24
MAKALAH PENGKAJIAN NUTRISI DAN SISTEM PENCERNAAN Pengampu : Priyanto, S.Kep.,Ns.M.Kep.,Sp.KMB Di Susun Oleh : 1. Anita Istifaizah (010114A010) 2. Eka Sakti (010114A027) 3. Faiqotul Maula (010114A031) 4. Lusy Farida (010114A064)

Makalah Sistem Pencernaan Down

  • Upload
    anita

  • View
    241

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ggg

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem Pencernaan Down

MAKALAH

PENGKAJIAN NUTRISI DAN SISTEM PENCERNAAN

Pengampu : Priyanto, S.Kep.,Ns.M.Kep.,Sp.KMB

Di Susun Oleh :

1. Anita Istifaizah (010114A010)2. Eka Sakti (010114A027)3. Faiqotul Maula (010114A031)4. Lusy Farida (010114A064)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH ILMU TINGGI KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2016

Page 2: Makalah Sistem Pencernaan Down

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakangNutrisi yang cukup dan tepat memerlukan saluran cerna yang berfungsi dengan

baik untuk menerima , mengangkut, menyerap dan metabolisme zat gizi.

Untuk itu pengkajian traktus gastrointestinal dan status gizi terikat satu sama lain,

dilakukan secara bersamaan, atau berurutan. Pengkajian status gizi dan saluran cerna

bagian atas yang sistematis dan menyeluruh dari klien dapat mendeteksi berbagai

permasalahan kesehatan yang sedang dialami.

Pengkajian status gizi dan saluran cerna bagian atas meliputi mulut, esofagus,

lambung, dan usus.

1.2.Rumusan masalah1. Bagaimana Pengkajian Nutrisi dan Sistem Pencernaan ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang cara pengkajian Nutrisi dan Sistem Pencernaan secara

tepat.

Page 3: Makalah Sistem Pencernaan Down

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang dengan kesehatan dan

penyakit,termasuk keseluruhan proses ddalam tubuh manusia untuk menerima

makanan atau bahan-bHn Dri lingkkungan hidupnya dan menggunakan bahan-

bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh,serta mengeluarkan

sisanya.Nutrisi bisa dikatakan sebagai ilmu tentang makanan , zat-zat gizi,dan

zat-zat lain yang terkandung aksi,reaksi serta keseimbangan yang berhubungan

dengan kesehatan dan penyakit.

2.2. Skrining dan pengkajian kesehatan gizi

1. Kesehatan gizi

Kesehatan gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, ukuran tubuh,

jenis kelamin, metabolisme, dan tingkat aktifitas. Kebutuhan gizi klien dapat

diperkirakan dengan membandingkan karakteristik indifidual klien kepada

kelompok acuan yang tersetandarisasi.

Untuk menentukan klien mendapatkan gizi yang cukup dapat dengan

mengumpulkan informasi mengenai asupan makanan, jumlah dan jenis makanan

serta minuman yang dikonsumsi selama 24 jam terakhir dan tanyakan apakah ini

merupakan asupan makanan yang sehari hari dikonsumsi. Catatan asupan

makanan 24 jam umumnya mudah dan cepat untuk didapatkan namun juga

tergantung kemampuan klien untuk menginggat. Meminta klien membuat catatan

mengenai makan dan minum dalam 1-3 hari yang dikonsumsi, catatan makanan

harus mencakup jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi, Bagaimana

makanan dan minuman itu disajikan, serta waktu dan hari makanan dan minuman

dikonsumsi.

DRI memberikan informasi berdasarkan penelitian mengenai kebutuhan zat

gizi spesifik yang menunjukkan rata-rata dan angka kecukupan gizi bagi orang

dewasa, tidak hamil untuk beberapa jenis zat gizi.

