Upload
putu-wiriawan
View
407
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
1/19
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA
A. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan (Black, 2005)
Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
!isik dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang
akan menentukan apakah !raktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap ( "rice #
$ilson, 200%)
Fraktur !emur atau patah tulang paha adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal
paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, dan kondisi tertentu,
seperti degenerasi tulang atau osteoporosis (&ri! ', &suhan keperawatan klien
gangguan sistem musculoskeletal, hal 20)
Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia
luarFraktur terbuka adalah !ragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana
potensial untuk terjadi in!eksi (jamsuhidajat, *+++)
e!inisi !raktur intertrochanter !emur adalah terputusnya kontinuitas tulang pada
area di antara trochanter mayor dan trochanter minor yang bersi!at ekstrakapsular (&pley,
*++5)
B. ETIOLOGI FRAKTUR
* -rauma
ebagian besar !raktur disebabkan oleh kekuatan otot yang tiba.tiba dan
berlebihan
a -rauma langsung dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan,
pemuntiran, atau penarikan, benturan pada tulang dan mengakibatkan !raktur pada
tempat tersebut Bila terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah pada tempatyang terkena jaringan lunak juga pasti rusak
b -rauma tidak langsung Bila terkena kekuatan tak langsung, tulang dapat
mengalami !raktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan itu,
kerusakan jaringan lunak di tempat !raktur mungkin tidak ada
2 1ompresi
etak dapat terjadi pada tulang, sama halnya seperti pada logam dan benda
lain, akibat tekanan berulang.ulang 1eadaan ini paling sering ditemukan pada tibia
1
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
2/19
atau !ibula atau metatarsal, terutama pada atlet, penari, dan calon tentara yang jalan
berbaris dalam jarak jauh
a 3ompresion !orce klien yang melompat dari tempat ketinggian dapat
mengakibatkan !raktur kompresi tulang belakang
b 'uscle (otot) akibat injuri/sakit terjadi regangan otot yang kuat sehingga dapa
menyebabkan !raktur (misal elektrik shock dan tetani)
"atologik
Fraktur dapat terjadi karena tekanan yang normal apabila tulang itu lemah
(misalnya oleh tumor) atau apabila tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit
paget ) "roses penyakit kanker dan riketsia
C. PATOFISIOLOGI
Fraktur gangguan pada tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya
gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan !isik, gangguan metabolic, patologik
1emampuan otot mendukung tulang turun, baik yang terbuka ataupun tertutup
1erusakan pembuluh darah akan mengakibatkan pendarahan, maka 4olume darah
menurun 3" menurun maka terjadi perubahan per!usi jaringan 6ematoma akan
mengeksedusi plasma dan poli!erasi menjadi edem local maka penumpukan di dalam
tubuh Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut sara! yang dapat
menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri
elain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi neuro4askuler yang
menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas !isik terganggu isamping itu !raktur
terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi in!eksi
terkontaminasi dengan udara luar dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan
kerusakan integritas kulit
"ada umumnya pada pasien !raktur terbuka maupun tertutup akan dilakukan
immobilitas yang bertujuan untuk mempertahankan !ragmen yang telah dihubungkan
tetap pada tempatnya sampai sembuh (yl4ia, 200% **72)
2
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
3/19
D. ANATOMI FEMUR
Femur, tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, meneruskan berat tubuh dari
os coxae kepada tibia sewaktu kita berdiri Caput femoris menganjurkan ke arah
craniomedial dan agak ke 4entral sewaktu bersendi dengan acetabulum 8jung proximal
!emur terdiri dari sebuah caput !emoris, dan 2 trochanter (trochanter mayor dan
trochanter minor )
3
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
4/19
Gambar 1. Anatomi fm!r
&rea intertrochanter dari !emur adalah bagian distal dari collum !emur dan
proksimal dari batang !emur &rea ini terletak di antara trochanter mayor dan trochanter
minor Caput !emoris dan collum !emoris membentuk sudut (**50.*900) terhadap poros
panjang corpus femoris sudut ini ber4ariasi dengan umur dan jenis kelamin Corpus
femur berbentuk lengkung, yakni cembung ke arah anterior 8jung distal !emur, berakhir
menjadi 2 condylus, yaitu epicondylus medialis dan epicondylus lateralis yang
melengkung bagaikan ulir
4
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
5/19
Gambar ". Pmb!#!$ %ara$ &a%a fm!r
E. KLASIFIKASI
&da 2 tipe !raktur !emur, yaitu
* Fraktur intrakapsuler
• -erjadi didalam tulang sendi, panggul dan kapsula
• 'elalui kepala !emur
• 6anya dibawah kepala !emur
• 'elalui leher dari !emur
2 Fraktur ekstrakapsuler
• -erjadi diluar sendi dan kapsul, melalui trochanter femur yang lebih besar atau
yang lebih kecil atau pada daerah intertrochanter.
