36
MAKALAH PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK “Pembelajaran Inovatif” Oleh; Nama : Silvia Yulianti NIM : P2A614003 Dosen Pengampu : - Dr. Yantoro, M.Pd - Dr. Dra. Nazurty, M.Pd Program Magister Pendidikan Jurusan Pendidikan Dasar

Makalah Pembelajaran Inovatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembelajaran Inovatif

Citation preview

Page 1: Makalah Pembelajaran Inovatif

MAKALAH

PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK

“Pembelajaran Inovatif”

Oleh;

Nama : Silvia Yulianti

NIM : P2A614003

Dosen Pengampu : - Dr. Yantoro, M.Pd

- Dr. Dra. Nazurty, M.Pd

Program Magister Pendidikan

Jurusan Pendidikan Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

2014

Page 2: Makalah Pembelajaran Inovatif

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia

atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan

mutu bangsa secara menyeluruh. Dalam hal ini, faktor yang mempunyai

peranan yang sangat penting yaitu guru. Sehubungan dengan hal tersebut

profesionalisme guru harus diutamakan seiring dengan meningkatnya

tuntutan akan mutu pendidikan. Guru akhirnya menjadi sorotan karena

merekalah yang menjadi patokan terdepan yang berinteraksi langsung

dengan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru

dituntut untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan dan melahirkan hal-

hal baru yang mampu memberikan ruang kreatifitas bagi siswa dalam

mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Pembelajaran

inovatif berimplikasi dapat meningkatkan gairah mengajar bagi guru itu

sendiri dan gairah belajar bagi siswa. Menyikapi hal tersebut, penulis

mencoba untuk mengangkat beberapa strategi serta model pembelajaran

yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran

yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis

yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan

strategi pengimplementasian pembelajaran serta model-model yang

sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya

model pembelajaran langsung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan

masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah makalah ini

dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap

pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam

mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-

prinsip pembelajaran yang inovatif.

Page 3: Makalah Pembelajaran Inovatif

BAB II

PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang penulis angkat dalam makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian pembelajaran inovatif?

2. Apa tujuan dan manfaat dari pembelajaran inovatif bagi siswa dan

guru?

3. Strategi apa yang digunakan guru untuk mengimplementasikan

pembelajaran inovatif?

4. Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran inovatif yang

cocok untuk anak SD?

Page 4: Makalah Pembelajaran Inovatif

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pembelajaran Inovatif

Menurut kamus bahasa Indonesia (2003) kata “inovasi”

mengangdung arti pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan”.

Inovasi juga berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada

atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Jadi

pembelajaran inovatif dapat diartikan sebuah pembelajaran yang

menggunakan strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya

sendiri atau menerapkan metode baru yang ditemukan oleh para pakar

dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pembelajaran

yang kondusif. Definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan

pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional).

Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari

sebelumnya

Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang

dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan

atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk

memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar. Pembelajaran

inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.

“Learning is fun” merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran

inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan

ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan, kemungkinan

kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.

Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang

berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan

dikondisikan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat

pada siswa, pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat

penting, karena dari seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai.

Page 5: Makalah Pembelajaran Inovatif

Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar

dan saling membangun.

Syah dan Kariadinata (2009: 16) Pembelajaran inovatif dapat

menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan

cara mengintegrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi

baru/maju ke dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga, terjadi

proses renovasi mental di antaranya membangun rasa percaya diri siswa.

Penggunaan bahan pelajaran, software multimedia, dan microsoft

powerpoint merupakan salah satu alternatif. Pembelajaran yang inovatif

diharapkan mampu membuat siswa yang mempunyai kapasitas berpikir

kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. Siswa yang seperti ini

mampu menggunakan penalaran yang jernih dalam proses memahami

sesuatu dan mudah dalam mengambil pilihan serta membuat keputusan.

