Upload
yudha-asmarandanu
View
5.958
Download
30
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pendirian pabrik maupun untuk
perluasan (exspansion) pabrik, bukanlah sesuatu yang mudah untuk untuk
dilakukan. Pemilihan lokasi yang ideal harus menjadi tujuan dalam pemilihan
lokasi, karena pemilihan lokasi pabrik merupakan keputusan yang sangat
penting.Pendirian pabrik yang terdapat di berbagai lokasi bukanlah seseuatu yang
muncul dengan seketika, tetapi merupakan kulminasi perencanaan yang banyak
menghabiskan jam kerja. Selain itu, lokasi dimana suatu pabrik didirikan dapat
mempengaruhi yang besar pada biaya operasi dan keuntungan. Berdasarkan
alasan ini, penentuan lokasi pabrik memerlukan analisis yang teliti karena
digunakan untuk mendapatkan lokasi yang ideal.
Denah perusahaan merupakan sarana bagi manajemen untuk
merencanakan tidak hanya dalam pembangunan pabrik baru tetapi juga dalam
perencanaan perubahan fasilitas yang sudah ada dalam rangka penggunaan proses
baru, pembuatan produk baru yang mungkin memerlukan pengaturan kembali dari
peralatan produksi. Denah pabrik yang sering disebut sebagai desain fasilitas,
tidak hanya sekedar perencanaan pengaturan fasilitas produksi. Dengan demikian
denah pabrik meliputi perencanaan kebutuhan ruangan untuk semua aktivitas
dalam pabrik termasuk kantor, gudang, kamar dan semua fasilitas lain yang
berhubungan dengan keseluruhan pabrik.
1
Pengaturan tata letak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan
masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri.
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang
sudah ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali
baru. Apabila pengaturan ini terencana secara baik akan berpengaruh terhadap
efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu industri. Secara normal, sekali tata
letak sudah dilakukan, akan berlangsung dalam yang cukup lama tanpa
mengalami perubahan, maka apabila terjadi kekeliruan dalam mengatur tata letak
fasilitas pabrik akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. Dengan demikian,
desain produk yang bagus, peralatan yang canggih akan tidak memiliki manfaat
secara optimum jika perencanaan tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara
sembarang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
“ Apakah evaluasi pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout pabrik terhadap
kelancaran proses produksi pada perusahaan kertas PT Tjiwi Kimia Tbk.?”
1.3 Tujuan Penelitiaan
Tujuan diadakan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui mengevaluasi pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout
pabrik terhadap kelancaran proses produksi pada perusahaan kertas PT Tjiwi
Kimia Tbk.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Manajemen Operasional
Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui
proses transformasi atau pengubahan atau konversi sedemikian rupa
sehingga menjadi output yang dapat berupa barang atau jasa.
Manajemen operasi adalah proses transformasi input menjadi output
berupa barang jasa atau jasa secara terarah dan sistematis (Krajewski &
Ritzman, 1987).
Manajemen operasi memiliki karakteristik:
1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang atau jasa
2. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi
3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoprasian
Seluruh input yang digunakan adalah termasuk struktur yang
membentuk sistem, sedangkan manajemen dan organisasi merupakan
komponen fungsional yang dipengaruhi oleh aspek lingkungan. Ruang
lingkup manejemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem
operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan
tentang :
1. Perencanaan out put
2. Desain proses transformasi
3
3. Perencanaan kapasitas
4. Perencanaan bangunan pabrik
5. Perencanaan tata letak fasilitas
6. Desain aliran kerja
7. Manejemen persediaan
8. Manajemen proyek
9. Scheduling
10. Pengendalian kualitas
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan
2.1.2 Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam
bentuk barang maupun jasa. Contoh : Dalam hal ini adalah pabrik kertas
yang memproduksi buku.
Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk
menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan dari produksi adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran.
Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup
tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi
kebutuhan.
4
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti :
(1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
(2) kualitas produk yang diisyaratkan,
(3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut
ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi
produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat
dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
1. Proses Produksi Terus Menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas
dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang
cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang
dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
5
2. Proses Produksi Terputus Putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan
tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan
diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.
3. Proses Produksi Campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.
2.1.3 Layout
Yang dimaksud layout adalah perencanaan yang menyeluruh dari
tata letak fasilitas produksi yang ada sehingga pelaksanaan proses
produksi dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan seoptimal
mungkin.
Rencana layout diperlukan karena adanya beberapa hal :
1 Adanya perubahan dari desain produk.
2 Adanya produk baru.
3 Adanya perubahan volume permintaan.
4 Fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan jaman / kurang canggih.
5 Adanya kerja yang tidak memuaskan.
6
6 Pemindahan lokasi pasar produk perusahaan.
7 Penghematan-penghematan biaya.
Tujuan perencanaan layout adalah untuk mencapai produktivitas
kerja. Secara umum tujuan perencanaan tata ruang pabrik (layout pabrik)
adalah pengatuan daerah kerja serta perlengkapan sehingga dapat
beroperasi secara ekonomis serta aman dan memuaskan bagi
karyawannya. Oleh sebab itu perlu adanya saling keterkaitan antara
fasilitas, tenaga kerja dan bahan yang seefisien mungkin dan harus
mengingat sasaran sebagai berikut :
1. Berhubungan dengan Fasilitas
Penyediaan serta pengaturan yang baik tentang fasilitas mesin yang
dibutuhkan untuk proses produksi.
Mengurangi waktu menganggur.
Penghematan ruang kerja.
Memungkinkan maintenance yang baik.
Fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan.
Memungkinkan waktu produk dalam proses produksi yang
minimum.
2. Tenaga kerja
Penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.
Mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Suasana kerja yang nyaman.
Pengawasan yang baik.
7
3. Berhubungan dengan bahan-bahan
Perencanaan alat-alat pemindahan bahan yang baik.
Pengatuan cara penyimpanan.
Menghindari hilangnya barang.
Pengaturan aliran barang-barang.
2.2 Teori yang mendukung
2.2.1 Pemilihan Lokasi
Sebelum menentukan lokasi pabrik, perlu dibuat perkiraan
kebutuhan jangka panjang yang menyangkut kebutuhan perusahaan
kemudian hari baik yang menyangkut kebutuhan yang akan datang. Untuk
mendapatkan lokasi pabrik yang ideal atau lokasi pabrik yang tepat
diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu,
2.2.1.1 Menentukan daerah
Menentukan daerah ( misalnya, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Selatan dan sebagainya) dimana pabrik akan ditempatkan
dan beroprasi.
2.2.1.2 Menentukan lingkungan masyarakat untuk diteliti secara
rinci
Penelitian lokasi terhadap daerah yang ingin diketahui secara
rinci, sering dilakukan oleh suatu tim khusus. Tujuan penelitian
lingkungan masyarakat untuk mengetahui bagaimana sikap
masyarakat terhadap rencana pendirian pabrik sehingga didapatkan
lokasi yang optimum.
8
2.2.1.3 Memilih lokasi yang terbaik
Alternatif penentuan dapat diklasifikasikan ke dalam daerah
di kota besar (city location), di pinggir kota (sub urban location), dan
daerah luar kota (country location). Penentuan daerah geografis
dapat pula dipengaruhi oleh macam proses manufacturing dari pabrik
yang akan didirikan. Ada beberapa contoh kondisi umum yang ikut
berperanan dalam penentuan letak lokasi apakah di kota besar, di
pinggit kota atau jauh di luar kota dapat di indentifikasikan sebagai
berikut:
1. Lokasi di kota besar
Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah besar.
Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas- fasilitas yang
umumnya hanya terdapat di kota besar seperti: listrik, gas, dan
tehnologi canggih.
Sarana transportasi dan komunikasi untuk kecepatan
pengiriman memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi.
Banyak persoalan tenaga kerja.
Ekspansi sulit dilakukan dan haraga tanah mahal.
2. Lokasi di pinggir kota
Tenaga kerja semi- skill lebih diutamakan.
Rencana ekspansi pabrik mudah dilakukan.
Tenaga kerja dapat tinggal dekat dengan lokasi pabrik.
9
Jumlah penduduk tidak begitu besar, sehingga masalah
lingkungan tidak banyak timbul.
3. Lokasi jauh di luar kota
Lahan yang sangat luas diperlukan baik untuk sekarang
maupun rencana ekspansi yang akan datang.
Tenaga kerja kurang keterampilan dalam jumlah besar lebih
dikendaki.
Produk yang dihasilkan sangat berbahaya atau beresiko tinggi.
Standart upah minimum relative lebih kecil dan tenaga kerja
mudah didapat.
Kecenderungan penentuan lokasi pabrik yang ada sekarang
ini, banyak perusahaan yang mendesentralisasikan operasi mereka
dan memilih lokasi pabrik di pinggiran kota atau jauh dari kota.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan memilih lokasi di
pinggiran kota atau jauh di luar kota. Lahan yang cukup untuk
perluasan biasanya tersedia, lingkungan masyarakat mungkin akan
menyambut baik karena akan adanya pendapatan yang meningkat
yang akan dibawa perusahaan ke lokasi itu dan tersedia tenaga kerja
dengan upah yang lebih rendah daripada kota.
2.2.2 Layout Perusahaan
Layout Perusahaan adalah susunan letak dari keseluruhan yang ada
dalam suatu perusahaan mulai dari letak perkantorannya, letak pabrik,
gudang dan seluruh kebutuhan yang ada dalam perusahaan.
10
Tujuan utama adalah untuk memperoleh efesiensi maksimum atau
l;aba makimum dengan jalan mengatur semua fasilitas pabrik seperti :
manusia,bahan , mesin dan peralatan lain. Jika layout pabrik harus
memenuhi tujuan ini, maka layout pabrik harus memperhatikan
sebagaiberikut( James M. Apple, Plant Layout and Material Handling
1977).
1. Memudahkan proses produksi.
2. Memperkecil biaya penanganan bahan.
3. Menjaga keluesan operasi.
4. Menekan investasi dalam peralatan.
5. Mengusahaan penggunaan bahan baku secara ekonomis.
6. Meningkatkan keamanan, kepuasan kerja.
7. Menjaga perputaran yang tinggi dari work in process.
Faktor-faktor yang mempengaruhi layout perusahaan
Untuk mendapatkan pengaturan denah perusahaan yang efektif, banyak
factor yang harus diperhatikan seperti:
1. Output. Tipe atau jenis produk dapat mempengaruhi layout perusahaan
2. Volume produksi. Volume produksi merupakan factor kunci dalam
semua perencanaan perusahaan.
3. Kualitas produk. Untuk memperoleh kualitas produk yang
primadiperlukan bantuan layout perusahaan yang memiliki ruangan-
ruangan kedap suara, ruangan ber- AC.
11
4. Peralatan dan tipe proses. Spesifikasi peralatan yang akan digunakan
sangat penting dari rencana layout perusahaan, karena harus disediakan
ruangan yang cukup untuk semua peralatan, penanganan bahan dan
pelayanan.
5. Bangunan. Secara ideal bangunan perusahaan harus menyesuaikan
dengan layout perusahaan yang efektif.
6. Personalia. Rencana layout perusahaan perlu memperhatikan
keselamatan dan keamanan para karyawan guna menciptakan
kesenangan dan gairah kerja.
