MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada dasarnya, kemampuan bergerak dan mengontrol gerakan itu dimulai

    sejak seorang bayi dilahirkan dan terus akan berkembang sepanjang hidupnya.

    Namun yang perlu kita pahami adalah sebagian dari gerakan tersebut ada yang

    diperoleh secara alami dan sebagian lagi perlu dipelajari. Beberapa anak dapat

    mempelajarinya dengan mudah namun sebagian anak mengalami hambatan

    dalam mempelajari gerak motorik yang membutuhkan keterampilan. Sangatlah

    penting bagi orang tua untuk mengenali perkembangan motorik normal dalam

    pertumbuhan anak untuk menetapkan harapan yang realistis terhadap anak,

    lebih menghargai usaha yang dilakukan sang anak dalam mengatasi masalah-

    masalah yang dihadapinya.

    Di dalam suatu perkembangan, keadaan fisik motorik seorang anak memang

    sangat menjadi perhatian dan menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh

    kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.

    Istilah perkembangan (development) dalam psikologi merupakan

    sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung

    banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep

    perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep lain

    yang terkandung di dalamnya, diantaranya adalah pertumbuhan,

    kematangan, dan perubahan.

    Pengertian perkembangan menurut Santrock adalah pola perubahan yang

    dimulai dari masa pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan. 1

    Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai suatu proses

    ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat terulang kembali.

    Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak

    dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai

    proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada

    tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,

    1Santrock, J. W., Life-span development 13th editon, terj. Benedictine Widyasinta, (Jakarta:

    Erlangga,2012), hlm. 20

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    2/18

    pematangan, dan belajar.2Motorik dapat di definisikan sebagai suatu peristiwa

    laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-

    fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan

    terjadinya suatu gerakan.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Pengertian Perkembangan Motorik

    Elizabeth B.Hurlock mengemukakan bahwa perkembangan

    motorik anak adalah suatu proses kematangan yang berhubungan

    dengan aspek deferensial bentuk atau fungsi termasuk perubahan

    sosial emosional. Proses motorik adalah gerakan yang langsungmelibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan yang

    menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya

    (tangan, kaki, dan anggota tubuhnya)3. Perkembangan motorik adalah

    perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan

    pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978).

    Dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik adalah proses

    perubahan kemampuan gerak secara bertahap, berkesinambungan dan

    sejalan dengan bertambahnya usia maka akan meningkat pulakemampuan gerak akibat dari pengalaman gerak yang diperoleh. Dari

    pengalaman tersebut terjadi perubahan dan perkembangan gerak dari

    keadaan sederhana, tidak terorganisasi, tidak terampil menjadi terampil,

    menuju kemampuan yang lebih kompleks dan terorganisasi dengan baik

    serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan gerak dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Motorik adalah sesuatu yang berkenaan dengan penggerak

    (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 538). Perkembangan fisik sangat

    berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik

    2F.J. Monks A.M.P Knoers, Ontwikkelings Psychology, terj. Siti Rahayu Haditono, (Yogyakarta:

    Gadjah Mada University Press, 2006), cet. 16, hlm. 1

    3Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak Jilid,.(Jakarta: Erlangga, 1998) hlm. 39

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    3/18

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    4/18

    memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung

    pemerolehan kemampuan motorik.

    Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan

    motorik pun berhubungan dengan aspek psikologis anak. Damon & Hart,

    1982 (Petterson 1996) menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan

    erat dengan self-image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik

    yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai

    teman-temannya. Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang

    dilakukan Ellerman, 1980 bahwa kemampuan motorik yang baik

    berhubungan erat dengan self-esteem. (Sumantri, 2005: 25)

    Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples

    dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periodeprenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf,

    2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi

    empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi

    perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang

    mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3)

    kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah

    laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk

    aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri ataslawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan

    proposi.

    Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang

    yang perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada

    juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Gender

    pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Sherman

    (1973 : 31) yang menyatakan bahwa anak perempuan pada usia emas

    kelenturan fisiknya 5 %- 10 % lebih baik dari pada anak laki-laki, tapi

    kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih

    tinggi pada anak laki-laki dari pada perempuan.

    Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat

    penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    5/18

    pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan

    individu dipaparkan oleh Hurlock (1996 : 54) sebagai berikut:

    1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya

    dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang

    dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan

    menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

    2) Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari

    kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya,

    ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke

    tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan

    menunjang perkembangan rasa percaya diri.

    3) Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikandirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia

    kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,

    menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

    4) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak

    dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan

    yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan

    teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak

    yang fringer (terpinggirkan)5) Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi

    perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

    Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak.

    Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.

    Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur

    otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan

    motorik anak.

    Menurut Sujiono (1997 : 1.1 ) bahwa motorik adalah semua gerakan

    yang mungkin dapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan

    motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur-unsur

    kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini

    erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Oleh sebab

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    6/18

    itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun,

    sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai

    bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang

    berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan

    mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.

    Jenis Perkembangan Motor ik

    Menurut Magill Richard A, (1989:11) adalah berdasarkan kecermatan

    dalam melakukan gerakan keterampilan dibagi menjadi dua yaitu

    keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik

    halus ( fine motor skill).

    1) Keterampilan Motorik Kasar (gross motor skill)Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan

    keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan

    menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh

    tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya

    kemampuan duduk, menendang, meraih, melempar, berlari, naik-turun

    tangga dan sebagainya.

    Pertumbuhan dan perkembangan masing-masing anak berbeda,

    ada yang cepat dan ada yang lambat, tergantung faktor bakat(genetik), lingkungan (gizi dan cara perawatan kesehatan), dan

    konvergensi (perpaduan antara bakat dan lingkungan). Oleh sebab itu

    perlakuan terhadap anak tidak dapat disamaratakan, sebaiknya dengan

    mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak

    (Diktentis Diklusepa, 2003 : 8).

    Prinsip Perkembangan Motorik kasar

    Hurlock (1998 : 151-153) menyatakan dari beberapa studi

    perkembangan motorik yang diamatinya, ada lima prinsip perkembangan

    motorik kasar. Adapun lima prinsip perkembangan motorik kasar yaitu :

    a. Perkembangan motorik kasar bergantung pada kematangan otot dan

    syaraf.

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    7/18

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    8/18

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar

    Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan

    perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor

    yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut

    Soetjiningsih (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh

    kembang anak antara lain:

    a. Motivasi belajar anak

    Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan

    lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah

    yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana

    lainnya

    b. Pengetahuan ibuPengetahuan ibu memegang peranan penting di dalam memberikan

    stimulasi kepada anak. Hal ini dikarenakan pada usia anak-anak

    sangat membutuhkan perhatian yang cukup untuk membantu

    perkembangan yang optimal.

    c. Stimulasi ibu

    Karena pada anak usia prasekolah sangat peka terhadap semua

    input/masukkan yang berasal dari lingkungan luar.

    d. Kelompok sebayaUntuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan

    teman sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan

    untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya

    bagi remaja,

    aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat penting dengan

    makin meningkatnya kasus-kasus penyalahgunaan obat-obat dan

    narkotika.

    e. Cinta dan kasih sayang

    Salah satu hak anak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih

    sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya agar menjadi anak

    yang tidak sombong dan dapat memberi kasih sayangnya pula

    kepada sesamanya.

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    9/18

    f. Jumlah saudara

    Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang kadaan sosial

    ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan

    kasih sayang yang diterima anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlau

    dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan social ekonomi

    yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain

    kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan

    primer seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak

    terpenuhi. Oleh karena itu keluarga berencana tetap diperlukan.

    g. Ganjaran atau hukuman

    Anak yang berbuat benar maka semestinya kita memberi ganjaran,

    misalnya ciuman, pujian, belaian, tepuk tangan dan sebagainya.Ganjaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak

    untuk mengulangi tingkah lakunya.

    h. Lingkungan

    Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau

    tidaknya proses bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan

    memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang

    baik akan menghambat.

    i. Stabilitas rumah tanggaStabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi kembang

    anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang

    harmonis, dibandingkan dengan keluarga yang kurang harmonis.

    j. Pendapatan ibu

    Pendapatan keluarga yang memadahi akan menunjang tumbuh

    kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua

    kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder.

    k. Tingkat gizi

    Makanan memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak,

    dimana kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa,

    karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan,

    dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga.

