78
MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM KONSEP AGAMA KHONGHUCU Skripsi Diajuka11 Kepaila Fakultas U11Ju[ui\i)i11 U11tufz Meme11ubi Pers;garata11 Mencapai Gelar Sarja!1tl (Sr) usbuluoili11 Oleh: NAJIBAH NIM: 1973213557 Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1422 H/2002 M

MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM KONSEP AGAMA KHONGHUCU

Skripsi

Diajuka11 Kepaila Fakultas U11Ju[ui\i)i11

U11tufz Meme11ubi Pers;garata11 Mencapai

Gelar Sarja!1tl (Sr) usbuluoili11

Oleh:

NAJIBAH NIM: 1973213557

Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1422 H/2002 M

Page 2: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM KONSEP AGAMA KHONGHUCU

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuludin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S 1) Ushuludin

akhtiar MA . 150 240 483

Oleh:

Najibah

NIM • 1973213557

Di Bawah Bimbingan :

Drs. Ikhsan Tanggok, M.Si NIP. 150 273 478

JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDA YA TULLAH JAKARTA

1422 H / 2002 M

Page 3: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

PENGESAHAN PANITIA SIDANG

Skripsi yang berjudul MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELllHUR

OALAM KONSEP AGAMA KHONGHUCU telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jaka11a pada tanggal

6 Februari 2002. Skripsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk

rnernperoleh gelar Sarjana Program Strata I ( S I ) pada Jurusan Perbandingan

Agan1a.

Ketua Merangkap Anggota,

~ Ors. H.M.Ammin Nurdin, MA NIP. 150 232 919

!.-- •

Ors. H. Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782

Pernbirnbing I

Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240 483

Jakarta. 6 Februari 2002

Sidang Munaqasyah

Anggota:

Ors.M.Ikhsa , nggok. M.Si NIP. 150 273 478

Page 4: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

KATA PENGANTAR

Segala pt\ii dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat Iman, Islam dan melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk

mendapatkan gelar sarjana.

Shalawat serta salam ditujukan kepada Ba;,rinda Nabi Besar Muliammad

SAW, sebagai suri tauladnn yang baik serta manusia paling sempurna yang ditunjuk

oleh Allah SWT untuk memberikanjalan yang !urns kepada mnatnya.

Al-Hamdulillah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu

yang telah direncanakan, meskipun banyak kendala dan rintang:in yang dihadapi

dalan1 proses penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa selama

masa penyelesaian skripsi banyak mendapat bimbingan, bantuan serta motivasi dari

berbagai pihak baik moril maupun maieril.

Dengan demikian sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besar kepada :

I. Bapak Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, MA, selaku Dekan fakultas Ushnluddin,

Bapak Drs. H. Amin Nurdin, MA, selak'll Ketua Jurusan Perbandinagan

Agama, serta Thu Dra. Haniah Hanafie, M.Si, selaku Sekretaris Jmusan

Perbandingan Agama, dan selnruh dosen faknltas Ushnluddin yang telah

Page 5: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

memberikan ilmunya selama masa perkuliahan kepada penulis di IAJN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Amsal Bakhtiar, MA dan Bapak Drs. M. lkhsan Tanggok, M.Si

selaku dosen pembimbing yang telah bariyak memberikan arahan dan

bimbingan serta motivasi untuk menyesaikan skripsi ini

3. Bapak pimpinan dan Staf karyawan perpustakaan IAJN Syarif Hidayatullah

dan perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia Depok yang telah

melayani penulis dengan baik didalam peminjamah literatur yartg diinginkan.

4. Bapak Setianda Tirtarasa, Bapak Tjandra. R Muljadi, serta Bapak

H.T.Saptltra sebagai rohaniawan yang telah banyak memberikan bhnbingan

dan infonnasi serta bantuan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ayahanda H. Mudasir dan Ibunda Hj. Muanih orang tua yang saya cintai dan

honnati yang teh\h mengasuh, membimbing dan mendidik penulis dengan

penuh kasih sayarig serta j:i()ngorbanan yang tak terhingga selama penulis

menuntut Ilmu. Seluruh jasa beliau yang tak mungkin terbalaskan dengan

apapun, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan kebaikan kepada

keduanya. Serta kakanda Mukhlis, adinda Robiatul Adawiyah dan Ahmad

Said serta keluarga yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.

6. Untuk Kakanda tercinta Ojih S. Ag yang telah memberikan motivasi da.n

dorongan kepada penulis dengan sabar dan ikhlas.

7. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Perbandingan Agama angkatan '97,

diantaranya: Lala, Omah, Ela, Ika dan teman yang lain yang takdapat saya

Page 6: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

sebutkan satu persatu unh1k memberikan dorongan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal dari berbagai pihak dalam pemtlisan skripsi ini mendapatkan

balasan dari Allal1 SWT dengan balasan yang berlipat ganda. Akhimya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi orang yang ingin

membacanya.

Jakarta, 1 Februari 2002

Penulis

Page 7: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR ... .................................................................. i

DAFTAR ISi ......... ......................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ I

A. Latar Belakang Masalah... .. . . .. . . . .. ... ..... ..... .. .. ....... .. .. .......... .. . . . .. ... l

B. Pembatasan, dan Perumusan Masalah... ... .. . ... ... .................... 5

C. Metodologi Penelitian... . . ................. ............................. ............. 5

D. Sistematika Penulisan...... .......................................................... 7

BAB ll KON SEP AGAMA KHONGHUCU TENT ANG SEMBAHY ANG

KEPADA LELUHUR ................. ................................... 9

A. Pengertian Penghonnatan Kepada Lel11hur.. 9

B. Selayang Pandang Agama Khonghucu..................................... .. l l

C. Macam-macam Sembahyang dalam Agama Khonghucu......... 19

BAB Ill SEMBAHY ANG KEPADA LELUHUR DAN MAKNANY A

DALAM AGAMA KHONGHUCU ............................................... 25

A. Upacara Penghonnatan Kepada Leluhur.................................... 25

B. Momentum MeWttjudkan Laku Bakti........................................ 49

C. Makna Penghonnatan Kepada Leluhur....... .. . ......... .. . . . .. .. . . . .. . .. .. 54

D. Catatan Penulis....... .. .. . .. . . .......... .. .. . .. .. . .. .. ... .......... .. . .. .. .. . . ....... ... . 57

Page 8: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

BAB IV PENUTUP ........................................... . ....... 62

A. Kesimpulan ........................................... . ... . . ·········· 62

B. Saran-saran................................................................. .. .. . .. . . . . . .. 63

DAFTARPUSTAKA ...................................................................... 64

LAMP IRAN-LAMP IRAN ................................................................. 66

Page 9: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cina merupakan suatu bangsa yang memiliki kebudayaan yang sangat tinggi.

Mereka telah mengenal peradaban sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi.

Kebudayaan, kepercayaan, dan tradisi tetap mereka pelihara. Hal-hal tersebut bahkan

dapat kita lihat pada orang-orang Cina yang telah menetap di Indonesia pada saat ini.

Salah satu aspek dari kebudayaan orang Cina di Indonesia yang masih

bertahan dan merupakan suatu ciri yang memmjukkan ketionghoan mereka ialah

dalam agama Cina tradisional, yaitu tentang menghormati leluhur atau nenek

moyang. 1

Jika kita mengunjungi rumah sebual1 keluarga Cina tradisional, di ruang tamu

akan terlihat sebuah meja khusus yang diatasnya terletak berbagai jenis peralatan

sembahyang serta potret-potret anggota keluarga yang telah meninggal. Dengan

menyaksikan benda-benda tesebut akan langsung terpikir bahwa betapa orang tua

serta leluhur yang telah meninggal sangat dihormati dan dihargai oleh keluarga yang

masih hidup. Agama tradisional yang merupakan salah satu unsur kebudayaan orang

Cina tetap dipegang hingga saat ini adalah semba11yang kepada leluhur.

Penghormatan leluhur merupakan suatu bentuk agama yang menekankan pada

1 I'vfariana Makrnur, l'i111gsi J?uu1ah .1"1bu Dala111 Kehidupan Orang Tioughoa, skripsi Fak.L1ltas Sastra (Jakarta: Perpustakaan UI, 1983), h. I.

Page 10: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

2

pengaruh roh leluhur terhadap kehidupan nyata. Suatu bentuk agama yang merupakan

perkembangan dari animisme dimana manusia percaya bahwa makhluk-makhluk

halus menempati alam sekeliling tempat tinggal manusia. Makhluk-makhluk tersebut

bertubuh halus sehingga tidak dapat tertangkap panca indra manusia, dan makhluk

tersebut mampu berbuat hal-hal yang tidak dapat diperbuat manusia, dan

mendapatkan suatu tempat yang amat penting di dalam kehidupan manusia sehingga

menjadi obyek daripada penghonnatan dan penyembaliannya, dengan berbagai

upacara berupa doa, sajian atau korban. 2

Penghonnatan leluhur dilakukan berdasarkan beberapa tujuan yaitu :

Kelestarian dengan masa lampau.

Penghonnatan terhadap kebijaksanaan orang-orang tua.

Harapan akan berkah yang diberikan oleh orang-orang yang telah meninggal.

Meredakan kesedihan, dengan cara merawat dan memelihara roh leluhur dengan

memberikan sesajian dan doa bagi kebahagiaan mereka.

Ketakutan akan kutukan roh-roh jab.at.

Prinsip dasar dari hal-hal tersebut di atas ialah :

221.

1. Roh atau Jiwa dari orang yang telah meninggal tetap memperhatikan dan

tetap mengasihi orang-orang yang masih hidup.

2. Adan ya rasa ketidaktenteraman dan ketakutan akan orang yang tel ah

meninggal, oleh karena itu mereka berusaha menenteramkan roh-roh

2 Koentjoroningrat, Beberapa Pokok Antropo/ogi Sosial, (Jakarta :Dian Rakyat, 1981), h. 219-

Page 11: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

3

tersebut. 3

Praktek penghonnatan leluhur (nenek moyang) sudah dilakukan bangsa Cina

sebelum Khongbucu dilahirkan4, clan terns mengalami perkembangan sampai

sekarang.

Penghormatan leluhur dilakukan dengan kepercayaan akan kelangsungan

hidup keluarga clan penghormatan terhadap orang tua yang sudah meninggal.

Penghonnatan leluhur ini merupakan salah satu kewajiban keluarga yang tidak dapat

dipisahkan dari berbagai praktek pemberian sesaji, tata ibadal1 upacara, clan doa yang

dilakukan dihadapan papan tempat arwal1 leluhur (shen wei) di ruma!Hun1al1,

kelenteng, clan di makam.

Dilihat dari segi tata kehidupan moral dalam masyarakat Cina, penghormatan

leluhur merupakan manifestasi dari 'bakti' atau Xiao, pengbormatan bagi orang tua

Xiao Jing Fu Mu sebagai ajaran yang ditananlkan Konfusius.

Menurut Konfusius, kewajiban bagi seorang anak adalah menghormati orang

tua, ketika orang tua masih hidup layani mereka menurut tata cara kesopanan, ketika

meninggal kuburkan mereka menurut tata cara kesopanan, clan berikan mereka

upacara kurban menurut tata cara kesopanan5. Dengan demikian menurut Konfusius

laku bakti anak terhadap orang tua seharusnya secara terns menerus walaupun orang

tua meninggal.

3 AncestorWorship, Encylopedia Americana, ( New York: Glorier Incoporated 1829) Vol.I, hS00-801

4 Nio Joe Len, Peradaban Tionghoa Se!ayang Pandang, (Jakarta: Keng PO, 196 l ), h. 89. 5 Legge, The Four Books, Co11fucion Analects, (Shanghai, tp 1930), h. 15.

Page 12: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

4

Kepercayaan orang Cina terhadap kehidupan setelah meninggal sangat kuat.

Mereka percaya bahwa roh-roh ini membutuhkan hal-hal yang sama sebagaimana

manusia di dunia. Segala kebutuhan tersebut hanya bisa diperoleh dari sanak keluarga

yang masih hidup.

Menurut masyarakat Cina, keharmonisan antara yang hidup dan yang telah

mati haruslah dijaga, karena jika keharmonisan ini terganggu maka akan timbul hal-

hal yang tidak diinginkan, seperti: kemiskinan, timbul penyakit, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk menjaga keharmonisan antara yang hidup den[,>an yang mati

diperlukan kelapangan hati dari yang hidup untuk memberikan penghormatan pada

·6 yang mall .

Sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni selama ini, penulis tertarik untuk

mengetengahkan tentang kebudayaan Cina khususnya agama tradisional. Penulis

mencoba untuk memaparkan apa dan bagaimana sembahyang kepada leluhur dalam

masyarakat Cina, khususnya pelaksanaan upacara sembahyang kepada leluhur di

Indonesia. Disamping itu, penulis berusaha untuk menjelaskannya semaksimal

mtmgk-in agar bisa dipahami oleh orang yang ingin mengetahui tentang agama

tradisional orang Cina khususnya tentang sembahyang kepada lelulmr. Oleh sebab itu

penulis mencoba untuk mengambil judul pada skripsi ini "Makna Sembahyang

Kepada Leluhur dalam Konsep Agama Khonghucu".

6 M. lkhsan Tanggok, Jala11 Keselamata11 Me/alui Agama Kho11ghucu, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 7

Page 13: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sembahyang kepada leluhur merupakan suatu tradisi yang sudah cukup tua

bagi masyarakat Cina, bahkan sudah ada sebelmn Khonghucu lahir ke dunia. Namun,

meskipun zaman sudah berubah, pengetahuan bertarnbah, pendidikan orang Cina

semakin maju, agama-agarna yang dianutpun berbeda-beda, namun tradisi upacara

tersebut masih tetap dipertahankan. Karena sembahyang kepada leluhur tidak hanya

berfungsi mempersatukan keluarga, tetapi berfungsi juga sebagai rasa bakti seorang

anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia, khususnya anak tertua yang

memimpin upacara kepada orang tua yang telah meninggal.

Dalarn pembahasan skripsi ini penulis memberikan batasan yang akan

dibahas.

1. Upacara sembahyang kepada leluhur dalarn masyarakat Cina yang menganut

agama Khonghucu.

2. Ajaran Khonghucu tentang penghormatan kepada leluhur (nenek moyang).

Sedangkan dalam perumusan masalah ini, agar tidak melebar terlebih dalmlu

akan dikemukakan pokok-pokok permasalal1an yang sangat penting dalam

pembal1asan skripsi ini yaitu: Bagaimanakah bentuk penghonnatan kepada leluhur

dan maknanya bagi kehidupan mmyarakat Cina yang beragama Khonghucu.

C. Metodologi Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalarn penyusunan skripsi ini, adalah sebagai

berikut:

Page 14: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

6

I. Penulis melakukan penelitian perpustakaan (Library Research), yaitu

membaca dan menelaah buku-buku dan majalah-majalah yang ada

relevansinya dengan slaipsi ini.

2. Penelitian lapangan (Field Research), tujuannya adalah mencari data-data

yang ada kaitannya dengan pembal1asan slaipsi.

3. Metode dan alat pengumpulan data.

a. Teknik Observasi.

