gangguan istem

    'uskuloskeletal Cakarta=;3

    . &&