Hal itu dimungkinkan karena pemahaman interkoneksi di antara system

atau subsistem terkait dengan persoalan yang dihadapinya. Juga terlihat

kemampuan mengidentifikasi dan menemukan pertanyaan tepat yang

dapat mengarah kepada pemecahan masalah secara lebih baik. Informasi

yang diperolehnya akan dikerangkakan dan dianalisis sehingga akan

dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik.

Pembelajaran yang inovatif juga tercermin dari hasil yang diperlihatkan

siswa yang komunikatif dan kolaboratif dalam mengartikulasikan pikiran

dan gagasan secara jelas dan efektif melalui tuturan lisan dan tulisan.

Siswa dengan karakteristik semacam ini dapat menunjukkan kemampuan

untuk bekerja secara efektif dalam tim yang beraneka, untuk memainkan

fleksibilitas dan kemauan berkompromi dalam mencapai tujuan bersama.

2. Strategi Mengimplementasikan Pembelajaran Inovatif

Menurut Burhanuddin (2010), salah satu faktor yang cukup berperan

dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas

pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara

mengajar guru dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun

strategi mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:

Page 6: Makalah Pembelajaran Inovatif

2.1 Kuasai teori pembelajaran

Guru sebagai tenaga pendidik profesional dituntut memiliki

kemampuan dalam menguasai teori pembelajaran. Untuk dapat mencapai

tujuan tersebut hendaknya guru mempelajari beberapa teori pembelajaran

yang dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Penguasaan terhadap

beberapa teori belajar sangat berguna bagi guru dalam membuat

perencanaan pembelajaran. Selanjutnya perencanaan akan direalisasikan

dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak lepas dari

konsep teori belajar yang ada didalamnya. Konsep belajar inovatif

didasarkan pada teori belajar yang membentuknya dan tentunya sesuai

dengan kontek pembelajaran itu sendiri. Dengan kata lain pembelajaran

inovatif dapat dibentuk melalui formulasi dari beberapa teori belajar.

2.2 Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran

Penguasaan metode pembelajaran bukan hanya sebatas saran

tetapi hal ini merupakan tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru

sebagai tenaga pendidik. Kemampuan tersebut masuk dalam ranah

kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru. Keberhasilan

kegiatan pembelajaran disekolah salah satunya ditentukan oleh metode

pembelajaran atau lebih tepatnya metode penyampaian materi yang

digunakan. Metode penyampaian materi merupakan kemasan yang dibuat

untuk membungkus materi agar lebih mudah dipahami, menarik, tidak

menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang dilakukan dapat

tercapai. Untuk itu guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif,

seorang guru harus selalu memperkaya pemahaman pada berbagai

metode pembelajaran.

2.3 Pelajari kembali materi yang akan diajarkan

Sejalan dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik professional, guru

harus memiliki kemampuan dalam mengusasi materi pelajaran yang akan

diajarkan kepada peserta didiknya. Kemampuan seamacam ini berkaitan

dengan kompetensi professional yang harus dimiliki oleh guru.

Page 7: Makalah Pembelajaran Inovatif

Penguasaan materi pelajaran merupakan modal berharga yang harus

dimiliki oleh guru karena guru disini berperan sebagai sumber belajar. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa materi merupakan sebuah ilmu yang akan

ditransfer kepada peserta didik. Untuk dapat mentransfer ilmu dengan

baik, materi yang akan diajarkan harus jelas dan mudah dipahami.

Ketidakjelasan atas materi yang akan diajarkan tentunya akan membuat

peserta didik bingung dan sulit untuk memahami materi tersebut. Pada

akhirnya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya tidak

akan tercapai. Untuk itulah pemahaman atas materi yang akan diajarkan

menjadi poin yang harus dipahami dengan baik oleh setiap guru demi

terciptanya pembelajaran inovatif.

