190
i PENGARUH PENGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: LUSIA CALIDIA KURNIASARI 091134066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LUSIA CALIDIA KURNIASARI 091134066SEMUA ORANG ADALAH MURIDKU PULA. “ ( Y. B Mangunwijaya, Pr) “Dimana hati diletakkan di situ proses belajar dan maju dimulai.” (Y. B Mangunwijaya,

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    PENGARUH PENGUNAAN METODE INKUIRI

    TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA

    PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV

    SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    LUSIA CALIDIA KURNIASARI

    091134066

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2013

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Dengan tulus ikhlas kupersembahkan skripsi ini untuk:

    1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai setiap langkah

    hidupku

    2. Siswa-siswi SD Kanisius Kalasan

    3. Kedua orang tuaku, Bapak R.B Priyo H(Alm) dan Ibu Rini

    Akhadarti

    4. Keluarga ku, Simbah, Eyang, Om Koko, Mb Lis, Bulik Satri,

    Tante Sinta, dan Ega

    5. Teman-teman PGSD kelas B dan Prima, Helmi, Erming,

    Nila, Melani, dan Dien

    6. Kekasihku, Paulus Rendi Markus Mudamakin

    Terimakasih atas inspirasi, motivasi, doa yang telah

    diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “SEMUA ORANG ADALAH GURU

    sehingga pada saat dan waktunya nanti

    SEMUA ORANG ADALAH MURIDKU PULA. “

    ( Y. B Mangunwijaya, Pr)

    “Dimana hati diletakkan di situ proses belajar dan maju dimulai.”

    (Y. B Mangunwijaya, Pr)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri

    Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta Pada Mata Pelajaran IPA

    SD Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Kata kunci: inkuiri, kemampuan mengevaluasi, kemampuan mencipta, mata

    pelajaran IPA

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode

    inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa kelas IV SD

    Kanisius Kalasan pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2012/2013.

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design

    dengan tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah

    seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan. Sampel untuk kelas eksperimen

    adalah kelas IVA dan sampel untuk kelas kontrol adalah kelas IVB. Pengumpulan

    data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, pengolahan data

    dengan menggunakan program SPSS 18 for Windows dengan menggunakan yaitu:

    1) uji perbedaan pretest, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor

    posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji perbedaan posttest I dan posttest II untuk

    kelompok kontrol dan eksperimen.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri

    berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Hal

    ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 atau < 0,05, M= -0,909,

    SE= 0,165, t(70)= -5,502. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada

    penggaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

    mengevaluasi. Pada kemampuan mencipta, hasil analisis statistik menunjukkan

    harga Sig.(2-tailed) 0,000 atau < 0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362.

    Sehingga Hnull ditolak dan Hi yang berarti ada penggaruh yang signifikan

    penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan diterima mencipta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Influence of the Use Inquiry Method

    Toward the Ability to Evaluate and Create for Science Subject in 4th

    Grade

    Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Keywords: inquiry methods, evaluate ability, create ability, science

    This study was conducted to find out the effect of inquiry method of science

    which was connected with cognitive ability including : evaluate and create the

    student’s class IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta in academic year 2012/2013.

    The type of research used in this study was quasi experimental type non-

    experimental research design equivalent control. The population of this research

    were grade 4th students learners in Kanisius Kalasan elementary school. Thus,

    the samples of this research were grade 4th A as experimental group and grade

    4th B as control group. Data collection was done by giving a matter of pretest and

    posttest, and processed using SPSS 18 for Windows, namely : 1) test pretest

    differences, 2) test the increasing of pretest to posttest score, 3) test the difference

    in posttest scores 4) test the influences, 5) test the differences between posttest I

    and posttest II for control group and experimental group.

    The result showed that the method of inquiry significantly affected the

    ability to evaluate and create. This was indicated by the value Sig. (2-tailed)

    ability to evaluate is 0,000 or < 0,05 with value of M= -0,909, SE= 0,165, t(70)=

    -5,502. Therefore, Hnull rejected and Hi accepted. In other words, the method of

    inquiry significantly influenced the ability to evaluate. Also for the ability to

    create, the statistic analysis showed significance value Sig. (2-tailed) 0,000 or <

    0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362. Therefore, Hnull rejected and Hi

    accepted. In other words, the method of inquiry significantly influenced the ability

    to create.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    PRAKATA

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

    rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul ”Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan

    Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA SD Kanisisus Kalasan”.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik

    tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    2. Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., BST., M. A Ketua Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah

    membimbing dan memotivasi peneliti dengan bijaksana sehingga

    penelitian ini dapat terselesaikan.

    3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D Wakaprodi PGSD.

    4. Agnes Herlina D. H., S.Si., M.T., M. Sc, dosen pembimbing II yang telah

    membimbing peneliti dengan sabar dan bijaksana.

    5. Patricia Dewi, S. Pd, kepala sekolah SD Kanisius Kalasan yang telah

    memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

    6. Y. Didik A. R, S. Pd, guru mitra SD yang dengan sabar telah membantu

    proses pembelajaran dan pengambilan data.

    7. Siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius Kalasan yang telah menginspirasi

    penulis dan bekerja sama dalam penelitian ini sehingga berjalan dengan

    lancar.

    8. Teman-teman satu kelompok payung IPA (Ica, Yuni, Berek, Era, Santi,

    Rita, Dita, Shiro, Pramono, Paulin, Erming, Danang, Sri, Ika) yang banyak

    membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan dukungan

    dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

    Penulis sadar bahwa penulisan karya ilmiah ini belum sempurna karena

    masih banyak kekurangan. Penulis berharap penulisan karya ilmiah ini dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan

    penelitian ilmiah

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

    HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

    ABSTRAK .................................................................................................. viii

    ABSTRACT .................................................................................................. ix

    PRAKATA ................................................................................................. x

    DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

    1.4.1 Bagi Siswa ........................................................................ 5

    1.4.2 Bagi Sekolah .................................................................... 5

    1.4.3 Bagi Penulis ..................................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 6

    2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 6

    2.1.1Teori-teori yang Relevan............................................................ 6

    2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 15

    2.1.3 Materi Karya/Model Mainan

    yang Berhubungan dengan Udara ............................................... 17

    2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya................................................................ 24

    2.2.1 Metode Inkuiri ........................................................................... 24

    2.2 2 Proses Kognitif .......................................................................... 27

    2.2.3 Literature Map .......................................................................... 29

    2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 30

    2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 31

    BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 32

    3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 32 3.2 Setting Penelitian ................................................................................... 33

    3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 33

    3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................... 33

    3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 34

    3.4 Variabel penelitian ................................................................................ 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 36

    3.6 Instrumen Penelitian............................................................................. 37

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 38

    3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42

    3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 43

    3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................. 43

    3.9.2 Uji Statistik ............................................................................... 44

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 50

    4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 50

    4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap

    Kemampuan Mengevaluasi ..................................................... 50

    4.1.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap

    Kemampuan Mencipta ............................................................. 63

    4.2 Pembahasan ......................................................................................... 75

    4.2.1 Kemampuan Mengevaluasi ....................................................... 75

    4.2.2 Kemampuan Mencipta ............................................................... 75

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 77

    5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 77

    5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 78

    5.3 Saran ..................................................................................................... 80

    DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 81

    LAMPIRAN ................................................................................................. 84

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Pengaruh Perlakuan ...................................................................... 31

    Tabel 2. Jadwal Penelitian........................................................................... 32

    Tabel 3. Matriks Pengembangan Instrumen ............................................... 36

    Tabel 4. Hasil Uji Korelasi ......................................................................... 37

    Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 38

    Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 39

    Tabel 7. Pemetaan Instrumen ...................................................................... 41

    Tabel 8. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengevaluasi ........................ 50

    Tabel 9. Uji Perbedaan pretest Kemampuan Mengevaluasi ...................... 52

    Tabel 10. Uji Kenaikan Skor Kemampuan Mengevaluasi ......................... 54

    Tabel 11. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest ......................... 55

    Tabel 12. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevaluasi 56

    Tabel 13. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mengevaluasi ........................ 58

    Tabel 14. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II

    Kemampuan Mengevaluasi ........................................................ 59

    Tabel 15. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mengevaluasi ...... 60

    Tabel 16. Uji Normalitas data Kemampuan Mencipta................................ 62

    Tabel 17. Uji Perbedaan Pretest Kemampuan Mencipta ............................ 64

    Tabel 18.Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta… 66

    Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest……………….. 67

    Tabel 20. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta ....... 68

    Tabel 21. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mencipta ................................ 70

    Tabel 22. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II

    Kemampuan Mencipta ............................................................... 71

    Tabel 23. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mencipta ............. 72

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    HALAMAN

    Gambar 1. Parasut .................................................................................... 16

    Gambar 2. Roket Mainan ......................................................................... 17

    Gambar 3. Cara Membuat Roket .............................................................. 18

    Gambar 4. Pesawat Kertas ........................................................................ 18

    Gambar 5. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... 19

    Gambar 6. Langkah Membuat Pesawat Kertas ........................................ 19

    Gambar 7. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... 20

    Gambar 8. Baling-Baling Kertas .............................................................. 20

    Gambar 9. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................... 21

    Gambar 10. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. 21

    Gambar 11. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ........................... 21

    Gambar 12. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. 21

    Gambar 13. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya.............................. 27

    Gambar 14. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen ......... 34

    Gambar 15. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan

    Mengevaluasi ......................................................................... 57

    Gambar 16. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan

    Mengevaluasi ......................................................................... 61

    Gambar 14. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mencipta .. 69

    Gambar 15. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan Mencipta .... 73

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    LAMPIRAN

    HALAMAN

    Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol ...................................................... 85

    Lampiran 2. Silabus Kelompok Eksperimen ............................................... 89

    Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ........................................................... 96

    Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen ................................................... 99

    Lampran 5. Soal Esai Penelitian ................................................................. 110

    Lampiran 6. Rubrik Penilaian ..................................................................... 113

    Lampiran 7. Kunci Jawaban ......................................................................... 116

    Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ............... 119

    Lampiran 9. Rekap Nilai Kelompok Kontrol ............................................... 124

    Lampiran 10. Rekap Nilai Kelompok Eksperimen ...................................... 129

    Lampiran 11. Hasil Analisis SPPS Kemampuan Mengevaluasi .................. 134

    Lampiran 12. Hasil Analisis SPSS Kelompok Mencipta…………………. 140

    Lampiran 13. Hasil Jawaban Siswa ............................................................ 147

    Lampiran 14. Lembar Kerja Siswa ............................................................. 152

    Lampiran 15. Foto-Foto Penelitian ............................................................. 161

    Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ............................................................ 166

    Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian ................................................. 168

    Lampiran 18. Curicullum Vitae ................................................................... 170

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada bab I akan dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,

    tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Hal tersebut akan dijelaskan pada

    subbab-subbab berikut.

    1.1 Latar Belakang Penelitian

    Menurut Cain & Evan serta McCoas (dalam Widodo, 2009:1) sains

    atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta atau

    pengetahuan tentang fenomena alam atau body of knowledge namun sains

    mencakup cara mengembangkan pengetahuan (process), sikap terhadap

    fenomena alam (attitude), dan penerapan prinsip-prinsip sains (technology).

    Keterampilan proses dalam IPA berkaitan dengan kemampuan mengamati,

    mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan

    hipotesis, membuat grafik, dan melakukan eksperimen (Iskandar, 1996:5).

    Keterampilan proses dalam IPA memerlukan pemikiran dan latihan yang

    lebih, sehingga diharapkan siswa mampu untuk berpikir ilmiah. Keterampilan

    proses tersebut membiasakan siswa untuk berpikir ke taraf yang lebih tinggi

    daripada sekedar mengingat dan memahami sesuai taksonomi Bloom yaitu

    dapat pula mengevaluasi dan mencipta. Menurut Anderson dan Krathwohl

    (2010:125) mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan

    berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan mengevaluasi yang baik pada

    siswa ditunjukkan dengan siswa dapat membuat keputusan berdasarkan

    standar dengan kriteria yang jelas. Mencipta didefinisikan sebagai menyusun

    elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional

    (Anderson dan Krathwohl. 2010:128). Siswa yang memiliki kemampuan

    mencipta yang baik yaitu siswa yang mampu membuat produk baru dengan

    menyatukan elemen-elemen yang ada menjadi struktur yang tidak pernah ada

    sebelumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Pada kenyataannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada

    umumnya dilakukan dengan kegiatan membaca bahan ajar, mengerjakan soal,

    bertanya jawab. Seperti pengamatan peneliti pada pembelajaran IPA di SD

    Kanisius Kalasan pada 15 -17 Januari 2013 di kelas IVA dan IVB,

    pembelajaran IPA di kedua kelas tersebut diajarkan oleh seorang guru, dengan

    waktu pelajaran masing-masing kelas 2 jam pertemuan (80 menit). Kegiatan

    pembelajarannya antara lain membaca bahan ajar, mencatat ringkasan materi,

    mengerjakan soal, tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut pendapat siswa

    dari kedua kelas tersebut, kegiatan pada pelajaran IPA jarang melakukan

    praktek dan percobaan. Kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas.

    Kegiatan tersebut tentunya tidak mendukung anak untuk dapat berpikir sampai

    taraf mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi dan

    mencipta juga kurang difasilitasi karena proses pembelajarannya hanya

    menekankan menghafal materi. Soal yang ada di buku ajar juga jarang yang

    berisi pertanyaan untuk kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

    Dari kenyataan yang dipaparkan di atas, dapat dilihat rendahnya

    kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada siswa. Proses pembelajaran IPA

    tentunya juga dilakukan dengan banyak kegiatan praktikum sehingga

    mendorong anak untuk berpikir sampai pada taraf mengevaluasi dan mencipta.

    Menurut Depdiknas (dalam Widodo 2009:1) salah satu pendekatan

    pembelajaran yang banyak disarankan untuk pembelajaran IPA adalah

    pendekatan inkuiri, seperti yang tertulis dalam dokumen KTSP dinyatakan

    pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

    inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap

    ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

    Metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang

    melibatkan siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk

    mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang

    dipertanyakan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri

    meliputi orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan

    eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, mengevaluasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Kegiatan pembelajaran tersebut akan mendorong siswa untuk berpikir sampai

    pada taraf mengevaluasi dan mencipta, sehingga metode inkuiri sesuai untuk

    diterapkan dalam pembelajaran IPA, karena keterampilan proses dalam IPA

    berkaitan dengan kemampuan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan,

    mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik, dan

    melakukan eksperimen (Iskandar, 1996: 5).

    Pembelajaran IPA hendaknya dilakukan bukan hanya dengan ceramah,

    tanya jawab, mengerjakan soal tetapi juga dapat mencoba metode inkuiri .

    Metode inkuiri dapat mendorong siswa untuk dapat berpikir sampai taraf

    mengevaluasi dan mencipta.

    Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada

    pembelajaran IPA, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan

    penelitian eksperimental tipe quasi-experimental design. Penelitian

    eksperimental membandingkan kelompok kontrol yang pembelajarannya tidak

    menggunakan metode inkuiri dan kelompok eksperimen yang menggunakan

    metode inkuiri. Batasan masalah penelitian ini adalah metode inkuiri sebagai

    variabel dependen dan kemampuan mengevaluasi dan mencipta sebagai

    variabel independen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD

    Kanisius Kalasan sejumlah 63 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas IVA

    yang terdiri dari 32 siswa digunakan untuk kelas eksperimen, dan kelas IVB

    yang terdiri dari 31 siswa digunakan untuk kelas kontrol. Metode yang

    digunakan adalah metode inkuiri. Mata pelajaran IPA dengan materi

    karya/model mainan yang berhubungan dengan udara diambil dari standar

    kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya

    dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 8.3 Membuat suatu

    karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh

    udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut.

