21
 MAKALAH KELOMPOK SINUSITIS Page 1 MAKALAH THT SINUSITIS Dosen Pembimbing : dr. Fahzi Fitri, Sp.THT, KL DISUSUN OLEH : KELOMPOK A UNIVERSITAS BAITURRAHMAH FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PADANG 2013 

Makalah Sinusitis.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfug

Citation preview

MAKALAH KELOMPOKMAKALAH THTSINUSITIS

Dosen Pembimbing : dr. Fahzi Fitri, Sp.THT, KL

DISUSUN OLEH :KELOMPOK A

UNIVERSITAS BAITURRAHMAHFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIPADANG 2013KATA PENGANTARPuji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sinusitis , dengan rahmat-Nya kami sebagai penulis bisa menulis makalah ini, apabila tidak ada rahmat-Nya maka penulisan makalah ini tidak bisa terlaksana dengan baik.Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari alam kebodohan serta bahkan alam kegelapan dan menuju ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini. Dengan adanya pejuang masa depan ini kita dapat memperoleh ilmu yang memadai pada masa kita sekarang ini.Serta dalam penulisan makalah ini banyak pihak-pihak yang terkait dalam menulis makalah ini serta penulis mengucapkan terima kasih banyak terhadap pihak pihak yang terkait antara lain :1. Dosen pembimbing bidang studi Rinitis Alergi dr. Fahzi Fitri, Sp.THT, KL yang telah memberikan arahan.2. Teman teman yang telah ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.Semoga makalah yang ditulis ini bisa bermanfaat dengan baik, dan digunakan apabila diperlukan.Padang, Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI 3BAB I. PENDAHULUAN 41.1 Latar Belakang 41.2 Batasan Masalah 51.3 Tujuan Khusus 51.4 Tujuan Umum 51.5 Manfaat 5BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6BAB III. PEMBAHASAN 7BAB IV. PENUTUP 14 4.1 Kesimpulan 144.2 Saran 14DAFTAR PUSTAKA 15

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSinusitis akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinusitis adalah merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau virus. Sinus itu sendiri adalah rogga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga pertukaran udara di daeranh hidung. Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis yaitu :a. Sinus Frontal, terletak di atas meja dibagian tengah dari masing-masing alis.b. Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat di sampig hisung.c. Sinus Ethmooid, terletak di antara mata, tepat dibelakang tulang hidung.d. Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid dan di belakang mataDidalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus yang disebut dengan cilia. Fungsi cilia ini adalah untuk mendorong lender yang diproduksi didalam sinus menuju kesaluran parnafasan. Gerakan cilia mendorong lender ini berguna untuk membersihkan saluran nafas dari kotoran ataupun organism yang mungkin ada. Ketika lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap di rongga sinus dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Jadi sinusitis terjadi apabila terjadi peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap dirongga sinus dan menadi tempat tumbuhya bekteriSinusitas sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :a. Sinusitas Akut : gejala dirasakan selama 2-8 minggub. Sinusitas Kronis : biasanya gejala dirasakan lebih dari 8 minggu.1.2 Batasan MasalahAdapun Batasan masalah yang akan di uraikan adalah sebagai berikut : Apa yang dimaksud dengan Penyakit Sinusitis ? Bagaimana Etiologi dari penyakit Sinusitis ? Bagai mana Klasifikasi dari penyakit Sinusitis ? Bagai mana manifestasi Klinik dari Sinusitis ? Sepertia apa Tingkatan sdadium dari penyakit Sinusitis ? Bagai mana diagnose keperawatan dari penyakit Sinusitis ? Bagai Mana Bentuk Asuhan Keperawatan Dari penyakit Sinusitis ?

