29
LAPORAN HASIL DISKUSI Modul Organ Tindakan Medis & Keperawatan Seorang Laki-Laki 45 Tahun dengan Benjolan di Tengkuk Kelompok III Angelika 030.09.020 Bathin Bonia Sari 030.09.044 Brilli Bagus Dipo 030.09.049 Dhika Claresta 030.09.068 Erwin James Sagala 030.09.079 Maria Christiningrum 030.10.170 Maulita Aguatin 030.10.171 Meikhel Alexander W 030.10.172 Melinda Vitta Sari 030.10.173 Meita Kusumo Putri 030.10.174 Melati Hidayanti 030.10175 Melisa Mauli 030.10.176 Mellisa Aslamia A 030.10.177 Mentari 030.10.178

Makalah Seminar 2 Kemompok 3

  • Upload
    mentari

  • View
    46

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah 2

Citation preview

Page 1: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

LAPORAN HASIL DISKUSI

Modul Organ Tindakan Medis & KeperawatanSeorang Laki-Laki 45 Tahun dengan Benjolan di Tengkuk

Kelompok III

Angelika 030.09.020Bathin Bonia Sari 030.09.044Brilli Bagus Dipo 030.09.049Dhika Claresta 030.09.068Erwin James Sagala 030.09.079Maria Christiningrum 030.10.170Maulita Aguatin 030.10.171Meikhel Alexander W 030.10.172Melinda Vitta Sari 030.10.173Meita Kusumo Putri 030.10.174Melati Hidayanti 030.10175Melisa Mauli 030.10.176Mellisa Aslamia A 030.10.177Mentari 030.10.178

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Jakarta

6 November 2012

Page 2: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : LAPORAN KASUS

BAB III : PEMBAHASAN

BAB IV : TINJAUAN PUSTAKA

BAB V : KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari

lemak. Lipoa merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal dari

jaringan lemak (adipocytes). Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun

juga dapat dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul

dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit

(superficial).

Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis

yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun

tendon.

Page 4: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Lembar Pertama

Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan benjolan di tengkuk. Benjolan tersebut sudah

dirasakan sejak 5 tahun lalu. Mula-mula sebesar ibu jari tangan, sekarang sebesar telur bebek,

pipih. Selain di punggung kanan, didapatkan benjolan serupa di dinding perut dan lengan

bawah kanan sejak 3 tahun lalu, masing-masing sebesar kelereng, pipih.

2.2 Lembar Kedua

Penderita tidak tahu mengapa timbul benjolan tersebut. Riwayat trauma disangkal.

Saudara penderita juga menderita kelainan yang serupa. Pada pemeriksaan didapatkan

Page 5: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

benjolan berlobus-lobus, konsistensi lunak, berbatas tegas, didapatkan pseudodimpling, tidak

nyeri tekan dan benjolan mudah digerakkan dari jaringan sekitar.

Page 6: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1 Identitas pasien

Nama : -

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : -

Pekerjaan : -

3.2 Keluhan utama

Benjolan di tengkuk sudah dirasakan sejak 5 tahun lalu dan didapatkan benjolan sebesar kelereng

di dinding perut dan lengan bawah sejak 3 tahun lalu.

3.3 Riwayat Perjalanan Penyakit

Penderita mengeluh timbul benjolan di tengkuk sebesar ibu jari tangan sejak 5 tahun yang

semakin membesar hingga sebesar telur bebek. Terdapat juga benjolan sebesar kelereng di

dinding perut dan lengan bawah sejak 3 tahun lalu.

Riwayat penyakit dahulu yang serupa tidak ada.

Riwayat penyakit serupa dalam keluarga ditemukan pada saudara penderita.

Page 7: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

3.4 HIPOTESIS

Lipoma :

Tumor jinak

Konsistensi lunak, batas tegas, herediter

Muncul tanpa nyeri, bula, berlobus-lobus

Predileksi area badan (area yang banyak lemak), area yang sering

digerakkan

Sering pada usia 40-50 tahun

Keratosis seboroik :

Tumor jinak

Sering pada usia tua (decade 4-5)

Sering pada laki laki

Berbenjol-benjol, berlobus lobus

Tidak ada nyeri tekan, mudah digerakkan, herediter (autosomal dominan)

Lesi progresif, tidak menimbulkan gejala lainnya.

3.5 ANAMNESIS

Page 8: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

Anamnesis yang diperlukan:

- Lengkapi identitas pasien?

