15
Ekonomi Manajerial Bab 6 KONSEP PRODUKSI PENDAHULUAN Konsep Produksi mengarahkan pada pembuatan barang fisik dan penyediaan jasa. Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (input) dipergunakan untuk menghasilkan produk (output). karena sumber daya atau faktor-faktor produksi dimaksud pada umumnya merupakan barang ekonomis atau sesuatu yang terikat dengan biaya, maka setiap proses produksi selalu berhubungan erat dengan biaya . Analisis produksi berfokus pada penggunaan input yang efisien untuk menciptakan output dengan sasaran menetapkan cara optimal dalam menggabungkan input dan meminimumkan biaya agar tujuan yang hendak dicapai yaitu keuntungan maksimal dapat terwujud. PERMASALAHAN 1. Bagaimana menetapkan tingkat produksi yang rasional berdasarkan kurva produksi. 2 Bagaimana hubungan kurva biaya total (TC) dengann kurva biaya lainnya. 3. Bagaimana cara memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. 4. Bagaimana memperoleh laba maksimum. PEMBAHASAN 1. Penetapan tingkat produksi yang rasional berdasarkan kurva produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara faktor produksi (input) dan tingkat yang dihasilkan (output). Fungsi Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = F ( K, L ) Dimana : Q = Tingkat Produksi atau Jumlah Output F = Menunjukkan Fungsi Hubungan antara input dan output K, L = Simbol yang lazim digunakan untuk input modal dan tenaga kerja Pada Umumnya dalam proses produksi faktor-faktor yang By Andi Indriani Ibrahim 1

Makalah Bab 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab6

Citation preview

Page 1: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Bab 6KONSEP PRODUKSI

PENDAHULUAN Konsep Produksi mengarahkan pada pembuatan barang fisik dan penyediaan

jasa. Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (input) dipergunakan untuk menghasilkan produk (output). karena sumber daya atau faktor-faktor produksi dimaksud pada umumnya merupakan barang ekonomis atau sesuatu yang terikat dengan biaya, maka setiap proses produksi selalu berhubungan erat dengan biaya .

Analisis produksi berfokus pada penggunaan input yang efisien untuk menciptakan output dengan sasaran menetapkan cara optimal dalam menggabungkan input dan meminimumkan biaya agar tujuan yang hendak dicapai yaitu keuntungan maksimal dapat terwujud.

PERMASALAHAN 1. Bagaimana menetapkan tingkat produksi yang rasional berdasarkan kurva produksi. 2 Bagaimana hubungan kurva biaya total (TC) dengann kurva biaya lainnya. 3. Bagaimana cara memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. 4. Bagaimana memperoleh laba maksimum.

PEMBAHASAN 1. Penetapan tingkat produksi yang rasional berdasarkan kurva produksi.

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara faktor produksi (input) dan tingkat yang dihasilkan (output).

Fungsi Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = F ( K, L )

Dimana :Q = Tingkat Produksi atau Jumlah OutputF = Menunjukkan Fungsi Hubungan antara input dan outputK, L = Simbol yang lazim digunakan untuk input modal dan tenaga kerjaPada Umumnya dalam proses produksi faktor-faktor yang menentukan antara

lain; Modal (K), Tenaga (L), Sumber Daya Alam (R) dan Tekhologi (T). Dalam teori ekonomi asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi produksi tunduk pada suatu hukum yang disebut The Law of Diminishing Return.

Hukum ini menyatakan bahwa bila satu macam input ditambah penggunaannya sedang input lainnya tetap maka tambahan output yang dihasilkan mula-mula menaik tetapi kemudian seterusnya menurun bila input tersebut terus ditambah.

Keadaan ini ditunjukkan pada gambar Kurva Total Produksi berikut ;

By Andi Indriani Ibrahim 1

Jumlah Tenaga Kerja

Produksi Total

TP

Page 2: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Semua produsen berusaha menghasilkan suatu output yang optimal, tetapi kemampuan berproduksi tersebut ditentukan oleh kemampuan produsen mengarahkan semua faktor input yang dimilikinya.