2.4 Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya

Sebelum mengimpelementasikan pembelajaran inovatif, guru harus

mengenal kondisi kelas dan peserta didiknya. Hal ini menjadi penting

karena setiap peserta didik memiliki keunikan serta karakteristik yang

berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk mengetahui kondisi kelas

secara umum, seorang guru harus mengidentifikasi dan

mengorganisasikan kelas baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Identifikasi dapat dilakukan dengan membuat daftar hadir kelas, daftar

peserta didik, daftar nilai, dan lain sebagainya. Dari daftar hadir peserta

didik, guru dapat mengetahui kehadiran atau tingkat keaktifan peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya dari daftar peserta didik,

guru dapat mengetahui jumlah peserta didik dilihat dari jenis kelamin.

Sementara dalam daftar nilai, guru dapat mengetahui tingkat kecerdasan

awal yang dimiliki oleh peserta didik. Kegiatan identifikasi tersebut

selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan secara kualitatif dalam catatan

pribadi guru. Singkatnya ketiga contoh identifikasi di atas dapat dijadikan

acuan dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran inovatif.

2.5 Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya

Dalam konteks ini, kegiatan pengamatan dapat dilakukan dengan

mengamati situasi dan kondisi pengajaran sehingga akan diperoleh

Page 8: Makalah Pembelajaran Inovatif

deskripsi tentang kejadian yang muncul selama pembelajaran

berlangsung. Guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif, guru

harus melakukan kegiatan observasi harian tentang kondisi pembelajaran.

Langkah yang dapat dilakukan yakni membuat lembar / buku observasi

kelas berisikan tentang situasi selama kegiatan berlangsung dan

membuat laporan perkembangan kegiatan pembelajaran. Data lembar

lembar / buku observasi kelas mencakup partisipasi peserta didik dalam

pembelajaran, kebisingan kelas dan perilaku siswa selama pembelajaran.

Sementara dalam laporan perkembangan kegiatan pembelajaran meliputi

perkembangan hasil belajar peserta didik yang didukung dengan hasil

ulangan harian secara secara periodik. Dengan kata lain laporan

perkembangan kegiatan pembelajaran memuat target pencapaian/

penguasaan peserta didik pada materi yang diajarkan oleh guru.

2.6 Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya

Guna mendapatkan pembelajaran yang benar - benar inovatif,

selanjutnya guru harus mengadakan evaluasi secara komprehensif.

Kegiatan evaluasi membahas tentang kelebihan dan kekurangan

pembelajaran sebelumnya. Kedua aspek tersebut meliputi perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran. Apabila ditemukan kelebihan maka guru

harus mempertahankannya dan apabila mendapatkan kekurangan maka

guru harus merencanakan perbaikan pada pembelajaran selanjunya.

Kedua aspek penilaian di atas secara adminitratif ditransformasikan dalam

bentuk catatan pribadi guru.

2.7 Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya

Setelah mengetahui kelebihan dan kekuarangan pada pembelajaran

sebelumnya, seorang guru diharapkan dapat memperbaikinya guna

mendapatkan pembelajaran yang inovatif. Perbaikan pembelajaran dapat

dilakukan dengan mendopsi pembelajaran sebelumnya dan memunculkan

ide–ide baru yang dianggap dapat memperbaiki pembelajran sebelumnya.

Page 9: Makalah Pembelajaran Inovatif

3. Model-model Pembelajaran Inovatif

3.1Pengertian

Sebenarnya makna teknik, metode, pendekatan,strategi,dan model

pembelajaran adalah berbeda. Namun istilah-istilah ini dalam

prakteknya sering dipertukarkan atau digunakan silih berganti. Istilah

model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada

keempat istilah yang lain. Model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang menggambarkan prosedur sistimatis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

tertentu serta berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran. Menurut Arends (1997), model

pembelajaran mempunyai 4 (empat) ciri, yaitu:

