Upload
ririaniririani
View
332
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah Fisika
BAB I
MACAM-MACAM SIFAT FISIKA DAN KIMIA
A. SIFAT FISIKA
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisis
adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat
tersebut. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan memanaskan sebuah
balok es dan mencatat pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air. Air dengan es hanya
berbeda dalam hal penampilan saja, bukan dalam komposisi, jadi ini termasuk kedalam
perubahan fisis. Demikian juga bila kita membekukan air tersebut kembali menjadi es seperti
mula-mula. Karena itu, titik leleh dari suatu zat termasuk kedalam sifat fisisnya. Sama halnya
bila kita mengatakan Helium lebih ringan daripada udara, kita mereferensikannya pada sifat fisis
helium tersebut.
Berdasarkan Sifat Fisis atau Fisika, zat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Sifat ekstensif. Sifat ini adalah sifat yang didasari atas jumlah dan ukurannya atau sifat
zat yang dapat dibedakan menurut jumlah dan ukurannya. Misalnya panjang zat, volume zat, dan
lain-lain. Jika ukuran zat berubah maka panjangnya juga berubah, begitu pula dengan
volumenya.
2. Sifat intensif. Sifat ini tidak dipengaruhi oleh jumlah dan ukurannya. Misalnya massa
zat, jenis zat dan lain-lain. Sebesar dan sebanyak berapapun zat itu, massanya tidak berubah,
jenisnya juga tidak berubah.
Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,
kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat
fisika tersebut :
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 1
Makalah Fisika
Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke
wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun,
mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam,
paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut
dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat
dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan
benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Titik Didih
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 2
Makalah Fisika
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
B. SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru.
Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan
berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :
Mudah terbakar
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar terdapat
larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah
terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.
Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan
dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan
berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.
Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti :
besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti :
magnesium, uranium dan natrium.
Racun
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 3
Makalah Fisika
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida,
fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi
hama, baik serangga maupun tikus.
BAB II
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 4
Makalah Fisika
PERUBAHAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA
A. PERUBAHAN SIFAT FISIKA
Perubahan fisika dapat terjadi karena adanya perubahan wujud, pelarutan, adanya perubahan
bentuk, dan aliran energi.
1. Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud
Setiap materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai sifat yang
sama. Materi tersebut juga dapat dikembalikan ke sifatnya semula.
Perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan, peleburan, pencairan, penguapan,
pengembunan, pembekuan, penyubliman, dan terdeposisi.
Contoh-Contoh Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan Wujud Contoh
Pelelehan / peleburan Lilin meleleh, karet meleleh, peleburan besi, peleburan aluminium
Pencairan Es mencair, salju mencair
Penguapan Air laut menguap, eter menguap, minyak kayu putih menguap
Pengembunan Uap ari mengembun
Pembekuan Air membeku, minyak membeku, agar-agar membeku
Penyubliman Es kering berubah menjadi gas, mentol padat menyublim menjadi uap, kapur barus menyublim
2. Perubahan Fisika karena Pelarutan
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 5
Makalah Fisika
Sifat gula yang dilarutkan dalam air seperti rasa manis masih tetap tampak jika larutan gula
diuapkan. akan diperoleh kembali gula dengan sifat manis yang sama. Proses pembuatan sirop,
cuka, dan alkohol 70 % merupakan. contoh perubahan fisika.
3. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk
Termasuk perubahan apakah kayu yang digergaji, kemudian diubah
menjadi kursi atau lemari? Perubahan materi dan kayu menjadi kursi
termasuk perubahan fisika. Hal mi karena kayu hanya berubah bentuknya
saja. Adapun sifatnya tidak berubah. Sifat kursi atau meja sama
dengankayu. Begitupun dengan perubahan kayu gelondongan menjadi
kayu lembaran, batang bambu menjadi angklung, kertas menjadi kapal-
kapalan, dan kain menjadi pakaian.
4. Perubahan Fisika karena Adanya Aliran Energi
Perhatikan lampu bohlam di rumah. Ketika saklar dinyalakan,
kawat wolfram dalam lampu tersebut menyala dan menerangi seluruh
ruangan. Begitu juga saat tombol bel ditekan, bel akan berdering
dengan keras. Apa yang terjadi ketika setrika listrik dihubungkan
dengan arus listrik? Bagian dasar setrika akan memanas, bukan?
Termasuk perubahan apakah lampu bohlam menyala, bel berdering,
dan setrika listrik memanas? Perubahan ini dikarenakan adanya aliran
energi.