Dengan mendatangi tempat - tempat ibadal1 umat Khonghucu (Lithang) guna

memperoleh secara jelas dan nyata tentang cara-cara sembal1yang umat Khonglmcu.

b. Teknik Komunikasi.

Dalam telurik ini penulis menggunakan komnnikasi langsung (interview) atan

wawancara. Wawancara ini dilakukan secara mendalam (lndepth Interview) dengan

para informan tentang data-data yang diperlukan dan sesuai dengan judul slaipsi.

Dalam wawancara penulis telah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang ada

kaitannya dengan out line slaipsi. Di samping itu, ada pertanyaan-pertanyaan yang

tidak tertulis.

4. Metode Pengolahan Data.

Data yang sudal1 terkumpul kemudian diadakan klasifikasi nntuk disesuaikan

dengan masalah yang sedang dibal1as. Adapnn metode yang digunakan dalam

pengolahan data tersebut dengan menganalisa data yaitu, menyelidiki dan

menguraikan istilah-istilal1 dengan isi yang dimaksud. Tujuannya ialal1 untuk mencari

penge1tian-pengertian atau nntuk memahami konsepsi-konsepsi yang sedang dibahas.

Page 15: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

7

Adapun pendekatan yang digunakan dalarn pengurnpulan data. Ada dua

pendekatan untuk rnenganalisa agarna dalarn kehidnpan beragarna :

1 . Pendekatan dengan rnenggtrnakan ihnu-ilrnu agarna, yaitu rnelihat agarna dan

kehidupan beragarna berdasarkan teks kitab suci yang diyakini.

2. Pendekatan dengan rnelihat dan rnenganalisa agarna dari sudut pandang ilrnu­

ilmu sosial terutarna Sosiologi dan Antropologi yaitu rnelihat agarna dan

kehidupan beragarna, rnaupun upacara-upacara ritual yang rnereka lakukan

sebagai bagian dari suatu sistern sosial dan kebudayaan.

Untuk rnenulis skripsi ini, penulis berpedornan pada ketentuan-ketentuan dan

petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan oleh IAIN Syarif Hidayatuflal1 Jakarta, yaitu

buku: "Pedoman Penu/isan Skripsi, Tesis dan Disertasi IAIN Syari( Hidayatullah

Jakarta", yang diterbitkan oleh IAIN Jakarta Press Tal1un 2000.

E. Sistematika Penulisan

Sisternatika skripsi ini disusun melalui beberapa bab dan sub bab agar

mernudallkan dalam memal1ami dan mengikutinya. Secara garis besar dapat

dijelaskan sebagai berikut :

BAB I

BAB II

Pendahuluan yang terdiri atas Latar Belakang Masalah., Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Metode penulisan, serta Sisternatika

Penulisan.

Konsep Agama Khonghucu tentang Sembahyang pada Leluhur, yang

terdiri atas: Pengertian Sernbahyang Kepada Leluhur, Selayang

Page 16: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

BAB Ill

BAB IV

8

Pandaug Agama Khonghucu, dan Macam-macam sembahyang dalam

Agama Khongl1ucu.

Sembahyang Kepada Leluhur dan Maknanya Dalam Agama Khonghucu,

yang terdiri atas: Upacara Penghormatan Kepada Leluhur, Momentum

Mewujudkan Laku Bakti, Makna Upacara Penghormatan Kepada

Leluhur, dan Catatan Penulis (Analisa)

Kesimpulan.

Page 17: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

BAB II

KON SEP AGAMA KHONGHUCU TENT ANG SEMBAHY ANG

KEPADA LUHUR

A. Pengertian Sembahyang Kepada Leluhur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, roh adalah sesuatu yang

hidup tidak berbadan/jasmani, yang berakal budi dan berperasaan. Sedangkan leluhur

adalah nenek moyang.7

Jadi roh Jeluhur adalah orang yang telah meningggal dunia tetapi rolmya

dianggap masih berada di sekeliling manusia, dan masih mempunyai hubungan sosial

dengan orang-orang yang hidup, yang dihonnati dan disegani oleh keluarganya.

Konsep sembahyang kepada leluhur dalam agama Khonghucu tmtuk

mengenang dan menghormati pada leluhumya, tak Jain dan tak bukan adalah untuk

menyatakan terima kasihnya yang berkesinambungan. Hubungan darah yang tak

terputuskan ini membekas dalam hati sanubari setiap umat Khonghucu sehingga

menjalin kesinambungan sejara11 dan keterikatan antar manusia yang non materi yang

tulus dan mumi.

Umat Khonghucu, tak perduli kaya atau miskin, pintar atau bodoh, bahkan

berpangkat atau jelata mereka menghonnati satu sama lain seperti pendahulu mereka

yang telah tiada.

7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Ka111us Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. ke-L h. 830 dan 581

Page 18: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

10

Sembahyang kepada Jeluhur biasanya dilaksanakan tiap:

I. Tanggal 1 dan 15 Imlek malam hari

2. Tanggal 5 April (hari Ching Bing)

3. Tanggal 15 bulan VI! Imlek (sembahyang lelul1ur)

4. Malam menjelang tahun baru Imlek

5. Setiap tanggal wafat para lelul1ur.

Dalam Setiap keluarga Khonghucu altar lelul1ur mempunyai arti yang sangat

penting karena altar lelul1ur berfungsi sebagai sarana berhidmat dan mengenang,

sekaligus berjanji agar generasi pelanjut mampu hidup didalam kebajikan dan tidak

memalukan serta mengecewakan almarhum orang tuanya yang telah tiada. 8

Namun walau tidak ada media yaitu altar untuk sarana sembahyang kepada

lelulmr, penghormatan kepada leluliur masih tetap bisa diwujudkan dalam hati

sanubari.9

Penghormatan kepada leluliur merupakan suatu faktor yang paling penting

didalam masyarakat Cina. Penghormatan lelul1ur itu memegang posisi knnci tertinggi

didalam kehidupan agama Khonghucu. 10 Di Cina orang yang mati akan menjadi

lelulmr (nenek moyang) ketika periode ratapan tertentu (masa berkabung) telah usai.

Periode ratapan dianggap sebagai masa transisi bagi orang yang mati. Pada titik

8 Makin, Bersujud Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan 111enghorn1ati Para Leluhur atau Orang yang Te/ah Mendahu/11 (Jakarta: Sala, 1993), Cet ke-L h. 10

9 Tjandra R Mulyadi, Rohaniawan Khonghucu, Wawanwra Pribadi, Cibinong, 17 Nopember 2001

'0 Suh Sung Min, Injil dan Penyembahan Nenek Moyang (Y ogyakarta: Media Presindo, 2001 ),

h.48

Page 19: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

11

terakhir dari periode ratapan, sesajian untuk orang yang meninggal tersebut barn akan

diberikan, clan barn setelah itu manjadi seorang nenek moyang. Sejak saat itu nenek

moyang yang barn itu mendapat kuasa yang khusus bagi perlindungan keluarganya,

setelah itu pemberi sajian mengikntinya.

Kuasa nenek moyang barn berkurang pada generasi-generasi berikutnya.

Penghonnatan nenek moyang bagi pribadi di laksanakan sampai pada generasi kelirna

bagi raja-raja, generasi ketiga bagi para pangeran, tetapi bagi seorang bangsawan

biasa hanya satu generasi. Pada akhir periode, tablet (papan arwah) yang sama di

titipkan di kuil dan tidak lagi rnenerirna sajian.

Sikap dan penghonnatan terhadap orang nra adalah sikap yang baik. Tata

kelakuan ini rnernperluas budi kebijaksanaan yang dapat rnenjamin ketentraman dan

kesejahteraan keluarga. 11

B. Selayang Pandang Agama Khonghucu

Animisrne (pernujaan terhadap dewa-dewa alam) clan upacara untuk

kesuburan, khususnya pernujaan nenek rnoyang adalah bukan hanya praktek

keagarnaan bangsa cina yang paling awal tercatat, tetapi ada pada setiap agama­

agarna berikutnya rnasih tetap rnernpercayai ha! tersebut.

Pada saat dinasti Shang digantikan oleh Chou pada tahun 1027 SM hingga

771 SM, kerajaan Chou rnernerintal1 sebagai "Pangeran raja-raja" dalam kekuasaan

"Ibid, h. 49

Page 20: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

12

tak perlu dipersoalkan laf,>i atas dunia Cina 12 _ Dan bukti berpusatnya cara rnemuja

keluarga sejauh kita kembali kemasa dinasti Shang atau Yin I 000 SM. 13

Pada waktu dinasti Shang dan Chou berkuasa, hampir setiap segi kehidupan

dikuasai oleh kaum ningrat secara turun-ternurun. Diantara penguasa Shang dan Chou

banyak terdapat orang terkenaL Orang-orang terkenal dari kalangan keluarga ningrat

ini telal1 lama rneninggal dunia dan mereka dihonnati oleh sebagian besar rakyat

Shang dan Chou. Para pembesar dari kalangan ningrat ini tidak hanya dihonnati,

tetapi juga dirnasukkan dalam mitologi orang Cina, atau dapat dikatakan sebagai

Dewa.

Dapat dikatakan bal1wa penguasa pada masa itu hidup dalarn binibingan para

lelttlmr rnereka, yang dapat diketalmi dari berbagai macam dokumen yang ada pada

waktu itu. Dalam suatu inskripsi dari bejana Perunggu dapat dibaca ba!Jwa ada

seorang bangsawan dengan bangga rnengatakan ba!Jwa para lelttliur rnereka di surga

tela!J berbesar hati rnembukakan jalan bagi keturunanya di dunia.

Menurut pandangan rnasyarkat Cina pada rnasa itu kekuasaan yang rnereka

peroleh di dunia ini tidak lain anugerah dari para lelttliur rnereka yang ada di surga.

Surga ini rnenurut rnereka adala!J ternpat para pemimpin rnereka yang pema!J

berkuasa sebelunmya. Dinasti Chou adalal1 sala!J satu dinasti yang ditunjuk oleh para

leluhur di surga untuk rnemimpin Cina pada rnasa itu. Dalam pandangan rnasyarakat

266

12Man and His Gods. Encyclopedia of the World's Religions (London: the Hamlyn, 1971 ), h.

13Laurence G. Thomson, Chinese Religion (California: University of Southern, tt), h 31

Page 21: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

13

Cina pada masa itu, rakyat jelata, budak, dan orang-orang miskin, tidaklah dapat

merijadi penguasa di dunia, karena mereka tidak memiliki leluhur yang berkuasa di

surga. Jadi penguasa pada masa itu mempakan pewarisan dari penguasa masa lalu

yang masih dalam hubungan keluarga, dan tidak di raih melalui prestasi seseorang. 14

Pembenaran mengenai penganugerahan kekuasaan dari para leluhur ini tidak

saja di yakini oleh para penguasa Chou, namun mitologi semacam itu sudah ada sejak

zaman dinasti Shang. Mereka mengakui bahwa berdirinya dinasti Shang tidak

terlepas dari pemberian Tuhan kepada mereka untuk memimpin rakyatnya.

Pembenaran atas mitologi ini sangat sulit diterima oleh aka! sehat, namun agar dapat

diterima oleh sebagian besar masyarakat pada masa itu, mitologi tersebut disebarkan

melalui cerita-cerita rakyat. Menumt Creel, penguasa Chou menyebutkan ajaran

mereka ini sebagai ajaran mengenai "Keputusan Ti atau Tuhan ". Ti atau Thian adalah

sebutan untuk dewa tertinggi.

Kepercayaan semacam ini tidak hanya terdapat pada masyarakat Cina di masa

dinasti Shang dan Chou (sebehun Khonghucu lahir), namun juga dalam masyarakat

Cina dewasa itu. Akan tetapi dapat kita katakan bahwa masyarakat Cina sebelum

Khonghucu lahir sudah menamh keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan para leluhur

yang telah lama meninggal dunia dipandang hidup dalam surga. Meskipun para

leluhur ini sudal1 lama meninggalkan dunia, namun mereka tetap memperhatikan

sanak keluarga mereka yang ada di dunia. Untuk membalas kebaikan yang telah

14 M. lkhsan Tanggok, Op. Cit., h. 3-4

Page 22: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

14

diberikan para leluhur ini, mereka dengan senang hati memberikan sesembahan yang

dikemas dalam bentuk makanan untuk para leluhur mereka. 15

Agama Khonglmcu telal1 dirintis oleh para nabi sebelum nabi Khonglmcu

lal1ir, antara lain Raja Suci Tong Giao (2357-2255 SM) dan Gi Sun (2255-2205 SM)

yang semula dinamai agama Jikau, agama orang-orang yang lembut hati, terbimbing

dan terpelajar, yang kemudian disempurnakan oleh nabi Khonghucu (551-479 SM)

dan akhirnya ditegal(kan oleh Bingcu (372-289 SM).

Kitab suci agama Khonghucu

l. Yang pokok : Kitab Su Si (kitab yang Empat), terdiri dari :

a. Thay Hak I Kitab ajaran besar berisi tuntutan pembinaan diri ditulis oleh

Cingcu, murid nalli Khonglmcu.

b. Tiong Yong I Kitab tengah sempurna berisi ajaran keinlanan ditulis oleh

Cusu, cucu nabi Khonghucu.

c. Lun Gi I K.itab Sabda Suci berisi kunlpulan berbagai aJaran nabi,

percakapan nabi dengan murud-muridnya dan penghidupan sehari-hari

nalli.

d. Bing Cu I Kitab Bing Cu berisi ajaran Bing Cu yang menjelaskan ajaran

nabi Khonglmcu ditulis Oleh. Bingkho.

2. Yang melandasi: Ngoking (kitab yang linla), terdiri dari :

15 Ibid, h. 5

Page 23: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

15

a. Si King I Kitab Sanjak berisi kumpulan sanjak atau puji-ptciian purba

(abad 16 s/d 7 SM).

b. Su King I Kitab Hikayat I Dokumentasi Sejarah Suci berisi teks sabda-

sabda, peraturan-peraturan, nasehat-nasehat, maklumat para nabi dan Raja

Snci purba (abad 24 s/d 7 SM), dari zaman Raja Suci Giow sarnpai Raja

mnda Chien Bok Kong.

c. Ya King I Kitab Perubahan atau kejadian alarn semesta, wahyu yang turun

kepada Raja Suci Bun (abad 12 SM).

d. Lee King I Kitab berbagai peraturan tentang kesusilaan, peribadahan, di!.

e. Chun Chiu King I kitab catatan sejarah zaman Chun Chiu (722-481 SM),

yang ditulis oleh nabi Khonghucu untuk menilai peristiwa pada zaman

itu.16

Pengertian Agarna dijelaskan dalarn K.itab Tiong Yong (Tengah Sempuma)

Bab Utarna: "rlrman Tuhan itulah dinamai watak sejati, berbuat mengikuti watak

sejati dinamai menempuh jalan suci. Bimbingan untuk menempuh jalan suci dinamai

agan1a". 17

Menurut BS. Setianda bahwa agarna K.honghucu adalah tuntutan hid up yang

telah diturunkan melalui para nabinya. Nabi dalarn agarna Khonghucu berasal dari

berbagai suku bangsa, bukan hanya dari Tiongkok, Barat dan Timur yang dirintis

16 Bs. Setianda Tirtarasa, Rohaniawan Khonghucu, Wawancara Pribadi, Jakarta,. l 7 Nopember 200 l.

17 Ibid.

Page 24: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

16

s<:<iak Giou dan Stm (abad 24 SM) disempurnakan oleh nabi Khonghucu dan

ditegakkan oleh Bingcu, itulah yang menjadikan agama Khonghucu.

