21
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam dan Terorisme“ini. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam Program Studi Diploma III Universitas Diponegoro Semarang. Dalam makalah ini berisi tentang informasi mengenai bagaimana terorisme dapat,ciri-ciri islam radikal, pandangan islam mengenai terorisme, kekerasan atas nama agama dan sikap umat islam dalam menanggapi terorisme. Diharapkan pembaca makalah ini bisa menjadi lebih paham dengan apa itu terorisme dan dapat mencegah didrinya untuk senantiasa berlindung kepada Allah SWT supaya tidak terjebak ke dalam kasus terorisme. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO 1 | Page

Makalah Islam Dan Terorisme

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Islam Dan Terorisme

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam dan

Terorisme“ini.

Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam

Program Studi Diploma III Universitas Diponegoro Semarang. Dalam makalah ini

berisi tentang informasi mengenai bagaimana terorisme dapat,ciri-ciri islam radikal,

pandangan islam mengenai terorisme, kekerasan atas nama agama dan sikap umat

islam dalam menanggapi terorisme. Diharapkan pembaca makalah ini bisa menjadi

lebih paham dengan apa itu terorisme dan dapat mencegah didrinya untuk senantiasa

berlindung kepada Allah SWT supaya tidak terjebak ke dalam kasus terorisme.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan

selanjutnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Semarang, 21 September 2012

Penulis

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO1 | P a g e

Page 2: Makalah Islam Dan Terorisme

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG 3

1.2.TUJUAN 4

BAB II.ISI

2.1. MUNCULNYA TERORISME 5

2.2. CIRI-CIRI ISLAM RADIKAL 8

2.3. PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME 10

2.4. KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA 12

2.5. SIKAP UMAT ISLAM DALAM MENANGGAPI TERORISME 12

BAB III.PENUTUP

3.1.KESIMPULAN 14

3.2.SARAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO2 | P a g e

Page 3: Makalah Islam Dan Terorisme

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Akhir akhir ini sering kali telinga kita mendengar kata ” teroris” yang mana

dipikiran kita masing masing menyimpan berbagagai makna teroris, adakalanya

jahat, buruk, pembawa bencana, mirisnya lagi ada yang mengatakan kalau teroris itu

orang islam dan lebih lebih ada pula yang mengatakan kalau teroris itu dari kalangan

kaum sarungan atau bisa dikatakan santri. Ya, itu lah yang membuat telinga umat

islam dan sebagian besar santri merasa panas.

Banyak masyarakat di indonesia dan di dunia yang mendapatkan secara intensif

isu teror dan kekacauan opini masalah terorisme yang beredar marak ini. Tanpa

disadari, isu teror itu telah menciptakan dampak ketakutan publik. Berita perburuan,

penangkapan, penahanan, interogasi, penyerbuan, penembakan, pengepungan,

pengrusakan, razia di jalan, kampanye keamanan menjadi berita yang sering kita

dengar. Belum lagi sekarang munculnya sikap curiga, prasangka buruk dan fitnah

kepada orang-orang tertentu yang tampak memiliki “ciri teroris”.

Selain itu, ajaran Islam sendiri menjadi olok-olok banyak orang. Konsep negara

Islam (Daulah Islamiyyah), sistem Kekhalifahan Nabi, Jihad Fi Sabilillah, pedoman Al

Qur’an dan Sunnah, ideologi Islam, Syariat Islam banyak di jelek-jelekan oleh orang-

orang yang benci dengan islam.padahal Islam mengajarkan sikap adil, bukan menjadi

pengecut. Tetapi manusia-manusia nista itu tetap saja menyerang Islam, menyerang

Daulah Islamiyyah, menyerang para Mujahidin, menyerang ideologi Islam,

menyerang ajaran Nabi Saw, menyerang Allah dan Rasul-Nya. Padahal semua simbol-

simbol kesucian Islam itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan TERORISME.

