28
Fibroadenoma Mammae Sinistra Kelompok E4 Beradona –102009011 Tressy Aprilin Padahana – 1020100233 Billy Gerson – 102010345 Ira Frayanti Sarewa – 102011060 Togana Junisar Paniro Sinaga – 102011184 Lili Andriani – 102011252 Lakwari Agthaturi – 102011331 Imelda Suryadita – 102011377 1

Makalah Fibroadenoma Mammae Sinistra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Fibroadenoma Mammae Sinistra

Citation preview

Fibroadenoma Mammae Sinistra

Kelompok E4

Beradona 102009011

Tressy Aprilin Padahana 1020100233

Billy Gerson 102010345

Ira Frayanti Sarewa 102011060

Togana Junisar Paniro Sinaga 102011184

Lili Andriani 102011252

Lakwari Agthaturi 102011331

Imelda Suryadita 102011377

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna Utara no 6, Jakarta Barat

Abstrak

Fibroadenoma mammae (FAM) atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu denganpemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Pendahuluan

Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, oleh sebab itu sering disebut sebagai breast mouse.

Pembahasan

Anamnesis

Merupakan komunikasi antara dokter dan pasien, di mana pasien mengemukakan keluhan utama. Anamnesis terdiri dari auto-anamnesis dan allo-anamnesis. Anamnesis yang baik terdiri dari:1 Identitas (meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa dan agama).

Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter). Pasien datang dengan keluhan benjolan pada payudara kiri bagian atas dekat ketiak. Riwayat penyakit sekarang (kronologis keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat). Sejak kapan?

Dimana letak benjolan?

Apakah benjolan terasa nyeri dan dapat digerakkan?

Bagaimana bentuk dan konsistensi benjolan (bulat dan kenyal)?

Bagaimana bentuk payudaranya, simetris/asimetris?

Apakah adanya sekret yang keluar dari puting? Apakah ada gejala penyerta lainnya? Riwayat penyakit dahulu (bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang).

Apakah pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya? Apakah pernah mendapat sinar radiasi pada daerah payudara?

(Jika sudah menikah) - Apakah pernah mencoba pemakaian terapi hormon untuk mendapatkan anak?

Riwayat penyakit dalam keluarga (bertujuan untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial atau penyakit infeksi). Apakah didalam keluarga ada yang menderita keluhan atau penyakit yang sama? Riwayat pribadi (meliputi keadaan sosial ekonomi, kebiasaan, obat-obatan, dan lingkungan). Apakah mengkonsumsi obat-obatan (terapi hormon atau yang lain)?1Pemeriksaana. Fisik

Pemeriksaan Tanda Vital:2 Tekanan darah, nadi, frekuensi nafas, suhu. Pemeriksaan Fisik Payudara (Teknik SADARI):2 Inspeksi (pengamatan)a. Bentuk payudara, berdasarakan perkembangan payudara.2 Masa prapubertasPayudara belum berkembang, hanya ada puting susu berukuran kecil. Pada masa ini antara payudara anak laki-laki dan perempuan hampir sama. Mulai pubertasPada anak perempuan, payudara mulai tumbuh, makin lama makin besar, juga puting susu bertambah besar.

Sewaktu dewasa dan keadaan hamilPada masa ini kelenjar mammae mulai mempersiapkan diri menjadi lebih banyak dan besar. Dalam rangka memproduksi ASI, puting susu dan areola bertambah gelap warnanya. Setelah masa laktasiPada masa ini payudara akan kembali mengecil tetapi tidak bisa kembali keukuran semula dan tampak megendur. Sesudah menopausePada masa ini ukuran payudara akan lebih kecil lagi dan menjadi kendur ini disebut atrofi mammae.b. Ukuran payudara2Tidak ada ukuran payudara yang 100% sama bentuk maupun ukurannya, biasanya kiri lebih besar. Bila ukuran berbeda jauh, dinamakan asimetris payudara.c. Warna kulit payudara2Warna kulit payudara biasanya sama dengan warna kulit tubuh lainnya, kecuali di daerah areola mammae. Kulit sekitar puting susu berwarna lebih gelap dan makin jelas pada saat kehamilan. Kulit payudara yang berwarna kemerahan dan tegang akan dijumpai bila terjadi peradangan. Kulit payudara dengan pori-pori yang besar seperti kulit jeruk (Peau d`orange) terjadi akibat pembendungan limfe dalam payudara. Palpasi (perabaan)2 Pada pemeriksaan ini, posisi duduk atau lebih baik dalam posisi tidur terlentang dengan diganjal bantal kecil pada bahunya. Palpasi dilakukan dengan menggunakan jari II sampai ke V tangan kanan, tetapi jangan memakai ujung-ujung jari. Gunakan bagian volar dari ruas jari yang paling ujung dan rabalah dengan tenaga yang lembut. Bila pada palpasi teraba benjolan yang terletak lebih dalam, dapat menekan lebih keras sewaktu meraba. Rabalah payudara secara sistematis dengan mengikuti pola jarum jam dimulai dari jam 12, jam 1, jam 2 dan seterusnya. Rabalah dari perifer kearah sentral yaitu kearah puting susu dan sebaliknya atau meraba secara melingkar dari puting susu ke arah perifer.

