9
PENDAHULUAN Makanan adalah inti dari kehidupan, akan tetapi kebanyakan orang memberikan sedikit perhatian terhadap peranan kimia analitik dalam memastikan amannya makanan kita untuk dikonsumsi. Ketika isu-isu keamanan makanan muncul ke permukaan, biasanya yang menimbulkan permasalahan adalah seputar residu- residu pestisida atau bahan-bahan kimia buatan manusia lainnya dalam makanan kita yang menimbulkan kekhawatiran. Meski demikian toksin-toksin alami, yang dihasilkan oleh berbagai organisme mikrobiologis, sebenarnya merupakan toksin dan karsinogen yang lebih potensial sehingga memberikan ancaman yang lebih besar bagi keamanan bahan makanan. Yang paling utama diantara toksin-toksin alami ini adalah mikotoksin, metabolit-metabolit sekunder dari fungi berfilamen yang lebih umum dikenal sebagai cendawan. Toksin-toksin ini bisa menginfeksi produk-produk pertanian baik di lahan, selama pertumbuhan tanaman, maupun di tempat penyimpanan yang tidak memadai. Banyak dari mikotoksin yang sangat stabil dan bisa bertahan hidup dalam material mentah hasil pertanian sampai pada produk jadi di rak-rak supermarket. Demikian juga, keberadaannya dalam pakan hewan bisa menyebabkan masuknya toksin atau metabolit-metabolitnya ke dalam produk-produk hewan yang kemudian dikonsumsi manusia. Agak sulit menghindari konsumsi bahan makanan yang bebas bahan berbahaya mengingat hampir sebagian besar bahan makanan tercemar bahan tersebut. Untuk ikan segar terutama ikan laut, tiap kali membeli, tekan-tekan badan ikan, jika agak lembut cenderung empuk berarti ikan terbebas dari larutan formalin. Coba cium aroma ikan, pilih ikan yang masih anyir aromanya. Jika ingin menghindari, sebaiknya jangan mengkonsumsi ikan laut, beralih saja pada ikan air tawar yang masih hidup seperti mujair, gurami atau ikan mas dna nila. Untuk sementara sebaiknya jangan mengkonsumi ikan asin dalam ukuran besar. Untuk bakso sapi, ada baiknya buat bakso sapi sendiri dari daging sapi pilihan bermutu bagus. Meskipun agak mahal tetapi lebih sehat. Untuk tahu, pilih tahu yang lembut permukaannya dan bagian

Makalah_Boraks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

coba

Citation preview

  • PENDAHULUAN

    Makanan adalah inti dari kehidupan, akan tetapi kebanyakan orang

    memberikan sedikit perhatian terhadap peranan kimia analitik dalam memastikan

    amannya makanan kita untuk dikonsumsi. Ketika isu-isu keamanan makanan muncul

    ke permukaan, biasanya yang menimbulkan permasalahan adalah seputar residu-

    residu pestisida atau bahan-bahan kimia buatan manusia lainnya dalam makanan

    kita yang menimbulkan kekhawatiran. Meski demikian toksin-toksin alami, yang

    dihasilkan oleh berbagai organisme mikrobiologis, sebenarnya merupakan toksin dan

    karsinogen yang lebih potensial sehingga memberikan ancaman yang lebih besar bagi

    keamanan bahan makanan.

    Yang paling utama diantara toksin-toksin alami ini adalah mikotoksin,

    metabolit-metabolit sekunder dari fungi berfilamen yang lebih umum dikenal

    sebagai cendawan. Toksin-toksin ini bisa menginfeksi produk-produk pertanian baik

    di lahan, selama pertumbuhan tanaman, maupun di tempat penyimpanan yang tidak

    memadai. Banyak dari mikotoksin yang sangat stabil dan bisa bertahan hidup dalam

    material mentah hasil pertanian sampai pada produk jadi di rak-rak supermarket.

    Demikian juga, keberadaannya dalam pakan hewan bisa menyebabkan masuknya

    toksin atau metabolit-metabolitnya ke dalam produk-produk hewan yang kemudian

    dikonsumsi manusia.