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO3 | P a g e

Page 4: Makalah Islam Dan Terorisme

1.2. TUJUAN

1. Memberikan penjelasan penyebab terjadinya terorisme

2. Menjelaskan bagaimana cicri-ciri islam radikal

3. Menjelaskan bagaimana pandangan islam mengenai terorisme

4. Menanggapi mengenai kekerasan atas nama gama

5. Menjelaskan bagaimana sikap umat islam dalam menanggapi mengenai

terorisme

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO4 | P a g e

Page 5: Makalah Islam Dan Terorisme

BAB II

ISI

2.1 MUNCULNYA TERORISME

Dibawah ini akan dijelaskan macam-macam penyebab terjadinya terorisme:

1. Jauh dari tuntutan syari’at islam

Menjauh dari syariat islam adalah sumber dari kesesatan yang akan menimpa

diri kita. Allah berfirman, “Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan

sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka

sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan

menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha : 123-124)

Maka apabila kita jauh dari syari’at islam dalam kehidupan kita itu adalah

sumber kesengsaraan dan kesesatan. Salah satu dampaknya apabila kita jauh dari

syari’at islam adalah dengan mudahnya diri kita menerima pemahaman terorisme

yang ternyata hal itu sangat dilarang di ajaran islam.

Bagaimana keadaan yang jauh dari tuntunan syari’at ini nampak dalam

beberapa perkara, diantaranya,

a. Banyaknya bid’ah (pemahaman baru dalam agama-red) dan keyakinan yang

rusak sehingga melahirkan perpecahan, pertikaian, dan kelompok sempalan,

b. Berpaling dari jalan salafush shalih (pemahaman sahabat-red), bahkan

mengingkari dan menantangnya,

c. Tersebarnya kemungkaran, kekejian dan maksiat serta munculnya berbagai

kerusakan, bahkan kadang dalam bentuk produk yang bersegel resmi dan

mendapat perlindungan,

d. Terpaut kepada semboyan-semboyan dan dasar-dasar pemikiran rusak yang

kebanyakannya diekspor dari luar kaum muslimin.

2. Jauh dari Ulama

Sesungguhnya para ulama mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di

tengah umat dan telah dipuji dan dijelaskan keutamaan mereka dalam berbagai ayat

maupun hadits. Karena itu kita diperintah untuk merujuk kepada mereka dalam

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO5 | P a g e

Page 6: Makalah Islam Dan Terorisme

segala urusan. Dari Ibnu Abbas , bahwa Rasulullah menyatakan, “Berkah itu bersama

orang-orang tua (ulama) kalian”. (HR. Al-Hakim 1/62)

Dan perlu kami ingatkan disini, bahwa yang dimaksud dengan ulama adalah

sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnul Qayyim -rahimahullah-, “Mereka adalah

para ahli fiqih Islam dan ucapan-ucapan mereka adalah fatwa yang berputar di

tengah manusia, yang mempunyai kekhususan dalam mengambil pendalilan hukum

dan sangat menjaga (berhati-hati) dalam menetapkan kaidah-kaidah halal dan

haram.” (I’laamul Muwaqqi’iin 1/18)

Terdapat banyak hal yang menyebabkan jauhnya umat dari para ulama. Di

antaranya adalah jauhnya kebanyakan umat dari ilmu syar’iy dan mereka lebih sibuk

dengan urusan dunia atau berkiblat kepada selain kiblat kaum muslimin. Juga banyak

di antara mereka yang bersandar pada kemampuannya sendiri sehingga memahami

agama hanya dengan jalur membaca sendiri (otodidak) tanpa mempedulikan penting

dan perlunya memahami ilmu itu dari ulama para pewaris nabi. Sebab yang paling

banyak menjerumuskan umat kita kepada penyimpangan dan keberpalingan dari

para ulama adalah adanya para penyeru kepada kesesatan yang berusaha

menampilkan diri sebagai tokoh-tokoh umat dan menjauhkan para pemuda dari

ulamanya.

3. Munculnya sikap ekstrim

sikap ekstrim adalah sumber kerusakan dan penyimpangan. Berkata Ibnul

Qoyyim -rahimahullah-, “Tidaklah Allah memerintah dengan suatu perintah kecuali

syaithan punya dua sasaran aksi perusakan, apakah untuk menelantarkan dan

menyia-nyiakan, atau untuk berlebihan dan ekstrim. Dan Agama Allah pertengahan

antara yang menyepelekan padanya dan yang ekstrim.” (Madaarijus Saalikin : 2/517)

Dan demi Allah, tidaklah kejadian aksi-aksi peledakan tersebut muncul, kecuali

karena sikap ekstrim dalam menerapkan prinsip-prinsip agama, diantaranya

a. Ekstrim dalam pengkafiran, sehingga kadang seorang pelaku dosa besar

dianggap batal keislamannya oleh orang-orang tersebut.

b. Ekstrim dalam hal amar ma’ruf nahi mungkar sehingga banyak menjatuhkan

pelakunya ke dalam jurang kesesatan dan menimbulkan berbagai problem

terhadap umat.