7. Rencana penanganan bahan. Untuk mnghasilkan tingkat produksi yang
ekonomis, maka aliran bahan harus disusun secara beik pula.
Prosedur pembuatn layout pabrik
Untuk menghasilkan layout pabrik yang efektif dapat dilakukan pola
umum atau prosedur umum sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dasar yang diperlukan
2. Analisis data
3. Membuat pola aliran
4. Stasiun kerj
5. Mempersiapka layout perusahaan
6. Membuat anggaran kebutuhan dana untuk mrealisasikan layout
perusahaan
7. Rencana lantai, setelah layout perusahaan dan dana pembuatan
disetujui, langkah terkhir adalah mengatur fasilitas-fasilitas fisik
12
Teknik pembuatan layout perusahaan
Terdapat tiga tipe utama dari layoutr pabrik yang sering digunakan dalam
industri, yaitu:
1. Denah blok
Denah blok seperti ini biasanya dibuat dengan skala yang lebih kecil dan
ini adalah dana pendahuluan untuk mempelajari pola aliran bahan. Dengan
prosedur seperi ini dapat dibuat keputusan mengenai peraturan umum
sebelum denah yang lebih rinci dibuat.
2. Denah bentuk
Denah bentuk ini merupakan denah yang paling umum digunakan, karena
denah bentuk dibuat dalam trasparan dan kebutuhan untuk pembuatan di
pabrik secara langsung dapat dikopi dari denah bentuk.
3. Denah model
Denah ini tidak begitu umum digunakan Karena memerlukan biaya yang
cukup besar, tetapi untuk pembangunan pabrik yamh mngguakan peralatan
di atas seperti konveyor atau instalasi lantai yang bertingkat tipe seperti ini
perlu dapertimbangkan.
Prinsip umum dan evaluasi denah pabrik
Seperti dikrtahui bahwa sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan denah
pabrik di antarany adalah untuk mendapatkan output yang optimum
dengan penggunaan ruangan pbrik minimum. Namun banyak factor lain
yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas sebuah pabrik, sehingga
untuk mengevaluasi sebuah dena pabrik dengan mengandalkan output
13
optimum dan penggunaan ruangan minimum belum meyakinkan. Analisa
terhadap penambahan bahan mungkin ukuran lain dari efektivitas denah
pabrik. Denah pabrik yang menghasilkan biaya minimum dari penanganan
bahan adalah yang terbaik, tetapi denah seperti ini mungkin membutuhkan
investasi mahal dalam peralatan dan instalasi untuk mengevaluasi desai-
desai alternative denah pabrik adalah mlalui penggunaan simulasi.
2.2.3 Layout Pabrik
Layout pabrik adalah susunan letak fasilitas produksi di dalam perusahaan.
Perlunya susunan letak fasilitas produksi :
Karyawan dapat bekerja dengan mudah dan baik.
Untuk memperlancar aliran proses produksi.
Semua itu digunakan untuk mendapatkan efisiensi produksi dan
efektivitas kerja yang semakin naik, sehingga produktivitas kerjanya akan
terus meningkat. Tetapi dalam ini khususnya dalam bidang perencanaan
sistem produksi kita perlu membedakan antara pengertian layout dengan
perencanaan layout.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak
fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya
meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan
area kerja. Secara spesifik tata letak fasilitas pabrik yang baik akan dapat
memberikan manfaat-manfaat dalam system produksi, yaitu sebagai
berikut:
a. Meningkatkan jumlah produksi
14
b. Mengurangi waktu tunggu
c. Mengurangi proses pemindahan bahan
d. Penghematan penggunaan ruang atau gudang
e. Efisiensi penggunaan fasilitas
f. Mempersingkat waktu proses pembuatan / produksi
g. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
h. Mengurangi kesimpang-siuran
1. Prinsip dasar penyusunan layout
Berdasarkan tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam pengaturan
tata letak fasilitas pabrik secara baik, dapat disimpulkan bahwa prinsip
dasar perencanaan pengaturan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai
berikut:
a. Integrasi secara total
b. Jarak perpindahan bahan paling minimum
c. Memperlancar aliran kerja
d. Kepuasan dan keselamatan kerja
e. Fleksibelitas
2. Prosedur layout dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Perencanaan tata letak fasilitas pabrik berhubungan erat dengan
proses perencanaan dan pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan
dan pekerja di masing-masing stasiun kerja (work station). Pada dasarnya
tahapan pengaturan semua fasilitas pabrik dapat dibedakan dalam dua
tahapan, yaitu:
15
Tahap :
1. Mengatur tata letak mesin dan fasilitas proses produksi lainnya dalam
setiap departemen
2. Mengatur tata letak departemen serta hubungannya dengan departemen
yang lain dalam pabrik
Dasar pengaturan layout
Cara pengaturan data tata letak fasilitas pabrik terdapat dua dasar yang
dapat dilakukan, yaitu:
1. Atas dasar proses
2. Atas dasar produk
Pemilhan rencana dasar yang akan dipergunakan dipengaruhi oleh
banyak faktor, tetapi jenis produk atau tipe manufacturing yang akan
digunakan mampunyai pengaruh yang cukup besar. Cara pengaturan atas
dasar proses, tipe dan karakteristik dari peralatan produksi adalah factor
yang menentukan dalam pengaturan tata letak fasilitas. Mesin-mesin dan
peralatan yang mempunyai karakteristik serupa biasanya dikelompokkan
menjadi satu.
