34
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasiMual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala- gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badanHiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan 1

Makalah Camar 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Camar 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil

sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,

karena terjadi dehidrasiMual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul

setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu

setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea

dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi

efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badanHiperemesis diartikan sebagai

muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan

1

Page 2: Makalah Camar 3

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan UmumUntuk menjelaskan asuhan keperawatan pada klien HEG (hiperemesis gravidarum)

2. Tujuan Khusus           

1.      Mengetahui dan memahami pengertian HEG (hiperemesis gravidarum)

2.      Mengetahui dan memahami fisiologi HEG (hiperemesis gravidarum)

3.      Mengetahui dan memahami etiologi HEG (hiperemesis gravidarum)

4.      Mengetahui dan memahami tanda dan gejalah HEG (hiperemesis gravidarum)

5. Menjelaskan askep klien dengan HEG (hiperemesis gravidarum)

2

Page 3: Makalah Camar 3

BAB II

TINJAUAN TEORITISA. PengertianHiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/).Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing (http://healthblogheg.blogspot.com/).Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com/).B. EtiologiPenyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :a)      Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.b)      Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.c)      Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.d)     Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.

3

Page 4: Makalah Camar 3

Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klienC. PatofisiologiAda yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

D. Tanda Dan GejalaHiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :a) Tingkatan I :Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.b) Tingkatan II :Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.

4

Page 5: Makalah Camar 3

Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.c) Tingkatan III:Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.E. KomplikasiDehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi F. Pemeriksaan Diagnostika)      USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.b)      Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.c)      Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

G. PenatalaksanaanPencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin

IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

Terapi psikologikPerlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

Cairan parenteral

5

Page 6: Makalah Camar 3

Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.

Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

Dieta)      Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.b)      Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.c)      Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

Prognosis

Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT

A. Pengkajian Keperawatan1. Aktifitas istirahatTekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).2. Integritas egoKonflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.

6

Page 7: Makalah Camar 3

3. EliminasiPcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.4. Makanan/cairanMual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.5. PernafasanFrekuensi pernapasan meningkat.6. KeamananSuhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma7. SeksualitasPenghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.8. Interaksi sosialPerubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.B. Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.C. Rencana KeperawatanDx 1 . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.Intervensi1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit4. Catat intake dan output.Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemakRasional : dapat menstimulus mual dan muntah

7

Page 8: Makalah Camar 3

7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidurRasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut11. Pantau kadar Hemoglobin dan HemotokritRasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester I.12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.13. Ukur pembesaran uterusRasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUTDx II. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihanIntervensi1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standarRasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.

8

Page 9: Makalah Camar 3

Dx III.  Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilanIntervensi :1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjungRasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klienRasional : Untuk menjaga intergritas psikologis3. Berikan support psikologisRasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya4. Berikan penguatan positifRasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimalRasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klienDx IV. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahanIntervensi :1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.3. Bantu klien beraktifitas secara bertahapRasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasiRasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

9

Page 10: Makalah Camar 3

BAB III

TINJAUAN KASUS

a. Identitas pasien

Tanggal pengkajian : 11 february 2012

Nama : Ny. T

Usia : 25Th

Pekerjaan : Irt

Agama : islam

Status : kawin

Alamat : JL.kayangan kc. Marpoyan damai

No .tlp :081371901987

No .rm : 602085

PENANGGUNG JAWAB : Tn. K

Pekrjaan : Pedagang

Alamat : JL. kayangan kc. Marpoyan damai

DATA SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Taggal masuk RS : 9 february 2012

Jam msk RS : 22.40 Wib

Yang mengirim : Kluarga

Cara masuk : Umum (dengan kluarga)

Alasan masuk : Mual Muntah kurang lebih 1 minggu

yang lalu.

Diagnosa medis : HEG (hipermesis gravidarum)

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Gejala : Mual Muntah, Lemas, Tidak nafsu