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO6 | P a g e

Page 7: Makalah Islam Dan Terorisme

c. Ekstrim dalam penegakkan jihad di jalan Allah , sehingga mereka mengobarkan

jihad bukan pada tempatnya yang sama sekali tidak dituntunkan dalam syari’at.

4. Mengikuti ideologi yang menyimpang

Suatu hal yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya adalah

bahwa seluruh kelakuan, gerak dan perbuatannya diatur oleh pemikiran dan

keyakinannya, sehingga manusia itu pasti tergiring oleh pemikirannya, baik atau

rusak pemikiran tersebut.

Kerusakan ideologi ini muncul karena beberapa faktor pokok, yaitu :

a. Adanya kerancuan dalam manhajut talaqqi (metode mengambil ilmu). Dimana

orang-orang yang menyimpang dalam ideologinya tersebut mengambilnya dari

orang-orang yang menganut pemikiran rusak atau keyakian sesat, bukan dari ‘alim

‘ulama yang dikenal dengan keluasan ilmunya, keteguhan manhaj dan sebagai

penasehat umat. Merekapun kemudian melampaui batas dengan ideologinya dan

larut dalam hawa nafsunya. Maka wajar kalau mereka terjerumus dalam berbagai

penyimpangan dan kesesatan serta berucap atas nama Allah tanpa ilmu. Dan

hasilnya, mereka akan sesat dan menyesatkan.

b. Mengambil nash secara kontekstual tanpa fiqih yang mendalam, tidak

menggunakan kaidah-kaidah pemetikan / penyimpulan hukum dari sebuah dalil dan

tidak memperhitungkan pemahaman ulama dalam masalah tersebut serta tidak

pernah menoleh kepada alasan-alasan manusia yang kadang jatuh dalam sebuah

kesalahan karena suatu udzur syar’iy.

Perlu diketahui bahwa metodologi seperti ini sangatlah berbahaya dan merupakan

sebab penyimpangan dan kesesatan yang sangat fatal. Betapa banyak kerusakan

yang menggrogoti manusia dalam masalah pengkafiran terhadap kaum muslimin,

menghalalkan darah-darah yang diharamkan untuk ditumpahkan dalam hukum

syari’at, dan sejumlah masalah besar lainnya. Dan sangat menyedihkan karena

seluruh sumber kerusakan tersebut adalah karena ideologi yang menyimpang ini.

c. Perang pemikiran dan tipu daya iblis yang menjangkit di tengah umat melalui

jalur para da’i penyeru kepada kesesatan yang menganut berbagai bentuk

penyimpangan yang bisa mendorong manusia untuk melakukan aksi peledakan,

perusakan, dst.

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO7 | P a g e

Page 8: Makalah Islam Dan Terorisme

d. Mengikuti hawa nafsu. Yaitu kadang seseorang mengetahui yang benar,

namun hawa nafsu lebih mendominasi pada dirinya, sehingga ia lupa pada

kebenaran tersebut atau sengaja melupakannya. Dan akhirnya ia akan mencari-cari

alasan yang dianggap dapat membenarkan perbuatan bejatnya.

5. Tersebarnya buku-buku yang memuat ideologi terorisme

Harus kita ketahui bahwa pemahaman keliru yang terdapat dalam sebuah buku

kadang bersumber dari kesalahan pribadi sang penulis tanpa ada maksud jelek dari

penulis itu. Namun, kebenaranlah yang harus diucapkan dan diterima, kebatilan

harus ditolak, siapapun pembawanya, setelah nampak dari nash-nash syari’at akan

kebatilan dan kesalahannya.

2.2 CIR-CIRI ISLAM RADIKAL

Inilah sebagaian dari ciri-ciri islam radikal tersebut yang perlu kita waspadai:

1. Terlalu sembrono dalam menggunakan dalil. Mereka hanya mengandalkan

segelintir dalil umum tentang bid’ah yang mereka paksakan pengertiannya untuk

mengharamkan atau menganggap sesat amalan-amalan khusus dan terperinci.