3. Macam-Macam Tipe Layout
Setelah dilakukan analisis jumlah mesin dan area kerja yang
dibutuhkan, langkah atau prosedur berikutnya adalah menentukan tipe
layout untuk mengatur tata letak mesin tersebut. Terdapat empat alternatif
dasar tipe layout secara umum sering dipakai dalam penempatan tata letak
fasilitas pabrik, yaitu:
16
a. Layout proses
Layout berdasarkan aliran proses, sering juga dikenal sebagai
“functional layout”, yaitu proses pengaturan dan penempatan semua
fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik
kerja yang sama atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan
pada satu departemen atau bagian.
Layout proses mempunyai keuntungan tertentu jika produk yang
dihasilkan memiliki banyak tipe dengan jumlah yang relatif kecil (limited)
dan memerlukan banyak pengawasan selama satu urutan operasi (sekali
proses produksi).
b. Layout produk
Layout produk atau layout garis (line layout) adalah pengaturan tata
letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tata letak
berdasarkan aliran produk ini merupakan tipe layout yang paling popular
dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara masal
(mass-production) dengan tipe produk relatif kecil dan standart untuk jangka
waktu yang relatif lama.
Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk mengurangi
proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam kegiatan
produksi.
c. Layout kelompok
Layout kelompok adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke
dalam daerah-daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang
17
memerlukan pemrosesan yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah
tersendiri dengan seluruh urutan pekerjaan dilakukan pada tempat tersebut.
1. Layout bentuk-U
Hakekat layout bentuk-U adalah pintu masuk dan keluar bahan
baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama, keuntungan yang
terbesar dan terpenting dari tata letak seperti ini adalah fleksibelitasnya
untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan bila
harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan
permintaan.
2. Layout gabungan garis dan proses
Kenyataan lain yang sering dijumpai dalam pengaturan tata letak
fasilitas pabrik adalah dengan cara mengkombinasikan kedua tipe layout,
yaitu layout proses dan layout produk. Penggabungan ini dengan cara
penempatan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut
tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan
proses. Sedangkan pengaturan masing-masing departemen berdasarkan
urutan operasi atau pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau
menurut prinsip pengaturan berdasarkan produk.
3. Layout gabungan garis dan bentuk-U
Dengan cara penggabungan seperti ini, alokasi operasi di antara
pekerja sebagai respon variasi jumlah produksi dapat dicapai.
18
2.3 Model Analisis
19
Pemilihan lokasi (X)Kelancaran proses
produksi(Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi sasaran dalam peneltian ini adalah orang atau personal yang
bertempat tinggal di kecamatan Tarik, kabupaten Sidoarjo.
3.1.2 Sampel
Metode non random sampling digunakan dalam penentuan sampel
dengan prosedur purposive sampling dengan kriteria dari penelitian ini adalah
masyarakat atau penduduk yang bertempat tinggal di sekitar PT. Tjiwi Kimia
dan menggunakan sampel sebanyak 30 responden.
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat variabel
terdiri dari 3 variabel bebas (independent) dan 1 variable tergantung
(dependent), antara lain:
1. Variabel (X) terdiri dari :
X1 = Pemilihan Lokasi
X2 = Layout Perusahaan
20
X3 = Layout Pabrik
2. Variabel Tergantung
Variabel Y = Kelancaran proses produksi
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan operasional yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel.
1. Pemilihan lokasi
Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu
malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan
lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari
kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik
tempat memproduksi barang.
2. Kelancaran proses produksi (Y)
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan-baku dan dana agar ebih
bermanfaat bagi kebutuhan perusahaan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
data, yaitu :
1. Data primer : data yang diperoleh penulis secara langsung, yang di
didapat dari hasil wawancara langsung dengan pihak perusahaan.
21
2. Data sekunder : data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui
study kepustakaan dengan menggunakan literatur-literatur yang
berkaitan dengan permasalahan.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
1. Survei Lapangan
Yaitu dengan mengadakan penelitian atau mendatangi langsung
perusahaan dengan cara wawancara.
2. Study Kepustakaan
Yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku, serta informasi
yang berkaitan.
3.6 Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang diperoleh
langsung dari perusahaan yang bersangkutan.
22
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1 Sejarah pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Lebih dikenal sebagai
produsen kertas saat ini. Namun pada awal pendiriannya oleh Mr. Eka
Cipta Widjaya ( Chairman dari Sinar Mas Group ) dan Mr. Teguh Ganda
Widjaya ( Presiden Direktur ) merupakan sebuah produsen produk kimia.
Produk kimia yang dihasilkan pada awalnya ialah NaOH ( cautic soda ).
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. didirikan pada tanggal 2 Oktober
1972 sebagai sebuah pabrik kimia dengan produk perdana cautic soda
liquid. Pada awalnya, Caustic Soda Plant ini didirikan di atas lahan seluas
20 hektar dengan 30 karyawan. Selanjutnya tahun 1978 dengan
bergabungnya perusahaan produk pulp Pinddo Deli di Kalimantan menjadi
anak perusahaan Sinar Mas Group dan dikirimkannya 2 mesin kertas
bekas dari Thailand. Tjiwi kimia mulai memproduksi kertas dengan
lebar1,75 m dengan kapasitas 10 ton pertahun.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. berdiri bedasarkan Akta
Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 9. Perusahaan terdaftar sebagai
perusahaan penanam modal dalam negeri pada tanggal 28 Pebruari 1975
dalam rangka Undang- undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6
tahun 1968 jo Undang- undang No. 12 tahun 1970. Akta pendirian tersebut
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Y.A5/ 439/ 25 tanggal 23 Desember 1975 serta
23
diumumkan dalam Tambahan No. 639 dari Berita Negara Republik
Indonesia No. 70 tanggal 30 Agustus 1976.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan
hasil- hasil produksi kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa
Timur dengan kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya
Surabaya- Mojokerto KM 44, Mojokerto, Jawa Timur. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1977. Saat ini PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk, telah menjadi perusahaan produsen kertas yang terbesar
di Indonesia bahkan di Asia
Visi yang dimiliki oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ialah
menguntungkan konsumen ( Benefit Out Consumer ), perkembangan yang
abadi ( Eternal Growth ), menguntungkan ( Suslain Profitability ),
kerjasama ( Together )
Misi yang dimiliki PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, ialah
memenuhi kebutuhan konsumen dengan sumber daya yang ada, menjaga
keuntungan dan memaksimalkan nilai saham
4.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Disc
Struktur organisasi di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Dipimpin secara langsung oleh Direktur Utama dan Wakil Direktur
Utama. Tanggung jawab serta tugas Direktur dan wakil direktur Utama
dan beberapa kepala bagian adalah sebagai berikut :
24
1. Direktur Utama bertugas sebagai pemimpin perusahaan yang bertugas
untuk memastikan perusahaan berjalan dengan baik.
