16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing- masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.(Husen, 2008). Penjadwalan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesifik dan kompleks, antara lain kebutuhan karyawan yang berfluktasi, tenaga kerja yang tidak bisa disimpan, dan faktor kenyamanan pelanggan. Masalah penjadwalan karyawan banyak dijumpai pada industri jasa, salah satunya dirumah sakit.Sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan rumah sakit adalah meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan mutu dan standar itu, rumah sakit diharuskan memiliki sistem penjadwalan yang berkualitas dikarenakan padatnya sistem pelayanan yang ada di dalamnya. Salah satu penjadwalan yang harus diperhatikan adalah penjadwalan perawat. Baik atau tidaknya sistem pelayanan yang ada 1

Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

  • Upload
    dona

  • View
    473

  • Download
    62

Embed Size (px)

DESCRIPTION

12345

Citation preview

Page 1: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-

masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang

optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.(Husen, 2008).

Penjadwalan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup penting untuk

diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesifik dan kompleks, antara lain

kebutuhan karyawan yang berfluktasi, tenaga kerja yang tidak bisa disimpan, dan faktor

kenyamanan pelanggan.

Masalah penjadwalan karyawan banyak dijumpai pada industri jasa, salah satunya

dirumah sakit.Sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang nomor 44 tahun

2009 tentang rumah sakit bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan rumah sakit

adalah meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan kesehatan. Untuk

meningkatkan mutu dan standar itu, rumah sakit diharuskan memiliki sistem penjadwalan

yang berkualitas dikarenakan padatnya sistem pelayanan yang ada di dalamnya. Salah

satu penjadwalan yang harus diperhatikan adalah penjadwalan perawat. Baik atau

tidaknya sistem pelayanan yang ada di rumah sakit dapat ditentukan oleh sistem

penjadwalan perawat yang ada.

Pada umumnya, penjadwalan perawat di Indonesia diklasifikasikan dalam sistem

penjadwalan dinas jaga atau shift, yaitu dinas jagapagi, dinas jagasoredan dinas

jagamalam. Namun bagi sebagian perawat, tuntutan untuk bekerja di malam hari,liburan

dan akhir pekan sering menimbulkan stres dan frustasi. Penjadwalan yang kaku adalah

kontributor utama terhadap ketidakpuasan kerja di pihak perawat. Jika perawat tidak dapat

memberikan saran terhadap jadwal kerja, semangat para perawat dapat berkurang.

Perasaan tidak berdaya ini berperan dalam meningkatkan rasa amarah di kalangan

perawat profesional. Oleh karena itu, penjadwalan merupakan faktor yang penting dalam

menentukan ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja. Manajer sebagai orang yang

bertanggung jawab untuk menyusun jadwal kerja sebaiknya secara berkala melakukan 1

Page 2: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

evaluasi kepuasan pegawai terhadap sistem penjadwalan yang sedang berlaku. Dengan

membantu pegawai yang merasa mempunyai kendala terhadap penjadwalan dinas jaga,

manajer dapat memperbaiki kepuasan kerja pegawai.(Bessie, at al, 2010).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Tujuan umum makalah ini adalah untuk mengetahui tentang modifikasi pengaturan

dan penjadwalan staf.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui modifikasi

2. Untuk mengetahui pengaturan staf

3. Untuk mengetahui pertimbangan pengaturan staf

4. Untuk mengetahui penjadwalan

5. Untuk mengetahui prinsip penjadwalan

6. Untuk mengetahui kebijakan pengaturan staf

7. Untuk mengetahui peningkatan & pengenmbangan staf

2

Page 3: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Modifikasi

Model ini merupakan kombinasi dari 2 sistem, yaitu keperawatan tim dan keperawatan

primer. Menurut Ratna S, Sudarsono (2000), penetapan model ini didasarkan pada alas an

sebagai berikut:

a. Metode keperawatan primer tidak dipergunakan secara murni, karena perawat primer

memerlukan latar belakang pendidikan S1 keperawatan atau yang setara

b. Metode keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab askep

pasien terfragmentasi pada berbagai tim.

c. Melalui kombinasi dua model tersebut diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan

akuntabilitas asuhan keperawatan terhadap pada perawat primer.