Berdalil dengan cara seperti ini adalah bathil (tidak benar) dan tidak dikenal di

kalangan para ulama. Hal itu disebabkan oleh cara mereka memahami dalil bid’ah

yang sangat tekstual (harfiyah) dan kasuistik tanpa memenggunakan metodologi

para ulama ushul.Oleh karenanya, fatwa-fatwa mereka yang membid’ahkan acara

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., tahlilan, ziarah kubur para wali, tawassul

dengan orang yang sudah meninggal, dan lain sebagainya adalah merupakan

pemerkosaan terhadap dalil dan penipuan terhadap umat, sebab perkara-perkara

tersebut tidak pernah disebutkan larangannya baik di dalam al-Qur’an maupun di

dalam hadis Rasulullah Saw. Adakah kebohongan yang lebih buruk dari kebohongan

dengan mengatasnamakan Rasulullah Saw., saat mereka merincikan perkara bid’ah

yang tidak pernah beliau sebutkan dalam hadis beliau, lalu mereka berkata Maulid

atau tahlilan adalah bid’ah & sesat berdasarkan hadis “Setiap bid’ah adalah

kesesatan”? Harusnya mereka sadar, bahwa sampai wafatnya, Rasulullah Saw. tidak

pernah menyebutkan rincian hadis “setiap bid’ah adalah kesesatan” bahwa

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO8 | P a g e

Page 9: Makalah Islam Dan Terorisme

maksudnya adalah Maulid atau tahlilan.

2. Terlalu berani menggunakan ayat-ayat yang berbicara tentang orang kafir

atau musyrik penyembah berhala sebagai dalil untuk menganggap sesat kaum

muslimin yang melakukan peringatan Maulid, tahlilan, tawassul, dan lain sebagainya.

Bagaimana mungkin mereka dengan tega menyamakan saudaranya yang muslim dan

beriman dengan para penyembah berhala, sedang Allah saja jelas-jelas

membedakannya?

3. Seakan-akan mereka mengatur Allah . Mereka telah memposisikan Allah

seperti yang mereka inginkan. Ini terbersit ketika mereka berkata, bahwa orang yang

melakukan tahlilan atau peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. telah melakukan

hal yang sia-sia dan tidak ada pahalanya, padahal pada acara tersebut orang jelas-

jelas melakukan amal shaleh berupa silaturrahmi, berzikir, membaca al-Qur’an,

membaca shalawat, menuntut ilmu, mendengarkan nasihat, berbagi makanan,

berdo’a, mengenang Nabi Saw. dengan membaca riwayat hidup beliau, dan

memuliakan Nabi Saw. serta memupuk kecintaan kepada beliau, yang masing-

masing itu jelas-jelas diperintahkan oleh Allah secara langsung maupun tidak

langsung dan dijamin mendapat pahala. Ini merupakan kejanggalan besar di dalam

aqidah, sebab Allah Maha Pemurah, tidak pelit seperti mereka. Allah Maha

Berkehendak untuk memberi pahala kepada siapa yang Ia kehendaki, dengan begitu

Ia tidak bisa diatur oleh makhluk-Nya.

4. Berpemahaman yang terkesan sekuler , yaitu dengan membagi pengertian

bid’ah menjadi dua: Bid’ah yang terlarang yaitu bid’ah agama (bid’ah diiniyyah) dan

bid’ah yang menyangkut urusan dunia (bid’ah duniawiyyah) yang mereka anggap

wajar atau boleh-boleh saja menurut kebutuhan. Bukankah semua urusan di dunia

ini memiliki dampak dan resiko di akhirat nanti? Berarti, agama dan dunia tidak bisa

dipisahkan, di mana tidak mungkin menjalankan agama tanpa fasilitas dunia,

sebagaimana tidak mungkin selamat bila orang menjalani hidup di dunia tanpa

tuntunan agama. Dalam hal ini, sebenarnya mereka sudah melakukan bid’ah yang

sangat fatal (yang melanggar fatwa mereka sendiri), yaitu membagi defininisi bid’ah

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO9 | P a g e

Page 10: Makalah Islam Dan Terorisme

dengan pembagian yang tidak pernah disebutkan oleh Rasulullah Saw. dan para

Sahabat beliau.

5. Mengajarkan rasa kebencian dan kesombongan, yaitu dengan mendoktrin

para pengikutnya untuk menganggap sesat amalan orang lain dan menjauhi amalan

tersebut, serta menganggap bahwa kebenaran hanya yang sejalan dengan mereka.

Pada kenyataannya di lapangan, Mereka bukan saja telah mendoktrin untuk

menjauhi suatu amalan, tetapi sekaligus menjauhi para pelakunya, dan ini berbuntut

pada rusaknya hubungan silaturrahmi. Lebih parahnya lagi, sebagian mereka juga

menanamkan kebencian terhadap para ulama yang menulis kitab-kitab agama

dengan ikhlas hanya karena tidak sejalan dengan pemahaman faham mereka.