    1.2. Rumusan Masalah

    1.2.1 Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

    mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan

    Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013?

    1.2.2 Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

    mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang

    berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan

    Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013?

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

    mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan

    yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan

    Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

    1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan

    mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang

    berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan

    Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini adalah:

    1.4.1 Bagi guru

    Menambah wawasan guru tentang model-model pembelajaran yang sesuai

    dengan karakteristik siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa

    dikembangkan.

    1.4.2 Bagi Siswa

    Memudahkan siswa memahami materi yang baru dengan

    membangun pengetahuan sendiri yang dapat meningkatkan kemampuan

    berpikir siswa dalam mata pelajaran IPA.

    1.4.2 Bagi Sekolah

    Menambah wawasan sekolah tentang model pembelajaran inkuiri

    sehingga dapat digunakan pada mata pelajaran IPA.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    1.4.3 Bagi Penulis

    Menambah pengalaman dan pengetahuan terhadap penggunaan

    metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA di SD.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Pada bagian ini akan dibahas kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya,

    kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan

    dengan metode pembelajaran, proses kognitif dan mata pelajaran IPA. Hasil

    penelitian sebelumnya berisi penelitian metode pembelajaran inkuiri, proses

    kognitif dan literature map. Kerangka berpikir berisi rumusan berpikir secara

    umum tentang penelitian. Hipotesis berisikan dugaan sementara atas rumusan

    masalah penelitian.

    2.1 Kajian Pustaka

    2.1.1 Teori-Teori yang Relevan

    2.1.1.1 Metode Inkuiri

    1. Pengertian Metode Inkuiri

    Sistem pembelajaran tradisional menempatkan siswa sebagai objek dan

    guru sebagai subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Guru selalu memberi materi

    pelajaran dan siswa siap untuk membaca dan menghafalnya. Kegiatan tersebut

    membuat siswa terbiasa untuk memiliki kemampuan mengingat dan memahami

    saja. Kemampuan siswa berpikir tidak bisa sampai pada menganalisis,

    mengaplikasikan, mengevaluasi dan mencipta.

    Pembelajaran inkuiri merupakan metode belajar berbasis konstruktivis,

    yang mengarahkan siswa untuk merancang pengetahuannya sendiri melalui

    kegiatan belajar. Pembelajaran dengan metode inkuiri melibatkan siswa untuk

    aktif dalam kegiatan belajar. Bahan materi ajar tidak disajikan langsung sehingga

    siswa perlu berproses menemukan sendiri pengetahuannya melalui beberapa

    kegiatan dalam inkuiri. Melalui kegiatan-kegiatan dalam metode inkuiri siswa

    mampu belajar untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sehingga kemampuan

    berpikir siswa tidak hanya mengingat dan memahami tetapi juga bisa

    menganalisis, mengaplikasi, mengevaluasi dan mencipta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Berikut akan dipaparkan beberapa teori ahli mengenai metode inkuiri.

    Menurut Hanafiah (2012:77) discovery dan inquiry merupakan suatu

    rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh

    kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis

    dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan

    keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Selanjutnya menurut

    Gulo (dalam Trianto, 2008:166) strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan

    belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

    mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka

    dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Kemudian

    menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian

    kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis

    untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

    dipertanyakan.

    Berdasarkan beberapa pengertian metode inkuiri di atas, secara umum

    metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang melibatkan

    siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan

    menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan.

    2. Macam-Macam Metode Inkuiri

    Macam –macam metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:77) antara lain:

    a. Inkuiri Terpimpin

    Inkuiri terpimpin yaitu pelaksanaan inkuiri dilakukan atas petunjuk dari

    guru. Keduanya dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan pertanyaan

    yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik

    kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan untuk

    membuktikan pendapat yang dikemukakannya. Menurut Amien (1987: 136)

    inkuiri terpimpin disebut juga inkuiri terbimbing. Selanjutnya dalam penelitian

    ini istilah yang digunakan adalah inkuiri terbimbing.

    b. Inkuiri Bebas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Inkuiri bebas yaitu pelaksaan inkuiri dengan peserta didik melakukan

    penyelidikan bebas sebagaimana seorang ilmuwan, antara lain masalah

    dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperoleh

    sendiri.

    c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi

    Inkuiri bebas yang dimodifikasi, yaitu pelaksanaa inkuiri dengan

    masalah diajukan guru didasarkan teori yang sudah dipahami peserta didik.

    Tujuannya untuk melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan

    kebenarannya.

    3. Metode Inkuiri Terbimbing

    Menurut Amien (1987:137) metode inkuiri terpimpin atau terbimbing

    adalah metode di mana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang

    mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru. Guru

    menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Siswa tidak

    merumuskan problema namun petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana

    menyusun dan mencatat materi yang diberikan oleh guru.

    Pada pembelajaran inkuiri terbimbing siswa tetap melakukan tahap

    inkuiri, yaitu merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengetahui

    konsep-konsep. Menurut Amien (1987:142) metode inkuiri terbimbing cocok

    diberikan pada siswa Sekolah Dasar kelas atas (kelas 4-6), walaupun mungkin

    dapat diberikan secara berhasil pada siswa kelas lebih rendah, tergantung pada

    pengalaman siswa sebelumnya dan kemampuan-kemampuannya.

    4. Langkah-Langkah Metode Inkuiri

    Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007:138) langkah pembelajaran inkuiri

    adalah sebagai berikut:

    a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan

    diajukan.

    b. Merumuskan Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan untuk solusi

    permasalahan yang dapat diuji dengan data.

    c. Mengumpulkan Data

    Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data.

    d. Analisis Data

    Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah diperoleh.

    e. Membuat kesimpulan

    Langkah terakhir dari pembelajaran inkuiri adalah membuat

    kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa

    Menurut Sanjaya (2006:200-203) langkah-langkah dalam proses

    pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut:

    a. Orientasi

    Orientasi adalah tahap di mana guru menciptakan suasana pembelajaran

    yang menarik siswa untuk terlibat di dalamnya. Pengenalan tahap-tahap

    kegiatan belajar dapat disampaikan pada siswa pada tahap orientasi ini.

    b. Merumuskan masalah

    Merumuskan masalah adalah tahap di mana guru membimbing siswa

    untuk memikirkan masalah. Guru mendorong siswa beprikir untuk

    mencari jawaban atas masalah yang ada. Siswa memiliki pengalaman

    yang berharga saat mencari jawaban karena membutuhkan proses

    berpikir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    c. Merumuskan hipotesis

    Merumuskan hipotesis adalah tahap di mana guru membimbing siswa

    untuk merumuskan jawaban sementara atas rumusan masalah yang

    telah dibuat siswa sebelumnya. Salah satu cara yang dilakukan guru

    yaitu mengembangkan kemampuan siswa untuk menebak sebelum

    membuktikan hipotesis tersebut melalui percobaan.

    d. Mengumpulkan data

    Mengumpulkan data adalah tahap di mana guru membimbing siswa

    untuk mencatat data yang bisa berupa tabel, matriks, atau grafik. Data

    yang didapat dibutuhkan dalam menguji hipotesis. Siswa perlu

    memiliki ketekunan, ketelitian dan kemampuan menggunakan

    kemampuan berpikirnya saat menggumpulkan data.

    e. Menguji Hipotesis

    Menguji hipotesis adalah tahap di mana siswa menentukan jawaban

    yang dianggap paling sesuai dengan hasil yang diperoleh saat

    pengumpulan data. Pada tahap ini guru membimbing siswa untuk

    meyakinkan diri bahwa jawaban yang diberikan memang bukan

    sekedar argumen namun berdasarkan data.

    f. Merumuskan Kesimpulan

    Merumuskan kesimpulan adalah tahap di mana siswa

    mendeskripsikan hasil temuan sesuai data yang diperoleh saat

    percobaan berdasarkan hipotesis yang dibuat. Guru berperan sebagai

    pembimbing saat merumuskan kesimpulan, karena kemungkinan

    siswa kurang fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Guru

    perlu menujukkan pada siswa data yang relevan dengan masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Mulyasa (2007:109) mengungkapkan bahwa metode inkuiri

    merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan

    kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam

    b. Merumuskan masalah yang ditentukan

    c. Merumuskan hipotesis

    d. Merancang dan melakukan eksperimen

    e. Mengumpulkan dan menganalisis data

    f. Menarik kesimpulan, mengembangkan sikap ilmiah yakni: objektif,

    jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan bertanggung jawab.

    Langkah kegiatan pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    1. Orientasi

    Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi yaitu:

    1) Memberikan motivasi belajar

    2) Membagi siswa dalam kelompok

    3) Menjelaskan tujuan pembelajaran

    4) Menjelaskan tahap-tahap kegiatan

    5) Membagikan LKS

    2. Merumuskan masalah

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah

    yaitu:

    1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa

    2) Masalah yang dikaji hendaknya yang mengandung jawaban pasti

    yaitu “ya” atau “tidak”

    3) Merumuskan masalah berkaiatan dengan materi yang akan

    dipelajari dengan membuat pertanyaan yang dimulai dengan kata

    tanya apakah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    3. Merumuskan hipotesis

    Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan

    masalah yaitu:

    a) Meminta siswa menuliskan beberapa hipotesis sesuai rumusan

    masalah

    b) Membimbing siswa memilih hipotesis yang relevan saja

    4. Melakukan eksperimen

    Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan

    eksperimen yaitu:

    a) Membimbing siswa menentukan alat dan bahan untuk

    percobaan

    b) Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan

    c) Membimbing siswa melakukan percobaan sesuai langkah yang

    telah dibuat

    5. Mengumpulkan Data

    Pada tahap ini siswa dapat mencatat data dalam lembar LKS untuk

    selanjutnya dianalisis.

    6. Menarik kesimpulan

    Pada tahap ini siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari

    data yang telah dianalisis.

    7. Mengevaluasi

    Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mengevaluasi

    yaitu:

    a) Membimbing siswa untuk menuliskan kesulitan yang dialami

    selama proses pembelajaran

    b) Membimbing siswa menemukan solusi terhadap kesulitan

    yang dialami selama proses pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    6. Keunggulan Metode Inkuiri

    Keunggulan metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:79) metode inkuiri

    memiliki beberapa keunggulan:

    a) Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan, serta

    penguasaan keterampilan dalam proses kognitif

    b) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

    dapat dimengerti dan mengendap dalam pikiranya;

    c) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik

    untuk belajar lebih giat lagi.

    d) Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan

    kemampuan dan niat masing-masing.

    e) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan

    proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada

    peserta didik dengan para guru yang sangat terbatas.

    2.1.2 Proses Kognitif Mengevaluasi dan Mencipta

    Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6) taksonomi Bloom memiliki

    dua dimensi, yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Dalam taksonomi Bloom

    yang sudah direvisi dimensi proses kognitif terdiri dari enam level yaitu

    mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

    Keenam level tersebut dalam taksonomi dapat diidentifikasi dari aktivitas yang

    dilakukan oleh siswa dalam proses belajarnya. Berikut akan diuraikan secara

    singkat pengertian masing-masing dimensi proses kognitif tersebut.

    Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:43) mengingat adalah

    mengambil atau memunculkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori

    jangka panjang. Memahami adalah proses belajar yang tidak hanya membaca

    materi. Melainkan juga menelaahnya sehingga memberikan pengertian lebih luas

    dari materi. Menerapkan adalah melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    dalam keadaan tertentu. Menganalisis berarti memecah-mecah materi menjadi

    bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian

    itu dengan maksud untuk mengetahui struktur dan tujuannya. Mengevaluasi

    didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standard.

    Mencipta adalah memadukan beberapa unsur atau bagian menjadi sesuatu yang

    baru dan koheren.

    Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut yaitu mengevaluasi dan mencipta.

    2.1.2.1 Mengevaluasi

    Menurut Anderson dan Krawthwohl (2010:125) mengevaluasi

    didefinisikan sebagai membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standard

    tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan yaitu kualitas, efektivitas, efisiensi,

    konsistensi. Tidak semua penilaian bersifat evaluatif, penilaian baru bersifat

    evaluatif kalau didasarkan pada kriteria yang didefinisikan dengan jelas. Kategori

    proses kognitif mengevaluasi terdiri dari dua proses kognitif, yaitu memeriksa dan

    mengkritik.

    1. Memeriksa

    Memeriksa adalah menilai ada tidaknya konsistensi internal atau

    mendeteksi adanya inkonsistensi atau kekeliruan internal dalam suatu

    proses atau produk. Nama-nama lain untuk memeriksa yaitu menguji,

    memonitor, mendeteksi, dan mengoordinasi.

    2. Mengritik

    Mengritik adalah proses menilai suatu produk yang telah dibuat siswa

    sebelumnya berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Nama lain

    mengritik adalah menilai.

    2.1.2.2. Proses Kognitif Mencipta

    Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:128) mencipta adalah

    kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    menyusun sejumlah elemen atau pola. Mencipta terdiri dari 3 proses kognitif,

    yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

    1. Merumuskan

    Merumuskan adalah proses siswa untuk berpikir merumuskan masalah

    dan hipotesis atas rumusan masalah tersebut. Nama lain dari

    merumuskan adalah merumuskan hipotesis.

    2. Merencanakan

    Merencanakan adalah proses membuat rencana yang tepat untuk

    mengatasi masalah. Rencana tersebut dapat berupa langkah-langkah

    sistematis yang disusun oleh siswa. Nama lain dari merencanakan

    adalah mendesain.

    3. Memproduksi

    Memproduksi adalah melaksanakan rencana pemecahan suatu masalah

    yang telah dibuat dengan memenuhi kriteria-kriteria yang sudah

    ditentukan. Nama lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi.

    2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    2.1.2.1 Pengertian IPA

    Menurut Fisher (dalam Amien,1987:4) IPA adalah suatu kumpulan

    pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan

    observasi. Selanjutnya menurut Carin (dalam Amien, 1987:4) IPA adalah suatu

    kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam

    penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Kemudian

    menurut Amien (1987:5) IPA adalah “human enterprise” yang melibatkan

    operasional mental, keterampilan dan strategi, dan sebagainya yang dirancang

    manusia untuk menemukan hakikat jagat raya.

    Berdasarkan pengertian-pengertian IPA di atas dapat disimpulkan secara

    umum, IPA yaitu suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap

    gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat jagat raya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    2.1.2.2 Tujuan IPA di Sekolah

    Menurut Iskandar (1996:16) ada berbagai alasan yang menyebabkan mata

    pelajaran IPA dimasukan ke dalam kurikulum suatu sekolah:

    1. Mata pelajaran itu berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari.

    2. Mata pelajaran itu merupakan bagian suatu bangsa.

    3. Meta pelajaran itu melatih anak berpikir kritis.

    4. Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi (kemampuan) dapat membentuk pribadi anak secara

    keseluruhan.

    2.1.2.3 IPA untuk Sekolah Dasar

    IPA merupakan bagian penting dalam kurikulum Sekolah Dasar. Penerapan

    pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari menjadikan materi ini penting

    diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Iskandar (1996:15) struktur kognitif anak

    tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, padahal mereka

    perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA

    sebab diharapkan akhirnya mereka berpikir dan memiliki sikap ilmiah maka

    pengajaran IPA dan keterampilan proses IPA untuk mereka hendaknya

    dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

    IPA untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam

    Iskandar,1996:15) sebagai berikut:

    1. Mengamati apa yang terjadi.

    2. Mencoba memahami apa yang terjadi.

    3. Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.

