56

-Magaine - REC · apa yang harus kamu pikirkan tentang dirimu sendiri, tetapi pikirkan dirimu dengan cara berpikir jernih” (Bird, Romans, 423). Bahasa sederhananya, “Jangan berpikir

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

E-Magazine20 Oktober 2019

3

Saling Melayani Dengan Benar (Roma 12:3-8)Denny Teguh Sutandio(mahasiswa M.Th. Praktikadi STT-SAAT Malang)

Apa yang ada di benak bapak/ibu ketika mendengar kata “melayani”? Mungkin kita berpikir melayani identik dengan orang-orang yang bertugas sebagai usher, kolektan, pengurus persekutuan, worship leader atau liturgos, pemain musik, dll. Di satu sisi, pengertian ini tidak salah, namun belum sempurna. Pengertian yang kurang lengkap ini mengakibatkan beberapa orang

T E A C H I N GKhotbah Umum

E-Magazine20 Oktober 2019

4

Kristen mengira bahwa kalau mereka sudah menjadi liturgos, mereka sudah melayani Tuhan tanpa mengerti definisi, tujuan, dan cara melayani Tuhan yang benar. Hari ini, kita belajar prinsip melayani Tuhan dengan benar.

PENDAHULUANSebelum masuk ke dalam teks kita, mari kita memahaminya Surat Roma. Surat Roma dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama yang terdiri dari pasal 1-11 membahas doktrin-doktrin Kristen dan bagian kedua yang terdiri dari pasal 12-15 membahas aplikasi doktrin-doktrin tersebut bagi jemaat Roma sebagai karakteristik murid Kristus (John Stott, The Message of Romans, 317). Mulai pasal 12 ayat 1-2, Paulus membahas bahwa doktrin-doktrin Kristen khususnya pemilihan Allah atas umat-Nya (pasal 9-11) diaplikasikan dengan mempersembahkan seluruh hidup orang percaya kepada Allah sebagai ibadah yang sejati (Rm. 12:1). Cara mempersembahkan seluruh hidup kita adalah dengan mempersembahkan akal budi kita untuk diubah oleh Roh Kudus agar dapat lebih memahami kehendak Allah (ay. 2). Bagaimana cara kita mempersembahkan akal budi kita untuk diubah Roh Kudus? Dengan cara mengevaluasi diri kita masing-masing baik identitas maupun karunia-karunia yang kita miliki (ay. 3-8) (Stott, The Message of Romans, 325). Dari sini, kita belajar bahwa di dalam kehidupan dan pelayanan, kita harus memahami identitas kita di hadapan Allah

E-Magazine20 Oktober 2019

5

(tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah) dan identitas kita berpengaruh pada cara kita melayani Tuhan bersama saudara seiman lain yang memiliki karunia yang berbeda dengan kita. Dengan kata lain, prinsip pelayanan Kristen yang benar adalah kerendahan hati dan kesatuan (Michael F. Bird, Romans, 422).

PENTINGNYA KERENDAHAN HATIDI DALAM PELAYANAN (ay. 3)Dengan otoritas kerasulan yang telah menerima anugerah Allah, Paulus mendorong jemaat Roma, “Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, …” Di dalam teks Yunani, ada 4 kata Yunani untuk “berpikir” yaitu phroneō, sehingga kalimat ini dapat diterjemahkan, “Jangan terlalu memikirkan apa yang harus kamu pikirkan tentang dirimu sendiri, tetapi pikirkan dirimu dengan cara berpikir jernih” (Bird, Romans, 423). Bahasa sederhananya, “Jangan berpikir kamu lebih baik dari kamu yang sebenarnya, curahkan pikiranmu untuk penilaian yang bijaksana” (New Living Translation) (Bird, Romans, 423). Artinya nilailah diri kita masing-masing dengan bijaksana. Menilai dengan bijaksana berlawanan dengan kesombongan (Thomas R. Schreiner, Romans, 651), sehingga menilai dengan bijaksana dapat dimengerti sebagai kerendahan hati. Berlawanan dengan budaya Romawi yang selalu mengejar

E-Magazine20 Oktober 2019

6

kehormatan dan status, maka Paulus mendorong jemaat Roma untuk tidak mempromosikan diri sendiri, tetapi justru rendah hati. Kerendahan hati ini didasarkan pada “ukuran iman.” “Ukuran iman” dapat ditafsirkan sebagai ukuran penatalayanan atau panggilan. Artinya Paulus mendorong jemaat Roma untuk rendah hati sesuai dengan panggilan masing-masing mereka (Bird, Romans, 424). Hal ini nanti dijelaskan Paulus di ayat 4-8.

Prinsip penting pelayanan yang Paulus ajarkan adalah kerendahan hati. Kerendahan hati berbicara tentang tidak mengejar ambisi diri, tetapi mementingkan orang lain. Nilai hidup ini didasarkan pada apa yang telah Kristus kerjakan. Sebagaimana Kristus telah merendahkan diri-Nya bahkan sampai mati di kayu salib (Flp. 2:5-8), maka kita yang termasuk murid Kristus juga harus rendah hati dengan “menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;” (ay. 3) Dari sini, kita belajar: “Kerendahan hati bukanlah sifat karakter untuk dikembangkan, itu adalah produk sampingan alami dari bersama Yesus.” (Louie Giglio) Artinya ketika kita benar-benar murid Kristus yang berelasi intim dengan-Nya, maka secara proses, kita menunjukkan nilai kerendahan hati. Di dalam pelayanan, hal ini ditunjukkan dengan sikap kita yang tidak mencari pujian dan ambisi bagi diri kita, sebaliknya kita berani mengapresiasi pelayanan orang lain yang lebih baik dari kita. Apresiasi itu didasarkan pada

E-Magazine20 Oktober 2019

7

apresiasi kita pada panggilan Allah bagi saudara seiman kita yang berbeda dengan kita. Ingatlah, jika kita masih belum rendah hati, maka mulailah membina relasi dengan Kristus setiap hari.

PENTINGNYA KESATUANDI DALAM PELAYANAN (ay. 4-8)Panggilan Allah bagi setiap orang percaya yang berbeda-beda mengakibatkan seorang percaya yang adalah murid Kristus rendah hati dengan mengapresiasi saudara seiman yang memiliki panggilan Allah yang berbeda dari kita. Namun di dalam pelayanan, apresiasi saja tidak cukup. Apresiasi harus dilengkapi dengan kerelaan masing-masing orang percaya untuk bersatu dengan saudara seiman lain. Konsep bersatu inilah yang Paulus tekankan di ayat 4-8. Kesatuan ini adalah kesatuan spiritual (“di dalam Kristus” – ay. 5). Ini berarti orang-orang percaya (keturunan Adam pertama) dipersatukan di dalam Kristus sebagai Adam kedua (Schreiner, Romans, 654). Selain itu, kesatuan ini juga adalah kesatuan di dalam keperbedaan (“pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota” – ay. 4). Kesatuan di dalam keperbedaan ini juga ditunjukkan bahwa kita berhubungan dengan anggota tubuh lain yang berbeda. Ini berarti kehidupan dan pelayanan Kristen merupakan pengalaman bersama (Robert H. Mounce, Romans, 234).

Kebersamaan di dalam pelayanan Kristen

E-Magazine20 Oktober 2019

8

ditandai dengan kesediaan kita mengakui bahwa kita tidak memiliki semua karunia rohani, namun memiliki satu atau beberapa karunia dan saudara seiman kita memiliki karunia rohani yang berbeda dengan kita. Berbagai karunia rohani ini dijelaskan Paulus di ayat 6b-8. Semua karunia rohani yang didaftarkan ini bukan daftar karunia rohani yang lengkap, namun hanya berupa ringkasan (bdk. 1Kor. 12:7-10; Ef. 4:11; 1Ptr. 4:10) (Bird, Romans, 425). Karunia-karunia ini meliputi:1. Karunia Bernubuat (ay. 6b): karunia

menyampaikan pesan Allah baik dari Roh Kudus maupun firman Allah (Alkitab) kepada gereja-Nya dalam situasi khusus (James R. Edwards, Romans, 288).