•-erjadi dibagian distal menuju leher !emur tetapi tidak lebih dari 2 inci dibawah
trochanter kecil
edangkan klasi!ikasi untuk intertrochanter adalah berdasarkan stabilitas dari
pola !raktur, yaitu !raktur stabil (pola !raktur oblik standar) dan !raktur tidak stabil (pola
!raktur oblik reverse)
5
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
6/19
Gambar '. K#a(ifi)a(i fra)t!r fm!r
• Fraktur intertrochanter "ada !racture ini, garis !racture melintang dari trochanter mayor ke trochanter
minor -idak seperti !racture intracapsular, salah satu tipe !racture e:tracapsular ini
dapat menyatu dengan lebih baik esiko untuk terjadinya komplikasi non.union dan
nekrosis a4askular sangat kecil jika dibandingkan dengan resiko pada
!ractureintracapsular
Fracture dapat terjadi akibat trauma langsung pada trochanter mayor atau
akibat trauma tidak langsung yang menyebabkan twisting pada daerah tersebut
Berdasarkan klasi!ikasi 1yle (*++9), !racture intertrochanteric dapat dibagi
menjadi 9 tipe menurut kestabilan !ragmen.!ragmen tulangnya Fracture dikatakan
tidak stabil jika
. 6ubungan antar!ragmen tulang kurang baik
. -erjadi force yang berlangsung terus menerus yang menyebabkan displaced
tulang menjadi semakin parah
. Fracture disertai atau disebabkan oleh adanya osteoporosis
6
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
7/19
;ambar 1lasi!ikasi 1yle 8ntuk Fracture
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
8/19
• Mal-union "roses penyembuhan terjadi tetapi tidak memuaskan (ada
perubahan bentuk)
b Caringan lunak
• 8lkus dekubitus
•'iositis osi!ikans
• -endinitis dan rupture tendon
• -ekanan dan terjepitnya sara!
• 1ontraktur 4olkmann
c endi
• 1etidakstabilan
• 1ekakuan
• &lgodistro!i
"asien dengan !raktur intertrochanter !emur mempunyai resiko menderita
penyakit tromboemboli dan mempunyai resiko kematian, sama halnya pada !raktur
colum !emur elain itu resiko osteonekrosis dan non-union minimal, karena suplai
darah yang baik pada regio!emur
G. PEMERIKSAAN
8ntuk mendiagnosis !raktur, diperlukan adanya anamnesis, pemeriksaan !isik,
serta pemeriksaan penunjang, sebagai berikut
* &namnesis
Biasanya terdapat riwayat cedera (bagaimana proses cederanya), diikuti dengan
ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera etelah jatuh tidak
dapat berdiri, kaki lebih pendek dan lebih berotasi keluar dibandingkan pada !raktur
collum (karena !raktur bersi!at ekstrakapsular) dan pasien tidak dapat mengangkat
kakinya
2 "emeriksaan Fisik
edangkan tanda.tanda lokal pada !raktur akan didapatkan, antara lain
a "enampilan (look)
"embengkakan, memar, de!ormitas mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting
adalah apakah kulit itu terlihat utuh atau tidak
b asa (!eel)
-erdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari
!raktur untuk merasakan nadi dan menguji sensasi
c ;erakan (mo4ement)
1repitus dan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih oenting untuk menanyakan
apakah pasien dapat menggerakkan sendi.sendi di bagian distal cedera 1reatinin
trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk ginjal
"emeriksaan "enunjang
8
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
9/19
"emeriksaan radiologi pada panggul meliputi !oto polos pel4is secara
anteroposterior (&") dan area yang terkena cedera, dan dapat pula !oto panggul secara
lateral view
"ada beberapa kasus, CT scan mungkin diperlukan untuk menentukan
lokasi/luasnya !raktur/trauma
6itung darah lengkap 6t mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau
menurun (perdarahan bermakna pada sisi !raktur atau organ jauh pada trauma
multiple) "eningkatan jumlah " adalah respons stress normal setelah trauma
H. TAHAP PEN*EMBUHAN TULANG
* -ahap pembentukan hematoma
alam 29 jam pertama mulai terbentuk bekuan darah dan !ibrin yang masuk ke area!raktur uplai darah meningkat, terbentuklah hematoma yang berkembang menjadi
jaringan granulasi sampai hari kelima
2 -ahap proli!erasi
alam waktu sekitar 5 hari, hematoma akan mengalami organisasi -erbentuk benang.