Dalam agama Khonghucu sendiri semua agama adalah milik Tul1an yang

menuntut manusia kembali kepada Tuhan. Karena manusia sebagai makhluk termulia

yang ditakdirkan mempunyai Sing (watak sejati).

Tuhan menuntut jalan manusia yaitu jalan kembali kepada jalan suci jalan

yang di1idhoi dan diralunati. Ada ayat-ayat yang menerangkan tentang Pengakuan

Iman agama Khonghucu antara lain :

''Adapun jalan suci dalam ajaran besar ilu ialah: Menggemilangkan kebajikan

yang bercahaya; mengasihi rakyat dan berhenti pada puncak kebaikan ". (Thay

hak I k't. Ajaran Besar Utama : I)

"Hanya kebajikan berkenan kepada Tuhan YME. sungguh hanya ada satu yaitu

kebajikan". (Wi Tik Tong Thian, Hom yu it tik)" (Su King).

Karena itulal1 wajib untuk mempelajari. Tidak hanya cukup diketalmi, tapi

hams dipelajari. Dalam kitab Tiong Yong (Tengah Sempurna) 24:2 : "Tanpa iman

tanpa kesungguhan hati segala sesuatu tidak akan teljadi. Semua dasamya iman".

Dan untuk meyakini sesuatu harus berdasarkan pengertian sesuai dengan ayat:

"Be/ajar tanpa belfikir akan sia-sia, belfikir tanpa be/ajar akan berbahaya ".

Apabila sudah melaksanakannya, berarti sudah mengembangkan watak sejati

manusia. Watak sejati itu merniliki lin1a pokok kebajikan :

1. Cinta kasih (Jien)

2. Kebenaran I keadilan I kewajiban (Gi)

Page 25: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

17

3. Susila (Lee)

4. Bijaksana (Ti)

5. Dapat dipercaya (Sien)

Lima sifat baik ini hendaknya selalu menghias diri setiap orang. Dengan

mengembangkan dan melaksanakan sifat kebaikan, manusia akan mendapat jalinan

yang indah terhadap Tuhan maupun terhadap sesamanya. 18

Manusia dalam pandangan agama Khonghucu adalah makhluk yang tediri dari

jasmani dan rohani. Bila manusia mati maka rohaninya akan kembali kepada Tuhan

untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia. Hal ini membuktikan akan

kepercayaan agama Khonghncn mengenru adanya kehidnpan setelah mati.

Sebagairnana yang disabdakan nabi Khonghucn didalrun kitab Lee Ki XXIV ayat 13

berbunyi:

Semangat (Khi), itulah perwlliudan tentang adanya roh; kehidupan jasad (Phik) itulah perwujudan tentang adanya nyawa, bersatu harmonisnya nyawa dan roh, itulah tujuan pengajaran agruna Semua yang dilahirkan pasti mengalami kematian; yang mati itu mesti pulang kepada tanah, inilah yang berkaitan dengan nyawa. Semangat itu mengembang naik ke atas, memancar cemerlang diantara semerbaknya ban dupa, itulal1 sari beratus benda dan makhluk., inilah pemyataan dari pada roh. 19

Sebagaimana telal1 disebutkan di atas, bahwa manusia adalah makhluk yang

tidak hanya memiliki rohani saja, tapi juga jasmani. Untuk kehidupan jasmaninya itu

manusia memerlukan berbagai uafsu, naluri dan dorongan untuk memenuhi

kebutuhan lahimya, maka manusia wajib mrunpu mengendalikan nafsu-nafsunya

18 Smyo Hutomo, Tara ibadah dan Dasar Agama Khonghucu, (Jakarta : MATAK.IN 1983),, h. 19.

19 MATAKIN, Pokok-pokokKeimanan Konfusiani, (Solo: MATAKIN 1985), h. 42-45.

Page 26: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

19

C. Macam-macam Sembahyang Dalam Agama Khonghncu.

Sebelum masuk pada uraian tentang sembahyang kepada leluhur pada

pembahasan selanjutnya, maka terlebih dahulu kita mengenal jenis sembahyang

lainnya, kiranya pada agama Khonghucu banyak sekali macam dan ragam

sembahyang selain sembahyang yang kepada leluhur. Ada sembahyang terhadap

Thian Tul1an Yang Maha Esa, terhadap nabi dan para arwal1 suci dengan berbagai

nama, waktu, dan aturannya.

Di bawah ini akan diuraikan tentang macam-macam sembahyang dan saat­

saat waktunya, tetapi tidak dengan tata cara pelaksanaan ibadatnya.

a. Sembahyang kepada Thian Tuhan Yang Maha Esa

1 ). Tiam Hio/Sembahyang Ucapan Syukur

Dilakukan tiap hari, pagi/sore atau tiap bulan barn dan bulan

pumama, Cet let dan Cap Go; yaitu sore menjelang Ce let, Cet let

pagi dan Cet let sore demikian pula untuk Cap Go.

2). Sembahyang Syukur Malam Penutupan Tahun (Gwan Than)

Dilaksanakan dalam keluarga pada saat Cu Si (jam 23.00-01.00),

cukup dengan Tiam Hio; kecuali bila telah melakukan nazar

(janji/kaul) wajib dilakukan dengan altar lengkap.

3). King Thi Kong (Sembahyang Besar Kepada Tuhan Yang Maha Esa)

pada tanggal 8/9 Cia Gwee

Dilaksanakan seminggu sesudah Tahun barn Khonghucu-lik, yakni

pada tanggal 8 malam hari menjelang tanggal 9 bulan Cia Gwee,

Page 27: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

pada saat Cu Si (jam antara pukul 23.00-01.00)

4). Sembahyang Syukur Saat Siang Gwan/Gwan Sian

20

Dilaksanakan pada Cap Go Meh/tanggal 15 bulan Cia Gwee, antara

saat Shien Si sampai saat Cn Si (15.00-01.00)

5). Sembahyang Besar Twan Yang

Dilaksanakan pada tanggal 5 Go Gwee (tanggal 5 bulan V Imlek) di

rumah masing-masing, di Lithang atau di tanah lapang dekat tepi

dungai atan laut.

Dilaksanakan pada saat Ngo Si (jam 11.00-13.00)

6). Sembahyang Besar Tangcik

Dilaksanaka..'1. pada tanggal 22 Desember pagi dini hari saat len Si

(jam 03.00 s.d. 05.00) di rumah masing-masing atau di Lithang.

b. Upacara Sembahyang untuk nabi

1). Upacara Sembal1yang Besar Cing Sing Tan I Peringatan Hari lahir

nabi Khonghncu

Dilaksanakan pada petang hari menjelang Pik Gwee Ji Chiet (27

bulan VII Khonghucu Lik), oleh para rokhaniawan, pengurus dan

panitia penyelenggara. Waktu saat Bau Si (antarajam 05.00-07.00).

2). Sembahyang hari genta Rokhani (Tang Cik)

Dilaksanakan pada tanggal 22 Desember pagi dini hari saat Ien Si

(jam 03 .00-05 .00) di rumah masing-masing atau di Lithang.

Page 28: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

3). Sernbahyang Peringatan hari Wafat nabi

Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 18 Ji Gweejarn 09.00.

c. Upacara Sernbahyang Untuk para Suci

1). Hari Twan Yang

21

Dilaksanakan pada tanggal 5 Go Gwee (tanggal 5 bulan V hnlek) di

rurnah rnasing-rnasing, di Lithang atau di tanah lapang dekat tepi

sungai atau laut.

Dilaksanakan pada saat Ngo Si Garn 11. 00-13. 00)

Surat do'a ditulis pada kertas rnerah.

2). Bari Sernbahyang Tiong Chiu

Diselenggarakan pad tanggal 15 bulan VIII hnlek (Pik Gwee Cap

Go)

3). Hari Sernbahyang He Gwan

Diselenggarakan pada tanggal 15 Cap Gwee/bulan 10 Irnlek, cukup

dengan Tiarn Hio.

d. Upacara Sernbahyang Untuk Leluhur

I). Tlriarn Hio

Dilaksanakan pada tanggal I dan 15 hnlek; dilaksanakan pada petang

hari sebelumnya, dan pada tanggal tersebut pagi dan sore hari,

( sernuanya tiga kali).

2). Sernbahyang hari Wafat Leluhur (Co-Ki)

Page 29: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

22

Dilaksanakan pada saat bau Si (antara jam 05.00-07.00). Sajian (bila

memungkinkan) lengkap,jangan dilupakan sayur sawi dan nasi putih.

3). Pada Tutup Tahun lama (Ti Sik)

Dilaksanakn pada tanggal 29-VII Imlek, dilaksanakan pada siang hari

saat Bi Si (antarajam 13.00-15.00) sajian lengkap.

4). Ching Bing (Sadranan)

Dilaksanakan di makam atau di Thiong Ting (mnum). Waktu bebas,

sekitar 10 hari sebelum/sesudah 5 April. Sajian boleh lengkap.

5). Tiong Gwan atau Tiong Yang

Dilaksanakan pada tanggal 15 bulan VII Imlek, di altar keluarga.

Pada saat Ngo Si (antarajam 11.00-13.00) sajian boleh lengkap.

e. Kebaktian Kemayarakatan

1 ). King Hoo Ping atau Sembahyang bagi Arwal1 Umum

Dilaksanakan tanggal 29 bulan VIl Imlek, untuk sembahyang ini

dibuatkan altar khusus, di halaman kelenteng atau di ruang khusus di

rumah abu umum atau Tiong Ting. Sajian lengkap.

2). Sembahyang hari Persaudaraan (Sosial) atau Hari kenaikan Cookun

Diselenggarakan pada tanggal 24 bulan 12 Imlek (Cap-Ji-Gwee-Ji-Si)

dan dilaksaknakan pula pada tanggal 4 bulan 1 Imlek (Ci Gwee Chee

Si) sebagai hari penyambutan Coo Kun (malaikat pemeriksa/dapur)

turun. Pada hari persaudaraan ini yang penting ialah diadakan

Page 30: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

23

kegiatan-kegiatan prikemanusiaan, kegiatan dana dan amal untuk

fakir miskin.

JADWAL WAKTU SEMBAHWANG

1. Saat Cu Si antara pukul 23.00-01.00

2. Saat Thio Si antara pukul 01.00-03.00

3. Saat Ien Si antara pukul 03.00-05.00

4. SaatBau Si antara pukul 05.00-07.00

5. Saat Sien Si antara pukul 07.00-09.00

6. Saat Ci Si antara pukul 09.00-11.00

7. SaatNgo Si antara pukul 11.00-13.00

8. Saat Bi Si antara pukul 13.00-15.00

9. Saat Shien Si antara pukul 15.00-17.00

10. Saat Yu Si antara pukul 17.00-19.00

11. Saat Sut Si antara pukul 19.00-21.00

12. SaatHai Si antara pukul 21.00-13.00

RUMAH IBADAHffEMPAT KEBAKTIAN

I. Thian Than Tempat ibadah untuk bersujud kepada Thian Tuhan Yang

MaliaEsa

2. Khonghucu Bio

3. BunBio

4. Lithang

Komplek bangunan kuil untuk kebaktian bagi nabi

Sejenis no.2, hanya saja segala lambang-lambang Altar

dengan Sienci (berwajud tulisan, tanpa gambar atau

patung)

Ruang kebaktian, tempat jamaah melaksanakan ibadah

bersama

Page 31: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

5. Cong Bio I

Co Bio

6. HioHwee

7. Kau

Kuil Jeluhur

Altar leluhur didalam keluarga

Altar sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa

8. Bio/Kelenteng/Kuil Para Suci

9. Sia : Altar sembahyang bagi Malaikat Bumi.21

24

21 Sumber seluruhnya diperoleh dari: Majelis Tinggi Agama Khonghucu fudonesia (MATAKJN), Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu, h. 35, 39-42 dan B.S. Suryono Hutomo, Modul Tata Agama penyeragaman Tata Ibadah. Diktat Penataran Agama Khonghucu Tinggat I bagi ca/on Rohaniawan dan pengajar, (fangurang: MATAKJN, 1990) IL 3-6.

Page 32: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

BAB III

SEMBAHY ANG KEPADA LELUHUR DAN MAKNANY A

DALAM AGAMA KHONGHUCU

A. Upacara Penghormatan Kepada Leluhur

Semua aktifitas manusia yang bersangkutan dengan agama didasarkan atas

suatu getaran jiwa, yang biasanya disebut emosi keagamaan. Emosi keagamaan ini

biasanya pemah dialami oleh setiap manusia, walaupun getaran emosi itu mungkiu

hanya berlangsung untuk beberapa detik saja, untuk kemudian menghilang kembali.

Emosi keagamaan itulal1 mendorong orang melakukan tindakan-tindakan yang

be rs if at agama. 22

Sistem agama dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai ciri-ciri khusns

untuk sedapat mungkiu memehbara emosi keagamaan itu di antara pengikut-

pengikutnya. Dengan demikian emosi keaganlaan merupakan unsur penting dalam

Stratu agama bersama dengan tiga unsur yang lain yaitu sistem keyakinan, sistem

upacara keagamaan, dan suatu umat yang menganut agama itu. 23

Penghormatan leluhur dalam masyarakat Cina merupakan suatu sistem agama

oleh karena selain memiliki emosi keagamaan, juga memiliki unsur-unsur yang lain

sistem keyakinan dimarra perhatian ditujukan pada konsep tentang roh-roh leluhur,

sistem upacara keagamaan, dan suatu nmat yang menganut agama tersebut.

22 Koentjoroningrat, Penganlar I/mu Antropologi, (Jakarta : Aksara Baru 1986), h. 3 76-377. 23 Ibid,

Page 33: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

26

Sistem upacara keagamaan mengandung empat aspek yang menjadi perhatian

khusus yaitu: (1) tempat upacara keagamaan, (2) saat-saat upacara keagamaan

dijalankan, (3) benda-benda dan alat upacara, ( 4) pelak:u upacara.24

Penghormatan leluhur dilakukan pada tempat tertentu, yaitu di rumah abu, di

rumah tempat tinggal keluarga serta kuburan-kuburan. Rumah abu orang-orang Cina

khususnya di Indonesia merupakan perkumpulan klen dimana anggotanya ~ah

orang-orang Cina yang baerasal dari sub suku bangsa mana saja asalkan mempunyai

nama keluarga yang sarna.25 Yang dimaksud dengan sub suku bangsa di sini adalah

orang-orang Cina yang berasal dari propinsi-propinsi yang berbeda, membawa serta

ciri kebudayaan yang khas dari kampung halamannya dan memiliki perbedaan dialek

bal1asa sepertinya Hokkian, Hakka, Kanton. 26

Pada saat-saat tertentu seluruh anggota Klen tersebut berlrumpul, selain untuk

melakukan upacara sembahyang leluliur bersama, rumah abu ini juga bertujuan

memperat persaudaraan serta solidaritas keluarga.