    4. Menguji ramalan di bawah kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Menurut National Science Education Standar (dalam jurnal Widodo, 2009:1)

    kemampuan inkuiri pada kelas rendah (kelas TK-IV SD) meliputi:

    1. Mengajukan pertanyaan tentang benda.

    2. Merancang dan melakukan penelitian sederhana.

    3. Menggunakan peralatan sederhana untuk mengumpulkan data dan membantu indera.

    4. Menggunakan data untuk membuat penjelasan yang masuk akal.

    5. Mengkomunikasikan kegiatan dan hasil penelitian.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada

    tingkat SD memiliki peran yang penting bagi siswa. Penerapannya perlu

    menyesuaikan dengan kemampuan tingkat berpikir siswa. Mengingat siswa SD

    belum dapat berpikir selayaknya ilmuwan, namun melatih siswa dengan cara

    yang lebih sederhana. Salah satunya dilakukan pembelajaran IPA dengan

    percobaan untuk membantu memahami materi dan melatih kemampuan berpikir

    ilmiah sejak dini.

    2.1.3 Materi Karya/Model Mainan yang Berhubungan dengan Udara

    Menurut Sulistyanto (2008:102) gerak sebuah benda dapat dipengaruhi

    oleh udara. Udara bisa bergerak. Gerak udara menimbulkan tekanan. Tekanan

    udara bisa menyebabkan suatu benda bergerak. Udara yang bergerak disebut

    angin. Angin adalah gerakan udara dipermukaan bumi yang terjadi karena

    adanya perbedaan tekanan udara. Udara mengalir dari tempat yang bertekanan

    tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Parasut dan roket dibentuk sedemikian

    rupa agar gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagian-

    bagian benda. Akibatnya benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya

    yang menggunakan mesin.

    Menurut Devi (2008:143) mainan yang berhubungan dengan udara dapat

    berupa parasut dan roket kertas. Menurut Sulistyanto (2008:103-106) mainan

    yang berhubungan dengan udara dapat berupa baling-baling, pesawat, dan roket-

    roketan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    1. Parasut

    Sumber: (Devi, 2008:143)

    Gambar 1: Parasut

    Menurut Devi (2008:143) parasut dan roket dibentuk sedemikian rupa agar

    gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagian-bagian

    benda. Akibatnya benda-benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya

    yang menggunakan mesin.

    Parasut digunakan orang untuk terjun dari ketinggian, misalnya dari

    pesawat terbang atau dari bukit. Prinsip kerja parasut adalah memanfaatkan

    keberadaan udara. Udara yang terkumpul di bawah parasut yang mengembang

    akan memberikan tekanan ke atas sehingga memperkecil tekanan kecepatan orang

    yang sedang terjun. Dengan menggunakan parasut kecepatan jatuh orang yang

    terjun dapat dikurangi sehingga dapat mendarat dengan selamat. Untuk

    mempelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai

    berikut:

    a. Alat dan Bahan

    Lembaran plastik berbentuk bundar, tali, beban dari plastik atau kayu.

    b. Cara Membuat

    1) Buat lingkaran dari plastik dengan diameter 15 cm.

    2) Beri lubang untuk tali pada pinggiran plastik.

    3) Potonglah 8 utas tali dengan panjang 40 cm.

    4) Simpulkan tali pada setiap lubang.

    5) Ikatkan tali pada beban.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    2. Roket Kertas

    Sumber: (Devi, 2008: 146)

    Gambar 2: Roket Mainan

    Menurut Devi (2008:144) roket melesat ke udara dengan

    menyemburkan gas pembakaran bahan bakarnya. Udara yang

    menghembus itu mengakibatkan roket-roketan terdorong ke depan dan

    naik. Makin kuat udara berembus keluar dari balon, makin cepat pula

    roket-roketan itu meluncur. Untuk mempelajarinya dapat membuat model

    parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:

    a. Alat dan Bahan

    Karton manila, sedotan, gunting, karet, balon, karet

    gelang,penggaris, lem.

    b. Cara Membuat

    Sumber: (Devi, 2008:146)

    Gambar 3: Cara Membuat Roket

    1. Buat pola (1,2,3, dan 4) pada karton manila lalu gunting sesuai

    dengan bentuk masing-masing.

    2. Buat tabung dari pola (1) dan kerucut dari pola (2).

    3. Pasangkan kerucut pada tabung dengan menggunakan lem.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    4. Pasang pola (3) pada tabung, seperti gambar.

    5. Pasang balon pada sedotan, ikat dengan karet gelang.

    6. Pasang sedotan tersebut pada pola (4).

    7.Pasang pola (4) yang telah dilengkapi dengan balon pada tabung

    seperti gambar

    3. Pesawat Kertas

    Sumber: (Sulistyanto, 2008:105)

    Gambar 4: Pesawat kertas

    Menurut Edisjuhanan (1984: 30) sayap pesawat yang lebar

    menyebabkan hambatan udara menjadi besar. Bagian depan pesawat

    dibuat runcing untuk menghindari gesekan udara. Permukaan sayap

    pesawat yang melengkung membuat pesawat membumbung tinggi.

    Alieron akan mempengaruhi aliran udara dan mengubah jalannya terbang.

    Pesawat terbang mempunyai alieron untuk membantu tinggal landas,

    berputar, maupun mendarat. Untuk memelajarinya dapat membuat model

    parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:

    a. Alat dan Bahan:

    Berbagai macam kertas seperti kertas koran, kertas HVS, kertas kado.

    b. Langkah Kerja:

    1. Potong kertas dengan ukuran 15 cm x 15 cm.

    2. Lipat kertas menjadi dua bagian dengan arah memanjang.

    3. Buka kembali lipatannya. Setelah itu, lipat kembali sudut-sudut di

    bagian atas sampai bertemu di tengah tengah garis lipatan.

    4. Lipat ujung segitiga yang terbentuk sampai bertemu dengan batas

    kertas bagian bawah tepat di ujung garis lipatan.

    5. Lipat kembali segitiga tadi ke atas sehingga ¾ bagiannya berada di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    bagian paling atas.

    Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)

    Gambar 5: Langkah Membuat Pesawat

    Kertas

    6. Hasil yang sudah terbentuk, lipat menjadi dua ke arah bagian

    belakang.

    7. Lipat kembali salah satu sisi kertas ke depan sehingga bertemu

    dengan garis lipatan. Lakukan hal yang sama untuk sisi yang lainnya.

    Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)

    Gambar 6: Langkah Membuat Pesawat

    Kertas

    8. Lipat kembali ujung lipatan paling atas ke arah luar, lakukan hal yang

    sama untuk satu sisinya lagi.

    Sumber : (Sulistyanto, 2008:105)

    Gambar 7: Langkah Membuat Pesawat Kertas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    4. Baling-baling Kertas

    Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)

    Gambar 8: Baling-baling Kertas

    Menurut Priyono (2008: 141) baling-baling/kincir angin dapat dijumpai

    pada mainan anak-anak, pada kipas angin, kapal, dan pesawat terbang. Kincir

    angin adalah suatu alat yang terdiri atas baling-baling dan perlengkapan-

    perlengkapan lain yang digerakkan oleh aliran udara. Menurut Rositawaty

    (2008:113) kincir berputar karena ada tiupan angin. Tiupan angin menerpa

    potongan karton yang ditekuk. Kemudian, angin mengalir melalui celah potongan

    karton. Dengan demikian, kincir tersebut dapat berputar pada porosnya. Dengan

    membawa kincir berlari udara akan menabrak celah udara pada potongan karton.

