Upload
zamroni-bonang
View
29
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Ta
Citation preview
RANCANG BANGUN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSIDAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
UD.KARYA JATI
Miqdad Mashabi
1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabayaemail: [email protected]
Abstract : Every manufacturing company always has a production planning and inventory of raw materials. Without the production planning and inventory of raw materials, the company is faced with the risk can’t meet customer needs and the cost of carry or storage costs are high.
The company's production data prior periods predicted using the single moving average to obtain the planning and the amount of goods produced in the next period. The output of the single moving average forecasting becomes the input of raw material inventory system using economic order quantity, so as to provide information on the company about the conditions of supply of raw materials which include the optimal point and the reorder point.
The condition of raw material inventory and production scheduling system can help the company, especially the PPIC in determining the data item and the quantity of goods produced in the next period. While the condition of inventories may help the purchasing department to determine what raw materials are purchased and the amount of raw materials to be ordered.
Keywords: Production planning, inventory, single moving average and the economic order quantity.
Manajemen persediaan yang baik
merupakan salah satu faktor keberhasilan
suatu perusahaan manufacturing untuk
melayani kebutuhan perusahaan dalam
menghasilkan suatu produk yang berkualitas.
Setiap perusahaan manufaktur memerlukan
penjadwalan produksi yang tepat untuk
mengembangkan proses produksi. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan
penjadwalan produksi yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kekurangan bahan baku
produksi pada saat proses produksi.
UD.Karya Jati adalah salah satu
perusahaan industri manufaktur yang
bergerak di bidang furniture, produk yang
diproduksi antara lain, lemari, meja belajar,
rak serba guna. Dalam perusahaan ini setiap
periode produksi berbeda-beda jumlah
produksinya, tergantung jumlah permintaan
distributor. Bila jumlah produksi setiap
periode tidak diperhitungkan secara tepat,
maka akan terjadi kelebihan atau bahkan
kekurangan persediaan bahan baku produksi.
1
Berdasarkan uraian diatas, diperlukan
sebuah sistem yang dapat meramalkan
persediaan bahan baku produksi di masa
datang pada penjadwalan produksi periode
berikutnya. Untuk menentukan jumlah
persediaan bahan baku yang diperlukan pada
periode berikutnya dan titik pemesanan
kembali (reorder point) digunakan Economic
Order Quantity (EOQ).
Peramalan banyak mempunyai arti,
maka peramalan tersebut perlu direncanakan
dan dijadwalkan sehingga diperlukan suatu
periode waktu yang paling dibutuhkan untuk
membuat suatu kebijakan dan beberapa hal
yang mempengaruhi kebijakan tersebut.
Dengan adanya sistem untuk menjadwalkan
persediaan bahan baku ini diharapkan dapat
membantu pihak perusahaan UD.Karya Jati,
terutama bagian produksi, sehingga tidak
terjadi keterlambatan dalam proses
produksinya.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Kristanto (2003:2), sistem
adalah kumpulan elemen – elemen dan
bekerja sama untuk memproses masukan atau
input yang ditunjukkan kepada sistem
tersebut dan mengolah input tersebut sampai
menghasilkan keluaran atau output yang
diinginkan. Adapun penjelasan tentang
elemen – elemen dari sistem adalah :
a. Tujuan, sistem dapat berupa tujuan
usaha, kebutuhan pemecahan masalah,
dan lain sebagainya.
b. Batasan, merupakan batasan – batasan
yang ada dalam mencapai tujuan dari
sistem, yang dapat berupa peraturan –
peraturan, permasalahan yang dibahas
peralatan, persinil dan lain sebagainya.
c. Penghubung, penghubung merupakan
media antara satu subsistem dengan
subsistem lain sehingga output
(keluaran) dari subsistem akan dapat
menjadi input (masukan) bagi sub sistem
lain.
d. Input (masukan), merupakan bagian
yang bertugas untuk menerima data
masukan, dimana data dapat berupa asal
masukan, frekuensi pemasukan data dan
jenis pemasukan data.
e. Proses, merupakan bagian yang
memproses masukan data menjadi
informasi yang sesuai dengan keinginan
penerima.
f. Output (keluaran) merupakan keluaran
atau tujuan akhir dari sistem yang dapat
berupa laporan, tabel atau grafik.