    Agak sulit menghindari konsumsi bahan makanan yang bebas bahan

    berbahaya mengingat hampir sebagian besar bahan makanan tercemar bahan tersebut.

    Untuk ikan segar terutama ikan laut, tiap kali membeli, tekan-tekan badan ikan, jika

    agak lembut cenderung empuk berarti ikan terbebas dari larutan formalin. Coba cium

    aroma ikan, pilih ikan yang masih anyir aromanya. Jika ingin menghindari, sebaiknya

    jangan mengkonsumsi ikan laut, beralih saja pada ikan air tawar yang masih hidup

    seperti mujair, gurami atau ikan mas dna nila. Untuk sementara sebaiknya jangan

    mengkonsumi ikan asin dalam ukuran besar. Untuk bakso sapi, ada baiknya buat

    bakso sapi sendiri dari daging sapi pilihan bermutu bagus. Meskipun agak mahal

    tetapi lebih sehat. Untuk tahu, pilih tahu yang lembut permukaannya dan bagian

  • dalamnya. Seperti jenis tahu air dan egg tofu, meskipun tidak tahan lama dan mudah

    hancur tahu ini lebih aman. Untuk mi basah, sebaiknya pilih yang berwarna tidak

    mencolok dan memakai telur sebagai bahan. Mi basah ini harganya lebih mahal dan

    tidak tahan disimpan lama. Kalau ingin aman, anda bisa membuat mi segar sendiri.

    Khusus untuk pemakaian bahan pewarna tekstil mudah terlihat dengan warna-warna

    mencolok dan menggiurkan. Sebaiknya, buat sendiri jajanan dengan pewarna

    makanan meskipun sedikit repot dan mahal.

    Sayangnya, senyawa boraks merupakan salah satu BTP yang tidak dilarang.

    Yaitu sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988. Dari

    hasil penelitian, diketahui bahwa daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg

    berat badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa

    menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain.

  • TINJAUAN PUSTAKA

    1. Pengertian Boraks

    Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang

    mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air.

    Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik

    kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium

    tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi

    makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam

    jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma,

    merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah

    turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.

    Borak merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri

    non pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Namun

    saat ini banyak pula digunakan oleh para pembuat dan penjual bakso, mie ayam, dan

    berbagai jenis makanan lainnya. Penambahan ini bertujuan agar produk makanan

    tersebut memiliki sifat tekstur lebih kenyal sehingga menambah sensasi kenikmatan

    ketika disantap (Saifudin, 2008).

    Borax atau Boraks merupakan suatu senyawa yang berbentuk kristal, warna

    putih, tidak berbau, larut dalam air dan stabil pada suhu dan tekanan normal.

    2. Nama Lain Boraks

    a. Sodium Borate

    b. Borax Decahydrate

    c. Sodium Biborate Decahydrate

    d. Disodium Tetraborate Decahydrate

    e. Sodium Pyroborate Decahydrate

    f. Sodium Tetraborate Decahydrate

    g. Boron Sodium Oxide

    h. Fused Borax

  • 3. Bahaya Utama Terhadap Kesehatan

    Boraks beracun terhadap semua sel, bila tertelan boraks dapat mengakibatkan

    efek pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama

    ekskresi. Ginjal merupakan organ paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan

    orang lain. Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g.

    a. Gejala Akut (Jangka Pendek) bila Terpapar Boraks

    1) Bila terhirup/inhalasi, dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir dengan

    batuk-batuk dan dapat diabsorbsi menimbulkan efek sistematik seperti badan

    rasa tidak enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagian atas

    (epigastrik), pendarahan gastro entritis disertai muntah darah, diare, lemah,

    mengantuk, demam dan rasa sakit kepala.

    2) Bila kontak dengan kulit, menimbulkan iritasi kulit dan dapat diabsorbsi

    melalui kulit yang rusak.