2.2 Pengaturan Staf

Menurut Aydelotte dalam Swanburg 2000, mengatakan “Metodologi pengaturan staf

keperawatan harus merupakan proses yang teratur, sistematis, berdasarkan rasional,

diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel keperawatan yang dibutuhkan untuk

memberikan asuhan keperawatan pada standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok

pasien dalam situasi tertentu. Hasil akhir adalah perkiraan bentuk dan jumalh staf yang

diperlukan untuk memberikan perawatan pada pasien.

Proses pengaturan staf bersifat kompleks. Komponen proses pengaturan staf ini adalh

sistem kontrol termasuk studi pengaturan staf, penguasaan rencana pengaturan staf, rencana

penjadwalan, dan sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK).

SIMK terdiri dari 5 elemen yaitu:

1. Kualitas perawatan pasien yang diberikan dan pengukurannya

2. Karakteristik pasien dan kebutuhan perawatan mereka

3

Page 4: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

3. Perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan untuk pokok 1 dan 2

4. Logistis dari pola program pengaturan staf dan kontrolnya

5. Evaluasi kualitas perawatan yang diberikan, dengan demikian mengukur keberhasilan

pengaturan staf itu sendiri

Sumber : Swanburg, 2000

Perawat manajer dapat melihat perbedaan dari tujuan yang ada di divisi keperawatan,

filosofi, dan berbagai nilai objektif yang berhubungan dengan pengaturan staf. Filosofi

mengatur staf dapat menekankan keyakinan tentang penggunaan sistem kemandirian pasien

atau sistem klasifikasi pasien (SKP) untuk mengidentifikasi kebutuhan keperawatan pasien.

Hal ini dapat meliputi penutupan keyakinan tentang penggunaan personel sebagai staf inti

dengan dipenuhi pengaturan staf suplemen. Ini juga menguraikan siapa yang akan

bertanggung jawab untuk menyewanya.

Sasaran pengaturan staf keperawatan adalah pelayanan yang memuaskan dan

produktivitas tinggi. Perawat profesional dapat mengembangkan pernyataan tujuan yang

4

Rencana Penjadwalan

Penguasaan Rencana staffing

Studi Staffing

Rencana Kontrol Posisi

Sistem Informasi Manajemen keperawatan

Rencana Pendanaan

Komponen Proses Pengaturan staf

Page 5: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

komprehensif dalam menyatakan kualitas dan kuantitas kinerja yang dimaksud untuk

memotivasi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja staf keperawatan, Chintya Chew dalam tulisannya

yang berudul “ Be A Better Boss” dalam The Straits Times, 11 juli 1988, menyatakan

bahwa ada 11 hal yang harus dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahan atau staf untuk

dapat meningktakan kijerjanya, yaitu :

1. Pemberian instruksi yang jelas. Staf perlu diketahui secar jelas apa yang diinginkan

melaui penjabaran kegiatan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

2. Belajar untk menjadi pendengar yang baik. Seringkali pimpinan mala untuk mendengar

keluhan stafnya. Pimpinan akan kehilangan informasi yag semestinya sangat bermanfaat

untuk mengembangkan kearah kemajuan yag diinginkan.

3. Menghargai staf yang berprestasi. Pada hakekatnya, semua orang merasa senang bila

mendapatkan penghargaan dala bentu apapun.

4. Mengetahui kapan dan dimana memberi kritik. Memberitahukan staf bila mereka baik

atau sebaiknya. Bila baik, beritahu reaksi anda dan jangan menunmpuk berbagai

kelemahan untuk menumpahkannya sekaligus, dan jangan mengkritik orang atau staf

anda didepan orang lain.

5. Memberikan perhatian terhadap pengembangan karier bawahan. Pimpinan selayaknya

memeberikan bimbingan pada stafnya untuk memperoleh cara-cara yang sesuai dalam

meningkatkan karirnya.