Page 4: Makalah Sistem Pencernaan Down

Secara umum rata-rata orang sehat memerlukan 30-35 kalori per kilogram

berat badan dan 0,8-1,2 gram protrein per kilogram berat badan. Piramida

panduan makanan dan DRI didsarkan pada rerata populasi normal, serta perlu

diselesaikan untuk klien yang sedang sakit atau dengan tinggi badan dan berat

badan diluar rata-rata.Penting untuk menanyakan aktivitas fisik klien dan apakah

klien mengidap diabetes atau penyakit jantung pada saat dilakukan pengkajian

kecukupan gizi.

2. Malnutrisi

Kelaparan dan obesitas merupakan salah satu bentuk dari mal

nutrisi.Kwarsiokor, Maramus, dan mal nutrisi tipe campuran adalah istilah

internasional yang digunakan untuk menunjukkan kekurangan asupan protein,

kalori, dan protein-kalori. Malnutrisi mikronutrien merupakan salah satu bentuk

gangguan gizi, kelaparan, terjadi saat vitamin, mineral, dan elemen penting tidak

dapat dihantarkan, diserap, atau digunakan oleh tubuh. Metode terbaik untuk

mengiddentifikasi gangguan atau potensi kekurangan mikronutrien adalah dengan

wawancara berbagi uji ketahanan fisik, uji laboratorium untuk mengukur

kecukupan mikronutrien pada klien.

Klien dengan kondisi yang mengakibatkan peningkatan ekskresi atau

pengunaan mikronutrien beresiko untuk mengalami kekurangan mikronutrien.

Pangkreatitis kronis dapat mengakibatkan mal absorpsi lemah dan mengurangi

penyerapan vitamin larut lemak. Klien dengan sindrom usus pendek (short-bowel

syndrom) akan memiliki resiko kekurangan mikronutrien lebih tinggi karena

berkurangnya permukaan serapa dan memendeknya waktu transit.

Obesitas atau kelebihan gizi merupakan salah satu bentuk mal nutrisi yang

disebabkan oleh penberian zat gizi melebihi kebutuhan gizi dari klien.

3. Skrining atau pengkajian gizi

Skrining gizi merupakan metode untuk mengategorikan klien menjadi

kelompok resiko tinggi atau resiko rendah terkena malnutrisi. Ketika skrining gizi

menunjukkan bahwa klien dalam resiko untuk mengalami malnutrisi, pengkajian

gizi dan saluran cerna bagian atas secara lebih mendalam harus dilakukan.

Pengkajian gizi dan saluran cerna bagian atas bersifat terpusat pada klien dan

mencakup riwayat yang mendalam, pemeriksaan fisik, uji diagnostik untuk

Page 5: Makalah Sistem Pencernaan Down

menentukan masalah yang sedang dialami atau potensial untuk dialami terkait

denan salutran cerna bagia atas status gizi atau keduanya.

4. Riwayat

Data dari riwayat kkesehatan menentukan arah dan fokus dari pemeriksaan

uji diagnostik yang dibutuhkan.

a. Data biografi dan demografi

Analisis informasi demografis klien (jeis kelamin, usia, agama, dan

status pernikahan) karena berhubungan dengan status gizi dan fungsi dari

saluran cerna bagian atas. Untuk orang dewasa tua yang hidup sendiri, faktor

keuangan dan sosial mempengaruhi akses mereka dalam hal asupan

makanan. Resiko kondisi saluran cerna bervariasi pada usia dan jenis

kelamin yang berbeda.

b. Kesehatan terkini

Riwayat kesehatan klien saat ini meliputi pertanyaan mengenai

manifestasi, obat dan suplemen diet, serta alergi.

c. Keluhan utama

Persilahkan klien untuk menggambarkan keluhan utama dengan kata-

katanya sendiri. Ajukan pertanyaan berkaitan dengan waktu dan karakteristik

dari keluhan tersebut seperti cari informasi mengenai faktor yang

memperberat dan meringankan keluhan tersebut.