benang !ibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk re4askularisasi dan
in4asi !ibroblast dan osteoblast yang akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan
sebagai matriks kolagen pada patahan tulang -erbentuk jaringan ikat !ibrus dan
tulang rawan -ahap pembentukan kalus
"ertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain
sampai celah terhubungkan Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan
!ibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur"erlu waktu .9 minggu agar !ragmen
tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan !ibrus
9 si!ikasi
"embentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2. minggu patah tulang
melalaui proses penulangan endokondrial 'ineral terus menerus ditimbun sampai
tulang benar.benar bersatu "roses ini memerlukan waktu .9 bulan
5 1onsolidasi (%.7 bulan) dan emodeling (%.*2 bulan)
-ahap akhir dari perbaikan patah tulangengan akti!itas osteoblas dan osteoklas,
kalus mengalami pembentukan tulang sesuai aslinya
I. PRINSIP PENATALAKSANAAN
* ekognisi menyangkut diagnosa !raktur pada tempat kejadian kecelakaan dan
kemudian dirumah sakit
a iwayat kecelakaan
b "arah tidaknya lukac iskripsi kejadian oleh pasien
9
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
10/19
d 'enentukan kemungkinan tulang yang patah
e 1repitus
2 eduksi reposisi !ragmen !raktur sedekat mungkin dengan letak normalnya eduksi
terbagi menjadi dua yaitu
a eduksi tertutup untuk mensejajarkan tulang secara manual dengan traksi atau
gips
b eduksi terbuka dengan metode insisi dibuat dan diluruskan melalui
pembedahan, biasanyamelalui internal !iksasi dengan alat misalnya pin, plat
yang langsung kedalam medula tulang
c etensi menyatakan metode.metode yang dilaksanakan untuk mempertahankan
!ragmen.!ragmen tersebut selama penyembuhan (gips/traksi)
d ehabilitasi langsung dimulai segera dan sudah dilaksanakan bersamaan dengan
pengobatan!raktur karena sering kali pengaruh cedera dan program pengobatan
hasilnya kurang sempurna(latihan gerak dengan kruck)
+. TINDAKAN PEMBEDAHAN
*
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
11/19
gips etelah reduksi, dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke tulang
Aubang kecil dibuat dari pen metal melewati tulang dan dikuatkan pennya "erawatan
*.2 kali sehari secara khusus, antara lain
• bser4asi letak pen dan area
• bser4asi kemerahan, basah dan rembes
• bser4asi status neuro4askuler distal !raktur
• Fiksasi eksternal Fiksasi
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
12/19
A)tiita( f!n(iona#
-ergantung pada weight bearing , patien melakukan tran!er stand-pivot
atau menggunakan ekstremitas tang dterkena selama trans!er 8ntuk
ambulasi, menggunakan alat bantuWeight bearing
-ergantung prosedur, weight bearing sesuai toleransi Non-weight
bearing sampai partial weight bearing , sampai toe-touch untuk !raktur
yang tidak stabil
9 sampai %
minggu
Tin%a)an &n-a$an
'enghindari puntiran atau putaran pada sisi !raktur
Range of Motion
&cti4e, acti4e.assisti4e ' pada hip dan knee
K)!atan otot
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
13/19
"enuh
*2 sampai *%
minggu-idak berubah
KONSEP ASUHAN KEPER,ATAN
A. PENGKA+IAN
*
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
14/19
a "re perasi
B* (breathing ), "ada pemeriksaan sistem pernapasan tidak mengalami gangguan
B2 (blood )"ada pemeriksaan sistem kardio4askuler, dapat terjadi peningkatan
tekanan darah, peningkatan nadi dan respirasi oleh karena nyeri , peningkatan
suhu tubuh karena terjadi in!eksi terutama pada !raktur terbukaB (brain)-ingkat kesadaran biasanya komposmentis
B9 (bladder ), Biasanya klien !raktur tidak mengalami kelainan pada sistem ini
B5 (bowel!, "emenuhan nutrisi dan bising usus biasanya normal, pola de!ekasi
tidak ada kelainan