Dengan demikian yang perlu dipahami oleh para produsen adalah menetapkan tingkat produksi yang rasional sesuai dengan kemampuannya. Sebagai contoh, dikemukakan tentang pengaruh perubahan tenaga kerja terhadap tingkat produksi total suatu barang pertanian seperti pada tabel 1 berikut ini :TANAH

(1)

Tenaga Kerja

(2)

Produksi Total(3)

Produksi Rata-rata

(4)

Produksi Marginal

(5)

Tahap Produksi

(6)1 1 100 100 - Tahap

Pertama1 2 300 150 2001 3 600 200 3001 4 880 220 280 Tahap

Kedua1 5 1050 210 1701 6 1140 190 901 7 1190 170 501 8 1190 150 0 Tahap Ketiga1 9 1100 120 -901 10 700 70 -400

Produksi rata-rata (AP), seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 kolom 4 merupakan produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh seorang tenaga kerja dan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

TP AP =

L Sedangkan produksi marginal (MP), merupakan tambahan produksi yang

diakibatkan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja yang digunakan dan dapat dihitung dengan menggunakan persamaaan berikut:

∆TP AP =

∆L Hubungan antara variabel yang terdapat pada tabel diatas dapat dijelaskan

secara grafik yang ditunjukkan oleh kurva total produksi (TP), kurva Marginal Produk (MP) dan Kurva Average Produksi (AP), yang terdapatpada kurva berikut ini :

Pada Kurva TP dari titik A sampai titik B menunjukkan tingkat produksi yang

By Andi Indriani Ibrahim 2

Page 3: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

mengalami kenaikan pesat dari 100 unit menjadi 600 unit, dengan produksi marginal menunjukkan peningkatan dari 200 unit menjadi 300 unit. Tahap ini merupakan tahap I dari tahap produksi dengan tingkat penggunaan tenaga kerja sebanyak 1 hingga 3 orang, selanjutnya produsen masih dapat meningkatkan total produksi hingga titik C yang merupakan puncak dari kurva TP sebesar 1.190 unit dengan tingkat produksi marginal sebesar 0 unit yang ditunjukkan oleh kurva MP memotong sumbu horizontal.

Tahap ini merupakan tahap II dari tahap produksi dengan penggunaan tenaga kerja sebanyak 4 sampai dengan 8 orang. Apabila produsen tetap menambahkan jumlah tenaga kerja hingga menjadi 10 orang maka justru mengakibatkan penurunan tingkat produksi total yaitu dari titik C ke titik D. (Tahap ini merupakan tahap III dari tahap produksi).

Tahap I dan tahap III merupakan tahap yang irasional bagi produsen untuk berproduksi. Hal ini disebabkan pada tahap I produsen masih mampu meningkatkan total produksi melalui penambahan tenaga kerja. Sedangkan untuk tahap III apabila produsen tetap menambah jumlah tenaga kerja justru akan mengakibatkan penurunan total produksi.

Tahap II merupakan tahap yang rasional bagi produsen untuk berproduksi. Tahap ini dimulai dari perpotongan kurva MP dan AP yang dihubungkan dengan kurva TC sampai dengan perpotongan kurva MP dengan garis horizontal (MP = 0) yang dilhubungkan dengan kurva TP. Jumlah tenaga kerja yang paling ideal untuk berproduksi adalah sebanyak 7 sampai dengan 8 orang.

2. Hubungan Kurva Biaya Total (TC) dengan kurva biaya lainnya.Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat

menghasilkan output. Biaya produksi diklasifikasikan ke dalam biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).

Total Biaya Tetap (TFC), adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan walaupun tidak berproduksi atau biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan output dalam jangka pendek. Oleh karena sifat independensinya terhadap jumlah output maka kurva biaya tetap total (TFC) merupakan sebuah garis lurus yang sejajar dengan sumbu output.