Pada lampu bohlam, kawat wolfram tidak mengalami perubahan. Lampu bohlam hanya
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, kumparan bel listrik hanya mengubah dan energi
listrik menjadi energi gerak sehingga menimbulkan suara. Elemen pada setrika listrik hanya
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 6
Gula Larut dalam air
Kayu di ubah menjadi kursi
Lampu menyala
Makalah Fisika
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Jadi, ketiganya merupakan perubahan fisika
karena pada perubahan ini materi hanya bertindak sebagai penghantar aliran energi.
B. PERUBAHAN SIFAT KIMIA
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru yang berbeda
dengan sifat zat asalnya. Perubahan kimia juga disebut perubahan wujud yang terjadi karena
reaksi kimia.
Perubahan kimia dapat terjadi karena adanya pembakaran, pengaratan, pembusukan,
fermentasi, pemasakan, fotosintesis, dan pengenziman.
1. Perubahan Kimia karena Pembakaran
Pembakaran merupakan reaksi kimia antara materi yang terbakar dan gas oksigen.
Pembakaran disebabkan adanya api. Selain menghasilkan abu dan gas, pembakaran materi juga
menghasilkan energi. Misalnya, pembakaran lilin menghasilkan energi cahaya dan pembakaran
bensin! solar menghasilkan energi gerak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan
peristiwa jenis reaksi kimia ini. Misalnya, kayu, kertas, lilin, bensin, atau solar dibakar atau bom
yang meledak.
2. Perubahan Kimia karena Pengaratan
Pengaratan merupakan reaksi kimia antara besi, gas oksigen, dan air.
Reaksi kimia ini menghasilkan karat yang secara umum merupakan
oksida logam. Pengaratan merupakan perubahan kimia karena
menghasilkan zat baru. Besi (Fe) berubah menjadi karat besi
(Fe2O3.nH2O). Sifat besi dan karat besi berbeda. Besi pagar yang berkarat
akan rapuh dan mudah runtuh. Begitu juga dengan atap seng. Istilah yang
digunakan untuk reaksi antara logam (selain besi), gas oksigen, dan air
adalah korosi. Atap seng yang berkorosi akan mudah bocor jika terjadi
hujan.
3. Perubahan Kimia karena Pembusukan
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 7
Makalah Fisika
Pembusukan merupakan reaksi kimia yang diakibatkan mikroorganisme. Pada pembusukan,
makanan berubah menjadi makanan yang berbau, berlendir, dan terkadang mengeluarkan gas.
Misalnya, nasi yang basi atau roti yang berjamur. Kedua makanan yang membusuk tersebut tidak
dapat berubah kembali seperti semula. Oleh karena itu, nasi yang basi dan roti yang berjamur
telah mengalami perubahan kimia.
4. Perubahan Kimia karena Fermentasi
Fermentasi hampir sama dengan pembusukan, yaitu reaksi kimia
karena pengaruh mikroorganisme. Pembusukan merupakan perubahan
kimia yang merugikan karena materi menjadi rusak dan terbuang,
sedangkan fermentasi merupakan perubahan kimia yang menguntungkan.
Fermentasi termasuk perubahan kimia karena makanan yang
difermentasi akan lebih lunak, lebih harum, dan rasanya berbeda.
Misalnya, pada pembuatan tape ketan dan tape singkong. Tape ketan terbuat dan beras ketan,
sedangkan tape singkong terbuat dan singkong. Dengan cara fermentasi, beras ketan dan
singkong berubah menjadi tape. Tape mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan pembuatnya.
Selain itu, tape tidak dapat dikembalikan menjadi beras ketan atau singkong.
Contoh lain perubahan kimia karena fermentasi adalah pembuatan tauco dan kedelai,
pembuatan kecap dan kedelai, dan pembuatan vetsin/MSG dan tetes tebu.
5. Perubahan Kimia karena Pemasakan
Larutan garam yang dipanaskan akan menghasilkan kembali garam.
Itulah sebabnya pelarutan garam termasuk perubahan fisika. Adapun
menanak beras termasuk perubahan kimia. Hal ini disebabkan beras yang ditanak berubah
menjadi nasi.
Nasi tidak dapat berubah kembali menjadi beras. Demikian juga dengan proses-proses
lainnya karena pemanasan seperti merebus jagung dan ubi, menggoreng telur, atau membuat kue
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 8
Sampah busuk
Pembuatan kecap
Pemanasan makanan
Makalah Fisika
bolu. Dengan adanya pemanasan, makanan menjadi lebih lunak sehingga perut lebih mudah
mencerna.