B% (bone), &danya de!ormitas, adanya nyeri tekan pada daerah trauma
b "ost perasi
B* (breathing ), biasanya terjadi re!lek batuk tidak e!ekti! sehingga terjadi
penurunan akumulasi secret, bisa terjadi apneu, lidah kebelakang akibat general
anastesi, meningkat karena nyeri
B2 (blood )"ada pemeriksaan sistem kardio4askuler, dapat terjadi peningkatan
tekanan darah, peningkatan nadi dan respirasi oleh karena nyeri , peningkatan
suhu tubuh karena terjadi in!eksi terutama pada proses pembedahan
B (brain)apat terjadi penurunan kesadaran akibat tindakan anastesi, nyeri
akibat pembedahan
B9 (bladder )Biasanya karena general anastesi terjadi retensi urin
B5 (bowel )&kibat dari general anastesi terjadi penurunan peristaltic
B% (bone)&kibat pembedahan klien mengalami gangguan mobilitas !isik
B. DIAGNOSA KEPERA,ATAN *ANG SERING MUNCUL
* ;angguan rasa nyaman nyeri
2 6ambatan 'obilitas Fisik
&nsietas9 esiko tinggi in!eksi
5 esiko tinggi cedera
C. INTER2ENSI KEPERA,ATAN
a yeri akut berhubungan dengan pergerakan !ragmen tulang, kompresi sara!, cedera
neuromuskular, trauma jaringan, dan re!leks spasme otot sekunder
-ujuan dan kriteria hasil nyeri berkurang, hilang atau teratasi
14
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
15/19
*) =4aluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan
karakteristik, termasuk intensitas (skala 0.*0)
asional nyeri merupakan respon subjekti! yang dapat dikaji dengan
menggunakan skala nyeri 1lien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera
2) &tur posisi imobilisasi pada paha
asional imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan !ragmen tulang
yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada daerah paha
) klien dalam mengidenti!ikasi !actor pencetus
asional nyeri dipengaruhi !actor kecemasan, ketegangan, suhu, distensi
kandung kemih, dan berbaring lama
9) &jarkan metode distraksi selama nyeri akut
asional mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal.hal yang
menyenangkan5) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi
yang nyaman, misalnya waktu tidur, belakang tubuh klien dipasang bantal kecil
asional istirahat merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan
kenyamanan
%) Celaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri
non!armakologi dan nonpasi!
asional pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan non!armkologi lainnya
e!ekti! dalam mengurangi nyeri
) -ingkatkan pngetahuan tentang sebab.sebab nyeri dan hubungan
dengan berapa lama nyeri akan berlangsung
asional pengetahuan tentang sebab.sebab nyeri membantu mengurangi nyeri,
hal ini dapat membantu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana
terapeutik
7) 1olaborasi pemberian analgesik
asional analgesic memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang
b 6ambatan mobilitas !isik berhubungan dengan diskontinuitas jaringan tulang, nyeri
sekunder akibat pergerakan !ragmen tulang, dan pemasangan traksi-ujuan dan kriteria hasil klien mampu melaksanakan akti!itas !isik sesuai dengan
kemampuan
*) 1aji mobilitas yang ada dan obser4asi adanya peningkatan kerusakan 1aji secara
teratur !ungsi motorik
asional mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan akti4itas
2) &tur posisi imobilisasi pada paha
asional imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan !ragmen tulang
yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada paha
) &jarkan klien melakukan latihan gerak akti! apa ektremitas yang tidak sakit
15
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
16/19
asional gerakan akti! memberikan massa, tonus, dan kekuatan otot, serta
memperbaiki !ungsi jantung dan pernapasan
9) Bantu klien melakukan latihan ' dan perawatan diri sesuai toleransi
asional untuk mempertahankan !leksibilitas sendi sesuai kemampuan
5) 1olaborasi dengan ahli !isioterapi untuk latihan !isik klien