6. Pemberian tantangan. Motivasi terbaik adalah tantangan untuk pekerjaan. Bila tidak ada

tantangan maka produktivitas, antusiasme kinerja akan menurun dan kondisi ini harus

segera diantisipasi.

7. Selalu melakukan komunikasi dengan bawahannya. Impinan harus mamu

menggambarkan komunikasi dua arah dengan anak buah atau stafnya dan pimpinan

harus mampu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta berkelanjutan.

8. Menghargai bawahan dan mereka adalah orang yang dibutuhkan. Semua orang memilki

keinginan untuk dibutuhkan oleh orang lain. Paada banyak kondisi, mintalah masukan

atau pendapat dari staf mengenai hal apapun terutama dalam pengambilan keputusan.

5

Page 6: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

9. Tetaplah konsisten. Perilaku tidak konsisten hanya akan membuat staf menjadi bigung,

frustasi, dan pasif terhadap tugas yag diberikan.

10. Berlakulah adil. Seorang pimpinan harus mampu memperakukan stafnya secara adil.

Perilaku diskriminatif kan menghancurkan moral karyawan dan menurunkan

produktivitas kerja.

Tahu bagaimana berkata “tidak”. Ada kalanya seorang pemimpin harus mengatakan

tidak, terutama yag menyangkut visi dan misi. Meskipun demikian, pimpinan harus

mampu memberikan alasan yang kuat mengapa harus menolak suatu keputusan atau

usulan tertentu.

2.3 Pertimbangan Pengaturan staf

Studi pengaturan staf sebaiknya mengumpulkan data tentang faktor lingkungan baik di

dalam maupun diluar organisasi yang mempengaruhi keperluan pengaturan staf.

Rumus pengaturan staf menurut Medicus (University of South Alabama Medikal Center):

Dasar perencanaan untuk pengaturan staf pada satu unit keperawatan adalah kenyataan

bahwa personel keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah mencukupi dan

adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52

minggu setahun, setiap rencana pengaturan staf harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah

sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang

sederhana.

2.4 Penjadwalan

6

Sensus Rata-Rata x Jam Keperawatan x 1,4 x 1,4

7,5

Page 7: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-

masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang

optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.(Husen, 2008).

Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal atau unit tertentu.

Pertimbangan pimpinan dalam penjadwalan:

a. Berapa lama jadwal disiapkan

b. Hari apa kalender penjadwalan dimulai

c. Hari libur/ mingguan dapat dipecah/ beruntun

d. Waktu kerja maksimum dan minimum

e. Berapa lama waktu untuk mengajukan libur mingguan/ cuti

2.5 Prinsip penjadwalan

a. Keseimbangan kebutuhan tenaga dan pekerjaan serta rekreasi

b. Siklus penjadwalan serta jam kerja adil antar staf

c. Semua karyawan ditugaskan sesuai siklus

d. Impangan dilakukan melalui surat permohonan

e. Jumlah tenaga serta komposisi cukup untuk unit atau shift

2.6 Kebijakan Pengaturan Staf

Kebijakan pengaturan staf tertulis harus tersedia sedikitnya pada area berikut:

1. Liburan

2. Hari besar

3. Cuti sakit

4. Cuti akhir minggu

5. Cuti berurutan

6. Rotasi pada shift yang berbeda

7. Lembur

8. Personal paruh waktu

7

Page 8: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

9. Menggunakan personel “sewaan”

10. Kemampuan pertukaran staf

11. Menggunakan kemampuan khusus dari anggota atau individual

12. Pertukaran waktu

13. Permintaan personel

14. Permintaan manajemen

15. Kerja mingguan

2.7 Peningkatan dan pengembangan staf

Ada beberapa bentuk pengembangan staf yang akan dilakukan, antara lain :

a. In servise education. Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana staf akan terlibat

dalam proses pendidikan melalui berlangsungnya pelayanan kesehatan atau

keperawatan yang terus diberikan kepada klien.

b. Orientasi. Program ini diberikan kepada staf yang baru atau sebaliknya untuk

mengenalkan tugas-tugas yang harus dilakukannya atau mengetahui adanya

perkembangan teknologi dibidang kesehatan.

