51

NIP. 196210041986081001

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NIP. 196210041986081001
Page 2: NIP. 196210041986081001

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah

SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bogor tahun 2016 dapat diselesaikan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53

tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Kinerja dan Tata cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Satuan Polisi Pamong Praja

wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bogor tahun 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan serangkaian perencanaan kinerja,

pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja selama tahun 2016. Penyusunan

laporan ini menggunakan pendekatan sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Kinerja dan Tata cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akhirnya laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang diperlukan

guna perbaikan perencanaan dan peningkatan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor tahun berikutnya.

Cibinong, Februari 2017.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor

Drs. H. HERDI, M.Si Pembina Utama Muda

Page 3: NIP. 196210041986081001

NIP. 196210041986081001

Daftar Isi

Halaman:

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Diagram iii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi 3

1.3 Aspek Strategis yang berpengaruh 6

1.4 Dasar Hukum 8

BAB II : PERENCANAAN KINERJA 11

2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 11

2.2 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 17

2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2016 17

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 19

3.1 Capaian Kinerja organisasi Tahun 2016 19

3.2 Realisasi Anggaran 34

BAB IV PENUTUP 41

Lampiran – Lampiran :

Lampiran I : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Lampiran II : Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2016

Lampiran III : Penetapan Kinerja Tahun 2016

Page 4: NIP. 196210041986081001

Daftar Diagram

Halaman

Diagram 1.1 Alur Pikir Pengukuran Kinerja................................................ 2

Diagram 1.2 Struktur Ogranisasi Satuan Polisi Pamong Praja...................... 5

Page 5: NIP. 196210041986081001

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan di daerah tidak terlepas dari kemampuan

aparatur pemerintah daerah untuk mengelola pemerintahan daerah secara

mandiri, profesional, dan bertanggungjawab. Setiap aparatur pemerintah daerah

harus mampu memahami tugas dan fungsinya sebagai abdi negara dan abdi

masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat serta mampu mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel.

Oleh sebab itu, aparatur pemerintah harus mampu menunjukan kualitas dan

kapabilitasnya sebagai aparat yang profesional, disiplin dan bertanggungjawab.

Diantara kewenangan-kewenangan pemerintah daerah dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahannya, kewenangan yang memiliki peran

aktif penting adalah suatu kewenangan dalam penegakan peraturan daerah dan

penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, sebab dengan adanya

penegakan peraturan daerah serta penyelenggaraan ketenteraman dan

ketertiban umum ini maka pembangunan di daerah dapat terlaksana dengan baik

tanpa hambatan atau dengan kata lain penegakan peraturan daerah dan

penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum ini adalah salah satu upaya

untuk mencapai stabilitas daerah. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut,

maka di daerah dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja, hal ini sebagaimana

tercantum dalam Pasal 255, Pasal 256 dan Pasal 257 Undang-Undang No. 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Keberadaan Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Bogor di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bogor Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor. Satuan Polisi Pamong Praja

dipimpin oleh seorang Kepala satuan yang dalam melaksanakan tugasnya

dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Kepala Bidang.

Page 6: NIP. 196210041986081001

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun 2016

kepada Bupati Bogor, Satuan Polisi Pamong Praja menyusun Laporan Kinerja

tahun 2015. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bogor dan program/ kegiatan melalui indikator kinerja

(parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sumber

dana Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan

yang dilaksanakan tahun 2016 berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun

anggaran 2016.

Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur

keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran

tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2016. Indikator kinerja Sasaran

menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau

outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan

(input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor, indikator

keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan

Anggaran (DPA) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor tahun 2016.

Gambaran pengukuran kinerja Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2016, disajikan

dalam diagram 1.1.

Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran kinerja

Page 7: NIP. 196210041986081001

Metode penyusunan LAKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor

secara umum mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi

1. Tugas Pokok

Penjabaran tugas atas pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22

Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor. Menurut ketentuan tersebut

tugas Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu

Bupati dalam menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat.

2. Fungsi

Program

Kegiatan

Pengukuran Kinerja

Sasaran Strategis

Sat Pol PP Tahun 2014-

LAKIP SAT POL PP

TAHUN 2015

Sasaran Strategis

Kab. Bogor 2016

Indikator Sasaran

IK : Input,Output/

Outcome

Page 8: NIP. 196210041986081001

Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok, Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang penegakkan Peraturan Daerah

dan Peraturan Bupati, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

serta perlindungan masyarakat;

b) Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan Daerah

dan Peraturan Bupati, penyelenggraan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

c) Pelaksanaan kebijakan Penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan

Bupati;

d) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat di daerah;

e) Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

f) Pelaksanaan koordinasi penegakkan Peraturan daerah dan Peraturan

Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik

Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya;

g) Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar

mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

h) Pemberdayaan anggota Satlinmas dalam Perlindungan masyarakat

yang meliputi kegiatan sosial kemasyarakatan, pemeliharaan

keamanan, ketertiban umum, ketentraman masyarakat serta

penyelenggaraan pemilu dan pemilu kepala daerah;

i) Pengelolaan Kesekretariatan Satuan, dan;

j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

3. Susunan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 22 Tahun

2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bogor, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bogor dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati yang mempunyai hubungan koordinatif structural

dengan Sekretariat Daerah dan hubungan koordinatif fungsional dengan

Page 9: NIP. 196210041986081001

organisasi perangkat daerah lainnya. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga)

Bidang, 6 (enam) seksi, 3 (tiga) subag, Unit pelaksanaan dan Kelompok

Jabatan Fungsional. Adapun struktur organisasi Satuan Polisi Pamong

Praja adalah sebagai berikut:

A. Kepala Satuan

B. Sekretaris , membawahkan :

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(2) Sub Bagian Keuangan

(3) Sub Bagian Program dan Pelaporan

C. Bidang Program dan Pengembangan Kapasitas, membawahkan:

(1) Seksi Pengembangan Kapasitas Satuan Polisi Pamong Praja;

(1) Seksi Pengembangan Kapasitas Satuan Perlindungan

Masyarakat.

D. Bidang Pembinaan dan Pemeriksaan, membawahkan:

(1) Seksi Pembinaan Masyarakat

(2) Seksi Pemeriksaan

E. Bidang Pengendalian Operasional, membawahkan :

(1) Seksi Pengendalian Operasional Satuan Polisi Pamong Praja

(2) Seksi Pengendalian Operasional Satuan Perlindungan

Masyarakat

F. Unit Pelaksanaan

G. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara lengkap susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 22

Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten

digambarkan dalam Diagram 1.2.

Diagram 1.2 Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja

KEPALA SATUAN

Drs. H. HERDI, M.Si

SEKRETARIS

H. ARIES MULYANTO

Page 10: NIP. 196210041986081001

C. Aspek Strategis yang Berpengaruh

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor, terdapat beberapa asek strategis yang berkembang, baik di

lingkungan pemerintahan maupun yang berkembang di masyarakat. Aspek

strategis yang berpengaruh tersebut antar lain :

1. Tingginya kerawanan sosial dan pelanggaran ketertiban umum

Meningkatnya jumlah warga miskin serta pengangguran yang ada di

Kabupaten Bogor menimbulkan permasalahan sosial di daerah, kedua

permasalahan diatas dapat menjadi pemicu munculnya kerawanan-

kerawanan sosial maupun gangguan ketertiban umum seperti keberadaan

Pedagang Kaki Lima (PKL), penambangan galian c tanpa ijin (liar),

penyerobotan tanah pemerintah, pencurian, aksi premanisme, bahkan

prostitusi, selain itu yang marak terlihat akhir-akhir ini adalah gelandangan

dan pengemis yang berada di persimpangan jalan maupun pusat-pusat

keramaian (sarana umum/sarana sosial). Kerawanan-kerawanan sosial

maupun gangguan ketertiban umum--seperti yang disebutkan diatas

terdapat dalam substansi Perda Kabupaten Bogor No.8 Tahun 2006 tentang

ketertiban umum, yang mana Perda tersebut merupakan payung hukum

SUB. BAG PROGRAM DAN

PELAPORAN

HAYATI

SUB BAG. UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

IYAS .SSos

SUB BAG. KEUANGAN

DYAH SUSILOWATI S.Komp

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS

AGUS SUYATNA, S.Sos, MSi

BIDANG PEMBINAAN DAN

PEMERIKSAAN

ASEP AGUS RIDALLAH,SH, MH

BIDANG PENGENDALIAN

OPERASIONAL

ASNAN AP

SEKSI PENGEMBANGAN

KAPASITAS SAT POLPP

ROHMADIN, S.Ip.