Sedangkan informasi adalah kumpulan
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi pengguna informasi tersebut.
Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah
jalannya operasi perusahaan yang dilakukan
secara berturut-turut untuk memproduksi
barang. Menurut Sujadi Prawirosentono
(2000:69), persediaan diadakan mulai dari
2
bahan baku sampai barang jadi, antara lain
berguna untuk:
1. Mengurangi resiko keterlambatan
datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk menunjang proses produksi
perusahaan.
2. Mengurangi resiko penerimaan bahan
baku yang dipesan tetapi tidak sesuai
dengan pesanan sehingga harus
dikembalikan.
3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan
secara musiman sehingga dapat digunakan
seandainya bahan/barang itu tidak tersedia
dipasaran.
4. Mempertahankan stabilitas operasi
produksi perusahaan, yang berarti
menjamin kelancaran proses produksi.
5. Upaya penggunaan mesin yang optimal,
karena terhindar dari terhentinya operasi
produksi karena ketidakadaan persediaan
(Stock Out).
6. Memberikan pelayanana kepada
konsumen dengan baik, dimana keinginan
konsumen pada suatu waktu dapat
dipenuhi dengan memberikan jaminan
tetap tersediaanya barang jadi tersebut.
Metode Economic Order Quantity
EOQ adalah jumlah unit (kuantitas)
barang yang dapat dibeli dengan biaya
minimal. Tujuan model persediaan ini adalah
menentukan jumlah pesanan yang dapat
meminimumkan biaya penyimpanan dan
biaya pemesanan persediaan. Dengan
menggunakan perhitungan EOQ, maka
persediaan yang ada di dalam gudang tidak
terlalu banyak, tapi juga tidak akan terlalu
sedikit. Sehingga aktivitas perusahaan tidak
terganggu karenanya. Salah satu masalah
dalam menentukan analisis EOQ adalah
bahwa sulit bagi kita untuk dapat
menentukan titik pemesanan kembali. Bahwa
titik pemesanan kembali diperlukan untuk
mencegah terjadinya kehabisan stok
(kekurangan) selama waktu antara
melakukan pemesanan dan penerimaan
pesanan tersebut.
Jumlah pesanan pada setiap
pembelian (Q) yang optimal akan
memperoleh total biaya persediaan (TC)
yang minimal. Secara matematis jumlah
pesanan yang optimal (Q*) dapat dihitung
sebagai berikut :
dTCdQ
=−CR
Q2+ H
2=0
atau
CR
Q2=
H2
Q2=2 CRH
Q¿=√2CRH
Persamaan untuk kuantitas pembelian
optimal :
EOQ = Q* = √2 CR / H
H = P f
B = RL / N
3
Di mana:
R : Permintaan perbulan (unit).
C : Biaya pemesanan setiap pesanan (Rp).
Q : Jumlah setiap pesanan pada setiap
pembelian (unit).
H : biaya penyimpanan perunit (Rp).
P : harga pembelian (Rp) perunit.
f : biaya penyimpanan perunit yang
dinyatakan dalam persentase.
B : titik pemesanan kembali (unit).
L : waktu tunggu (Lead time).
N : banyaknya periode lead time dalam
periode permintaan
Titik Pemesanan Kembali
Reorder point adalah saat titik di mana
harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa
sehingga kedatangan atau penerimaan barang
yang dipesan itu adalah tepat pada saat
dibutuhkan. Pemesanan kembali ini perlu
dilakukan oleh perusahaan pada setiap
periode untuk mencegah terjadinya
kekurangan barang. Sehingga aktivitas
perusahaan tidak terganggu.
Metode Single Moving Averages
Menurut Salah satu cara untuk
mengubah pengaruh data masa lalu terhadap
nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan
menentukan sejak awal berapa jumlah nilai
observasi masa lalu yang akan dimasukkan
untuk menghitung nilai tengah. Untuk
menggambarkan prosedur ini digunakan
istilah rata-rata bergerak (moving average)
karena setiap muncul nilai observasi baru,
nilai rata-rata baru dapat dihitung. Rata-rata
bergerak ini kemudian menjadi ramalan
untuk periode mendatang. Untuk menentukan
ramalan pada periode yang akan datang
memerlukan data historis selama jangka
waktu tertentu. Misalnya dengan metode 4
bulanan moving average ramalan bulan ke- 5
baru dapat dihitung setelah bulan keempat
berakhir demikian seterusnya.