2. Karunia Melayani (ay. 7a): karunia melayani kebutuhan praktis di gereja (Mounce, Romans, 235). Salah satu contoh: mengumpulkan uang untuk membantu orang-orang kudus (Rm. 15:31; 2Kor. 8:4, 19, 20; 9:1, 12, 13) (Douglas J. Moo, The Epistle to the Romans, 766).

3. Karunia Mengajar (ay. 7b): karunia meneruskan berita Injil kepada orang-orang percaya (1Tim. 1:10; 6:3; 2Tim. 2:2) (Moo, The Epistle to the Romans, 767) dan memimpin mereka tentang apa yang seharusnya mereka lakukan di dalam iman Kristen (Mounce, Romans, 235).

4. Karunia Menasihati (ay. 8a): karunia untuk mendorong orang Kristen lain untuk menghidupi berita Injil (Moo, The Epistle to the Romans, 767) dengan cara menawarkan

E-Magazine20 Oktober 2019

9

persahabatan bagi mereka yang tersendiri atau/dan mendorong agar orang yang putus asa menjadi berani (Stott, The Message of Romans, 328).

5. Karunia Membagi-bagikan Sesuatu (ay. 8b): karunia untuk berkontribusi bagi kebutuhan orang lain (Mounce, Romans, 235).

6. Karunia Memimpin (ay. 8c): karunia memimpin baik di rumah (1Tim. 4:3, 12) maupun di gereja (1Tes. 5:12; 1Tim. 5:17) (Stott, The Message of Romans, 328).

7. Karunia Menunjukkan Kemurahan (ay. 8d): karunia memperhatikan orang-orang yang memerlukan seperti mereka yang dalam kesusahan, orang-orang asing, janda, dan yatim piatu (Stott, The Message of Romans, 328).

Tujuh karunia yang Paulus sebutkan di ayat 6b-8 ini bersumber dari satu anugerah Allah bagi semua orang percaya (ay. 6a) (Mounce, Romans, 234). Konsep bahwa kita tidak memiliki semua karunia rohani dan semua karunia rohani bersumber dari satu anugerah Allah mendorong kita untuk tidak berkompetisi satu sama lain, namun saling melengkapi (Edwards, Romans, 287). Dengan kata lain, prinsip kedua di dalam pelayanan Kristen yang benar adalah kerinduan untuk saling melengkapi antar saudara seiman sesuai dengan karunia rohani.

E-Magazine20 Oktober 2019

10

Sekadar mengapresiasi saudara seiman lain dengan karunia rohani yang dimilikinya mungkin mudah bagi beberapa orang Kristen karena mengapresiasi merupakan tindakan menghargai dan memuji orang lain tanpa ikut terlibat bersama orang lain tersebut. Paulus mengajarkan bahwa pelayanan Kristen bukan hanya mengapresiasi orang lain, namun terlibat dengan orang lain dengan cara saling melengkapi di dalam pelayanan. Misalnya, kita yang merupakan majelis atau hamba Tuhan yang diberikan karunia mengajar mungkin tidak dapat memimpin rapat gereja, sehingga kita dapat meminta nasihat dari jemaat, majelis, atau hamba Tuhan lain yang diberikan karunia memimpin. Sebaliknya kita yang diberikan karunia mengajar dapat membantu rekan hamba Tuhan atau majelis yang diberikan karunia melayani dengan mengajar katekisasi atau pembinaan gereja.

Ketika kita dan saudara seiman saling melengkapi di dalam pelayanan menunjukkan bahwa kita tidak memiliki karunia rohani yang dimiliki oleh saudara seiman kita. Hal ini penting untuk menjaga kita agar kita tidak merasa diri mampu mengerjakan segala sesuatu di dalam pelayanan. Ketika kita merasa diri mampu mengerjakan segala sesuatu di dalam pelayanan, di saat itulah, kita sedang dipakai iblis untuk membanggakan diri kita seolah-olah kita adalah Allah yang Mahakuasa. Berhati-hatilah.

E-Magazine20 Oktober 2019

11

Roh Kudus melahirbarukan umat pilihan-Nya agar mereka percaya kepada Kristus dan bersatu dengan saudara seiman lain dengan karunia yang beraneka ragam untuk menyadarkan kita bahwa di dalam kehidupan dan pelayanan Kristen, kita harus rendah hati dengan mengapresiasi saudara seiman lain sesuai dengan panggilannya dan rela saling melengkapi dengan saudara seiman kita yang berbeda karunia dengan kita untuk membangun tubuh Kristus dan memperlebar Kerajaan Allah. Sudahkah kita rendah hati dan saling melengkapi di dalam pelayanan Kristen demi kemuliaan-Nya? Amin. Soli Deo Gloria.

E-Magazine20 Oktober 2019

12

KatekismusWestminsterPertanyaan 48:Dengan cara apa Kristus telah merendahkan diri dalam kematian-Nya?

• Kristus telah merendahkan diri dalam kematian-Nya dengan cara ini. Dia diserahkan oleh Yudas, ditinggalkan murid-murid-Nya, dihina dan ditolak oleh dunia, dihukum oleh Pilatus, dan disiksa oleh orang-orang yang menganiaya Dia. Dia mengalami kengerian maut dan kuasa kegelapan, bahkan juga merasa dan menanggung beban murka Allah. Akhirnya, Dia menyerahkan kehidupan- Nya menjadi kurban penebus salah, dengan menderita kematian yang menyakitkan, memalukan, dan terkutuk, yaitu kematian di kayu salib.

• a. Mat 27:4. b. Mat 26:56. c. Yes 53:2-3. d. Mat 27:26-50; Yoh 19:34. e. Luk 22:44; Mat 27:46. f. Yes 53:10. g. Fil 2:8; Ibr 12:2; Gal 3:13.

E-Magazine20 Oktober 2019

13

Pokok DoaSyafaat1. Doakan pelantikan Presiden dan wakil

Presiden RI yang diselenggarakan hari ini di gedung DPR/MPR RI. Kiranya Tuhan memberikan keamanan. Doakan para aparat yang menjaga jalannya proses pelantikan, juga aparat di seluruh wilayah Indonesia dalam mengamankan situasi menjelang pelantikan.

2. Doakan para kabinet menteri yang baru. Kiranya mereka bertanggung jawab dengan tugas yang diamanahkan. Para menteri bekerja maksimal untuk kepentingan masyarakat Indonesia

3. Doakan Gereja-gereja Tuhan supaya terlibat dalam menjaga stabilitas keamanan dan mendukung pemerintahan terpilih.

E-Magazine20 Oktober 2019

14

Anak-Anakdan Bahasa CintaRingkasan Bab 13 & 14Lima Bahasa Kasih - Gary ChapmanDr. Ross Campbell, psikiater yang pertama-tama memberi tahu saya mengenai tangki kasih sayang emosional, berkata bahwa selama bertahun-tahun ia merawat para remaja yang terlibat dalam pelanggaran seks, ia belum pernah merawat remaja yang kebutuhan emosionalnya akan cinta telah dipenuhi orangtuanya. Pendapatnya ialah bahwa hampir semua pelanggaran seks di antara para remaja berakar pada tangki cinta emosional

C A R EAll About Marriage

E-Magazine20 Oktober 2019

15

yang kosong.Orangtua bisa dengan tulus menyayangi anak-anak mereka (sebagian besar memang begitu), tetapi ketulusan tidaklah cukup. Kita harus belajar berbicara bahasa cinta primer anak-anak kita jika kita ingin memenuhi kebutuhan emosional mereka akan cinta. Marilah kita meninjau kelima bahasa cinta dalam konteks sayang anak.

KATA-KATA PENDUKUNGOrangtua biasanya memberi banyak kata-kata pendukung waktu si anak masih kecil. Bahkan sebelum si anak mengerti komunikasi verbal. Tetapi mengapa sementara si anak menjadi besar, “Kata-kata Pendukung” kita menjurus menjadi kata-kata menghakimi?