    Oleh karenanya, putaran kincir semakin kencang. Untuk mempelajarinya dapat

    membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut:

    a. Alat dan Bahan:

    – kertas karton atau kardus

    – gunting kertas

    – lem kertas

    – lidi sepanjang 30 cm

    b. Langkah Kerja:

    1. Potong kertas karton dengan ukuran 15 cm x 15 cm.

    Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)

    Gambar 9: Langkah membuat baling-baling kertas

    2. Buat garis diagonalnya dengan cara melipat kertas dari dua sudut yang

    berbeda.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3. Cari titik tengahnya yang merupakan perpotongan kedua diagonal tersebut

    dan tandai dengan pensil.

    4. Buat gambar persegi kecil ditengah-tengah bangun tersebut dengan jarak

    kira-kira 2/3 diameter.

    5. Gunting ujung kertas mengikuti garis diagonal hingga batas persegi kecil.

    Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)

    Gambar 10: Langkah membuat baling-baling kertas

    6. Tarik ujung kertas yang telah digunting secara berselang-seling.

    Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)

    Gambar 11: Langkah membuat baling-baling kertas

    7.Tempelkan dengan lem ujung kertas tadi ke tengah-tengah bangun.

    Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103)

    Gambar 12: Langkah membuat baling-baling kertas

    8. Tusuk bagian tengah dengan ujung lidi yang runcing dan buatlah porosnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

    2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri

    Metode inkuiri pada penelitian ini sebelumnya sudah pernah diteliti oleh

    peneliti-peneliti lain. Berikut merupakan hasil penelitian yang berhubungan

    dengan metode inkuiri.

    Kurnianingsih (2011) meneliti pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap

    prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK

    Sorowajan Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh

    penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa dan (2) mengetahui

    pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis pada

    kategori kognitif siswa kelas V SDK Sorowajan. Dalam penelitian ini yang

    dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V. Sampelnya adalah siswa kelas

    VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VB sebanyak 30

    siswa sebagai kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada

    peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang

    ditujukkan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 (atau < 0,05). Meskipun

    demikian, kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol tidak berbeda secara secara signifikan yang ditujukkan dengan

    harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,326 (atau >0,05). (2) Ada peningkatan kemampuan

    berpikir kritis kategori kognitif siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang

    ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) 0,048 (atau < 0,05)

    Listyaningrum (2010) meneliti efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV

    A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, tenggelam, dan melayang

    dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Tujuan

    penelitian ini adalah mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran dengan

    metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi

    benda terapung, melayang, dan tenggelam. Penelitian ini adalah penelitian pra

    eksperimen. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa kelas IV

    sebanyak 33 siswa. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan signifikan dari pretest

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    dan posttets yaitu sebesar 20,6 % dan jumlah siswa yang mencapai KKM

    mengalami peningkatan sebesar 75,8%.

    Suwanto (2010) meneliti upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata

    pelajaran Fisika melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada

    siswa kelas VIII di MTsN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)

    pelaksanaan strategi inkuiri terbimbing untuk meningkatkan prestasi siswa pada

    mata pelajaran Fisika 2) peningkatan prestasi siswa dengan implementasi strategi

    pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran Fisika. Subjek penelitian

    tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas VIII STsN 1 Ngemplak Boyolali,

    yang terdiri dari 36 siswa. Data sebaran dengan uji teknik dan observasi. Teknik

    tes adalah untuk mengetahui prestasi siswa dan pengamatan adalah untuk

    mengetahui perhatian siswa, respon, dan keaktifan. Data tersebut dianalisis

    dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif dan t-test. Hasil penelitian ini

    adalah peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fisika pada kompetensi dasar

    a) mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada

    suatu benda yang dikenai gaya, dan b) menerapkan hukum Newton untuk

    menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari melalui strategi

    inkuiri terbimbing ditunjukkan siswa pada peningkatan prestasi belajar pada siklus

    I dan II. Pada siklus I dari 36 siswa diperoleh nilai sebanyak 217,5 nilai rata-rata

    6,024 dengan standar deviasi 1,003. Pada siklus II diperoleh jumlah nilai

    sebanyak 252, nilai rata-rata7,00 dengan standar deviasi 0,802 dari hasil peroleh

    prestasi pada siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan uji t. Dari hasil

    perhitungan menunjukkan bahwa t hitung = 4.933 > t tabel=1,67 pada taraf

    signifikansi 0,05 dengan dk = 70. sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

    strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar mata

    pelajaran Fisika secara signifikan.

    Sutomo (2009) meneliti peningkatan prestasi belajar kompetensi dasar

    bangun ruang sisi melengkung melalui penerapan model pembelajaran inkuiri

    pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ngrampal. Tujuan penelitian adalah untuk

    meningkatkan prestasi belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran

    inkuiri pada kompetensi dasar bangun ruang sisi melengkung kelas VIII SMP

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2007/2008. Penelitian ini dilakukan dengan

    penelitian tindakan kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-

    kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Ngrampal

    kabupaten Sragen yang terdiri dari 42 siswa. Penelitian tindakan kelas ini

    dilakukan melewati tahapan sebagai berikut; 1) mengidentifikasi dan menetapkan

    masalah, 2) perencanaan tindakan, 3) tindakan, 4) persepsi dan evaluasi, dan 5)

    refleksi. Metode pengumpulan data adalah pengamatan partisipasi dan tes

    prestasi belajar. Analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan t-test

    pada level signifikansi 0,05. Hasil penelitiannya pada siklus I dari 42 siswa

    diperoleh jumlah nilai sebanyak 284,5, nilai rata-rata 6,768 dengan standar deviasi

    0,758. Pada siklus II diperoleh nilai sebanyak 311, nilai rata-rata 7,405 dengan

    standar deviasi 0,658. Dari hasil penelitian diperoleh prestasi belajar pada siklus I

    dan II dianalisis dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut menunjukkan

    bahwa t hitung = 5,939 > t tabel= 1,66 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk =82.

    Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat

    meningkatkan prestasi belajar matematika pada kompetensi dasar bangun ruang

    sisi melengkung secara signifikan.

    Rahayu (2012) meneliti pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil

    belajar ditinjau dari keterampilan observasi siswa kelas X SMA Negeri

    Kebakkramat Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)

    pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil

    belajar siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran

    2011/2012. (2) pengaruh peningkatan keterampilan observasi siswa terhadap hasil

    belajar biologi siswa siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun

    pelajaran 2011/2012. (3) adanya pengaruh interaksi antara penggunaan strategi

    pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil

    belajar biologi siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat Surakarta tahun

    pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

    experiment) menggunakan randomized control only design. Kesimpulan dari

    penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan strategi

    inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif,

    psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. (2) Terdapat pengaruh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    keterampilan obervasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif,

    psikomotorik tetapi tidak ada pengaruh keterampilan obervasi terhadap hasil

    belajar biologi ranah kognitif siswa kelas semester X SMA Negeri Kebakkramat.

    (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan

    keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif,

    psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat Surakarta.

    2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

    Septiarini (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap

    kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA di SD Kanisius

    Sorowajan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan mind

    map materi mengidentifikasi jenis-jenis tanah terhadap kemampuan menganalisis

    dan mengevaluasi di SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun ajaran

    2011/2012. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental tipe non-

    equivalent control group design. Hasil penelitiaannya dapat disimpulkan bahwa 1)

    ada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis, hal ini

    ditunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,041 (atau 0,041

  • 28

    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan mind map

    terhadap (1) kemampuan menerapkan dan (2) kemampuan mencipta peserta didik

    kelas V SDK Sengkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) tidak ada pengaruh

    penerapan metode mind map terhadap kemampuan menerapkan peserta didik yang

    ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,622 (atau > 0,05). (2) ada

    pengaruh penerapan metode mind map terhadap kemampuan mencipta peserta

    didik yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (atau < 0,05) pada

    selisih skor kontrol dan kelompok eksperimen. Selain itu, rata-rata kenaikan skor

    meningkat sebesar 100% dan berbeda secara signifikan dengan nilai signifikansi

    0,000 < 0,005.