Ft-1 =
X t+X t−1+ X t−2+.. . .+ X t−N +1
N
keterangan:
Ft-1 = Ramalan untuk periode ke t + 1
Xt = Data untuk periode ke t
N = Jangka waktu rata – rata bergerak
Perhitungan kesalahan meramal diuraikan
dibawah ini:
1. Error = Data rill – Ramalan
ei = Xi – Fi, dimana Xi adalah data periode
ke i sedangakan Fi adalah ramalan periode ke
t.
2. Mean Absolute Error
Adalah rata – rata absolute dari kesalahan
meramal, tanpa mengiraukan tanda positif
atau negative. Mean Absolute Error = ∑i=1
n |ei|n
(Spyros, 2002).
3. Mean Squared Error
Adalah rata – rata kesalahan meramal
dikuadratkan. Mean Squared Error ∑i=1
n |ei|n
2
( Spyros, 2002).
4
Model Pengembangan
Berdasarkan proses persediaan barang
berikut disajikan Block Diagram untuk
menjelaskan alur proses yang terjadi dalam
sistem secara umum.
Gambar 1. Block Diagram
Tahap peramalan meliputi aktivitas
peramalan penjualan barang yang dilakukan
pada bulan yang telah ditentukan. Peramalan
barang periode ke-n ditentukan
menggunakan single moving averages
sedangkan untuk tahap analisa persediaan
yaitu memasukkan hasil rata-rata dari
peramalan kedalam metode EOQ (Economic
Order Quantity).
Context Diagram
Diagram ini menggambarkan
rancangan global/ keseluruhan dari proses
yang ada pada DFD. Berikut ini merupakan
tampilan dari context diagram sistem yang
dirancang.
Gambar 2. Data Flow Diagram
Pada Context Diagram diatas terdapat 6
external entity yaitu supplier, distributor,
bagian pembelian, gudang, PPIC dan bagian
produksi. Masing- masing dari entity
memberikan input dan oleh sistem diberikan
output yang berupa laporan atau data yang
diperlukan. Pada proses persediaan barang
dimulai dari penentuan peramalan dan stock
barang sehingga didapatkan stock minimum
bagi perusahaan.
DFD Level 0
Pada DFD level 0 terdapat 4 proses
utama yaitu : proses penjualan, proses
peramalan, proses pembelian dan proses
pembuatan laporan.
5
Gambar 3. Level 0 Sistem Penjadwalan
Produksi dan persediaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peramalan
Gambar 4. Form Perhitungan Peramalan
Form perhitungan peramalan ini
digunakan untuk menghitung rata-rata
jumlah barang yang diproduksi pada bulan
berikutnya. Dalam Perhitungan ini digunakan
metode single moving average.
Gambar 5. Form Menu Produk
Form menu produk digunakan untuk
input jumlah produksi barang dan
menghitung jumlah komponen yang
diperlukan untuk memproduksi barang
tersebut.
Perhitungan EOQ
Gambar 6. Form Perhitungan EOQ
Detail_pembelian
hasil EOQ
pembelian
komponen
data_komponendata EOQ
hasil_peramalan
[hasil EOQ]
[Data order]
[Laporan Peramalan]
[Laporan Penjualan]
data peramalan
[Data Peramalan]
[Data Rencana Produksi]
[Data Stock Komponen]
[Laporan Pembelian]
data_stock
[hasil_peramalan]
permintaan
[Data Produksi]
Data Barang
master barang
[Data barang]
[Data Stock Barang]
[Data Pembelian]
[Data Komponen]
[Data Supplier]
Data penjualan
[Data Permintaan Barang]
identitas_distributor
[Data Barang]
[Data Distributor]
[Data Permintaan]
Supplier
DistributorGudang
Gudang
Bagian Pembelian
Bagian Pembelian
PPIC
Bagian Produksi
PPICPPIC
1
PENJUALAN
+
1 Data_distributor
2
PERAMALAN
+
2 Data Penjualan
3
PEMBELIAN
+
4
LAPORAN
+
3 Data Barang
4 Stock Barang
5 Hasil Peramalan
6 EOQ7 Data Komponen
9 Data Pembelian
6
Form perhitungan ini digunakan untuk
menghitung reorder point dari barang
tertentu sehingga dapat ditentukan stock
minimum pada komponen pendukung.