makan, Kepala pusing

10

Page 11: Makalah Camar 3

Kondisi/saat pengkajian : Terpasang infuse RL 5000ml

Masalah keperawatan : Ganguan kebutuhan cairan

RIWAYAT PENGOBATAN TERAKHIR

Apa pernah berobat : tidak ada

Bila brobta kemna : tadak ada

Penaganan yang diterima : tidak ada

Bila dirawat dimna : tidak ada

Berapa lama : tidak ada

RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU

Penyakit yang pernah di derita : tidak ada

Penyabab penyakit : tidak ada

Apakah sudah pernah berobat : tidak pernah

Pernah di oprasi : tidak ada

Alergi : tidak ada

Riwayat kesehatan kluarga

Kejadian penyakit keturunan : tidak ada

Genogram kluarga

11

Page 12: Makalah Camar 3

KETERANGAN

: Menikah

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

RIWAYAT PSIKOSOSIAL & SPRITUAL

Psikologis : baik

Karakter : baik

Emosional : labil

Konsep diri : baik

PERSEPSI KLIEN TERHADAP PENYAKITNYA

Hal yang di pikirkan saat ini : apakah penyakit bisa sembuh

12

Page 13: Makalah Camar 3

Harapan setelah tindakan : semoga cepat sembuh dari penyakitnya

Perubahan yang dirasakan saat sakit

: lemah,& kurang percaya diri

Mekanisme koping : pasien memiliki pertahanan diri efektif

Perhatian terhadap orang lain : baik

Hobby : Membaca

Masalah kep : tidak ada keperawatan

POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

Pola nutrisi & cairan

Makanan

1. Sehat

Pola makan : tidak ada makanan pantangan

Makanan kesukaan : semuamakanan kecuali racun

2. Sakit

Intake cairan : oral = 2500cc/hari

Keluhan lain : tidak ada

Masalah kep : tidak ada

CATATAN KUSUS

Apakah pasien mengertintentang

Peykitnya : tidak

Billa pernah dirawat dimna : blum pernah dirawat

Bagaimna hubungan suami istri :baik

Apakah ada pertanyaan yang di ajukan : ya ( apakah penyakit saya bisa

sembuh)

13

Page 14: Makalah Camar 3

PEMERIKSAAN FISIK

1. Umum

Keadaan umum : baik

Tingkat kesadaran : baik

Masalah kep : tidak ada masalah keperawatan

2. TTV

Suhu : 37oC

Nadi : 90 x/i

RR : 22x/i

TD :120/80 mm/hg

masalah kep : Tidak ada

3. intigumen

kebersuhan kulit : Bersih

warna kulit : sawo matang

lesi : Tidak ada

jaringan parut : Tidak ada

kel;embaban : lembab

lain-lain : tidak ada

masalah kep : Tidak ada

4. wajah/muka

insefksi simetris : simetris

exspresi wajah : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada

5. mata

inspeksi kesejajaran : Normal

pupil : Normal

konjungtiva : Normal

14

Page 15: Makalah Camar 3

reaksi pupil terhadap cahaya : Mengecil

masalah kep : Tidak ada

6. rambut

inspeksi kuantitas : Normal

distribusi : Lebat

keadaan rambut : Bersih

tekstur : Halus

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

7 telinga

keadaan telinga : Normal

inspeksi : Bersih

palpasi belkang telinga : Tidak ada

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

8 hidung dan sinus

inspeksi semetris : Ya

warna kulit hidung : Sawo matang

pembengkakan : Tidak ada

mukosa : Lembab

keadaan hidung : Bersih

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada

9 thorax/dada dan paru-paru

inspeksi postur : Normal

bentuk : Normal

sifat bernafas : Normal

palpasi : Normal

ekspansi paru dada : Simetris

15

Page 16: Makalah Camar 3

taktil fremitus anterior : Normal

posterior : Normal

perkusi : Normal

auskultasi : Veskuler

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

10 payudara

inspeksi : Normal

palpasi : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

11 kardiovaskuler

inspeksi jantu pulsasi apikal : Terlihat

inspeksi dan palpasi apikal : Normal

jvp : Normal

palpasi : Normal

perkusi : Normal

auskultasi : Normal

bunyi jantung S1 : Normal

bunyi jantung S2 : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

12 abdomen/perut

a.abdomen

inspeksi : Normal

auskultasi bising usus : Terdengar

limpa : Redup

abdomen : Normal

16

Page 17: Makalah Camar 3

palpasi : Normal

b.anus : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

13 genitilia

inspeksi : Normal

palpasi : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

14 muskuloskeletal

inspeksi

otot ukuran : Atropi

kotraktur : Ya

tulang : Normal

otot : Normal

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tida ada masalah

15 pernafasan

atensi : Baik

berbicara : Normal

penciuman : Normal

pengecpan : Baik

lain-lain : Tidak ada

masalah kep : Tidak ada masalah

17

Page 18: Makalah Camar 3

BAB IV

PEMBAHASAN

ANALISA DATA

Nama / Umur : Tn. T 25 TH

Ruangan : Camar 3

DP D A T A Etiologi Masalah1.

2.

DS: pasien mengatakan mual muntah terus nmenerus.

Do : pasien terlihat lemas dan pucat.- Keadaan umum pasien lemah

- Observasi Tanda- tanda vital TD : 100/60mmHgNadi :70 x/mntSuhu : 36,5 OCRR : 20 x/mnt

Ds : Pasien mengatakan kepela pusing dan nyeri di daerah abdomen

Do : pasien terlihat lemah dan meringis kesakitan memegangi bagian perutnya.

Peningkatan asam lambung karna karna muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan kekosongan lambung

Karna berlebihan muntah2 yang mengakibatkan nyeri di bagian ebdomenya

Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan muntah secara berlebihan

Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung

18

Page 19: Makalah Camar 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama / Umur :Ny. T25 th

Rungan : Camar 3No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas1. Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan

muntah secara berlebihan KELOMPOK IX

2.

1.

Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung KELOMPOK

IX

19

Page 20: Makalah Camar 3

RENCANA KEPERAWATAN

Nama / Umur : Ny.T25th

Ruangan : Camar 3No Diagnosa

PerawatanHasil yang Diharapkan

Rencana Tindakan Rasionalisasi Nama

1. Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan muntah secara berlebihan

Tujuan jangka panjang :Mual berkurang sampai dengan hilangTujuan jangka pendek dalam waktu 1 x 60 menit Muntah berkurang dengan kriteria hasil :-

membaik-

tampak rileks-

dalam batas Normal :

TD = 120/80 – 130/90 mmHgN = 80 – 100x/menitP = 16 – 20x/menitS = 36-37oC

1. Kaji tingkat Mual pasien

2. Observasi tanda-tanda vital.

3. Berikan pasien posisi yang nyaman.

4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi misalnya nafas dalam.

5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang

6. Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien.

7. Kolaborasi pemberian terapi obat Mual Muntah sesuai petunjuk

1. Untuk mengetahui tingkat Mual Muntah pasien

2. Mengetahui keadaan umum pasien

3. Memberikan kenyamanan pada pasien

4. Mengurangi rasa nyeri

5. Untuk mempercepat proses penyembuhan

6. Untuk memberikan motivasi pada pasien

7. Efek obat dapat mengurangi rasa Mual Muntah

KELOMPOK IX

20

Page 21: Makalah Camar 3

RENCANA KEPERAWATAN

Nama / Umur : Ny.T25th

rungan : Camar 3

No Diagnosa Perawatan

Hasil yang Diharapkan

Rencana Tindakan Rasional Nama

2.Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung

Dalam waktu 3 x 24 jam ganguan rasanyaman nyeri teratasikriteria hasil :

- Keadaan umum membaik

- Nyeri hilang dan mual muntah hilang

1. Observasi tanda-tanda vital

2. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein

3. Libatkan keluarga dalam mendampingi pasien

4. Kolaborasi tim medic dalam pemberian therapy

1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keadaan umum pasien

2. Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien

3. Untuk dapat mengontrol pola makan pasien

4. Untuk memberikan motivasi pasienDan memberikan therpy yang tepat pada pasien.

KELOMPOK IX

21

Page 22: Makalah Camar 3

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Nama / Umur : Ny.T 25Th

Ruang : Camar 3

Tgl Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Jelas11/02/2012 14.10 Mengkaji keadaan umum pasien

Meredakn rasa sakit dan kegelisahn KELOMPOK

IX14.15 Mengukur tanda-tanda vital

TD : 120/80mmHgNadi : 80 x/mntSuhu : 37OCRR : 22 x/mnt

14.25 Dr. jaga visite, diberi injeksi ATS

14.30 Memberikan theknik relaxasi14.45 Memberikan injeksi ATS ( skin test )15.15 Inspeksi hasil skin test , hasil negative dan

pasien diberikan injeksi ATS 1500 ui ( IM )16.45 Mengevaluasi keadaan pasien

Pasien mengatakan nyeri berkuran17.20 Melakukan TTV

22

Page 23: Makalah Camar 3

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama / Umur : Ny.T 25Th Ruang : Camar 3

Tanggal DP Waktu Evaluasi ( S O A P) Nama Jelas11/02/2012 I

II

17.10

17.10

S : Pasien mengatakan mual muntah mulai berkurang

O : K/U pasien membaik, ekspresi wajah tampak rileks

A : Masalah belum teratasiP : Intervensi diteruskan di

perawatan ( paviliun Fransiskus )

S : Pasien mengatakan mual sudah tidak ada muntah sudah berkurang

O : Tampak kondisi umum pasien membaik

A : Masalah maslah teratasi sebagianP : pasien sudah di perbolehkan

pulang Intervensi di lanjutkan di rumah dengan bantuan kluarga

KELOMPOK IX

KELOMPOK IX

23

Page 24: Makalah Camar 3

BAB V

PENUTUP

1.Kesimpulan

Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk.Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas .

24

Page 25: Makalah Camar 3

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyan E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih bahasa: I Made Kariasa. Jakarta . EGC

Long, C Barbara. 1996.Perawatan Medikal Bedah : 2.Bandung. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran

Margaret R. Thorpe. Perawatan Mata. Yogyakarta . Yayasan Essentia Medica

Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa : Setiawan Sari. Jakarta. EGC

Sidarta Ilyas. 2001. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa : Agung Waluyo. Jakarta. EGC

25