- Riwayat kebiasaan?

- Dimana benjolan yang pertama muncul?

- Bagaimana konsistensi benjolan?

- Apakah ada keluhan lain?

- Apakah ada demam?

- Apakah kehilangan nafsu makan?

- Apakah malaise?

- Apakah terasa nyeri saat ditekan?

- Apakah mengalami penurunan BB?

- Apakah ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama?

` 3.6 PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Kesadaran : Compos Mentis

TD : t.a.k

Nadi : t.a.k

Pernapasan : t.a.k

Suhu : t.a.k

Kepala : t.a.k

Leher : t.a.k

Page 9: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

Pupil : t.a.k

Dada : t.a.k

Thorax : t.a.k

Abdomen : t.a.k

Genitalia Eks : t.a.k

Eks Superior : Lihat status lokalis

Eks Inferior : t.a.k

KGB : t.a.k

Status Lokalis

Lengan bawah dan dinding perut

I : Tampak benjolan, ukuran sebesar kelereng.

P : Teraba massa berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling, mudah

digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.

Tengkuk

I : Tampak benjolan, ukuran sebesar telur bebek.

P : Teraba massa berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling, mudah

digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.

Page 10: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

3.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIANJURKAN

I. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

II. PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI

III. PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

IV. PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

3.8 PERBEDAAN TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS

TUMOR JINAK TUMOR GANAS

Percepatan tumbuh lambat Percepatan tumbuh lebih cepat

Batasnya jelas dan berkapsul Tidak berkapsul, diffuse

Dapat digerakkan Lekat

Remukan lesi menegang ulserasi

Tidak memiliki rasa sakit / nyeri Awalnya nyeri

Warana tidak berubah Warna merah pucat

3.9 DIAGNOSIS KERJA

Melihat dari anamnesis dan gejala yang diderita oleh pasien ini serta dari anamnesis dan

pemeriksaan fisik ditemukan benjolan tetapi tidak dirasakan nyeri, dan pada saudara pasien

ditemukan kelainan yang sama dapat didiagnosa bahwa pasien ini terkena LIPOMA.

Page 11: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

3.10 PENATALAKSANAAN

Tatalaksana pada pasien dilakukan 2 teknik yang berbeda, teknik eksisi dan teknik non

eksisi.

Teknik eksisi kita lakukan pada lipoma yang ada di tengkuk pasien, dan kita lakukan

injeksi steroid (teknik non eksisi) pada lipoma yang ada di dinding perut dan lengan bawah

pasien.

Teknik EKSISI :

Tehnik eksisi lipoma menghasilkan penyembuhan lipoma yang baik dan permanen.

Sebelum pembedahan, sangat membantu sekali untuk mengambar lokasi pembedahan dan

perencanaan eksisi menggunakan penanda pada permukaan kulit.

Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan

menunjukkan lokasi anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan penyembuhan yang

baik secara kosmetik.

Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution chlorhexidine

(betasept), usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area ditutup dengan duk steril.

Dimasukkan anestesi local yaitu lidocain 1 atau 2 persen dengan campuran adrenalin, biasanya

menggunakan blok anestesi, Anestesi infiltrasi pada jaringan sub kutan pada sekeliling lapangan

pandang menciptakan anestesi sebidang field block.

Page 12: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

Teknik eksisi :

I. Aseptic antiseptic

II. Anestesi infiltrasi

III. Insisi dengan mask

IV. Atau insisi elips di atas lipoma

V. Lalu buka masing-masing sisi secara tumpul atau tajam (becareful)

VI. Begitu tumor bisa diidentifikasi, angkat

VII. Jahit subkutan lalu kutan.

Sebelum melakukan pembedahan, kita wajib memberikan informed consent kepada

pasien.

Teknik STEROID INJECTION :

Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat lokal, kemudian lipoma mulai

mengecil. Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan

1 : 1 campuran antara lidokain dan triamnicolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10 mg per

mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan.

Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan.

Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul 3-4 minggu.

Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis,

menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan

Page 13: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor itu. Steroid

injection biasanya digunakan untuk tumor lebih kecil kurang dari 2,5 cm.