Dalam Perhitungan ini digunakan metode
economic order quantity yang mana inputnya
diambil dari hasil peramalan.
Pembelian
Form pembelian digunakan untuk
menyimpan data pembelian dari supplier.
Gambar 7. Form Pembelian
Penjualan
Gambar 8. Form Penjualan
Form penjualan digunakan untuk
mengetahui penjualan barang dan jumlah
barang yang telah dijual.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
rancang bangun sistem penjadwalan produksi
dan persediaan bahan baku pada UD.Karya
Jati adalah sebagai berikut:
1. Penjadwalan produksi dapat dilakukan
dengan menggunakan peramalan metode
single moving average, sedangkan
persediaan bahan baku dengan
menggunakan Economic order quantity.
2. Rancang bangun sistem penjadwalan
produksi dan persediaan bahan baku
dapat menentukan jumlah barang yang
diproduksi pada periode berikutnya.
3. Sistem Penjadwalan produksi dan
persediaan bahan baku yang telah dibuat
dapat membantu pihak manajemen
UD.Karya Jati dalam menentukan jumlah
produksi barang dan stok bahan baku.
7
Saran
Adapun saran yang dapat digunakan
untuk mengembangkan aplikasi yang telah
dibuat adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang sudah dibuat perlu
diintegrasikan dengan sistem yang lain
misalnya dengan sistem administrasi dan
gudang.
2. Sebagai pembanding dapat dicoba
dengan metode yang lain seperti metode
winter, metode holt dan metode permalan
yang lainnya. Sebagai pembanding
persediaan dapat digunakan metode lain,
selain metode EOQ misalnya economic
production quantity (EPQ), material
requirement planning (MRP) ataupun
just in time (JIT).
DAFTAR RUJUKAN
Assauri, Softjan., 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Elwood,Buffa,1996,Manajemen Operasi Produksi Modern, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
Gaspersz, Vincent., 2004, Production Planning and Inventory Control, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kristanto, Adri., 2003, Perancangan Sistem dan Aplikasinya, Gava Media Yogyakarta.
Spyros, Makridaris, Steven C. Wheelwright & Viktor E. Mcgee, 2002, Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga, Jakarta
Taylor, Bernard W., 2001, SAINS MANAJEMEN Pendekatan Matematika untuk Bisnis, Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Romeo, 2003, Testing Dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama, STIKOM, Surabaya.
8
Lampiran 1. Context Diagram
Laporan Peramalan
Laporan Penjualan
Data barang
Data Produksi
Data Peramalan
hasil_peramalanData order
hasil EOQ
Data Rencana Produksi
Laporan Pembelian
Data Stock Komponen
Data Stock Barang
Data Permintaan Barang
Data Barang
Data Distributor
Data Permintaan
Data Pembelian
Data Komponen
Data Supplier
0
Sistem Penjadwalan Produksi dan Persediaan Bahan Baku
UD karya Jati
+
SupplierGudang
Bagian Pembelian
Bagian Produksi
Distributor
PPIC
9
Lampiran 2. DFD Level 0
Detail_pembelian
hasil EOQ
pembelian
komponen
data_komponendata EOQ
hasil_peramalan
[hasil EOQ]
[Data order]
[Laporan Peramalan]
[Laporan Penjualan]
data peramalan
[Data Peramalan]
[Data Rencana Produksi]
[Data Stock Komponen]
[Laporan Pembelian]
data_stock
[hasil_peramalan]
permintaan
[Data Produksi]
Data Barang
master barang
[Data barang]
[Data Stock Barang]
[Data Pembelian]
[Data Komponen]
[Data Supplier]
Data penjualan
[Data Permintaan Barang]
identitas_distributor
[Data Barang]
[Data Distributor]
[Data Permintaan]
Supplier
DistributorGudang
Gudang
Bagian Pembelian
Bagian Pembelian
PPIC
Bagian Produksi
PPICPPIC
1
PENJUALAN
+
1 Data_distributor
2
PERAMALAN
+
2 Data Penjualan
3
PEMBELIAN
+
4
LAPORAN
+
3 Data Barang
4 Stock Barang
5 Hasil Peramalan
6 EOQ7 Data Komponen
9 Data Pembelian
10