    Susilawati (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap

    kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada pelajaran IPA di SD Kanisius

    Wirobrajan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental tipe non-equivalent

    control group design. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 1) ada pengaruh

    metode mind map terhadap kemampuan mengaplikasi siswa yang ditunjukan

    dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,036 ( atau

  • 29

    2.2,3 Literature Map

    Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya:

    Gambar 13: Bagan Penelitian-penelitian Sebelumnya

    Metode Inkuiri

    Terbimbing

    Proses Berpikir Kognitif

    mengevaluasi dan mencipta

    Septiarini (2012)

    Mind map-proses kognitif menganalisis

    dan mengevaluasi

    Kurnianingsih (2011)

    Metode inkuiri-prestasi belajar,

    berpikir kritis kategori kognitif

    Listyaningrum (2010)

    Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar

    Yang perlu diteliti : Metode inkuiri,

    proses kognitif mengevaluasi dan

    mencipta

    Andayani (2012)

    Mind map -proses kognitif menganalisis

    dan mengevaluasi

    Suwanto (2010)

    Metode inkuiri terbimbing-prestasi

    belajar

    Sutomo (2009)

    Metode inkuiri-prestasi belajar

    Rahayu (2012)

    Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar,

    keterampilan observasi

    Putriyana (2012)

    Mind map -proses kognitif menerapkan

    dan mencipta

    Susilawati (2012)

    Mind map -proses kognitif mengaplikasi

    dan mencipta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Dari penelitian-penelitian sebelumnya, beberapa penelitian membahas

    penggunaan metode inkuiri terbimbing dan penelitian yang membahas proses

    berpikir kognitif menerapkan dan mencipta, penelitian-penelitian yang membahas

    proses beripikir kognitif menganalisis dan mengevaluasi. Karena itu, peneliti

    berinisiatif membuat penelitian ini karena belum ada yang membahas pengaruh

    penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap proses kognitif tahap

    mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD untuk

    menambah khasanah penelitian yang ada.

    2.4 Kerangka Berpikir

    Metode pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk aktif

    dalam menemukan sendiri jawaban atas masalah yang ada. Kegiatan dalam

    pembelajaran inkuiri melibatkan siswa untuk merumuskan masalah, merumuskan

    hipotesis, melakukan eksperimen, menggumpulkan data sampai pada

    mengevaluasi dengan bimbingan guru.

    Kegiatan dalam pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk aktif dalam

    proses berpikir. Siswa tidak hanya diberi materi yang siap dibaca tetapi dibimbing

    untuk menemukan konsep-konsep melalui beberapa aktivitas, sehingga siswa

    memiliki kemampuan untuk berpikir logis, analitis, sistematis. Melalui

    pembelajaran inkuiri diharapkan siswa memiliki kemampuan lebih pada taraf

    berpikir kognitifnya, bukan hanya pada tahap menghafal materi ajar tetapi juga

    menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

    Jika metode inkuiri diterapkan pada pembelajaran IPA kelas IV, metode

    inkuiri akan berpengaruh pada kemampuan proses berpikir kognitif mengevaluasi

    dan mencipta.

    2.5 Hipotesis Penelitian

    2.5.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi

    pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan

    udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    2.5.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta

    pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan

    udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada bab III akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan

    sampel penelitian, jadwal penelitian, variabel penelitian, definisi operasional,

    instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik

    pengumpulan data, dan teknik analisis data.

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

    jenis quasi experimental tipe non equivalent control group design. Menurut

    Krathwohl (dalam Sukmadinata, 2008:57) penelitian eksperimental merupakan

    penelitian laboraturium, walaupun juga bisa dilakukan di luar laboratorium, tetapi

    pelaksanaanya menggunakan prinsip laboratorium, terutama dalam pengontrolan

    terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat

    validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap

    variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel

    bebas (independent variables) dan variabel yang mempengaruhi dikelompokan

    sebagai variabel terikat (dependent variables). Menurut Sukmadinata (2008: 58-

    59) ada 4 jenis penelitian eksperimental, yaitu eksperimen murni (true

    experimental), eksperimen semu (quasi experimental), eksperimen lemah (weak

    experimental), eksperimen subjek tunggal (single subject experimental). Metode

    eksperimental semu (quasi experimental), menerapkan prosedur dan mengikuti

    syarat eksperimen, tetapi pengontrolan variabel hanya dilakukan pada satu

    variabel yang paling dominan. Menurut Emzir (2009:102) penelitian quasi

    experimental tipe non equivalent control group design merupakan penelitian yang

    baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hasilnya dibandingkan,

    kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi.

    Dua kelompok yang ada diberi pretest, kemudian diberi perlakuan, dan terakhir

    diberi posttest. Kelompok pertama sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan

    dengan menerapkan metode inkuiri pada proses pembelajarannya. Kelompok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    kedua sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan menerapkan metode

    pembelajaran seperti biasa, yaitu dengan ceramah dan penugasan. Pengaruh

    perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara ( O2-O1)-(O4-O3).

    Tabel 1: Pengaruh Perlakuan

    Sumber: (Sugiyono, 2010: 116)

    Keterangan: O1 = skor pretest kelompok eksperimen

    O2 = skor posttest kelompok eksperimen

    O3 = skor pretest kelompok kontrol

    O4 = skor posttest kelompok kontrol

    X = perlakuan atau treatment dengan penerapan metode inkuiri

    3.2 Setting Penelitian

    3.2.1 Tempat Penelitian

    Penelitian diadakan di SD Kanisius Kalasan yang beralamat di Jl. Yogya-

    Solo Km.13, Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, 55571, Yogyakarta. Dari

    data tahun 2013, sekolah ini memiliki jumlah kelas sebanyak 10 ruang kelas yang

    terdiri dari 2 kelas pararel untuk setiap jenjang kelas. Sekolah ini memiliki siswa

    sebanyak 394 siswa, yang dibimbing oleh 18 guru. Sekolah ini terletak di daerah

    yang strategis karena terletak sebelah Jalan Raya Yogya-Solo. Siswa yang

    bersekolah di SD ini sebagian besar berasal dari daerah sekitar SD. Sebagian besar

    orang tua mereka bekerja sebagai karyawan swasta dan wiraswasta.

    3.2.2 Waktu Penelitian

    Penelitian berlangsung pada 15 Februari-1 Maret 2013.

    O1 X O2

    O3 O4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Tabel 2: Jadwal Pengambilan data

    Kelompok Kegiatan Pertemuan Hari, Tanggal

    Kontrol

    Kelas IVB

    Pretest 1 Jumat, 15 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Roket kertas 2 Selasa, 19 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Pesawat kertas 3 Kamis, 21 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Baling-baling 4 Selasa, 26 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Parasut 5 Kamis, 28 Februari 2013

    Posttest 6 Jumat, 1 Maret 2013

    Eksperimen

    Kelas IVA

    Pretest 1 Jumat, 15 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Roket kertas 2 Selasa, 19 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Pesawat kertas 3 Rabu, 20 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Baling-baling 4 Selasa, 26 Februari 2013

    Pembelajaran tentang

    Parasut 5 Rabu, 27 Februari 2013

    Posttest 6 Jumat, 1 Maret 2013

    3.3 Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2010:117-118) populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

    Kanisius Kalasan.

    Menurut Sugiyono (2010:117-118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena jenis penelitian ini adalah quasi

    experimental maka seluruh populasi siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius

    Kalasan diambil sebagai sampel. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok

    sampel yaitu adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

    eksperimen menggunakan kelas IVA yang terdiri dari 32 siswa dan kelompok

    kontrol menggunakan kelas IVB yang terdiri dari 31 siswa. Pembagian kelompok

    tersebut dilakukan dengan cara diundi. Pembelajaran di kelas eksperimen dan

    kontrol dilakukan oleh satu orang guru. Pembelajaran di kelas tersebut dilakukan

    oleh satu orang guru untuk menggurangi bias dalam penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    3.4 Variabel Penelitian

    Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu

    yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

    diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Menurut Setyosari (2010:109) variabel dalam penelitian ditentukan oleh landasan

    teoritis yang mendasarinya. Jumlah variabel juga dipengaruhi oleh kecanggihan

    rancangan penelitian, semakin sederhana rancangan penelitian akan melibatkan

    lebih sedikit variabel dalam penelitian. Jenis variabel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah:

    1) Variabel Independen

    Menurut Sugiyono (2010:61) variabel independen atau variabel bebas

    adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

    penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah metode inkuiri.