2. Wakil Direktur Utama bertugas membantu Direktur Utama dalam
menjalankan tugasnya.
3. Paper dan Paper Product Division bertanggung jawab pada proses
pembuatan kertas pada masing – masing paper factory
4. Converting Division bertugas untuk pembuatan produk – produk
tertentu misalnya Loose Leaf, Envelope, Shopping Bag dan lain – lain.
5. Chemical Division bertugas untuk mengendalikan dalam proses
pebuatan soda dan chlorine
6. Engineering Division bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
perawatan mesin di unit produksi
7. Qa-r&d Division merupaan sebuah divisi yang bertugas untuk
melakukan penlitian dan pengembangan untuk mendapatkan suatu
produk kertas ataupun peningkatan properties kualitas kertas.
8. Managing Division merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas
untuk mengatur administrasi, keamanan dalam bekerja.
25
26
President Directur
Vice PresidentDirectur
Factory Head Presiden Office
Accouting
Computer
FPD
Purchasing
V- Team
IE
Overseas Purchasing
HRD
Efficienev
General Affair
Finace
Paper & Paper Product Division
Converting Division
ChemicalDivision
EngineeringDivision
Qa-r&dDivision
Managing Divison
PF-1
PF-2
PF-3
PF-4
CashCoating
NCR
Marketing
CF-1
- Exerase beak
- Spiral
- Pad
- Loose Leaf
- Size Part
CF-2
SodaProses
ChlorineProses
ExecutiveOffice
Planning
Maintenance
Manufacturing
QualityAusurace
Research&
Development
CaCO
Administrasi
IndustrialSafety
Logistic
- Continous form- Favelope
CF-3
- Shopping Bag
CF-4
- Publi
CF- Logistik
CF- Offset
- Electrical- Mechanic- Workshop
Spare part Ware House
CF- Engineering
4.3 Data Hasil Penelitian
4.3.1 Layout Pabrik
4.3.1.1 Proses produksi kertas
4.3.1.2 Proses pembuatan kertas
27
4.3.2 Layout Perusahaan
4.4 Analisis dan Pembahasan
4.4.1 Pemilihan lokasi
Untuk menentukan pemilihan lokasi perusahaan PT. Tjiwi Kimia
Tbk. Mempertimbangkan beberapa faktor antara lain:
1. Lokasi Pasar
Dalam menentukan Lokasi pasar yang sangat stategis
karena letak yang berdekatan dengan kota Surabaya sebagai
kota besar yang memiliki akses pendistribusian produk kertas
berdasarkan lokasi pasar yang telah dipilih ada beberapa factor
yang sudah dipertimbangkan antara lain:
1. Upah tenaga kerja lebih murah
2. Biaya untuk mendirikan lokasi lebih murah
3. Jauh dari permukiman penduduk yang tidak mengganggu
aktifitas operasional pabrik, dll.
2. Sumber Bahan Baku
Berdasarkan lokasi yang stategis, maka sumber bahan baku dan
bahan pembantu lainnya, dalam pengelolaan proses produksi
mudah didapat karena berdekatan dengan hutan dan bahan
baku inti dalam pembuatan kertas dari serat kayu.
3. Transportasi
28
Lokasi PT. Tjiwi Kimia Tbk sangatlah strategis yang terletak
dijalur utama Surabaya Mojokerto km 44. Dengan
memperhitungkan jenis transportasi yang dipakai adalah jenis
angkutan darat, Yang memudahkan pendistribusi Bahan Baku
ataupun Hasil produksi.
4. Sumber Energi dan Tenaga Listrik
Sumber energy / tenaga listrik, perusahaan kertas dalam
melakukan kegiatan operasional pabrik menggunakan sumber
listrik dari jaringan PLN, karena kebutuhan listrik dari tahun ke
tahun meningkat untuk kebutuhan proses produksi dll, maka
pada bulan juni 1991 perusahaan membuat pembangkit listrik
tenaga uap (COGEN) berjumlah dua generator 35 MW
kemudian di bulan agustus 1994 menambah generator ketiga
sebesar 70 MW, fasilitas ini dihubungkan dengan perusahaan
listrik lokal untuk operasi secara pararel sejak bulan November
1996.
5. Iklim
Ditinjau dari segi iklim yang terdapat 2 musim (musim
kemarau dan musim hujan) maka sangat berpengaruh yang
sangat signifikan baik dari bahan baku penunjang dan
pengolahan proses produksi.
6. Buruh dan Tingkat Upah
29
Dari lokasi yang bertempat di pinggir kota maka tenaga kerja
sangat mudah didapat karena sebelum berdirinya pabrik dan
kantor, mata pencahariannya mayoritas adalah petani.