Upacara-upacara penghormatan kepada leluliur yang dilak:ukan oleh orang

Cina biasanya berkenaan dengan suatu peristiwa atau perayaan tertentu. Dalam

kebudayaan Cina banyak terdapat perayaan-perayaan tradisional yang berkaitan

dengan agama yang dianut. Di antara perayaan-perayaan tersebut, ibadah yang

khusus di tujukan kepada leluliur adalah :

24 Ibid, h .. 378. 25 Makmur, Fungsi R11mah Abu dalam Kehidupan Orang Tionghoa, Skripsi Sarjana Fakultas

Sastra (Jakarta :perpustakaan UI 1983) h_ 6. 26 Skinner, Golongan Minari/as, Golongan Etnis Tionghoa Di Indonesia

(Jakarta:Gramedial981) ed MelyG. Tan, h_ 6

Page 34: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

27

1. Setiap tanggal 1 dan 15 bulan lmlek yang disebut Ce It Cap Go.

2. Hari wafat lelubur I orang tua/

3. Sembahyang Tahun Baru.

4. Sembahyang Ceng Beng- Qing Ming.

5. Sembaliyang arwah umum - Cioko (sembahyang rebutan). Cioko dilakukan

pada tanggal 15 bualan 7 Imlek ditujukan bagi arwah atau roh yang tidak

memiliki keluarga lagi atau roh-roh yang terlantar, yang tidak disembahyangi

oleh sanak keluarga lagi.27

Semua upacara tersebut pada umumnya dilakukan di !1lIIlah-rumah keluarga

terutama yang memelihara abu. Waiau demikian, banyak keluarga yang tidak

memelil1ara abu juga melakukan upacara sembal1yang dengan meletakkan meJa

menghadap pintu muka rumahnya. Semua upacara yang dilakukan tersebut bertepatan

dengan suatu perayaan tertentu yang erat kaitannya dengan peredaran alam.

Dalam upacara agama biasanya dipergunakan benda-benda sebagai alat

upacara seperti patung-patung, al at bunyi-bunyian dan sebagainya. 28 Peralatan ritus

upacara lelubur di rumah tempat tinggal lebili sederhana daripada di rumah abu.

Dalam upacara diperlukan dupa atau Hio, lilin, papan lelubur atau papan arwah yang

disebut Sien Ci atau Shen Wei, tempat menancapkan dupa atau hiolo yang banyaknya

tergantung dari jumlah lelubur yang disembahyangi, kotak panjang-bundar tempat

berisikan batang dupa, dan lain-lainnya. Segala peralatan ritus upacara seperti

2:1 Suara Agama Konghucu, (Solo: MATAKIN, 1969), h. 4 28 Koentjoroningrat. OP. Cit., h. 378

Page 35: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

tersebut di atas diletakkan di atas meja abu leluhur yang merupakan sebuah meja

khusus diperuntukkan bagi leluhur.29 Meja abu umumnya terdiri atas dua atau tiga

buah meja berwama merah Lou. Meja yang tinggi berukuran panjang 6 1/2 kaki dan

lebar 2 1/2 kaki, dan meja yang rendah berukuran panjang/lebar 3 kaki. 30

Jika tidak ada Shen Wei, pada dinding di belakang meja abu biasanya

digantung potret leluhur atau orang tua. Bersama dengan potret-potret tersebut

biasanya juga terdapat gambar pemandangan alam., diapit oleh dua buah panji yang

bertuliskan huruf-huruf Cina. Keseluruhan gambar dengan panji-panji tersebut

dinamakan Shen-Shui, maksud dari gambar itu adalah pelambang tempat tinggal

leluhur dimana "abu" nya diletakkan di hadapan lukisan tersebut. Pada keluarga yang

cukup mampu, meja abu dihiasi dengan sebuah jambangan yang berisi bunga-bunga

segar. Bagi orang-orang yang kurang mampu biasanya altar dihias dengan bunga-

bunga yang terbuat dari kertas yang kemudian akan diganti dengan yang barn pada

hari-hari menjelang Tahtm Barn Imlek.31

Persembahan yang ditujukan bagi leluhur dapat dikelompokkan menjadi dua

bagian yaitu persembahan yang dibakar dan yang tidak dibakar. Persembahan

tersebut berbentuk sajian makanan, minuman serta benda yang terbuat dari kertas.

Persembalian yang tidak dibakar, berupa berbagai jenis makanan dan minurnan akan

tetap utuh selama upacara berlangsung dan pada akhir upacara akan menjadi santapan

29 Yang dimaksud dengan abu leluhur di sini bukanlah merupakan abu dari pembakaran jenazah (kremasi) leluhur melainkan sebagai pelarnbang saja. Biasanya abu ini berasal dari kelenteng ada juga yang diarnbil dari abu dapur atau sisa-sisa pembakaran llio.

30 Mely G. tan. Op. cit. h, 162. 31 Nio, Peradaban Tionghoa Se/ayang Pandang (Jakarta: Keng Po 1961), h. 93.

Page 36: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

29

bagi seluruh keluarga. Persembahan yang dibakar terdiri dari sebagian kecil saJ1an

yang tersedia serta uang-uang kertas tiruan32.

Kedua bentuk persembahan ini memiliki arti simbolis. Jika ditelusuri menurut

dasar pemikiran orang Cina seperti yang telah diterangkan sebelumnya, persembahan

saj ian-saj ian makanan dan minuman tersebut merupakan tindakan pengucapan syukur

yang ditujukan bagi PO (material soul) oleh karena jenis persembahan ini tidak

dibakar. Sedangkan jenis persembahan yang menggunakan api (dibakar) ditujukan

bagi Qi (immaterial soul).

Pelaku atau orang-orang yang melakukan upacara sembahyang lelul!ur adalah

orang-orang yang masih terikat dalarn suatu keluarga atau marga. Sembahyang

kepada lelul!ur yang dilakukan keluarga, dipimpin laki-laki tertua dalarn keluarga,

jika ia sudal! terlalu lemal! dan sudah tidak sanggup lagi memimpin upacara maka

tugas tersebut diseral!kan pada anak laki-laki yang sulung; upacara ini ditujukan

terbatas pada lelul!ur yang terdekat saja dan pelaku upacara juga terbatas pada

anggota keluarga yaitu isteri, anak serta cucu-cucu. Pemujaan di rumah abu dihadiri

oleh anggota keluarga besar atau atau Iden, dan yang dipttja adalah lelul!ur yang lebih

jaul!. Pimpinan upacara ditunjuk seorang yang dianggap paling tua dan paling

dihormati.

1. Tata Cara Sembahyang Kepada Lelul!ur

Sembahyang kepada lelul!ur dilaksanakan di rurnal! masing-masing, yakni

32 Makna pembakaran uang kertas yaitu sebagai bekal di surga untuk menyogok para dewa jangan sampai mengganggu para roh leluhur.

Page 37: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

30

pada altar keluarga (Hio Hwee) atau Bio leluhur atau Co Bio. Dan upacara

sembahyang ini dapat dilakukan bersama atau perseorangan33.

Upacara sembahyang kepada Jeluhur menggunakan media yaitu Ciak tuk

yaitu meja sembahyang yang berbentuk empat persegi panjang bentuknya dan lebih

tinggi dari meja di depannya. Sedangkan Ki tuk yaitu meja sembahyang berbentuk

bujur sangkar dan Jebih rendah dari pada Ciok-tuk. Apabila altar di rumal1 memakai

satu meja saja, yaitu Ki-tuk saja, yang tingginya dibuat Jebih tinggi sedikit dari pada

meja makan biasa, maka penyusunan altar disesuaikan.

Altar I meJa sembahyang leluhur sebaiknya diletakkan di bagian tengah

rumah (tempat yang menghadap pintu keluar), kalau tidak memungkinkan meja

sembahyang tersebut diletakkan di ruang tengah maka tempat sembayang leluhur ini

bisa ditempatkan di ruang khusus seperti kamar.. Hendaknya dirawat sebagainiana

mestinya suatu tempat suci, jangan diletakkan di atasnya benda-benda yang tidak ada

hubungannya dengan peralatan upacara.

Perlengkapan sembahyang dapat ditambah sesuai kebiasaan setempat, asalkan

tidak bertentangan dengan maksud pemghormatan kepada leluhur, sebaiknya di altar

leluhur juga di leta ·kkan kitab Su S~ dekat Sien-Ci I foto Jeluhur.

Tempat kebaktian keluarga kepada leluhur ini ada duajenis yaitu:

a. Rumah abu leluhur atau kelenteng leluhur (Co Bio), umunmya di tempat

ini pada altarnya di letakkan Sien-Ci leluhur kaum.

33 MATAKIN, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Klwnghucu, (Solo: tpn, 1985), h. 90

Page 38: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

31

b. Hio Hwee yaitu tempat abu leluhur keluarga/rumah tangga, pada

umumnya pada altar selain menggunakan Sien-Ci, kini banyak digunakan

foto leluhur yang dihormati34•

Rnmah abu leluhur ini sekarang ada dua macam :

1) Rnmah abu dari satu marga/satu kaurn.

2) Rumah abu untuk leluhur umum.35

Tata cara pelaksanaan sembahyang kepada Tuhan maupun leluhur ada

beberapa ha! yang hams di ketahui, yaitu sebelnm sembahyang ke altar leluhur, hams

terlebih dahulu sembahyang dengan menghadap keluar pintu rumah, maksudnya

adalah sembahyang kepada Thian, Tuhan YME, karena orang tua hanya merupakan

sebagai wakil dari Tulllll1, sedangkan Tuhan adalah yang maha roh (sing ti kwi sien)

yang dengan sepenuh hati menyadari adanya nyawa dan roh, sebagai anak memohon

berkah kepada Tuhan. Setelah itu nyalakan tiga atau sembilan batang dupa kemudian

naikkan tiga kali sambil mengucap dalam hati :

Pertama : Ke hadirat Thian Yang Maha Besar di tempat Yang Maha Tinggi.

Kedua : Kehadapan nabi Khonghucu, penuntun dan penyadar hidup ..

Ketiga : Kehadapan segenap leluhur yang karni hormat dan cintai,

34 Ibid., h. 91 35 Ibid., h 22.

siancay.36

36 MAKIN, Membentuk Sikap Bakti; Bersi!ftld Kepada Tuhan YME dan Menghormati Para Leluhur atau Orang Tua.)'2ng Mendahului, (Solo: tpn, tt), h 22.

Page 39: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

32

Sesudah itu dupa dinaikkan secara Ting Lee37 (tangan kanan dikepal ditntnp

telapak tangan kiri, dari ulu hati diturunkan sedikit laln dinaikkan sampai ke atas

dahi) dan ditancapkam dupa pada tempat yang disediakan, lain bersikap Pau Sim Pat

tik ( telapak tangan kanan ditntnp telapak tangan kiri, kedua ibn jari dipertemukan dan

diletakkan di uln hati) dan mengucapkan doa, sebagai berikut :

"Ke hadiral Thian Yang Maha Besar, di lempat Yang Maha Tinggi, dengan

bimbingan Nabi Khonghucu, dipem1u/iakanlah.

Diperkenankan kiranya kami melakukan sujud sebagai pernyataan kepada

leluhur kami. Kami berdoa semoga Tuhan berkenan bagi para arwah beliau itu

selalu di da/am cahaya kemuliaan kebajikan Thian, sehingga damai dan tenteram

yang abadi boleh selalu padanya.

Siancay. (diakhiri dengan sekali Ting Lee).38

Selesai bersembahyang kepada Thian kemndian mennjn ke altar leluhur. Dupa

dinyalakan dua atan empat batang dan dinaikkan 2 kali sambil mengucap :

Pertama : Ke hadirat Thian Yang Maha Besar, di tempat Yang Maha Tinggi.

Kedna : Kehadapan .......... yang kami hoimat dan kasihi, siancay.39

Setelah itn batang itn ditancapkan, kemndian bersikap Pan Sim Pat Tik memanjatkan

doa:

"Kehadapan leluhur (namalpanggi/an kepada beliau yang dihormati) yang kami

cinta dan hormati, terimalah hormat dan bakti kami.

37 71ng Lee barmakna menyampaikan hormat setinggi-nnggmya waktu sembahyang dihadapan altar, sedangkan Pau Sim Pat adalah sikap yang bennakna delapan kebenaran, yaitu: bakti, rendah hati, setia, dapat dipercaya, susila, kebenaran, suci hati, dan tahu rnalu.

38 MAT AKIN, Op. Cit, h. 19-20. 39 MAKIN, Op. Cit, h. 22.

Page 40: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

33

Segenap kasih dan teladan mu/ia yang telah kami terima, akan tetap kami

junjung dan /anjutkan serta kembangkan, sebagaimana Nabi Khonghucu telah

menyadarkam dan membimbing diri kami.

Kami akan selalu berusaha menjaga keharuman serta keluhuran nama keluarga

dan leluhur kami, tidak menodai dan memalukan.

Terimalah homwt dan bakti kami.

Siancay.40

2. Macam-macam Perayaan Penghormatan Kepada Leluhur.

a. Sembahyang Ce It Cap Go

Sembahyang Ce It Cap Go dilakukan pada setiap tanggal I dan I 5 Imlek. Di

Indonesia upacara ini disebut juga sembahym1g tuang teh.41 Tradisi penghormatan

leluhur pada setiap tanggal tersebut bermula sebelum masuknya penanggalan Tarikh

Masehi di Cina.

Sebelum orang Cina mengenal hari minggu dalam penanggalan Tarikh

Masehi, memakai tanggal I clan 15 dalam penganggalan Cina/Imlek sebagai hari

untuk beristirahat. Pada tanggal-tanggal tersebut, keluarga-keluarga yang 'memelihara

abu' membakar batang hio di hadapan 'abu lelu11ur' atau Shen Wei dan juga di

hadapan patung dewa yang dipuja di dalam rumalmya pada waktu pagi dan sore

hari.42 Upacara ini biasanya dilakukan pada sore hari, 1 hari sebelum tanggal 1 dan 15

Inilek kemudian dipagi dan sore hari pada tanggal tersebut. Sembahyang pagi

biasanya dilakukan pada pukul 6 atau 6.30, sore hari dilakukan pada pukul 18.00.

40 MAT AKIN, Op. Cit., h. 92. 41 Tan, The Chinese Of Sukabumi (New York: tpl963), h. 165. 42 Nio, Op. Cit., h. 13 8.

Page 41: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

34

Tata ibadah yang diJakukan pada setiap tanggal 1 dan 15 Imlek ini merupakan

bentuk dasar dari upacara pada setiap sembahyang.43

1) Tempat Upacara

Sembahyang ini diJakukan pada setiap tempat tinggal keJuarga Cina

yang masih memiliki meja abu, upacara berlangsung dihadapan abu

JeJubur. Meja abu biasan: 'ya diletakkan di ruang tengah, ruangan tempat

berkumpul seJurub keluarga.

2) PeraJatan Upacara

Di atas meja abu diJetakkan potret orang tua atau kakek-nenek yang

teJah meninggaJ, 2 batang Jilin, Jampu listrik berbentuk lilin, kotak tempat

penyimpanan lrio, hio Jou, geJas-geJas berisi teh, serta sajian sederhana

berupa kue dan buah-buahan.

3) Jalannya Upacara

Pada ibadah ini, sembahyang biasanya dilaknJ kan oleh isteri dan

anak-anaknya dalam keJuarga. Ketika upacara akan dimulai, segala

keperJuan sembahyang disiapkan. Sajian berupa teh serta kue dan buah­

buahan diletakkan di atas meja abu, kemudian dua batang lilin

dinyalakan.

Pada mulanya pintu depan dibuka lebar, lalu tiga batang lrio

dinyalakan. Dengan ketiga batang hio tersebut, diJakukan

persembahyangan di depan pintu menghadap keluar sambil memanjatkan

43 Tan, Op Cit, h. 165.

Page 42: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

35

do'a kepada Tuhan meminta izin untuk mengm1dang leluhur agar datang

ke rumah tersebut dan mencicipi hidangan yang di sediakan. Ketiga hio

tersebut ditaruh pada sebuah tempat kecil khusus yang ditempelkan pada

dinding di muka pintu luar.44

Selanjutnya dilakukan hio untuk leluhur. Hio yang ditujukan bagi

leluhur berjUilllah dua batang. Di hadapan meja ahu, dilakukan saja

dengan hio sambil memanjatkan doa bagi leluhur berisi puji syukur dan

hormat serta harapan agar para leluhur berkenan menerima persembahan

yang diberikan. Kemudian hio tancapkan pada hio/o . Selanjutnya upacara

selesai.

Persembahan yang diberikan seperti teh dan kue setiap kali diganti

pada waktu sernbahyang dilakukan, kecuali buah-buahan. Lilin dan hio

yang telah habis juga diganti dengan yang baru pada saat sernbahyang.

Persernbahan yang diletakkan pada sore hari tanggal 15 Imlek diangkat

pagi-pagi pada keesokan harinya.

b. Sembahyang Tahun Boru

Perayaan Tahun Baru Cina rnerupakan suatu perayaan yang diadakan

sehubungan dengan kedatangan rnusinl semi di daratan Cina, dihitung sesuai dengan

pehitungan Lunar yang dianut rnasyarakat Cina, yang jatuh tepat pada tanggal 1 bulan

44 Dalam tradisi masyarakat Cina, sebelum kita melakukan di depan meja abu leluhur orang tuanya, terlebih dahulu memberikan penghonnatan kepada Dewa Langit Dewa Langit ini digambarkan sebagai Tuhan yang menciptakan alarn dan seisinya

Page 43: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

36

1 Imlek. Dalam penanggalan Masehi, Talnm Baru Imlek biasanya dirayakan setiap

tanggal 28 atau 29 Januari.

Menjelang T ahun Barn, setiap keluarga sibuk mengatnr persediaan untuk

menyambut pergantian tahun. Satu hari sebelum Tahun Barn, yaitu pada tanggal 29

bulan 12 Imlek dilakukan upacara sembahyang khusus ditujukan bagi leluhur.

Sembahyang ini biasanya disebut juga Sembahyang Tahun Baru. Tidak semua

keluarga Cina melakukan sembahyang leluhur atau Sembahyang Tahun Baru itu pada

hari sembahyang atau oleh orang Cina disebut hari 'Ji Kao Kao',45 tersebut. Ada juga

yang menyelenggarakannya beberapa hari dimuka Tahun Barn dengan maksud agar

segala sesuatu yang bertalian dengan Tahun Barn cepat selesai. Lagipula harga

barang-barang keperluan untuk itu belum meningkat setinggi harga-harga pada waktu

satu hari dimuka T ahun Barn. 46

I) Tempat Upacara

Sembahyang Tahun Barn, dilakukan disetiap tempat tinggal keluarga

dan upacara ini berlangsung di hadapan abu leluhur. Biasanya

diletakkan di ruang tengah, ruangan yang agak luas tempat berkumpulnya

seluruh keluarga. Bagi keluarga yang tidak memiliki meja abu, sajian

persembahan biasanya diletakkan di atas meja makan bersama-sama

dengan po tr et leluhur.

2) Peralatan Upacara.

45 Ji Kao Kao merupakan dialek Hokkian =(Nian Jiu Kao) yang berarti Jamuan tanggal 29. 46 Nio, Op. Cit, h. 145.

Page 44: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

37

Keluarga yang tidak memiliki meJa abu, bisa mengguuakan meJa

makan. Di atas meja makan kita meletakkan sajian. Selain sesajian, di atas

meja diletakkan potret orang tua yang meninggal, Jilin berwarna merah

yang melambangkan kebahagiaan, gelas berisi beras untuk menancapkan

hio, poci-poci teh. Selain itu juga digunakan hio berwarna merah, tempat

pembakaran kemenyan berkaki empat, dua bual1 uang logam kuno, uang-

uang kertas emas dan perak tiruan, serta kertas-kertas bergambarkan

kebutuhan rumah tangga, seperti baju, celana, teko dan sebagainya, ini

dimaksudkan agar para arwah leluhur dapat merasakan kehidupan

sebagainiana ketika ia hidup di dunia. Dan semua itu merupakan simbol-

simbol belaka.

Sajian ini dihidangkan lebih istimewa daripada hari-hari biasa. Sajian

berupa buah-buahan, kue-kue kecil, kue keranjang, minUillan serta

makanan kesukaan leluhur. Ada jenis makanan yang harus selalu

disajikan berupa: binatang berkaki empat, misalnya babi yang mewakili

tanah, burnng atau ayani yang mewakili udara, dan ikan yang mewakili

air. Ketiganya disebut Sam Seng- San Xing.47

Keluarga-keluarga tertentu mempunyai kebiasaan bersantap bersama

dengan arwah atau roh leluhur, ketika upacara sembahyang selesai,

47 Sam Seng memililki arti simbolis yaitu melambangkan kebijaksanaan, cinta dan keberanian. Hidangan babi juga mewakili kelima anggota tubuh yang memiliki arti simbolis yaitu: kepala, ekor, hati, daging, masing-masing melambangkan cinta, susila, bijaksana, keberanian, serta dapat dipercaya

Page 45: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

38

mereka Jangsung mengambil makanan yang telah disembahyangi.

3) Jalannya Upacara

Pada tanggal 28 bulan 12 Imlek malam, dilakukan upacara

sembahyang kepada Tuhan (Thian) oleh kepala keluarga, meminta izin

untuk mengundang arwah Jeluhur agar dapat datang ke tempat tinggal kita

dan dapat bersama-sama merayakan kedatangan hari raya T ahun Baru.

Pada tanggal 29 bulan 12 Imlek, segala persiapan dilakukan pada pagi

hari. Setelah makanan selesai dimasak, diletakkan di atas meja bersama-

sama dengan segala peralatan sembahyang oleh ibu rurnah tangga dihantu

anak-anak perempuannya. Setelah semua dianggap Jengkap, ia memanggil

suaminya lU1tuk memulai upacara.

Upacara dimulai pada pukul 1 LOO. pada mulanya kepala keluarga

melakukan pemasangan dua batang Jilin berwama merah. Kemenyan

dibakar pada suatu tempat kemudian dibawa berkeliling meja sesaji serta

seluruh rurnah sebanyak dua kali. Menurut kepercayaan mereka, asap dari

kemenyan ini dianggap penting lU1tuk memanggil rob agar cepat datang.

Sebelum sembahyang kepada lelubur terlebih dahulu bersembahyang

kepada Tuban menghadap keluar. 3 batang hio bewarna merah dlbakar.

Dengan ketiga batang hio di tangan dilakukan Soja Pai - Bai,48 kemudian

hio di tancapkan di muka pintu.

48 Pai merupakan sikap memberi hormat dengan merangkap kedua tangan, Telapak tangan kanan dikepalkan kemudian ditutup dengan telapak tangan kiri. Memberi hormat dengan cara ini.

Page 46: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

oocou.

39

Selanjutnya kembali dilakukan Soja sambil mengucap doa agar

diperkenankan melakukan sujud kepada leluhur. Setelah selesai

pengucapan doa, bersoja kemudian masuk menuju meja abu. Dua batang

hio kembali dibakar. Setelah bersoja, hio ditancapkan pada tempat hio lou

mengucapkan doa kepada leluhur yang berisi rasa hormat, cinta serta puji­

pujian akan teladan yang telah diberikan dan berjanji akan menjunjung

serta melanjutkan bakti mereka. Setelah berdoa, sikap ini dilanjutkan

dengan bersujud Kui Pai dimuka meja abu.

Sikap doa yang dilakukan oleh ayah sebagai kepala keluarga diikuti

oleh anggotar.;.. keluarga lainnya yaitu anak laki-laki, isteri, anak

perempuan, cucu menyusul kemudian, namun urutan ini tidak

diperhatikan lagi pada saat sekarang. Wanita tidak diharuskan bersujud,

hanya betsembahyang dengan hio. Setelah semua mendapat gilii-annya,

segala macam santapan makanan dibiarkan selama 1-2 jam, tindakan ini

memiliki maksud tertentu yaitu membiarkan para roh leluhur bersantap

sejenak. Sementara itu, seorang anggota keluarga menyalakan rokok

kesukaan leluhur.

Untuk mengetahui kapan para roh selesai menyantap hidangan

dilakukan Popoi.49 Yaitu melemparkan dua buah uang logam, jika kedua

muka uang logam tersebut menampakkan gambar yang sama berarti roh

49 Popoi merupakan istilah yang memiliki arti sama dengan Sio--Pwee (dialek Hokkian) yaitu,

Page 47: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

40

belum selesai bersantap, maka hams menunggu lagi sejenak barn diulangi

popoi sampai kedua muka uang logam menampakkan dua sisi yang

berbeda.

c. Sembahyang Ceng Beng

Hari Raya Ceng Beng merupakan suatu hari besar bagi masyarakat Cina yang

dirayakan bersama seluruh keluarga. Menurut kepercayaan, pada saat itu keluarga

yang telah meninggal juga ikut berpartisipasi. Hari raya ini berhubungan dengan

keadaan perubahan alam di daratan Cina yaitu hari dimana telah terjadi pergantian

musim, dari musim salju kemusim semi dimana cuacanya bersih dan terang, oleh

karena itu dinamakan Qing Ming atau Ceng Beng dalam logat Hokkian yang berarti

segar dan terang.50 Percayaan ini jatuh pada tanggal 1 bulan 3 Imlek, di Indonesia

dirayakan pada tanggal 5 April dan biasajuga disebut Sembahyang Sadranan. 51

Pada hari yang cerah ini, setiap keluarga Cina membersihkan kuburan, ada

yang memperjelas kembali nama-nama yang tertulis di atas batu nisan. Setiap

keluarga membawa saji-sajian yang diletakkan di atas pelataran kuburan leluhur, serta

bersembahyang bagi keluarga yang telah tiada. Keluarga yang berhalangan hadir

atau datang ke kuburan biasanya melakukan upacara sembahyang di rumah.

Berhubung dengan kebiasaan umat Khonghucu pada zaman kuno

memakamkan jenazah di makam yang biasanya jauh dari kediamannya, maka hari

50 Nio, Op. Cit., h. 152 51 Suara Agama Konghutju, Op. Cit, h. 5

Page 48: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

Cheng Beng yang biasanya mempunyai cuaca bail< dihayati sebagai hari suci yang

bail< untuk berziarah ke makam leluhur.

Kebiasaan beIZiarah ke makam leluhur pada hari Cheng Beng telah

mempunyai sejarah yang panjang, yakni: sudah dilakukan umat Ji Kaul umat

Khonghucu jauh sebelum kelahiran Nabi Khonghucu yang dihubungkan dengan saat­

saat Cheng Beng yang diperingati sebagai Hari Raya Makan Dingin I Han Siet Ciat.

Pada hari menjelang Cheng Beng pada zaman dahulu orang biasa makan

makanan yang dingin, karena seharian penuh tidak menyalakan api I menghangatkan

makanan.

1. TempatUpacara

Sembahyang Ceng Beng ini dilakukan disetiap tempat tinggal masing-masing,

yakni di altar keluarga (hio hwee), atau di bio leluhur (co bio), dilaksanakan pada

pagi hari, kemudian dilanjutkan ziarah ke makam leluhur.

Ziarah ke makam dapat dilaksanakan sepuluh hari sebelum atau sesudah hari

Cheng Beng tanggal 5 April. Meskipun demikian, adalah lebih bail< apabila umat

Khonghucu dapat mengusahakan beIZiarah tepat pada saat Hari raya Cheng Beng

tersebut.

2. Peralatan Upacara

Perlengkapan sembahyang dan sesajian di depan altar leluhur terdiri atas :

a) Sienci atau Foto leluhur

b) Hio Lou

c) Hio, digunakan dua batang atau kelipatannya

Page 49: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

42

d) Tee Jiau, terdiri atas teh, arak, dan manisan masing masing disediakan

sejumlah dua

e) Nasi, sayur, dan lain-lain diletakkan didepan tee Jiau, boleh lengkap

ataupun sederhana sesuai dengan kemampuan.

f) Jeruk, diletakkan di depan nasi dan sayuran di sebelah kiri

g) Pisang, diletakkan di depan jeruk dan disebelah kanan

h) Kue Ku (kura), diletakkan disamping kananjeruk

i) Kue mangkok (hwat kwee) diletakkan disebelah kiri pi sang

j) Wajik, diletakkan ditengah-tengah

k) Lilin satu pasang, masing-masing diletakkan di kiri dan kanan di deretan

sajian paling depan.

Perlengkapan sembahyang dapat ditarnbah sesuai dengan kebiasaan setempat,

dengan catatan tidak bertentangan dengan maksud penghormatan terhadap leluhuhur.

3. Jalannya Upacara

Pada saat upacara di makam leluhur, dilengkapi dengan peralatan sembahyang

dan sesajian yang merupakan sikap laku bakti dan kasih terhadap leluhur. Setelah tiba

di makam, kemudian makam dibersihkan dan diletakkan secara teratur peralatan

upacara. Sebelum sembahyang di hadapan makam terlebih dahulu melakukan

sembahyang di hadapan altar malaikat bumi (Hok Tik Cing Sien) yang selalu menjadi

perawat bagi kehidupan dialam semesta. Kemudian di lanjutkan bersembahyang ke

hadirat Tuhan YME. Bagi arwah leluhur, orang tua, maupun saudara-saudara yang

telah mendahului mereka, dengan penuh harapan semoga penghormatan ini menjadi

Page 50: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

43

pendorong bagi mereka untuk selalu berprilaku yang luhur dan mulia, sebagaimana

yang Thian firmankan52.

4. Sarana Upacara dan Simbolisasinya

Di sebuah altar sembahyang kepada orang tualleluhur, dapat dilihat beraneka

macam peralatan sembahyang antara lain :

I. Hio : Melambangkan semangat kehidupan, keharumannya

menyebar ke segenap penjurn walau tidak diketahui dimana

hio itu diletakkan.

Demikian hendaknya kebajikan yang dilakukan terasakan oleh

banyak orang tanpa orang-orang itu mengetahui siapa yang

melakukannya.