Kepada seorang anak yang bahasa cinta primernya adalah “Kata-kata Pendukung,” kata-kata mengecam, negatif, dan menghina menyebabkan ia ketakutan. Beratus-ratus orang berusia 35 tahun masih terngiang kata-kata menghakimi yang diucapkan 20 tahun lalu. Orang-orang dewasa berkutat dengan harga diri dan merasa tidak disayang seumur hidup mereka apabila bahasa cinta primer mereka dilanggar dengan cara menjatuhkan seperti itu.

SAAT-SAAT MENGESANKANSeorang dewasa berkata, “Saya ingat bahwa ayah saya tidak pernah absen menghadiri pertandingan sekolah menengah atas saya. Saya tahu ia menaruh

E-Magazine20 Oktober 2019

16

minat pada apa yang saya lakukan.” Buat orang dewasa itu, “Saat-saat Mengesankan” merupakan komunikator kasih sayang yang sangat penting. Jika “Saat-saat Mengesankan” merupakan bahasa cinta primer anak Anda dan Anda menggunakan bahasa tersebut, kemungkinan besar ia akan membiarkan Anda menikmati saat-saat mengesankan bersama dia bahkan di tahun-tahun remajanya. Jika Anda tidak memberi saat-saat mengesankan kepadanya waktu ia lebih muda, kemungkinan besar ia akan mencari perhatian anak-anak sebayanya di masa remajanya dan menjauhkan diri dari orangtua yang mungkin di saat itu dengan sangat mengingini lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka.

MENERIMA HADIAH-HADIAHJika hadiah-hadiah yang Anda beli dengan cepat dikesampingkan si anak, jika si anak jarang berkata “terima kasih,” jika si anak tidak menghargai hadiah-hadiah itu, kemungkinan besar “Menerima Hadiah” bukanlah bahasa cinta primernya. Sebaliknya, jika si anak tanggap dengan banyak kali mengucapkan terima kasih, dan menunjukkan hadiah itu kepada orang lain dan memberi tahu betapa baiknya Anda, jika ia mengurus hadiah itu, jika ia meletakkannya di tempat yang penting di kamarnya dan menjaga kebersihannya, jika ia sering bermain dengan mainan itu untuk jangka waktu yang lama, maka barangkali “Menerima Hadiah” adalah bahasa cinta primernya.

Bagaimana jika Anda tidak mampu memberinya

E-Magazine20 Oktober 2019

17

banyak hadiah? Ingat, bukan mutu atau harga hadiah itu yang diperhitungkan; tetapi “perlunya memberi hadiah.” Banyak hadiah bisa dibuat dengan tangan, dan kadang-kadang si anak lebih menghargai pemberian itu daripada pemberian mahal buatan pabrik. Proyek memperbaharui mainan itu bisa menjadi proyek buat bapak dan anak.

PELAYANANWaktu anak-anak masih kecil, orangtua tak henti-hentinya “Melayani” mereka. Memandikan, menyusui, dan memakaikan baju. Kemudian masih harus masak, mencuci, dan menyetrika. Juga mengepak makanan siang, mengurus transport, dan membantu PR.

Apabila Anda membantu mereka dengan proyek sains, artinya “orangtuaku mencintai aku.” Apabila Anda memperbaiki sepeda, artinya Anda menaikkan dia di sepeda dengan tangki penuh. Jika anak Anda dengan setia menawarkan untuk membantu proyek kerja Anda, itu mungkin berarti salah satu cara untuk mengutarakan rasa sayang, dan “Pelayanan” kemungkinan besar merupakan bahasa cinta primernya.

SENTUHAN FISIKJauh sebelum si anak mengerti arti kata cinta, ia merasa dicintai. Merangkul, mencium, menepuk-nepuk, berpegangan tangan, semua merupakan cara menyampaikan rasa sayang kepada si anak.

E-Magazine20 Oktober 2019

18

Rangkulan dan ciuman seorang remaja akan berbeda dengan seorang bayi. Remaja Anda mungkin tidak akan menghargai perilaku seperti itu di hadapan teman-teman sebayanya, tetapi itu tidak berarti bahwa ia tidak mau disentuh, terutama jika itulah bahasa cinta primernya.

Jika remaja Anda secara teratur datang ke belakang Anda dan meraih lengan Anda, sedikit mendorong Anda, menjambret mata kaki Anda apabila Anda berjalan melintasi kamar, membuat Anda tersandung, semua itu merupakan petunjuk bahwa “Sentuhan Fisik” penting baginya.

Perhatikan anak-anak Anda. Perhatikan bagaimana mereka mengutarakan kasih sayang mereka kepada anak-anak lain. Perhatikan apa yang mereka minta dari Anda. Perhatikan hal-hal yang mereka paling hargai. Kemungkinan besar itu petunjuk dari bahasa cinta primer mereka.

Tidak pernah terlambat untuk mengutarakan kasih sayang. Jika Anda punya anak-anak yang lebih tua dan menyadari bahwa Anda berbicara dengan bahasa cinta yang salah, mengapa tidak beri tahu mereka? Pembahasan Anda bisa membuka mata mereka. Anda mungkin akan terkejut pada kesediaan mereka untuk mulai menggunakan bahasa cinta Anda. Apabila anggota keluarga mulai berbicara dalam bahasa cinta primer satu sama lain, iklim emosi dalam keluarga menjadi semarak sekali.

E-Magazine20 Oktober 2019

19

BAB 14 – PESAN PRIBADISekarang saya bertanya, “Bagaimana pendapat Anda?” Setelah membaca halaman-halaman ini. Bisakah konsep-konsep ini merubah secara radikal iklim emosional dari perkawinan Anda? Apa akan terjadi jika Anda menemukan bahwa cinta primer pasangan Anda dan memilih untuk dengan setia menggunakannya?

Kita masing-masing memasuki perkawinan dengan personalitas dan sejarah yang berbeda. Kita datang dengan harapan-harapan berbeda, cara-cara pendekatan yang berbeda, dan pendapat-pendapat yang berbeda mengenai apa yang penting dalam kehidupan ini. Dalam perkawinan yang sehat, perspektif yang sehat seperti itu harus diproses. Kita tidak perlu menyetujui segala-galanya, tetapi kita harus menemukan satu cara untuk menangani perbedaan-perbedaan kita sehingga tidak menjadi pemecah-belah. Dengan tangki kasih sayang yang kosong, pasangan-pasangan cenderung berdebat dan menarik diri, dan beberapa mungkin cenderung menjadi sangat kasar omongannya atau ganas secara fisik dalam argumen-argumen mereka. Tetapi apabila tangki kasih penuh, kita menciptakan iklim yang bersahabat, yang berusaha mengerti, yang bersedia membiarkan adanya perbedaan dan menegosiasi masalah-masalah. Saya yakin bahwa tidak ada bagian dalam perkawinan bisa begitu mempengaruhi bagian lain dalam perkawinan

E-Magazine20 Oktober 2019

20

seperti memenuhi kebutuhan emosional akan cinta. Kesanggupan untuk mencintai, terutama apabila pasangan sedang tidak menyayangi Anda. Beberapa tahun lalu, sementara saya menghadapi masalah dalam perkawinan saya sendiri, saya menyadari kembali bahwa saya memerlukan Allah. Saya menyerahkan hidup saya kepadaNya dan saya menemukan bahwa Ia menyediakan energi spiritual dalam diri saya untuk mengasihi, bahkan apabila cinta tidak dibalas. Saya harap buku ini akan merubah hidup Anda. Dan jika demikian, jangan lupa memberikannya kepada orang lain. Karena saya tidak bisa melakukan itu, saya akan senang sekali jika Anda mau memberi satu copy dari buku ini kepada keluarga Anda. Siapa tahu, bersama kita mungkin bisa melihat wujud nyata impian kita.