Biaya Variabel Total (TVC), merupakan biaya input variabel yang besarnya berubah-ubah seiring dengan perubahan jumlah output yang dihasilkan dengan demikian biaya variabel akan naik jika jumlah output yang dihasilkan bertambah dan akan turun jika jumlah output yang dihasilkan berkurang atau dengan kata lain besarnya biaya variabel berbanding lurus dengan besarnya jumlah output yang dihasilkan.

Biaya Total (TC), merupakan penjumlahan dari pada jenis biaya yang ada atau penjumlah seluruh biaya yang dikeluarkan baik untuk input tetap maupun input variabel. Biaya total (TC) adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variabel (VC), atau dengan rumus sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Dimana :TC = Total Cost TFC = Total Fixed CostTVC = Total Variabel Cost

Hubungan TC dengan TFC dan TVC dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

By Andi Indriani Ibrahim 3

Page 4: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Dari nilai biaya total, biaya tetap total dan biaya dan biaya berubah total, dapat ditentukan biaya-biaya lainnya, yaitu

Biaya Marginal (MC), adalah perubahan biaya total dibagi perubahan kuantitas yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

∆TC MC =

∆Q

Biaya rata-rata (AC), adalah Biaya total dibagi kuantitas produksi dan dapat dirumuskan sebagai berikut :

TC AC =

Q

Biaya variabel rata-rata (AVC), adalah total biaya variabel dibagi unit output yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

TVC AVC =

Q

Biaya tetap rata-rata adalah total biaya tetap variabel dibagi unit output dan dapat dirumuskan sebagai berikut ;

TFC AFC =

Q

Kurva dari biaya –biaya tersebut dapat dilihat pada kurva berikut :

By Andi Indriani Ibrahim 4

Page 5: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Biaya rata-rata dibagi atas dua macam yaitu biaya rata-rata jangka pendek dan biaya rata-rata jangka panjang.

Bentuk Kurva biaya rata-rata jangka pendek (SAC) berbentuk U artinya SAC mula-mula menurun, dan mulai dari titik tertentu menaik, hal ini disebabkan berlakunya Hukum The Law Of Deminishing Return. Dalam Jangka pendek produsen tidak bisa memperluas kapasitas pabriknya namun produsen masih bisa menaikan output dalam jangka pendek hanya dengan memanfaatkan kapasitas yang ada secara intensif.

Penambahan setiap unit input variabel mula-mula akan bisa menghasilkkan tambahan output tetap setelah pada titik tertentu output akan semakin mengecil. Sedangkan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) menunjukkan biaya produksi untuk setiap tingkat output pada saat semua input bervariasi. Dalam jangka panjang produsen bisa memperluas kapasitas pabriknya karena semua input adalah variabel, sehingga The Law of Deminishing Return tidak berlaku.

Kurva LAC juga berbentuk U hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Faktor Economies of Scale atau faktor-faktor yang menyebabkan Increasaing Return to Scale. Keadaan ini terjadi apabila kapasitas atau ukuran pabrik diperbesar dengan cara menambah kapasitas mesin-mesin serta peningkatan pembagian kerja akan meningkatkan produktivitas dan biaya per unit output turun.

b. Faktor Diseconomies of Scale atau faktor-faktor yang menyebabkan Descreasing Return to Scale. Keadaan ini akan terjadi apabila terus diperbesar kapasitas pabrik maka pada satu tingkat tertentu akan menimbulkan ketidak efisienan.

Berikut ini hubungan antara kurva SAC dan kurva LAC akan ditunjukkan melalui grafik berikut :

By Andi Indriani Ibrahim 5

Page 6: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa SAC bersinggungan dengan kurva LAC pada satu titik tertentu. Kurva LAC adalah kurva yang membatasi bagian luar dari kurva-kurva SAC oleh karena itu kurva LAC sering disebut kurva amplop bagi kurva SAC.