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    10/18

    Jenis - Jenis Motorik Kasar

    Motorik kasar mencakup gerakan otot-otot besar seperti otot

    tungkai dan lengan. Adapun jenis perkembangan motorik kasar

    menurut Sumantri (2005: 26) pada anak adalah:

    (1) Menangkap sesuatu

    (2) Meraih sebuah benda

    (3) Berjalan

    (4) Melompat

    (5) Memainkan jari-jari

    (6) Melempar benda

    (7) Meremas-remas kertas

    (8) Menirukan sesuatu berjalan(9) Duduk

    (10) Berlari

    (11) Menendang sesuatu

    (12) Naik dan turun tangga

    (13) Merangkak

    (14) Memukul

    (15) Mengayunkan tangan

    (16) Berguling ke kanan dan ke kiri

    3. Keterampilan Motorik Halus (fine motor skill)

    Menurut Sumantri (2005: 143) Keterampilan motorik halus adalah

    pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan

    yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan,

    keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek

    yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain.

    Berpijak dari konsep tersebut Hurlock (2000:150) menyatakan

    bahwa motorik halus sebagai pengendalian koordinasi yang lebih baik

    yang melibatkan kelompok otot yang lebih untuk menggenggam,

    melempar dan menangkap bola. Pendapat lain yang dikemukakan oleh

    Astati (1995 : 4) bahwa motorik halus adalah gerak yang hanya

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    11/18

    menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

    yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik.

    Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, maka pengertian motorik halus

    adalah pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari

    dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan

    tangan.

    Prinsip Dalam Pengembangan Motorik Halus

    Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun di Taman

    kanak-kanak agar berkembang secara optimal, maka perlu

    memperhatikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Depdiknas, (2007:

    13), sebagai berikut :a. Memberikan kebebasan untuk berekspresi pada anak. Depdiknas,

    (2007: 13)

    b. Melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar

    dapat merangsang anak untuk berkreatif.

    c. Memberikan bimbingan kepada anak untuk menentuksn teknik/cara

    yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media

    d. Menumbuhkan keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat

    merusak keberanian dan perkembangan anak.e. Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf

    perkembangannya.

    f. Memberikan rasa gembira dan menciptakn suasana yang

    menyenangkan pada anak.

    g. Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan.

    Jenis Jenis Motorik Halus

    Persiapan dan alat-alatnya pun sangat mudah didapatkan di sekitar

    kita bahkan itu adalah sesuatu yang tanpa kita sadari bisa dijadikan

    sebagai sebuah pembelajaran buat si anak. Adapun aktivitas-aktivitas

    yang bisa dilakukan adalah:

    1. Senam Tangan

    Kegiatan membuka dan menutup tangan secara

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    12/18

    berulang-ulang disertai dengan nyanyian adalah sesuatu yang sangat

    disenangi oleh si anak dan ini adalah sebuah pemanasan awal buat anak

    sebelum dia melakukan aktivitas menulisnya. Cara ini digunakan untuk

    melenturkan otot-otot tangan agar si anak mudah melakukan gerakan-

    gerakan yang lebih rumit.

    2. Menggunting Kertas

    Kegiatan ini sangat baik sekali karena melatih otot-otot tangan,

    usahakan posisi dalam memegang gunting tepat karena kegiatan

    memegang dan menggerakkan gunting sama halnya dengan menulis,

    maka jikalau salah maka akan berpengaruh dengan cara anak menulis.