6. Perubahan Kimia karena Fotosintesis
Fotosintesis merupakan reaksi pembentukan suatu senyawa yang berlangsung pada
tumbuhan hijau. Proses fotosintesis merupakan perubahan kimia karena tumbuhan mengolah air
dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari sehingga menghasilkan karbohidrat dan gas
oksigen. Padi, jagung dan gandum merupakan sumber karbohidrat bagi manusia. Rumput-
rumputan merupakan sumber karbohidrat bagi hewan pemakan tumbuhan, seperti sap i, kambing,
dan kerbau.
BAB III
PEMISAHAN CAMPURAN
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 9
Makalah Fisika
Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air,
garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut.
Kita telah mengetahui bahwa campuran terbentuk dari gabungan beberapa macam unsur dan
senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan komponen-komponen penyusun campuran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai karakteristik sifat zat-zat penyusunnya. Pemisahan
komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, yakni
penyaringan, destilasi, sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi.
1. Penyaringan (Filtrasi)
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk
memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu
campuran berdasarkan perbdaningan wujudnya. Alat
yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring.
Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang
akan disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan
kerikil tentu membutuhkan saringan yang berbeda
dengan saringan yang digunakan untuk menyaring
tepung.
Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan
seperti garam kotor ternyata dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang
bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal
dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk menembus kertas saring. Zat
yang tertinggal dalam kertas saring disebut residu, sedangkan cairan yang dapat menembus
kertas saring disebut filtrat.
2. Dekantasi
Dekantasi adalah suatu cara pemisahan antara larutan dan padatan yang paling sederhana
yaitu dengan menuangkan cairan perahan-lahan sehingga endapan tertinggal dibagian dasar
bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyai ukuran partkel yang besar dan massa
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 10
Makalah Fisika
jenisnyapun besar, sehingga dapat terpisah dengan baik terhadap cairannya. Jika massa jenis
dan dengan ukuran partikel relatif kecil sehingga ada sebagan padatan yang melayang
atau mengapung maka cara pemisahan yang paling tepat adalah
dengan penyaringan atau sentrifugasi
Contoh dekantasi ialah antara air dan pasir atau campuran suspensi lain antara padatan dan
cairan. Bahkan sebenarnya dekantasi juga bisa dilakukan antara 2 cairan yang ditak bercampur
seperti air dan minyak.Contoh campuran yang bisa dipisahkan terlihat seperti pada gambar di
bawah.
3. Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu cara
pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 11
Makalah Fisika
penyusun campuran. Jadi, destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau
lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.
Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran
spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi
adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang
air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun
dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat. Salah
satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-
fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.
4. Pengkristalan (Kristalisasi)
Kristalisasi ini banyak dilakukan oleh para pembuat garam/petani garam. Garam
dihasilkan melalui cara menguapkan air laut. Prosesnya sederhana, yaitu sebagai berikut. Mula-
mula air laut dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap karena panas matahari hingga
beberapa hari. Setelah semua air menguap, akan dihasilkan kristal-kristal garam.
5. Sublimisasi
Sublimisasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya. Pemisahan
campuran dengan sublimisasi dilakukan bila zat yang dapat menyublim (misalnya kapur barus/
kamfer) tercampur dengan zat lain yang tidak dapat menyublim (misalnya arang). Contoh benda
yang dapat mengalami sublimasi adalah kapur barus (kamper), iodin, dan amonium klorida.
Misalnya, jika iodin terkena kotoran, iodin dapat dipisahkan dari semua kotorannyadengan
metode sunlimasi. Iodin kotor dipanaskan dengan panas api kecil sehingga iodin akan
menyumblim menjadi gas, sedangkan kotorannya tetap tinggal di dasar bejana. Setelah gas iodin
ini menyumblim menjadi padat kembali, maka iodin telah menjadi murni.
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 12
Makalah Fisika
6. Kromatografi
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan
merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu. Contoh pemisahan
secara kromatografi adalah rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan
jarak tertentu. Penerapan kromatografi antara lain untuk memisahkan dan mengidentifikasi zat-
zat yang kompleks dari zat warna, minuman beralkohol, dan pestisida.
Dalam kehidupan sehari-hari kromatografi berguna untuk :
Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk dikonsumsi
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan narkoba
Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih dalam batas
aman
7. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai
pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat halus dan
jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi
digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah
dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan
mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 13
Makalah Fisika
8. Evaporasi
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk
larutan, larutan tersebut tidak dapat dipisahkan
dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi.
Metode yang digunakan untuk memisahkan zat
padat yang terlarut dari larutannya disebut
evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam,
larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap
air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap
perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.
9. Corong Pisah
Campuran dua jenis zat cair yang tidak
saling melarutkan dapat dipisahkan dengan
corong pisah lalu didiamkan selama beberapa
saat sampai membentuk dua lapisan terpisah.
Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan
minyak.
Ada 2 macam corong pisah.