5. Manifestasi Klinis

Klien sering datang dengan keluhan terkait gizi atau saluran cerna seperti

nyeri abdomen, mual dan muntah, susah mencerna, diare, serta perubahan berat

badan atau nafsu makan. Ketika klien datang dengan keluhan seperti tersebut

maka lakukan analisis mendalam mengenai manifestasi klinis menggunakan

pedoman dan pertanyaan-pertanyaan.

a. Nyeri abdomen

Adalah manifestasi umum yang dapat berhubungan dengan kondisi yang

mengancam jiwa, maka dari itu sangat penting untuk mengidentifikas nyeri

abdomen pertanyaan- pertanyaan untuk pengkajian nyeri abdomen sebagai

berikut :

Page 6: Makalah Sistem Pencernaan Down

Apakah nyeri terjadi secara cepat atau perlahan-lahan ?

Bagaimanakah kekuatan nyeri ?

Apakah nyeri bertambah hebat dalam beberapa jam, hari, atau minggu ?

Apakah nyeri menyebar ?

Apakah nyeri membaik atau memburuk dengan gerakan ?

Apakah makanan meringankan atau memperburuk ?

Apakah ada makanan tertentu yang mempengaruhi nyeri ?

b. Mual dan muntah

Kapan mual dan muntah terjadi ?

Sudah berapa lama ?

Apakah berhubungan dengan asupan makanan tertentu ?

Apakah makanan memperberat atau merinankan gejal ?

Apakah muntah mengandung makanan yang belum dicerna atau empedu ?

Seperti apa isi muntah ?

Seberapa banyak muntah ?

Apakah mual dan muntah diawali dengan rasa nyeri ?

c. Gangguan mencerna

Apakah klien mengeluhkan susah mencerna ?

Apakah yang dirsakan terbakar atau kembung ?

Apakah susah mencerna berkaitan dengan asupan makanan tertentu ?

Makanan mana yang meringankan atau memperberat ?

Apakah klien minum obat atau antasida untuk mengatasi susah mencerna ?

d. Diare

Berapa banyak dan berapa kali buang air besar dalam satu hari?

Apakah tinja padat atau cair ?

Apakah warna tinja?

Apakah tinja hiram atau berdarah ?

Apakah tinja tenggelam atau Mengapung ?

Apakah ada rasa nyeri pada waktu defekasi ?

Apakah perut melilit atau kram pada saat diare?

Apakah diare terjadi pada siang hari atau malam hari atau siang dan malam

hari ?

Apakah terjadi ikontinensia fekal ?

Berapa lama diare terjadi ?

Page 7: Makalah Sistem Pencernaan Down

Apakh diare menurun pada waktu tertentu dalam setiap bula

(mengidentikasikan pengaruh hormon) ?

Apakah aktivitas fisik mempengaruhi keluhan diare ?

e. Perubahan nafsu makan dan berat badan

Minta kepada klien untuk menggambarkan nafsu makannya.Jika klien

mengakui ada perubahan dalam napsu makan, tanyakan apakah berhubungan

dengan faktor tertentu seperti bau, aktivitas, atau kondisi perasaan. Tanyakan

secara spesifik mengenai berat bafdan klien biasanya.

Perubahan berat badan yang tidak dikehendaki bisa di sebabkan oleh

faktor fisiologis maupun psikologis tanyakan hal-hal seperti berikut ini :

Apakah klien merasa sedih atau tertekan?

Apakah ada perubahan dalam tingkat aktivitas?

Apakah klien mengalami rasa kenyang, anoreksia, atau perubahan

dalam rasa makanan?

Apakah klien mengalami masalah dalam mengunyah atau menelan

atau masalah dengan gigi atau gusi?

6. Tinjauan Sistem

Nutrisi berpengaruh terhadap semua sistem tubuh, serta konsekuensi dari

malnutrisi tidak hanya pada saluran cerna saja. Pertanyaan mengenai kondisi

mulut klien mencakup adanya karies gigi, tau tidak, jumlah kondisi gigi, kondisi

gusi, serta penggunaan gigi palsu.

Apakah klien mengalami lesi oral, helitosis (bau mulut),ludah yang

berlebihan, atau mulut kering?

Seberapa sering klien menyikat gigi dan menggunakan dentalfloss (tali gigi) ?

Apakah air yang digunakan klien telah di flouridasi ?