NIP.197509182002121002

SEKSI PENGEMBANGAN

KAPASITAS SATLINMAS

Drs. THAMRIN ABU BAKAR

196705061988031004

SEKSI

PEMBINAAN MASYARAKAT

Drs. SANTOSO

SEKSI

PEMERIKSAAN

MURTANIH, SH

SEKSI PENGENDALIAN

OPERASIONAL SAT POL PP

RUSLAN S.Ip

NIP.196603211996031001

SEKSI PENGENDALIAN

OPERASIONAL SATLINMAS

SUPENDI, SE

NIP.1969101989031003

UNIT PELAKSANA UNIT PELAKSANA

UNIT PELAKSANA

KETERANGAN :

: Garis Instruktif

Page 11: NIP. 196210041986081001

pelaksanaan tugas SatPol PP Kabupaten Bogor dan harus senantiasa

ditegakkan.

2. Tingginya pelanggaran Peraturan Perda.

Didalam era demokrasi seperti saat ini, arus lalu lintas perpindahan

penduduk semakin cepat, tidak terkecuali di Kabupaten Bogor, keadaan ini

mengakibatkan pertambahan penduduk di Kabupaten Bogor meningkat

pula, dengan adanya hal tersebut keragaman penduduk di Kabupaten

Bogor tidak dapat terelakkan, namun pertambahan tersebut tidak dibarengi

dengan ketaatan penduduk dalam mentaati Peraturan daerah yang telah

dibentuk oleh pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Bogor,

akibatnya bentuk-bentuk pelanggaran tersebut dapat terlihat secara nyata

dalam kehidupan masyarakat, untuk mencegah dan menanggulangi

pelanggaran-pelanggaran tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja harus

senantiasa siap siaga dan aktif melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Sering terjadinya demonstrasi dan unjuk rasa

Sebuah pemerintahan yang dilaksanakan suatu pemerintah daerah

senantiasa menciptakan kebijakan-kebijakan dalam rangka

menyelenggarakan pembangunan didaerahnya, namun kebijakan-kebijakan

tersebut tidak selamanya diterima positif oleh penduduk daerah tersebut,

sehingga timbullah keinginan masarakat untuk mengaspirasikan apa yang

menjadi keinginan dalam kehidupannya, salah satu bentuknya adalah

dengan mengadakan demonstrasi dan unjuk rasa, dengan adanya

kerumunan massa yang melakukan demonstrasi dan unjuk rasa tersebut,

kemungkinan terjadinya suatu tindak anarkisme maupun vandalisme

terhadap fasilitas umum maupun gedung pemerintah daerah sangat tinggi,

hal ini dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum. Sebagai

suatu organ pemerintah daerah, maka sudah menjadi kewajiban Satuan

Polisi Pamong Praja untuk dapat mengamankan fasilitas umum serta

gedung kantor pemerintah daerah dalam rangka antisipasi perbuatan

anarkis dari warga yang berdemonstrasi dan unjuk rasa.

Page 12: NIP. 196210041986081001

4. Banyaknya penyerobotan tanah aset pemerintah.

Banyaknya masyarakat pendatang yang berasal dari luar daerah

Kabupaten Bogor yang tidak mempunyai tujuan yang jelas, atau

meningkatnya arus urbanisasi di Kabupaten Bogor telah menimbulkan

permasalahan baru bagi pemerintah daerah, salah satunya adalah masalah

penyerobotan tanah Pemkab/ negara. Para pendatang tersebut – karena

tidak mempunyai lahan untuk dijadikan tempat tinggal atau usaha – tidak

jarang mendirikan rumah atau bangunan diatas tanah pemkab/negara

tersebut. Selain akibat para pendatang, penyerobotan tanah asset

pemerintah juga disebabkan oleh adanya pengalihan lahan dari Hak Guna

Usaha (HGU) menjadi rumah atau vila- vila liar. Apabila hal ini terus

dibiarkan maka tanah pemerintah akan hilang.

5. Masih Kurangnya Kualitas dan Kuantitas aparat polisi pamong praja.

Dengan semakin bertambahnya penduduk Kabupaten Bogor, maka

tingkat pelanggaran terhadap peraturan daerah maupun ketertiban umum

meningkat pula, sehingga untuk senantiasa mampu mempertahankan

situasi kondusif di daerah, maka aparat Satuan Polisi Pamong Praja harus

mampu bersikap profesional dan tegas dalam melaksanakan tugasnya.

Kemampuan aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam penegakan perda

dan penyelenggaraan ketertiban umum merupakan unsur penting yang

harus ada dalam tiap individunya, peningkatan kemampuan tersebut dapat

dilaksanakan melalui peningkatan kuantitas maupun kualitas Satuan Polisi

Pamong Praja. Penambahan jumlah aparat Satuan Polisi Pamong Praja

merupakan hal yang dibutuhkan dalam mempertahankan situasi kondusif di

daerah, sebab—sebagaimana diketahui bahwa—luas wilayah Kabupaten

Bogor sekitar 266.390 km² atau 317.102 Ha yang terdiri dari 40 kecamatan

dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 sekitar 5.331.149,- jiwa, oleh

karena itu rasio jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja harus

senantiasa seimbang dengan luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut.

Peningkatan kuantitas melalui penambahan jumlah personil Satuan

Polisi Pamong Praja akhir-akhir ini merupakan hal yang positif yang terjadi,

namun penigkatan kuantitas ini tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas

Page 13: NIP. 196210041986081001

terhadap masing-masing aparat Satuan Polisi Pamong Praja, hal ini dapat

terlihat dari masih kurangnya pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman

terhadap peratuan-peraturan yang ada, hasilnya adalah masih kurangnya

disiplin aparat Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk mengatasi hal-hal

demikian, maka dibutuhkan sebuah program untuk melatih kemampuan dan

keterampilan serta pemahaman terhadap peraturan-peraturan, sehingga

tercipta aparat Satuan Polisi Pamong Praja yang profesional dalam

melaksanakan tugasnya.

D. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2014 mengacu kepada :

1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme;

3. Peraturan Pemerintan nomor 4 tahun 2015 tentang Laporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 22 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor.

7. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun

2014 – 2018.

8. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran dan

Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2016.

Page 14: NIP. 196210041986081001

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat

eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi

untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu

mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan

menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum

mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Dalam rapat-rapat koordinasi Bupati Bogor 2014-2018 dengan seluruh

elemen Organisasi Perangkat Daerah (OPD), , Visi Kabupaten Bogor

adalah “KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI

INDONESIA “

Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut dan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders,

maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor menetapkan Visi :

Page 15: NIP. 196210041986081001

” Terwujudnya Ketenteraman dan Ketertiban serta Tegaknya Supremasi

Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kabupaten Bogor ”

Makna pernyataan visi Satuan Polisi Pamong Praja diatas adalah :

Ketenteraman dan Ketertiban adalah suatu keadaan dimana masyarakat

dan pemerintah dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan rasa

aman dan nyaman tanpa gangguan, sehingga tercapai suatu keadaan yang

kondusif.