E-Magazine20 Oktober 2019

21

Benarkah Orang KristenSekarang Tidak BolehMakan Makanan HaramMenurut Imamat 11?Denny Teguh Sutandio (mahasiswa M.Th. Prak-tika di STT-SAAT Malang)

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) mengajarkan bahwa Imamat 11:1-47 tentang makanan halal dan haram tetap berlaku bagi orang Kristen zaman ini. Alasannya adalah hukum Allah, salah satunya Imamat 11:1-47, tidak berubah. Ketidakberubahan hukum Allah ditunjukkan dengan hukum makanan halal dan haram tidak

T E A C H I N GQ&A

E-Magazine20 Oktober 2019

22

dihapuskan di Perjanjian Baru. Dengan presuposisi ini, maka GMAHK menafsirkan Kisah Para Rasul 10:15 dengan menjelaskan bahwa penglihatan yang Petrus terima bukan berarti hukum makanan halal dan haram ditiadakan, tetapi penglihatan Petrus memiliki makna rohani yaitu Petrus tidak boleh membeda-bedakan orang najis atau tahir (ay. 28). Benarkah argumentasi demikian dapat dibenarkan?

Di satu sisi, kita perlu mengapresiasi GMAHK yang mempedulikan kesehatan manusia dengan tidak memakan makanan yang “haram,” namun di sisi lain, perhatian terhadap kesehatan manusia tidak berarti dukungan Alkitab terhadap doktrin larangan makan makanan haram dapat dibenarkan. Hukum Allah memang berlaku universal, namun permasalahannya hukum Allah harus dilihat dari doktrin kovenan. Roy E. Gane, teolog GMAHK mengatakan bahwa kovenan baru di dalam Kristus didasarkan pada kovenan sebelumnya, sehingga bagi Gane, selama kovenan baru tidak membatalkan kovenan Musa, maka hukum Allah di dalam kovenan Musa tetap berlaku di era kovenan baru. Permasalahannya adalah Gane tidak melihat kovenan baru membatalkan hukum makanan halal dan haram karena Gane seorang penganut GMAHK yang memang menganut doktrin universalitas hukum makanan halal dan haram. Berbeda dengan GMAHK, Alkitab jelas mengajarkan bahwa

E-Magazine20 Oktober 2019

23

kovenan baru membatalkan dan menggantikan kovenan lama karena kovenan lama disebut sebagai kovenan yang “tua,” “usang,” dan “telah dekat kepada kemusnahannya” (Ibr. 8:13). Hal ini berarti kovenan lama tidak berlaku lagi bagi orang Kristen zaman ini. Tetapi apakah itu berarti segala hal di dalam kovenan lama tidak memiliki signifikansi bagi orang Kristen? Tentu ada. Esensi atau prinsip teologis di dalam kovenan lama tetap berlaku, namun hukum-hukum dan hal-hal detail tidak berlaku.

Dengan prinsip ini, maka kita dapat menafsirkan Imamat 11:1-47 secara detail tidak berlaku lagi bagi orang Kristen zaman ini karena Imamat 11:1-47 ditujukan kepada orang-orang Israel (ay. 2) dengan latar belakang mereka dipersiapkan Allah dengan serangkaian hukum kemurnian (Im. 11-15) untuk menghadap Allah yang Mahakudus di Kemah Suci (konteks besar seluruh kitab Imamat). Nah, orang Kristen zaman ini jelas bukan termasuk orang Israel jasmani dan tidak perlu menghadap Allah di Kemah Suci, sehingga peraturan detail di Imamat 11:1-47 tidak berlaku bagi orang Kristen zaman ini. Jika Imamat 11:1-47 yang jelas ditujukan kepada orang Israel ditafsirkan sebagai hal universal, maka secara logis, Imamat 12 yang juga ditujukan kepada orang Israel (ay. 2) bersifat universal. Jika Imamat 12 bersifat universal, maka secara logis, ayat 3 yang mengajarkan tentang anak-anak laki-laki harus disunat

E-Magazine20 Oktober 2019

24

pada hari kedelapan juga bersifat universal, namun permasalahannya adalah mereka yang menafsirkan Imamat 11 sebagai hukum yang universal tidak konsisten karena mereka tidak menafsirkan Imamat 12:3 juga sebagai hukum yang universal. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya anak laki-laki mereka yang disunat pada hari kedelapan sesuai Imamat 12:3. Selain hukum makanan halal dan haram di Imamat 11 tidak berlaku lagi, hukum ini pun jelas dibatalkan oleh Kristus di Markus 7:19 dan Allah sendiri melalui penglihatan Petrus di Kisah Para Rasul 10:15.

Bersambung………..

E-Magazine20 Oktober 2019

25

Bukti Apakah BahwaAlkitab Diinspirasikan oleh Allah Seperti YangDikatakan-Nya?Sumber : Who Made God?

(Lanjutan tgl 13 Oktober 2019)Tetapi Ia tidak pernah mengutip kitab mana pun yang dikenal sebagai Apokrifa. Lebih jauh, Yesus di dalam Matius 23:35 mendefinisikan batasan kanon Perjanjian Lama sebagai yang terakhir di dalam 2 Tawarikh (kitab terakhir yang terdaftar dalam Kitab Perjanjian Lama Yahudi) dengan kalimat

T E A C H I N GDoctrine Does Matter

E-Magazine20 Oktober 2019

26

“penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel [Kejadian 4] sampai kepada Zakharia [2 Tawarikh 24:20-22].” Kalimat ini merupakan ekuivalen Yahudi dari kalimat Kristen “dari Kejadian sampai Wahyu,” yang menyatakan keutuhan dan kelengkapan Kanon Kitab suci Yahudi. Lebih jauh lagi, kalimat seperti “hokum Taurat atau kitab para nabi” (Matius 5:17) dan “kitab-kitab Musa dan seluruh kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27) digunakan oleh Yesus untuk menunjukkan kanon Kitab Suci Yahudi. Bahkan, Yesus Menggunakan kalimat-kalimat yang parallel dengan kalimat “dalam seluruh Kitab Suci” (Luk 24:27). Sebagai seorang Yahudi yang setia, Yesus, yang datang “bukan untuk meniadakan hokum Taurat atau kitab para nabi” (Matius 5:17), menerima kanon Yahudi [telah selesai dan ditutup] yang sama seperti yang diterima Yudaisme, yang merupakan kitab-kitab yang terdapat dalam ketigapuluh Sembilan kitab Perjanjian Lama Protestan.

APAKAH YANG DIKATAKAN ORANG KRISTEN MULA-MULA TENTANG KELENGKAPAN PERJANJIAN LAMA?Orang Kristen mula-mula memanifestasikan penerimaan mereka terhadap kanon Yahudi dalam berbagai cara. Pertama, mereka mengutip dari kitab-kitab ini sebagai Alkitab. Dengan pengecualian dari seorang pengajar bidat Origen, consensus bapa-bapa gereja dari empat abad pertama mendukung kitab-kitab Perjanjian Lama

E-Magazine20 Oktober 2019

27

Yahudi dan tidak ada yang lainnya.

Ketika kitab-kitab Apokrifa dikutip, mereka tidak memberikan otoritas ilahi di dalam ketigapuluh Sembilan kitab yang ada. Alih-alih, mereka menggunakannya dalam cara yang mirip dengan cara Paulus terhadap tulisan para pemikir Yunani yang tidak diinspirasikan itu—seperti dalam Kisah Para Rasul 17:28; 1 Korintus 15:33; Titus 1:12; atau Pseudepigrapha (tulisan-tulisan palsu; seperti dalam Yudas 9, 14)—dikutip hanya untuk sebagian kebenaran yang terdapat di dalamnya namun bukan sebagai yang diinspirasikan. Bahkan Agustinus, yang pengaruhnya membawa banyak orang kepadanya untuk menerima kitab-kitab Apokrifa Perjanjian Lama, mengenali bahwa kitab-kitab ini tidak berada di dalam kanon Yahudi.

