23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota tumbuhan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak 1

makalah anatomi tumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah anatomi tumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke

dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat

biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-

pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.

Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya,

tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan

berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan

bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari

melalui proses fotosintesis.

Karena warna hijau amat dominan pada anggota tumbuhan ini, nama

lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya

adalah Metaphyta.

Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan

fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul

membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat

saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding

sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan

mirip hewan.

Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan

tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak

mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.

Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni

tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini.

Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai

keturunan dari suatu alga hijau.

1

Page 2: makalah anatomi tumbuhan

Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau

yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam

proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan

secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah

tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan

lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu

menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup

(rantai makanan).

Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak

sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah)

karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus

beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang

diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota

kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit

sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan

atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini

Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa,

hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan

tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel

tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali

mendominasi volume sel.

Dalam Makalah ini akan di jelaskan secara terperinci masing masing

anatomi pengelompkan Tumbuhan di atas.

B. Rumusan Masalah

1.

2. Anatomi

C. Tujuan Penulisan

Penulisan arya Tulis bertujuan untuk :

1.

2

Page 3: makalah anatomi tumbuhan

2.

D. Manfaat Penulisan

1.

2.

3

Page 4: makalah anatomi tumbuhan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari

ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) Anatomi sendiri berarti

cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari

makhluk hidup.

Anatomi Tumbuhan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi

dari Tumbuhan. Anatomi tumbuhan disebut juga Fitotomi.

Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat

diartikan sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian

tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan; atau uraian yg mendalam

tentang sesuatu: --revolusi; atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu

mengenai struktur organ tubuh normal; -- perbandingan ilmu yg

membandingkan struktur pd berbagai spesies yg berbeda.

B. Pemecahan Masalah

Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi

manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah

melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional

berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda

dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga

umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan".

Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan

hierarki dalam kehidupan:

Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;

Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan

Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.

4

Page 5: makalah anatomi tumbuhan

A. ORGANOLOGI Organologi mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ.

Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok

tumbuhan.

1. Akar

Akar tersusun dari jaringan-jaringan

berikut :

epidermis

parenkim

endodermis

kayu

pembuluh (pembuluh kayu

dan pembuluh tapis) dan

kambium pada tumbuhan

dikotil.

Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus

tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung

akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang

disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara

serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.

2. Batang

Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang

tersusun dari jaringan berikut:

epidermis

parenkim

endodermis

kayu

jaringan

pembuluh, dan

kambium pada tumbuhan dikotil.

5

Page 6: makalah anatomi tumbuhan

Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,

maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa

pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau

kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang

dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi

yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.

3. Daun

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta

helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain

adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi

menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri

tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut:

epidermis

jaringan tiang

jaringan bunga karang dan

jaringan pembuluh.

Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau

rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga

pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.

A. ORGANOLOGI

Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan

fungsi) yang menyusun suatu jaringan.

Jaringan penyusun tumbuhan antara lain :

1. kodo (jaringan pelindung)

2. kolenkim (jaringan penyokong)

3. sklerenkim (jaringan penyokong)

4. parenkim (jaringan dasar)

5. xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)

6. floem (jaringan pembuluh/pengangkut)

Xilem atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan

pengangkut yang ada pada tumbuhan. Kata xilem diambil dari bahasa Yunani

6

Page 7: makalah anatomi tumbuhan

klasik xúlon yang berarti kayu. Xilem bertugas menyalurkan air dan mineral

dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem banyak mengandung

lignin dan merupakan pembentuk bagian utama dari apa yang kita kenal

sebagai kayu.

Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari akar

ke daun yaitu:

Tekanan akar

Kapilaritas

Transpirasi : Transpirasi (Bahasa

Inggris:transpiration) adalah hilangnya uap air

dari permukaan tumbuhan.

Floem atau pembuluh tapis adalah

komponen utama pada jaringan pengangkut

yang ada pada tumbuhan. Floem bertugas untuk mengedarkan hasil

fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

C. SITOLOGI Sitologi mengkaji bagian bagian yang terkecil dalam tumbuhan yaitu

sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam

sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh

kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),

misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari

banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian

tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa

untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-

masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan

sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular

7

Page 8: makalah anatomi tumbuhan

sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama

dalam organisasi yang sangat rapi.