Tegaknya supremasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala daerah di

Kabupaten Bogor menunjukan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor

merupakan Pemerintah Daerah yang berlandaskan hukum dan menjunjung

tinggi hukum, sehingga hukum tertulis yang ada (Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah) bersifat supreme dalam kehidupan masyarakat

Kabupaten Bogor, oleh karenanya harus senantiasa ditegakkan.

Visi ini dimaksudkan agar Pewujudan masyarakat Kabupaten Bogor

yang bertakwa, berdaya dan berbudaya menuju sejahtera senantiasa

terkawal dan terjaga dari segala macam bentuk gangguan khususnya

gangguan ketenteraman dan ketertiban, selain itu visi ini juga ditujukan

untuk penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah yang lebih

baik lagi, sebab kecenderungan pelanggaran oleh masyarakat terhadap

peraturan daerah dan peraturan Kepala Daerah meningkat, seiring dengan

fluktusi kehidupan ekonomi ditengah-tengah masyarakat.

Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 dan Visi

Satuan Polisi Pamong Praja, tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong

Praja serta masukan-masukan dari pihak yang berkepentingan

(stakeholders), maka ditetapkan Misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor sebagai berikut:

Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 serta

Visi Satuan Polisi Pamong Praja yang telah ditetapkan, tugas pokok dan

fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan masukan-masukan dari pihak-pihak

yang berkepentingan (stakeholders), ditetapkan Misi Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Bogor sebagai berikut:

Page 16: NIP. 196210041986081001

Misi Pertama :

“ Memelihara, Mengendalikan, dan Mengawasi Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat ”

Misi ini mengandung makna bahwa Satuan Polisi Pamong Praja sebagai

salah satu bestuurorgan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor senantiasa

berupaya terus menjaga keadaan tenteram dan tertib di wilayah Kabupaten

Bogor yang selama ini telah dilakukan, sebab ketenteraman dan ketertiban

merupakan faktor penting pengawal pewujudan masyarakat Kabupaten

Bogor yang bertakwa, berdaya dan berbudaya menuju sejahtera. Selain itu

Satuan Polisi Pamong Praja juga merupakan instansi yang berfungsi untuk

mengendalikan segala bentuk gangguan yang terjadi terhadap

ketenteraman dan ketertiban di Kabupaten Bogor, sehingga segala bentuk

gangguan tersebut tidak mampu merrusak ketenteraman dan ketertiban

yang telah terjaga dan terpelihara. Kemudian, Satuan Polisi Pamong Praja

juga senantiasa memperhatikan secara berkelanjutan ketenteraman dan

ketertiban masyarakat agar gangguan terhadap ketenteraman dan

ketertiban dapat tercegah dan tidak menyebar ke segala arah kehidupan

masyarakat Kabupaten Bogor yang mengakibatkan terganggunya

pewujudan visi Kabupaten Bogor.

Misi Kedua :

“ Menegakkan Supremasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah”

Misi ini mengandung makna bahwa Satuan Polisi Pamong Praja

berusaha untuk senantiasa mempertahankan dan menjaga Kabupaten

Bogor sebagai daerah yang berlandaskan hukum, oleh karenanya

supremasi terhadap hukum yang dibuat harus terjaga dan ditaati oleh

masyarakatnya, sebab hukum, yang dalam hal ini adalah Peraturan Daerah

dan Peraturan Kepala Daerah, merupakan sarana untuk pembaharuan

masyarakat “ Law as a tool of social engineering ” serta merupakan

pengawal terwujudnya Visi Kabupaten Bogor.

Misi Ketiga :

Page 17: NIP. 196210041986081001

“ Meningkatkan Profesionalisme Aparatur”

Misi ini mengandung makna bahwa Satuan Polisi Pamong Praja yang

memiliki tugas dan fungsi yang signifikan dalam pencapaian visi Kabupaten

Bogor, harus senantiasa memperbaiki dan terus mengevaluasi terhadap

apa yang terdapat di dalam tubuh Satuan Polisi Pamong Praja sendiri

maupun aparatur pemerintah lainnya , yaitu dengan senantiasa

meningkatkan profesionalisme aparatur baik aparatur polisi pamong praja

maupun aparatur pemerintah Kabupaten Bogor lainnya, sebab

pembangunan masyarakat harus dibangun oleh aparat pemerintah yang

profesional.

2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, Sehingga dapat

mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam

rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan

ditetapkan, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor akan

dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu

sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan

kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan

dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran

adalah salah satu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja

sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang

harus dicapai, sejalan dengan hal tersebut sasaran jangka menengah

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor yang telah dirumuskan dalam

RPJMD adalah Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat

terhadap Perda dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; dan Terlindunginya

Page 18: NIP. 196210041986081001

masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan

ketertiban;

Perumusan tujuan dan sasaran Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor tahun 2014-2018 selanjutnya dijabarkan sesuai dengan

Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Misi Pertama: Memelihara, Mengendalikan, dan Mengawasi

Ketenteraman dan Ketertiban Mayarakat

Tujuan

1. Terwujudnya Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Mayarakat

Sasaran

2. Meningkatnya keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Misi Kedua: Menegakkan supremasi Peraturan Daerah dan Peraturan

Kepala Daerah

Tujuan

1. Tegaknya Supremasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Sasaran

1. Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah.

Misi Ketiga : Meningkatkan Profesionalisme Aparatur

Tujuan

1. Terbentuknya Personil Pamong Praja yang Profesional

Sasaran

1. Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-

masing.

2. Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD

Namun, hanya Misi Satu dan Misi Dua saja yang masuk dalam tujuan dan

sasaran jangka menengah Pelayanan SKPD, Misi Tiga merupakan penunjang dari

Misi Satu dan Misi Dua.

Page 19: NIP. 196210041986081001

Tujuan dan sasaran pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja lebih

lengkapnya sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut:

TABEL 2.1

TUJUAN DAN SASARAN SAT POL PP

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET

TAHUN

2016

1 2 3 4 5

I 1. Terwujudnya 1. Meningkatnya keamanan 1 Penegakan PERDA 87,72

Ketenteraman dan Dan kenyamanan 2 Cakupan patroli petugas Satpol PP

1.460

Ketertiban Mayarakat lingkungan 3

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(ketertiban, ketentraman, keindahan) di

Kabupaten

90,06

4 Rasio Pos Siskamling per jumlah

desa/kelurahan 22

5 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 21,23

6 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

di Kabupaten 0,21

7 Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan

Perkada 82,72

8 Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masayarakat 4,10

9 Cakupan Rasio Petugas Linmas 0,56

10 Jumlah demo 14

II 1 Tegaknya Supremasi 1 Meningkatnya ketaatan 1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000

penduduk 0,68

Perda dan Peraturan masyarakat terhadap 2 Angka kriminalitas yang tertangani 5,63

Kepala Daerah Peraturan Daerah dan 3 Angka kriminalitas 4,93

Peraturan Kepala

daerah

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015

Sebagai penjabaran dari Renstra Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018, maka Satuan Polisi Pamong Praja

menyusun dan menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Satuan Polisi

Page 20: NIP. 196210041986081001

Pamong Praja Tahun 2016. RKT Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bogor Tahun 2016 semula disusun dengan berpedoman pada Surat

Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, namun dengan adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bogor Tahun 2016 dilakukan perubahan sesuai

dengan pedoman yang baru yang memuat sasaran strategis berikut

indikator kinerja dan targetnya.

Secara lengkap RKT Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor

tahun 2016 disajikan dalam Lampiran 1.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor telah

menyusun Perjanjian Kinerja Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 sesuai dengan

kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya yang ditandatangani Kepala Satuan

Polisi Pamong Praja Kab. Bogor dan diketahui Bupati Bogor. Perjanjian Kinerja

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor tahun 2016 disusun berdasarkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.. Tapkin

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Tahun 2016 disusun sesuai DPA

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor 2016 dan dilakukan perubahan

sesuai DPA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor 2015 perubahan.