Sebagian besar kutipan Apokrifa oleh para penulis awal tidak benar-benar mendukung inspirasi dari kitab-kitab ekstra-kanonikal tersebut. Sarjana kanonikal ternama Roger Beckwith mengatakan hal ini: Ketika kita menguji ayat-ayat yang dipakai para bapa gereja mula-mula yang dianggap mencetuskan kanonisasi Apokrifa, kita akan menemukan bahwa beberapa dari ayat itu diambil dari teks alternative Yunani dari Ezra (1 Esdras) atau dari tambahan lampiran-lampiran untuk Daniel, Yeremia, atau beberapa kitab kanonikal lainnya, yang…tidak benar-benar relevan; di mana sebagian lainnya lagi bukan

E-Magazine20 Oktober 2019

28

sama sekali kutipan-kutipan dari Apokrifa; dan bagi bagian-bagian yang dikutip dari Apokrifa, banyak tidak mengindikasikan bahwa kitab-kitab itu dianggap sebagai Alkitab.

Bersambung…………..

E-Magazine20 Oktober 2019

29

Berapa Orang yangDatang Ke Mesir?70 atau 75?Ev. Nike Pamela, M.A.

Ketika Yakub dan anak-anaknya akan pindah dari Kanaan menuju ke Mesir untuk berjumpa dengan Yusuf sekaligus mereka akan tinggal di sana, ada dua catatan yang agak membingungkan dengan catatan tentang jumlah orang yang berangkat. Catatan-catatan PL menyebutkan bahwa jumlah keluarga Yakub yang berangkat ke Mesir ada 70 orang.

T E A C H I N GDo You Know?

E-Magazine20 Oktober 2019

30

Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang. Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh puluh jiwa (Kej. 46:27)

Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir (Kel. 1:5)

Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit (Ul 10:22)

Namun PB, dalam hal ini kitab Kisah Para Rasul, mencatat jumlah angka yang berbeda, yaitu 75 orang

Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya (Kis. 7:14).

Jadi manakah yang benar, 70 atau 75?Pertama-tama kita harus dipahami tentang latar belang dan sumber yang dipakai. Kis. 7:14 merupakan catatan Lukas tentang ucapan Stefanus yang disampaikannya kepada sidang mahkamah agama (6:15). Stefanus yang difitnah telah mengajarkan tentang Yesus yang menghina tempat kudus dan Taurat, harus memberikan pertanggungjawaban. Dia memulainya bukan dengan menjawab benar atau tidaknya isu yang diperhadapkan kepadanya, melainkan dengan menceritakan awal perjanjian Allah dengan

E-Magazine20 Oktober 2019

31

Abraham di Ur-Kasdim. Salah satu dari rangkaian cerita yang disampaikan Stefanus adalah tentang Yakub dan keluarganya yang pindah ke Mesir. Stefanus menyebutkan bahwa jumlah yang berangkat dari Kanaan menuju ke Mesir adalah 75 orang. Mengapa angka 75 yang disebutkan oleh Stefanus padahal jelas sekali ada 3 kali kemunculan angka 70 orang dalam tulisan Musa.

Stefanus mendapatkan angka 75 dari tradisi Septuaginta (selanjutnya disingkat LXX, yaitu terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) bukan dari versi Ibrani (Masoret Teks /MT). Yang menarik, Septuaginta memiliki perbedaan juga dalam angka antara 70 dan 75. Perhatikan perbandingan berikut:• MT menyebutkan 70 orang yang turun ke Mesir

di Kej. 46:27; Kel. 1:5; Ul. 10:22• LXX menyebutkan 70 orang yang turun ke

Mesir di Ul. 10:22• LXX menyebutkan 75 orang yang turun ke Mesir

di Kej. 46:27; Kel. 1:5• LXX menyebutkan 75 orang yang turun ke Mesir

di Kis. 7:14

Jadi sebenarnya ada perbedaan jumlah antara versi MT dan LXX. Bagaimana dengan tulisan-tulisan lainnya, apakah memang ada perbedaan jumlah tersebut? Memang, ada banyak perbedaan, di antaranya:1. Sejarawan Yosephus (dalam tulisannya

E-Magazine20 Oktober 2019

32

Antiquities of the Jews), menuliskan 2 kali tentang angka 70 dalam jumlah rombongan keturunan Yakub yang datang ke Mesir.- Harus kita ingat, bahwa bapa leluhur kita Yakub, turun ke Mesir karena adanya kelaparan hanya dengan 70 orang anggota keluarga (6.89)- Didorong oleh mimpinya, Yakub turun ke Mesir dengan sukacita bersama dengan anak-anaknya dan seluruh harta kepunyaan mereka. Jumlah mereka 70 orang (2. 176)

2. Salah satu kitab Yahudi yang dikategorikan Pseudepigrafa, kitab Jubilee, menyatakan angka 70.- Dan semua keluarga Yakub yang turun ke Mesir berjumlah 70 orang. Mereka adalah anak-anaknya, cucu-cucunya, semuanya 70 orang, tetapi lima orang mati di Mesir di hadapan Yusuf, dan mereka tidak memiliki keturunan

3. Filsuf Yahudi, Philo, menyebutkan 75 sebagai jumlah keluarga Yakub yang turun ke Mesir, 70 orang sebenarnya tetapi dengan ditambah 5 orang yang masih muda, angkanya menjadi 75- Jumlah orang yang keluar bersama Yakub adalah 75 orang (On the Migration of Abraham 199)

4. Beberapa naskah Laut Mati yang ditemukan di beberapa gua, menyebutkan angka 75 sebagai jumlah anggota keluarga Yakub yang pergi ke Mesir (di gua 1 dan gua 13)

Bersambung………….

E-Magazine20 Oktober 2019

33

BAB XII:Kedatangan KerajaanSumber : “Agar Bumi bersukacita”oleh William A Dyrness(Lanjutan tgl 13 Oktober 2019)Jeremias (1971)menggambarkan mereka sebagai “orang-orang yang kurang pengetahuan keagamaannya dan yang tingkah laku moralnya menurut keyakinan pada waktu itu menghalangi mereka untuk menerima keselamatan. “Petunjuk mengenai moral ini tidak dapat dikesampingkan begitu saja, namun sukar untuk menghindari kesimpulan bahwa Yesus mengacu kepada orang-orang yang secara kondisi social dan

M I S S I O N

E-Magazine20 Oktober 2019

34

fisik tidak diperkenankan masuk ke dalam pranta agama. Marilah kita memperhatikan beberapa bukti mengenai hal ini. Ketika Yohanes mengutus para murindnya untuk bertanya apakah Yesus adalah orang yang akan datang itu, Yesus menjawab (sekali lagi mengutip dari penglihatan-penglihatan Yesaya mengenai akhir zaman dalam Yes. 29:18-29:

“Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” (Mat. 11:4-5)

Ungkapan terakhir boleh dianggap sebagai ringkasan dari keseluruhan: orang-orang yang dalam keadaan tidak berdaya, dijanjikan pembebasan. Ucapan bahagia, yang mendekati ikhtisar keseluruhan ajaran Yesus, dimulai sebagai berikut: “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah” (Luk. 6:20). Setelah penelitian terhadap perikop-perikop ini, Ridderbos menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemiskinan di sini adalah situasi keagamaan dan suatu posisi social. Dalam kesinambungan yang sempurna dengan tradisi Perjanjian Lama, orang-orang miskin ini berarti orang-orang yang memohon petolongan Allah dari situasi ketidakberdayaan. Makna dari kabar baik yang diberitakan Yesus ialah

E-Magazine20 Oktober 2019

35

bahwa sebagaimana Allah telah mendengarkan jeritan umat-Nya di Mesir, sebagaimana Ia telah mendengarkan jeritan Pemazmur dan Yeremia, Ia sekali lagi mendengarkan jeritan orang-orang yang sedang lapar dan haus akan pembebasan, orang-orang yang sangat mengharapkan “penyelamatan Allah terhadap umat-Nya dari kuasa penindasan dan ketidakadilan yang berlangsung hingga saat ini” Tepatnya kehidupan yang lapar akan keadilan inilah yang menjadi ciri dari orang-orang yang mendengarkan Yesus dengan senang hati.