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan

Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop

yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang

berarti rongga/ruangan.

Secara umum setiap sel memiliki : membran sel, sitoplasma, dan inti sel

atau nukleus.

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang

dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi

perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan

terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari

transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma.

Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat

berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung

kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan

"kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi

yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh

jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah

berubah bentuk.

Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah

mitokondria (kondriosom)

badan Golgi (diktiosom)

retikulum endoplasma

plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan

kromoplas)

vakuola (khusus tumbuhan)

Pada Perkembangan dan Perubahan sel terdapat istilah Siklus Sel.

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah

8

Page 9: makalah anatomi tumbuhan

DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk

menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini

berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan

yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan

sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel

dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel

yang menentukan diferensiasinya.

Fase pada siklus sel

1. Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA

2. Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan

biner atau pembentukan tunas)

3. Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.

1. Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam

keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun

perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau

rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan

beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.

2. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara

sitokinesis dan sintesis.

3. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis. Fase

tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 >

kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai

Interfase.

Regenerasi dan diferensiasi sel

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang

bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki

bagian yang rusak.

Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang

spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan

9

Page 10: makalah anatomi tumbuhan

mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu

berdiferensiasi menjadi sel kulit.

Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami

pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan

kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan

diferensiasi.

Empat proses esensial pengkonstruksian embrio

Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom

yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang

berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel

retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat

dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel,

interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses

esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai

berikut:

1. Proliferasi sel : menghasilkan banyak sel dari satu sel

2. Spesialisasi sel : menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada

posisi yang berbeda

3. Interaksi sel : mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel

tetangganya

4. Pergerakan sel : menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan

dan organ

Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung

bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari

jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut

jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.

Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik

karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat

awal perkembangan embrio.

10

Page 11: makalah anatomi tumbuhan

Sel-sel khusus

Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).

Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah

hewan uniseluler berklorofil. Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati

dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.

11

Page 12: makalah anatomi tumbuhan

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Klasifikasi Tumbuhan dapat dikelompokan menjadi

A. Saran

1.

2.

3.

4.

12

Page 13: makalah anatomi tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Soeharto. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Indah.

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

http://id.wikipedia.org/wiki/

http://ninityulianita.wordpress.com/2009/07/29/anatomi-tumbuhan/

http://xavierbook.axspace.com/pertanian-perkebunan/003-anatomi_tumbuhan.htm

13

Page 14: makalah anatomi tumbuhan

“ ANATOMI TUMBUHAN “

MAKALAH

Disusun Oleh :

Sri UtamiNPM. 092154008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA 2010

14

Page 15: makalah anatomi tumbuhan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini

dengan judul Anatomi Tumbuhan .

Shalawat serta salam tercurahkan kepada paduka alam Habibana

Wanabiyana Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta umatnya dan

senantiasa setia hingga akhir zaman.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti Pembelajaran

Mata Kuliah Komputer Di Prodi Biologi Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan

Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun Akademik 2009/2010.

Pada kesempatan ini penulis penulis ingin menyampaikan terima kasih

yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang sudah berusaha keras

memberikan bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil serta do’a dalam

penyusunan Karya Tulis ini.

Penulis menyadari Karya Tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan baik

isi maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis

miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan skripsi ini. dengan segala kerendahan hati skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Tasikmalaya, 21 Juni 2010

Penulis

15i

Page 16: makalah anatomi tumbuhan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

A Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B Rumusan Masalah …… ……………………………………… 1

C Tujuan Penulisan ……………………………………………... 1

D Manfaat Penulisan Makalah ………………………………….. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORITIS ………………………….. 2

A Tinjauan Pustaka ……………….. …………………………... 4

B Pemecahan Masalah …………… ……………………………. 4

BAB IV SIMPULAN ……..…………. ………………………………………

A Simpulan ……… ……………….. …………………………... 12

B Saran ………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………

16ii