    3) Bila kontak dengan mata, dapat menimbulkan iritasi, mata memerah dan rasa

    perih

    4) Bila tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala yang tertunda meliputi badan

    rasa tidak enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagain atas

    (epigastrik), pendarahan gastro entritis disertai muntah darah, diare, lemah,

    mengantuk, demam dan sakit kepala.

    b. Tindakan Bila terpapar Boraks

    1) Bila kontak dengan kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan, sepatu yang

    terkontaminasi, cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari

    boraks. Bila perlu hubungi dokter

    2) Bila kontak dengan mata, segera cuci mata dengan air yang banyak atau

    larutan garam dapur 0,9% (seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam

    segelas air) sambil mata dikedip-kedipkan sampai bersih dari boraks. Segera

    hubungi dokter

    3) Bila tertelan, segera hubingi dokter. Korban yang tidak sadar jangan dibuat

    muntah atau diberi minum. Bila terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih

  • rendah dari pinggul untuk mencegah agar muntahan tidak masuk ke saluran

    pernafasan

    4) Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi,

    sebelah kiri atau kanan, segera hubungi dokter

    Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi

    ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di

    Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta

    berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi

    sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya

    mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak,

    dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak

    terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi,

    apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

    4. Tanda dan gejala kronis

    1) Nafsu makan menurun

    2) Gangguan pencernaan

    3) Gangguan SSP : bingung dan bodoh

    4) Anemia, rambut rontok dan kanker.

    (Subdin Keswan Dan Kesmavet Disnakkeswan Prov. Lampung,

    5. Tidak Boleh Digunakan Sebagai Bahan Tambahan Pangan

    Penggunaan borax sebagai bahan tambahan pangan dilarang, sesuai dengan

    PerMenkes No.722/Menkes/Per/IX/ tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.

    6. Boraks dalam bakso

    Pemakaian boraks untuk memperbaiki mutu bakso sebagai pengawet telah

    diteliti pada tahun 1993. Di DKI Jakarta ditemukan 26% bakso mengandung boraks

    baik di swalayan, pasar tradisional dan pedagang makanan jajanan. Pada pedagang

  • bakso dorongan ditemukan 7 dari 13 pedagang menggunakan boraks dengan

    kandungan boraks antara 0,01 0,6 %

    Selain itu digunakan tawas yang dilarutkan dalam 2 gram/liter air tersebut

    digunakan untuk merebus bakso untuk mengeringkan dan mengeraskan permukaan

    bakso. Beberapa pengolah bakso menggunakan TiO2 yaitu zat kimia yang disebut

    Titanium dioksida untuk menghindari warna bakso yang gelap.

    Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda

    dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung

    boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk yang mengandung

    boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

  • KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    a. Sangat disayangkan senyawa boraks merupakan salah satu BTP yang tidak

    dilarang. Yaitu sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI No

    733/Menkes/Per/IX/1988. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa daya

    toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam

    dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-

    pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain.

    b. Boraks beracun terhadap semua sel, bila tertelan boraks dapat mengakibatkan

    efek pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai

    selama ekskresi. Ginjal merupakan organ paling mengalami kerusakan

    dibandingkan dengan orang lain. Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan untuk

    anak-anak 3-6 g.

    2. Saran

    Dengan mengetahui bahaya penggunaan boraks pada makanan, sebaiknya bagi

    masyarakat dapat lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam memilih bahan

    makanan yang akan dikonsumsi karena boraks memiliki kandungan zat yang

    sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Oliveoile, Formalin & Boraks. http://oliveoile.wordpress.com/author/oliveoile/ 2008.

    Saifudin, Boraks. http://food4healthy.blogspot.com/2008/06/boraks.html 2008.

    Soetrisno, Kategori Kimia Analitis: Sudah amankah makanan anda untuk

    dikonsumsi? http://www.rsc.org/chemistryworld/ 2008.

    Subdin Keswan Dan Kesmavet Disnakkeswan Prov. Lampung, Bahaya Formalin

    Dan Boraks. 2008.