Tapkin Satuan Polisi Pamong Praja memuat program yang dilaksanakan,

sasaran strategis yang akan dicapai, indikator outcomes berikut target kinerjanya,

indikator outputs berikut target kinerjanya, serta anggaran yang tersedia sesuai

dengan DPA Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor tahun 2016.

Page 21: NIP. 196210041986081001

Sesuai dengan DPA perubahan tahun 2016, dana yang digunakan untuk

membiayai program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor tahun 2016, tercantum dalam

belanja langsung (belanja program/ kegiatan) dengan jumlah sebesar Rp

26.163.654.000,-.

Secara lengkap Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor Tahun 2016 disajikan pada Lampiran 3.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bogor Tahun 2016 ini merupakan rangkaian dan mekanisme dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Satuan Polisi Pamong Praj

Kabupaten Bogor yang diawali dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2016 dan

Perjanjian Kinerja (Tapkin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat pencapaian

Page 22: NIP. 196210041986081001

pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD Kabupaten

Bogor tersebut.

Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja yang terukur, objektif, dengan

standar pengukuran yang sesuai berdasarkan indikator dan target yang telah

ditetapkan untuk mengetahui tingkat capaian program/kegiatan dan sasaran yang telah

diperjanjikan/ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Jankin) Pemerintah

Kabupaten Bogor Tahun 2016.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2016

Dalam mengukur capaian kinerja organisasi disusunlah indikator kinerja Satuan

Polisi Pamong Praj Kabupaten Bogor tahun 2015, ketentuan untuk mengukur indikator

kinerja adalah sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase (%) capaian target indikator

kinerja adalah :

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik

(Progress Positif), maka digunakan rumus :

% Capaian = Realisasi

Target x 100%

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja

(Progress Negatif), maka digunakan rumus :

% Capaian = Target − (Realisasi − Target)

Target x 100%

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran

strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 3.1 dan

Tabel 3.2.

Tabel 3.1 Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran

Mempunyai Makna Progress Positif

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 >100 Sangat Baik

2 85 s/d 100 Baik Sekali

Page 23: NIP. 196210041986081001

3 70 s/d <85 Baik

4 55 s/d <70 Cukup

5 < 55 Kurang

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

Tabel 3.2 Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran

Mempunyai Makna Progress Negatif

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 >100 Kurang

2 85 s/d 100 Cukup

3 70 s/d <85 Baik

4 55 s/d <70 Baik Sekali

5 < 55 Sangat Baik

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

Pada tahun 2016, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor menetapkan

sebanyak 13 (Tiga belas) indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan baik

secara kuantitatif maupun kualitatif untuk menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran strategis yang telah ditetapkan, yaitu :

Pencapaian secara keseluruhan di tahun 2016 menunjukan bahwa program/kegiatan

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dapat diuraikan sebagai berikut :

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

1 Meningkatnya Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kemanan

dan Kenyamanan Lingkungan, menunjukkan bahwa pada tahun 2016 pencapaian

kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,59%. Selengkapnya hasil pengukuran

capaian kinerja Sasaran Strategis Kesatu yaitu Meningkatnya Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan pada tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya

Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi %

Capaian Target Realisasi

%

Capaian

Page 24: NIP. 196210041986081001

1 Penegakan PERDA Persen 76,51 128,59 168,09 87,72 134,26 162,31

2 Cakupan patroli petugas

Satpol PP /tahun 1460 1460 100 1.460 1460 100

3

Tingkat penyelesaian

pelanggaran K3 (ketertiban,

ketentraman, keindahan) di

Kabupaten

Persen 86,22 161,10 186,84 90,06 135,45 150,41

4 Rasio Pos Siskamling per

jumlah desa/kelurahan Angka 20 18 90,00 22 19 86,36

5 Jumlah Linmas per Jumlah

10.000 Penduduk Angka 16,98 7,95 46,81 21,23 8,49 40,00

6

Petugas Perlindungan

Masyarakat (Linmas) di

Kabupaten

Persen 0,59 0,33 55,55 0,21 0,08 40,00

7

Cakupan Penegakan

Peraturan Daerah dan

Perkada

Persen 76,51 128,59 168,09 82,72 134,26 162,31

8

Cakupan Patroli Siaga

Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masayarakat

Persen 4,10 4,10 100 4,10 4,10 100

9 Cakupan Rasio Petugas

Linmas Angka 0,42 0,28 66,67 0,56 0,28 50,00

10 Jumlah demo Unjuk

rasa 16 14 112,50 14 25 64,57

raata-rata 109,45 95,59

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-

masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan pada tahun 2016, sebagai berikut :

1. Sasaran Penegakan Peraturan Daerah (Perda) pada tahun 2016

ditargetkan mencapai sejumlah 87,72 terealisasi sejumlah 134,21

sehingga capaian kinerja mencapai 162,31%. Capaian Kinerja Tahun

2016 lebih rendah sebesar 5,78% apabila dibandingkan dengan

tahun 2015 dengan capaian 128,59 dari target 76,51 atau mencapai

168,09%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai

Page 25: NIP. 196210041986081001

dengan saat ini Penegakan Perda (Peraturan Daerah) telah tercapai

115,79 dari target sebanyak 93,13 atau telah tercapai 173,96%.

Adapun kegiatan yang mendukung indikator Penegakan Perda

adalah :

1.1. Kegiatan Penertiban Bangunan yang Melanggar Perda, dari

rencana anggaran sebesar Rp.500.000.000,- terealisasi sebesar

Rp 500.000.000,- atau 100%, dengan output dari rencana jumlah

24 hari, terealisasi 100%. Sedangkan titik lokasi yang ditertibkan

dari rencana jumlah 11 titik dilaksanakan di 24 titik penertiban

antara lain diwilayah Kecamatan Cisarua, Kecamatan Cigombong,

Kecamatan Babakan madang, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan

Citeureup, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan

Ciampea, Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan

Megemendung. sedangkan hasil yang dicapai adalah

meningkatnya meningkatnya penegakan terhadap perijinan

bangunan ber IMB selama 1 tahun.

1.2. Kegiatan Penertiban Kegiatan Usaha, dari rencana anggaran

sebesar Rp.462.500.000,- terealisasi sebesar Rp.462.500.000,-

atau 100%, dengan output dari rencana jumlah 24 titik, terealisasi

di 24 titik penertiban atau 100%, sedangkan kegiatan usaha yang

ditertibkan antara lain Peternakan, Pertambangan tanpa ijin

(PETI), Gudang, Tempat hiburan, Bengkel/showroom, toko modern

dan pabrik. sedangkan hasil yang dicapai adalah meningkatnya

meningkatnya penegakan terhadap perijinan tempat usaha selama

1 tahun.

1.3. Kegiatan Penertiban Reklame / Spanduk, dari rencana anggaran

sebesar Rp.367.680.000,- terealisasi sebesar Rp 367.680.000,-

atau 100%, dengan output dari rencana jumlah 24 titik

reklame/spanduk yang ditertibkan terrealisasi penertiban di 24 titik

reklame/spanduk, dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cibinong,

Cisarua, Ciawi, Megamendung, Bojonggede, Citeureup, Babakan

madang dan Leuwiliang. Sedangkan hasil yang dicapai adalah

meningkatnya meningkatnya penegakan terhadap perijinan

reklame/Spanduk selama 1 tahun.

Page 26: NIP. 196210041986081001

2. Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP pada tahun 2016 ditargetkan

sebanyak 1460 dalam 1 tahun terealisasi sebanyak 1460 dalam 1

tahun atau mencapai 100%. Kondisi tersebut sama jika dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2015, dimana capaian pada tahun

2015 sebanyak 1460 patroli dalam 1tahun atau sebesar 100%. Jika

dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini

Cakupan Patroli di tahun 2015 telah tercapai sebanyak 1460 dari

target sebanyak 1460 atau telah mencapai 100%.