1. rasional teoretik; pandangan dan landasan berpikir bagaimana

hakikat peserta didik dapat belajar dengan baik,

2. tujuan pembelajaran; apa tujuan peserta didik belajar

3. sintaks; bagaimana pola urutan perilaku siswa-guru dan

4. bagaimana lingkungan belajar yang mendukung

Sedangkan Sudiarta (2010) menguraikan lebih rinci mengenai

model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur sistimatis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik yang meliputi hal-hal sbb:

1. rasional teoretik; landasan berpikir bagaimana hakikat peserta

didik dapat belajar dengan baik,

2. sintaks; bagaimana pola urutan perilaku siswa-guru

3. prinsip interaksi; bagaiman guru memposisikan diri terhadap siswa,

maupun sumber-sumber belajar

4. sistem sosial; bagaimana cara pandang antar komponen dalam

komunitas belajar

5. sistem pendukung; bagaimana lingkungan belajar yang mendukung

Page 10: Makalah Pembelajaran Inovatif

6. dampak pembelajaran; bagaimana hasil dan dampak

pembelajaran yang diharapkan dalam jangka pendek maupun

dalam jangka panjang

Sudiarta (2010) menekankan bahwa parameter untuk dapat

dikatakan sebagai ”pembelajaran inovatif” paling tidak hendaknya

mengadopsi paling tidak 10 prinsip sbb:

1. student-centered: menekankan pada pembelajaran siswa aktif

daripada sekedar siswa mencatat, menghafal

2. multiple intellegence: mengakomodasi seluruh potensi dan

aspek belajar, karena siswa memiliki kecerdasan yang multi dan

bervariasi.

3. Holistic education: memandang siswa sebagai mahluk belajar

secara utuh

4. experiencial learning: mengedepankan pengalaman belajar bermakna

5. problem based learning: membuka ruang untuk pemecahan masalah

6. cooperative learning: membuka kesempatan belajar melalui kerjasama

7. contextual teaching and learning: membuka ruang belajar

dari kehidupan nyata

8. constructivis teaching and learning: membuka belajar bermakna

secara bertanggungjawab sebagai pebelajar yang otonom

9. metacognitif : membuka ruang untuk belajar bermakna melalui proses

berpikir secara utuh, sistemik dan sistematik

10. learning with understanding: mengedepankan belajar bermakna

dengan pemahaman yang mendalam

3.2 Model pembelajaran Inovatif

A. Model pembelajaran langsung

Ruang lingkup pengajaran langsung

a. Istilah dan pengertian

Menurut Arends (1997) Model pengejaran langsung adalah salah satu

pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses

belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan

Page 11: Makalah Pembelajaran Inovatif

pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang

dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi

selangkah. Istilah lain model pengajaran langsung antara lain training

model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction.

Ciri-ciri model pengajaran langsung menurut Kasdi & Nur (2000) adalah

sebagai berikut:

1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

termasuk prosedur penilaian belajar.

2) Sintaks atau pola keseluruhan dan luar kegiatan pembelajaran;

dan

3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar, model yang

diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat

berlangsung dengan baik.

b. Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa

Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam

pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.

Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah

pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural

adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh

pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan

luas bidang benda yang dikenai gaya(p=F/A). Pengetahuan prosedural

yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas adalah cara

memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.

Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia,

matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau

informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan

penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya

membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan

lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan

penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif.

Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua

Page 12: Makalah Pembelajaran Inovatif

macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu

kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.

c. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat

penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan

latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima

penjelasan guru.

Pengajaran langsung, menurut Kasdi & Nur (2000) dapat berbentuk

ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok.

Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang

ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu

yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien

mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang

digunakan.

Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada aspek Berbicara, kelas

VI semester 2

Standar Kompetensi : mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi.

Kompetensi Dasar : membacakan Puisi karya sendiri dengan ekspresi

yang tepat

Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima)

tahap, seperti pada tabel berikut:

Fase Peran Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

Guru menjelaskan TPK, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,

mempersiapkan siswa untuk belajar.