1. Corong Pisah berbentuk silinder
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 14
Makalah Fisika
2. Corong Pisah Berbentuk Buah Pear
Dilihat dari bentuknya, biasa yang model silinder ini digunakan pada titrasi , Nah yang bentuk
kedua inilah yang umumnya digunakan dalam proses ekstraksi.
10. Ekstraksi
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi
terjadi atas dasar perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam
pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk
mengambil sari dari suatu tumbuhan.
BAB IV
REAKSI KIMIA
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 15
Makalah Fisika
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan
perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan
ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula
(edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan
energi (reaksi endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal). Ciri - ciri reaksi kimia :
Terbentuknya endapan, Terbentuknya gas, Terjadinya perubahan warna, Terjadinya perubahan
suhu atau temperatur.
Kinetika kimia menyangkut laju reaksi kimia. Dalam deskripsi kuantitatif, kinetika kimia
berkaitan erat dengan pertanyaan berapa cepat reaksi kimia terjadi dan faktor-faktor apa yang
mempengaruhi laju reaksi tersebut. Ahli kimia menggunakan kinetika sebagai piranti untuk
memahani aspek-aspek fundamental mekanisme reaksi. Ahli kimia terapan menggunakan
kinetika untuk menemukan cara yang lebih baik dalam pencapaian reaksi kimia yang diinginkan.
Insinyur kimia menggunakan kinetika untuk perancangan reaktor dalam reaksi kimia atau
rekayasa proses.
Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan.
Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk
menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang
biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
A. Jenis – jenis Reaksi Kimia
Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam
mempelajarinya mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasikan reaksi-reaksi tersebut,
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 16
Makalah Fisika
yang sering kali tumpang tindih. Di bawah ini adalah contoh-contoh klasifikasi reaksi kimia yang
biasanya digunakan.
Isomerisasi, yang mana senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa
perubahan pada kompoasisi atomnya
Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia
bersatu membentuk produk kompleks:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa
yang lebih kecil:
2 H2O → 2 H2 + O2
Penggantian tunggal atau substitusi, dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh
unsur lain yang lebih reaktif:
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)
Metatesis atau Reaksi penggantian ganda, yang mana dua senyawa saling berganti ion
atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
Reaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki
berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi
yang paling umum adalah:
o Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa
berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
o Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah
penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 17
Makalah Fisika
o Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor
pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brønsted-Lowry.
Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang
bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. Contoh reaksi
redoks adalah:
2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O6
2−(aq) + 2 I−(aq)
Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O6
2-.
Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar
bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas
dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk
merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol
hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran.
C10H8+ 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O
CH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya
pada keadaan oksidasinya.
2 Sn2+ → Sn + Sn4+
Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawa-senyawa
yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.
B. Ciri – ciri Reaksi Kimia
1. Terjadi Perubahan Warna
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 18
Makalah Fisika
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan
bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk
ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi
eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada
dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin.
2. Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan
baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis,
sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis.
Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistem
disebut dengan lingkungan.
Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.
Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.
3. Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk
suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut
dengan endapan (presipitat)
4. Terjadi Pembentukan Gas
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 19
Makalah Fisika
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari
baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
C. Kinetika Kimia
Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun
tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis
laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan
kajian kesetimbangan kimia. Laju reaksi secara mendasar tergantung pada:
Konsentrasi reaktan, yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila
konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan pertumbukan atom per
satuan waktu,
Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi, terutama reaktan
padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju
reaksi.
Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar molekul
sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.
Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk
membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi yang lebih tinggi
mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak energi untuk memulai reaksi
daripada reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah.
Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini dikarenakan
temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul, sehingga meningkatkan tumbukan
antar molekul per satuan waktu.
Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah lintasan
(mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun
berubah selama reaksi, sehingga ia dapat digunakan kembali.
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 20
Makalah Fisika
Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya ultraviolet,
diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar reaksi dapat bermulai. Hal ini
utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan radikal.
Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini
ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi
memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Hal ini disebut sebagai reaksi
orde nol.
D. Contoh Reaksi Kimia
Contoh reaki kimia sehari2 :perkaratan besi, pembakaran, pernafasan manusia, reaksi
enzim2 pencernaan dengan makanan (protein, karbohidrat, lemak dll)
--besi berkarat:
2Fe3+ + 3O2 menjadi Fe2O3
-Pembakaran: misalnya gas etana (elpiji dengan udara)
2C2H6 + 7O2 menjadi 4CO2 + 6H2O dan bila pembakaran tidak sempurna:
2C2H6 + 5O2 menjadi 4CO + 6H2O
AISYAH FADILA PUTRIKelas 7.2SMP Negeri 13 Pekanbaru 21