1.3 Tujuan UmumDalam makalah ini penulis mempunyai tujuan umum yang ingin dicapai untuk kesempurnaan pembahasan makalah ini, adapun tujuan umum dari makalah ini adalah mengetahui secara garis besar dari SINUSITIS

1.4 Tujuan KhususDalam makalah ini, juga mempunyai tujuan khusus yaitu tujuan yang lebih menjelaskan secara detail dari tujuan umum itu sendiri, adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini antara lain ingin mengetahui pengertian dari sinusitis, etiologi dari sinusitis, dll.

1.5 ManfaatAdapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :1. Mahasiswa mengetahui definisi Penyakit Sinusitis2. Mahasiswa mengetahui etiologi Penyakit Sinusitis3. Mahasiswa mengetahui klasifikasi Penyakit Sinusitis.4. Dll

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Sinusitis

Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang di wajah. Terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus etmoid (pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid (di belakang sinus etmoid).

Sinusitis, Salah satu jenis penyakit yang bisa dikatakan berbahaya. Penyebab Penyakit Sinusitis ? Penyebab Penyakit Sinusitis merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya sinusitis ini. Jenis penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa melihat umur penderita. Sinusitis di akibatkan oleh alergi dan flu biasanya nya, sehingga rongga sinus tertutup oleh lendir yang di produksi secara berlebih.

Sekilas Mengenai, Apa itu sinusitis dan Apa penyebab penyakit Sinusitis ini ? Pengertian Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (maksilaris, etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis). Penyebab Penyakit Sinusitis ini bisa dilihat dari pengertian di atas kalau lebih umum Penyebab penyakit sinusitis karena alergi dan infeksi virus. Diagnosa terhadap sinusitis biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan gejala-gejala yang dialami. Selain itu, tidak jarang dokter menggunakan sinar x atau mengambil cairan hidung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sinusitis biasanya menimbulkan sakit kepala; sakit pada rahang atas; sakit gigi; lecet di bagian hidung, dahi, dan pipi; bengkak di bagian mata; sakit dan infeksi pada bagian telinga; demam; lesu; batuk, serta ingusan. Bagi anda yang menginginkan solusi untuk kesehatan ini jangan bingung dan cemas karena kami mempunyai solusi untuk kesehatan tubuh anda dari penyakit sinusitis ini yaitu dengan Jelly Gamat Luxor. Untuk pemesanan Klik Pesan Sekarang Jelly Gamat Luxor. Terima KasihPenyebab Sinusitis :Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).Penyebab Sinusitis Akut : Infeksi virus.Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek). Bakteri.Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut. Infeksi jamur.Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut. Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur. Peradangan menahun pada saluran hidung. Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor. Penyakit tertentu.Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik).Penyebab sinusitis kronis: Asma Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika) Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.Penyebab Sinusitis umum :Sinusitis dapat terjadi akibat dari beberapa faktor di bawah ini : Bulu-bulu halus didalam rongga sinus (cilia) tidak bekerja secara maksimal akibat kondisi medis tertentu Flu & alergi menyebabkan lendir diproduksi secara berlebih atau menutupi rongga sinus Adanya kelainan pada sekat rongga hidung, kelainan tulang hidung ataupun polip pada hidung dapat menutupi rongga sinusGejala penyakit sinusitis diantaranya adalah :1. Terdapat dahak di tenggorokan, seperti cairan dari hidung jatuh ke bawah rongga.2. Hidung tersumbat dan gatal.3. Terdapat bau tak sedap setiap kali bernapas.4. Bersin-bersin.5. Mengeluarkan ingus (sekret) berwarna putih kental. Kalau warna sekret sudah berwarna kekuningan atau bahkan kehijauan, maka kuman di dalam sekret sudah lebih banyak. Sedangkan sekret pada alergi berwarna putih, bening, dan cair.6. Sakit kepala karena sekret di rongga sinus menekan ke kepala.