2.3 PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME

Bagaimana dalam pandangan islam, cobalah kita lihat dari beberapa ayat kitab

suci umat islam dan hadis hadis rasulullah.

Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta

alam. [QS. Al-Anbiyaa' : 107]

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada ummat manusia seluruhnya,

sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui. [QS. Saba' : 28]

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki sifat lemah-

lembut serta hati beliau terasa amat berat atas penderitaan yang menimpa pada

manusia, maka beliau berusaha keras untuk membebaskan dan mengangkat

penderitaan yang dirasakan oleh manusia tersebut.

Dalam kata lain perbanyaklah untuk melakukan perbuatan baik, dan berlindung

kepada Allah, bergaul dengan para ulama ” Al ulama waratsatul anbiya “.

Kejahatan dan perbuatan jahat, keduanya sama sekali bukan ajaran Islam. Dan orang

yang paling baik Islamnya ialah yang paling baik akhlaqnya. [HR. Ahmad juz 7, hal.

410, no. 20874]

Dari beberapa ayat Al Qur’an dan Hadis hadis rasul dapat kita lihat bagaimana

islam memandang teroris dan terorisme. Islam agama yang indah, penuh kasih cinta

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO10 | P a g e

Page 11: Makalah Islam Dan Terorisme

dan sayang. Seperti yang diajarkan rasulullah tuk menyayangi satu dengan yang

lainnya. Maka salah jika mengklaim islam sebagai agama teroris, dan salah

besar juga jika menghancurkan umat beragama non muslim dengan mengedepankan

islam dan menancapkan kata kata ” Jihad fi sabilillah ” di hati para orang islam,

seperti kasus bom Bali Amrozi, Imam Samudera dan temannya.

“ Dan orang orang yang berjihad dijalan kami. Sungguh kami benar benar akan

menunjukkan mereka pada kami “ (QS: Al Ankabut : 69 )

“ Siapa siapa yang berjihad maka sesungguhnya ia erjihad untuk dirinya sendiri. “

( QS: Al Ankabut : 6 ).

Makna jihad sangatlah luas jika dipandang sebelah mata. Jihad berarti berjuang

dan bersungguh sungguh dengan tujuan mendapat maklamat disisi Allah diatas

muka bumi ini, dengan pengorbanan jiwa dan raga bahakan matipun menjadi

taruhan tuk berjihad. Kalau kita lihat dan dibaca sejenak mudah sekali kita menafsiri

apa itu jihad, secara tanggap jihad seperti para teroris yang mengklaim dirinya

sendiri sebagai sosok yang sangat berharga bagi umat islam lainnya, yang mana niat

mereka ialah berjihad fi sabilillah, seperti yang kasus Amrozi dan kawan kawan.

Kalau kita maknai jihad hanya seperti itu sangatlah salah, dan fatal akibatnya bagi

pertumbuhan dan pemikiran para anak bangsa yang notabenenya mayoritas

beragama slam. Kita harus mempunya ilmu fiqih dan kaidah kaidah ushul fiqih yang

mumpuni tuk memaknai arti Jihad tersebut.

Jihad bisa diterapkan di kehidupan masyarakat antara lain : Berbuat baik antar

sesama, saling menasihati, berperasangka baik, mengikuti aturan Allah dan

Rasulullah serta menjalankan printah perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-

Nya. Itulah tekad dan akhlak mulia yang harus kita tanamkan disanubari kita

khususnya semua umat islam di belahan dunia manapun agar terhindar dari

perbuatan maksiat dan kezhaliman yang saat ini tengah merajalela di kalangan

umat beragama. Allah yahfaz.

Maka kita sebagai umat beragama dengan kepercayaan masing masing tidak baik

untuk saling menyalahkan dan menuduh satu dengan yang lainnya atas

perasangkaan teroris. Dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk Allah dan

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO11 | P a g e

Page 12: Makalah Islam Dan Terorisme

praktek Rasulullah dalam menggalang ummat, serta menghindari terorisme dalam

mencapai tujuan.

Dengan demikian, jelas dan teranglah bahwa Terorisme dalam pandangan agama

Islam tidak dibenarkan, dan jauh dari tuntunan Islam.

2.4 KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA

Di era modern ini banyak sekali para fanatisme agama yang menganggap agama

mereka paling benar, selalu mengedepankan agamanya tuk menepis semua

problematika kehidupan yang seringkali di terpanya. Parahnya, mereka saling tuduh

menuduh teroris satu sama lainnya, agama satu dengan agama yang lainnya.