Kapan terakhir mengunjungi dokter gigi untuk melakukan pembersihan gigi?

Apakah klien pernah mengalami masalah dalam merasa, mengunyah, dan

menelan makanan?

Apakah klien pernah berobat karena penyakit periodontal?

Apakah klien pernah mengalami nyeri ketika makan, apakah terjadi bila

mengonsumsi makanan tertentu atau berhubungan dengan kejadian tertentu?

a. Riwayat Medis Sebelumnya

Page 8: Makalah Sistem Pencernaan Down

Riwayat klien mengalami penyakit yang pernah diderita dan dirawat di

rumah sakit sangat penting untuk memberikan informasi mengenai status

gizi dan fungsi saluran cerna dari klien.

Tanyakan pada klien apakah klien pernah diperiksa petugas sarana

layanan kesehatan atau dirawat di rumah sakit untuk beberapa kondisi.

b. Riwayat Pembedahan

Riwayat pembedahan di masa lalu dapat memberikan informasi

mengenai status gizi dan struktur serta fungsi dari saluran cerna bagian atas.

c. Alergi

Untuk mebedakan antara alergi mkanan dengan intoleransi makanan,

tanyakan manifestasi klinis yang di alamai oleh klien setelah mengonsumsi

makanan tertentu.

Alergi makanan biasanya akan menimbulkan manifestasi yang bersifat

sistemik seperti eritea, sesak napas, sementara intoleransi makanan

menimbulkan gejala yang berkait dengan saluran cerna seperti, kram perut,

kembung dan sering kentut atau diare.

d. Obat dan Suplemen Makanan

Penting untuk mendapatkan informasi mengenai penggunaan obat oleh

klien,karena adanya banyak potensi intraksi antara obat dan

makanan.Suplemen makanan yang dijual bebas sering kali dipandang tidak

berbahaya.Namaun,penggunaan yang berlebihan atau bersamaan dengan obat

dan suplemen lain dapat membahayakan klien. Untuk itu sangat penting

untuk memngetahui mrek jumlah dan frekwensi semua suplemen makanan

yang dikonsumsi oleh klien.

e. Kebiasaan Makan

Jenis,jumlah,cara dan waktu asupan makanan sangat dipengaruhi oleh

faktor psikososial seperti asal suku,agama,dan struktur keluarga.Melakukan

pengkajian status gizi pastikan untuk menanyakan ubungan antara budaya

dengan pola makan mereka.

Page 9: Makalah Sistem Pencernaan Down

f. Riwayat Psikososial

Pparan racun atau patogen lingkungan pada saat bekerja atau bepergian

meningkatkan resiko klien untuk terkena penyakit saluran cerna.Tanyakan

pekerjaan klien,dan apakah terdapat bahan racun pada tempat bekerja seperti

arsenik,timbal,air raksa dan karbon tetraklorida.Tanyakan pakah klien dalam

beberapa waktu terakhir bepergian ke luar negeri.

g. Riwayat Kesehatan Keluarga

Genetik dan lingkungan keluarga dapt meningkatkan resiko klien untuk

mederita masalah saluran cerna.Tanyakan mengenai derajat kesehatan dari

anggota keluarga.Apakah terdapat riwayat keluarga dengan kanker,ulkus

saluran cerna atau kolitis?

Apkah terdapat riwayat keluarg dengan diabetes, annemia ikterik,

alkoholisme, hepatitis, pankreatitis?

7. Pemeriksaan Fisik

a. Pengukuran Antropometrik

Pengukuran antropomet merupakan pengkajian terhadap masa tubuh atau

bagian tubuh. Tinggi bdan, berat badan, indeks masa tubuh, ukuran rangka,

dan pengukuran lingkar.

b. Tinggi badan dan berat badan.