BAB IIIPEMBAHASANA. PengertianSinusitis akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinusitis adalah merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau virus. Sinus itu sendiri adalah rogga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga pertukaran udara di daeranh hidung. Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis yaitu : Sinus Frontal, terletak di atas meja dibagian tengah dari masing-masing alis Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat di sampig hisung Sinus Ethmooid, terletak di antara mata, tepat dibelakang tulang hidung Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid dan di belakang mata

Didalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus yang disebut dengan cilia. Fungsi cilia ini adalah untuk mendorong lender yang diproduksi didalam sinus menuju kesaluran parnafasan. Gerakan cilia mendorong lender ini berguna untuk membersihkan saluran nafas dari kotoran ataupun organism yang mungkin ada. Ketika lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap di rongga sinus dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Jadi sinusitis terjadi apabila terjadi peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap dirongga sinus dan menadi tempat tumbuhya bekteri.

Sinusitas sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : Sinusitas Akut : gejala dirasakan selama 2-8 minggu Sinusitas Kronis : biasanya gejala dirasakan lebih dari 8 minggu.

B. Etiologi (Penyebab)Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).Penyebab sinusitis akut: Infeksi virus. Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek). Bakteri.Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut. Infeksi jamur.Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut.Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur. Peradangan menahun pada saluran hidung. Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor. Penyakit tertentu.Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik).Penyebab sinusitis kronis: Asma Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.

C. Tanda dan Gejala PenyakitGejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena: Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi. Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat. Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.Gejala lainnya adalah: - tidak enak badan - demam - letih, lesu - batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari - hidung meler atau hidung tersumbat.

Demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus. Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar nanah berwarna kuning atau hijau. Sinusitis & Gangguan Sistem Kekebalan Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penderita gangguan sistem kekebalan, jamur bisa menyebabkan sinusitis yang berat dan bahkan berakibat fatal. Mukormikosis (fikomikosis) adalah suatu infeksi jamur yang bisa terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol. Pada rongga hidung terdapat jaringan mati yang berwarna hitam dan menyumbat aliran darah ke otak sehingga terjadi gejala-gejala neurologis (misalnya sakit kepala dan kebutaan). Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan yang mati tersebut. Pengobatannya meliputi pengendalian diabetes dan pemberian obat anti-jamur amfoterisin B secara intravena (melalui pembuluh darah).

Aspergillosis dan kandidiasis merupakan infeksi jamur pada sinus yang bisa berakibat fatal pada penderita gangguan sistem kekebalan akibat terapi anti-kanker atau penyakit (misalnya leukemia, limfoma, mieloma multipel atau AIDS). Pada aspergillosis, di dalam hidung dan sinus terbentuk polip. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap polip. Pengobatannya berupa pembedahan sinus dan pemberian amfoterisin B intravena.

D. Patofisiologi Dan Penyimpangan KDM Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan kelancaran klirens dari mukosiliar didalam komplek osteo meatal (KOM). Disamping itu mukus juga mengandung substansi antimikrobial dan zat-zat yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap kuman yang masuk bersama udara pernafasan. Bila terinfeksi organ yang membentuk KOM mengalami oedem, sehingga mukosa yang berhadapan akan saling bertemu. Hal ini menyebabkan silia tidak dapat bergerak dan juga menyebabkan tersumbatnya ostium. Hal ini menimbulkan tekanan negatif didalam rongga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi atau penghambatan drainase sinus. Efek awal yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan serous yang dianggap sebagai sinusitis non bakterial yang dapat sembuh tanpa pengobatan. Bila tidak sembuh maka sekret yang tertumpuk dalam sinus ini akan menjadi media yang poten untuk tumbuh dan multiplikasi bakteri, dan sekret akan berubah menjadi purulen yang disebut sinusitis akut bakterialis yang membutuhkan terapi antibiotik. Jika terapi inadekuat maka keadaan ini bisa berlanjut, akan terjadi hipoksia dan bakteri anaerob akan semakin berkembang. Keadaan ini menyebabkan perubahan kronik dari mukosa yaitu hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip dan kista.E. DiagnosaSinusitis sebagian besar sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Untuk penetapan diagnose sinusitis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan berikut : mencari adanya polip dihidung menyinari rongga sinus dengan cahaya (transiluminasi) utuk melihat adanya gangguan perdagangan mengetuk rongga sinus utuk melihat adanya infeksi melihat kedalam rongga sinus melalui pemeriksaan fiberoptik (disebut jugadengan endoscopy). Hali ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis THT.Jika anak menderita sinusitis kronis atau yang berulang (sering kambuh) maka tes-tes berikut perlu juga dilakukan : Tes alergi Tes HIV atau es untuk melihat rendahnya fungsi imun Tes untuk melihat fungsi ciliaa. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada hidungb. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)c. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi /adnya secret yang mengentald. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder peradangan hidunge. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinusf. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek

F. Perencanaan Keperawatan Dan Rasional

a) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidungTujuan : Nyeri klien berkurang atau hilangKriteria hasil : Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang Klien tidak menyeringai kesakitan.

Intervensi :Kaji tingkat nyeri klienR/: Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya.

Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganyaR/: Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri.

Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksiR/: Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri.

Observasi tanda tanda vital dan keluhan klienR/: Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.

Kolaborasi dengan tim medis : Terapi konservatif : Obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung ,Drainase sinus Pembedahan : Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilarisOperasi Cadwell LucR/: Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klienb) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis (irigasi/operasi)Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang

Kriteria hasil: Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya\ Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengobatannya.

Intervensi :Kaji tingkat kecemasan klienR/: Menentukan tindakan selanjutnyaBerikan kenyamanan dan ketentaman pada klien : Temani klien

Perlihatkan rasa empati(datang dengan menyentuh klien)R/: Memudahkan penerimaan klien terhadap informasi yang diberikan

Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah dimengertiR/: Meingkatkan pemahaman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih kooperatif

Singkirkan stimulasi yang berlebihan misalnya : Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang

Batasi kontak dengan orang lain /klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasanR/:Dengan menghilangkan stimulus yang mencemaskan akan meningkatkan ketenangan klien.

Observasi tanda-tanda vitalR/: Mengetahui perkembangan klien secara dini.

Bila perlu, kolaborasi dengan tim medisR/: Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien

c) Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung) sekunder dari peradangan sinusTujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous, purulen) dikeluarkanKriteria hasil : Klien tidak bernafas lagi melalui mulut Jalan nafas kembali normal terutama hidungIntervensi :Kaji penumpukan secret yang adaR/: Mengetahui tingkat keparahan dan tindakan selanjutnya Observasi tanda-tanda vitalR/: Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan operasi Koaborasi dengan tim medis untuk pembersihan sekretR/: Kerjasama untuk menghilangkan penumpukan secret/masalah

G. Pengobatan SinusitisUntuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus maka tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan. Curiga telah terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri bila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika. Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu lama. Lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes. Antibiotika yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan antiobiotika antara lain amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cotrimoxazole. Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari. Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus kasus yang khronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan.Pengobatan lain yang bisa dilakukan : Suntikan alergi Menghindari mencetus alergi Semprotan hidung yang mengandung kortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya olip ataupun alergi.Antibiotik dapat diberikan apabila terjadi hal-hal berikut ini : Anak dengan kondisi pilek biasaya disertai dengan batuk yang tidak kunjung membaik setelah 2-3 minggu Demam dengan suhu tubuh lebih dari 390 C Adanya bengkak yang parah di area sekitar mata Sakit kelapa atau sakit di daerah wajah

