Click here to load reader
Upload
ki-demang
View
267
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL
MOTIVASI
MATA KULIAH : ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI BELAJAR
DOSEN PEMBINA : Dr. BUDI RAHARJO, M.S
DI SUSUN OLEH :
AGIS SUJANTO
PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA 2013
2
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Orientasi Baru Dalam Psikologi Belajar dengan
pembahasan dalam makalah motivasi ini. Makalah ini penulis buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Orientasi Baru Dalam Pskologi Belajar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Samarinda, April 2013
Agis Sujanto
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Malasah......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi..................................................................... 3
2.2. Konsep Motivasi.......................................................................... 4
2.3. Jenis Motivasi.............................................................................. 5
2.4. Teori-Teori Motivasi................................................................... 6
2.5. Tips – tips Motivasi...................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan
tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar
dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi
instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita
tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses
menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya
dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan
dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang
diinginkan bisa kita capai.
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui,
tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak
berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita
5
bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas
tentang motivasi dan macam-macam teori motivasi.
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa itu motivasi ?
b. Konsep motivasi ?
c. Jenis motivasi ?
d. Macam - macam teori motivasi ?
e. Tips-tips motivasi ?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Orientasi Baru Dalam Psikologi Belajar”
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi
Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tenteng motivasi, berikut
pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya
manusia diantaranya : T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa
motivasi adalah : “Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi adalah :
“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan
sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”.
Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai
motivasi adalah : “kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan
dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
Sedangkan menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi dari motivasi adalah
: “Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan
atau hasil yang dikehendaki”.
Pendapat lain menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh
Faustino Cardoso Gomes (2002:177), menerangkan bahwa motivasi adalah :
“Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan
berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”.
7
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam
aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi,
tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi
lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya
2.2. Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai
yang berprestasi.
8
2. Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa
berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau
barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
2.3. Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena
betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat
berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-
lain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations and meet
9
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan
secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan
bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu
belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya.
Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung
bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
2.4. Teori-teori Motivasi
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya
10
dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari
tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai
motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah
kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak
harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting;
Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang
lain, diterima, memiliki)
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami,
dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan
keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensinya).
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik)
dan faktor motivator (faktor intrinsik).
11
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan,
kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
3. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu
sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi
seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
o Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
o Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).
o Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan.
12
4. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan
Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
o Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
o Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
o Need for Power (dorongan untuk mengatur).
5. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang
didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit
berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika
kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia
akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
6. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki tiga macam mekanisme motivasional yakni :
a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
b) tujuan-tujuan mengatur upaya;
c) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
13
8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat
digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada
kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti
sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan diakui bahwa
kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal
dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri
seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum
pengaruh” yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi
perilaku yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan
mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan
timbulnya konsekwensi yang merugikan. Contoh yang sangat sederhana
ialah seorang juru tik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik
dalam waktu singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya.
Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru
tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong
bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan
berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar
menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang
pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di
kemudian hari.
14
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat
berulang kali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman
akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan
sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut berakibat pada
modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan
untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat
manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut
ditempuh dengan “gaya” yang manusiawi pula.
2.5.Tips Tips Motivasi
Secara ringkas, motivasi adalah semangat pendorong untuk melakukan
sesuatu. Berikut ini adalah beberapa tips motivasi yang semoga bermanfaat.
1. Selalu bersyukur akan apa yang kita dapatkan.
Mungkin hal ini adalah sederhana, namun sangat memotivasi diri
kita saat kita terpukul atau terjatuh dengan target-target yang dinanti-nanti
dan diharapkan untuk terjadi, tapi faktanya meleset. Pengungkapan syukur
melalui 3 cara.
Dengan hati. Lihatlah sekeliling kita yang ada dibawah kita. Yakin hal
ini akan membuat hati kita lembut dan mensyukuri akan nikmat-nikmat
yang oleh sebagian orang tidak dapat menikmatinya.
Dengan lisan, dengan ucapkan alhamdulillah. Nikmat yang kita rasakan
tidak akan kita peroleh tanpa seijin dari pemilik tubuh kita, pemilik jasad
15
kita, juga pemilik ruh kita. Trus kita ini siapa? Kita adalah makhluk yang
diberi pinjaman untuk dapat berkarya, dan membagikan kebahagiaan
kepada orang lain.
Dengan perbuatan. Syukur dengan membagikan kebahagiaan kepada
orang lain. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul saat kita dapat melihat
kebahagiaan yang muncul melalui tangan kita. Ada rasa menyeruak
dalam dada merasakan bahagia meski buliran air mata mengalir tidak
terasa. Jika kita pernah merasakannya, ulangi ulangi dan ulangi.
2. Lakukan apa yang kita minati.
Hal ini akan memotivasi kita untuk melakukannya. Karena
dengannya kita merasa enjoy, dan dengannya tak kan ada rasa bosan dan
letih. Banyak dari saudara kita yang mereka bekerja karena tuntutan, bukan
karena mereka menyukainya. Dari hasilnya kita akan tahu mana yang
bekerja karena menyukainya, atau bekerja karena tuntutan. Orang bekerja
dengan diikuti rasa senang, akan menambahkan detil-detil secara sukarela.
3. Jika tidak seperti yang kita inginkan.
Yakinkan pada diri sendiri, jika posisi ini adalah step awal menuju
yang kita inginkan. Tentunya ada hikmahnya. Apapun keadaanannya. Tetap
lakukan yang terbaik yang kita bisa, karena itu memperlihatkan kualitas
kita.
4. Cermati, perhitungkan, dan tangkap peluang yang ada.
Setiap kita memiliki peluang-peluang menuju sukses. Namun hanya
sedikit orang yang mampu memanfaatkan peluang itu. Terkadang kita
16
melihat ada peluang, namun memiliki keterbatasan, misal keterbatasan
modal, keterbatasan keahlian dan lain-lain. Itulah gunanya bermasyarakat,
adanya berinteraksi, bersosialisasi, dan bertolong-menolong. Dengan
bekerja sama tentu akan menghasilkan yang positif sesuai target dan
keinginan bersama. Asah terus kemampuan untuk melihat peluang.
5. Berkumpul dengan orang yang bermotivasi.
Prinsip ini sama dengan istilah penjual minyak wangi akan berbau
wangi dengan sendirinya.
6. Selalu dekatkan diri pada Allah.
Adakalanya dalam berusaha mengalami pasang surut. Hambatan dan
rintangan dalam melangkah. Pastikan pada diri sendiri bahwa semua itu ada
hikmahnya. Mungkin sajakan itu adalah cara Allah untuk mendidik kita.
Kita tidak akan dididik seperti di bangku sekolah, tapi kita dididik melalui
peristiwa-peristiwa. Kita akan mendapatkan pelajaran dari universitas yang
skalanya lebih besar. yaitu universitas kehidupan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memberi manfaat
kepada orang lain. Semoga Allah mengijinkannya.. Amin..
Tidaklah sesuatu berubah jika tidak mulai bertindak, dan kapankah
waktu yang paling sesuai untuk memulainya jika bukan saat ini.
17
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat
meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan
tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan
saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai
contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh
sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita
lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik. Usaha
untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila
nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita
tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur
bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan
kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan
percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih
baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan
sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi
pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita
cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas
kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca
sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana
18
untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan
bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.
Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri.
Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang
anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba
jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1,
dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa.
salam
19
Daftar Pustaka
Agus. TEORI-TEORI MOTIVASI. http://agus.blogchandra.com/teori-teori-
motivasi/
Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI
Ryanti, D.B.P & Prabowo, H. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia