31
Makalah Fisika BAB I MACAM-MACAM SIFAT FISIKA DAN KIMIA A. SIFAT FISIKA Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisis adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan memanaskan sebuah balok es dan mencatat pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air. Air dengan es hanya berbeda dalam hal penampilan saja, bukan dalam komposisi, jadi ini termasuk kedalam perubahan fisis. Demikian juga bila kita membekukan air tersebut kembali menjadi es seperti mula-mula. Karena itu, titik leleh dari suatu zat termasuk kedalam sifat fisisnya. Sama halnya bila kita mengatakan Helium lebih ringan daripada udara, kita mereferensikannya pada sifat fisis helium tersebut. Berdasarkan Sifat Fisis atau Fisika, zat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Sifat ekstensif. Sifat ini adalah sifat yang didasari atas jumlah dan ukurannya atau sifat zat yang dapat dibedakan menurut jumlah dan ukurannya. Misalnya panjang zat, volume zat, AISYAH FADILA PUTRI Kelas 7.2 SMP Negeri 13 Pekanbaru 1

Makalahh fisika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalahh fisika

Makalah Fisika

BAB I

MACAM-MACAM SIFAT FISIKA DAN KIMIA

A. SIFAT FISIKA

Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisis

adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat

tersebut. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan memanaskan sebuah

balok es dan mencatat pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air. Air dengan es hanya

berbeda dalam hal penampilan saja, bukan dalam komposisi, jadi ini termasuk kedalam

perubahan fisis. Demikian juga bila kita membekukan air tersebut kembali menjadi es seperti

mula-mula. Karena itu, titik leleh dari suatu zat termasuk kedalam sifat fisisnya. Sama halnya

bila kita mengatakan Helium lebih ringan daripada udara, kita mereferensikannya pada sifat fisis

helium tersebut.

Berdasarkan Sifat Fisis atau Fisika, zat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu:

1.      Sifat ekstensif. Sifat ini adalah sifat yang didasari atas jumlah dan ukurannya atau sifat

zat yang dapat dibedakan menurut jumlah dan ukurannya. Misalnya panjang zat, volume zat, dan

lain-lain. Jika ukuran zat berubah maka panjangnya juga berubah, begitu pula dengan

volumenya.

2.      Sifat intensif. Sifat ini tidak dipengaruhi oleh jumlah dan ukurannya. Misalnya massa

zat, jenis zat dan lain-lain. Sebesar dan sebanyak berapapun zat itu, massanya tidak berubah,

jenisnya juga tidak berubah.

Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,

kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat

fisika tersebut :

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 1

Page 2: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Wujud zat

Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke

wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun,

mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

Warna

Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat

diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang

membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam,

paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.

Kelarutan

Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut

untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut

dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.

Daya hantar listrik

Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan

baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.

Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat

dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber

tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.

Kemagnetan

Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan

benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,

sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

Titik Didih

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 2

Page 3: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.

Titik Leleh

Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

B. SIFAT KIMIA

Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru.

Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan

berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :

Mudah terbakar

Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar terdapat

larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah

terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

Mudah busuk

Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan

dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan

berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.

Berkarat

Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti :

besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.

Mudah meledak

Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti :

magnesium, uranium dan natrium.

Racun

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 3

Page 4: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida,

fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi

hama, baik serangga maupun tikus.

BAB II

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 4

Page 5: Makalahh fisika

Makalah Fisika

PERUBAHAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA

A.      PERUBAHAN SIFAT FISIKA

Perubahan fisika dapat terjadi karena adanya perubahan wujud, pelarutan, adanya perubahan

bentuk, dan aliran energi.

1. Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud

Setiap materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai sifat yang

sama. Materi tersebut juga dapat dikembalikan ke sifatnya semula.

Perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan, peleburan, pencairan, penguapan,

pengembunan, pembekuan, penyubliman, dan terdeposisi.

Contoh-Contoh Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan Wujud Contoh

Pelelehan / peleburan Lilin meleleh, karet meleleh, peleburan besi, peleburan aluminium

Pencairan Es mencair, salju mencair

Penguapan Air laut menguap, eter menguap, minyak kayu putih menguap

Pengembunan Uap ari mengembun

Pembekuan Air membeku, minyak membeku, agar-agar membeku

Penyubliman Es kering berubah menjadi gas, mentol padat menyublim menjadi uap, kapur barus menyublim

2. Perubahan Fisika karena Pelarutan

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 5

Page 6: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Sifat gula yang dilarutkan dalam air seperti rasa manis masih tetap tampak jika larutan gula

diuapkan. akan diperoleh kembali gula dengan sifat manis yang sama. Proses pembuatan sirop,

cuka, dan alkohol 70 % merupakan. contoh perubahan fisika.

3. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk

Termasuk perubahan apakah kayu yang digergaji, kemudian diubah

menjadi kursi atau lemari? Perubahan materi dan kayu menjadi kursi

termasuk perubahan fisika. Hal mi karena kayu hanya berubah bentuknya

saja. Adapun sifatnya tidak berubah. Sifat kursi atau meja sama

dengankayu. Begitupun dengan perubahan kayu gelondongan menjadi

kayu lembaran, batang bambu menjadi angklung, kertas menjadi kapal-

kapalan, dan kain menjadi pakaian.

4. Perubahan Fisika karena Adanya Aliran Energi

Perhatikan lampu bohlam di rumah. Ketika saklar dinyalakan,

kawat wolfram dalam lampu tersebut menyala dan menerangi seluruh

ruangan. Begitu juga saat tombol bel ditekan, bel akan berdering

dengan keras. Apa yang terjadi ketika setrika listrik dihubungkan

dengan arus listrik? Bagian dasar setrika akan memanas, bukan?

Termasuk perubahan apakah lampu bohlam menyala, bel berdering,

dan setrika listrik memanas? Perubahan ini dikarenakan adanya aliran

energi.

Pada lampu bohlam, kawat wolfram tidak mengalami perubahan. Lampu bohlam hanya

mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, kumparan bel listrik hanya mengubah dan energi

listrik menjadi energi gerak sehingga menimbulkan suara. Elemen pada setrika listrik hanya

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 6

Gula Larut dalam air

Kayu di ubah menjadi kursi

Lampu menyala

Page 7: Makalahh fisika

Makalah Fisika

mengubah energi listrik menjadi energi panas. Jadi, ketiganya merupakan perubahan fisika

karena pada perubahan ini materi hanya bertindak sebagai penghantar aliran energi.

B.      PERUBAHAN SIFAT KIMIA

Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru yang berbeda

dengan sifat zat asalnya. Perubahan kimia juga disebut perubahan wujud yang terjadi karena

reaksi kimia. 

Perubahan kimia dapat terjadi karena adanya pembakaran, pengaratan, pembusukan,

fermentasi, pemasakan, fotosintesis, dan pengenziman.

1. Perubahan Kimia karena Pembakaran

Pembakaran merupakan reaksi kimia antara materi yang terbakar dan gas oksigen.

Pembakaran disebabkan adanya api. Selain menghasilkan abu dan gas, pembakaran materi juga

menghasilkan energi. Misalnya, pembakaran lilin menghasilkan energi cahaya dan pembakaran

bensin! solar menghasilkan energi gerak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan

peristiwa jenis reaksi kimia ini. Misalnya, kayu, kertas, lilin, bensin, atau solar dibakar atau bom

yang meledak.

2. Perubahan Kimia karena Pengaratan

Pengaratan merupakan reaksi kimia antara besi, gas oksigen, dan air.

Reaksi kimia ini menghasilkan karat yang secara umum merupakan

oksida logam. Pengaratan merupakan perubahan kimia karena

menghasilkan zat baru. Besi (Fe) berubah menjadi karat besi

(Fe2O3.nH2O). Sifat besi dan karat besi berbeda. Besi pagar yang berkarat

akan rapuh dan mudah runtuh. Begitu juga dengan atap seng. Istilah yang

digunakan untuk reaksi antara logam (selain besi), gas oksigen, dan air

adalah korosi. Atap seng yang berkorosi akan mudah bocor jika terjadi

hujan.

3. Perubahan Kimia karena Pembusukan

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 7

Page 8: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Pembusukan merupakan reaksi kimia yang diakibatkan mikroorganisme. Pada pembusukan,

makanan berubah menjadi makanan yang berbau, berlendir, dan terkadang mengeluarkan gas.

Misalnya, nasi yang basi atau roti yang berjamur. Kedua makanan yang membusuk tersebut tidak

dapat berubah kembali seperti semula. Oleh karena itu, nasi yang basi dan roti yang berjamur

telah mengalami perubahan kimia.

4. Perubahan Kimia karena Fermentasi

Fermentasi hampir sama dengan pembusukan, yaitu reaksi kimia

karena pengaruh mikroorganisme. Pembusukan merupakan perubahan

kimia yang merugikan karena materi menjadi rusak dan terbuang,

sedangkan fermentasi merupakan perubahan kimia yang menguntungkan.

Fermentasi termasuk perubahan kimia karena makanan yang

difermentasi akan lebih lunak, lebih harum, dan rasanya berbeda.

Misalnya, pada pembuatan tape ketan dan tape singkong. Tape ketan terbuat dan beras ketan,

sedangkan tape singkong terbuat dan singkong. Dengan cara fermentasi, beras ketan dan

singkong berubah menjadi tape. Tape mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan pembuatnya.

Selain itu, tape tidak dapat dikembalikan menjadi beras ketan atau singkong.

Contoh lain perubahan kimia karena fermentasi adalah pembuatan tauco dan kedelai,

pembuatan kecap dan kedelai, dan pembuatan vetsin/MSG dan tetes tebu.

5. Perubahan Kimia karena Pemasakan

Larutan garam yang dipanaskan akan menghasilkan kembali garam.

Itulah sebabnya pelarutan garam termasuk perubahan fisika. Adapun

menanak beras termasuk perubahan kimia. Hal ini disebabkan beras yang ditanak berubah

menjadi nasi.

Nasi tidak dapat berubah kembali menjadi beras. Demikian juga dengan proses-proses

lainnya karena pemanasan seperti merebus jagung dan ubi, menggoreng telur, atau membuat kue

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 8

Sampah busuk

Pembuatan kecap

Pemanasan makanan

Page 9: Makalahh fisika

Makalah Fisika

bolu. Dengan adanya pemanasan, makanan menjadi lebih lunak sehingga perut lebih mudah

mencerna.

6. Perubahan Kimia karena Fotosintesis

Fotosintesis merupakan reaksi pembentukan suatu senyawa yang berlangsung pada

tumbuhan hijau. Proses fotosintesis merupakan perubahan kimia karena tumbuhan mengolah air

dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari sehingga menghasilkan karbohidrat dan gas

oksigen. Padi, jagung dan gandum merupakan sumber karbohidrat bagi manusia. Rumput-

rumputan merupakan sumber karbohidrat bagi hewan pemakan tumbuhan, seperti sap i, kambing,

dan kerbau.

BAB III

PEMISAHAN CAMPURAN

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 9

Page 10: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air,

garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut.

Kita telah mengetahui bahwa campuran terbentuk dari gabungan beberapa macam unsur dan

senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan komponen-komponen penyusun campuran dapat

dilakukan dengan berbagai cara sesuai karakteristik sifat zat-zat penyusunnya. Pemisahan

komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, yakni

penyaringan, destilasi, sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi.

1. Penyaringan (Filtrasi)

Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk

memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu

campuran berdasarkan perbdaningan wujudnya. Alat

yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring.

Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang

akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan

kerikil tentu membutuhkan saringan yang berbeda

dengan saringan yang digunakan untuk menyaring

tepung.

Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan

seperti garam kotor ternyata dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang

bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal

dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk menembus kertas saring. Zat

yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan cairan yang dapat menembus

kertas saring disebut filtrat.

2. Dekantasi

Dekantasi adalah suatu cara pemisahan antara larutan dan padatan yang paling sederhana

yaitu dengan menuangkan cairan perahan-lahan sehingga endapan tertinggal dibagian dasar

bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyai ukuran partkel yang besar dan massa

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 10

Page 11: Makalahh fisika

Makalah Fisika

jenisnyapun besar, sehingga dapat terpisah dengan baik terhadap cairannya. Jika massa jenis

dan dengan ukuran partikel relatif kecil sehingga ada sebagan padatan yang melayang

atau mengapung maka cara pemisahan yang paling tepat adalah

dengan penyaringan atau sentrifugasi

Contoh dekantasi ialah antara air dan pasir atau campuran suspensi lain antara padatan dan

cairan. Bahkan sebenarnya dekantasi juga bisa dilakukan antara 2 cairan yang ditak bercampur

seperti air dan minyak.Contoh campuran yang bisa dipisahkan terlihat seperti pada gambar di

bawah.

3. Distilasi

Distilasi atau penyulingan adalah suatu cara

pemisahan campuran yang didasarkan pada

perbedaan titik didih komponen-komponen

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 11

Page 12: Makalahh fisika

Makalah Fisika

penyusun campuran. Jadi, destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau

lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.

Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran

spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi

adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang

air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun

dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat. Salah

satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-

fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.

4. Pengkristalan (Kristalisasi)

Kristalisasi ini banyak dilakukan oleh para pembuat garam/petani garam. Garam

dihasilkan melalui cara menguapkan air laut. Prosesnya sederhana, yaitu sebagai berikut. Mula-

mula air laut dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap karena panas matahari hingga

beberapa hari. Setelah semua air menguap, akan dihasilkan kristal-kristal garam.

5. Sublimisasi

Sublimisasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya. Pemisahan

campuran dengan sublimisasi dilakukan bila zat yang dapat menyublim (misalnya kapur barus/

kamfer) tercampur dengan zat lain yang tidak dapat menyublim (misalnya arang). Contoh benda

yang dapat mengalami sublimasi adalah kapur barus (kamper), iodin, dan amonium klorida.

Misalnya, jika iodin terkena kotoran, iodin dapat dipisahkan dari semua kotorannyadengan

metode sunlimasi. Iodin kotor dipanaskan dengan panas api kecil sehingga iodin akan

menyumblim menjadi gas, sedangkan kotorannya tetap tinggal di dasar bejana. Setelah gas iodin

ini menyumblim menjadi padat kembali, maka iodin telah menjadi murni.

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 12

Page 13: Makalahh fisika

Makalah Fisika

6. Kromatografi

Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan

merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu. Contoh pemisahan

secara kromatografi adalah rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan

jarak tertentu. Penerapan kromatografi antara lain untuk memisahkan dan mengidentifikasi zat-

zat yang kompleks dari zat warna, minuman beralkohol, dan pestisida.

Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :

Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk dikonsumsi

Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro

Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan narkoba

Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih dalam batas

aman

7. Sentrifugasi

Metode jenis ini sering dilakukan sebagai

pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan

jumlah campurannya lebih sedikit.  Metide sentrifugasi

digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah

dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan

mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 13

Page 14: Makalahh fisika

Makalah Fisika

8. Evaporasi

Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk

larutan, larutan tersebut tidak dapat dipisahkan

dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi.

Metode yang digunakan untuk memisahkan zat

padat yang terlarut dari larutannya disebut

evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam,

larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap

air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap

perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.

9. Corong Pisah

Campuran dua jenis zat cair yang tidak

saling melarutkan dapat dipisahkan dengan

corong pisah lalu didiamkan selama beberapa

saat sampai membentuk dua lapisan terpisah.

Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan

minyak.

Ada 2 macam corong pisah.

1. Corong Pisah berbentuk silinder

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 14

Page 15: Makalahh fisika

Makalah Fisika

2. Corong Pisah Berbentuk Buah Pear

Dilihat dari bentuknya, biasa yang model silinder ini digunakan pada titrasi , Nah yang bentuk

kedua inilah yang umumnya digunakan dalam proses ekstraksi.

10. Ekstraksi

Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi

terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam

pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk

mengambil sari dari suatu tumbuhan.

BAB IV

REAKSI KIMIA

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 15

Page 16: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan

perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan

ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula

(edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan

energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal). Ciri - ciri reaksi kimia :

Terbentuknya endapan, Terbentuknya gas, Terjadinya perubahan warna, Terjadinya perubahan

suhu atau temperatur.

Kinetika kimia menyangkut laju reaksi kimia. Dalam deskripsi kuantitatif, kinetika kimia

berkaitan erat dengan pertanyaan berapa cepat reaksi kimia terjadi dan faktor-faktor apa yang

mempengaruhi laju reaksi tersebut. Ahli kimia menggunakan kinetika sebagai piranti untuk

memahani aspek-aspek fundamental mekanisme reaksi. Ahli kimia terapan menggunakan

kinetika untuk menemukan cara yang lebih baik dalam pencapaian reaksi kimia yang diinginkan.

Insinyur kimia menggunakan kinetika untuk perancangan reaktor dalam reaksi kimia atau

rekayasa proses.

Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan

menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.

Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam

pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia

juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.

Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk

menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang

dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang

biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.

A. Jenis – jenis Reaksi Kimia

Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam

mempelajarinya mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasikan reaksi-reaksi tersebut,

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 16

Page 17: Makalahh fisika

Makalah Fisika

yang sering kali tumpang tindih. Di bawah ini adalah contoh-contoh klasifikasi reaksi kimia yang

biasanya digunakan.

Isomerisasi, yang mana senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa

perubahan pada kompoasisi atomnya

Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia

bersatu membentuk produk kompleks:

N2 + 3 H2 → 2 NH3

Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa

yang lebih kecil:

2 H2O → 2 H2 + O2

Penggantian tunggal atau substitusi, dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh

unsur lain yang lebih reaktif:

2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)

Metatesis atau Reaksi penggantian ganda, yang mana dua senyawa saling berganti ion

atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda:

NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)

Reaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki

berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi

yang paling umum adalah:

o Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa

berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.

o Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah

penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 17

Page 18: Makalahh fisika

Makalah Fisika

o Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor

pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brønsted-Lowry.

Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang

bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. Contoh reaksi

redoks adalah:

2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O6

2−(aq) + 2 I−(aq)

Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O6

2-.

Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar

bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas

dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk

merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol

hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran.

C10H8+ 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O

CH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6

Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya

pada keadaan oksidasinya.

2 Sn2+ → Sn + Sn4+

Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawa-senyawa

yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.

B. Ciri – ciri Reaksi Kimia

1. Terjadi Perubahan Warna

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 18

Page 19: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat

disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan

bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk

ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi

eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.

Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada

dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.

2. Terjadi Perubahan Suhu

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat

disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan

baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis,

sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.

Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistem

disebut dengan lingkungan.

Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.

Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.

3. Terjadi Pembentukan Endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk

suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut

dengan endapan (presipitat)

4. Terjadi Pembentukan Gas

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 19

Page 20: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan

adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari

baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.

C. Kinetika Kimia

Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun

tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis

laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan

kajian kesetimbangan kimia. Laju reaksi secara mendasar tergantung pada:

Konsentrasi reaktan, yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila

konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan pertumbukan atom per

satuan waktu,

Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi, terutama reaktan

padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju

reaksi.

Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar molekul

sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.

Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk

membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi yang lebih tinggi

mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak energi untuk memulai reaksi

daripada reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah.

Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini dikarenakan

temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul, sehingga meningkatkan tumbukan

antar molekul per satuan waktu.

Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah lintasan

(mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi

aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun

berubah selama reaksi, sehingga ia dapat digunakan kembali.

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 20

Page 21: Makalahh fisika

Makalah Fisika

Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya ultraviolet,

diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar reaksi dapat bermulai. Hal ini

utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan radikal.

Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini

ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi

memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Hal ini disebut sebagai reaksi

orde nol.

D. Contoh Reaksi Kimia

Contoh reaki kimia sehari2 :perkaratan besi, pembakaran, pernafasan manusia, reaksi

enzim2 pencernaan dengan makanan (protein, karbohidrat, lemak dll)

--besi berkarat:

2Fe3+ + 3O2 menjadi Fe2O3

-Pembakaran: misalnya gas etana (elpiji dengan udara)

2C2H6 + 7O2 menjadi 4CO2 + 6H2O dan bila pembakaran tidak sempurna:

2C2H6 + 5O2 menjadi 4CO + 6H2O

AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 21