7. Undang-undang dan Sistem Perpajakan
Pendirin lokasi sesuai dengan Akta pendirian lokasi
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. berdiri berdasarkan Akta
Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 9. Perusahaan terdaftar
sebagai perusahaan penanam modal dalam negeri pada tanggal
28 Pebruari 1975 dalam rangka Undang- undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang- undang No.
12 tahun 1970. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
Y.A5/ 439/ 25 tanggal 23 Desember 1975 serta diumumkan
dalam Tambahan No. 639 dari Berita Negara Republik
Indonesia No. 70 tanggal 30 Agustus 1976.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain,
pulp, kertas dan hasil- hasil produksi kertas. Perusahaan
berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat
dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya Surabaya- Mojokerto
KM 44, Mojokerto, Jawa Timur. Perusahaan mulai beroperasi
secar komersial pada tahun 1977.
Gaji/upah
30
Dari segi pendapatan gaji/upah sesuai dengan UMK (Upah
minimum Kota/Kabupaten) yang berlaku di daerah tersebut.
Pendapatan daerah
Dengan adanya PT. Tjiwi Kimia Tbk mendirikan lokasi di
daerah tersebut, maka sangat membantu pemerintah dalam
menambah pendapatan daerah berupa pajak perusahaan.
8. Sikap Masyarakat
Dalam pendirian lokasi di pinggir kota sikap masyarakat sangat
menerima pendirian pabrik di sekitar lingkungan tempat tinggal
penduduk karena dari pendirian pabrik, penduduk terbantu
didalam penambahan untuk mata pencaharian.
9. Air dan Limbah Industri
Dalam melakukan proses produksi perusahaan PT. Tjiwi kimia
hampir 90% membutuhkan air, maka pemilihan lokasi didekat
perairan sungai Brantas sangat tepat. Dan juga dimanfaatkan
untuk pembuangan limbah, yang sudah diolah tentunya.
4.4.2 Layout pabrik
4.4.1.1 Proses pembuatan kertas
Secara umum proses pembuatan kertas dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Tahap Persiapan (Stock Preparation)
Tahap ini adalah tahapan awal dari proses pembuatan kertas, dimana bahan
serat diolah menjadi buburan pulp. Pada tahap ini segala kebutuhan untuk
31
proses pembuatan kertas (baik pulp maupun additives) disiapkan agar kertas
yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada tahap persiapan ini terdapat berbagai macam proses seperti :
a. Repulping Process (Proses Pemasakan Pulp)
Pulp yang berbentuk bulk dimasukkan ke dalam pulper melalui belt-
conveyor. Di dalam pulper, pulp dihancurkan dan dimasak dengan dicampur
fresh water atau white water. Setelah pulp berbentuk buburan kemudian
dimasukkan ke dalam pulper tower untuk dikirim ke cleaner
b. Cleaning Process (Proses Pembersihan Pulp)
Pulp yang berupa buburan dipisahkan dari kotoran. Proses pemisahan ini
menggunakan prinsip gravitasi dimana berat jenis buburan yang lebih besar
akan turun ke bawah (dibuang) sedangkan yang memenuhi naik ke refiner.
Tujuan penyaringan ini agar buburan benar-benar homogen.
c. Refining Process (Proses Penghalusan Pulp)
Buburan yang sudah homogen dihaluskan agar kertas yang dihasilkan sesuai
dengan kualitas yang diinginkan.
d. Broke Treatment Process (Proses Pengolahan Avalan)
Avalan dibagi menjadi 2 jenis :
Wet broke
32
Wet broke berasal dari wire dan press. Wet broke dari mesin wire masuk
ke couch pit, setelah dicampur dengan white water dimasukkan ke
thickener (bila proses sudah berjalan lancar) dan wet broke dari Press pit
dan Couch pit. Wet broke dari mesin wire masuk Couch pit sedang wet
broke dari press masuk ke Press pit. Setelah pencampuran dengan white
water dimasukkan ke Thickener (bila proses sudah berjalan lancar) dan
masuk ke Wet broke storage tank bila proses belum berjalan lancar. Dari
Thickener wet broke masuk ke Thickend wet broke chest sebelum dikirim
ke Mixing chest.
Dry broke
Avalan jenis ini berasal dari size pit, calendar pit, winder trim pulper, dan
finishing broke pulper. Avalan kering ini dikumpulkan dan dimasukkan
ke dalam tanki penyimpanan avalan kering. Setelah dicampur air,
kemudian dipompa ke High Density Cleaner (HDC) untuk dipisahkan
dari kotoran sebelum dikirim ke deflaker dimana avalan kering yang
berbentuk gumpalan dihancurkan. Setelah disaring, avalan kering yang
kualitasnya baik masuk ke dalam dry broke screen chest (bila penuh
masuk ke dry broke storage tank dan yang jelek ke reject chest). Sesudah
di screen konsistensi dry broke rendah sehingga dimasukkan ke thickener
(fungsinya menurunkan kadar air). Selanjutnya masuk ke thickened dry
broke chest sebelum ke mixing chest.
e. White Water Recovery Process (Proses Pengolahan White Water)
33
Persediaan white water diperoleh dari thickener dan seal pit. White water ini
digunakan sebagai bahan pembantu di semua proses stock preparation dan
mesin.
f. Mixing Process (Proses Pencampuran Pulp)
LBKP dan NBKP yang berupa buburan serta broke masuk ke mixing chest.
Ketiga bahan tersebut dicampur hingga merata dengan ditambah bahan
kimia. Setelah merata dimasukkan ke machine chest.
2. Tahap Transisi (Approach System)
Tahap transisi pada dasarnya menunjukkan fungsi dari fan pump dimana
campuran pulp dilarutkan dan dicampur dengan bahan kimia yang diperlukan.