3.11 PROGNOSIS

Ad Vitam : Ad Bonam

Ad Functionam : Ad Bonam

Ad Sanationam : dubia Ad Bonam

Ad Cosmeticum : Ad Bonam

Page 14: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

IV.1 DEFINISI

Lipoma adalah tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berada

dibawah kulit yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes). Biasanya lipoma dijumpai pada

usia lanjut (40-60 tahun). Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun

pada tubuh. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit

(superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau

lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf,

sendi, ataupun tendon.

IV.2 PREVALENSI

Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling umum dengan prevalensi sebesar

2,1 per 1.000 orang. Lipoma terjadi pada 1% pendudu dengan tingkat prevalensi 1/5.000

pada orang dewasa.

IV.3 GEJALA KLINIS

Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, terasa kenyal dan

lembut. Serta bergerak bebas di kulit, namun overlying skin ini secara khas normal. Sering

Page 15: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian tubuh manapun. Pada

umumnya orang orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai benjolannya

tumbuh besar dan terlihat.

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.

Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan

berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. memiliki

batas dengan jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang membungkus merupakan pseudokapsul

yang berasal dari jaringan lemak yang tidak rata maka akan muncul gambaran

pseudolobulated pada palpasi. Oleh karena sifat sel lemak yang lunak seperti cairan maka

sering dikatakan sebagai pseudokistik.

4.4 VARIAN LIPOMA :

1. Adenolipoma, ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor yang

gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximal bagian bagian dari empedu.

2. Angiolipoma, angiolipoma varian membentuk dengan co-existing

perkembangbiakan vaskuler. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya

muncul tidak lama setelah pubertas.

3. Pleomorphiclipoma, adalah varian lain dimana bizarre, sel raksasa

multinucleated adalah admixed dengan adipocytes.

4. Adipocytes

Page 16: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

4.5 ETIOLOGI

Penyebab lipoma masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan penyebab dari

lipoma adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas, tetapi tak ada satupun yang terbukti

secara ilmiah. Lipoma terkadang bisa diturunkan dalam satu keluarga. Namun ada suatu sidrom

yang disebut hereditary multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1

lipoma pada tubuhnya.

4.6 DIAGNOSIS

Orang-orang yang memiliki lipoma mengetahuinya ketika mereka lihat dan merasa

seperti gumpalan lembut, berbentuk kubah di bawah kulit mereka. Seseorang dapat menderita

lipoma pada segala umur.

Walaupun lipoma bisa didiagnosa dengan pemeriksaan klinis, namun untuk menegakkan

diagnosis secara pasti butuh biopsy dan pemeriksaan histopatologi.jika ada keraguan, dapat

dilakukan biopsy jaringan. CT Scan, MRI juga bisa dilakukan untuk mengetahui tentang lipoma.

Kadar kolesterol umumnya normal, walaupun lipoma seharusnya menjadi tumor dari jaringan

lemak.

4.7 PENATALAKSANAAN

Page 17: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

Untuk suatu lipoma, seharusnya tidak ada perawatan pada umumnya. Namun jika lipoma

tersebut sudah mengganggu, menyakitkan atau bertambah besar, penatalaksanaan dapat berupa :

Steroid injection

Perawatan ini mengecilkan lipoma tetapi tidak dengan sepenuhnya

menghilangkan tumor itu. Tetapi ini mungkin tidak berguna untuk lipoma yang sudah

beukuran besar

Liposuction

Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk

memindahkan lipoma yang besar. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan pasien

terbius lokal. Liposuction biasa dilakukan untuk menghindari suatu jaringan parut

yang besar. Namun masih tetap sukar untuk memindahkan keseluruhan lipoma

dengan mengunakan teknik ini.

Surgical Removal

Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma dipindahkan

dengan memotong lipoma tersebut. Pasien yang menjalani teknik ini dilakukan

pembiusan secara lokal maupun general anesthesia. Dan biasanya lipoma hilang

setelah pembedahan.

Steroid injection :

Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat lokal, kemudian lipoma mulai

mengecil. Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan

Page 18: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

1 : 1 campuran antara lidokain dan triamnicolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10 mg per

mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan.

Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan.

Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul 3-4 minggu.

Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis,

menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan

lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor itu. Steroid

injection biasanya digunakan untuk tumor lebih kecil kurang dari 2,5 cm.

Liposuction :

Pada liposuction, lemak bawah kulit dibuang melalui pembedahan yang

menggunakan kanula (instrument sedot lemak). Alat itu dimasukkan melalui sayatan kecil pada

kulit dan dibantu dengan suction (penyedotan).