3. Memaksimumkan Produksi atau Meminimumkan Biaya.

Upaya yang dilakukan produsen dalam rangka memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya dapat dianalisis dengan kurva Produksi Sama (Isoquant) dan Garis Ongkos Sama (Isocost).

Isoquant adalah kurva produksi sama yang menunjukkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Tabel 2. di bawah ini merupakan contoh gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1.000 unit produksi.

Gabungan Tenaga Kerja ModalA 1 6B 2 3C 3 2D 6 1

Dari tabel di atas dapat dibuat kurva produksi sama (Isoquant) yang ditunjukkan

oleh kurva A dengan tingkat produksi sebesar 1.000 unit ( a = 1.000 unit ). Disamping itu digambarkan pula isoquant yaitu kurva X = 1.500 unit, Y = 2.500 unit dan Z = 3.000 unit.

Kurva produksi sama tersebut dapat ditunjukkan pada gambar berikut :

By Andi Indriani Ibrahim 6

Page 7: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Sebagaimana penjelasan di atas, isocost merupakan sebagian dari alat analisis untuk memaksimumkan produksl atau meminimumkan biaya, maka isocost dapat ditunjukkan melalui garis yang sama yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.

Untuk dapat membuat garis ongkos sama diperlukan data harga faktor-faktor produksi yang digunakan dan sejumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor yang diperlukan.

Dari data pada tabel 2; dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli perunit modal adalah Rp 4.000,-, Upah tenaga kerja adalah Rp. 2.000,- sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 16.000,-.

Dalam gambar berikut ditunjukkan oleh garis ongkos sama TC1, disamping itu terdapat garis ongkos sama lainnya TC2, TC3 dan TC4 dengan, jumlah uang yang tersedia Rp. 20.000,-, Rp.24.000,- dan Rp. 28.000,-.

Garis ongkos dimaksud di atas dapat di tunjukkan pada gambar berikut

Setelah diketahui kurva produksi sama ( Isoquant ) dan garis biaya sama ( Isocost ) dapat dilakukan upaya memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya dengan cara menggabungkan kurva produksi sama ( Isoquant ) dan garis biaya sama ( Isocost ) seperti gambar berikut ini :

By Andi Indriani Ibrahim 7

Page 8: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Z= 3000 unit

Y= 2500 unit

X= 1500 unit

a= 1000 unit

Dengan biaya yang disediakan produsen sebesar Rp 28.000,- upah tenaga kerja Rp. 2.000,- per unit dan untuk membeli modal Rp 4.000,- per unit maka dapat diperoleh 7 unit modal atau 14 unit tenaga kerja saja yang dilalui oleh perpotongan isoquant a dan TC4

Persoalannya adalah gabungan manakah yang dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum. Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4. Titik-titik tersebut adalah A, B, C, D dan E.

Dari ke 5 titik ini, titik E terletak pada Kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produKsi sama Y yang menggambarkan tingkat produksi 2.500 unit. Ini berarti gabungan yang ditunjukkan oleh titik E merupakan. gabungan yang akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp 28.000,- dengan kombimnasi 4 unit modal dan 6 unit tenaga kerja.

Selanjutnya apabila produsen ingin meminimumkan biaya, otomatis akan menurunkan pula jumlah output yang akan diproduksi. Misalkan produsen ingin berproduksi pada tingkat 1.500 unit maka terdapat 5 titik yang disinggung oleh garis ongkos sama yaitu titik B, C, Q, R dan P.

Titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, ongkos yang paling minimum adalah terletak pada gabungan yang ditunjukkan oleh titik P (garis ongkos sama TC2 yang menyinggung kurva produksi sama X ). Dengan demikian titik P menggambarkan gabungan 4 tenaga kerja dan 3 modal dengan upah yang paling minimum sebesar Rp 20.000,- untuk memproduksi 1.500 unit.