3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) di Kabupaten ditargetkan sejumlah 90,06 terealisasi

sejumlah 135,45 atau sebesar 150,41%. Kondisi tersebut jika

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 36,53%. Pada tahun 2016 terdapat kegiatan

penertiban pelanggaran K3 yang melebihi target seperti penertiban

Pedagang Kaki Lima (PKL) dari target penertiban di 16 titik rawan

PKL dilaksanakan di 18 titik rawan PKL di kab. Bogor, kemudian

kegiatan Penertiban Warung Remang Remang/PSK dari target 4

lokasi Penertiban dilaksanakan 8 Lokasi penertiban serta Penertiban

Gelandangan dan Pengemis dari target penertiban di 6 lokasi

penertiban dengan 32 gelandangan dan Pengemis terealisasi 6

lokasi dengan 336 gelandangan dan pengemis. Jika dibandingkan

dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan tahun 2016 tingkat

penyelesaian pelanggaran K3 di Kabupaten Bogor telah mencapai

150,41 dari target 97,73 atau telah mencapai 153,90% hal ini lebih

disebabkan kegiatan operasi penertiban yang dilaksanakan lebih dari

target karena banyaknya pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman

dan Keindahan) diwilayah Kabupaten Bogor.

4. Rasio Pos Siskamling per Jumlah desa/kelurahan ditargetkan

sejumlah 22 terealisasi sejumlah 19 atau sebesar 86,36%. Kondisi

tersebut jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016

mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2016 yaitu sejumlah 18.

Page 27: NIP. 196210041986081001

Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan

tahun 2016 telah mencapai 19 dari target 26 Poskamling per

kelurahan/desa atau mencapai 73,07%.

5. Jumlah Linmas per 10.000 penduduk dari terget sejumlah 21,23

terealisasi sejumlah 8,49 atau sebesar 40,00%. Jika dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2015 maka rasio jumlah linmas per

10.000 penduduk masih sama yaitu 8,49, akan tetapi jika

dibandingkan dengan target capaian maka terjadi penurunan

16,81%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai

dengan tahun 2016 telah mencapai 8,49 dari target 25,64 atau

mencapai 33,11%. Saat ini jumlah linmas yang ada dikabupaten

Bogor menggunakan angka jumlah linmas yang mendapatkan

insentif yaitu 10 orang perdesa.

6. Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten dari target

sejumlah 0,21% terealisasi sejumlah 0,08% atau sebesar 40,00%.

Jika dibandingkan dengan Capaian Kinerja Tahun 2015 dari target

0,59 terealisasi 0,33 atau mencapai 15,55% atau penurunan . Data

yang Petugas linmas yang digunakan yaitu jumlah petugas linmas

sejumlah 10 perdesa/kelurahan. Jika dibandingkan dengan kondisi

akhir RPJMD sampai dengan saat ini Petugas Perlindungan

Masyarakat (Linmas) sampai dengan 2016 telah mencapai 0,08 dari

target sebanyak 0,26 atau telah mencapai 30,76%.

7. Cakupan penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah dari target

sejumlah 87,72 terealisasi sejumlah 134,21 sehingga capaian kinerja

mencapai 162,31%. Capaian Kinerja Tahun 2016 lebih rendah

sebesar 5,78% apabila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan

capaian 128,59 dari target 76,51 atau mencapai 168,09%. Jika

dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini

Penegakan Perda (Peraturan Daerah) telah tercapai 115,79 dari

target sebanyak 93,13 atau telah tercapai 173,96%.

8. Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat dari target sejumlah 4,10 terealisasi sejumlah 4,10 atau

Page 28: NIP. 196210041986081001

mencapai 100%. Capaian indikator ini jika dibandingkan dengan

tahun 2015 masih tetap sama yaitu di angka 4,10. Jika dibandingkan

dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini cakupan patroli

siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat telah mencapai

4,10 dari target 4,10 atau telah mencapai 100%.

9. Cakupan rasio petugas Linmas dari target sejumlah 0,56 terealisasi

sejumlah 0,28 atau mencapai 50,00%. Jika dibandingkan dengan

tahun 2015 capaian indikator rasio petugas Linmas terealisasi 0,28

dari target 0,42 atau mencapai 66,67% dengan demikian terjadi

penurunan 16,67%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD

sampai dengan saat ini Cakupan rasio petugas Linmas telah

mencapai 0,28 dari target 0,84 atau telah mencapai 33,33%.

10. Jumlah Demo dari target sejumlah 25 terealisasi sejumlah 14 atau

mencapai 64,57%, dengan perhitungan Semakin tinggi realisasi

menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress

Negatif). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016

indikator sasaran Jumlah Demo dari target 2016 terealisasi 14 atau

mencapai 112,50%, dengan demikian terdapat penurunan capaian

indikator ini sebesar 47,93%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir

RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Demo telah mencapai 25

dari target 10 atau telah mencapai 40,00%.

Anggaran untuk mewujudkan sasaran kesatu mencapai sebesar Rp.

7.203.010.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 7.151.231.000,-

sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,28%.

Sasaran kesatu tersebut diwujudkan dalam 2 (satu) Program utama

yaitu:

1. Program peningkatan Keamanan dan Kenyamanan lingkungan yaitu

dianggarkan Rp. 5.728.919.000,- terealisasi sebesar Rp.

5.701.807.350,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar

99,52%.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menjaga Keamanan

dan Ketertiban Lingkungan yaitu dianggarkan Rp. 1.474.091.000,-

Page 29: NIP. 196210041986081001

terealisasi sebesar Rp. 1.449.423.950,- sehingga diperoleh capaian

kinerja sebesar 98,32%.

Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis

2 Meningkatnya Ketaatan Masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Ketaatan

Masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, menunjukkan

bahwa pada tahun 2016 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar

81,81%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua

yaitu Meningkatnya Ketaatan Masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan

Kepala Daerah 2016 dapat dilihat dalam Tabel 3.4

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya

Ketaatan Masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala

Daerah

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2014 Tahun 2015

Target Realisasi %

Capaian Target Realisasi

%

Capaian

1 Rasio Jumlah Polisi Pamong

Praja per 10.000 penduduk Angka 0,59 0,33 55,55 0,68 0,27 39,86

2 Angka Kriminalitas yang

tertangani Angka 4,89 4,18 85,48 5,63 3,83 68,02

3 Angka Kriminalitas Angka 5,80 7,57 69,48 4,93 6,78 137,56

rata-rata 70,12 81,81

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-

masing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan pada tahun 2016, sebagai berikut:

Page 30: NIP. 196210041986081001

1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk ditargetkan

sebanyak 0,68 sedangkan realisasinya mencapai 0,27 sehingga

capaian kinerjanya sebesar 39,86%. Capaian kinerja tahun 2016 lebih

rendah 15,69 apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun

2015. Rendahnya pencapaian di tahun 2015 dikarenakan rasio

jumlah Polisi Pamong Praja hanya menghitung jumlah anggota Pol

PP yang bersatatus PNS yaitu 149 anggota Sat Pol PP yang

berstatus PNS. Hal ini berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 256 ayat (1) Polisi pamong

praja adalah Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil Yang

Penetapannya Dilakukan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan. Untuk mengatasi kurangnya SDM Sat Pol PP

saat ini selain PNS, anggota Sat Pol PP juga terdiri dari 11 tenaga

honorer dan 300 tenaga outsourcing. Jika dibandingkan dengan

kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini rasio jumlah Polisi

Pamong Praja per 10.000 penduduk tahun 2015 telah mencapai 0,27

dari target 0,89 atau telah mencapai 30,33%.