c. Job training. Dilakukan melalui program enelitian bagi staf sesuai dengan bidang

penugasannya atau job tertentu.

d. Continuing nursing education. Program ini merupakan program berkelanjutan sesuai

dengan sistem pendidikan formal yang berlaku, yaitu sistem pendidikan yang tinggi

bagi perawat searas dengan statusnya sebagai insan profesi.

e. Pelatihan kepemimpinan. Hakekatnya semua perawat adalah pimpinan. Oleh sebab itu,

ia perlu mengembangkan kemampuan leadershipnya sebagai seorang profesional.

f. Pengembangan karir. Staf mempunyai hak atas pengembangan karirnya sesuai dengan

sistem yang berlaku. Pimpinan harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai

pengembangan masing-masing stafnya.

g. Study banding. Unit kerja satu dengan yang lain ternyata bersifat kompetitif. Oleh sebab

itu, bukan tidak mungkin unit kerja lain mempunyai nilai lebih dibandingkan unit

kerjanya sendiri.

8

Page 9: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

h. Penilaian kinerja. Seluruh staf diberikan penilaian terhadap kinerja melalui sistem

penilaian yang berlaku. Cakupannnya antara lain tanggung jawab, loyalitas, kerajinan,

kedisiplinan, kepemimpinan, dan kejujuran.

i. Pendidikan dan pelatihan. Program ini direncanakan untuk memberikan pendidikan dan

pelatihan terhadap staf melalui kurikulum yang sesuai kebutuhan dengantarget tertentu

(waktu, materi, dan keterampilan)

j. Magang dirumah sakit yang lebih maju. Harus diakui bahwa rumah sakit lain yang

memiliki nilai lebih harus menjadi target untuk ngangsuh kawruh atau mencari serta

menambah ilmu. Program ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan

kedua belah pihak yang terlibat.

k. Kelompok kerja keperawatan. Progam ini perlu dilaksanakan selaras dengan

keperawatan sebagai profesi yang telah, tengah, dan terus dikembangkan. Produk

kelompok kerja ini adalah hasil diskusi pengembangan keperawatan, karya tulis,

prosedur tetap, materi pokok ajar temua ilmiah, penelitian keperawatan, pengembangan

sistem pendidikan keperawatan, dan masukan untuk pengembangan organisasi profesi.

Pengembangan kerja tim di ruangan. Konsep kerja tim ini masih banyak kendala dalam

pelaksanaannya, namun semua komponen dalam tim tersebut perlu mengidentifikasi semua

masalah dilapangan dilakukan oleh semua profesi keperawatan yang terlibat.

9

Page 10: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Menurut Aydelotte dalam Swanburg 2000, mengatakan “Metodologi pengaturan staf

keperawatan harus merupakan proses yang teratur, sistematis, berdasarkan rasional,

diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel keperawatan yang dibutuhkan untuk

memberikan asuhan keperawatan pada standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok

pasien dalam situasi tertentu. Hasil akhir adalah perkiraan bentuk dan jumalh staf yang

diperlukan untuk memberikan perawatan pada pasien.

Proses pengaturan staf bersifat kompleks. Komponen proses pengaturan staf ini adalh

sistem kontrol termasuk studi pengaturan staf, penguasaan rencana pengaturan staf, rencana

penjadwalan, dan sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK).

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-

masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang

optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.(Husen, 2008).

3.2 Saran

Diharapkan kepada setiap mahasiswa ilmu keperawatan dan bagi setiap yang membaca

makalah ini dapat mengerti serta memahami tentang modifikasi pengaturan dan penjadwalan

staf dan menerapkan nya disetiap memeberikan pelayanan di Rumah Sakit.

10

Page 11: Makalah Modifikasi Pengaturan Dan Penjadwalan Staf

DAFTAR PUSTAKA

Huston, J, Carol & Marquis L Bessie. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Teori

dan Aplikasi, edisi 4. Jakarta: EGC

Swanburg, R. C. 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk Perawat

Klinis. Jakarta: EGC

11