Pemilihan alternatif yang diputuskan oleh produsen, apakah memilih memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya, tergantung dari berapa besar kemampuan produsen untuk menyediakan dana. Apabila penyediaan dana untuk biaya-biaya produksi bukan merupakan masalah bagi produsen maka produsen seharusnya memilih memaksimumkan produksi. Tetapi apabila sebaliknya maka keputusan produsen sebaiknya memilih alternatif, meminimumkan biaya.

4. Cara memperoleh Laba Maksimum. Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat output ( Q ) dimana ia bisa

memperoleh keuntungan total yang maksimum. Bila ia telah mencapai posisi ini dikatakan ia telah berada diposisi equilibrium. Disebut posisi equilibrium karena pada

By Andi Indriani Ibrahim 8

Page 9: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

posisi ini tidak ada kecenderungan baginya untuk merubah output dan harga output sebab bila mengurangi atau menambah volume output (penjualan) maka keuntungan total justru menurun.

Sebagai contoh berikut tabel 3, adalah tabel yang memuat angka-angka untuk P, Q dan TC yang sudah ditentukan. Dari data tersebut dapat diperoleh TR, MR, MC dan AC.

Q P TR TC AC=TC/Q

Keuntungan Total

TR-TC

MR = TR/Q

MC=TC/Q

TahapProduksi

012345678

200180160140120100806040

0180320420480500480420320

145175200220250300370460570

17510073,362,560

61,665,671,3

-1455

12020023020011040250

1801401006020-20-60-100

30252030507090110

MR>MC

MR=MC

MR<MC

Dari tabel dan kurva diatas dapatlah di uraikan bahwa :

By Andi Indriani Ibrahim 9

Page 10: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

Keuntungan total ( TR - TC ) yang maksimum adalah jarak vertikal antara kurva TR yang paling lebar. Posisi ini dimana slope dari garis singgung TR sama dengan slope dari garis singgung TC.

Slope dari garis singgung TR adalah ∆TR/∆Q yang merupakan nilai MR, sedangkan slope dari garis singgung TC adalah ∆TC/∆Q yang merupakan nilai MC. Jadi keuntungan yang maksimum berada pada posisi MR=MC atau kurva MR berpotongan dengan kurva MC.

Posisi TR yang maksimum tidak berarti keuntungan maksimum, demikian pula posisi AC minimum tidak berarti keuntungan maksimum.

KESIMPULAN

Tingkat produksi yang rasional berdasarkan kurva produksi (secara grafik) ditentukan oleh perpotongan kurva AP dan kurva MP yang dihubungan dengan kurva TP sebagai daerah produksi awal, dan pada kurva MP memotong sumbu horizontal ( MP = 0 ) yang dihubungkan dengan kurva TP sebagai daerah akhir produksi.

Biaya total ( TC ) merupakan penjumlahan dari biaya tetap ditambah dengan biaya variabel. Perubahan biaya total ( ∆TC/∆ Q ) merupakan Biaya Marginal ( MC). Sedangkan total biaya tetap (TFC) dibagi dengan kuantitas produksi merupakan biaya rata-rata (AC).

Produsen dapat memilih alternatif dalam melakukan produksi yaitu memilih memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. Cara memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya, dengan menetapkan sejumlah biaya yang mampu disediakan oleh produsen dan telah diketahui nilai biaya yang akan dikeluarkan untuk upah tenaga kerja per unit dan biaya membeli modal per unit, serta ditetapkan produksi dalam tingkat tertentu sehingga dapat digambarkan Isoquant dan Isocost.

Persinggungan garis isocost dan kurva isoquant yang paling tinggi (paling jauh dari titik origin) merupakan titik yang paling tepat sebagai produksi maksimum. Persinggungan garis isocost dar kurva isoquant yang paling rendah (yang paling mendekati titik origin) adalah titik yang paling tepat dalam menentukan tingkat produksi dalam rangka meminimumkan biaya. Perpotongan kurva MR dengan kurva MC atau MR = MC, menunjukkan laba maksimum.

By Andi Indriani Ibrahim 10

Page 11: Makalah Bab 6

Ekonomi Manajerial

By Andi Indriani Ibrahim 11