2. Angka Kriminalitas pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 4,93

terealisasi sebanyak 6,78 sehingga capaian kinerjanya mencapai

62,44%. Capaian Kinerja Tahun 2016 lebih rendah 7,04% apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015. Jika melihat jumlah

kejadian perkara kriminal (tindak pidana) maka terjadi kenaikan di

tahun 2016 ini. Jumlah angka kriminalitas yang dilaporkan ke

POLRES Bogor pada tahun 2016 ini adalah 3700. Data tersebut

merupakan data angka kriminalitas yang dikeluarkan oleh POLRES

Bogor. Kenaikan angka kriminalitas tersebut dikarenakan

meningkatnya tindak pidana yang terjadi dan dilaporkan sedangkan

faktor penyebabnya kondisi psikologis, sosial, ekonomi dan unsur

moral serta keagamaan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir

RPJMD sampai dengan saat ini Angka Kriminalitas tahun 2016 telah

mencapai 6,78 dari target 3,56 atau telah mencapai 52,50%.

Page 31: NIP. 196210041986081001

3. Angka kriminalitas yang tertangani pada tahun 2016 ditargetkan

sebanyak 5,63 terealisasi sebanyak 3,83 sehingga capaian kinerjanya

mencapai 137,56%. Sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan

sebanyak 4,89 terealisasi sebanyak 4,18 sehingga capaian kinerjanya

mencapai 85,48%. Dengan demikian terjadi kenaikan capaian

indikator sebesar 52,08%. Data tersebut data jumlah kriminalitas yang

tertangani dari POLRES Bogor. turunnya angka krimalitas yang

tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu

kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di kepolisian pun terbatas

tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke

Kepolisian. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai

dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini angka

kriminalitas yang tertangani tahun 2016 telah mencapai 3,83 dari

target 7,44 atau telah mencapai 51,47%

Anggaran untuk mewujudkan sasaran kedua mencapai sebesar Rp.

3.061.975.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 3.018.838.750,-

sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,59%

Sasaran kedua tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) Program utama

yaitu:

1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak

criminal yaitu dianggarkan Rp. 2.656.725.000,- terealisasi sebesar

Rp. 2.643.538.750,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar

99,50%

2. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit masyarakat yaitu

dianggarkan sebesar Rp. 405.250.000,- terealisasi sebesar Rp.

375.300.000,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,60%

Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat dikatakan bahwa capaian kinerja

pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor telah mencapai target

yang diharapkan , akan tetapi terus diupayakan perbaikan sehingga capaian

jangka menengah Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor

Page 32: NIP. 196210041986081001

Tahun 2014-2018 dapat tercapai, mengingat tahun 2018 merupakan tahun

terakhir atas Renstra Tahun 2014-2018.

Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir

Pengukuran kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun hasil

evaluasi dan analisis kinerja capaian berdasarkan pengukuran kinerja

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor pada tahun 2016, dapat

diuraikan sebagai berikut:

TABEL 3.5

HASIL PENGUKURAN KINERJA

OPD : Satuan Polisi Pamong Praja

Tahun Anggaran : 2016

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 2 3 4 5

1. Meningkatnya 1 Penegakan PERDA 87,72 134,26 162.31

keamanan dan

kenyamanan lingkungan - Bangunan Tanpa Ijin 73,33 160,00 218,18

- Peternakan 90,00 120,00 133,33

- Reklame 76,92 184,62 240,00

- PETI 73,33 86,67 118,18

- Tempat Hiburan/Rekreasi 100,00 120,00 120,00

Page 33: NIP. 196210041986081001

2 Cakupan patroli petugas Satpol PP 1460 1460 100

3

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(ketertiban, ketentraman, keindahan) di

Kabupaten

86.22 81,82 150,41

s - PKL 72,73 100,00 112,50

- GEPENG 87,50 200,00 114,29

- PSK/WRR 100,00 160,00 200,00

- Bangunan Liar/ Serobot tanah

pemkab/Negara 100,00 160,00 160,00

4

Rasio Pos Siskamling per jumlah

desa/kelurahan 22 19 86,36

5

Jumlah Linmas per Jumlah 10.000

Penduduk 21.23 8.49 40.00

6

Petugas Perlindungan Masyarakat

(Linmas) di Kabupaten 0.21 0.08 40.00

7

Cakupan Penegakan Peraturan daerah

dan peraturan kepala daerah 87,72 134,26 162.31

- Bangunan Tanpa Ijin 73,33 160,00 218,18

- Peternakan 90,00 120,00 133,33

- Reklame 76,92 184,62 240,00

- PETI 73,33 86,67 118,18

- Tempat Hiburan/Rekreasi 100,00 120,00 120,00

8

Cakupan patroli siaga ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat 4.10 4.10 100.00

9 Cakupan rasio petugas Linmas 0.56 0.28 50,00

Page 34: NIP. 196210041986081001

10 Jumlah demo 14 25 64.57

2 Meningkatnya ketaatan 11

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per

10.000 penduduk 0.68 0.27 39,86

masyarakat terhadap

Peraturan Daerah dan 12 Angka kriminalitas yang tertangani 5,63 3,83 68,02

Peraturan Kepala

Daerah.

13 Angka kriminalitas 4,93 6.78 137,56

RATA RATA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA 92,41

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 : Rp. 26.163.654.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015: 25.852.141.299,-

TABEL 3.6

PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET SATUAN ANGGARAN

1 Pengendalian Keamanan Lingkungan jumlah pelaksanaan Piket dan 365 hari 1.049.600.000

Pengamanan gedung kantor 12 bulan

2 Penyelenggaraan HUT POL PP Jumlah Penyelenggaraan HUT 323.730.000

Kabupaten Dan Propinsi

- HUT Pol.PP TK Kabupaten 1 keg

- HUT POL PP TK. Propinsi 1 keg

Page 35: NIP. 196210041986081001

3 Operasi Penertiban Warung Remang -Jumlah Operasi 10 titik 408.200.000

Remang/PSK Penertiban WRR/PSK

4 Operasi Penertiban Pedagang -Jumlah Penertiban 12 titik 1.108.820.000

Kaki Lima PKL

Persiapan Penertiban

5 Operasi Penertiban Bangunan Yang -Jumlah Penertiban 24 titik 500.000.000

Melanggar Perda Bangunan yang

melanggar Perda

6 Operasi Penertiban Reklame/ Spanduk -Jumlah Penertiban 24 titik 367.680.000

Reklame/spanduk

7 Operasi Penertiban Kegiatan Usaha -Jumlah Penertiban 24 titik 462.500.000

Kegiatan UsahaLaporan

8 Operasi Penertiban Gelandangan -Jumlah Penertiban 24 titik 362.000.000

Page 36: NIP. 196210041986081001

dan Pengemis Gelandangan PengemisLaporan

9 Rapat Koordinasi Penanganan Tramtibum Jumlah Rapat Koordinasi 4 0Kec 79.499.000

dengan Kecamatan Se- Kab. Bogor penanganan trantibum

Persiapan Penertiban

10 Patroli Ketertiban Umum -Jumlah Patroli 11 titik 797.800.000

11 Penyelenggaraan disiplin daerah 36lokasi 269.090.000

JUMLAH 9.728.919.000,-

TABEL 3.7

PROGRAM PEMELIHARAAN KEAMANAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