Gunakan penggaris teleskopik dan skala keseimbangan untuk mengukur

tinggi badan dan berat badan. Bila klien tidak bisa menahan berat badan, bisa

digunakan timbangann gantung terkalibrasi atau sekala kursi roda, Bila klien

tidak dapat berdiri, gunakan pengukuran jarak lengan untuk memperkirakan

tinggi badan. Bandingkan berat badan klien sekarang dengan berat badan

umun yang digunakan sebagai acuan. Perubahan 10 % dari berat badan yang

dtidak disengaja sangat penting dan penyebabnya harus dicari. Untuk

menghitung berat badan sekarang sebagai persentasi berat badan unum, bagi

berat badan klien sekarang dangen berat badan umun kemudian dikalikan

dengan 100.

Page 10: Makalah Sistem Pencernaan Down

c. IMT

Berdasarkan beberapa penelitian independen, indeks masa tubuh (IMT)

disepakati sebagai standar yang diterima utuk menentukan berat badan yang

diinginkan. IMT dapat dihitung dengan membagi berat badan klien dalam pon

dengan tinggi badan klien dalam inci, kemudian membagi hasilnya dengan

tinggi badan klien dengan inci lagi, dan dikalikan dengan bilangan 703.

Rentang IMT normal yang dikehendaki untuk kesehatan berkisar 19 – 24,9.

IMT kurang dari 18,5 dikategorikan sebagai underweight atau kurang dari

yang diinginkan untuk berat badan atas tinggi badan. IMT antara 25 – 30

disebut sebagai overweight. IMT lebih dari 30 dinyatakan sebgai obese.

Perhitugan IMT untuk laki laki maupun perempuan sama dengan

demikian klien yang diduga memiliki rangka tubu yang besar atau masa otot

yang besar harus dilakukan pengkajian ukuran rangka dan masa otot.

d. Ukuran rangka

Ukuran rangka klien bisa diperkirakan dengan mengukur lingkar

pergelangan tangan. Klien dengan ukuran rangka yang sangat kecil atau sangat

besar dapat mempunyai IMT yang sangat rendah atau yang sangat tinggi.

e. Pengukuran lingkar

Pengukuran lingkar digunakan untuk mengkaji proporsi dan distribusi

dari massa otot dan lemak tubuh. Rasio lingkar pinggang panggul melebihi

0,8 untuk perempuan dan 0,9 untuk laki-laki menunjukkan distribusi lemak

yang berhubungan dengan gangguan kesehatan. Pengukuran MAMC

memerlukan peralatan khusu dan standar untuk perbandingan

f. Mulut

Pengkajian rongga mulut terdiri dari inspeksi dan palpasi, Pencahayaan

cukup sangatlah penting lampu kepala dan cermin kepala maupun lampu

senter dan spatel lidah sangat penting untuk membantu melakukan

pemeriksaan fisik. Inspeksi dan palpasi rongga mulut biasanya dilkuksn

secara bersamaan.

Inspeksi

Pengkajian mulut dilakukan untuk mengamati kesimetrisan bibir,

warna, hidrasi, lesi atau nodul. Pemeriksaan gigi atas dan gigi bawah bila

Page 11: Makalah Sistem Pencernaan Down

terdapat nalokosi atau gigi hilang.Amati kesimetrisan gerakan wajah dan

kesesuaian gigi palsu pada pengguna gigi palsu saat gigi palsu itu

dilepas. Selnjutnya mintalah klien untuk membuka mulutnya dan

menutup mulutnya untuk mengetahui kesimetrisan dan kekuatan

gerakan. Minta klien untuk membuka mulut lebar- lebar dan periksa

struktur didalamnya mulai dari sisi sebelah kiri mulut dan lanjutkan

searah jarum jam. Carat bila ada karies gigi,gigi hilang atau patah,dan

gusi yang mengecil,perhatikan warna mukosa dan gusi.Perhatikan faring

jika terdapat abnormalitas tonsil periksa kesimetrisan lidah, warna, dan

kelembapannya, catat bila terdapat atrofi, selaput yang abnormal,

pembengkakan atau lesi. Perhatikan kesimetrisan lidah dengan gerakan

volunter dan involunter.