Hasil campuran tersebut kemudian di-cleaner dan di-screen lagi agar lebih
bersih sebelum menuju ke head box.
Tahap transisi melibatkan beberapa alat yaitu :
a. Machine Chest
Untuk menampung suspensi serat dari mixing chest juga overflow dari stuff
box serta mengatur konsistensi secara otomatis.
b. Stuff Box
Untuk menampung campuran yang masih kental sebelum masuk ke silo tank
dan mengatur flow dari buburan.
c. Silo Tank
Berfungsi untuk menampung white water yang jatuh secara gravitasi dari
wire part, suction box, couch roll, press part dan wire pit. Air ini digunakan
sebagai pengencer aliran stock yang masuk ke fan pump.
34
d. Fan pump
Merupakan pompa yang digerakkan oleh motor dengan kapasitas tertentu
yang dapat diatur sehingga dapat digunakan untuk mendorong buburan pulp
dengan kecepatan tinggi menuju cleaner.
e. Deaerator
Alat ini berfungsi untuk memisahkan serat dari campuran. Setelah terpisah
dan ditambah bahan kimia dipompa masuk ke cleaner dan screen.
f. Cleaner & Screen
Kedua alat ini berguna untuk memisahkan dan menyaring carnpuran dari
kotoran sehingga campuran benar-benar bebas dari kotoran sebelum
dimasukkan ke headbox untuk disemprotkan ke wire dan dibentuk menjadi
lembaran kertas.
3. Tahap Pembentukan (Paper Machine Process)
Tahap ini merupakan tahap pembentukan kertas sesuai dengan yang
dikehendaki (meliputi: GSM, ukuran dan jenis kertas).
Tahap pembentukan melibatkan beberapa alat yaitu :
a. Headbox
Head box menerima stock yang dikirim dari fan pump melalui cleaner dan
screen untuk kemudian memancarkan secara merata selebar mesin kertas dan
mengirim ke slice dengan kecepatan sesuai dengah kecepatan mesin pada
konsistensi yang seragam.
b. Wire
35
Alat ini berfungsi untuk menganyam campuran dari head box menjadi
lembaran kertas. Pada wire terdapat shower yang berfungsi sebagai pemotong
lembaran kertas sesuai dengan lebar roll pada wire dan juga sebagai pencuci
roll.
c. Press Part
Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar air dari kertas dan membuat kertas
lebih halus dan padat sesuai dengan gramature yang diinginkan.
d. Pre-Dryer
Alat ini berfungsi untuk mengeringkan kertas dari press part dengan
penguapan.
Sym-Sizer / Size Press / Size Part
Alat ini berfungsi untuk menambahkan bahan sizing pada kertas (agar kertas
tidak luntur jika dipakai untuk menulis, lebih tahan lama, lebih putih, tidak
berpori, dll). Bahan sizing tersebut berasal dari coating kitchen.
After Dryer
Fungsinya sarana seperti pre-dryer hanya pada tahap ini kertas sudah di
coating.
Calendar
Fungsi alat ini adalah agar kertas memiliki smoothness dan thickness
yang baik.
Pope Reel
Fungsi alat ini untuk menggulung lembaran kertas menjadi roll paper.
Rewinder
36
Fungsi alat ini adalah untuk memotong dan menggulung kertas sesuai
dengan ukuran yang diinginkan.
Setelah ketiga tahap diatas selesai, maka kertas yang tergulung (roll paper) siap
untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
37
II. FINISHING PAPER
Pekerjaan utama unit finishing adalah mengubah roll kertas berbentuk jumbo
melalui serangkaian proses menjadi produk-produk yang diinginkan.
Adapun rangkaian proses yang terjadi di unit finishing sebagai berikut :
1. REEL WINDING
Proses pemotongan roll berbentuk jumbo dari paper machine menjadi beberapa
ukuran dan kemudian digulung kembali sesuai dengan lebar permintaan.
2. CUTTER
Proses pemotongan dari roll kertas menjadi ukuran-ukuran potong yang sesuai
dengan permintaan. Lembaran-lembaran hasil potongan mesin cutter/sheeter
ini biasanya disebut kertas pIano (large sheet).
3. CUT SIZE SHEETER
Proses pemotongan dari roll kertas menjadi kertas ukuran photocopy (contoh:
B4, A4 dan Folio).
4. TRIMMING DAN FOLIO
38
Proses pemotongan lembaran-Iembaran kertas ukuran besar (pIano) dengan
mesin polar menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai pesanan (contoh : A3, A4,
B3, B4, dll) untuk kemudian dikemas dalam bentuk box/pack.
5. SORTING
Proses penyeleksian kertas hasil potongan mesin cutter untuk memisahkan
kertas yang cacat dan yang baik. Setelah diseleksi, kertas akan dihitung
kembali sesuai dengan permintaan, dibungkus dengan kertas kraft, disusun
dalam satu atau dua tumpukan dan kemudian di-ball plastik. Kertas cacat yang
biasanya disebut "reject" dikumpulkan di BBR untuk diproses kembali.
6. WRAPPING
Proses pembungkusan kertas baik secara manual maupun otomatis. Biasanya
untuk kertas large sheet (pIano) digunakan kertas kraft, sedangkan untuk kertas
ukuran kecil digunakan kertas pembungkus Sinar Dunia, Paperline, dsb.
7. PACKING
Proses pengikatan kertas baik yang berupa roll maupun sheetlbox dengan bahan
ikat sesuai dengan permintaan customer. Sebelum melakukan packing, terlebih
dahulu disiapkan papan (pallet) dengan sesuai ukuran.