MASYARAKAT DAN PENCEGAHAN TINDAK KRIMINAL

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET SATUA ANGGARAN

1 Penyidikan Pelanggaran Jumlah penyidikan terhadap 60 kasus 925.725.000

PERDA oleh PPNS pelanggaran Perda

2 Penunjang Kegiatan Unit Jumlah unit Pelaksana Tugas 40 UPT 1.731.000.000

Pelaksana Tugas Sat.Polpp Pol PP 12 bulan

JUMLAH 2.656.725.000,-

Page 37: NIP. 196210041986081001

TABEL 3.8

PROGRAM PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MASYARAKAT

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET SATUAN ANGGARAN

1 PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT

MASYARAKAT

jumlah masyarakat yang

mengikuti 3000 Peserta

405,250,000

penyuluhan

JUMLAH 405,250,000

TABEL 3.9

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA

KEAMANAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET SATUAN ANGGARAN

1 Pelantikan Kepala Satuan Linmas Jumlah Peserta yang mengikuti 434 kades/lurah

80.923.000

Tingkat Kabupaten Bogor Pembinaan Kelinmasan 1 laporan

Tahun 2016

Page 38: NIP. 196210041986081001

2 Pendataan Sat Linmas Jumlah sat linmas yang 4340 Anggota

113.066.000

Se-Kabupaten Bogor Th. 2016 didata

3 Evaluasi Pelaksanaan Kelembagaan Jumlat linmas yang dievaluasi 434 kasatgas

214.730.000

Organisasi Perlindungan Masyarakat

4 Pembinaan Kelinmasan Dalam Jumlah linmas yang mengikuti 1060 Linmas

483.097.000

Penanganan Keamanan dan Kegiatan pembinaan

Kenyamanan Lingkungan kelinmasan

5 Pelatihan Manajemen dan Juknis Jumlah anggota Pelatihan 200 Linmas

247.750.000

Poskamdes

6 Pelatihan PBB dan Bela diri JumlahAnggota Pelatihan 1 kegiatan

35.205.000

Anggota Linmas 50 kasatgas

1 laporan

7 Simulasi Anggota Sat Linmas Jumlah peserta simulasi 80 Linmas

54.330.000

Page 39: NIP. 196210041986081001

Dalam Penanganan Keamanan Satlinmas

dan Ketertiban Saat Terjadi Bencana

8 Pemberdayaan Sat Linmas Jumlah peserta 250 Linmas

244.990.000

Dalam Meningkatkan Fungsi Pemberdayaan Satlinmas 1 laporan

Poskamdes dan Poskamling

JUMLAH 1.474.091.000,-

3.2. REALISASI ANGGARAN

Dalam tahun anggaran 2016 Belanja Satuan Polisi Pamong Praja

ditargetkan sebesar Rp. 40.534.621.000,- terealisasi sebesar

Rp.40.028.839.118,- atau terserap 98,75%. Secara garis besar realisasi

anggaran Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2016 sebagai berikut:

TABEL 3.9

REALISASI ANGGARAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

TAHUN ANGGARAN 2016

No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

Realisasi

A. BELANJA 40.534.621.000 40.028.839.118 98,75

1. BELANJA TIDAK

LANGSUNG

14.370.967.000 14.176.697.819 98,64

2. BELANJA 26.163.398.000 25.852.141.299 98,80

Page 40: NIP. 196210041986081001

No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

Realisasi

LANGSUNG

Penyerapan anggaran Belanja tidak langsung tidak mencapai 100%

dikarenakan adanya mutasi pegawai dari Sat Pol PP. Penyerapan anggaran belanja

langsung tidak mencapai 100 % dikarenakan adanya efisiensi dalam pelaksanaan

kegiatan atau pun penawaran dari pihak ke tiga. , sebagaimana dapat dilihat dalam

table berikut

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan,

dengan anggaran sebesar Rp.5.728.919.000,- terrealisasi sebesar Rp.

5.701.807.350,- dengan demikian terdapat efisiensi sebesar Rp.

27.111.650,- atau sebesar 0,47 %. Pada Program ini kegiatan yang

mencapai efisiensi antara lain :

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp) (%) % (Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN

KENYAMANAN LINGKUNGAN

5.728.919.000,00 5.701.807.350,00 99,53 100,00 27.111.650,00 0,47

PENGENDALIAN KEAMANAN LINGKUNGAN 1.049.600.000,00 1.049.275.000,00 99,97 100,00 325.000,00 0,03

PENYELENGGARAAN HUT POL. PP 323.730.000,00 313.973.950,00 96,99 100,00 9.756.050,00 3,01

PENERTIBAN WARUNG REMANG-REMANG/PSK 408.200.000,00 408.200.000,00 100,00 100,00 - -

PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA 1.108.820.000,00 1.108.819.400,00 100,00 100,00 600,00 0,00

Page 41: NIP. 196210041986081001

PENERTIBAN BANGUNAN YANG MELANGGAR PERDA 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00 100,00 - -

PENERTIBAN REKLAME/SPANDUK 367.680.000,00 367.680.000,00 100,00 100,00 - -

PENERTIBAN KEGIATAN USAHA 462.500.000,00 462.500.000,00 100,00 100,00 - -

PENERTIBAN GELANDANG DAN PENGEMIS 362.000.000,00 362.000.000,00 100,00 100,00 - -

RAPAT KOORDEINASI PENANGANAN TRANTIBUM

DENGAN KECAMATAN SE KABUPATEN BOGOR

79.499.000,00 77.899.000,00 97,99 100,00 1.600.000,00 2,01

PATROLI KETERTIBAN UMUM 797.800.000,00 796.800.000,00 99,87 100,00 1.000.000,00 0,13

PENYELENGGARAAN DISIPLIN DAERAH 269.090.000,00 254.660.000,00 94,64 100,00 14.430.000,00 5,36

b. Program Pemeliharaan, Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban

Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan anggaran

sebesar Rp. 2.656.725.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp.

2.643.538.750,- dengan demikian terdapat efisiensi sebesar Rp.

13.186.250, atau 0,50%, kegiatan yang mencapai efisiensi pada

program ini antara lain :

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

Page 42: NIP. 196210041986081001

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PEMELIHARAAN KANTRANTIBMAS DAN

PENCEGAHAN TINDAK KRIMINAL

2.656.725.000,00 2.643.538.750,00 99,50 100,00 13.186.250,00 0,50

PENYIDIKAN PELANGGARAN PERDA OLEH PPNS 925.725.000,00 914.538.750,00 98,79 100,00 11.186.250,00 1,21

PATROLI TRANTIBUM DAN PENEGAKAN PERDA DI

UPT SAT POL PP KECAMATAN

1.731.000.000,00 1.729.000.000,00 99,88 100,00 2.000.000,00 0,12

c. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat dengan

anggaran sebesar Rp. 405.250.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp.

375.300.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi sebesar Rp.

29.950.000,- atau 7,39%. Kegiatan yang mencapai efisiensi pada

program ini antara lain:

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN PEMBERANTASAN

PENYAKIT MASYARAKAT

405.250.000,00 375.300.000,00 92,61 100,00 29.950.000,00 7,39

PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT

MASYARAKAT

405.250.000,00 375.300.000,00 92,61 100,00 29.950.000,00 7,39

d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran

sebesar Rp. 12.883.398.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp.

Page 43: NIP. 196210041986081001

12.755.301.295,-. dengan demikian terdapat realisasi sebesar Rp.

126.931.035,– atau sebesar 0,99%. Pada Program ini kegiatan yang

mencapai efisiensi antara lain

PAGU ANGGARAN

REALISASI EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN

12.883.398.000,00 12.755.301.295,00 99,01 100,00 126.931.035,00 0,99

PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI, SUMBER DAYA

AIR DAN LISTRIK

164.400.000,00 149.506.555,00 90,94 100,00 14.893.445,00 9,06

PENYEDIAAN JASA PEMELIHARAAN DAN

PERIZINAN KENDARAAN DINAS/OPERASIONAL

30.825.000,00 30.699.500,00 99,59 100,00 -

PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR 147.715.000,00 147.715.000,00 100,00 100,00 -

PENYEDIAAN ALAT TULIS KANTOR 59.399.000,00 43.316.250,00 72,92 100,00 16.082.750,00 27,08

PENYEDIAAN BARANG CETAKAN DAN

PENGGANDAAN

57.360.000,00 55.418.600,00 96,62 100,00 1.941.400,00 3,38

PENYEDIAAN BAHAN LOGISTIK KANTOR 359.475.000,00 359.325.000,00 99,96 100,00 150.000,00 0,04

PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN 138.600.000,00 138.600.000,00 100,00 100,00 -

RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI

KE DALAM DAN LUAR DAERAH

364.700.000,00 364.395.830,00 99,92 100,00 -

PENYEDIAAN JASA TENAGA PENDUKUNG 288.341.000,00 287.605.000,00 99,74 100,00 -

Page 44: NIP. 196210041986081001

ADMINISTRASI/TEKNIS PERKANTORAN

PELAYANAN DOKUMENTASI DAN ARSIP SKPD 163.170.000,00 163.170.000,00 100,00 100,00 -

PENYEDIAAN PELAYANAN ADMINISTRASI

KEPEGAWAIAN

172.450.000,00 172.450.000,00 100,00 100,00 -

PENYEDIAAN PELAYANAN ADMINISTRASI

BARANG

54.700.000,00 54.700.000,00 100,00 100,00 -

PENYEDIAAN JASA TENAGA BANTUAN POL. PP 10.882.263.000,00 10.788.399.560,00 99,14 100,00 93.863.440,00 0,86

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan

anggaran sebesar Rp. 622.277.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp

3.240.522.070,– Dengan demikian terdapat efisiensi sebesar Rp.