Ketika berkotbah kepada orang miskin, Yesus lebih lanjut memperlihatkan dengan jelas sekali kuasa kerajaan-Nya. Sebagaimana raja, Allah yang berpihak kepada orang miskin dan yang membutuhkan pertolongan, dan melindungi yang tak berdaya, dan dengan demikian memperlihatkan kebesaran-Nya yang sebenarnya (Maz. 72), maka dalam peran-Nya sebagai pelayan, Yesus menyatakan kebesaran-Nya yang sebenarnya, kebesaran yang memperlihatkan penyaliban sebagai bagian dari penobatan-Nya (Fil. 2:5-11). Merupakan hal yang menyedihkan, bahwa orang-orang Yahudi pada masa-Nya gagal melihat betapa selarasnya pelayanan Yesus dengan Kitab Suci. Marilah kita melihat lebih lanjut sifat dari kerajaan ini 1. Kerajaan yang diberitakan Yesus melibatkan

campur tangan Allah, yang mengarah kepada

E-Magazine20 Oktober 2019

36

keakraban baru dalam hubungan dengan umat-Nya. Janji lama bahwa Ia akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Nya menemukan penggenapan baru dan lebih kaya. Jeremias (1971) berpendapat bahwa keakraban ini berpusat pada kata Abba (Bapa) yang sering diucapkan Yesus. Kata ini merupakan panggilan akrab, serta penuh hormat, dalam keluarga Yahudi dan berarti “Ayah”. Walaupun merupakan kehendak Allah menjadi seorang bapa bagi umat-Nya, kita tidak menemukan satu contohpun dalam Perjanjian Lama tentang Allah yang dipanggil seara langsung sebagai Bapa, apalagi sebagai Abba. Kata Abba inilah dipakai Yesus sewaktu Ia berdoa dan mengungkapkan inti hubungan-Nya dengan Allah. Di samping itu, kata-kata tersebut dipakai Yesus sendiri untuk mengkomunikasikan keakraban hubungan dengan Allah kepada para pengikut-Nya. Karena tidak seorangpun megnenal Bapa, Yesus sendirilah yang dapat memberitahukan hubungan ini (Mat. 11:27).

Bersambung…………..

E-Magazine20 Oktober 2019

37

Taat Hingga AkhirSenin, 21 Oktober 2019

Saat itu Gereja di Filipi sedang mengalami goncangan. Dari luar, jemaat menghadapi penganiayaan dari orang-orang yang tidak menyukai keberadaan mereka. Dari dalam, ada beberapa orang anggota jemaat yang saling berseteru satu sama lain (Flp. 4:2). Belum lagi guru-guru palsu yang membingungkan Gereja dengan ajaran-ajarannya yang menyesatkan (Flp. 3:2). Gejolak kehidupan gereja seperti itu sangat mungkin membuat jemaat untuk tidak lagi setia melayani menurut kehendak Tuhan. Itu sebabnya Paulus mengingat jemaat tentang bagaimana Yesus sudah melayani dengan setia. Ketaatan Yesus di dalam melayani terlihat konsisten dari awal. Sejak awal sampai akhir hidupNya Yesus konsisten dalam menaati BapaNya. Mulai dari inkarnasi, Ia rela turun derajat dari Pencipta menjadi manusia (ciptaan). Sebagai manusia, Ia mengambil derajat yang paling rendah, dengan dilahirkan di kandang binatang, cara matinyapun dengan cara yang paling hina yaitu dengan disalibkan, sebuah hukuman yang terkutuk dan keji yang biasanya diperuntukan bagi penjahat besar. Mengapa

Bacaan : Filipi 2:5-8

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

38

Yesus Mau melakukan itu semua? karena Yesus mentaati perintah Allah. Mengapa Yesus mau taat? Karena Dia mengasihi Bapa. Yesus mengorbankan totalitas hidupnya di dalam ketaatan yang sempurna di dalam melayani Bapa dan umatNya. Sekalipun harus melewati lembah kelam namun Dia tetap setia hingga akhir. Kita semua punya pergumulan menghadapi hidup ini, maukah melewati semuanya kita tetap taat dan setia melayani Allah dan sesama? (NL)

E-Magazine20 Oktober 2019

39

Pakai AnugerahUntuk Melayani Tuhan

Selasa, 22 Oktober 2019

Setelah Paulus meninggalkan Korintus untuk melayani di kota lain, ada guru-guru palsu yang yang mulai melancarkan aksinya di gereja Korintus, mereka sangat agresif, mengagungkan identitas mereka, mengagungkan mujisat, tanda-tanda yang bisa mereka lakukan, mendiskriminasi Paulus karena latar belakang serta ajarannya. Guru-guru palsu itu mempengaruhi orang-orang Korintus untuk meragukan kerasulannya, juga ajarannya. Paulus dalam pergumulan yang tidak mudah karena dia telah memberikan waktunya, tenaganya, bahkan hidupnya bagi orang Korintus, namun mereka dengan mudahnya terhanyut dalam pengajaran yang palsu. Bagaimana respon Paulus menghadapi persoalan ini? ternyata semua persoalan yang dihadapi Paulus tidak membuatnya kehilangan prinsip yang alkitabiah. Menurut Paulus, orang yang mencari suka mencari keuntungan diri sendiri dari Firman Allah adalah orang yang bodoh. Orang yang tidak melihat salib sebagai pusat pemberitaan, mereka adalah orang bodoh. Orang yang mengagungkan hikmat dunia ini, lebih mementingkan kuasa,

Bacaan : 2 Korintus 12:11-15

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

40

ketenaran, reputasi, Kenyamanan adalah kebodohan bagi Allah. Hal-hal jasmani tidak boleh menghalangi Tuhan dimuliakan, hal-hal jasmani haruslah dipakai untuk melayani Tuhan (ay.13) Kesempatan melayani adalah anugerah dari Tuhan, jangan memanipulasi pelayanan untuk kemuliaan diri sendiri. Sebaliknya, pakailah segala sesuatu yang diberikan untuk melayani Tuhan. (NL)

E-Magazine20 Oktober 2019

41

Penampilan LuarRabu, 23 Oktober 2019

Sebuah penilitian dilakukan dengan anak-anak umur 3-5 tahun dimana mereka diberi chicken nugget, wortel dan susu. Makanan ini ada yang dibungkus dengan bungkusan biasa, ada yang dibungkus dengan bungkusan McDonald’s. Kemudian anak-anak ini diwawancara makanan mana yang rasanya lebih enak. Hampir semua menjawab makanan dari bungkus McDonald’s. Padahal sebetulnya isinya sama persis. Merek atau penampilan luar berhasil merubah indra perasa anak-anak. Dunia kita disihir dengan penampilan. Tidak sedikit orang menghormati apa yang kelihatan dari luar dan melupakan apa yang di dalam. Ada perlakuan istimewa bagi kalangan tertentu karena penampilan yang lebih menarik. Dan ada diskriminasi bagi kalangan lain karena penampilan yang tidak sesuai standar. Sehingga yang terjadi adalah perpecahan, perselisihan, kejahatan, eksploitasi, dan ketidakadilan. Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk mengambil keputusan berdasarkan kebenaran, bukan penampilan. Jangan menilai buku dari

Bacaan : Yakobus 2:1-4

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

42

sampulnya, tapi dari isinya. Berdoa agar kasih dan kebenaran Tuhan menguasai hati kita sehingga mengubah cara kita menilai orang lain. Misalnya orang kaya bukan untuk dimanfaatkan dan orang miskin bukan untuk dihindari. Orang-orang disekitar kita adalah kesempatan yang Tuhan berikan agar kita saling mencintai, menghargai, dan melayani. (EW)

E-Magazine20 Oktober 2019

43

MelayaniKamis, 24 Oktober 2019

Rock Hudson. Ketika dia baru saja menjadi populer di Hollywood, agennya membawanya makan siang di sebuah restoran Hollywood yang mahal. Tujuannya agar dilihat oleh penggemar. Ketika Hudson selesai makan, dia meletakkan perlengkapan makan di piringnya dan melipat serbetnya, sehingga pelayan dapat dengan mudah mengambilnya.

Manajernya menegurnya, dengan mengatakan “Bukan tugasmu untuk membersihkan diri sendiri. Anda bukan pelayan restoran. Anda seorang bintang film. Anda harus bertindak seperti itu. “ Kita hidup dalam budaya yang memuja selebriti, baik itu politisi, atlet, musisi, atau aktor dan aktris. Ketertarikan kita dengan ketenaran mendistorsi persepsi kita tentang apa sebenarnya ‘kebesaran’ itu. Dan itu mengubah persepsi kita tentang orang seperti apa yang harus kita kagumi dan inginkan. Sadar atau tidak sadar kita mulai menilai ‘kebesaran’ dan kebahagiaan seseorang dari seberapa orang tersebut dilayani atau menerima pelayanan. Padahal Firman Tuhan justru mengatakan sebaliknya, Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah

Bacaan : Matius 20:26-28

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

44

ia menjadi pelayanmu - Matius 20:26 Yesus bisa saja menuntut untuk hidup seperti bangsawan selama masa-Nya di bumi, tetapi Ia tidak melakukannya. Dia datang untuk menunjukkan kepada kita seperti apa ‘kebesaran’ sejati dan apa yang dilakukan ‘kebesaran’ sejati. Yesus melayani. Dia melihat hidupnya di bumi sebagai kesempatan untuk melayani orang lain. Matanya tidak tertuju pada dirinya sendiri. Matanya tertuju pada orang-orang dalam hidupnya. Sudahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, “Apa yang bisa saya berikan kepada orang lain? Bagaimana saya bisa membantu orang lain? Apa yang bisa saya lakukan agar orang mengenal Tuhan? (DR)

E-Magazine20 Oktober 2019

45

Membuat Tuhan TersenyumJum’at, 25 Oktober 2019

Dalam film Chariots of Fire, seorang pelari Olimpiade bernama Eric Liddell mengatakan, “Saya percaya Tuhan menciptakan saya untuk suatu tujuan, tetapi dia juga membuat saya cepat, dan ketika saya berlari, saya merasakan kesenangan Tuhan.” Kemudian dalam film itu dia berkata, “Berhenti berlari berarti menghina Tuhan.” Dalam Roma 12 dan 1 Korintus 12 rasul Paulus memberi tahu kita bahwa Allah memberi umat-Nya bermacam-macam karunia “sesuai dengan anugerah yang diberikan kepada kita” - atau, sebagaimana Yesus katakan, “sesuai dengan kemampuan [kita]” (Matius 25: 15). Tidak ada orang Kristen yang tanpa karunia atau talenta. Sebagian umat Allah menjalani hidup dengan keyakinan bahwa mereka tidak memiliki karunia atau talenta, dan sebagai akibatnya mereka tetap berdiri di pinggir lapangan. Yang lain - seperti seseorang dalam perumpamaan Yesus tentang talenta (Matius 25: 14-30) - telah mengubur kemampuan yang diberikan Tuhan, takut menggunakannya. Yang lain menolak untuk

Bacaan : Keluaran 20:3-4

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

46

menggunakan karunia mereka karena mereka pikir mereka tidak berbakat seperti yang lainnya.Tuhan ingin kita menemukan karunia kita, mengembangkannya, dan menggunakannya untuk kebaikan orang lain dan untuk kemuliaan-Nya. Tidak ada karunia atau bakat yang terlalu kecil bagi Allah. Ambilah kesempatan melayani. Tuhan ingin tidak ada yang tertinggal. Itu membuat Tuhan tersenyum! (HK)

E-Magazine20 Oktober 2019

47

BeradaptasiSabtu, 26 Oktober 2019

Kebiasaan seseorang tanpa disadari akan menyebabkan dia terkondisi dalam suatu keadaan. Panca indra, mentalitas, pengalaman hidup, nilai hidup dan sebagainya akan mengalami proses adaptasi dengan kondisi konteksnya. Sebagai contoh, ketika seseorang masuk kedalam kamar mandi yang baunya sangat tidak sedap, pada awalnya membuat orang itu sangat terganggu. Tetapi setelah sekian lama dia berada dalam kamar mandi tersebut, bau yang menyengat seolah-olah berkurang. Bahkan jika sudah terlalu lama di sana, bau itu terasa sudah tidak ada lagi. Apakah baunya hilang? Tidak. Bau menyengat itu tidak hilang tetapi indra penciuman kita telah beradaptasi sedemikian rupa sehingga terbiasa. Kehidupan dalam dosa dapat mengkondisikan seseorang tidak peka terhadap kekudusan. Kewaspadaan terhadap pengaruh dan dampak dosa sudah tidak peka lagi. Inilah arti beradaptasi dengan dosa. Di dalam doanya Daud mengeluh:”Siapakah yang dapat menge-tahui kesesatan ? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari”. Ayat menegaskan pikiran Daud bahwa

Bacaan : Mazmur 19:13

FA M I LY F E L L O W S H I P

E-Magazine20 Oktober 2019

48

tidak mungkin seseorang yang sudah terbiasa hidup sesat dalam dosa dapat menyadari akan kesesatannya dengan bersandarkan dirinya sendiri. Hal ini tidak terkecuali bagi orang percaya atau mereka yang belum mengenal Tuhan. Dalam kondisi tertentu seseorang dapat merasa dirinya benar pada hal sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan. Kadang orang merasa baik-baik saja dengan kondisinya sehingga hidup dalam kemunafikan yang mengerikan dalam dosa. Hidup memuliakan Tuhan memerlukan sebuah kepekaan terhadap dosa. Hal ini akan terjadi jika kita menghidupi kekudusan sedemikian rupa sampai kekudusan itu menjadi gaya hidup. Kembangkan relasi yang semakin dekat dengan Tuhan supaya membawa kita pada kesadaran untuk membenci dosa. Bagaimana dengan kita apakah kita menghidupi kekudusan sehingga memiliki kepekaan terhadap dosa? Hiduplah dalam kekudusan, maka kita membenci dosa. Arahkan hati dan hidup kita kepada Allah maka kita akan meninggal dosa semakin jauh. Mintalah kepada Tuhan supaya senantiasa hidupkita beradaptasi dengan kekudusan. (YDI)

E-Magazine20 Oktober 2019

49

Agenda Minggu IniP E N G U M U M A N

Hari/Tgl Pukul Keterangan

Senin21 Okt ‘19

23.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

HUT: Bp. Tony Sanjaya

HUT: Bp. Hadi Gunawan

Selasa22 Okt ‘19 HUT: Anak Kevin Hartanto Chandra

Rabu23 Okt ‘19 18.30

Pembinaan Jemaat modul 2“Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Ev. Heri Kristanto

Kamis24 Okt ‘19

18.30Pembinaan Jemaat modul 2“Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto

19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2

Jumat25 Okt ‘19

18.30 Persekutuan Pemuda REC Darmo I - moveHUT: Bp. Royan Oktavianus Manurung

E-Magazine20 Oktober 2019

50

Agenda Minggu IniP E N G U M U M A N

Sabtu26 Okt ‘19

06.30 Doa Pemuridan

18.00 Persekutuan Pemuda REC Nginden

18.00 Persekutuan Pemuda REC Merr

22.00Siaran rohani “Grace Alone”Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.Mdi Radio Mercury, 96 FM

HUT: Sdri. Christine Natalia

IBA

DA

H M

ING

GU

20

OK

TOB

ER 2

019

Singer

Doa Syafaat

danPersem

bahan

Penyambut

Jemaat

Pelayan LCD

Pelayan Musik

Liturgos

Pengkhotbah

Tema

Penatalay-anan

Sdr. Ganda

Sdri. Lois

Ibu Suani

Bp. Chenny

Ibu SuaniIbu Suci

Sdri. Ririt

Sdri. Ema

Ibu Uri Pdt. Kornelius Setiaw

an

SALING

MELAYAN

I DEN

GAN

BENAR (RO

MA 12

:3-8)