Dalam kitab Si King tertulis : Thian, T uhan Yang Maha Esa,

berfirman, Aku berkahi kebajikan yang becahaya, yang tidak

besar suara dan rupa. (Tiong Yong XXXII : 6)

2. Hio Lou : adalah tempat abu leluhur, gunanya untuk menancapkan batang

hio/dupa sembahyang. Khnsns upacara duka/kematian

digunakan Hio bergagang hijau.

3. Batang Hio : Melambangkan jalan suci dari tiga kutub ( sam keu I sam cai I

hakikat Thian, Tee, Jien)

(Ya King Bagian He Su Babaran Agung A Bab II : 12) serta

52 Hendrik Agus Winarso, Mengena/ Hari Raya Ko1ifusiani (Semarang: Efthar, 2001), Cet ke-1, h. 98 - !02

Page 51: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

44

melambangkan Tiga Pusaka, yakni bijaksana, cinta kasih clan

berani (Tiong Yong XIX : 8)

4. Menyulut Hio : Mengandung makna : Jalan suci itu dari kesatuan ha ti, Ha ti

dibina melalui keharuman hio.

5. Sepasang Lilin : Melambangkan Penerangan Lahir batin, melambangkan

unsur Im (Perempuan/Ibu) dan unsur Yang (Laki-laki I ayah).

Thu dan ayah dengan penuh kasih sayang selalu memberi

nasihat dan petunjuk supaya anak-anaknya tidak tersesat

dalam "kegelapan". W alaupun untuk itu orang tua hams

berkorban seperti api pada Jilin yang melumerkan Jilin itu

sendiri.

Dalam kitab Bingcu III B : 3,6 ''Begitu seorang anak laki-laki

laltir, orang tuanya berharap kelak ia memperoleh seorang

isteri. Dan begitu seorang anak perempuan laltir, orang tuanya

berharap kelak ia memperoleh suami. Hati orang tua seperti

nn, semua orang mempunyainya. Akan tetapi kalau tanpa

menanti perkenan orang tuanya, tanpa perantara, melainkan

secara diam-diam saling mengintip celah-celah dinding lalu

melompati pagar dan lari, niscaya orang tuanya, bahwa

seluruh negeri akan memandang rendah perbuatan kita".

Page 52: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

45

6. Sin Ting : Pelita yang menyala terns-menerus. Melambangkan semangat

keimanan yang wajib selalu dibina.

7. Sam Poo

8. TeeLiau

Dalam Kitab Tiong Yong XXIV : 3 :

"Iman itu dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri

sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud juga.

Cinta kasih itu menyempumakan diri dan Bijaksana

menyempurnakan segenap wujud. lnilah kebajikan watak

sejati dan inilah Keesaan luar dalam dari jalan suci. Maka

setiap saat jangan dilalaikan".

Tiga Mustika air teh. Bunga dan air putih melambangkan Thay

kek. Air teh = Im. Bunga = garis dan titik yang membentuk

sifat Im dan sifat Yang. Air putih Yang.

Manisan. Lambang harmonisasi kehidupan keluarga.

"Keselamatan hidup bersama anak isteri itu laksana alat

musik. Yang ditabuh harmonis. Kerukunan di antara kakak

adik itu membangun damai dan bahagia Maka demikian

hendaknya engkau berbuat dalam rumah tanggamu,

bahagiakanlah isteri dan anak-anakmu. Dengan demikian

yang menjadi ayah dan bunda pun akan tenteram hatinya.

(Tiong Yong XIV : 2-3)

Page 53: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

46

9. Ngo Koo : Lima jenis buah-buahan. Melambangkan lima hubungan, yakui

hubungan raja dengan menteri, ayah dan anak, suami dengan

isteri., kakak dengan adik, kawan dengan sahabat. Lima

perkara inilah jalan suci yang ditempuh di dunia (Tiong Yong

XIX: 8).

10. Sien-Ci : Adalal1 sebuah papan monument!prasasti yang terletak dimeja

altar di belakang Hio-Lou. Berisi tulisan memuat nama-nama

leluhur sejak awal mula yang menjadi cikal bakal generasi

penems. Lelulmr ini datang dari negeri Mona dan telah

menetap di bumi Nusantara lalu beranak-cucu, berbuyut dan

setelah almarhum kemudian dicantumkan di papan Sien-Ci,

sekaligns adalah satu silsilah pendek semarga.

Sebagaimana yang dikemukakan Eb. erhard mengenai asal-usul papan arwah

(Sien-Ci) ada suatu legenda sebagai benlrut :

Pada jaman dahulu ada seorang anak yang sangat jahat dan tidak mencintai ibunya. Apa yang diinginkan harus segera dipenuhi dan dia selalu memaki-maki ibunya apabila keinginan-keinginannya tidak segera diperolehnya. Namun ibunya tidak pernah mengeluh dan menerima apa adanya. Pada suatn hari ketika sedang bekerja di ladang, anak laki-laki tersebut mendengar bunyi suara burung gagak di udara dan melihat gagak dengan makanan di mulutnya datang dari tempat yang jauh dan kemudian hinggap di pohon dekat lapangan untnk memberi makanan anakuya Anak itu lantas berfikir, gagak adalah seekor burung tetapi bahkan kita mengumpulkan makanan untuk anak-anakuya dan memelihara kita. Saya bahkan bertingkal1 laku tidak tahu berterima kasih terhadap ibu saya. Ayah telah lama meninggal dan saya bahkan tidak pernah mengingatnya. Sungguh memalukan. Anak itu kemudian sadar dan mengambil keputusan untuk mengubah sikapnya

Page 54: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

47

terhadap ibunya. Ketika ibllllya datang memabawa makanan lllltuk analmya, begitu si anak melihat ibunya dia langsllllg berlari menyongsong ibunya lllltuk mengambil alih makanan tersebut dengan maksud agar ibllllya tidak perlu berjalan terlalu jauh. Namun si ibu yang tidak mengetahui perubahan pada analmya dengan segera meletakkan makanan yang dipegangnya dan segera lari, karena dia mengira analmya akan berbuat seperti biasanya dan akan menyakiti dia. Ketika itu si ibu terjatuh dan langsung meninggal. Sebagai peringatan untuk ibunya si anak kemudian memotong pohon dan membuat sebuah papan kecil yang kemudian dipelihara. Itulah asal mula dari papan arwah tersebut".

11. Arak : Bahwa arak itu mengandung falsafah, bahwa sebagai seseorang

yang hidup di bumi Thian hendalmya bisa jadi manusia serba

guna, yang mempllllyai kecerdasan dan kepandaian serta

keterampilannya, guna dapat dimanfaatkan oleh sesamanya.

Selain itu seseorang dalam kelebihannya tidak boleh bertindak

over, mabuk puji-pujian clan sanj1lngan. Hal ini bisa merusak

watak sejatinya (sing) sehingga tidak asli, bersih, lrlumi dan

suci lagi dikarenakan lupa diri dan pengaruh lihgkungan

menyesatkan. Maka orang tidak boleh mabuk kepayang

terhadap segala sesuatu ha!.

Manusia lahir dari seorang ibu, dari air kemudian berubah

bentuk di dalam rahim ibu setelah dilahirkan menjadi makhluk

manusia. Sifat arak adalah hangat, manusia itu pun hangat

karena punya semangat sebagai bukti watak sejati yang

bersifat terns maju atau dinamis dalam kedinamikannnya.

Bahwa manusia harus bisa berguna di masyarakat luas.

Page 55: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

48

Dengan watak sejati yang dimilikinya hams bisa menghapus

kebusukannya dan mengubah orang lainjadi baik.

Manusia adalah pejuang didalam menegakkan irnan di dalarn

diri, berjuang memerangi nafsu, pejuang dalam melanjutkan

jalan suci yang firman Thian. Maka dengan falsafal1

dimaksudkan sebagai tanda untuk mengucapkan selamat jalan

menempunjalan suci amanat lelulmr.

Arak di atas altar dihidangkan 3-12 cawan kecil. Persembahan

kepada lelulmr sebagai ucapan selamat jalan/pergi menyatu ke

hadirat Thian di alam Sian-Thian.

12. PWee Ci : Adalah dua keping uahg log.iin kuno yang digunakan sebagai

piranti untuk bertanya kepada alinarhum para lelulmr apakah

upacara sembahyang tersebut sudah dapat diakhiri. Bila kedua

keping uang logam tadi ketika dilempar ke lantai jatuhnya

terungkup dan telentang, itu rnenandakan upacara telah usai.

Kalau telentang atau tengkurap kedua-duanya, maka upacara

belum usai. Hal ini yang mungkin dituduli sebagai takhayul,

tetapi itu sudah rnenjadi suatu keyakinan.

Page 56: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

50

Sembahyang pada saat akhir tahun dan saat memasuki tahun barn diawal

musim Semi (Cia Gwee), juga sembahyang saat musim Rontok di bulan (Chit Gwee)

yang dikenal sebagai sembahyang Tiong Goan dan Kheng Ho Peng, yang oleh

sementara kalangan menyebutnya sebagai sembahyang Cio Ko itu, merupakan salah

satu kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh umat Khonghucu seperti tersirat dalam

kitab Tiong Yong tersebut di atas.

Melaksanakan sembahyang di awal Cia Gwee dan dalam bulan Chit Gwee

kepada almarhum/almarlmmah orang tua dan para leluhur, merupakan suatu

momentum dalam mewujudkan laku bakti seorang anak kepada orang tua dan para

leluhurnya.

Dalam sembahyang ini seorang anak dapat merenungkan awal keberadaannya

di dunia fana ini. Mungkinkah keberadaannya itu tanpa ayah dan ibu? Dia juga dapat

merenungkan proses keberadaannya mulai dari dalam kandungan ibu sampai pada

kelahirannya. Yang kemudian diasuh, diajar, dididik, dibimbing, dilengkapi segala

kebutuhannya, dan sebagainya.

Menurut Tjandra R. Mulyadi (Rohaniawan Khonghucu), bagi umat

Khonghucu melakukan sembahyang tiap pagi dan sore merupakan suatu kesadaran

bagi setiap orang. Melalui sembahyang seseorang dapat berhubungan dengan Tuhan

Sang Pencipta serta dapat berdo'a memohon bimbingan dan kekuatan atas masalah­

masalah yang dihadapinya. Dengan panjatan do'a tersebut akan dapat mengurangi

beban batin dan tekanan mental yang dialami seseorang. Demikian pula halnya

dengan sembahyang kepada almarhum orang tua dan para leluhur, merupakan saat

Page 57: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

51

yang tepat bagi umat Khonghucu uutuk mengenal jati dirinya, yang dapat

mengantarkan seseorang uutuk mengenal akan kewajiban-kewajibannya. Baik

sebagai makhluk ciptaan Thian, sebagai anak, sebagai orang tua, sebagai warga

Negara, sebagai penumpm masyarakat maupuu sebagai peilllmpm negara atau

duuia. 56

Adapuu tujuan melakukan sembahyang terhadap para leluhur, adalah uutuk

mendapatkan perlinduugan dari para leluhurnya, karena mereka yakin ba11wa leluhur

tersebut akan melinduugi keturuuannya.

J adi nasib beruntuug atau tidak, clitentukan oleh lelnhur yang mempengaruhi

kehidupannya. Kesuksesan yang dicapai keturunannya mernpakan bukti jasa baik

lelnhur. Lelnhur akan menolong keturunannya apabila mereka dipeliliara dan

disembahyangkan deng;in baik dan teratur.

Dalam kitab snci Su Si ajaran-ajaran bakti terdapat antara lain 57:

Pertama, Luu Gie II : 5 Nabi Khonghucu bersabda : "Pada saat hidup

layanilah sesuai dengan kesusi/aan, ketika meninggal dunia makamkanlah sesuai

dengan kesusilaan dan sembahyangkanlah sesuai dengan kesusilaan".

Kedua, sabda suci I : 9 Nabi Khonghucu bersabda: "Hati-hatilah saat orang

tua meninggal dunia dan janganlah lupa memperingati sekalipun telah jauh. Dengan

demikian akan tebal kebajikan".

Ketiga, Hau King I : 4-6 Nabi Khonghucu bersabda :

56 Ibid 51 Hs. Saputra, Rohaniawan Khonghucu, Wm1'711cara Pribadi, Pondok Cabe, 28 Oktober 2001

Page 58: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

52

Menegakkan diri hidup menempuh jalan suci, meninggalkan nama baik dizaman kemudian sehingga memuliakan ayal1 bunda, itulali akhir Laku Bakti. Adapun Laku Bakti itu dimuali dengan melayani orang tua, selanjutnya mengabdi kepada peminipin (nusa, bangsa, dan Negara) dan akhirnya menegakkan diri.

Bagi umat Khonghucll bakti tidak hanya sebatas kepada orang tua yang telal1

meninggal dan para leluhur. Tetapi bakti merupakan prinsip dan ajaran moral yang

melibatkan hubungan atasan-bawalian (superior-imperior) seperti hubungan antara

ayal1 dan anak laki-laki dan juga pada hubungan-hubungan sosial lainnya yang Iebih

luas seperti tercantum dalam Lima Hubungan Sosial manusia atau Wu Lun yang

diajarkan Koilfusius seperti berikut :

l. Hubt1ngan antara raja dengan menteri.

2. Hnbt1ngan antara ayal1 dengan anak laki-laki.

3. Hubungan antara saudara Iaki-Iaki yang tua dengall yang Iebih muda.

4. Hubungan antara suami dan isteri.

5. Hubungan antara teman dan teman58•

Kelima hubungan sosial ini disusun menurut prioritas umur, kedudukan dan

3ems kelamin serta hubungan atasan-bawalian kecuali hubungan yang terakhir.

Kedudukan dan jenis kelamin dalam keluarga tersebut menyebabkan kelangsungan

keluarga tanpa adanya pertengkaran diantara anggotanya. Kelima hubungan sosial di

atas mengikat tali persaudaraan yang memungkinkan hidup bersarna dalam suasana

selalu bekerjasama. Kerjasama berarti adanya keselarasan antara semua individu

dalam keluarga dan semua anggota rnasyarakat dan negara.