H. Cara Mencegah SinusitisYang paling mudah, jangan sampai terkena infeksi saluran nafas. Rajin-rajin cuci tangan karena tindakan sederhana ini terbukti efektif dalam mengurangi risiko tertular penyakit saluran pernafasan. Selain itu, sedapat mungkin menghindari kontak erat dengan mereka yang sedang terkena batuk pilek.Bila anda memakai AC, sering-seringlah membersihkan penyaringnya agar debu, jamur dan berbagai substansi yang mungkin dapat mencetuskan alergi dapat dikurangi (walau tak mungkin dihilangkan seluruhnya). Demikian juga dengan karpet dan sofa.Tingkatkan daya tahan tubuh dengan cukup istirahat dan konsumsi makanan dan minuman yang memiliki nilai nutrisi baik. Selain itu, jangan lupa untuk minum air dalam jumlah yang cukup. Kegiatan minum ini seringkali dilupakan orang padahal air yang sehat merupakan salah satu sumber utama kesehatan tubuh kita.Berolahraga yang teratur, khususnya setelah waktu subuh di mana udara pagi saat itu masih jernih dan bersih. Perbanyak menghirup udara bersih, dengan cara menghirup dan mengeluarkannya perlahan-lahan. Hal ini sangat bermanfaat selain untuk menguatkan paru-paru juga untuk mengisi daerah sinus dengan oksigen. Sehingga daerah-daerah sinus menjadi lebih bersih dan kebal terhadap berbagai infeksi dan bakteri.Dan yang tidak kalah pentingnya adalah segera kunjungi dokter bila terdapat gejala-gejala yang mungkin merupakan gejala sinusitis. Diagnosa dan pengobatan secara dini dan tepat akan mempercepat kesembuhan penyakit yang diderita.

BAB IVPENUTUP4.1 KESIMPULANSinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus itu sendiri adalah rogga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga pertukaran udara di daerah hidung.Sinusitis akut dapat disebabkan oleh kerusakan lapisan rongga sinus akibat infeksi atau tindakan bedah. Sedangkan sinusitis subakut biasanya disebakan oleh infeksi atau tidakan bedah. Sedangkan sinusitis kronis biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe besar yaitu berdasarkan lamanya penyakit (akut, subakut, khronis) dan berdasarkan jenis peradangan yang terjadi (infeksi dan non infeksi). Disebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari. Sinusitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan, sedangkan sinusitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. Sinusitis subakut dan khronis sering merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.4.2 SARAN

Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang Sinusitis, supaya semua mahasiswa dapat memahami Sinusitis dan mengetahui bagaimana Sinusitis bagi manusia, baik ciri-ciri, cara pengobatan, klasifikasi, maupun cara pencegahannya.DAFTAR PUSTAKA

Damayanti dan Endang, Sinus Paranasal, dalam : Efiaty, Nurbaiti, editor. Buku Ajar Ilmu Kedokteran THT Kepala dan Leher, ed. 5, Balai Penerbit FK UI, Jakarta 2002, 115 119. Endang Mangunkusumo, Nusjirwan Rifki, Sinusitis, dalam Eviati, nurbaiti, editor, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 2002, 121 125.Cody. R et all, Sinusitis,dalam Andrianto P, editor, Penyakit telinga Hidung dan Tenggorokan, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1993, 229 241.http://itanoviethasari.blogspot.com/ (diakses tanggal 16 Juni 2013 )

Lamiran Anggota Kelompok 1. M. Taufiq Handani N10 0362. Oka Indra Sakti0023. Dini Fitri0044. Jeffry Kurniawan006( Penyaji )5. Muhammad Ridho Saputra008( Sekretaris )6. Akbar Fitrio0107. Irma Susanti0128. Helni Rahma Yulia0149. Mega Rahmawati01610. Mega Afriyani01811. Muhammar Qadafi020( Moderator )12. Risa Nanda02213. Niwa Hafrina02414. Rezki Alfurqan02615. Sovia Herlina 02816. Fiani Ramayesa03017. Idola Putri Mahlinda03218. Rizki Andarini03419. Abdul Ghani03620. Dilla Putri Annesa03821. Yona Al Izz Iffah Talca04022. Awal Saputra04223. Ade Syaifullah Amin044( Ketua )24. Ellisa Novi Eldon046

SINUSITISPage 21