    3. Menempel

    Menempel adalah kegiatan yang melibatkan visual, imajinasi danmotorik halus anak. Cobalah dengan gambar yang lebih sederhana

    seperti gambar sebuah mobil kemudian anak disuruh menempel pada

    bidang kertas yang kosong. Setelah anak mulai terbiasa dengan hal

    ini maka naiklah tingkat kesulitan tempelan dengan cara membuat

    gambar kemudian si anak menempel pada kertas yang sebelumnya

    sudah diberikan pola yang sama dengan gambar yang akan

    ditempel.

    4. MeronceUntuk kegiatan meronce bahan yang digunakan pun lebih murah

    dan bervariasi. Contohnya saja sedotan yang banyak sekali kita

    temui di toko-toko atapun warung-warung. Sedotan dipotong kecil-kecil

    kemudian potongan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah benang

    maka terbentuklah sebuah kalung bertahtah plastik atapun gelang

    dan cincin. Bahan tidak mesti dengan sedotan, kertas origami pun

    bisa yaitu dengan cara kertas origami digunting bulat-bulat kemudian

    tengahnya diberi bolongan (memakai pembolong kertas) lalu

    dimasukkan ke dalam benang atau lidi. Kegiatan meronce sangat

    berpengaruh terhadap konsentrasi anak dan juga anak memegang

    benang/lidi untuk dimasukkan ke dalam sedotan atau kertas sama dengan

    ketika anak memegang pensil untuk menulis.

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    13/18

    5. Menyambung titik-titik

    Kegiatan menyambung titik-titik ini mengajarkan kepada anak

    untuk melatih kekuatan tangan, ketelitian, konsentrasi dan kesabaran,

    untuk anak yang masih belajar maka jangan terlalu memaksakan

    untuk mendapatkan hasil yang baik tapi teruslah berikan dia latihan

    dan semangat agar dia bisa menyelesaikan dengan baik.

    6. Melipat kertas

    Melipat kertas dengan menggunakan kertas origami adalah

    sesuatu yang sangat menyenangkan bagi anak karena bisa dibuat

    apa saja, mulailah dengan kegiatan melipat yang sederhana seperti

    melipat bentuk segitiga, segiempat kemudian ke bentuk yang agak sulit.

    Yang dilatih dari kegiatan melipat ini adalah bagaimana anak menekanlipatan-lipatan itu karena kegiatan ini akan memperkuat otot-otot telapak

    dan jari tangan anak.

    Plastisin

    Plastisin sering dipakai dalam kegiatan mengasah keterampilan

    motorik dan kreatifitas karena bahannya yang lunak dan liat serta

    berwarna warni sangatlah cocok untuk anak. Selain mudah dibentuk,

    tekstur plastisin yang khas memberi stimulasi tersendiri terhadap saraf-

    saraf di ujung jemari si kecil. Buatlah yang sederhana contohnya bola,mie dan lain-lain. Plastisin juga sangat bagus untuk terapi bagi anak

    yang mengalami permasalahan temperamen keras karena leturnya

    bahan ini sehingga anak harus ekstra hati-hati agar bentuk yang

    diinginkan sesuai dengan keinginan.

    Faktor Yang Mempengaruhi Motor ik Halus

    Motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna

    perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu. Adapun faktor yang

    mempengaruhi perkembangan motorik halus anak diantaranya

    menurut Hurlock (2000:154) faktor yang mempengaruhi perkembangan

    motorik adalah sifat dasar genetik termasuk bentuk tubuh dan

    kecerdasan sehingga anak yang IQ tinggi menunjukkan

    perkembangan motoriknya lebih cepat dibandingkan dengan anak

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    14/18

    normal atau di bawah normal. Adanya dorongan atau rangsangan

    untuk menggerakkan semua kegiatan tubuhnya akan mempercepat

    perkembangan motorik anak.