Fase 2

Mendemonstrasi

pengetahuan dan

ketrampilan

Guru mendemonstrasikan ketrampilan

dengan benar, atau menyajikan informasi

tahap demi tahap.

Page 13: Makalah Pembelajaran Inovatif

Fase 3

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberikan

pelatihan awal.

Fase 4

Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik

Mencek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, memberi

umpan balik.

Fase 5

Memberikan kesempatan

untk pelatihan lanjutan dan

penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan

melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus pada penerapan kepada

situasi lebih kompleks dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Model pembelajaran Diskusi Kelas

Diskusi merupakan komunikasi-sesorang berbicara satu dengan yang

lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan

diskusi hampir identik dengan diskursus yaitu melibatkan saling tukar

pendapat secara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran

tentang pokok pembicaraan tertentu (Arends, 1997).

Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi oleh

guru mempunyai arti untuk memahami pikiran siswa dan memproses

gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi

selama pembelajaran berlangsung baik antara siswa maupun komunikasi

guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial yang

dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka. Contoh

model pembelajaran diskusi kelas adalah:

Berpikir – Berpasangan – Berbagi (Think-Pair-Share).

Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi Think-Pair-ShareTahap Kegiatan Guru

Tahap 1 menyampaikan

tujuan dan mengatur siswa

1)Menyampaikan pendahuluan, (a)

motivasi, (b) menyampaikan tujuan

dasar diskusi, (c) apersepsi;

Tahap 2 mengarahkan diskusi 1) Menjelaskan tujuan diskusi

Tahap 3 menyelenggarakan 1) Mengajukan pertanyaan

Page 14: Makalah Pembelajaran Inovatif

diskusi. awal/permasalahan;

2) Modeling 

Tahap 4 mengakhiri diskusi 1) Membimbing/mengarahkan siswa

dalam mengerjakanLKS secara

mandiri (think)

2) Membimbing/mengarahkan siswa

dalam berpasangan(pair);

3) Membimbing/mengarahkan siswa

dalam berbagi(share)

4) Menerapkan waktu tunggu;

5) Membimbing kegiatan siswa,

Tahap 5 melakukan Tanya

jawab singkat tentang proses

diskusi

1) Menutup diskusi.

2) Membantu siswa membuat rangkuman

diskusi dengan Tanya-jawab singkat

Sumber: Tjokrodihardjo, (2003)

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan

Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan

masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur

yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok.

Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja

sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik.

Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk

membuat seting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi

yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam

kerja kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam

kelompok tentang setting kooperatif tersebut.

Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa

siswa dapat belajar cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih

mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota

Page 15: Makalah Pembelajaran Inovatif

kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa

juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.

Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti tipe

STAD (Student Teams Achievement Division), tipe jigsaw dan investigasi

kelompok dan pendekatan struktural. Keempat tipe tersebut mempunyai

perbandingan seperti pada Tabel 2 disamping.

Tabel 2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran

Kooperatif

Aspek Tipe STAD Tipe Jigsaw Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Tujuan

kognitif

Informasi

akademik

sederhana

Informasi akademik

sederhana

Informasi

akademik

tingkat tinggi

dan

keterampilan

inkuiri

Informasi

akademik

sederhana

Tujuan

sosial

Kerja kelompok

dan kerja sama

Kerja kelompok dan

kerja sama

Kerjasama

dalam

kelompok

kompleks

Keterampilan

kelompokan

keterampilan

sosial

Struktur timKelompok

heterogen

dengan 4-5

orang anggota

Kelompok belajar

heterogen dengan 5-

6 orang anggota

menggunakan pola

kelompok ”asal” dan

kelompok ”ahli”

Kelompok

belajar dengan

5-6 anggota

heterogen

Bervariasi,

berdua, bertiga,

kelompok dengan

4-6 anggota.