Gambar 1. Palpasi pada payudara (teknik SADARI)

Bila ditemukan kelainan berupa benjolan maka harus dicatat:2 Pada posisi jam berapa benjolan ditemukan. Ukuran benjolan disebutkan dan dicatat diameter terbesar dan diameter terkecil dalam cm. Jarak letak benjolan dari putting susu yang dinyatakan dalam cm. Bagaimana bentuk benjolan (bulat, lonjong), bagaimana tepinya (rata atau tak rata). Bagaimana konsistensi benjolan (keras, kenyal, lunak atau kistik). Bagaimana keadaan benjolan terhadap jaringan sekitarnya. Apakah mudah digerakkan atau tidak dapat bergerak. Adakah rasa nyeri bila ditekan. Pemeriksaan Axilla dan kelenjar infra serta supraclavicular: Pakailah tangan kanan untuk memeriksa axilla kiri. Pemeriksaan axilla/ketiak kanan dilakukan dengan tangan kiri, jadi kebalikan dengan pemeriksaan ketiak kiri. Hasil pemeriksaan, apakah teraba kelenjar dan berapa cm ukurannya, apakah kelenjar saling melekat atau tidak, adakah rasa nyeri. Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan pada daerah infraclavicular dan supraclavicular kanan dan kiri. Pemeriksaan paling akhir adalah memijit puting susu . Perhatikan apakah ada cairan yang keluar, warnanya, konsistensinya (encer atau kental atau berdarah).2 Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke 5-7 setelah masa haid bermula, ketika payudara sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Para wanita yang telah berusia 20 tahun dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan CBE tahunan, dan harus melakukanpemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40 tahun.3b. Penunjang

Pemeriksaan Patologi - BiopsiDiagnosis berdasarkan pemeriksaan terhadap sediaan potong beku yang kemudian diikuti dengan mastektomi segera, dilakukan bila ditemukan kanker, yang masih mungkin dilakukan pembedahan terhadapnya.4a. Biopsi rutin. Secara optimal, biopsi diadakan dengan anestesi lokal, ialah dengan lidokain 1% + epinefrin. Untuk penderita yang sangat gelisah, sedasi ringan dapat membantu (misal dengan diazepam 10 mg). Pada awalnya hanya garis insisi kulit yang dianestesi. Penting diingat, bahwa segmen yang akan dibiopsi tak boleh dianestesikan dengan infiltrasi yang jauh ke dalam jaringan, karena epinefrin menyebabkan spasme pembuluh darah kecil, mengakibatkan titik-titik perdarahan yang sulit dikenali. Sekali dibuat insisi, cairan jaringan yang mengeras dan dilakukan diseksi yang cermat dengan pisau kecil, Payudara umumnya tak peka/tak nyeri pada pemotongan jaringan, tetapi sangat peka terhadap regangan atau tekanan. Oleh karena itu diperlukan anestesi lokal yang sangat sedikit jumlahnya, kecuali area kecil yang berisi pembuluh darah, karena pembuluh darah ini dan serabut saraf disekitarnya sangat peka. Elektrokoagulasi adalah sangat nyeri, dan ini tak boleh menjadi pilihan pertama. Luka kemudian ditutup dengan jahitan subkutis yang dapat diserap dengan plester kertas dikulit; pengaliran (drainase) di kontraindikasikan.4b. Biopsi dengan jarum halus. Bila pada mamografi terdapat lesi yang mencurigakan, dapat dilakukan penempatan jarum, yang disusul dengan mamografi kedua, untuk memastikan bahwa jarum telah terpasang dengan benar; kemudian biru metilen (0,1 ml) diinjeksikan melalui jarum, untuk mewarnai lesi dan jaringan sekitarnya. Jarum dibiarkan tertinggal pada payudara setelah dilakukan insisi, dan dipergunakan sebagai penunjuk untuk melokalisasi dan memindahkan jaringan yang terwarnai. Foto sinar X dilakukan pada jaringan yang didapat, untuk memastikan bahwa lesi mamografi memang terdapat disana, dan sediaan kemudian diserahkan pada ahli patologi. Teknik lokalisasi dengan jarum ini dapat digunakan untuk biopsi-biopsi yang diadakan dibawah anestesi lokal atau umum.4

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobul yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan sekitarnya. Makroskopik tampak suatu tumor yang bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat yang berwarna putih, kenyal serta tampak bagian-bagian yang menonjol ke permukaan berwarna kekuning kuningan jernih, merupakan komponen kelenjar. Besarnya 2-6 cm. Gambaran histologik menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblas yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel. Jaringan ikat dapat menunjukkan gambaran miksomatosa.4Menurut gambaran histologiknya fibroadenoma dibagi atas:51. Fibroadenoma pericanalicularKelenjar berbentuk bulat atau lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.