asional kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan
!isik dari tim !isioterapi
c e!isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuscular dan penurunan
kekuatan paha
-ujuan dan kriteria hasil klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
*) 1aji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0.9 untuk melakukan
akti!itas hidup sehari.hari
asional membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan untuk
kebutuhan indi4idual2) 6indari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu
asional hal ini dilakukan untuk menceegah !rustasi dan menjaga harga diri
klien
) &jarkan klien untuk berpikir positi! terhadap kelemahan yang dimilikinya
Berikan klien moti4asi dan iGikan klien melakukan tugas, dan berikan umpan
balik positi! atas usahanya
asional klien memerlukan empati "erawat perlu mengetahui perawatan yang
konsisten dalam menangani klien
9) encanakan tindakan untuk mengurangi pergerakan pada sisi paha yang sakit,
seperti tempatkan makanan dan peralatan dekat dengan klien
asional klien akan lebih muda mengambi peralatan yang diperlukan karena
lebih dekat dengan paha yang sakit
5)
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
17/19
asional kontratraksi harus dipertahankan agar traksi tetap e!ekti! 8mumnya
berat badan klien dan pengaturan posisi tempat tidur mampu memberikan
kontratraksi
e esiko tinggi in!eksi berhubungan dengan adanya luka operasi pada paha
-ujuan dan kriteria hasil in!eksi tidak terjadi selama perawatan*) 1aji dan pantau luka operasi setiap hari
asional mendeteksi secara dini gejala.gejala inlamasi yang mungkin timbul
sekunder akibat adanya luka pasca operasi
2) Aakukan perawatan luka secara steril
asional teknik perawatan luka secara steril dapat mengurangi kontaminasi
kuman
! &nsietas berhubungan dengan krisis situasional, akan menjalani operasi, status
ekonomi dan perubahan !ungsi peran
-ujuan dan kiteria hasil ansietas hilang atau berkurang*) 1aji tanda 4erbal dan non4erbal ansietas, dampingi klien dan lakukan tindakan
bila klien menunjukan perilaku merusak
asional reaksi 4erbal/non4erbal dapat menunjukkan rasa agitasi, marah dan
gelisah
2) 6indari kon!rontasi
asional kon!rontasi dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan kerja sama,
dan mungkin memperlambat penyembuhan
) 'ulai lakukan tindakan untuk mengurangi ansietas Beri lingkungan yang tenang
dan suasana yang penuh istirahatasional mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu
9) -ingkatkan kontrol sensasi klien
asional kontrol sensasi klien ( dalam mengurangi ketakutan) dengan cara
memberikan in!ormasi tentang keadaan klien, membantu latihan relaksasi dan
teknik.teknik pengalihan, serta memberikan umpan balik yang positi!
5) rientasikan klien terhadap tahap.tahap prosedur operasi dan akt!itas yang
diharapkan
asional oreentasi tahap.tahap prosedur operasi dapat mengurangi ansietas
17
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
18/19
DAFTAR PUSTAKA
. Black and 6awks (2005) 'edical surgical nursing clinical management !or positi4e
outcomes th edition 8nited tates =lse4ier
. Buku ajar &suhan 1eperawatan 1lien ;angguan istem 'uskuloskletal, 6al 20.
222 -ahun 200+
. 3arpenito, AC 2000 "iagnosa #eperawatan, $pli%asi pada ra%ti% #linis, edisi
& Cakarta=;3
. =4ans, "C, BC 'c;rory (200*) 'racture of The roximal 'emur. '= rthopaedic
&ssociates o! "ortland
. 6idayat, & & (2002) "engantar okumentasi "roses 1eperawatanCakarta =;3
. Cakarta=;3
. Cohnson, ', et all. 2000 Nursing (utcomes Classification )N(C! *econd
+dition ew Cersey 8pper addle i4er
. 'ansjoer, &ri! (et al) (2000) 1apita elekta 1edokteran (edisi )Cakarta 'edia
&esculapius
18
8/16/2019 LP FRAKTUR INTERTROCHANTER DEKSTRA.doc
19/19
. 'uttaEim, &ri! (2007) Buku &jar &suhan 1eperawatan 1lien gangguan istem
'uskuloskeletal Cakarta=;3
. &&