Palpasi

Raba bibir,gusi, dan mukosa pipi dari klien.Periksa adanya gigi

yang tangggal,massa,pembengkakan,atau daerah yang nyeri.Catat

lokasi,ukuran,warn,konsistensi dan adanya nyeri pada setiap lesi.Palpasi

seluruh daerah lidah dan dasar mulut untuk adanya

massa,pembengkakan atau area yang nyeri,catat bila terdapat lesi dengan

perubahan warna dimanapun.Lepaskan lidah dan tekan dengan spatula

lidah,minta klien untuk mengucapkan “Aah”,catat kesimerisan serta

gerakan dari uluva dan palatum mole.Disfagia oral biasanya ditandai

dengan kesulitan untuk memindahkan makanan padat ke belakang mulut

dan memerlukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kemungkinan

gangguan saraf kranial.Disfagia esofagus ditandai dengan kesulitan

menelan makan padat ataupun cair dan mununjukkan adanya penyakit

motorik atau sumbatan esofagus.Bik disfagia orofangial maupun

esofagus harus dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

g. Abdomen

Kandung kemih yang terisi penuh dapat menggangggu pemeriksaan

abdomen,maka klien harus berkemih atau berpuasa sebelum dilakukan

pemeriksaan abdomen.Perkusi dan palpasi dapat mempengaruhi aktivitas

usus sehingga pemeriksaan abdomen dilakukan denngan ururtn :

inspeksi,auskultasi,perkusi dan palpasi.

Page 12: Makalah Sistem Pencernaan Down

Inspeksi

Berdiri di sisi sebelah kanan klien dan mulailah inspeksi abdomen dengan

memerhatikan kondisi kulit serta permukaan abdomen perhatikan daerah

pangkalnya atau permukan yang tidak rata disebabkan oleh sumbatan, hernia,

atau pembedahan sebelumnya.Sisi perut yang lebar dan mengkilat menunjukan

adanya asites.

Periksa abdomen untuk melihat adanya ruang kemerahan, perubahan

warna, bekas luka, bercak pendarahan, striae, dan pelebaran vena. Perhatikan

bentuk, posisis, warna, cairan pada umbikulus. Tanda kulen atau warna kebiruan

pada daerah di sekitar umbikulus menunjukan adanya pendarahan intrabdominel

dan mungkin didapati pada klien yang mengalami pankreatitis. Inspeksi dan

pemeriksaan rektal dilakukan setelah pemeriksaan abdomen.

Auskultasi

Tekan diafragma secara perlahan dengan dinding abdomen dengan

stetoskop dimulai pada kuadran kanan bawah pada daerah katup ileuseka

dengan arah jarum jam. Adanya udara dan cairan menimbulkan suara klik atau

berkumur setiap 5 sampai dengan 10 detik. Perhatikan frekuensi dan karakter

bising usus, bising usus normal, teratur setiap 5-35 detik. Bising usus keras

dan bernada tinggi (berborigimi) menunjukan adanya hiperaktivitas dari

saluran ceran, terdengar pada klien yang lapar, gastroentritis, atau klien

mengalami sumbatan usus vekal. Untuk menentukan ada atau tidaknya bising

usus, dengarkan bisisng usus selama 5 menit dengan minimal 1 menit untuk

tiap kuadran.

Bel stetoskop diggunakan untuk mengauskultasi suara vaskular dari

abdomen.Suara briut terdengar saat auskultasi dari pembulu darah besar yang

menunjukkan adanya turbuensialiran darah seperti aneurisma atau sumbatan

parsial dari pembuluh darah.Friction rub menandakan adanya tumor hati bila

terdengar keras didaerah sela iga kanan bawah atau adanya peradangan limpa

bila terdengar keras pada sela iga linea aksilaris anterior.

Perkusi

Perkusi abdomen dilakukan untuk menentukan ukuran dan letak dari

organ abdomen serta mendeteksi adanya cairan,udara, dan massa.Selain itu

perkusi dapat digunakan untuk menentukan letak dan ukuran hati dan

limpa.Secara normal suara perkusi abdomen bernada tinggi,nyaring dan

Page 13: Makalah Sistem Pencernaan Down

“musikal” (timpani) akan terdengar pada daerah yang berisiudara/gasdan suara

pekak pada cairan atau organ padat.