Pemilihan

topik

pelajaran

Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru

Tugas

Utama

Siswa dapat

menggunakan

lembar kegiatan

dan saling

membantu

untuk

menuntaskan

materi

Siswa mempelajari

materi dalam

kelompok” ahli”

kemudian membantu

anggota kelompok

asal mempelajari

materi itu

Siswa

menyelesaikan

inkuiri kompleks

Siswa

mengerjakan

tugas-tugas yang

diberikan sosial

dan kognitif

Page 16: Makalah Pembelajaran Inovatif

belajarnya

Penilaian

Tes mingguan Bervariasi dapat

berupa tes

mingguan

Menyelesaikan

proyek dan

menulis

laporan, dapat

menggunakan

tes essay

Bervariasi

Pengakuan Lembar

pengetahuan

dan publikasi

lain

Publikasi lain Lembar

pengetahuan

dan publikasi

lain

Bervariasi

D. Contoh-contoh model pembelajaran Inovatif dan langkah-langkah

penerapannya.

Berikut beberapa contoh model pembelajaran Inovatif yang bisa

dijadikan rujukan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di

kelas dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya di

kelas Lanjut:

a.  Role Playing

Langkah-langkah :

1) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan

2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari

sebelum KBM

3) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah dipersiapkan

6) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing

memperhatikan skenario yang sedang diperagakan

7) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas

sebagai lembar kerja untuk membahas

8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

9) Guru memberikan kesimpulan secara umum

10)Evaluasi

Page 17: Makalah Pembelajaran Inovatif

11)Penutup

b.  Group Investigation (Sharan, 1992)

Langkah-langkah :

1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen

2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok

3) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu

kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari

kelompok lain

4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada

secara kooperatif berisi penemuan

5) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan

hasil pembahasan kelompok

6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi

kesimpulan

7) Evaluasi

8) Penutup

c.  Talking Stick

Langkah-langkah :

1) Guru menyiapkan sebuah tongkat

2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk membaca dan

mempelajari materi pada pegangannya/paketnya

3) Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya

mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya

4) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah

itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang

tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai

sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru

5) Guru memberikan kesimpulan

6) Evaluasi

Page 18: Makalah Pembelajaran Inovatif

7) Penutup

d.  Bertukar Pasangan

Langkah-langkah :

1) Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan

pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya)

2) Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan

pasangannya

3) Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan

yang lain

4) Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing

pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan

jawaban mereka

5) Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian

dibagikan kepada pasangan semula

e.  Snowball Throwing

Langkah-langkah :

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,

untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut

materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok

5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit

6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian

Page 19: Makalah Pembelajaran Inovatif

7) Evaluasi

8) Penutup

f.   Facilitator And Explaining

Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta

lainnya.

Langkah-langkah :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

3) Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada

peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui

bagan/peta konsep maupun yang lainnya

4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa

5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu

6) Penutup

g.  Course Review Horay

Langkah-langkah :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

3) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25

sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan

seler masing-masing siswa

5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di

dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung

didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda

silang (x)

6) Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau

diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya

7) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh

8) Penutup

Page 20: Makalah Pembelajaran Inovatif

h.  Demonstration

(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan

misalnya Gussen)

Langkah-langkah :

1) Guru menyampaikan TPK

2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan

3) Siapkan bahan atau alat yang diperlukan

4) Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai

skenario yang telah disiapkan

5) Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa

6) Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan

juga pengalaman siswa didemontrasikan

7) Guru membuat kesimpulan

i.  Explicit Intruction/Pengajaran Langsung (Rosenshina &

Stevens, 1986)

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan

belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif

yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah

Langkah-langkah :

1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan

3) Membimbing pelatihan

4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

5) Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

j.  Cooperative Integrated Reading And Composition

(CIRC)/Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis (Steven &

Slavin, 1995)

Langkah-langkah :

Page 21: Makalah Pembelajaran Inovatif

1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara

heterogen

2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik

pembelajaran

3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide

pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis

pada lembar kertas

4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok

5) Guru membuat kesimpulan bersama

6) Penutup

k. Inside-Outside-Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar (Spencer

Kagan)

“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,

dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :

1) Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap

keluar

2) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran

pertama, menghadap ke dalam

3) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi

informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua

pasangan dalam waktu yang bersamaan

4) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat,

sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu

atau dua langkah searah jarum jam.

5) Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi

informasi. Demikian seterusnya

l. Tebak Kata

Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya

yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.Buat

kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau

Page 22: Makalah Pembelajaran Inovatif

ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan

ditelinga.

Langkah-langkah :

1) Jelaskan TPK atau materi ± 45 menit

2) Suruhlah siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan

3) Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti

dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi

kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca

(dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.

4) Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-

kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak

apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila

sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.

5) Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka

pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah

ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan

langsung memberi jawabannya.

CONTOH KARTU

Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas

Dimiliki oleh 1 orang

Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil sendiri

NAH … SIAPA … AKU ?

JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN

m. Word Square

MEDIA : Buat kotak sesuai keperluan dan buat soal sesuai TPK

Langkah-langkah :

1) Sampaikan materi sesuai TPK

2) Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh

3) Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam

kotak sesuai jawaban

Page 23: Makalah Pembelajaran Inovatif

4) Berikan poin setiap jawaban dalam kotak :

CONTOH SOAL

1) Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara

…….

2) ……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah

3) Uang ……. Saat ini banyak di palsukan

4) Nilai bahan pembuatan uang disebut …….

5) Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa

disebut nilai …….

6) Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asing

disebut …….

7) Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….

8) Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli

disebut motif …….

T Y E N I O K N

R A U A N K U O

A B A R T E R M

N A N I R R S I

S D G I I T G N

A O N L S A I A

K L A A I S R L

S A C E K B O S

I R I N G G I T

9) Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank

untukmembayar sejumlah uang disebut …….

Page 24: Makalah Pembelajaran Inovatif

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang menggunakan

strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya sendiri atau

menerapkan metode baru yang ditemukan oleh para pakar dan didesain

sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang

kondusif.

Pembelajaran Inovatif bertujuan untuk merubah kebiasaan mengajar

guru yang monoton menjadi lebih kreatif agar mampu meningkatkan

gairah belajar siswa. Sedangkan bagi siswa, pembelajaran inovatif

ditujukan untuk merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

Guru dapat menggunakan berbagai strategi pengimplementasian

pembelajaran inovatif diantaranya seperti penguasaan teori, materi dan

bahan ajar serta pemahaman kondisi kelas guna meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Model pembelajaran inovatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang patut dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran yang mengacu pada teori konstruktifisme yang dibangun

dari siswa dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.

Berbagai macam pembelajaran inovatif seperti permainan mendidik

dengan berpasangan maupun kelompok sangat cocok diterapkan bagi

anak SD.

Page 25: Makalah Pembelajaran Inovatif

B.   Saran

Penulis mengharapkan agar pembaca juga mampu menerapkannya

dalam pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas, karena model

pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh

banyak kalangan guna meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek

perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang

seimbang. Dengan berbagai kekurangan, penulis juga menghimbau

kepada pembaca agar tetap berusaha mencari referensi lain baik dari

makalah lain, buku, maupun dari internet tentang materi atau hal yang

berkaitan dengan model pembelajaran yang baik bagi pembelajaran.

Dengan rendah hati, penulis juga selalu mengharapkan kritik dan saran

yang menunjang kesempurnaan makalah ini dari setiap pembaca, atas

partisipasinya, penulis mengucapkan terima kasih.

Page 26: Makalah Pembelajaran Inovatif

DAFTAR PUSTAKA

Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York:

The Mc Graw-Hill Company.

Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University

Press.

Sudiarta. 2010. Makalah Model Pemngembangan Pembelajaran Inovatif