    Rumini dan Sundari (2004:24-26) mengemukakan bahwa faktor

    faktor yang mempercepat atau memperlambat perkembangan motorik

    halus atara lain :

    a. Faktor Genetik

    Individu mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat

    menunjang perkembangan motorik misal otot kuat, syaraf baik, dan

    kecerdasan yang menyebabkan perkembangan motorik individu tersebut

    menjadi baik dan cepat.

    b. Faktor kesehatan pada periode prenatalJanin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak

    keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kekurangan vitamin dapat

    membantu memperlancar perkembangan motorik anak.

    c. Faktor kesulitan dalam melahirkan

    Faktor kesulitan dalam melahirkan misalnya dalam perjalanan

    kelahiran dengan menggunakan bantuan alat vacuum, tang, sehingga

    bayi mengalami kerusakan otak dan akan memperlambat perkembangan

    motorik bayi.d. Kesehatan dan gizi

    Kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca

    melahirkan akan mempercepat perkembangan motorik bayi.

    e. Rangsangan

    Adanya rangsangan, bimbingan dan kesempatan anak untuk

    menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan

    motorik bayi.

    f. Perlindungan

    Perlindungan yang berlebihan sehingga anak tidak ada waktu untuk

    bergerak misalnya anak hanya digendong terus, ingin naik tangga tidak

    boleh dan akan menghambat perkembangan motorik anak.

    g. Prematur

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    15/18

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    16/18

    dengan berpasangan maupun kelompok sangat cocok diterapkan bagi

    anak SD.

    B. Saran

    Penulis mengharapkan agar pembaca juga mampu menerapkannya

    dalam pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas, karena model

    pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh

    banyak kalangan guna meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek

    perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang

    seimbang. Dengan berbagai kekurangan, penulis juga menghimbau

    kepada pembaca agar tetap berusaha mencari referensi lain baik darimakalah lain, buku, maupun dari internet tentang materi atau hal yang

    berkaitan dengan model pembelajaran yang baik bagi pembelajaran.

    Dengan rendah hati, penulis juga selalu mengharapkan kritik dan saran

    yang menunjang kesempurnaan makalah ini dari setiap pembaca, atas

    partisipasinya, penulis mengucapkan terima kasih.

    DAFTAR PUSTAKA

    Soetjiningsih. 2002.Tumbuh Kembang Anak. Cetakan II. Jakarta:Kedokteran EGC

    Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

    Jakarta: Hal 11

    Depdiknas Hal: 10,143

    Monks, F.J., Knoers, A.M.J., & Haditono, S.R. (1992). Psikologi perkembangan

    pengantar berbagai bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

    Hal:1

    Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta:

    Erlangga Hurlock,1978:54, 150-153

    Santrock, John W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:

    Erlangga Hal:216, 58-Gesell

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    17/18

    Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.

    Jakarta:

    Depdiknas Hal: 10,143

    Sujiono, Nuraini Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan AUD. Jakarta: Idektif Hal: 14

    Yusuf, H.S. (2002). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT. Remaja

    Rusdakarya. Hal:83,101

    Petterson,1996:121,88,106

    Rochmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :Teras.

    Hildayani, Rini. 2005. Materi Pokok Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta :

    Universitas Terbuka.

    Sunarto dan B. Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik.

    Jakarta:Rineka Cipta

    Depdiknas. (2008). Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah.

    Jakarta:

    Bagian Proyek Olahraga Masyarakat, Direktorat Olahraga Masyarakat.

    Mussen, Paul Hendry,dkk. 1984. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta:

    Erlangga

    Endang Rini Sukamti. (2007). Diktat Perkembangan Motorik. Yogyakarta: FIK

    UNY.

    Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Perkembangan Motorik pada Masa

    Anak-anak. Jakarta: Depdiknas. Hal:

    Andang,2009:93

    Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak.

    Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

    Sutapa, Panggung. Pengamatan Skill Motorik dan Fisik dalam Upaya

    menjadikan Sosok Manusia Berkualitas. Yogyakarta: FIK

    UNY

  • 8/10/2019 MAKALAH Silvia yulianti Perkembangan Motorik

    18/18

    Kartono, Kartini. 1986. Psikologi Anak, Bandung: Alumni.

    Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

    Baharuddin. 2009. Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar Ruzz

    Media.

    Ahmadi, Abu, dan Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT.

    Rineka Cipta.

    Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York:

    The Mc Graw-Hill Company.

    Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University

    Press.

    Sudiarta. 2010. Makalah Model Pemngembangan Pembelajaran Inovatif