Palpasi

Palpasi abdomen dilakukan secara sistematis dari kuadran ke kuadran atau

dari bagian ke bagian,dimulai dari daerah yang tidak terasa sakit dan menuju

kearah yang sakit.Mulai palpasi ringan,yakni menekan abdomen 1-2

cm,palpasi adanya massa atau nyeri,catat bila terdapat adanya kekakuan

abdomen involunter.Setelah melakukan palpasi ringan pada seluruh

daerah,lakukan palpasi dalam untuk menentukan ukuran dan bentuk dari organ

abdomen dan massa.Untuk mengetahui adanya nyeri balik,tekan abdomen

dalam-dalam didaerah nyeri dan lepaskan secara tibatiba.

8. Uji Diagnostik

Uji diagnostik umum digunakan adalah pemeriksaan

labolatorium,radiologi,ultrasonografi,endoskopi,sitologi,analis gastrik,dan

beberapa pemeriksaan lain untuk memberikan informasi mengenai asal dan

keparahan dari masalah nutrisi atau saluran cerna bagian atas.

a. Uji Noninvasif

Foto Polos Abdomen

Adalah pemeriksaan rontgen atau radiologi untuk membantu

mengidentifikasi klien sseperti tumor, sumbatan, kumpulan caira atau

gas abnormal dan struktur.

Foto serial saluran cerna bagian atas

Adalah saluran cerna bagian atas dikenal sebagai telan barium yang

memberiakn gambaran radiologis dari fisualisasi esofagus, lambung,

deudonim, dan jejunum. Pemeriksaan ini untuk membantu mendeteksi

adanya striktur, ulkus, tumor, polip, hernia hiatus, atau gangguan

motilitas untuk menvegah adanya impaksi, biasanya diberikan pencahar

sesudah dilakukan pemeriksaan herium

Modifikasi telan barium

Adalah dikenal juga degan nama vidiofluroskopi atau

pemeriksaan mortilitas orofaringeal, dilakukan untuk mengkaji fungsi

menelan dan resiko aspirasi. Pada saat prosedur dilakukan terapis wicara

atau radiolog mengamati kesulitan klien dalam menelan.

Page 14: Makalah Sistem Pencernaan Down

Computed Tomography (CT Scan)

CT scan digunakan untuk mengidentifikasi masa, membantu

mengevaluasi penyebaran tumor lokal dan untuk membdeakan usus

normal dengan masa intraperitoneal yang abnormal yang dapat

digunakan media kontras

Ultrasonografi (USG)

USG membantu mengidentivikasi proses patologis yang terjadi

di pankreas, hati, kandung empedu, limfa dan jaringan petroperinoial.

Selain itu USG dapat mengidentifikasi adanya cairan massa jaringan

adiposa, abses dan hematum

b. Uji Invasif

Endoskopi

Uji Gastrintestinal lain

Analisis sitologi eksfoliatif

Analisis Gastrik

Tes Perfusi Asam

Mnometri Esofagus

9. Pemeriksaan Labolatorium

a. Anemia Gizi

b. Protein Serum

c. Jumla limfosit Total

d. Tes penyerapan D-Xylose

e. Keseimbangan Nitrogen

f. Analisis fekal

Page 15: Makalah Sistem Pencernaan Down

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan gizi dan fungsi saluran cerna bagian atas merupakan dasar

bagi kesehatan yang baiak.Pengkajian secara sistemik dari status gizi dan saluran

cerna bagian attas klien dapat menuju pada deteksi ,diagnosisi,dan

penatalaksanaan dini dari gangguan gizii dan kkeluaran gizi.

Page 16: Makalah Sistem Pencernaan Down

Daftar Pustaka

Wartonah Tarwoto.2015.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan,Edisi5.Jakarta:Salemba Merdeka.

Black M Joyce & Jane Hokanson Hawks..2014.Keperawatan Medikal

Bedah,Eds Bahasa Indonesia.Jakarta:Salemba Medika.