39
8. WAREHOUSING (PENYIMPANAN BARANG JADI )
Merupakan proses penyimpanan barang jadi dan roll kertas/plano dari
cutter size. Penyimpanan diatur berdasarkan jenis kertas dan nomor order untuk
mempermudah proses pengiriman. Ruang penyimpan harus dapat melindungi
kertas dari air dan sinar matahari.
4.4.3 Layout Perusahaan
PT. Tjiwi Kimia pada mulanya menggunakan system tradisional, hanya
dengan membeli tanah secukupnya lalu dibangun dengan sesuai kebutuhan kerja
saja namun seiring berjalannya waktu dan kesuksesan yang diraihnya, PT. Tjiwi
Kimia melakukan ekspansi (perluasan) tempat dalam lingkungan perusahaan
tersebut. Dalam pengembangan perusahaan ini PT. Tjiwi Kimia tidak
menggunakan cara yang baku, perusahaan ini lebih terdorong dengan
pembangunan sesuai kebutuhan perusahaan.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada PT. Tjiwi Kimia Tbk. dari segi pemilihan lokasi sudah tepat
dikarenakan sudah memenuhi beberapa faktor dalam pendirian lokasi yang telah
dilakukan, tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Kedudukan
perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.
Dari segi layout perusahaan Tjiwi Kimia Tbk. membangun lokasi secara bertahap,
walaupun tidak dengan susunan atau persiapan yang matang namun perusahaan
Tjiwi Kimia Tbk. bisa dibilang sukses dibidangnya dan sampai saat ini masih
menjadi pemimpin pasar dan hampir tidak ada kendala dalam penentuan dan
pengembangan layout ini.
Dari segi layout pabriknya, PT. Tjiwi Kimia juga sangat memikirkan strateginya
dimana dalam proses produksinya dapat berjalan secara optimal dan tidak banyak
mengeluarkan biaya. Mengatur mulai dari mesin pertama sampai dengan finishing
letak mesin yang tidak terlalu berjauhan, dalam hal ini juga dapat menghemat
waktu dalam pelaksanaan produksi.
5.2 Saran
Menurut kelompok kami, PT. Tjiwi Kimia Tbk. termasuk dalam
perusahaan besar yang cukup sukses (sebagai Market Leader bukan hanya di
41
daerah Jawa Timur melainkan sudah mencakup secara Nasional). Tidak terlalu
banyak yang harus dirubah, hanya saja tinggal mengembangkan / menginovasi
produk sesuai keinginan konsumen dan memperhatikan kondisi mesin agar
selama proses produksi dapat berjalan sesuai dengan target yang diinginkan.
Selain itu, PT. Tjiwi Kimia juga harus memperhatikan perawatan secara berkala
dan mengganti mesin yang sudah tidak layak pakai sehingga tidak merusak dan
mengurangi kualitas produk.
42
DAFTAR PUSTAKA
http://www.geocities.com/forsapmr/layout_pabrik.htmhttp://www.tjiwi .co.id/
http://organisasi.org/ penentuan_tempat_lokasi_perusahaan_bisnis_pengertian_definisi_faktor_pertimbangan_macam_jenis_lokasi_ekonomi_manajemen
43
LAMPIRAN
KUISIONER
Responden yang terhormatMohon waktu dan kerjasama anda untuk mengisi kuisioner ini guna
sebagai data penyusun penelitian tentang : Pengaruh lokasi pabrik pada masyarakat sekitarnya pada PT TJIWI KIMIA Tbk. Kami mohon partisipasi saudara untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas. Atas partistipasi Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Status : Sudah menikah/belum menikah :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
1. Sudah berapa lama anda tinggal di daerah sekitar pabrik?
a. < 1 tahun
b. 1 – 5 tahun
c. > 5 tahun
2. Bagaimana tingkat gangguan kegiatan operasional perusahaan?
44
Dalam skala 1-10, beri tanda (√) pada lingkaran yang tersedia (◦)
◦ 0 ◦ 1 ◦ 2 ◦ 3 ◦ 4 ◦ 5 ◦ 6 ◦ 7 ◦ 8 ◦ 9 ◦ 10
3. Menurut anda, jenis kegiatan apa yang masih sesuai (tidak mengganggu) ?
a. produksi
b. pengiriman (aktivitas transportasi kendaraan dari perusahaan)
c. aktivitas karyawan perusahaan
4. Menurut anda, jenis kegiatan apa yang tidak boleh (mengganggu) di
lingkungan ?
a. produksi
b. pengiriman (aktivitas transportasi ked an dari perusahaan)
c. aktivitas karyawan perusahaan
5. Adakah dampak ekonomi yang anda rasakan?
a. Harga tanah meningkat
b. Harga tanah menurun
c. Adanya peluang usaha baru
d. Lain-lain : silakan diisi ………………………………….
45
6. Adakah dampak lingkungan yang anda rasakan?
a. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi kotor
b. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi berbau
c. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi ramai
7. Adakah dampak transportasi yang anda rasakan?
a. Kondisi jalan menjadi rusak
b. Kondisi jalan menjadi lebih baik
c. Terdapat akses angkutan umum
8. Adakah dampak sosial yang anda rasakan?
a. Pendapatan warga sekitar meningkat (warung, tempat kost)
b. Adanya peluang lapangan pekerjaan
c. Adanya fasilitas-fasilitas umum yang tersedia
9. Fasilitas umum apa yang harus disediakan oleh perusahaan ?
a. Jalan umum
b. Jaringan listrik dan air
c. Fasilitas kesehatan (rumah sakit)
10. Menurut anda apakah pembuangan limbah yang di hasilkan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan prosedur yang berdampak langsung kepada masyarakat
sekitar?
46
a. Ada
b. Tidak ada
c. Lain- lain
47