Gambar 2. Fibroadenoma pericanaliculare2. Fibroadenoma intracalicularJaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak, sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang atau tidak teratur dengan lumen yang sempit atau menghilang.

Berbentuk lobulus-lobulus stroma miksoid berwarna biru pucat. Tampak hanya kelenjar-kelenjar yang saling berdesakan. Gambaran tersebut sering ditemukan pada mammae lactans dan disebut lactating adenoma.5

Gambar 3. Fibroadenoma intracanalicular Pemeriksaan Radiologi

1. Mamografi

Lesi ganas tipikal memperlihatkan gambaran stelata dan batas yang tak reguler; dan sering berisi kelompokan-kelompokan mikrokalsifikasi yang berspikula. Lesi jinak mempunyai batas tegas dan bulat; bila ada kalsifikasi, maka kalsifikasi ini akan berbentuk bulat dan jarang berkelompok. Keakuratan mamografi adalah sekitar 90%, dalam hal mendeteksi apakah suatu lesi itu jinak atau ganas. Sayangnya, mamografi kurang akurat pada jaringan payudara yang padat, karena mamografi bergantung pada perbedaan radiodensitas antara lesi (padat) dengan jaringan lemak disekitarnya (lebih radiolusen). Pada wanita muda, secara radiologi acapkali terlihat densitas tinggi, dan pada kelompok usia ini mamografi relatif sering menghasilkan negatif semu. Mamografi yang negatif, tidak menyingkirkan kanker, khususnya pada wanita muda. Dosis radiasi bervariasi, sesuai dengan teknik yang dipakai (misal 0,5 rad/gambar xeromamogram dan film-film pembesaran 0,1 rad/film untuk film rutin, dan 0,05 rad/film untuk film seleksi/ skrining dengan dosis rendah).62. Ultrasonografi

Cara ini sedang dalam pertimbangan untuk mendeteksi lesi-lesi payudara. Data-data yang masih sangat dini, mengesankan bahwa mamografi lebih akurat mendeteksi kanker, tetapi ultrasonografi mungkin dapat melengkapi.63. Termografi

Tergantung pada perbedaan temperatur kulit payudara, untuk mendeteksi hal dibawahnya. Termografi mendeteksi sekitar 60% keganasan, dan ini pun biasanya merupakan kasus yang sudah lanjut, yang dengan mudah dapat dideteksi dengan cara lain.6

4. MRI

Merupakan teknik yang baru digunakan. MRI dilakukan pada pasien usia muda, karena gambaran mamografi yang kurang jelas pada payudara wanita muda, untuk mendeteksi adanya rekurensi dini keganasan payudara yang dari pemeriksaan fisik.6 Pemeriksaan Laboratorium

Tes laboratorik rutin, hanya memperlihatkan sedikit arti pada pemeriksaan penyakit payudara, kecuali pada penderita dengan kanker yang telah lanjut.7Belum ada pemeriksaan darah yang digunakan untuk mendeteksi adanya kanker payudara. Petanda tumor (Tumor Marker/TM) ialah molekul protein berupa enzim, hormon dan lain-lain, yang dalam keadaan normal tidak atau sedikit sekali diproduksi oleh sel tubuh. TM merupakan salah satu penunjang pemeriksaan kanker tertentu baik screening, menegakkan diagnosis, prognosis, pemantauan hasil pengobatan, dan juga deteksi kekambuhan. Pemeriksaan petanda tumor untuk payudara yang menggunakan sampel darah yaitu CA 15-3 tidak digunakan untuk mendeteksi atau menegakkan diagnosis kanker. Pemeriksaan CA 15-3 dilakukan bila diagnosis kanker sudah ditegakkan dan lebih banyak digunakan untuk monitor terapi serta progresivitas kanker.7Diagnosis

a. Working Diagnosis: Fibroadenoma Mammae Sinistra

Payudara terdiri dari berbagai struktur:8 parenkim epitelial lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening otot dan fascia

Gambar 4. Fibroadenoma mammae

Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak berbatas tegas, padat kenyal, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita muda (berusia di bawah 25 tahun). Setelah menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Pada masa remaja, fibroadenoma dapat dijumpai dalam ukuran yang besar. Sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobile, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4 cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan cepat bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari yang karena tumor mammae apa pun. Tepinya tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara makroskopik. Secara histologi, ada susunan lobulus perikanalikular yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat dengan epitel sekresi.8

Gambar 5. Gambaran makroskopik fibroadenoma mammae

Fibroadenoma mammae yang dikeluarkan selama laktasi cukup selular dan telah dikelirukan pada potongan beku dengan adenokarsinoma berdiferensiasi baik. Ahli patologi yang memeriksa suatu fibroadenoma yang dikeluarkan selama kehamilan harus selalu diinformasikan bahwa lesi berasal dari payudara laktasi.8,9Penanganan fibroadenoma mammae adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Spesimen diperiksa untuk menyingkarkan adanya keganasan. Sistosarkoma pyloides merupakan salah satu tipe dari fibroadenoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna.9

Faktor-faktor predisposisi: usia