58 M. Ikhsan Tanggok, Op. Cit., h. 62

Page 59: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

53

Dalam masyarakat Cina, kewajiban seorang pria terutama adalah terhadap

orang tuanya. Seorang anak laki-laki tidak boleh berhenti berkorban bagi orang tua

danjuga bagi leluhurnya seperti tercanturn dalarn kitab Lun Yu I : 9 :

Perhatikanlah dengan seksarna dalarn menjalankan upacara pemakaman untuk

orang tua. Ketika kita telah lama berpulang, ikuti dengan upacara kurban. Dengan

demikian rakyat akan penuh dengan kebajikan.26

Seorang auak yang berbakti tidak terbatas pada saat orang tua masih bidup

saJa, tetapi diteruskan ketika orang tua telah meninggal, seperti tercantum dalam

ajaran Konfusius pada Kitab Bakti atauXiao Jing Bab 18 :

Seorang yang berbakti adalah apabila pada kematian orang tuanya, tangisnya tidak meratap-ratap, dalam menjalankan upacara tidak berpura-pura, kata-katanya tidak dibumbui, mengenakan pakaian bagus tidak merasa enak, mendengarkan musik tidak merasa gembira, makan tidak dapat merasa enak. Demikianlah rasa duka citanya. Setelah tiga hari, makan seperti lazirnnya, untuk memperlillatkan pada rakyat bahwa orang mati tidak akan menyusahkan yang hidup, clan jangan karena keadaan yang buruk tersebut sarnpai membinasakan kebidupan. Demikianlah ajaran para nabi. Berkabung jangan melewati tiga tahun agar rakyat mengetahui batas. Jenazah dibungkus dengan kain kafim, kemudian dimasukkan ke dalam peti mati. Alat-alat sembahyang disiapkan, lalu dilakukan upacara sembahyang dengan rasa duka. Sambil memukul dada clan menghentak­hentakkan kaki dengan sedili, mengucapkan selamat tinggal yang terakbir kali. Jenazah dikebumikan pada tempat pemakaman yang telah dipilih menurut ramalan. Upacara sembahyang dilakukan bagi roh-roh pada knil leluhur. Upacara kurban pada tiap musim semi clan musim rontok diadakan untuk tetap mengingat orang yang telah mati pada waktu-waktu tertentu. Ketika orang tua masih hidup, layani mereka dengan cinta clan hormat; setelah meninggal, tetap mengingat mereka dengan duka cita yang dalarn. lni merupakan ringkasan dari seluruh kewajiban pokok manusia. Pelaksanaan hubungan yang saling melengkapi antara yang hidup dan yang mati merupakan penyempurnaan pelayanan seorang anak yang berbakti terhadap orang tuanya.

Page 60: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

54

Sikap bakti seorang anak terhadap orang tua dan leluhumya terns diwujudkan

dalam bentuk pembangunan kuil-kuil leluhur atauplUl pembuatan meja abu leluhur

dirumah-rumah setiap keluarga Wltuk tempat 1badah persembahyangan bagi anak­

anaknya. Konfusius menganjurkan sikap bakti ini dan menyetujuinya sebagai sikap

perkabungan bagi orang tua dan leluhur dalam jangka waktu panjang. 59

C. Makna Sembahyang Kepada Leluhur

Melakukan sembahyang janganlah merupakan hal yang datang karena tekanan

dari luar, melainkan hendaknya keluar dari hati yang paling dalam. Hati yang

tergerak dari dalam itu kemudian diwujudkan didalam Lee, karena itu hanya orang

yang bajik dan bijaksana dapat benar-benar mengungkapkan kebenaran dari Lee.

Sebagaimana yang tersurat didalam kitab Lee Xi XXV: Cee Thong (Intisar

persembayangan): "Dari selurnh jalan suci untuk mengatur hidup manusia, tiada

yang lebih perlu daripada Lee (kesucian). Lee itu mmempunyai lima pokok dan

diantaranya tiada yang lebih penting dari pada persembayanganlperibadatan".

Sembahyang/Jbadah orang bajik dan bijaksana itu pasti menerima berkah,

tetapi bukan sekedar berkah dalam arti duniawi, berkah di sini berarti sempurnanya

kesiapan: yaitu Wltuk menamai siap sempurnanya beratus perkara berlangsung sesuai

fungsinya, itulah yang dinamai sempuma siap.

Seperti halnya bawahan setia didalam mengabdi kepada pemimpiWlya dan

anak berbakti didalam mengabdi kepada orang tuanya, yang semuanya berpokok pada

59 MAKIN, Me111be11t11k Sikap Bakti, Op. Cit., h. I 0.

Page 61: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

55

Yang Maha Esa.

Pada garis atas patuh kepada Tuhan Yang Maha Roh (Kwie Sien), sedangkan

pada garis lurus patuh kepada pemimpin dan yang lebih tua. hrilah yang disebut

sempurna smp.

Orang yang bajik dan bijaksana itu mengerjakan ibadah sepenuh iman dan

percaya dengan satya dan hormat sujud; didikan, barang sajian diselenggarakan

didalam Lee, disertakan dengan musik, semuanya dilakukan sesuai dengan waktunya.

Maka gemilanglah persembahyangannya, dikerjakan bukan karena suatu parnrih

(keinginan untuk mendapatkan sesuatu) demikianlah hati seorang putra berbakti. 60

Dengan bersembahyang, semangat berbakti didalam melanjutkan perawatan

kepada orang tua itu adalah gudang/segenap kewajiban, bakti, wajib dilaksanakan

dengan mematuhi jalan suci. Karena itu, putra berbakti didalam melayani/mengabdi

kepada orang tuanya, mempunyai tiga jalan suci: saat hidup memberi perawatan,

setelah meuinggal dilakukan perkabungan, dan usai berkabung dilakukan

persembahyangan.

Didalam melakukan perawatan, periksalah betapa keputusannya, didalam

berkabung, periksalah betapa kedudukannya dan didalam melakukan sembahyang,

periksalah betapa rasa hormatnya. Bersungguh-sungguh didalam tiga jalan suci ini,

itulah perilaku putra berbakti.

@Hendrik Agus Winarso, Op. Cit., h. 136-138

Page 62: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

56

Perayaan penghormatan kepada leluhur memiliki arti yang sangat penting bagi

kehidupann orang Cina. Penghormatan kepada Jeluhur memiliki makna yang

terkandung didalanmya adalah sikap lak-u bak1i. Dengan melaksanakan

pemghormatan kepada leluhur, mereka akan diingatkan kepada leluhumya yaitu

orang tua (khususnya ibu) yang telah melahirkan serta memelihara hingga menjadi

dewasa, serta memberikan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

Karena adanya anak disebabkan perantaraan oleh ayah dan ibu, oleh karena

itu walaupun orang tua telah meninggal sebagai anak harus tetap menghormati dan

merawat abu leluhumya. Sebagaimana sabda nabi Khonghucu dalam kitabnya (Hau

King) I: 4-6:

Sesungguhnya laku bakti adalah pokok kewajiban; daripadanya ajaran agama berkembang. Tubuh, anggota badan, rambut., dan kulit, diterima oleh ayah dan ibu; perbuatan tidak berani membiarkan rusak itulah permuliiali laku bakti. Menegakkan diri hidup menempuh jalan suci, meninggalkan Illlina baik itu dimulai dengan melayani oi:ang tua, selanjutnya mengabdi kepada pemimpin (nusa, bangsa, negara) clan akhirnya menegakkan diri.

Selain itu juga sebagai anak bisa menjaga warisan orang tua yang telah

diberikan kepada anaak-anakuya dan selain itu melakukan laku bajik (nama harum)

sehingga orang tua akan merasa bangga kepada anaknya, dan melanjutkan cita-cita

beliau. Jangan sampai merusak apa yang telah dilakukan selama hidupnya. Dan tidak

melupakan jasa-jasa beliau yang begitu banyak. Dan sudah sepantasnya, sebagai

generasi penerus tidak berbuat hal yang memalukan serta mengecewakan orang tua

yang telah tiada.

Page 63: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

57

D. Catatan Pennlis (Analisis)

Pada uraian bab-bab sebelumnya dijelaskan babwa penghormatan kepada

leluhur dalam agama Khonghucu ditujukan kepada orang tua dan para leluhur yang

telab rneninggal dunia. Upacara sernbabyang kepada leluhur ini dipirnpin oleh anak

laki-laki yang tertua. Dalam keluarga orang tua yang rneninggal itu dibuatkan papan

arwab (tablet) untuk di taruh diatas altar. Papan arwab itu ditandai dengan tinta rnerab

atau darab yang rnelambangkan babwa rneskipun orang tua telab rneninggal dunia,

namun arwab atau semangatnya masih tetap hidup dan mengawasi kehidupan

keluarga. Setiap anggota keluarga (baik laki-laki rnaupun wanita) papan arwal1 akan

dibuatkan untuknya. Setelab itu, papan arwab itu disimpan di atas altar keluarga

untuk dilakukan pemghormatan. Sedangkan papan arwab yang sudab rnelebihi 3 atau

5 generasi sudab tidak lagi disembabyangi. Papan arwab yang sudall berusia cukup

lama itu di sinlpan dalam sebuah peti atau di bakar di samping kuburan orang yang

telab rneninggal dunia.

Penghormatan kepada leluhur dalarn agania Khonghucu dirnanifestasikan

rnelalui "bakti" seorang anak kepada orang tuanya yang telab rneninggal. Dan untuk

rnengenang dan rnenghormati dibuatlab altar keluarga atau flllllab abu, agar bisa

sernbabyang kepada para leluhur.

Dalam Islam pun penghormatan kepada orang tua khusunya berbakti

rnerupakan kewajiban seorang anak kepada orang tua. Ada ayat-ayat al-Qur'an yang

meneramigkan tentang bakti seorang anak k(}t>ada orang tua, antara lain:

Page 64: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

59

dunia ini karena perantaraan orang tua. Oleh karena itu sebagai anak harus selalu

berbakti kepada orang tuanya.

Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua., mengasihi, menyayangi,

mendoakan, taat, dan patuh kepada apa yang meraka perintah, melakukan hal-hal

yang mereka sukai dan meninggalkan sesuatu yang tidak mereka sukai adalah

kewajiban yang harus dilaksanakan sianak, kesemuanya ini disebut "Bin11l

Walidain", yaitu berbuat baik kepada orang tua.

Dalam agama Islam, bahwasanya bakti seorang anak baik ditttiukan kepada

ibu. Dan dituangkan pengertian dalam sebuah inti ajaran yang terkandung dalam

sebuah hadits Nabi; "Bahwa surga itu terletak di bawah te/apak kaki ibu". Oleh

karena itu sosok ibu yang harus dihormati, karena beliau yang telah mengandung dan

berjuang untuk melahirkan.

Selain itu jasa dan cinta seorang ayah tak kalah pentingnya Walaupun ayah

tidak melayani sehari-hari tetapi ayah berjuang membanting tulang dan menguras

tenaga, bahkan seluruh waktunya hampir dicurahkan untuk mencari nafkah hidup

karena cinta dan kasih sayang kepada anaknya. Oleh karena itu orang tua harus selalu

diingat dan dihormati dengan sepenuh hati. Dan ini merupakan yang diperintahkan

olehagama.

Setelal1 penulis memapaparkan tentang bakti didalam agama Islam dan

Khonghucu. Ada persamaan dan perbedan dalam mengaktualisasikan masinng­

masing agama dalam menghormati orang tua.

Page 65: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

60

Persamaannya

Dalam agama Khonghucu dan Islam sama-sama saling menghormati orang

tua dan menghargai sebagai orang yang berjasa didalam kehidupan keluarga.

Perbedaannya

Dalam agama Islam penghormatan kepada orang tua yang masih hidup yaitu

dengan taat dan patuh memberi kasih sayang, hormat dan memberi perlindungan

kepada orang tua, yaitu di manifestasikan melalui "bakti" seorang anak kepada orang

tuanya. Setelah orang tua meninggal, pengabdian seorahg anak itu tidak bethenti

sampru di situ, tetapi baktinya seorang anak yaitu deiigan mendo'akan orang tua

sehabis shalat liina waldu agar orang tuanya selalu tenang dan tenteram di alam bairn.

Dalam agatna Khonghucu penghormatan kepada orang tua sewaktu orang tua

masih hidup tidak berbeda jauh dengan Islam, dalam agama Khonghucu berbakti

adalah sikap seorang anak terhadap orang tuanya yang diwujudkan sebagai berikut;

kasih sayang kepada orang tua, honnat kepada orang tua, membantu pekerjaan orang

tua, dan meneruskan cita-cita luhur orang tua. Setelah orang tua meningga1 pun

pengabdian tidak berhenti tetapi bakti seorang anak dilanjutkan dengan perawatan

"abu leluhur" sebagai bakti seorang anak kepada orang tua yang telah meningga1

dunia. Dengan begitu anak-anak selalu mennghormati dan menghargai walaupun

orang tua tela11 meninggal dunia.

Tujuoo penghormatan kepada orang tua dalam Islam agar si ooak itu

mendapatkoo kebahagiaan di dunia dan di akbirat, dan mendapatkan keberkahan,

Page 66: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

61

karena itu adalah yang diperintakan oleh agarna, khusunya kepada orang tua dengan

sikap "birrul walidain".

Tujuan penghonnatan kepada orang tua dalarn agarna Khonghucu yaitu

dengan merawat abu orang tuanya agar sianak selalu mengingat dan menghormati

dan media yang di gunakan yaitu altar sebagai tempat bersembahyang.

Page 67: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

A. Kesimpulan

BAB IV

PENUTUP

Upacara sembahyang kepada leluhur merupakan suatu ritual yang dijalankan

penuh kesadaran bagi umat Khonghucu, karena dengan sembahyang akan

mengingatkan kepada jasa leluhur mereka. Tanpa kedua orang tua (leluhur) mereka

tidak mungkin ada didunia yang fana ini.

Didalam ajaran agama Khonghucu mereka mengenal tentang "laku bakti"

yang harus dilaksanakan setiap anak kepada orang tua mereka. Bentuk penghonnatan

kepada leluhur bagi masyarakat Cina, khususnya pemeluk agama Khonghucu yaitu

dengan melakukan upacara persembahyangan, karena dengan sembahyang tersebut

bertujuan untuk selalu mengingat dan menghonnati orang tua yang telah memberikan

kehidupan kepada mereka.

Selain itu juga dalanm bentuk yang paling nyata, sebagai anak harus selalu

menjaga warisan yang diberikan oleh orang tua, bukan hanya materi khususnya harta

benda, tetapi jasmanipun merupakan warisan yang harus selalu dijaga, yaitu dengan

menjaga diri agar senantiasa melakukan hal-hal yang ]Jajik dalam kehidupan, dan

juga selalu menjaga nama baik orang tua atau leluhur yang sudah meninggal. Apabila

kedua bentuk penghorrnatan ini dilaksanakan dengan baik, yaitu melakukan

persembahyangan dan realisasinya dengan bertingkah laku baik, maka kehidupan ini

akan mereka dapati selaras untuk mengarungi kehidupan ini.

Page 68: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

63

Sedangkan maknanya dalam kehidupan umat Khonghucu yaitu berhubungan

!engan peIWUjudan seorang anak ten tang ha! "laku bakti" seorang anak kepada orang

ua yang telah meninggal. Bukan hanya pada saat masih hidup mereka dilayani

fongan baik, tetapi juga ketika mereka meninggal dunia. Namun bukan berarti

1pabila mereka meninggal bakti anak kepada orang tua akan berhenti sampai disitu,

tetapi terns melakukan bakti, yaitu menyediakan altar sebagai media I tempat untuk

melaktikan persembahyangan, sebagai tanda bakti anak dengan merawat "abu

leluhur" mereka.

Dalam melakukan persembaliyangan yaitu dengan . . . .

saJian-saJian yang

dihidangkan merupakan lambang dari permohonan orang yang bersembaliyang,

bukan untuk orang tua yang telal1111eninggal.

B. Saran - saran

Setelah penulis mengambil sebagian dari aJaran agama Khonghucu yang

berasal dari berbagai literatur tentunya, maka di sini penulis mencoba untuk

memberikan saran atau masukan-masukan untuk bahan kajian masyarakat yaitu :

L Alangkah baiknya apabila pusat kajian agama Khonghucu dan buku-buku

mengenai agama Khonghucu harap diperbanyak, agar para pengkaji agama

Khonghucu tidak menemui kesulitan jika ingin mengkaji agama Khonghucu.