    Variabel independen yang digunakan adalah metode inkuiri sebagai

    perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Metode inkuiri terdiri dari 7

    langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan

    hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik

    kesimpulan, mengevaluasi.

    2) Variabel Dependen

    Menurut Sugiyono (2010:61) variabel dependen atau variabel terikat

    adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

    variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu

    kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan mengevaluasi

    menurut taksonomi Bloom ada 4 aspek yaitu menguji, menilai, menkritik,

    merumuskan. Kemampuan mencipta menurut taksonomi Bloom ada 4

    aspek yaitu merumuskan, mendesain, memproduksi, membuat hipotesis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Gambar 14: Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen

    3.5 Definisi Operasional

    3.5.1 Inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berpikir

    secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan menemukan

    sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan, yang terdiri dari 7

    langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah,merumuskan

    hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan,

    mengevaluasi.

    3.5.2 Inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran di mana siswa menemukan

    informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan

    bimbingan seorang guru.

    3.5.3 Proses kognitif adalah proses berpikir dalam memperoleh pengetahuan baru

    sesuai tingkat kemampuan berpikir paling rendah sampai tinggi.

    3.5.4 Mengevaluasi adalah kemampuan membuat keputusan terhadap suatu hal

    berdasarkan kriteria dan standard tertentu yang bisa bersifat kualitas,

    efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.

    3.5.5 Mencipta adalah kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada

    sebelumnya dengan menyusun sejumlah elemen atau pola.

    Metode Inkuiri

    Kemampuan Mengevaluasi

    Kemampuan Mencipta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    3.5.6 IPA adalah suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap

    gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat

    jagat raya.

    3.5.7 Energi gerak adalah energi yang dimiliki benda bergerak.

    3.5.8 Model mainan yang berhubungan dengan udara adalah model mainan yang

    memanfaatkan energi angin atau tekanan udara.

    3.5.9 Siswa SD adalah siswa yang berada pada taraf berpikir operasional

    kongkret karena berusia dari rentang usia 6 tahun sampai 12 tahun.

    3.6 Instrumen Penelitian

    Penelitian ini menggunakan materi mata pelajaran IPA yaitu berdasar pada

    standar kompetensi 8. memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya

    dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang digunakan yaitu 8.3

    Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat

    pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling baling/pesawat kertas/parasut.

    Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa 6 soal esai yang

    digunakan untuk mengukur 6 kemampuan berpikir kognitif. Keenam soal tersebut

    mewakili masing-masing kemampuan berpikir sesuai 6 ranah berpikir Taksonomi

    Bloom. Peneliti hanya mengambil 2 soal untuk mengukur kemampuan

    mengevaluasi dan mencipta yang terdapat pada soal no 5 dan 6. Enam soal

    tersebut sudah dikonsultasikan dengan ahli dan diujikan validitas dan

    reabilitasnya sehingga sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk

    menunjukan validitas isi dan butir soal, peneliti menggunakan matriks

    pengembangan instrumen sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Tabel 3: Matriks Pengembangan Instrumen

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    Masidjo (2010:242) menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf

    sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu

    tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat

    setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Menurut The

    American Psycological Assosiation (APA) dalam Surapranata (2004:50-55)

    validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi,

    validitas konstruk, validitas konkruen dan validitas prediksi. Validitas isi

    merupakan pengukuran untuk suatu alat ukur yang dianggap sesuai dengan isi

    kurikulum yang hendak diukur, validitas konstruk merupakan pengukuran

    terhadap alat ukur yang telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes dibuat,

    validitas konkruen adalah pengukuran alat ukur yang berhubungan dengan tes

    skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. dan validitas prediksi adalah

    pengukuran alat ukur dengan membandingkan hasil peserta tes dengan keadaan

    yang akan mendatang.

    Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan

    validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan membuat soal sesuai matriks

    pengembangan instrumen berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan

    No

    soal

    Variabel Aspek Indikator

    5 Mengevaluasi Menguji Menguji parasut berdasarkan setiap kriteria

    Menilai Menemukan keuntungan dari setiap parasut dengan

    kriteria tertentu

    Menkritik Menemukan kekurangan dari setiap parasut dengan

    kriteria tertentu

    Memeriksa Memeriksa keuntungan dan kekurangan setiap

    parasut dengan kriteria tertentu

    6 Mencipta Merumuskan Merumuskan masalah yang berhubungan dengan

    percobaan parasut

    Mendesain Merencanakan alat dan bahan yang tepat dalam

    pembuatan parasut

    Memproduksi

    Membuat desain gambar parasut dengan keterangan

    tiap bagiaannya

    Membuat hipotesis Merumuskan hipotesis sesuai rumusan masalah

    yang dibuat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Validitas konstruk dalam penelitian

    ini dihitung dengan uji korelasi untuk melakukan analisis faktor, progam yang

    digunakan adalah SPSS 18 atau dikenal dengan PASW (SPSS) 18 for Windows.

    Soal esai diujicobakan kepada 35 siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan yang

    beralamatkan di Jl. Sorowajan no.111, Banguntapan, Bantul Yogyakarta, 55198.

    SD ini dipilih untuk pengujian validitas karena sekolah ini memiliki kemampuan

    akreditasi sama dengan SD yang akan digunakan untuk penelitian.

    Menurut Sugiyono (2010:177-183) instrumen dikatakan valid apabila

    harga Sig. (2-tailed) pada korelasi Pearson di bawah 0,05. Hasil diuji dengan cara

    uji korelasi untuk melakukan analisis faktor. Hasil perhitungannya sebagai

    berikut:

    Tabel 4: Hasil Uji Korelasi (Lampiran 8.a)

    No Variabel Pearson

    Correlation

    Sig. (2-tailed) Keputusan

    1 Mengingat 0,561 0,001 Valid

    2 Memahami 0,538 0,001 Valid

    3 Menerapkan 0,440 0,015 Valid

    4 Menganalisis 0,714 0,000 Valid

    5 Mengevaluasi 0,582 0,000 Valid

    6 Mencipta 0,420 0,021 Valid

    Pengujian validitas tidak hanya tiap variabel melainkan rincian tiap aspek,

    dari hasil pengujian tersebut diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 5: Hasil Uji Validitas Instrumen (Lampiran 8.b)

    No Variabel Aspek Pearson

    Correlation

    Sig. (2-tailed) Keputusan

    1 Mengingat Mengenali ,672** 0,000 Valid

    Mengidentifikasi ,708**

    0,000

    Mengingat kembali ,759** 0,000

    Mengambil ,858** 0,000

    2 Memahami Menafsirkan ,726** 0,000 Valid

    Memberi contoh ,799** 0,000

    Mengklasifikasikan ,711** 0,000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Menjelaskan ,741** 0,000

    3 Mengaplikasikan Mengeksekusi

    ,655** 0,000 Valid

    Melaksanakan

    ,521** 0,000

    Menggunakan ,770** 0,000

    Mengimplementasikan

    ,795** 0,000

    4 Menganalisis Membedakan ,829** 0,000 Valid

    Memilih ,827** 0,000

    Mengorganisasikan ,929** 0,000

    Mengatribusikan ,819** 0,000

    5 Mengevaluasi Menguji ,916** 0,000 Valid

    Menilai ,936** 0,000

    Menkritik ,