45.296.400,- atau 7,28%. Pada program ini kegiatan yang mencapai

efisiensi antara lain:

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR

622.277.000,00 576.980.600,00 92,72 100,00 45.296.400,00 7,28

PENGADAAN MEBELEUR 29.274.000,00 23.880.000,00 81,57 100,00 5.394.000,00 18,43

Page 45: NIP. 196210041986081001

PENGADAAN PERALATAN KANTOR 118.513.000,00 97.016.900,00 81,86 100,00 21.496.100,00 18,14

PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR 22.000.000,00 18.850.000,00 85,68 100,00 3.150.000,00 14,32

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA GEDUNG

KANTOR

153.365.000,00 151.703.000,00 98,92 100,00 1.662.000,00 1,08

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA KENDARAAN

DINAS/OPERASIONAL

216.925.000,00 208.510.000,00 96,12 100,00 8.415.000,00 3,88

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA

PERLENGKAPAN GEDUNG KANTOR

17.775.000,00 16.701.000,00 93,96 100,00 1.074.000,00 6,04

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA PERALATAN

GEDUNG KANTOR

21.975.000,00 20.515.000,00 93,36 100,00 1.460.000,00 6,64

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA MEBELEUR 4.000.000,00 2.830.000,00 70,75 100,00 1.170.000,00 29,25

PEMELIHARAAN RUTIN/BERKALA TAMAN

HALAMAN KANTOR

38.450.000,00 36.974.700,00 96,16 100,00 1.475.300,00 3,84

f. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.

452.275.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp. 437.428.000,- Dengan

demikian terdapat efisiensi sebesar Rp. 14.847.000 atau 3,28%. Pada

program ini kegiatan yang mencapai efisiensi antara lain:

PAGU ANGGARAN REALISASI EFISIENSI

Page 46: NIP. 196210041986081001

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN

APARATUR

452.275.000,00 437.428.000,00 96,72 100,00 14.847.000,00 3,28

PENGADAAN PAKAIAN KERJA LAPANGAN 358.325.000,00 343.633.000,00 95,90 100,00 14.692.000,00 4,10

PENGAWASAN KEDISIPLINAN KERJA

ANGGOTA POL PP

93.950.000,00 93.795.000,00 99,84 100,00 155.000,00 0,16

f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan

anggaran sebesar Rp. 463.492.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp.

449.534.354,-. Dengan demikian terdapat efisiensi sebesar Rp.

9.607.000,- atau sebesar 2,07%. Pada Program ini kegiatan yang

mencapai efisiensi antara lain:

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER

DAYA APARATUR

463.492.000,00 449.534.354,00 96,99 100,00 9.607.000,00 2,07

BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

90.200.000,00 89.229.000,00 98,92 100,00 971.000,00 1,08

PENGIRIMAN PESERTA DIKLAT BAGI PEGAWAI

SAT.POL.PP

98.400.000,00 94.049.354,00 95,58 100,00 -

Page 47: NIP. 196210041986081001

PELATIHAN PENANGANAN DAN PENINDAKAN

PELANGGARAN PERDA BAGI UNIT SAT POL. PP

KECAMATAN

118.420.000,00 111.944.000,00 94,53 100,00 6.476.000,00 5,47

PEMBINAAN MENTAL DAN ROHANI BAGI

APARATUR SAT.POL PP

156.472.000,00 154.312.000,00 98,62 100,00 2.160.000,00 1,38

g. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 1.477.227.000,-

sedangkan realisasi sebesar Rp. 1.62.977.000,-. Dengan demikian

terdapat efisiensi sebesar Rp. 14.250.000,- atau sebesar 0,96%. Pada

Program ini kegiatan yang mencapai efisiensi antara lain:

PAGU ANGGARAN

REALISASI

EFISIENSI

PROGRAM / KEGIATAN KEUANGAN FISIK

(Rp)

(%)

%

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN

SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN

KEUANGAN

1.477.227.000,00 1.462.977.000,00 99,04 100,00 14.250.000,00 0,96

PENYUSUNAN LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN

IKHTISAR REALISASI KINERJA SKPD

298.937.000,00 296.037.000,00 99,03 100,00 2.900.000,00 0,97

PENYUSUNAN PELAPORAN KEUANGAN

SEMESTERAN

43.340.000,00 40.140.000,00 92,62 100,00 3.200.000,00 7,38

PENYUSUNAN PELAPORAN KEUANGAN AKHIR

TAHUN

70.860.000,00 70.860.000,00 100,00 100,00 - -

PENYUSUNAN PERENCANAAN ANGGARAN 264.250.000,00 258.050.000,00 97,65 100,00 6.200.000,00 2,35

PENATAUSAHAAN KEUANGAN SKPD 300.000.000,00 299.100.000,00 99,70 100,00 900.000,00 0,30

Page 48: NIP. 196210041986081001

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN SKPD 199.686.000,00 199.036.000,00 99,67 100,00 650.000,00 0,33

PUBLIKASI KINERJA SKPD 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 100,00 - -

PENYUSUNAN RENSTRA SKPD 93.688.000,00 93.488.000,00 99,79 100,00 200.000,00 0,21

PENYUSUNAN RENJA SKPD 106.466.000,00 106.266.000,00 99,81 100,00 200.000,00 0,19

Pencapaian secara keseluruhan di tahun 2016 menunjukan bahwa

program/kegiatan telah dilaksakan. Hal tersebut dapat dilihat dari anggaran Belanja

Langsung yang tersedia sebesar Rp 26.163.654.000,- yang terealisasi menjadi Rp

25.852.141.299,- dan rata-rata capaian sasaran sebesar 92,41%, sehingga

menunjukkan bahwa pada umumnya program/kegiatan telah dilaksanakan dengan

jumlah anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 311.512.701,- atau sebesar 1,20%.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu dimana tahun 2015 efisiensi yang diperoleh

sebesar Rp. 1.056.128.131,- atau sebesar 3,64%.

BAB IV

P E N U T U P

Page 49: NIP. 196210041986081001

Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor

Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian

kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dalam rangka pencapaian

tahapan Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dan Pemerintah

Kabupaten Bogor pada umumnya. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan

akuntabilitas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip

transparansi akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan

berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang tugas

pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dan hasil-hasilnya.

Berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bogor selama tahun 2016, sehingga beberapa program/

kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan rencananya dan belum dilaksanakan

secara efisien. Dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya, Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor perlu melakukan langkah-langkah untuk

mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi tahun 2016, antara lain:

1. Penggunaan SOP dalam tindakan penertiban, agar dalam proses penegakan

Perda sesuai dengan aturan.

2. Mengintensifkan patroli ketertiban umum dengan melibatkan unit Sat Pol PP

Kecamatan.

3. Melaksanakan sosialisasi trantibum di 40 Kecamatan.

4. Lebih meningkatkan peran PPNS di Sat Pol PP dalam penyidikan

pelanggaranPerda.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat memberi masukan yang berarti

dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun

2016 secara tepat waktu.

Page 50: NIP. 196210041986081001
Page 51: NIP. 196210041986081001