Realita yang terjadi saat ini banyak sekali pengeboman yang terjadi di tanah air

tercinta kita, jangan jauh jauh mengambil contoh tentang terorisme yang ada di

WTC Amerika Serikat sana, cukup kita lihat di negeri kita sendiri, Cirebon. Baru

baru ini banyak sekali bom yang ber motif bom kotak, buku dan sebagainya.

Seperti yang terjadi di universitas universitas ternama dan di tempat khalayak

umum lainnya. Mereka yang tertangkap sebagai tersangka pengeboman

beranggapan dengan membunuh orang-orang non muslim maka mereka telah

berjihad untuk mengurangi kemaksiatan di muka bumi ini demi tegaknya agama

islam yang benar dan tegas.

Agama islam yang mengajarkan kebaikan dan perdamaian tentu tidak

mengajunjurkan umatnya untuk melakukan pembunuhan dan bahkan pengeboman.

Jika dikaitkan dengan ajaran islam yang suci, pemahaman Teroris tentang jihad dan

menegakan ajaran islam tentu salah. Mereka mengatasnamakan islam untuk

melakukan tindakan mereka yang keji dan tidak berprikemanusiaan tersebut.

2.5 SIKAP UMAT ISLAM DALAM MENANGGAPI TERORISME

Sikap yang harus dilakukan adalah Berbuat baik antar sesama, saling menasihati,

berperasangka baik, mengikuti aturan Allah dan Rasulullah serta menjalankan

printah perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Itulah tekad dan akhlak

mulia yang harus kita tanamkan disanubari kita khususnya semua umat islam di

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO12 | P a g e

Page 13: Makalah Islam Dan Terorisme

belahan dunia manapun agar terhindardari perbuatan maksiat dan kezhaliman yang

saat ini tengah merajalela di kalangan umat beragama.

Maka kita sebagai umat beragama dengan kepercayaan masing masing tidak baik

untuk saling menyalahkan dan menuduh satu dengan yang lainnya atas

perasangkaan teroris. Dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk Allah dan

praktek Rasulullah dalam menggalang ummat, serta menghindari terorisme

dalam mencapai tujuan.

Dengan demikian, jelas dan teranglah bahwa Terorisme dalam pandangan agama

Islam tidak dibenarkan, dan jauh dari tuntunan Islam.

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO13 | P a g e

Page 14: Makalah Islam Dan Terorisme

BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Konsep negara Islam (Daulah Islamiyyah), sistem Kekhalifahan Nabi, Jihad Fi

Sabilillah, pedoman Al Qur’an dan Sunnah, ideologi Islam, Syariat Islam mengajarkan

kebaikan dan perdamaian tentu tidak mengajunjurkan umatnya untuk melakukan

pembunuhan dan bahkan pengeboman. Pemahaman Teroris tentang jihad dan

menegakan ajaran islam tentu salah. Mereka berpendapat bahwa tindakan mereka

berjihad adalah mengikuti jalan Allah SWT, padahal mereka hanya berpikir sepintas

mengenai arti jihad itu sendiri. Dan karena tindakan para teroris yang

mengatasnamakan islam sebagai alasan dari tindakan mereka mengakibatkan Agama

Islam menjadi terodai dan menyebabkan islam dipandang sebelah mata oleh orang-

orang non-muslim.

3.2.SARAN

Sebagai umat islam kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allha SWT dan

mintalah pertolongan kepada-Nya supaya diri kita senantiasa dapat terlindungi dari

aksi-aksi terorisme. Terlindungi dari dampak terorisme dan terlindungi dari usaha

untuk meracuni pikiran kita dengan pemahaman terorisme yang salah menurut ajaran

dalam islam.

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO14 | P a g e

Page 15: Makalah Islam Dan Terorisme

DAFTAR PUSTAKA

http://salafy-ums.blogspot.com/2011/05/sebab-sebab-munculnya-terorisme.html

http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/05/teroris-dalam-pandangan-islam/

http://abisyakir.wordpress.com/2009/08/15/keanehan-fenomena-terorisme-di-

indonesia/

http://hukum.kompasiana.com/2012/06/27/kekerasan-atas-nama-agama/

Dzulqarnain.2006.meraih kemuliaan melalui jihad bukan kenistaan.E-book :

Pustaka As Sunnah

PSD III TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO15 | P a g e