2. Mudal1-mudahan skripsi tentang sembahyang leluhur ini berguna bagi

mal1asiswa yang ingin mengetalmi tentang sembahyang kepada leluhur.

Page 69: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

DAFT AR PUST AKA

Askur, Ahmad Isa, Berbakti Kepada Orang Tua, Jakarta: Gema Insani Press, 1988

Daradjat, Dr. Zakiyah, et al, Perbandingan Agama I, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama I IAIN Jakarta Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, 1982.

Darma, SasanaPutra Satya, Tridarma SelayangPandang, Jakarta: Bakti, 1987.

Eliade, Mercea, The Encylopedia Of Religion, New York: Macmillan Publishing Company

Encyclopedia of The World's Religion, London: Hamlyn, 1971

Hutomo, Suryo, Tata Jbadah dan Dasar Agama Khong Hu Cu, Jakarta, MATAKIN, 1983

Kitab Bakti, Solo, MAT AKIN, 1975.

Koentjoroningrat, Beberapa PolwkAntropologi Sosial, Jakarta, Dian Rakyat, 1981.

, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, 1986

Legge, The .four Books, Confacion Analects, Shanhai Press 1930.

Lon, Nio Joe, Peradaban Tionghoa selayang pandang, Jakarta; King Po, 1961.

MAKIN, Membentuk Sikap Bakti, Solo, 1993.

Malanur, Mariana, Fungsi Rumah Abu dalam kehidupan orang Tionghoa, Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta, 1983.

MAT AKIN, Pokok-pokok Keimanan Konfasion, Solo: MATAKIN, 1985.

Page 70: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

65

MAT AKIN, Su Si (kitab yang empat) Kitab Suci Agmna Khong Hu Cu.

MATAKIN, Kitab Hau King (Kitab Bakti)

MATAKIN, Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghufju, Solo, 1985.

Min, Suh Sung, lnjil dan Penyebaran Nenek Moyang, Y ogyakarta: Media Pressindo, 2001

Skinner, G. Wiliam, Golongan Minari/as Tionghoa, Golongan E1nis Tionghoa di Indonesia : Suatu Masalah Pembinaan Kesatuan Bangsa, ed. Mely G. tan, Jakarta : Gramedia 1981.

Suara Agama Khonghufju, Solo : MAT AKIN, 1969

Tanggok, M. lkhsan, Jalan Keselamatan Me/alui agama Khong Hu Cu, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Thompson, Lauren G., Chinnese Religion, California: University of Shoutern

Tjhie, Tjay lng, dkk, Etika Keimanan Kong Hu Cu, MAT AKIN, Surabaya, 1996

Wardenburg, Jacques, The Study Of Religion, University of Utrcahts, 1973

Winarso, dr. Hendrik Agus, Mengenal Hari Raya Konfusianisme, Semarang: Eff:han Offset, 2001

Worship, Ancestor, Encylopedia Americana, 1976, I, 800-801

Page 71: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

DEPARTEMEN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS USHULUDDIN

Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon: 7401606 -7401925

Norn or Lampi ran Ha I

Jakarta,. 16. _Okto1J<?r. 2_00) _ ....

: EU/rL .00/61/X/2001 Kepada:

Yth .......................... . RisetfWawancara/Intervi~ w I Angket/observasi.

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Dcngan ini kanli perkenalkan kepada saudara mahasiswa/i Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

Nam a _Na_j_ibah __ ............................ .

Tempat/tgl. laltir

Alam at

Jurusan

Sen1estcr

No1aor Pokok

Tahtm Akadenti

Progran1

Ja.Jcarta. /. 6. A_:LJI'il_ .1.'!78 ............ .

Jl_.1~ad.r13:s!lll. I_ .Rt.• ()3/ O? . . !'\<? ~ 6? . .... . P8Jl~al8Jl. J~_t_i Pon_dqk_ ~-ab11 .. 1.~4?9.

Jak_art?-.. l:Je:).?-t.8:!1 .................... .

_Per1Jandi:11~. A.~"!1!1~ ................. . IX

1973213557

2001-2002

_sJ .................................... .

Mahasiswa tersebut bermaksud untuk mengadakan riset/wawancara/ interview/angket/observasi. Sehubungan dengan tugas lllltuk menyelesaikan skripsi yang berjudul: . J11akl1a .. J'.emu_j_~~- L.<?'.!-~~ )l~~-~e;~?-. I{[email protected]:uc1:1-................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' ....... ' ...................................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Untuk itu kami mohon agar mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

Demikianlah atas perhatian dan budi baik Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

DEKAN,

III

Page 72: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

SURAT PERNY ATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah :

Nama

Jabatan

Alam at

: Hs. Saputra

: Rohaniawan Khong Hu Cu

: Pondok Cabe, Tangerang

Menerangkan bahwa

Nama

NIM

Fak/Jur

: Najibah

: 1973213557

: Ushuluddin I Perbandingan Agama

Nama tersebut di atas benar-benar telah melakukan wawancara langsung

tentang "Makna Sembahyang Kepada Leluhur Dalam Konsep Agama

Khonghucu".

Demikian pemyataan m1 dibuat, dan dapat ditinjau ulang apabila

diperlukan.

Jakarta, 28 Oktober 2001

~ HJ.' Saputra

Page 73: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

J Sembahyang leluhur itu bukan suatu kewajiban atau keharusan tetapi

kesadaran bagi umat Khonghucu untuk mengerjakannya. Dan dalam

ayatpun disebutkan: "Cari/ah !, kau akan mendapatkan sia-sia, kau akan

kehilangan ". Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa sembahyang leluhur

tergantung daripada si individu mau mengerjakan atau tidak. Tetapi kalau

tidak ada kesadaran untuk mengerjakannya maka rohaninya akan kosong

seperti seseorang yang membutuhkan makan.

5. T : Apakah sembahyang kepada leluhur dilaksanakan setiap tanggal 1 dan 15

saJa

J : Tidak, tetapi sembahyang leluhur ini dilaksanakan setiap hari yaitu pada pagi

dan sore hari juga dilaksanakn disetiap upacara perayaan-perayan hari besar

dalarn agarna Khonghucu seperti hnlek., Cheng Beng, ataupun arwah umum

(cioko ). Sembahyang kepada leluhur merupakan kesadaran tetapi kalau bisa

jangan sarnpai meninggalkannya dan Khonghucu mengatakan kalau orang

lain bisa melakukan 1 kali maka kita harus 10 kali.

6. T : Apa tujuan dari sembahyang kepada leluhur ?

J : Tujuannya agar marnpu untuk menjalankan hidup yang lebih baik., lebih

maju, lebih sukses dalarn segala bidang. Agar para leluhur selalu

memberikan berkah atau restu kepada keluarga yang ditinggalkan.

7. T : Apa makna sembahyang kepada leluhur dalarn kehidupan umat Khonghucu?

J : Maknanya yaitu sebagai perwujudan lakn bakti seorang anak kepada orang

tuanya. Karena orang tualah yang telah memberikan pendidikan, kasih

sayang, perlindungan, oleh sebab itu walaupun orang tua telah meninggal

akan selalu diingat pada hati sanubari yang paling dalarn. Fungsi sosial

dalarn melal'llkan sembahyang kepada leluhur yaitu dengan berkumpulnya

keluaraga sehingga semakin kuatnya tali persaudaran diantara keluarga

Page 74: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

DEPARTEMEN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS USHULUDDIN

Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Cipulat 15412 Telepon: 7401606 -7401925

Nomor Lampi ran Hal

Jakarta,. 16, _Okt?1Jer. ?ClO! .....

: EU/TL. 00/ 61/.x,/2001 Kepada :

Yth .................. _ .... _ .. _ Riset/Wawancara/In terview I Angket/observasi.

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Dcngan ini karni perkenalkan kepada saudara mahasiswa/i Fakultas Ushuluddin IA IN Syarif Hidayatullah Jakarta :

Nam a _Na_j_iball_ ...... _. _. _ ... _ ........... _ .. .

Tempat/tgl. lahir _Ja]c_=.ta_ / _ 6_ A_Jll'il __ 1_$78_ ........... .

Alamat Jl.t:adr8:S~- I __ Rt.0_3/0? _No.6? ..... .

_P2Jl.&ka1811 _J~t_i _Pon_dok_ L_abu __ 1_::;4~9-

J ~a:i;t~- .s el?-:t.'¥1 .................. _ ..

Jurusan _Per 1J".11di:n~. A_l!;w,ia __ ....... _ ... _ ... _

Sen1ester IX

No1aor Pokok 1973213557

Tahnn Akademi 2001-2002

Progran1 _s1 .................................... .

Mahasiswa tersebut bermaksud Wltuk mengadakan riset/wawancara/ interview /angket/observasi. Sehubungan dengan tugas tnltuk menyelesaikan skripsi yang berjudul: . ¥.~~- ;pem:i_j_f!~. ;Lel'?h:u:z: .:D?J.:~. !i-,€;EJI!l!l-. Kl1:on(Sh11cu_ ... _ . _ .... _ ......................... _ ........... .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Untuk itu kami mohon agar mendapatkan pelayanan sebagaimana

mestinya.

Demikianlah atas perhatian dan budi baik Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

DEKAN,

III

Page 75: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

SURAT PERNY ATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah :

Nania

Jabatan

Alamat

: Bs. Tjandra R. Mulyadi

: Rohaniawan Khong Hu Cu

: Cibinong, Bogor

Menerangkan bahwa

Nama

NIM

Fak/Jur

: Najibah

: 1973213557

: Ushuluddin I Perbandingan Agama

Nama tersebut di atas benar-benar telah melaknkan wawancara langsung

tentang "Malrna Sembahyang Kepada Leluhur Dalam Konsep Agama

Khonghucu".

Demikian pemyataan 1m dibuat, dan dapat ditinjau ulang apabila

diperlukan.

_,.(,Jakarta, 17 No

Bs.

Page 76: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

SURAT PERNY AT AAN

Saya yang bertanda tangan di bawah :

Nama

Jabatan

Alam at

: Bs. Setianda Tirtarasa

: Rohaniawan Khong Hu Cu

: Cibinong, Bogor

Menerangkan bahwa

Nama

NIM

Fak/Jur

: Najibah

: 1973213557

: Ushuluddin I Perbandingan Agama

Nama tersebut di atas benar-benar telah melakukan wawancara langsung

tentang "Makua Sembahyang Kepada Leluhur Dalam Konsep Agama

Khonghucu".

Demikian pemyataan 1111 dibuat, dan dapat ditinjau ulang apabila

diperlukan.

Jakarta, 17 No

Bs. S

Page 77: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

Dengan

Alam at

Tanggal

RUMUSAN HASIL WA WANCARA

: Bs. Tjandra. R. Muljadi dan Bs. Setianda Tirtarasa

: Cibinong-Bogor

: 17November2001

Basil Wawancara

1. P Bagaimana sejarah sembahyang kepada leluhur dilaksanakan?

J Sembahyang leluhur dilaksanakan sejak mengenal ajaran Ji Kau nama asli

agama Khonghucu. Umat Ji Kau yang menyempumakan pada masa Raja

Giau, pada tahun 2000 SM Raja Giau mernpunyai catatan kitab-kitab raja

purba sudal1 rnengenal penghormatan leluhur. Cara menghormati

leluhurnya adalah menggunakan altar untuk melakukan sernbahyang

rnungkin juga ini yang menyebabkan menyebutnya dengan menyembah ini

adalah pengertian yang salah. Penghormatan kepada leluhur tidak rnengenal

waktu setiap hari clilaksanakan. Penghormatan leluhur ini tidak pada tempat

tertentu, clinunah, dimanapun sembahyang bisa clilakukan asalkan sebagai

anak harus selalu mengingat clihati sanubarinya.

2. P : Bagaimana pandangan nabi Khonghucu tentang leluhur ?

J : Pandangannya tentang leluhur terkait dengan laku bakti seorang anak

menghorrnati kepada orang tuanya, begitu juga setelah orang tua

rneninggal. Sesuai dengan kitab Lun Gi 1 : 9 "Lok:u bakti adalah seorang

anak selama tiga tahun tidak mengubah jalan suci orang tuanya". Jalan

suci orang tua adalah tertera didalam kitab Tiong Yong "Bimbingan untuk

menempuh ;alan suci adalah agama". Oleh karena itu sebagai anak jangan

sampai rnengubah jalan suci orang tuanya. Seorang anak mempunyai

kewajiban selama 3 tahtm menjalankan masa berkabung. Tapi bukan

berarti berkabung selasai sampai clisitu, selanjutnya si anak tersebut harus

----~ i.. ... ~1,.. r.r'.:lnrr h1~ 1$lnO;:tn samoai 1nerusak nama baik

Page 78: MAKNA SEMBAHYANG KEPADA LELUHUR DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28399/...Ros\ n Dja'far NIP. 150 022 782 Pernbirnbing I Or.Amsal Bakhtiar, MA NIP. 150 240

orang tuanya.

3. P : Apa sih pengertian leluhur itu sendiri ?

J : Arti dari pengertian leluhur itu sendiri adalah orang yang menyebabakan

anak ada didl!Ilia ini. Karena orang tua telah berjasa mengasuh, mendidik,

memberi kasih sayang sejak dalam kandungan, lahir hingga dewasa. Oleh

karena itu setelah orang tua memnggal jangan sampai lupa untuk

menyembahyanginya dan mengingatnya setiap hari.

4. P : Apakah bagi umat Khonghucu sembahyang kepada leluhur wajib

dilaksankan oleh setiap penganut agama Khonghucu?

J Tidak, sembahyang kepada leluhur tidak wajib dilaksanakan oleh setiap

penganut Khonghucu akan tetapi berdasarkan kesadaran individu masing­

masing.

5. P:

J :

Apa tujuan sembal1yang kepada leluhur?

Adapun tujuan dari sembahyang kepada leluhur tersebut adalah pertama

untuk menjadi seorang Kuncu atau dalam islam dikenal dengan istilah insan

kamil atau manusia yang sempurna. Kedua, agar manusia mendapafuruk

kehidupan yang bahagia dan lebih baik.

6. P : Apa makna sembahyang kepada leluhm·?

J : Sembahyang kepada leluhur itu adalah kelanjutan bakti seorang anak kepada

orang tuanya bukan hanya pada saat beliau masih hidup, setelah

meiringgalkanpun hams selalu dingat, d!kenang walau orang tua telah tiada,

yang dimamfestasikan dengan perawatan abu leluhur orang tuanya.

7. P : Bagamana kaitannya penghofillatan leluhur itu dalam kehidupan sosial ?

J : Adapun kaitaooya dalam kebidupan sosial masyarakat seseorang dapat

menghormati lelttl1ur dengan menjaga nama baik orang tua yang disebut

dengan moral. Sebagai anggota masyarakat, menjaga nama baik dengan

menjaga perbuatan yang merusak nama baik orang tuanya adalah suatu

prilaku yang terptrji. Jangan sampai dalam hubtmgan sosial berbuat sesuatu

yang dapat merugikan orang lain.