Surgical Removal (pembedahan) :

Tehnik eksisi lipoma menghasilkan penyembuhan lipoma yang baik dan

permanen. Sebelum pembedahan, sangat membantu sekali untuk mengambar lokasi pembedahan

dan perencanaan eksisi menggunakan penanda pada permukaan kulit.

Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan

menunjukkan lokasi anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan penyembuhan yang

baik secara kosmetik.

Page 19: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution chlorhexidine

(betasept), usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area ditutup dengan duk steril.

Dimasukkan anestesi local yaitu lidocain 1 atau 2 persen dengan campuran adrenalin, biasanya

menggunakan blok anestesi, Anestesi infiltrasi pada jaringan sub kutan pada sekeliling lapangan

pandang menciptakan anestesi sebidang field block.

Teknik eksisi :

VIII. Aseptic antiseptic

IX. Anestesi infiltrasi

X. Insisi dengan mask

XI. Atau insisi elips di atas lipoma

XII. Lalu buka masing-masing sisi secara tumpul atau tajam (becareful)

XIII. Begitu tumor bisa diidentifikasi, angkat

XIV. Jahit subkutan lalu kutan.

Indikasi pembedahan pada lipoma antara lain :

I. Alasan kosmetik

II. Untuk mengevaluasi histology (adakah keganasan pada jaringan)

sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan liposarcoma

III. Jika menimbulkan gejala yang mengganggu

IV. Jika berkembang menjadi lebih dari 5 cm.

Page 20: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

4.8 KOMPLIKASI

Risiko tergantung pada ukuran dan lokasi lipoma. Jika saraf motorik yang penting

berjalan melalui lipoma, maka penghapusan bisa melukai saraf ini. Biopsi juga memiliki risiko

cedera saraf.

Page 21: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

BAB V

KESIMPULAN

Pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa pasien ini terkena lipoma di tengkuk, lengan

bawah dan dinding perut. Karena dilihat dari anamnesis dan gejala dari pasien yaitu tampak

benjolan sebesar telur bebek di tengkuk dan benjolan sebesar kelereng di dinding perut dan

lengan bawah pasien. Teraba massa berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan

pseudodimpling, mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.

Penatalaksanaan dilakukan dengan 2 teknik. Teknik eksisi untuk lipoma di tengkuk, dan teknik

steroid injection untuk lipoma di dinding perut dan lengan bawah pasien.

Page 22: Makalah Seminar 2 Kemompok 3

DAFTAR PUSTAKA

1) Anders KH, Ackerman AB. Neoplasms of the subcutaneous fat. In: Freedberg IM, Eisen AZ,

Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, et al., eds. Fitzpatrick’s Dermatology in general

medicine. 5th ed. New York: McGraw-Hill, 1999:1292-1300.

2) Koh HK, Bhawan J. Tumors of the skin. In: Moschella SL, Hurley HJ, eds. Dermatology. 3d

ed. Philadelphia: Saunders, 1992:1721-1808.

3) Bigelow DC, Eisen MD, Smith PG, Yousem DM, Levine RS, Jackler RK, et al. Lipomas of

the internal auditory canal and cerebellopontine angle. Laryngoscope 1998;108:1459-69.

4) Zimmermann M, Kellermann S, Gerlach R, Seifert V. Cerebellopontine angle lipoma. Acta

Neurochir 1999;141:1347-51.

5) Enzinger FM, Weiss SW. Soft tissue tumors. 3d ed. St. Louis: Mosby, 1995:381-430.

6) Lellouch-Tubiana A, Zerah M, Catala M, Brousse N, Kahn AP. Congenital intraspinal

lipomas. Pediatr Dev Pathol 1999;2:346-52.

7) Signorini M, Campiglio GL. Posttraumatic lipomas: where do they really come from? Plast

Reconstr Surg 1998;101:699-705.

11) Austin RM, Mack GR, Townsend CM, Lack EE. Infiltrating (intramuscular) lipomas and

angiolipomas. A clinicopathologic study of six cases. Arch Surg 1980;115:281-4.

12) Lerosey Y, Choussy O, Gruyer X, Francois A, Marie JP, Dehesdin D, et al. Infiltrating

lipoma of the head and neck. Int J Pediatr Otorhinolaryngol 1999;47:91-5.

13) Digregorio F, Barr RJ, Fretzin DF. Pleomorphic lipoma. Case reports and review of the

literature. J Dermatol Surg Oncol 1992;18:197-202.