REC N

gindenKU

Ipk. 0

7.00

Bp. BudionoSdri. Fefe

Ibu Wiw

in

Ibu Nurlina

Ibu Christiana

Ibu Wiw

inBp. H

adi

Sdri. K.Angeline

Bp. EliazarIbu Kristine

Ibu Dinna

REC N

gindenKU

IIpk. 10

.00

Sdr. AlbertSdri. M

ichelle

Bp. Andik

Bp. IshakIbu N

ataliaIbu D

wi

Bp. Agus A

Sdr. Tan H

endra

Sdr. Victor

Sdr. Mario

Sdr. Yosua

Sdri. Helen

REC N

gindenKU

IIIpk. 17.0

0

TEAM

Bp. Mito

Bp. Mito

Sdr. Yosi

Bp. Haryadi

Bp. Koesoemo

Ev. Edo Walla, M

.Div

REC D

armo

KU I

pk. 07.0

0

Sdri. PriskaSdr. M

ichael

Bp. Mito

Bp. Mito

Sdr. Yosi

Sdr. Klemens

Sdri. Hollie

Sdr. SugikBp. Am

ir

Sdri. Rennee

REC D

armo

KU II

pk. 10.0

0

Sdr. FredySdri. C

lara

Sdri. Christine

Sdri. Dam

sySdr. Ejo

Sdr. Garry

TEAM

Sdri. Christine

Pdt. Novida F Lassa, M

.Th

REC M

errKU

Ipk. 10

.00

Sdr. FredySdri. C

lara

Sdri. Christine

Sdri. VannySdri. Phany

Sdr. Garry

TEAM

Sdri. Christine

REC M

errKU

IIpk. 17.0

0

Sdri. PiponSdr. M

ichael O

TEAMKU

TISARI

Sdri. PiponSdri. H

elenSdri. Licia

Sdri. JevonSdr. Jam

es

Sdr. Kanni

Sdri. StephanieSdr. C

leming

Sdr. Harris

Sdr. YeyelBp. Tony

Sdri. Kendhy

Pdt. Yohanes D

odik Iswanto,

M.A

REC Kutisari

pk. 10.0

0

IBA

DA

H M

ING

GU

27

OK

TOB

ER 2

019

Singer

Doa Syafaat

danPersem

bahan

Penyambut

Jemaat

Pelayan LCD

Pelayan Musik

Liturgos

Pengkhotbah

Tema

Penatalay-anan

Bp. Charlie

Ibu Santi

Bp. Budijanto

Bp. BudijantoBp. Yefta

Ibu Nunuk

Bp. Teddy

Bp. Willy T

Bp. Agus Sw

andono

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

EKSPOSISI SU

RAT FILIPI

REC N

gindenKU

Ipk. 0

7.00

Bp. Charlie

Sdri. Ema

Bp. Tontji

Bp. TontjiBp. H

andiIbu Stephanie

Ibu Yuniy

Sdri. Melissa

Bp. Willy T

Bp. Felix

Ev. Heri

Kristanto

REC N

gindenKU

IIpk. 10

.00

Sdr. EganSdri. M

elinda

Bp. Soegianto

Bp. YonoBp. H

andiBp. H

endroIbu M

ega

Sdri. K.Angeline

Sdr. Clem

ingSdr. H

arrisSdr. D

anielSdr. Arka

Sdri. K.Angelica

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC N

gindenKU

IIIpk. 17.0

0

Ibu ItaIbu M

eibi

Bp. Jefry

Bp. Jefry

Sdr. Yosi

Sdri. Melissa

Ibu Rina

Ev. Edo Walla, M

.Div

REC D

armo

KU I

pk. 07.0

0

Ibu Dina

Sdri. Happy

Bp. Mito

Sdr. YosiBp. M

ito

Sdri. Wella

Sdr. Vicky

Sdr. RioSdri. Jennifer

Sdr. Daniel

Sdri. Hollie

Bp. Dave

REC D

armo

KU II

pk. 10.0

0

Sdr. Gerry

Sdri. Bruny

Sdri. Clara

Sdri. ElsyeSdr. Fredy

Sdr. Charles

TEAM

Sdri. Clara

Pdt. Novida F Lassa, M

.Th

REC M

errKU

Ipk. 10

.00

Sdr. Gerry

Sdri. Bruny

Sdri. Clara

Sdr. SolaSdri. H

anna

Sdr. Charles

TEAM

Sdri. Clara

REC M

errKU

IIpk. 17.0

0

Sdri. Melinda

Ibu Henny

TEAMKU

TISARI

Sdri. PiponSdr. AndreSdri. Licia

Sdr. Christopher

Sdr. Jonathan

Sdr. Kanni

Sdr. Clem

ingSdr. Jojo

Sdr. Harris

Sdr. YeyelSdr. W

illy

Sdri. Helen

Pdt. Yakub Tri H

andoko, Th.M

REC Kutisari

pk. 10.0

0

E-Magazine20 Oktober 2019

53

I B A D A HS E K O L A H M I N G G U

Keterangan 20 Okt 2019(Pk. 10.00 WIB)

27 Okt 2019(Pk. 10.00 WIB)

Liturgos/Singer Kak Mei/ Brilliant Kak Willy/ Evelin

Pelayan Musik Kak Willy Kak Eliazar

Doa Pra/Pasca SM Kak Suani Kak Vena

Persembahan Megan & Clint Benny & Darren

Tema Daud lari berlindung ke Gat Kematian Saul

Bahan Alkitab 1 Samuel 29-30 1 Samuel 28 dan 30

Sion Kak Feni Kak Vena

Getsemani Kak Suani Kak Mei

Yerusalem Kak Evelin Kak Sherly

Nazareth Kak Kezia Kak Budi

Betlehem Kak Vena Kak Debby

E-Magazine20 Oktober 2019

54

I B A D A HR E M A J A & P E M U D A

Keteran-gan

Ibadah Pemuda

Sabtu, 26 O

kt ‘19pk. 18.0

0

Ibadah Pemuda

Sabtu, 02

Nov ‘19

pk. 18.00

Ibadah Remaja

Minggu, 2

0 O

kt ‘19pk. 10

.00

Ibadah Remaja

Minggu, 2

7 Okt ‘19

pk. 10.0

0

Tema

Outing

Yesus dan Isa(Part 2

)Bukan sekadar

Persekutuan (1 Yohanes 1:3 ;6-7)

Rayuan yangM

enggiurkan(Am

sal 1:10 ; 1

Kor.15:33)

Pengkot-bah

Pdt. Yohanes Dodik

Iswanto

Kak Ganda

Kak Ema/Lois

LiturgosSdri. Kendhy

Sdr. Daniel

Sdri. Christine

Pelayan M

usikSdr. H

arrisSdr. C

leming

Sdri. Christine

Sdr. Nathanael

Sdr. Mario

Sdr. ArkaPelayan

LCD

Sdri. Melinda

Sdr. Nathan

Sdri. Via

Penyam-

butJem

aatSdr. Erik

Sdri. StevaniSdr. Joseph

Sdri. Fefe

Petugas D

oaSdri. Stevani

Sdri. FefeKak G

anda

E-Magazine20 Oktober 2019

55

K E H A D I R A N J E M A AT

Ibadah Hari/Tgl Jml, Jemaat Ket.

REC NGINDEN KU I Minggu13 Okt ’19 37

REC NGINDEN KU II Minggu13 Okt ’19 48 SM: 29

RM:

REC NGINDEN KU III Minggu13 Okt ’19 64 SM:

Pemuda Nginden Sabtu12Okt ’19

REC DARMO PERMAI KU I

Minggu13 Okt ’19 40

REC DARMO PERMAI KU II

Minggu13 Okt ’19 51 SM: 3

RM: 7

REC MERR KU I Minggu13 Okt ’19 38

REC MERR KU II Minggu13 Okt ’19 24

Pemuda Merr Sabtu12 Okt ’19 20

REC BATAM Minggu13 Okt ’19 16 SM: 43

RM: 27

POS Batu Aji Minggu13 Okt ’19 19

REC Kutisari Minggu13 Okt ’19 83 SM: 3

E-Magazine20 Oktober 2019

56

E - P O ST E R